Anda di halaman 1dari 18

Bab 7

MANAJEMEN “Investasi Dalam Kas”


KEUANGAN
LANJUTAN
Farhan Fauzan Kamil161103050235
Siti Sarah 161103050211

Akuntansi Reguler 7A
A. ALIRAN KAS DALAM PERUSAHAAN

Tetapi disamping itu juga ada aliran kas keluar


( cash outflow ) yang bersifat tidak kontinyu atau
Setiap perusahaan dalam bersifat “intermittent” , misalnya pengeluaran
menjalankan usahanya selalu untuk pembayaran bunga, ,,deviden, pajak,
membutuhkan kas. penghasilan atau laba, pembayaran angsuran
Kas diperlukan baik untuk utang, pembelian kembali saham perusahaan,
membiayai operasi perusahaan pembelian aktiva tetap dan lain sebagainya.
sehari-hari maupun untuk Disamping aliran kas keluar juga terdapat aliran
mengadakan investasi baru kas masuk
dalam aktiva tetap. Pengeluaran ( cash inflow ) di dalam perusahaan. Seperti
kas suatu perusahaan dapat halnya pada cash outflow , di dalam cash inflow
bersifat terus-menerus atau pun terdapat aliran yang bersifat kontinyu dan
kontinyu, misalkan pengeluaran yang bersifat “ intermittent ”.
kas untuk pembelian bahan
mentah, pembayaran upah
buruh dan gaji, dan lain
Aliran kas masuk yang bersifat kontinyu Kelebihan dari aliran kas masuk terhadap aliran
misalkan aliran kas yang berasal dari hasil kas keluar merupakan saldo kas yang akan
penjualan produk secara tunai, penerimaan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo
piutang, dan lain sebagainya. Sedangkan kas ini akan nengalami perubahan dari waktu ke
aliran kas masuk yang tidak kontinyu waktu karena berbagai faktor. Jumlah saldo kas
misalnya aliran kas masuk yang berasal dari yang ada dalam perusahaan akan meningkat
penyertaan pemilik perusahaan, penjualan apabila aliran masuknya yang berasal dari
.
saham, penerimaan kredit dari bank, penjualan tunai dan piutang yang terkumpul
penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai, lebih besar dari pada aliran kas keluar untuk
dan lain sebagainya. bahan mentah, tenaga kerja, biaya lain dan
Penerimaan dan pengeluaran kas dalam . pajak.
perusahaan akan berlangsung terus selama Perubahan dalam tingkat harga juga
hidupnya perusahaan. Dengan demikian mempunyai pengaruh yang besar terhadap
aliran kas itu, bagaikan darah yang terus aliran. kas di dalam perusahaan. Dengan
menerus mengalir dalam tubuh perusahaan demikian maka perimbangan antara aliran kas
yang memungkinkan perusahaan itu dapat masuk dengan kas keluar baik dalam kuantitas
melangsungkan hidupnya. maupun waktunya akan menentukan besarnya
.
saldo kas dalam perusahaan pada suatu saat..
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas
Minimal

