Anda di halaman 1dari 23

PEMBELANJAAN JANGKA

PENDEK DAN MENENGAH

C H R I S T O P H E R W I M BA
D I N A R A H M A WA T I
N O V I T A P E RM A T A S A RI
Pengertian pembelanjaan

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut


bagaimana perusahaan harus mengorganisir
untuk mendapatkan dana, bagaimana
mendapatkan dana, bagaimana
menggunakan dana, dan bagaimana laba
perusahaan akan didistribusikan. Jadi pada
prinsipnya, pembelanjaan itu menyangkut fungsi
perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan
penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Didalam perusahaan harus dipelihara adanya
keseimbangan yang menguntungkan untuk
mendukung perkembangannya. Keseimbangan
tersebut terjadi antara kekayaan (aktiva lancar dan
aktiva tetap) di satu pihak dengan utang dan modal
(pasiva) di lain pihak, baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif. Keseimbangan kuantitatif
adalah keseimbanagan nilai rupiah atara kekayaan
dengan utang dan modal yang memerlukan
persyaratan-persyaratan tertentu. Sedangakan
keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan
antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-
elemen utang dam modal perusahaan.
Pendanaan

Penggunaan dana dibagi menjadi 2 yaitu Pendanaan jangka


pendek dan jangka panjang. Terkadang suatu perusahaan
membuat kebijakan menggunakan pendanaan jangka menengah

Penggunaan jangka pendek dapat ditujukan sebagai aktiva


lancar. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan dan
jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut
diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/kas dalam
jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Dana jangka pendek ini
sangat penting kegiatan perusahaan sehari-hari, sekaligus
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar.
PEMBELANJAAN JANGKA PENDEK DAN MENENGAH

PEMBELANJAAN JANGKA PENDEK


Fungsi dari pembelanjaan jangka pendek adalah
menjaga likuiditas perusahaan. Perusahaan yang dalam
keadaan likuid akan memiliki kewenangan untuk
memiliki untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh
tempo akan mendukung aktivitas operasional
perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan memiliki
dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendeknya sperti membayar hutang yang jatuh tempo,
gaji karyawan, pajak, dan kewajiban jangka pendek
lainnya yang harus segera dibayar.
BAGAIMANA
MENDAPATKAN DANA?
1. PENDANAAN JANGKA PENDEK

Pendanaan Jangka dikategorikan berdasarkan pada


sumbernya yaitu pendanaan spontan atau tidak spontan
atau yang memerlukan negosiasi
Pendanaan bersifat spontan artinya pendanaan ini
dilakukan untuk hal-hal yang bersifat jangka waktu
singkat dan segera harus dipenuhi serta tidak terlalu
banyak persyaratan, misalnya hutang dagang. Sementara
itu pendanaan yang tidak spontan seperti kredit atau
pinjaman perbankan dan commercial paper (surat
hutang/promes). Pinjaman bank memerlukan jaminan
tertentu, sedangkan commercial paper tidak
memerlukan jaminan, kecuali nama baik atau reputasi
perusahan.
Pendanaan Jangka Pendek

Kredit perdagangan
Beban yang masih harus dibayar (gaji dan pajak)
Kredit pasar uang
Pinjamanan jangka pendek
Wesel (draft)
Akseptasi bank (bankers acceptance)
Surat hutang (promes)
Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan
Menjaminkan piutang dan persediaan
Anak piutang (factoring)
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam
seleksi dari sumber pendanaan jangka pendek

Biaya (cost)
Efek dari credit rating, beberapa sumber mungkin efeknya negative bila
dilihat dari credit rating korporasi.
Risiko (risk), korporasi harus mampu memberikan jaminan bahwa
pendanaan itu dapat menghasilkan.
Keterbatasan (restrictions), harus dibatasi sesuai dengan kebutuhan
minimum dari modal kerja neto
Fleksibilitas (flexibility), kebutuhan pendanaan jangka pendek harus
disesuaikan secara periodik, menjaga kesinambungan modal kerja.
Sangat tergantung kondisi pasar uang (expected money market).
Sangat tergantung pada tingkat inflasi
Kemampuan korporasi untuk menghasilkan laba dan posisi tingkat
likuiditas korporasi
Stabilitas operasional korporasi
1.1 Pendanaan Spontan

