Anda di halaman 1dari 1

Nama : Reka Yuliana Siregar

NIM : 041002378

Prodi : D-3 Perpajakan

Diskusi 3 Pajak Penghasilan III

Salam,

Izinkan saya menanggapi Diskusi 3 ini

Jenis pembebasan Penghasilan dari wajib pajak luar negeri yang tidak dikenakan pajak dilakukan secara
subjektif dan objektif yaitu :

1. Pembebasan Subjektif

Selaras dengan kelaziman internasional, UU PPh juga menganut pembebasan subjektif (subject
exemption). Pasal 3 UU PPh menentukan badan dan orang pribadi yang, walaupun berada, bertempat
tinggal atau bertempat kedudukan di Indonesia dan memperoleh atau menerima penghasilan, bukan
merupakan subjek pajak. Dengan demikian badan (perwakilan negara asing dan organisasi internasional)
dan orang pribadi (koorps diplomatic perwakilan organisasi Internasional, dan sebagainya). dimaksud
berada diluar jangkauan pemajakan Indonesia. Walaupun tidak dikenakan pajak oleh UU PPh, sesuai
dengan ketentuan domestik negara masing-masing, mereka dapat dikenakan pajak di negara asalnya
(sending state).

2. Pembebasan Objektif

Selain pembebasan subjektif terhadap WPLN, terdapat beberapa pembebasan objektif. beberapa kategori
penghasilan yang dibebaskan tersebut antara lain ;

 apabila WPLN berbentuk perusahaan modal ventura, maka bagian laba yang dibagikan perusahaan
pasangan usaha ( sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan dan Sahamnya tak diperdagangkan
di bursa efek di Indonesia) tidak dikenakan Pajak (Pasal 4 (3) (j) UU PPh), dan;
 sebagai pendiri apabila menjual saham perusahaan pasangan usaha dimaksud, tidak dikenakan
potongan pajak 0,5%. selain itu, kepada perusahaan WPLN yang mengoperasikan BUT di Indonesia,
Pasal 26 (4) UU PPh membebaskan pajak 20% atas laba BUT setelah pajak (branch-profit taxation)
apabila laba tersebut ditanam kembali di Indonesia.

Referensi :

- Materi Inisisasi 3

- BMP/PAJA3332/Modul 2

Anda mungkin juga menyukai