Untuk menentukan berapa jumlah kas


Kas adalah salah satu unsur modal yang sebaiknya harus dipertahankan oleh
kerja yang paling tinggi tingkat suatu perusahaan, belum ada standard
likuiditasnya. Makin besar jumlah kas ratio yang bersifat umum. Meskipun
yang ada didalam perusahaan berarti demikian ada beberapa standar tertentu
makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini yang dapat digunakan sebagai pedoman
berarti perusahaan mempunyai risiko didalam menentukan jumlah kas yang
yang lebih kecil untuk tidak dapat harus dipertahankan oleh suatu
memenuhi kewajiban finansiilnya. perusahaan.
.
Jumlah kas pada suatu saat dapat
Tetapi ini tidak berarti bahwa dipertahankan dengan besarnya jumlah
perusahaan harus berusaha untuk aktiva lancar ataupun utang lancar. H.G.
mempertahankan persediaan kas yang Guthmann menyatakan bahwa jumlah
sangat besar, karena makin besarnya kas yang ada didalam perusahaan yang “
kas berarti makin banyaknya uang yang well finance “ hendaknya tidak kurang
menganggur sehingga akan dari 5% sampai 10% dari jumlah aktiva
memperkecil profitabilitasnya. lancar. Jumlah kas dapat pula
Seperti hal nya pada inventory dan piutang, pada kas pun terdapat “persediaan besi” atau “persediaan
minimal” ialah apa yang disebut “safety cash balance” atau persediaan besi kas. Dimaksudkan sebagai
persediaan besi kas ialah jumlah minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar
dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu. Persediaan besi kas ini merupakan unsur atau
inti permanent dari kas. Besarnya persediaan kas minimal ini berbeda-beda antara perusahaan yang
satu dengan lainnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan besi kas suatu perusahaan
dapatlah disebutkan terutama :
1. Perimbangan Antara Alirna 2. Penyimpangan Terhadap Aliran Kas yang
Kas Masuk dengan Aliran kas
Keluar Untuk menjaga Diperkirakan
likuiditas perusahaan perlu
Adanya perimbangan yang baik membuat perkiraan atau estimasi mengenai
mengenai kuantitas maupun timing aliran kas didalam perusahaannya. Apabila
antara cash inflow dengan cash aliran kas senyatanya selalu sesuai dengan
outflow dalam suatu perusahaan estimasinya, maka perusahaan tersebut tidak
berarti bahwa pengeluaran kas baik menghadapi kesukaran likuiditas. Bagi
mengenai jumlahnya maupun perusahaan ini tidak perlu mempertahankan
waktunya akan dapat dipenuhi dari adanya persediaan besi kas yang besar.
penerimaan kasnya sehingga Sebaliknya perusahaan yang aliran kas nya
perusahaan tidak perlu mempunyai sering mengalami penyimpangan yang
persediaan besi kas yang besar. merugikan dari yang diestimasikan, perlulah
Adanya perimbangan tersebut perusahaan ini mempertahankan adanya
disebabkan karena adanya persediaan minimal kas yang REPAIR
COMPUTER agak besar.
& SUPPORT
kesesuaian antara syarat pembelian
3. Adanya Hubungan yang Baik dengan
Bank-bank
Apabila pimpinan suatu perusahaan
telah berhasil dapat membina
hubungan yang baik dengan bank
Your Text Here
You can simply impress your audience and add a
akan mempermudah
unique zing and appealbaginya untuk
to your Presentations.

mendapatkan kredit dalam


menghadapi kesukaran finansiilnya, Your Text Here
You can simply impress your audience and add a
baik yang unique
disebabkan
zing and appeal karena adanya
to your Presentations.

peristiwa yang tidak diduga maupun


yang dapat diduga sebelumnya. Bagi
perusahaan ini tidak perlu
mempunyai persediaan besi kas yang
besar.
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Budget kas adalah estimasi terhadap posisi
kas untuk suatu periode tertentu yang akan
datang. Penyusunan budget kas bagi suatu
perusahaan sangatlah penting artinya bagi
penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun
budget kas akan dapat diketahui kapan
perusahaan akan dalam keadaan defisit kas
atau surplus kas karena operasinya
perusahaan. Dengan mengetahui akan
adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka
C. BUDGET
C. Budget Kas
dapatlah direncanakan sebelumnya
KAS penentuan sumber dana yang akan
digunakan untuk menutup defisit tersebut.
Sebaliknya dengan mengetahui jauh
sebelumnya bahwa akan terdapat surplus
kas yang besar, maka jauh sebelumnya
sudah dapat direncanakan bagaimana
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Budget kas dapat disusun untuk periode
bulanan atau kuartalan. Pada dasarnya
budget kas dapat dibedakan dalam dua
bagian yaitu :

1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang


berasal dari : hasil penjualan tunai, piutang yang
terkumpul, penerimaan bunga, dividen, hasil
penjualan aktiva tetap dan penerimaan-penerimaan
lainnya.
2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk :
pembelian bahan mentah, pembayaran utang-utang,
pembayaran upah buruh, pengeluaran untuk biaya
penjualan, biaya administrasi dan umum,
pembayaran bunga, dividen, tantieme, pajak, premi
asuransi, pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-
pengeluaran lain.
 
Dengan mengadakan estimasi penerimaan dan pengeluaran selama periode
tertentu bahwa berbagai perusahaan menyusun budget kas dalam bentuk yang
berbeda-beda, meskipun sebenarnya maksdunya adalah sama, yaitu bahwa
budget kas disusun agar supaya pimpinan perusahaan dapat mengetahui :
1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan.
2. Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasinya
perusahaan.
3. Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup
defisit kas.
4. Saat-saat kapan kredit itu dibayar kembali.
Penyusunan budget kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil
perusahaan. Transaksi-transaksi disini merupakan transaksi operasi
( operating transactions ). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau
surplus karena rencana operasinya perusahaan.
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau
kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang
diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana
operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran
bunga kredit tersebut beserta waktu pembayaranya kembali.
Transaksi-transaksi disini merupakan transaksi finansiil
( financial transaction ).
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran setelah adanya transaksi finansiil, dan budget kas
yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasionil
dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.
Untuk lebih jelasnya bagaiman menyusun budget kas dapatlah diberikan
contoh di bawah ini.
Perusahan WIDI menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas selama 6
bulan pertama dalam tahun 1975 sebagai berikut:

Estimasi penerimaan:
Hasil penjualan tunai yang diterima setiap bulannya:
• Januari Rp. 400.000,00 April Rp. 960.000,00
• Februari Rp. 500.000,00 Mei Rp. 800.000,00
• Maret Rp. 730.000,00 Juni Rp.
900.000,00
Piuitang yang terkumpul setiap bulannya:
• Januari Rp. 400.000,00 April Rp. 760.000,00
• Februari Rp. 500.000,00 Mei Rp. 660.000,00
• Maret Rp. 650.000,00 Juni Rp. 670.000,00
Penerimaan-penerimaan lainnya:
• Januari Rp. 200.000,00 April Rp. 180.000,00
• Februari Rp. 200.000,00 Mei Rp. 140.000,00
• Maret Rp. 220.000,00 Juni Rp. 124.000,00

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Estimasi pengeluaran :

1. Pembelian barang mentah secara tunai setiap bulannya:


Januari Rp. 600.000,00 April Rp. 550.000,00
Februari Rp. 600.000,00 Mei Rp. 600.000,00
Maret Rp. 500.000,00 Juni Rp. 600.000,00
2. Pembayaran upah buruh setiap bulannya:
Januari Rp. 250.000,00 April Rp. 250.000,00
Februari Rp. 250.000,00 Mei Rp. 250.000,00
Maret Rp. 200.000,00 Juni Rp. 300.000,00
3. Pengeluaran untuk biaya penjualan setiap bulannya:
Januari Rp. 200.000,00 April Rp. 200.000,00
Februari Rp. 300.000,00 Mei Rp. 250.000,00
Maret Rp. 200.000,00 Juni Rp. 230.000,00
4. Pengeluaran untuk biaya administrasi & umum setiap bulannya.
Januari Rp. 350.000,00 April Rp. 400.000,00
Februari Rp. 350.000,00 Mei Rp. 400.000,00
Maret Rp. 400.000,00 Juni Rp. 420.000,00
5. Pembayaran pajak penghasilan dlam bulan Maret sebesar Rp. 100.000,00
Berdasarkan data tersebut kita dapat menyusun budget kas untuk tahap pertama, yaitu estimasi
penerimaaan dan pengeluaran menurut rencana operasinya perusahaan.
Perusahaan WIDI
Budget pengeluaran dan penerimaan kas untuk operasinya perusahaan
(transaksi operasionil) selama 6 bulan pertama tahun 1975
(dalam rupiah)
Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni

Estimasi penerimaan:            
Hasil penjualan tunai 400 500 730 960 800 900

Penagihan piutang 400 500 650 760 660 670


Penerimaan lain 200 200 220 180 140 124

Jumlah penerimaan 1.000 1.200 1.600 1.900 1.600 1.694

Estimasi pengeluaran:            

Pembelian bahan mentah 600 600 500 550 600 600


Pembayaran upah 250 250 200 250 250 300
Biaya penjualan 200 300 200 200 250 230
Biaya adm & umum 350 350 400 400 400 420
Biaya pajak - - 100 - - -