Hutang Dagang (Kredit Dagang Dari


Pemasok)
Hutang dagang merupakan suatu bentuk sumber dana
jangka pendek yang umum dimiliki hampir semua
korporasi/perusahaan. Hutang dagang timbul karena
transaksi pembelian suatu barang disetujui dan
korporasi penjual setuju bahwa untuk pembelian
tersebut dibayar kemudian, maka dikatakan pembeli
memperoleh kredit atau sumber danahutang dagang
(trade credits).
Hutang Dagang

Ada 3 tipe hutang dagang yaitu:


1. Open Account
2. Notes Payable
3. Trade Acceptance
Open Account (Rekening Terbuka)

Open account merupakan tipe yang paling populer,


dan tipe ini menunjukkan bahwa penjual
mengirimkan barang ke pembeli dilengkapi dengan
faktur yang menyebutkan barang yang dikirim,
harga per satuan, harga keseluruhan, dan syarat-
syarat pembayaran. Setelah pembeli menandatangi
tanda penerimaan barang, pembeli berarti
menyatakan berhutang kepada penjual.
Persyaratan Open Account

COD (Cash On Delivery)


Akhir Periode Neto Tidak Ada Diskon Tunai
Akhir Periode Neto Diskon Tunai
Perjanjian Secara Musiman
Notes Payable (Wesel Bayar)

Notes payable berarti pembeli membuat surat


pernyataan berhutang secara resmi kepada penjual,
disertai kapan akan dilunasi hutang tersebut. Cara ini
sering dilakukan setelah pembeli tidak melunasi open
account.
Trade Acceptence

Trade acceptance berarti penjual menarik draft kepada


pembeli yang menyatakan kapan draft tersebut akan
dibayar. Draft ini kemudian dijamin oleh bank yang
akan membayar draft tersebut. Setelah itu barulah
penjual mengirim barang tersebut.
Beban Terutang
Beban terutang (accured expenses) merupakan sumber pendanaan
yang mungkin lebih spontan daripada hutang dagang. Beban terutang
paling umum adalah untuk gaji, pajak, bunga dan deviden. Akun beban
terutang adalah liabilitas jangka pendek
1.2 Pendanaan Tidak Spontan

Pendanaan tidak spontan lebih dikenal dengan pendanaan yang


dinegosiasikan.
Sumber dana ini menunjukkan bahwa perusahaan harus
melakukan perjanjian formal untuk memperolehnya. Sumber
pendanaan dapat berasal dari money market credit ataupun
short-term loans yang berasal dari bank dan perusahaan
pembiayaan. Untuk menghimpun dana yang berasal dari money
market perusahaan menerbitkan instrument keuangan yang
dijual kepada para pemodal, baik langsung ataupun lewat dealer.
Sedangkan short-term loan sering berwujud kredit modal kerja.
1.2.1 Kredit Pasar Uang (Money Market Kredit)

Kredit Pasar Ulang terbagi menjadi dua yaitu


Surat Berharga Komersial (Commercial Paper)
Commercial paper (cp) merupakan sekuritas jangka pendek
yang diterbitkan oleh perusahaan (umumnya perusahaan besar
dan mapan), yang menyatakan bahwa pada tanggal tertentu
perusahaan tersebut bersedia membayar sejumlah yang
tercantum dalam sekuritas tersebut.

Akseptasi Bankir (Bankers Acceptence)


Merupakan wesel promes jangka pendek yang berisi komitmen
bank untuk membayar pemegang surat tersebut sebesar nilai
nominal yang telah disepakati pada waktu jatuh tempo
1.2.2 Kredit Jangka Pendek (Short-Term Loans)

Kredit jangka pendek pun terbagi menjadi dua yaitu:

a. Pinjaman Tanpa Jaminan (Unsecured Loans)

b. Pinjaman Dengan Jaminan (Secured Loans)


Pinjaman Tanpa Jaminan (Unsecured Loans)

Unsercured loans merupakan kredit yang diberikan oleh bank


kepada perusahaan tanpa suatu agunan fisik tertentu. yang
menjadi jaminan adalah kelayakan usaha yang diberi kredit
tersebut.

Unsercured loans mungkin diberikan dengan mencantumkan


pengaturan tentang line of credit, dengan perjanjian revolving
credit, atau berdasarkan atas transaksi. Kredit tersebut secara
formal ditunjukkan oleh suatu nota promes (promissory
notes) yang ditanda tangani oleh debitur (yaitu pihak yang
menerima kredit) yang menjelaskan kapan hutang tersebut
akan dilunasi beserta bunganya.
Pinjaman Tanpa Jaminan (Unsecured Loans)

Batas Kredit (Line of Credit)


Kesepakatan informal antara bank dengan nasabahnya, yang
menspesifikasikan jumlah maksimum kredits yang akan diberikan bank
ke perusahaan sebagai utang, untuk suatu periode tertentu.

Kesepakatan Kredit Bergulir (Revolving Credit Agreement)


Komitmen legal formal oleh bank untuk memberikan kredit hingga pada
suatu jumlah maksimum selama jangka waktu yang ditentukan. Atas
kenyamanan untuk mendapatkan komitmen formal ini, pihak peminjam
biasanya harus membayar Biaya Komitmen (commitment fee) untuk
jumlah kredit bergulir yang belum dipakai, sebagai tambahan dari bunga
atas pinjaman yang telah diambil.

Pinjaman Transaksi
Pinjaman Dengan Jaminan (Secured Loans)

Istilah ini menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh kredit


dengan memberikan aktiva tertentu sebagai agunan kredit
tersebut. Sebenarnya sesuai dengan UU Perbankan 1992, kredit
yang diberikan harus disertai agunan. Hanya saja agunan tidak
harus dinyatakan secara fisik, dalam bentuk aktiva tertentu.
Dapat saja agunan tersebut berupa kelayakan usaha yang
dibiayai kredit tersebut. Kredit kelayakan usaha (KKU)
merupakan contoh kredit yang diberikan hanya berdasarkan
atas kelayakan usaha tersebut. Apabila bank meminta agunan
lain selain kelayakan usaha tersebut, dikatakan bahwa bank
meminta agunan tambahan. Dalam pengertian inilah (kredit
dengan agunan tambahan) disebut sebagai secured loans.
Perhitungan Kredit Bunga

Salah satu faktor yang sering menjebak calon debitur adalah


informasi tentang tingkat bunga.Kreditur mungkin menyebut tingkat
bunga yang relatif rendah, tetapi tidak menjelaskan bagaimana basis
perhitungannya. Pada umumnya tertdapat tiga metode perhitunga
tingkat bunga, yaitu collect basis, discount basis, dan add on basis.
Misalkan jumlah kredit yang diterima adalah Rp.100 juta, dengan
tingkat bunga 15%. Apabila dipergunakan collect basis, maka pada awal
tahun debitur menerima Rp.100 juta dan pada akhir tahun membayar
bunga Rp.15 juta (plus Rp.100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian
tingkat bunga efektifnya adalah Rp.15 juta/Rp.100 juta = 15,00%
Apabila digunakan discount basis, maka kreditur akan menerima
hanya Rp.85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih
dahulu), dan membayar Rp.100 juta pada akhir tahun. Tingkat bunga
efektifnya adalahRp.15 juta/Rp.85 juta = 17,65%

Anda mungkin juga menyukai