Jumlah pengeluaran 1.400 1.500 1.400 1.400 1.500 1.500

Surplus (deficit) (400) (300) 200 500 100 144


Infographic Style
Dari estimasi penerimaan dan pengeluaran transaksi operasionil sebagai mana
dampak dalam skejul diatas tersebut kita dapat mengetahui bahwa selama 6
bulan mendatang perusahaan akan dalam keadaan illikuid dalam bulan Januari
dan Februari, sedangkan untuk bulan-bulan lainnya keadaan likuiditasnya
cukup baik. Berhubung dengan itu maka kita harus mengadakan transaksi
finansial untuk dapat menutup deficit untuk 2 bulan tersebut beserta
menentukan waktu pembayaran kembalinya kredit dan pembayaran bunganya.
Untuk keperluan itu kita perlu menyusun “ Skejul penerimaan dan pembayaran
Untuk keperluan penyusunan skedul tersebut diperlukan tambahan data
pinjaman dan bunga”.
sebagai
1. berikut
Estimasi saldo: kas pada akhir bulan desember 1974 = Rp. 100.000,00.
2. Persediaan beli kas ditetapkan sebesar Rp. 50.000,00.
3. Pinjaman dari bank “X” diterima pada permulaan bulan dan pembayaran
bunga dilakukan pada akhir bulan. Pembayaran kembali utang dilakukan pada
permulaan bulan. Bunga bank ditetapkan sebesar 2% perbulan.
Berdasarkan data tambahan tersebut perlulah kita menentukan berapa besarnya
kredit yang akan diminta dari bank untuk bulan Januari dan Februari. Deficit
bulan januari sebesar Rp. 400.000,00 persediaan bersih kas ditetapkan sebesar Rp.
50.000,00. Pada permulaan bulan januari tersedia uang kas sebesar Rp. 100.000,00.
Bunga kredit 2% yang harus dibayar pada akhir bulan. Atas dasar data tersebut
dapat diperhitungkan besarnya kredit yang akan diminta yaitu sebesar :
400.000+50.000-100.000+ 2/100 X =
X= 357.143,00
Kalau kita meminjam dari bank sebesar Rp. 357.143,00 maka pada akhir bulan Januari
kas adalah sebesar persediaan bersih kas.
Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Saldo kas bulan Januari………………………. Rp. 100.000,00
Terima pinjaman dari bank…………………… Rp. 357.143,00
Jumlah kas yang tersedia………………. Rp. 457.143,00
Untuk menutup deficit Rp. 400.000,00
Bunga pinjaman yg harus dibayar
Pada akhir bulan Januari =
2% X Rp. 357.143,00 Rp. 7.143,00
Jumlah …………………………………… Rp. 407.143,00
Saldo kas pada akhir bulan……………….. Rp. 50.000,00
Dalam contoh ini misalnya di tetapkan besarnya jumlah kredit yang diminta
dari Bank X untuk bulan Januari sebesar Rp. 360.000,00 dan untuk bulan
Februari sebesar Rp. 330.000,00. Pembayaran kembali kredit tersebut
sebagian akan di lakukan pada permulaan bulan April sebesar
Rp. 200.000,00 dan sisanya sebesar Rp. 490.000,00 dibayar pada permlaan
bulan mei. Berdasarkan data tersebut dapatlah disusun “ Skedul penerimaan
dan pembayaran pinjaman dan bunga” yang merupakan transaksi finansial
Skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga
seperti di bawah ini.
(dalam ribuan rupiah)
Uraiam Jamuari Februari Maret Arpil Mei Juni
Saldo kas P.B 100 52.8 69 255.2 545.4 155.4
Terima kredit P.B 360 330 - - - -
Membayar kembali kredit P.B - - - (200) (400) -
Alat likuid tersedia pada P.B 460 382.8 69 55.2 55.4 155.4
Surplus (deficit) (400) (300) 200 500 100 144  Keterangan :
Pembayaran bunga A.B (7.2) (13.8) (13.8) (9.8) - - P.B =
Saldo kas A.B 52.8 69 255.2 545,4 155.4 299.4 Permulaan
Pinjaman kumulatif P.B 360 690 690 490 0 - Bulan
A.B = Akhir
Bulan

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Perusahan WIDI
Budget kas selama 6 bulan pertama pada tahun 1975
(dalam ribuan rupiah)
Uraian Januari Februari Maret Arpil Mei Juni

I. Saldo kas, P.B 100 52,8 69 255,2 545,4 155,4


II. penerimaan kas:            
1.Hasil penjualan tunai 400 500 730 960 800 900
2. Penagihan piutang 400 500 650 760 660 670
3. Penerimaan kredit dari bank 360 330 - - - -

4. Penerimaan lain 200 200 220 180 140 124


Jumlah penrimaan 1.360 1.530 1.600 1.900 1.600 1.694
Jumlah kas keseluruhan 1.460 1.582,8 1.669 2.155,2 2.145,4 1.849,4
III. Pengeluaran kas            
1. Pembelian bahan mentah 600 600 500 550 600 600
2. Pembayaran upah 250 350 300 350 350 300
3. Biaya penjualan 200 300 200 200 250 230
4. Biaya Adm & umum 350 350 400 400 400 420
5. Pembayaran bunga 7,2 13,8 13,8 9,8 - -
6. Pembayaran pajak - - 100 - - -
7. Pembayaran kembali kepada bank - - - 200 490 -

Jumlah pengeluaran 1.407,2 1.513,8 1.413,8 1.609,8 1.990 1.550


IV. Saldo kas, A.B 52,8 69 255,2 545,4 155,4 299,4

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai