Anda di halaman 1dari 104

Manajemen Keuangan I

Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,


SE)

MODUL

MANAJEMEN KEUANGAN

OLEH

ASMAWATI.SE.,M.Si

TANJUNG REDEB

STIE MUHAMMADIYAH TANJUNG REDEB

2018/2019
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

Kata Pengantar

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kita panjatkan keharibaan Allah SAW.
Atas segala limpahan Rahmat bagi seluruh mahluk hidup dimuka bumi ini. Salam dan
shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Mata kuliah Manajemen keuangan merupakan mata
kuliah keilmuan yang membutuhkan seni berupa keterampilan menganalisis keuangan baik di
program studi Akuntansi maupun di program studi Manajemen pada STIE Muhammadiyah
Tanjung Redeb. Diktat manajemen keuangan ini berisi tentang tujuan, fungsi manajemen
keuangan, bagaimana menganalisis suatu kasus keuangan perusahaan. Sehingga memperoleh
jawaban dari permasalahan yang ada.
Mudah – mudahan Diktat manajemen keuangan ini dapat membantu menambah bahan
belajar mahasiswa Akuntansi maupun mahasiswa manajemen. Kemudian Terimakasih kepada
pihak – pihak yang telah membantu penyusunan diktat ini. Demi penyempurnaan diktat ini,
kami mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan masukan dan saran.

Penyusun

ASMAWATI, SE.,M.Si
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

1. PENGERTIAN,FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ”pengertian, fungsi dan tujuan Manajemen Keuangan” meliputi
keuangan itu menarik, fungsi dan tujuan manajemen keuangan, keuangan perusahaan, contoh
kasus.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mempuyai konsep yang
terarah dan kemampuan mengevaluasi keuangan suatu organisasi.
Tujuan Intruksional Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi manajemen keuangan.
Mahasiswa mampu membandingkan bentuk-bentuk badan usaha.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah diskusi dan tanya jawab
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI

Manajemen keuangan menarik? Mengapa? Karena setiap orang memerlukan teori keuangan
dalam segala kehidupan. Ketika seseorang kelebihan uang maka dia harus mengambil
keputusan apakah menyimpannya atau melakukan investasi. Penyimpanan uang dapat
dilakukan dengan deposito rupiah atau deposito dollar berdasarkan pada perkiraan hasil yang
paling menguntungkan, demikian pula dengan keputusan investasi. Namun ketika kekurangan
uang, seseorang perlu memenuhinya dengan mencari sumber dana yang paling murah dan
mudah. Demikian pula dengan perusahaan, dia memerlukan kekayaan seperti mesin, gedung,
kendaraan dan sebagainya. Perusahaan perlu mendapatkan dana untuk kebutuhan investasi
tersebut. Pengaturan keuangan itulah yang disebut dengan manajemen keuangan. Teori
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
keuangan diperlukan karena akan mencoba untuk menjelaskan alasan pengambilan keputusan
keuangan. Teori keuangan memudahkan kita memahami berbagai masalah keuangan yang
mungkin akan kita hadapi.

Manajer dan pasar keuangan


Manajer keuangan akan berhubungan dengan pasar keuangan. Bagan 1 berikut ini
menggambarkan hubungan konseptual anatara manajer keuangan dan pasar. Bagan tersebut
memperlihatkan lima panah (tahapan) yang menghubungkan pasar keuangan dengan manajer
dan perusahaan.

Aktiva 2 Manajemen 1 Pasar Uang


Perusahaan : Keuangan & Modal
- Lancar Perusahaan 5 Deman &
- Tetap Suplay
3 4

Keterangan :
1. Pasar keuangan;manajer keuangan mencari dana dari psar keuangan dengan jalan
menerbitkan sekuritas atau memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya
ada dua sekuritas yaitu saham dan utang. Saham merupakan bentuk kepemilikan
sedangkan utang merupakan pinjaman.
2. Kegiatan menanamkan dana; tanah, mesin, kendaraan, persediaan, dsb (keputusan
investasi). Dana tersebut kemudian di investasikan oleh Manajer keuangan, membeli aset
yang bisa menghasilkan keuntungan.
3. Hasil penanaman modal, perusahaan memperoleh laba/rugi.
4. Mengembalikan dana ke sumber modal. Untuk pemegang saham, perusahaan
membagikan dividen. Sementara untuk pemegang utang perusahaan membagikan bunga
dan pengembalian pinjaman pokok utang.
5. Sebagian keuntungan diinvestasikan kembali laba ke perusahaan.

Mamduh Hanafi:
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, staffing
pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Suad Husnan dan Pujiastuti :
Manajemen keuangan adalah menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian
keuangan.

Bambang Riyanto :
Pembelanjaan atau manajemen keuangan adalah semua aktivitas yang bersangkutan dengan
usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan serta menggunakannya
dengan cara yang paling efisien.
James C. Van Horne:
Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan,
pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Keputusan
manajemen keuangan :
1. Keputusan Investasi
- Menentukan jumlah aktiva keseluruhan perusahaan
- Menilai sisi debet neraca, yang menunjukkan ukuran perusahaan untuk memutusan
berapa jumlah kas, persediaan dan sebagainya atau memutuskan untuk mengurangi
atau menghilangkannya sama sekali.
2. Keputusan pendanaan
- Menilai sisi kredit neraca, untuk memutuskan jumlah hutang lancar, hutang jangka
panjang meupun modal yang paling optimal untuk membiayai perusahaan.
- Memutuskan kebijakan deviden.
3. Keputusan manajemen aktiva
- Setelah tersedia aktiva dan memutuskan sumber pendanaan yang tepat, maka aktiva
yang telah dimiliki perlu dikelola.
Fungsi-fungsi keuangan
Fungsi-fungsi keuangan yang seperti apa yang dijalankan oleh Manajer keuangan? Jawaban
terhadap pertanyaan tersebut bisa dilihat pada bagan berikut ini:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar Utang Lancar
Aktiva Tetap (Jangka panjang) Utang Jangka Panjang
Modal Saham

Modal kerja
Aktiva lancar Utang lancar

Utang jangka panjang


Aktiva tetap

Modal saham
Keputusan investasi

Keputusan pendanaan
Mencari investasi dengan tingkat
keuntungan paling tinggi (pada
tingkat risiko tertentu)
Mencari dana dengan biaya paling
rendah (pada tingkat risiko tertentu)

Keputusan modal kerja

Melakukan investasi
pada modal kerja yang
optimal

Tujuan normative manajemen keuangan:


Memaksimumkan nilai perusahaan

Model neraca bisa dipakai untuk menjalankan tugas Manajer keuangan secara lebih spesifik.
Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari dua sisi: sisi kiri yang meringkaskan aset yang
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
dimiliki oleh perusahaan. Sisi kanan meringkaskan sumber dana yang dipakai untuk
membiayai sisi kiri perusahaan tersebut.
a. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan yang berkaitan dengan pendanan
(financing).
b. Manajer mengambil keputusan berkaitan dengan alokasi dana tersebut untuk mendanai
pembelian aset (investment).
c. Manajer keuangan juga mengambil keputusan berkaitan dengan pengelolaan keuangan
jangka pendek (liquidity).

Tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.


Bagaimana perusahaan meningkatkan nilainya? Nilai yang dimaksud adalah menciptakan
nilai aliran kas yang positif atau cashflow yang besar. sebagai contoh perusahaan bisa
menjalankan investasi yang menguntungkan seperti mampu memberikan aliran kas yang
positif.perusahaan bisa menerbitkan surat berharga dengan biaya yang sedikit dan
mendatangkan aliran kas masuk yang positif.

Berbagai Bentuk Organisasi Perusahaan


1. Perusahaan perorangan.
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki perorangan. Pembentukannya
sangat mudah cukup seseorang memulai usaha. Akan tetapi pemerintah setempat mungkin
menyatakan izin-izin tertentu seperti tanda daftar perusahaan.
Keunggulan perusahaan perorangan:
a. Pembentukannya mudah dan murah, dan tidak diatur oleh banyak peraturan
pemerintah.
b. Perusahaan tidak membayar pajak penghasilan perseroan.
Kelemahan perusahaan perorangan:
a. Sulit untuk memproleh jumlah modal yang besar.
b. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas pada jumlah yang diinvestasikan, tetapi
mencakup semua harta benda si pemilik.
c. Umurnya terbatas pada masa hidup pendirinya.

2. Persekutuan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Persekutuan adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih tetapi tidak
berbentuk perseroan. Persekutuan terbentuk apabila dua orang atau lebih bekerja sama
menjalankan perusahaan. Tingkat formalitasnya berbeda-beda, ada yang dibentuk
berdasarkan kesepakatan lisan saja, tetapi ada juga yang menggunakan akta notaris.

Keunggulan persekutuan terletak pada biaya yang rendah serta proses pendiriannya
mudah. Kelemahan persekutuan:
a. Tangung jawab yang tidak terbatas
b. Umur perusahaan yang terbatas
c. Kesulitan dalam mengalihkan hak kepemilikan
d. Kesulitan untuk memperoleh jumlah modal yang besar.
3. Perseroan
Perseroan merupakan badan hukum, yaitu seakan-akan manusia yang mempunyai hak dan
kewajiban sendiri. Perseroan adalah suatu badan hokum yang terpisah dan berbeda dari
pemiliknya serta manajernya, yang memiliki umur tidak terbatas, hak kepemilikan dengan
mudah bisa dipindahkan, dan kewajiban yang terbatas.
Keunggulan perseroan :
a. Umurnya tidak terbatas
b. Hak kepemilikannya mudah dialihkan,
c. Kewajibanya yang terbatas.
Kelemahan perseroan :
a. Laba perseeroan terkena pajak dua kali
b. Pendirian perseroan lebih rumit dan memakan waktu daripada pendirian persekutuan
atau perusahaan perseorangan.
Jika ukuran perusahaan sudah cukup besar, maka sebaiknya bentuknya dirubah menjadi
perseroan, karena :
1. Kewajiban yang terbatas sehingga mengurangi resiko, semakin kecil resiko semakin
tinggi nilai perusahaan.
2. Nilai perusahaan tergantung pada peluang pertumbuhan, dan peluang pertumbuhan
tergantung pada kemampuan perusahaan memperoleh sumber modal. Perseroan lebih
mudah mendapat modal daripada yang bukan perseroan, maka peluang
pertumbuhannya akan terbuka.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
3. Nilai aktiva juga tergantung pada likuiditasnya, yaitu mudahnya untuk dijual dan
dikonversi menjadi kas, karena investasi saham perseroan lebih likuid daripada
investasi serupa pada persekutuan dan perusahaan perorangan, maka bentuk
perusahaan perseroan lebih meringankan investor.
4. Pengenaan pajak atas laba perseroan berbeda dengan perusahaan perorangan dan
persekutuan, dan mungkin saja pengenaan pajak bagi perseroan akan menguntungkan
investor.

Kedudukan Bidang Keuangan dalam Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi perusahaan berbeda-beda, biasanya pimpinan tertinggi bidang keuangan
adalah Direktur Keuangan, yang melaporkan pada Presiden Direktur. Bawahan langsung
manajer keuangan adalah manajer pengaturan dana dan kontroler (kepala akuntansi). Manajer
pengaturan dana bertanggung jawab langsung atas pengelolaan kas dan sekuritas perusahaan,
perencanaan struktur modal, penjualan saham dan obligasi untuk menambah modal dan
mengawasi dana pensiun perseroan. Bawahan manajer pengaturan dana adalah manajer kredit
(utang piutang), manajer persediaan dan manajer anggaran modal (menganalisis investasi
aktiva tetap). Kontroler bertanggung jawab atas kegiatan departemen akuntansi.
Tujuan Perseroan
Pemaksimuman kekayaan pemegang saham adalah tujuan utama perusahaan dengan
mempertimbangkan resiko dan waktu dalam kaitannya dengan laba per saham yang
diharapkan guna memaksimumkan harga saham biasa. Tujuan lain perusahaan antara lain;
kepuasan pribadi manajer pengambil keputusan, kesejahteraan karyawan dan kepentingan
masyarakat sekitar.
Tindakan manajemen untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham, melalui ;
1. Pemaksimuman laba, menghasilkan laba bersih perusahaan yang sebesar-besarnya.
2. Pemaksimuman laba perlembar saham, adalah laba bersih perusahaan dibagi dengan
jumlah lembar saham biasa yang beredar.
Harga saham perusahaan dipengaruhi oleh factor :
1. Proyeksi laba per saham
2. Saat diperolehnya laba
3. Tingkat resiko dari proyeksi laba
4. Proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
5. Kebijakan pembagian deviden

Lingkungan Perekonomian

Kendala Eksternal: Keputusan kebijakan Tingkat kegiatan Keadaa


1. Undang-undang anti strategi dibawah perekonomian dan n bursa
monopoli kendali manajemen: pajak perseroan saham
2. Peraturan 1. Jenis produk atau
lingkungan hidup jasa yang
3. Peraturan dihasilkan
keselamaytan kerja 2. Metode produksi Profitabilitas yang
dan keamanan yang dihasilkan diharapkan
produk 3. Tingkat
4. Peraturan ketenaga pembiayaan Harga
kerjaan melalui utang Waktu dari arus kas
saham
5. Dan sebagainya. 4. Kebijakan
deviden Tingkat risiko
5. Dan sebagainya.

Latihan

1. Jelaskan pengertian manajemen keuangan


2. Jelaskan tugas manajer kauangan
3. Jelaskan perbedaan antara aliran kas dengan keuntungan akuntansi
4. Jelaskan dimensi-dimensi aliran kas

REFERENSI
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.

2. Bambang Riyanto, 2001, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE - Yogyakarta

3. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

4. Hanafi, Mamduh, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta

5. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta

6. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta

7. Fahmi, Irhma, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung

2. TIME VALUE OF MANEY / NILAI WAKTU UANG


Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ”nilai waktu uang meliputi Nilai uang saat ini (Present value of
money), Nilai uang akan datang (future value of money), Serangkaian pembayaran pada saat
ini (Present value of annuity), serangkaian pembayaran dimasa akan datang (future value of
annuity).
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan
dengan baik pentingnya nilai waktu dari uang (Time Value Of Money)Mahasiswa mampu
menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi manajemen keuangan.
Mahasiswa mampu membandingkan bentuk-bentuk badan usaha.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode E - Learning
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Ada
beberapa pakar yang mengatakan bahwa pada dasarnya manajemen keuangan merupakan
aplikasi konsep nilai uang. Banyak keputusan dan teknik dalam manajemen keuangan yang
memerlukan pemahaman nilai waktu uang, Biaya modal, analisis keputusan investasi
(penganggaran modal), analisis alternatif dana, penilaian surat berharga, merupakan contoh-
contoh teknik dan analisis yang memerlukan pemahaman nlai waktu uang.
Mana yang lebih bernilai Rp. 1juta yang diterima sekarang atau Rp. 1 juta yang akan
diterima satu tahun mendatang? Jawabnya cukup jelas, Rp. 1 juta yang diterima sekarang
tentunya lebih bernilai. Kenapa time value of money itu penting? Setidak-tidaknya ada dua
alasan. Pertama pendapatan saat ini. Kedua, ada biaya kesempatan (opportunity
cost)pendapatan masa mendatang. Jika pendapatan diterima sekarang, kita bisa
menginvestasikan pendapatan tersebut (misal pada tabungan) dan akan memperoleh bunga
tabungan.
1. NILAI MASA MENDATANG (FUTURE VALUE)
Future value sama artinya dengan bunga majemuk atau proses penggandaan (compounding).
Merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan periode.
Rumus

Dimana:
i = tingkat suku bunga per periode.
PV = pembayaran pada awal tahun
FV = nilai masa depan
1 = konstanta
n = periode dalam analisis

sebagai contoh saudara mempunyai uang Rp.10.000.000,- dan di simpan di Bank dengan
tingkat bunga 8%. Maka satu tahun kemudian nilai uang Anda akan menjadi

0 1

Rp.1.000.000,00

Nilai kemudian jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Pada praktik sehari-hari, Kita menjumpai bahwa bunga diperhitungkan lebih dari satu kali
dalam satu periode atau satu tahun. Seperti lazimnya bunga diperhitungkan lebih dari satu
kali dalam satu periode.
Rumus

FV = nilai akan datang


PV= nilai sekarang
1 = Konstanta
r = tingkat bunga
m = frekuensi perhitungan bunga

Misalkan Anda menyimpan uang diBank Rp. 10.000.000,- dengan bunga 8% pertahun. Bunga
dibayarkan dua kali dalam setahun. Seandainya saudara lebih senang untuk membiarkan
bunga yang saudara peroleh tetap dalam tabungan saudara. Maka akumulasi nilai tabungan
saudara pada akhir semester pertama dan akhir semester kedua adalah:

Sebagai contoh saudara saat ini berumur 15 tahun. Menabung saat ini Rp 10.000.000,- untuk
jangka waktu 20 tahun. Tingkat bunga yang berlaku 8 % per tahun. Bunga yang saudara
peroleh saudara tanbahkan pada tabungan saudara. Bunga tersebut diperhitungkan empat kali
dalam satu tahun. Maka nilai tabungan pada saat saudara menjelang umur 36 tahun adalah:

2. Future value Annuity (nilai masa mendatang untuk seri pembayaran)


annuitas adalah sejumlah aliran kas yang besarnya sama setiap tahun. Anuitas ini dapat
berupa aliran kas masuk yang berasal dari suatu investasi, maupun aliran kas keluar berupa
investasi untuk memperoleh keuntungan dimasa akan datang.
Rumus

..........
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Untuk lebih singkatnya menggunakan rumus dibawah ini:
Rumus:
FV,A =PV (FVADFr,n)
Keterangan:
FVADFr,n= Future Value Anuitas Discout factor ,r=bunga, n=tahun
Misalkan Anda ingin mengetahui berapa nilai kemudian atas tabungan sebesar Rp.
5000.000,- setiap tahun, untuk jangka waktu lima tahun. Apabila bunga tabungan sebesar
10% per tahun. Tabungan tersebut diasumsikan terjadi setiap akhir tahun.
Penyelesaian:
FV,A= Rp. 5000.000,- (6,105)
= Rp. 30.525.000,-

Nilai Kemudian Anuitas Rp.5.000.000


Selama 5 Tahun Dengan Bunga 10%

Jumlah Lama 10% Tabel A-1 NK Pada Akhir


Akhir Simpanan (3) Tahun (1)*(3)
Tabungan
Tahun

1 Rp. 5000.000,- 4 1,000 Rp. 5.000.000,-

2 Rp. 5000.000,- 3 2,100 Rp. 10.500.000,-

3 Rp. 5000.000, 2 3,310 Rp. 16.550.000,-

4 Rp. 5000.000, 1 4,641 Rp. 23.205.000,-

5 Rp. 5000.000, 0 6,105 Rp. 30.525.000,-

FV Anuitas pada akhir tahun ke 5 adalah Rp.30.525.000,-

3. Nilai sekarang (present value)


Pemahaman konsep nilai sekarang atau present value sangat penting dalam Manajemen
keuangan. Manajer keuangan seringkali dihadapkan pada persoalan pengambilan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
keputusan yang tidak lepas dari konsep ini. Pada penilaian investasi misalnya, Manajer
keuangan diharuskan mengukur nilai sekarang aliran kas yang diharapkan akan dihasilkan
oleh investasi tersebut.
Rumus I

Rumus: II
PV = FV (PVDFr,n)
Misalkan kita mempunyai kas sebesar Rp. 1.100,00 satu tahun mendatang. Rp. 1.121,00
dua tahun mendatang. Rp. 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang
(present value) dari masing-masing kas tersebut? Jika tingkat discounto yang dipakai
adalah 10%.

Garis waktu Present value untuk satu aliran kas

Rp. 1.100,00

Nilai kemudian jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode

FV = nilai akan datang


PV= nilai sekarang
1= Konstanta
r = tingkat bunga
m = frekuensi perhitungan bunga
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
misalkan saudara diharapkan akan menerima uang kas sebesar Rp. 10.000.000,- lima tahun
yang akan datang. Apabila tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun. Bunga diperhitungkan
setiap empat bulan sekali atau tiga kali dalam setahun. Maka nilai sekarang penerimaan
saudara tersebut adalah sebesar:

4. Nilai sekarang untuk seri pembayaran kas (Annuity)


Sekarang perlu mempertimbangkan aliran kas yang terjadi berulang kali setiap tahun
dengan jumlah sama.
Rumus I
+ + + ................

Rumus II
PV,Anuitas= FV (PVADFr,n)
Misalkan kita akan menerima pembayaran sebesar Rp. 1000,00 per tahun mulai akhir tahun
ini (tahun ke-1) selama empat kali. Berapa nilai sekarang dari aliran kas tersebut jika kita
menggunanakan tingkat diskonto 10% .
PV,Anuitas= FV (PVADFr,n)
Misalkan kita akan menerima pembayaran sebesar Rp. 1000,00 per tahun mulai akhir
tahun ini (tahun ke-1) selama empat kali. Berapa nilai sekarang dari aliran kas tersebut
jika kita menggunanakan tingkat diskonto 10% .
Garis waktu untuk seri pembayaran.
Persoalan di atas juga bisa kita tuliskan sebagai berikut ini:

LATIHAN
1. Misalkan jika kita memperoleh uang Rp. 1000,00 saat ini (awal tahun), kemudian
menginvestasikan pada tabungan dengan tingkat bunga 10%, berapa uang kita satu tahun
mendatang, dua tahun mendatang, lima tahun mendatang?
2. Suatu keluarga mempunyai anak yang berumur sembilan tahun. Sepuluh tahun mendatang
anak tersebut sudah memasuki perguruan tinggi. Pada saat itu harus ada dana sebesar Rp.
100 juta. Tingkat bunga saat ini 15%. Berapa uang yang harus ditabung di Bank setiap
akhir tahun, jika ada 10 kali setoran.
3. Misalkan kita akan memperoleh Rp. 1000,00 per tahun selama empat kali pada akhir
tahun. Berapa nilai masa mendatang uang kita tersebut, jika tingkat bunga yang berlaku
adalah 10%.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
4. Misalkan kita mempunyai kas sebesar Rp. 1.100,00 satu tahun mendatang. Rp. 1.121,00
dua tahun mendatang. Rp. 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang (present
value)

REFERENSI

1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.

2. Bambang Riyanto, 2001, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFEYogyakarta

3. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

4. Hanafi, Mamduh, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta

5. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta

6. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta

7. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung

3. PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Penilaian obligasi dan penilaian saham”.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan
dengan baik tentang penilaian surat-surat berharga dan memecahkan masalah
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI

A. Investasi
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif
selama periode waktu yang tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif tersebut akan
meningkatkan utility total atau meningkatkan kepuasan. Investasi ke dalam aktiva yang
produktif dapat berbentuk aktiva nyata (seperti rumah, tanah dan emas) atau bentuk aktiva
keuangan (surat-suarat berharga) yang diperjualbelikan.
Investasi terdiri atas:
1. Investasi yang tidak dapat diperjualbelikan
 Tabungan giro
 Tabungan deposito
2. Investasi yang dapat diperjualbelikan.
 Treassury bill (T-bill)
 Deposito yang dapat dinegosiasi
3. Investasi di pasar modal
Surat-surat berharga pendapatan tetap, Treasury

Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas masa
mendatang, yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga tersebut.

1. Penilaian Obligasi
Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam setuju untuk membayar
bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu. Jangka waktu
obligasi bermacam-macam. Ada yang relatif pendek seperti satu tahun dan ada jangka
panjang, yaitu 30 tahun. Obligasi mempunyai ciri pembayaran bunga yang relatif tetap
untuk setiap periodenya. Terdapat beberapa macam obligasi ditinjau dari penerbitnya,
diantaranya yaitu:
1) Obligasi pemerintah (Treasury bonds), pemerintah juga membutuhkan dana untuk
pembangunan Negara. Salah satunya adalah dengan meminjam jangka panjang kepada
masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN (surat utang negara) atau
umumnya dikenal dengan nama obligasi pemerintah (government bond). Obligasi
pemerintah mempunyai sifat yang sama dengan obligasi perusahaan, hanya bedanya
penerbitnya adalah pemerintah bukannya perusahaan swasta. Sehingga obligasi
pemerintah dianggap lebih aman dibandingkan obligasi pemerintah.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
2) Obligasi perusahaan (corporate bonds), adalah surat utang jangka panjang yang
dikeluarkan perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat
jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan di
kontrak utangnya.
Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond indenture yaitu janji perusahaan
penerbit obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang dituliskan kepada pihak
tertentu yang dipercaya (trustee). Trustee ini biasanya adalah suatu bank atau
perusahaan trust yang akan bertindak mewakili pemegang obligasi. Salah satu isi
indenture ini misalnya adalah pembayaran kupon tepat waktu dan jika perusahaan
melanggarnya, maka pemegang obligasi berhak membatalkan obligasinya dengan
meminta kembali investasinya.
3) Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds) diterbitkan oleh pemerintah daerah,
seperti misalnya pemerintah provinsi, kota dan kabupaten. Pemerintah daerah biasanya
mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal, seperti pembangunan jalan raya,
perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya. Pendapatan dari
pembiayaan modal ini akan digunakan kembali untuk membayar kembali utang
obligasinya. Bukan berarti pihak penerbit obligasi ini adalah pemerintah daerah, maka
obligasi ini tidak mengandung risiko sama sekali.
seperti obligasi perusahaan, obligasi pemerintah daerah juga memiliki risiko gagal
bayar. Akan tetapi, obligasi pemerintah daerah memberikan satu keunggulan penting
dibandingkan jenis-jenis obligasi yang lain. Seperti bunga yang diterima atas sebagian
besar obligasi pemerintah daerah tidak dikenakan pajak. Akibatnya tingkat bunga
obligasi pemerintah daerah jauh lebih rendah daripada obligasi pemerintah dengan
risiko yang ekuivalen.
4) Obligasi luar negeri (foreign bonds) diterbitkan oleh pemerintah luar negeri atau
perusahaan luar negeri. Tentunya juga memiliki gagal risiko bayar, munculnya risiko
tambahan jika obligasi dinyatakan dalam mata uang selain mata uang investor.
Misalnya, Anda membeli obligasi perusahaan yang dinyatakan dalam mata uang yen
Jepang. Anda masih dapat mengalami kerugian, sekalipun perusahaan tersebut tidak
gagal bayar. Jika yen Jepang nilainya mengalami penurunan terhadap mata uang Negara
Anda.
A. Beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
 Nilai nominal (par value)
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh
perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity).
 Kupon tingkat bunga
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang
mengeluarkan obligasi.
Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar
10%.
 Jatuh tempo (Maturity date)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang
(PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang.
B. Penentuan “rate of return“ dan “nilai“ efek jangka panjang

Suatu obligasi dengan nominal Rp. 10.000,- yang mempunyai harga pasar Rp. 9000,-
mempunyai umur 5 tahun dan membayarkan coupon (bunga obligasi) sebesar 6% setiap
tahunnya. Tentukan besarnya rate of return dari obligasi tersebut.

Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima
dimasa akan datang oleh pemegang obligasi.
Misalkan suatu obligasi mempunyai nilai nominal sebesar Rp.1 juta. Kupon bunga sebesaar
20% dibayarkan setiap tahun, jangka waktu 10 tahun. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan
(kd) untuk obligasi tersebut adalah 20%. Berapa nilai pasar (harga) obligasi tersebut.
penyelesaian
Dik:
pembayaran bunga setiap tahunn = 20% xRp.1juta= Rp. 200.000,00
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
nilai nominal = Rp. 1juta
Penilaian Saham
A. Sejarah saham
Perusahaan pertama yang mengeluarkan saham diperkirakan adalah stora Kopparberg
pada abad 13. Enso-Gutzeit Oy didirikan pada abad ke 19 di Norwegia dengan nama W.
Gutzeit & Co. oleh Wilhelm Gutzeit, saudara tiri dari Benjamin Wegner seorang
indutrialis. Anaknya Hans Gutzeit memindahkan perusahaannya ke Finlandia, dimana
akhirnya menjadi perusahaan perhutanan terbesar di negara itu. Pada tahun1926 sampai
dengan tahun 1998, merger dengan Stora. perusahaan ini dikenal dengan nama Enso-
Gutzeit Oy.
Stora adalah perusahaan terbuka tertua dan masih ada sampai sekarang. Awalnya dikenal
dengna nama Stora Kopparberg, Perusahaan ini diijinkan oleh oleh King Magnus IV dari
Swedia pada tahun 1347. Saham pertama perusahaan ini bahkan tercatat pada tahun 1288,
dan kegiatan pertambangannya mungkin lebih jauh sebelumnya. Dengan menggunakan
tahun mulai berdiri 1288, maka menjadikan Stora Kopparberg menjadi bisnis tertua yang
ke 18 di dunia. Pada tahun 2000 perusahaan ini mendirikan Consolidated Papers, Inc di
Amerika Serikat. Pada tahun 2000 Stora Enso dan AssoDomän membentuk joint
company dengan nama Billerud AB, untuk memproduksi Kertas Pembungkus.
B. Saham biasa
Saham biasa (Inggris: common stock) adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau
sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut
andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari
Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden dan
hak-hak yang lain.
Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses
pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan
memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan
dalam bentuk Deviden dan Capital Gain
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya Saham
yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama
suatu bisnia. Sedangkan Capital gain adalah selisih antara harga jual dengan harga beli
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Tujuan penilaian saham antara lain: (1) Saham merupakan aset finansial yang dapat
dijadikan investasi. (2) Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yg
akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan yang
diharapkan. Nilai saham sama seperti finansial assets yang lainnya adalah present value
dari aliran kas di masa yang akan datang
1. Menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return) dari
saham atas investasi yang dilakukan oleh investor

Div1  P1  P0
Expected Return  r 
P0

Dimana:

Misalkan
PT. XYZ memperkirakan akan ada pendistribusian dividen tahun depan sebesar
3.000. Harga saham PT ini sekarang adalah 8.000 per lembar. Tahun depan
diramalkan harga saham akan naik menjadi 10.000 per lembar karena perusahaan
baru saja memenangkan proyek besar dari pemerintah. Berapakah Expected return
dari saham PT.XYZ?
Penyelesaian:
Div1  P1  P0
Expected Return  r 
P0

r = 3000 + 10000 – 8000 = 62,5 %


8000
2. Besarnya niali saham
Rumus

Contoh:
Berdasarkan informasi bahwa suatu saham akan memberikan cash dividen tahun
sebesar Rp. 500,- dan diperkirakan harga saham akhir tahun depan Rp. 10.400,-
sedangkan rate of return yang diharapkan 9% maka harga saham.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
C. Saham preferen ('Preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak
melebihi saham biasa.
Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
a. Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada
pemegangnnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai
hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada
pemegang saham biasa (participating preference shares).
b. Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk
memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara
kumulatif (noncummulative preferred stock).

Rumus Penentuan “rate of return“ dan “nilai“ efek jangka panjang


Rumus Penentuan “rate of return“ dan “nilai“ efek jangka panjang

Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp. 1000,- dan membayarkan devidend
tahunan sebesar Rp. 50,- dengan harga pasar Rp. 750,-. Berapa besarnya rate of return dari
saham preferen tersebut.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Beberapa tahun lalu suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen dengan nominal Rp.
1000,- membayarkan deviden tahunan sebesar Rp.75,-. Pada waktu itu tingkat bunga yang
berlaku adalah 75% dan saat ini tingkat bunga yang berlaku yaitu 5%.
REFERENSI
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.

2. Bambang Riyanto, 2001, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE – Yogyakarta

3. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

4. Mamduh Hanafih, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta

5. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta

6. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta

7. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung

4. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Neraca perusahaan, laporan laba/ rugi dan laporan arus kas”.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan definisi
laporan keuangan suatu organisasi serta dapat menganalisa, menyusun laporan keuangan
pada suatu perusahaan.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Dalam bukunya irham fahmi bahwa Laporan keuangan menurut Farid dan siswanto
mengatakan laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan
bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Lebih
lanjut munawir mengatakan “ laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan”.
Laporan keuangan perusahaan bertujuan untuk meringkaskan kegiatan perusahaan
dalam jangka waktu tertentu. Ada tiga jenis laporan /euangan yang paling sering dilaporkan:
neraca keungan, laporan laba-rugi dan laporan arus kas. Kemudian diteruskan dengan tehnik
menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai
untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan. Mulai dari investor atau calon investor, pihak pemberi dana sampai pada
manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan diharapkan memberi informasi
mengenai profitabilitas, risiko, timing dari arus kas yang dihasilkan perusahaan. Informasi
tersebut akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan, dan pada giliran
selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
1. LAPORAN KEUANGAN.
Ada tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu neraca, laporan laba-rugi
serta laporan arus kas. Berikut ini menjelaskan lebih lanjut ketiga bentuk laporan keuangan
tersebut.

1) NERACA
Neraca keuangan perusahaan mencoba meringkaskan kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan pada waktu tertentu. Dengan demikian neraca keuangan merupakan
gambaran kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Karena fokus pada titik tertentu,
neraca keuangan biasanya dinyatakan neraca per tanggal tertentu.
NERACA
PT.ABCD
31 Desember 2010
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
AKTIVA PASIVA
ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Aset Lancar Kewajiban Lancar
kas dan setara kas Rp 1.120.145.709 Hutang Usaha Rp 8.379.086.518
Pihak ketiga Rp 15.001.637.030 Hutang Lain-Lain Rp 6.731.031
Piutang lain-lain Rp 2.449.548.465 Hutang Pajak Rp 2.972.974.740
Persediaan Rp 7.824.331.971 Uang Muka Pelanggan Rp 1.594.800.363
Biaya Dibayar Dimuka Rp 2.059.712.528 Beban Masih Harus Dibayar Rp 4.187.859.333
Pajiak dibayar dimuka Rp 2.375.647.174
Jumlah aset Lancar Rp 30.831.022.877 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 17.141.451.985
Aset tidak Lancar Kewajiban Tidak Lancar
Harga Perolehan Rp 5.119.000.000 Hutang Kepada Hubungan Istimewa Rp 11.029.116.178
Akumulasi Penyusutan Rp (554.081.458) Kewajiban Pajak Tangguhan Rp 615.720.466
Nilai Buku Rp 4.564.981.542 Kewajiban Imbalan Kerja Rp 128.494.677
Sewa Rp 4.000.000.000 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Rp 11.773.331.321
Good Will Rp 65.526.850.000 Jumlah Kewajiban Rp 28.914.783.306
Investasi Dalam Pelaksanaan Rp 3.988.778.051 Ekuitas
Aset Lain-Lain Rp 99.750.000 Modal saham Rp 77.500.000.000

Saldo Laba Rp 2.596.599.164


Jumlah Aset Tidak Lancar Rp 78.180.359.593 Jumlah Ekuitas Rp 80.096.599.164
Jumlah Aset Rp 109.011.382.470 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp 109.011.382.470

Neraca keuangan didasarkan pada accounting identity yang pada dasarnya menggambarkan
neraca sebagai kesamaan antara aset, kewajiban serta modal saham.
 Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai.
1. Kas dan setara kas, perusahaan menempatkan kas dan Bank untuk keperluan
operasionalnya. Seperti membayar upah lembur karyawan harian dan lain-lain.
Pengisian kas yang berasal dari Bank, dalam hal ini tidak ada ketentuan batas
pemakaian kas. Sistem pencatatan kas adalah fluktuatif. Bank dipergunakan untuk
membayar hutang supplier dan penerimaan pembayaran dari konsumen.
2. Piutang usaha; terjadi penjualan kredit dengan melakukan pembayaran secara angsuran.
Dan biasanya perusahaan membuat Aging schedule piutang usaha, agar dapat
mengklasifikasikan umur piutang.
3. Piutang lain-lain;misalkan tagihan angkutan kepada distributor.
4. Persediaan; seperti bahan baku, produk dalam proses, barang jadi, barang contoh,
peralatan kecil.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
5. Uang muka; seperti uang muka pemasok. Adalah uang pembayaran kepada pemasok
yang sesuai dengan kontrak pengadaan barang dan jasa yang akan diperhitungkan
dengan progres prestasi.
6. Biaya dibayar dimuka; adalah biaya yang sudah dikeluarkan namun masih belum
dibukukan mengenai beban ke laporan laba rugi. misalkan sewa tanah dan bangunan
selama 1 tahun, biaya sewa dibayar dimuka, biaya pengadaan, biaya distribusi dan
sebagainya.
7. pajak; seperti pajak PPN.

 Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau
bersifat jangka panjang.
1. Aset tetap; seperti tanah, bangunan, mesin dan peralatan, perlengkapan kantor.
2. Sewa; seperti sewa tanah dan bangunan.
3. Goodwill; seperti merek dagang.
4. Aset lain-lain; seperti investasi peralatan dalam pelaksanaan, investasi bangunan dalam
pelaksanaan
 Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya
(jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).
1. Hutang kepada pihak istimewa tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan
jadwal pembayarannya. Sifat hubungan istimewa ini dilihat dari besarnya komposisi
saham.
2. Kewajiban pajak tangguhan.
3. Kewajiban atas imbalan kerja.
 Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atau
kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
1. Modal saham
2. Laba ditahan
1) LAPORAN LABA-RUGI
Laporan laba-rugi sering dianggap sebagai laporan yang paling penting dalam laporan
tahunan. Kegiatan yang dilaporkan meliputi kegiatan rutin (operasi bisnis) dan juga
kegiatan tidak rutin. Seperti penjualan aset tertentu, penghentian lini tertentu, perubahan
metode akuntansi dan sebagainya. Laporan laba-rugi diharapkan bisa memberikan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan dan
kemampuan operasional perusahaan.
Tingkat keuntungan mencerminkan prestasi perusahaan secara keseluruhan. Risiko
berkaitan dengan ketidakpastian hasil yang akan diperoleh oleh perusahaan. Fleksibilitas
baerkaitan dengan kemampuan penyesuaian. Kemampuan operasional mengacu pada
kemampuan perusahaan menjaga aktivitas perusahaan berdasarkan tingkat kegiatan
tertentu. Perhatikan tabel laporan laba-rugi:

LAPORAN LABA RUGI


PT. ABCD PER 31 DESEMBER 2011
PENDAPATAN
Penjualan Rp 26.991.662.101
Potongan Penjualan Rp 419.051.615
Rp 26.572.610.486
Harga pokok
Penjualan Rp 16.385.331.211
Laba Kotor Rp 10.187.279.275
Beban Usaha
Beban Penjualan Rp 3.374.827.259
Beban Umum Dan
Administrasi Rp 2.859.766.353
Jumlah Rp 6.234.593.612
Laba Usaha Rp 3.952.685.663
Pendapatan (beban)
lain-lain
Jasa Giro Rp 32.563.147
Selisih kurs Rp (873.822)
Lainnya Rp (1.591.100)
Jumlah Rp 30.098.225
Laba Sebelum Pajak Rp 3.982.783.888
MANFAAT (BEBAN)
PAJAK
Pajak Kini Rp (872.929.888)
Pajak Tangguhan Rp (59.558.396)
Rp (932.488.284)
Laba Setelah Pajak Rp 3.050.295.604

Laporan laba-rugi di atas menyajikan ringkasan tahunan, satu tahun yang berakhir 31
Desember, selama tiga tahun terakhir. Laporan laba-rugi menyajikan beberapa elemen pokok:
(1)pendapatan operasional, (2)beban operasional, (3) untung atau rugi.
LABA= PENJUALAN-BIAYA
2) LAPORAN ARUS KAS
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Laporan arus kas meringkas arus kas masuk dan keluar perusahaan untuk jangka
waktu tertentu. Laporan arus kas diperlukan karena dalam beberapa situasi. Laporan laba-
rugi tidak cukup akurat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Misalkan perusahaan yang sedang tumbuh mempunyai tingkat penjualan yang
tinggi, dimana penjualan dilakukan dengan kredit. Berarti akan mencatat pendapatan/
penjualan yang tinggi. Dilain pihak, karena perusahaan ini masih baru. Maka perusahaan
akan mengeluarkan kas yang banyak untuk membangun infrastruktur pemasaran dan
produksinya. Laporan laba-rugi akan mencatat laba yang positif. Tetapi bagaimana dengan
arus kasnya? Mengingat penjualan dilakukan dengan kredit, tentunya belum banyak kas
yang masuk.
Arus kas keluar lebih besar dibandingkan dengan arus kas masuk. Maka, arus kas
nett menjadi kecil atau bahkan negatif. Perusahaan semacam itu, meskipun nampaknya
memperoleh keuntungan. Tetapi bisa mengalami kesulitan likuiditas. Jika tidak hati-hati
perusahaan bisa tergelincir. Contoh perusahaan tidak bisa membayar kewajiban bunga,
karena kesulitan kas, meskipun memperoleh laba, perusahaan bisa dibangkrutkan oleh
kreditor.
 Tujuan utama laporan arus kas (cashflow statement) adalah (1) memberikan informasi
mengenai penerimaan dan (2) pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.
 Informasi dalam laporan arus kas, akan membantu pemakai laporan keuangan menilai:
 Kemampuan entitas menghasilkan arus kas
 Kemampuan entitas membayar dividend an kewajiban lainnya.
 Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas
operasional.
 Transaksi investasi dan pendanaan selama periode laporan keuangan.
 Penyebab-penyebab perubahan kas dikelompokkan ke dalam tiga macam kelompok:
(1) arus kas operasi (operating)
 Laba bersih (laporan laba/rugi yang digunakan adalah laporan laba rugi terbaru atau
terkini)
 pos-pos keuangan aktiva lancar
 hutang lancar/ hutang jangka pendek
 akumulasi penyusutan
 depresiasi/penyusutan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
(2) arus kas investasi (investing)
 pos-pos keuangan aktiva tetap/ asset tidak lancar
(3) arus kas pembiayaan (financing)
 pos-pos keuangan hutang jangka panjang (surat utang, obligasi dan seterusnya)
 Pos-pos keuangan modal (ekuitas modal disetor, saham, laba ditahan, pembayaran
dividen dan seterusnya.)
1. Langkah-langkah membuat laporan arus kas
Sumber informasi
 Neraca komparatif dua tahun, memberikan informasi perubahan aktiva,
kewajiban dan ekuitas selama periode
 Laporan laba/rugi periode berjalan, membantu jumlah arus kas dari aktivitas
operasi.
Tabel berikut ini merupakan contoh laporan arus kas.
NERACA PERBANDINGAN
PT. ABCD

Audited Audited
Keterangan naik atau turun
2010 30-Jun-11

ASET
Aset lancar

Kas Dan Setara Kas 1.120.145.709 2.374.742.517 1.254.596.808

Piutang usaha 15.001.637.030 5.229.040.357 9.772.596.673

Hubungan istimewa - 58.879.187 58.879.187

Piutang Lain-Lain 2.449.548.465 3.241.880.449 792.331.984

Persediaan 7.824.331.971 10.928.345.155 3.104.013.184

Uang Muka - 593.513.178 593.513.178

Biaya Dibayar Dimuka 2.059.712.528 1.625.906.971 433.805.557

Pajak Dibayar Dimuka 2.375.647.174 4.381.886.191 2.006.239.017

Jumlah Aset Lancar 30.831.022.877 28.434.194.005 (2.396.828.872)

Aset Tidak Lancar

Aset tetap 5.119.000.000 5.810.308.775 691.308.775

Akumulasi Penyusutan 554.018.458 1.146.042.389 592.023.931

Nilai Buku 4.564.981.542 4.664.266.386 99.284.844

Sewa 4.000.000.000 4.000.000.000 -

Goodwill 65.526.850.000 65.526.850.000 -

Investasi dalam pelaksanaan 3.988.778.051 5.150.783.942 1.162.005.891


Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

Aset Lain-Lain 99.750.000 91.437.500 8.312.500

Jumlah Aset Tidak Lancar 78.180.359.593 79.433.337.828 1.252.978.235

JUMLAH ASET 109.011.382.470 107.867.531.833 (1.143.850.637)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar

Hutang Usaha 8.379.086.518 7.628.323.983 750.762.535

Hutang Lain-Lain 6.731.031 76.013.531 69.282.500

Hutang Pajak 2.972.974.740 5.801.746.417 2.828.771.677

Uang Muka Pelanggan 1.594.800.363 2.566.876.868 972.076.505

Beban Masih Harus Dibayar 4.187.859.333 5.091.810.928 903.951.595

Jumlah Kewajiban Lancar 17.141.451.985 21.164.771.727 4.023.319.742

Kewajiban Tidak Lancar

Hutang kpd Hubungan Istimewa 11.029.116.178 2.752.091.799 8.277.024.379

kewajiban pajak Tangguhan 615.720.466 675.278.862 59.558.396

Kewajiban Imbalan Kerja 128.494.677 128.494.677 -

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 11.773.331.321 3.555.865.338 (8.217.465.983)

Jumlah Kewajiban 28.914.783.306 24.720.637.065 (4.194.146.241)

EKUITAS

Modal saham 77.500.000.000 77.500.000.000 -

Saldo laba 2.596.599.164 5.646.894.768 3.050.295.604

Jumlah Ekuitas 80.096.599.164 83.146.894.768 3.050.295.604

JUM. KEWAJIBAN DAN EKUITAS 109.011.382.470 107.867.531.833 (1.143.850.637)

LATIHAN
1. Setiap mahasiwa ditugaskan mencari nerca dan laporan laba/rugi perusahaan dagang,
neraca dan laporan laba/rugi perusahaan jasa,neraca dan laporan laba/rugi perusahaan
manufaktur. Kemudian menjelaskan masing-masing letak perbedaannya.
2. Pada saat menyusun cashflow atau arus kas yang harus diperhatikan adalah neraca
perbandingan dan laporan laba/rugi. Dibawah ini adalah neraca perbandingan PT. A tahun
2015 dan 2014, Laporan laba/rugi
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Neraca perbandingan PT. A
Tahun 2015 dan 2014

2015 2014
Aset
Aset lancar lainnya
Kas dan setara kas Rp 1.404.108.000 Rp 1.285.799.000
Piutang usaha
pihak ketiga Rp 2.196.086.000 Rp 1.382.539.000
piutang lain-lain
Persediaan Rp 30.241.368.000 Rp 26.649.777.000
Pajak
pertambahan nilai
ditambah dimuka Rp 257.828.000
Pajak penghasilan
dibayar dimuka Rp 9.143.000 Rp 186.623.000
Beban dibayar
dimuka Rp 214.580.000 Rp 140.784.000
Aset lancar lainnya Rp 281.078.000 Rp 308.499.000
Total aset lainnya Rp 34.604.191.000 Rp 29.954.021.000

Aset tidak lancar


Aset tetap bersih Rp 14.788.915.000 Rp 10.389.326.000
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Aset pajak
tangguhan bersih Rp 58.145.000 Rp 43.901.000
Pajak penghasilan
dibayar dimuka
Aset tidak lancar
lainnya Rp 1.318.730.000 Rp 1.122.077.000
Total aset tidak
lancar Rp 16.165.790.000 Rp 11.555.304.000
Total Aset Rp 50.769.981.000 Rp 41.509.325.000
Liabilitas dan
Ekuitas
Liabiltas
Liabilitas jangka
pendek
Pinjaman Bank
jangka pendek Rp 12.978.791.000 Rp 8.164.350.000
Utang usaha
Pihak ketiga Rp 788.611.000 Rp 437.719.000
Pihak berelasi Rp 9.823.000 Rp 19.914.000
Utang pajak Rp 48.816.000 Rp 30.644.000
Utang cukai Rp 5.716.498.000 Rp 4.765.268.000
Beban accrual Rp 189.163.000 Rp 100.987.000
Liabilitas jangka
pendek lainnya Rp 362.878.000 Rp 283.435.000
Total liabilitas
jangka pendek Rp 20.094.580.000 Rp 13.802.317.000
Liabilitas jangka
panjang Rp 1.259.400.000 Rp 1.101.295.000
Total liabilitas Rp 21.353.980.000 Rp 14.903.612.000
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
2013 2012
Euitas
Modal saham Rp 962.044.000 Rp 962.044.000
Agio saham Rp 53.700.000 Rp 53.700.000
Selisih transaksi Rp (13.109.000) Rp (13.109.000)
Saldo laba Rp 28.261.414.000 Rp 25.471.948.000
Ekuitas yang
dapat
diatribusikan
kepada
entitas pemilik
induk Rp 29.264.049.000 Rp 26.474.583.000
Kepentingan non
pengendali Rp 152.222.000 Rp 131.130.000
Total ekuitas Rp 29.416.271.000 Rp 26.605.713.000
Total liabilitas
dan ekuitas Rp 50.770.251.000 Rp 41.509.325.000

Catatan: nomor induk mahasiswa 2 digit dari belakang.


Diasumsikan laba bersih PT. A sebesar Rp.4(NIM).400.000.000,-
Pertanyaan:
A. Susunlah aktifitas arus kas operasional
B. Susunlah aktiftas arus kas investasi
C. Susunlah aktifitas arus kas pendanaan.

REFERENSI
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.

2. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

3. Mamduh Hanafih, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta

4. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta

5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta

6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
5. ANALISIS RATIO KEUANGAN PERUSAHAAN

Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Analisis Laporan Keuangan Perusahaan”.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mampu menganalisis rasio
keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan rumus rasio keuangan.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partiipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah –
jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan menggunakan formula – formula yang
representatif untuk diterapkan (irham fahmi,49). Analisis laporan keuangan , khusus
mencurahkan perhatian pada rasio agar dapat mengevalusasi keadaan pada masa lalu,
sekarang dan masa yang akan datang. Diantara analisis keuangan lain, analisis rasio
merupakan alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan
yang dihadapi perusahaan. Rasio merupakan alat yang dinyatakan secara relative maupun
secara absolute untuk menjelaskan hubungan tertentu antara factor yang satu dengan yang
lainnya dari suatu laporan keuangan.

Tujuan analisis rasio adalah membantu manajer financial memahami apa yang perlu
dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal
dari financial statement.
1) Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan

Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan,yaitu:


Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja

dan presentasi perusahaan.

b. Analisis rasio keuamgan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan

untuk membuat membuat perencanaan.

c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu

perusahaan dari perspektif keuangan.

d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk

memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan

kelangsungan pebayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.

e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder

organisasi

2) Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Berikut keuanggulan rasio keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap:


a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
keuangan yang sangat rinci dan rumit.
c. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industry lain
d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan
dan model prediksi (Z-score).
e. Menstandarisasi size perusahaan
f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik atau time series
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan
datang
Dipergunakannya analisis rasio keuangan dalam melihat suatu perusahaan akan
memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai alat
prediksi bagi perusahaan tersebut dimasa yang akan datang. Ini dikarenakan rasio
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
keuangan juga memungkinkan manajer memperkirakan reaksi kreditor dan investor dalam
memperkirakan bagaimana memperoleh kebutuhan dana,serta seberapa besar dana
sanggup diperoleh,serta jika pinjaman sanggup untuk dibayar.
3) Kelemahan Analisis Rasio Keuangan

Ada beberapa kelemahan dipergunakannya analisis rasio keuangan,diantaranya:

a. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relatif terhadap kondisi

suatu perusahaan. Sisi relatif yang dimaksud yaitu dimana rasio-rasio keuangan

bukanlah merupakan kriteria mutlak. Pada kenyataannya,analisa rasio keuangan

hanyalah suatu titik awal dalam analisis rasio keuangan perusahaan.

b. Analisis rasio keungan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan awal bukan sebagai

kesimpulan akhir. Ini sebagaimana yang dikatakan Friedlob dan Plewa menyebutkan

analisis rasio tidak memberikan banyak jawaban kecuali menyediakan rambu-rambu

tentang apa yang seharusya diharapkan.

c. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisis adalah bersumber

dari laporan keuangan perusahaan. Maka sangat memungkinkan data yang diperoleh

tersebut adalah data yang angka-angkanya tidak memiliki tingkat keakuratan yang

tinggi,dengan alasan mungkin saja data tersebut dirubah dan disesuaikan berdasarkan

kebutuhan. Ini dapat dipahami jika dua buah perusahaan yang dijadikan perbandingan

dalam suatu penelitian yang dilakukan maka pengkajian haruslah dilakukan dengan

melihat dasar perhitungan yang digunakan perusahaan. Seperti jika perusahaan

mempergunakan tahun fiskal yang berbeda dan jika factor musiman merupakan

pengaruh yang penting sehingga ini nantinya akan mempunyai pengaruh pada rasio-

rasio perbandingan yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.

d. Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial. Artificial yang di maksud

yaitu perhitungan rasio keuangan dilakukan oleh manusia,dan setiap pihak memiliki
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
pandangan yang berbeda-beda dalam menempatkan ukuran dan terutama justifikasi

dipergunakannya rasio-rasio tersebut. Dimana kadang kala justifikasi penggunaan rasio

tersebut sering tidak mampu secara maksimal menjawab kasus-kasus yang dianalisis.

4) Solusi dalam Mengatasi Kelemahan Rasio Keuangan

Ada beberapa solusi yang bias diberikan dalam rangka mengatasi masalah dalam rasio

keuangan,yaitu:

a. Rasio keuangan adalah sebuah formula yang dipakai sebagai alat pengujian,karena

formula maka bias saja hasil yang diperoleh belum tentu benar-benar sesuai untuk

dijadikan alat prediksi. Sehingga dibutuhkan pendekatan lain untuk melihat

permasalahan itu secara lebih terang yaitu dnegan melihat kondisi non keuangan, seperti

kondisi kualitas SDM karyawan dan manajer perusahaan baik dibidang administrasi

dan,pemasaran,produksi dan keuangan.

b. Hasil perhitungan yang telah dilakukan kemudian dilakukan atau diadakan

reconciliation atas berbagai bentuk perbedaan pokok tersebut. Arti dipergunakannya

rekonsiliasi adalah untuk menyesuaikan perbedaan antar pos dan mencari apa yang

menyebabkan perbedaan itu terjadi. Perbedaan-perbedaan itu kemudian dilakukan

analisa yang mendalam untuk mengetahui apa penyebabnya,dan kemudian penyebab itu

dicarikan solusinya.

Bagi seorang manajer keuangan diperlukan pemahaman yang mendalam serta prinsip kehati-

hatian (prudential principle) dalam proses pengambilan keputusannya. Bila analisis yang

dilakukan adalah memberikan suatu gambaran dimana pola perusahaan yang menyimpang

dari norma industri,maka hal ini merupakan gejala adanya masalah dan diperlukan adanya

analisis dan penelitian lebih lanjut. Secara sederhana ini seperti jika suatu rasio perputaran
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
persediaan yang tinggi bias menunjukkan adanya kekurangan persediaan yang serius dan

besar kemungkinan terjadi kehabisan persediaan.

5) Cara menganalisis Rasio Keuangan


Menurut farah margaretha” penganalisaan rasio keuangan ada beberapa cara diantaranya:
1. Analisis trend (analisis historical), adalah analisis perkembangan rasio perusahaan
dalam beberapa tahun yaitu perbandingan antara rasio saat sekarang dengan rasio yang
sama pada waktu yang lampau.
2. Analisis norma industri, yaitu analisis rasio dengan membandingkan rata-rata rasio
industri yang sejenis yang dapat dijadikan pembanding bagi perusahaan yang
bersangkutan. Perbandingan antara rasio perusahaan dengan dengan rasio industri akan
menunjukkan sejauh mana kondisi financial perusahaan saat ini.
3. The du pont chart berupa bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara
ROI, Asset turnover dan profit margin.
Kemudian dalam bukunya Munawir , tehnik analisa yang digunakan dalam analisa laporan
keuangan
1. Analisa perbandingan laporan keuangan adalah metode dengan cara membandingkan
laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan
persentase, adalah sebuah tehnik analisa untuk mengetahui apakah mengalami kenaikan
atau penurunan.
3. Common size statement atau laporan persentse per komponen,adalah suatu analisa
untuk mengetahui prosentasi investasi pada masing-masing aktiva terhadap total
aktivanya.
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah analisa untuk mengetahui sumber-
sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
modal kerja dalam periode tertentu.
5. Dan Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) adalah suatu
analisa untuk mengetahui sebab berubanya jumlah uang kas atau untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan uang kas.
6. Analisa rasio adalah suatu analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan laba rugi.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
7. Analisa laporan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisa untuk mengetahui
sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari suatu periode keperiode lain.
8. Analisa Break-Even adalah analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dicapai oleh suatu perusahaan.dengan analisa Break-even ini juga akan diketahui
diketahui berbagai tingkat keuntungan dan kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Laporan Keuangan

Laporan tahunan adalah laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya. Laporan ini terdiri dari laporan keuangan utama serta opini
manajemen atas operasi tahun lalu dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
Laporan tahunan terdiri dari dua bagian :
1. Kata pengantar dari presiden direktur, membahas hasil operasi perusahaan selama tahun
lalu dan perkembangan baru yang akan mempengaruhi perusahaan dimasa dating.
2. Laporan tahunan terdiri empat laporan keuangan utama, neraca, rugi laba, perhitungan
laba ditahan dan laporan arus kas.
Macam-macam laporan tahunan;
a. Neraca, adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
b. Perhitungan laba rugi adalah laporan yang mengiktisarkan pendapatan dan beban
perusahaan selama suatu periode akuntansi.
c. Perhitungan laba yang ditahan adalah perhitungan yang melaporkan seberapa banyak laba
perusahaan yang tidak dibayarkan sebagai deviden. Angka laba yang ditahan yang tampak
disini merupakan jumlah dari laba yang ditahan setiap tahunnya sejak perusahaan berdiri.
d. Siklus arus kas adalah arus kas bersih actual yang mengalir masuk atau keluar
perusahaan selama beberapa periode tertentu, kas bersih actual tidak sama dengan laba
bersih akuntansi.
e. Laporan arus kas (cash flow statement) melaporkan dampak dari kegiatan operasi,
investasi, dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama suatu periode akuntansi.
Dibawah ini adalah kasus menghitung ratio keuangan perusahaan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
PT NERACA MAJU MUNDUR
31 Desember
(Dalam Rp.000)
31 Desember 2016 31 Desember 2015

AKTIVA
Kas Rp. 2.540 Rp. 2.750
Surat berharga RP. 1.800 Rp. 1.625
Piutang Rp. 18.320 Rp. 16.850
Persediaan Rp. 27.530 Rp. 26.470

Total aktiva lancar Rp. 50.150 Rp. 47.695

Bangunan dan perlengkapan Rp. 43.100 Rp. 39.500


Akumulasi Depresiasi Rp. 11.400 Rp. 9.500

Total Aktiva Tetap Rp. 31.700 Rp. 30.000

Total Aktiva Rp. 81.890 Rp. 77.695

PASSIVA
Utang dagang Rp. 9.721 Rp. 8.340
Utang wesel Rp. 8.500 Rp. 5.635
Utang pajak Rp. 3.200 Rp. 3.150
Utang gaji Rp. 4.102 Rp. 3.750

Total Utang lancar Rp.25.523 Rp. 20.875

Utang jangka panjang Rp.22.000 Rp.24.000


Modal saham Rp.13.000 Rp.13.000
Capital surplus Rp.10.000 Rp.10.000
Laba ditahan Rp.11.375 Rp. 9.820

Total Modal Sendiri Rp.34.367 Rp.32.820

TOTAL PASSIVA Rp.81.890 Rp.77.695


Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

PT MAJU MUNDUR
Laporan Laba/Rugi Tanggal 1-31 Desember 2016
Penjualan bersih Rp. 112.760
Harga pokok penjualan Rp. 85.300
Laba kotor Rp. 27.460
Biaya pemasaran Rp. 6.540
Biaya administrasi dan umum Rp. 9.400
Biaya operasi Rp. 15.940
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp. 11.520
Bunga utang Rp. 3.160
Laba sebelum pajak Rp. 8.360
Pajak pendaatan 48% Rp. 4.013
Laba setelah pajak Rp. 4.347
Pembayaran deviden Rp. 2.800
Laba ditahan Rp. 1.547

1) Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi


kewajiban jangka pendek.
a. Current Rasio

Current rasio, untuk mengetahui kemampuan aktiva lancar yang dimiliki


perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Menurut subramanyam dan John J. Wild alas an digunakannya ratio lancar secara
luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur:
a) Kemampun memenuhi kewajiban lancar. Makin tinggi jumlah (kelipatan) asset
lancar terhadap kewajiban lancar. Makin besar keyakinan bahwa kewajiban
lancar tersebut akan dibayar.
b) Penyangga kerugian. Makin besar penyangga, makin kecil risikonya. Ratio
lancar menunjukkan tingkat keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan
nilai asset lancar non kas pada saat asset tersebut dilepas atau dilikuidasi.
c) Cadangan dana lancar. Ratio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan
terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas prusahaan. Seperti pemogokan
dan kerugian luar biasa.
Contoh menggunakan neraca
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

Setiap Rp. 1,00 utang dijamin oleh Rp.1,96 aktiva lancar. Rasio yang rendah
menunjukkan likuiditas jangka pendek yang rendah. Rasio lancar yang tinggi
menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi, risiko rendah). Tetapi
mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva
lancar secara umum menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih rendah
dibandingkan aktiva tetap.
b. Quick rasio

Quick rasio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka penek selain persediaan
dan premi.
Contoh menggunakan neraca PT. Maju Mundur 2016

Setiap Rp.1,00 utang dijamin oleh Rp.0,89 aktiva lancar diluar persediaan. Sama seperti
pada rasio lancar, angka yang tinggi mencerminkan likuiditas yang tinggi (risiko
likuiditas yang rendah) dan sebaliknya.

2) Rasio solvabilitas (Leverage rasio)


Rasio solvabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajiban jangka panjang dan jangka pendek.
a. Total Debt to Total Asset Ratio
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Artinya semakin tinggi rasio ini, semakin besar resiko keuangan perusahaan.
Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas, dilain pihak utang
yang tinggi juga akan meningkatkan risiko. Jika penjualan tinggi, maka perusahaan
bisa memperoleh keuntungan (karena hanya membayar bunga yang sifatnya tetap).
Sebaliknya penjualan turun, perusahaan akan mengalami kerugian. Dikarenakan
adanya beban bunga yang tetap harus dibayarkan. PT. Maju Mundur menggunakan
dana sebesar 23% dari kreditur. Sisnya sebesar 77% disediakan oleh pemegang
saham dan perusahaan. Rasio di atas juga bisa diinterpretasikan sebagai berikut ini:
setiap Rp 0,58 utang perusahaan dijamin oleh Rp. 1,00 aset perusahaan.
b. Time interest earned (TIE)
Rasio ini mengukur seberapa banyak laba operasi (kadang juga ditambah dengan
penyusutan) serta kemampuan perusahaan membayar bunga hutang.
Contoh menggunakan laporan Laba/rugi PT.Harum

Rasio tersebut menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajakyang tersedia untuk
menutup beban tetap bunga. Angka 3,65 di atas menunjukkan bahwa laba sebelum bunga dan
pajak besarnya 3,65 kali pembayaran bunga.
c. Rasio fixed charge coverage , mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham preferen, bunga, angsuran,
pinjaman dan sewa. Karena tidak jarang perusahaan menyewa aktivanya dari perusahaan
lising dan harus membayar angsuran tertentu. Misalkan pembayaran sewa yang harus
dibayar Rp. 1.500.000 kemudian data yang digunakan adalah laba/rugi PT Maju mundur
rasio tersebut bisa dilihat sebagai berikut:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

ixed charge coverage menunjukkan situasi yang lebih aman.

3. Rasio profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas)
pada tingkat penjualan,aset dan modal
aham tertentu.Ada empat Rasio yang sering digunakan,yatu gross profit margin, net profit
margin, return on aset (ROA) da reyurn on equity (ROE).
Gross profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.rasio ini bisa dilihat secara langsung pada
analisis common-size untuk laporan laba rugi.Rasio ini juga dapat di interprestasikan
sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) diperusahaan pada
periode tertentu.Untuk PT Maju Mundur profit margin bisa dihitung sebagai berikut:
a. Gross Profit Margin

Keterangan:
Cost of good sold = harga pokok penjualan
Sales = penjualan
Untuk data Cost of good sold dapat dilihat pada income statement (laporan laba/rugi)

0,24 X 100% = 24,35%


Gross profit margin 24,35% berarti bahwa setiap Rp 1,- penjualan mampu
menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,24 semakin tinggi profitabilitasnya berarti
semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi
oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross
profit margin akan menurun begitupula sebaliknya.

Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan. Margin
laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang
baik yang melebihi harga pokok penjualan. Adapaun rumus Net Profit Margin
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

Apabila gross profit margin selama suatu periode tidak berubah sedangkan net profit
marginnya mengalami penurunan maka berarti bahwa biaya meningkat relatif lebih besar
daripada peningkatan penjualan.
Keterangan:
Earning after tax = laba setelah pajak

laba setelah pajak ini dianggap sebagai laba bersih. Karena itu dibeberapa literatur
ditemukan jika laba setelah pajak ditulis dengan net profit atau laba bersih. Untuk jelasnya
dapat dilihat pada rumus dibawah ini:

b. Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan peusahaan menghasilkan laba bersih


berdasarkan tingkat aset tertentu.ROA sering juga disebut ROI (Return on
Invesment).Untuk PT Maju Mundur rasio tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

Atau

c. Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih


berasarkan modal tertentu.Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut
pandang pemegang saham.Rasio ROE dapat dihitung sebagai berikut:

Rasio ROE tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang
saham.karena itu rasio ini bukan return (tingkat pengembalian) yang diterima pemegang
saham sebenarnya.ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan utang (leverage
keuangan) perusahaan.
4. Rasio Aktivitas
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Rasio ini melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan dan juga
meihat seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan.Jika dana yang tertanam pada
aset tertentu cukup besar,sementara dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk investasi
pada aset lain yang lebih produktif,maka profitailitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya.Ada beberapa Rasio Aktivitas yaitu: Rata-rata umur piutang,Perputaran
persediaan,Perputaran aktiva tetap dan Perputaran Total aktiva.
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi
piutang yang dipunyai oleh perusahaan (mengubah piutang menjadi kas).Semakin lama
rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang.Rata-rata piutang
dapat dihitung meleui dua tahap sebagai berikut:
a. Inventory Turnover

Keterangan
Cost of good sold = harga pokok penjualan
Average inventory = rata – rata persediaan.
Kebijakan untuk selalu menyediakan jumalah barang yang tersedia secara rata – rata.
Dengan tujuan agar ketersediaan barang di gudang selalu tersedia.
Secara umum persediaan terbagi atas tiga jenis yaitu:
1) Persediaan dalam bentuk bahan baku (raw material turnover)yaitu jumlah seluruh
bahan baku yang digunakan dalam suatu periode dibagi rata – rata persediaan bahan
baku selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi.
2) Perputaran persediaan dalam proses (work in process turnover) yaitu jumlah
pekerjaan dalam proses yang ditransfer menjadi produk jadi dibagi rata –rata
pekerjaan dalam proses persediaan selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan
dalam bentuk frekuensi.
3) Perputaran persediaan barang jadi (finished goods turnover) yaitu dinyatakan dalam
seluruh biaya yang dijual dibagi rata – rata persediaan barang jadi. Hasilnya
dinyatakan dalam bentuk frekuensi.
Kondisi perusahaan yang baik adalah dimana kepemilikan persediaan dan perputaran
adalalah selalu dalam kondisi yang seimbang. Artinya jika perputaran persediaan kecil
maka akan terjadi penumpukan barang dalam jumlah yang banyak di gudang. Namun
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
jika perputaran terlalu tinggi, maka jumlah barang yang disimpan di gudang akan
kecil. Sehingga jika sewaktu – waktu terjadi kehilangan bahan/ barang dipasar dalam
kejadian yang berdifat diluar perhitungan seperti gagal panen, bencana alam,
kekacauan stabilitas politik dan keamanan serta berbagai kejadian lainnya. Maka ini
bisa menyebabkan perusahaan terganggu aktivitas produksinya. Dan lebih jauh
berpengaruh pada sisi penjualan serta perolehan keuntungan. Dengan begitu baik
pihak Manajer produksi perlu menjaga keseibangan dengan baik. Yaitu dengan
memahami kondisi pasar saat ini dan yang akan datang.

Rata-rata umur Piutang = 365/perputaran piutang


=14,6

Alternatif lain adalah menghitung rata-rata umur piutang secara langsung,yaitu sebagai
berikut:

b. Day Sales Outsanding


Day Sales Outsanding disebut juga dengan rata – rata periode pengumpulan
piutang. Ratio ini mengkaji tentang bagaimana suatu perusahaan melihat
pengumpulan piutang yang akan terlihat. Adapun rumus Day Sales Outsanding

Keterangan:
Receivable = piutang
Receivable dapat diterjemahkan sebagai kebijakan perusahaan yang memberi piutang
pada perusahaan lain. Dan jika piutang itu dibayar dalam waktu satu tahun atau bahkan
kurang dari satu tahun disebut dengan aktiva lancar. Namun begitu pula sebaliknya jika
dibayar melebihi dari satu tahun maka piutang tersebut bisa dikategorikan piutang tidak
lancar. Pengklasifikasian piutang secara umum ada dua yaitu piutang dagang dan bukan
piutang dagang.
Credit sales = penjualan kredit
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Kredit sales merupakan penjualan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap. Maka
pemasukan dana dari kredit juga akan diterima secara bertahap. Suatu perbankan
memperoleh pendapatan usahanya 90 persen dari kredit. Sehingga wajar jika suatu
perbankan ssangat hati – hati dalam menyalurkan kredit. Tujuan prinsip kehati – hatian
(prudential principle) tersebut adalah agar angka kredit macet (bad debt) menjadi minim.
Namun jika suatu perbankan erlalu hati – hati dalam menyalurkan kredit. Maka likuiditas
bank tersebut akan naik (menguat) namun itu berdampak pada tidak berperannya bank
tersebut sebagai agent of development (agen pembangunan) . Diletakkannya angka 360
itu menunjukkan jumlah 1 (satu) tahun adalah 360 hari, dan rata – ratakan dalam satu
bulan adalah 30 hari.
c. Fixed assets turnover
Fixed assets turnover disebut juga dengan perputan aktiva tetap. Ratio ini melihat
sejauhmana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat perputaran
nya secara efektif. Dan memberikan dampak keuangan perusahaan. Adapun rumus Fixed
assets turnover adalah:

Keterangan:
Sales = penjualan
Sales adalah penerimaan yangdiperoleh dari hasil penjualan produk seperti pengiriman
barang (goods) atau pemberian jasa (service) yang diberikan.
Fixed asset – net = aktiva tetap ntto
d. Total Assets Turnover
Total Assets Turnover disebut juga dengan perputaran total asset. Ratio ini melihat
sejauhmana keseluruhan asset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran seara
sefektif. Adapun rumus Total Assets Turnover adalah:

e. Long Term Asset Turnover


Long Term Asset Turnover disebut juga dengan ratio perputaran asset jangka panjang.
Adapun rumus Long Term Asset Turnover
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
5. Rasio pertumbuhan
Ratio pertumbuhan yaitu ratio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya di dalam industry dan dalam perkembangan ekonomi secara umum.
Ratio pertumbuhan ini yang umum dilihat dari berbagai segi yaitu dari segi sales (penjualan),
earning after tax (EAT), laba per lembar saham, deviden perlembar saham, dan harga psar
perlembar saham.
6. Ratio nilai pasar
Rasio nilai pasar yaitu ratio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Ratio ini mampu
memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerpan yang akan
dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan dating.
a) Earning per share (EPS)
Earning per share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian
keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setipa lembar saham yang
dimiliki. Adapun Earning per share (EPS) adalah

Keterangan:
EPS = Earning pershare
EAT = Earning After Tax atau pendapatan setelah pajak
Jsb = Jumlah saham yang beredar.
b) Price Earning Ratio (PER) atau ratio harga laba
Bagi para investor semakin tinggi price earning ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan
juga akan mengalami kenaikan. Dengan begitu price earning ratio (ratio harga terhadap laba)
adalah perbandingan anatara market price pershare (harga perlembar saham). Adapun rumus
price earning ratio adalah:

Keteranagan:
PER = price earning ratio
MPS = Market price pershare atau harga pasar saham
EPS = Earning pershare atau laba perlembar saham
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Contoh soal:
PT Lengkung pasifik menginginkan pada saat melakukan go public memperoleh harga pasar
perlembar sahamnya adalah Rp. 12.000 dan mengharapkan laba perlembar sahamnya adalah
sebesar Rp. 315., maka berdasarkan rumus di atas kita dapat menghitung price earning
rationya adalah sebagai berikut:

Maka price arning ratio yang diperoleh adalah 38 kali.


c) Book value per share (BVS)
Adapun rumus Book value per share (harga buku persaham) adalah:

Keterangan:
Total shareholder’s equity = total modal sendiri
Preferred stock = saham istimewa
Common shares outstanding = saham biasa yang beredar

d) Price Book Value (PBV)


Adapun rumus Price Book Value adalah:

e) Deviden Yield
Adapun rumus dividen yield atau hasil saham adalah:

f) Dividen payout Ratio


Adapun rumus dividen payout atau pembayaran dividen adalah:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

LATIHAN

DIMINTA: ANALISIS SETIAP AKTIVITAS Rasio dibawah ini:


1. Likuiditas
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio profitabilitas
4. Rasio Aktivitas
REFRENSI
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.

2. Bambang Riyanto, 2001, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFEYogyakarta

3. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

4. Hanafi, Mamduh, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta

5. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta

6. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta


Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
7. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung

6. MANAJEMEN MODAL KERJA


Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Manajemen Modal Kerja”.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan
definis modal kerja dan mampu menganalisis modal kerja yang dibutuhkan suatu perusahaan.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen Modal Kerja
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri
sampai beroperasi. Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah
modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai
segala keperluan usaha, mulai dari biaya prainvestasi, pengurusan izin-izin, biaya investasi
untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja. Modal keahlian adalah keahlian
dan kemampuan seseorang untuk mengelola atau menjalankan usaha.
A. Jenis-jenis modal
1. Modal asing antara lain: utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
2. Modal sendiri terdiri dari modal saham, cadangan, keuntungan.
B. Berdasar konsep modal adalah :

1. Konsep Kuantitatif

Modal kerja adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar, artinya keseluruhan aktiva
yang habis dalam satu kali putaran.biasa juga disebut gross working capital.

2. Konsep Kualitatif

Modal kerja adalah sebagian aktiva lancar yang dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan tanpa mengganggu likuditasnya. Pengertian berdasar konsep ini
disebut net working capital.

3. Konsep Fungsional

Dana yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laba sesuai
dengan usaha pokok perusahaan. Sebagian besar aktiva lancar dan depresiasi aktiva.
C. Modal kerja menurut WB Taylor
a) Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital), modal kerja yang secara
terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi :
Modal Kerja Primer (Primary Working Capital), yaitu jumlah modal kerja minimum
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
Modal Kerja Normal (Normal Working Capital), yaitu jumlah modal kerja yang
diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal. Pengertian normal disini
adalah dalam artian yang dinamis.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan antara
lain:
b) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital), yaitu modal kerja yang berubah-
ubah jumlahnya disebabkan karena fluktuasi musim.
c) Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
d) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital), yaitu modal kerja yang besarnya
berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya
misalnya adanya pemogokan, bencana alam, perang dan lain sebagainya.

D. Tujuan dan pentingnya manajemen modal kerja


Tujuan adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar terjamin jumlah net
working capital yang layak diterima (acceptable) yang menjamin tingkat likuiditas badan
usaha
Pentingnya manajemen modal kerja
Melindungi perusahaan dari krisis, karena turunnya nilai aktiva lancar.
Kemungkinan membayar hutang lancar tepat pada waktunya.
Pelayanan terhadap para konsumen
Kesiapan perusahaan untuk beroperasi dengan lancar.
E. Kelebihan dan kekurangan manajemen modal kerja
Kelebihan modal kerja:
Pengeluaran Obligasi/saham dalam jumlah yang besar.
Penjualan aktiva tak lancar yang tak diganti.
Terjadinya laba operasi yang tidak digunakan untuk pembayaran deviden.
Konversi dari aktiva tetap ke modal kerja.
Akumulasi sementara dari berbagai dana yang disediakan untuk investasi-ekspansi.
Kekurangan modal kerja:
Kerugian usaha
Kerugian luar biasa
Ekspansi perusahaan yang tidak mendapatkan tambahan modal kerja
Kebijakan deviden yang kurang baik
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Penggunaan modal kerja untuk memperoleh aktiva tak lancar
Pembayaran utang jangka panjang
F. Modal kerja dan arus kas
Secara konsep ada hubusecara ngan kuat antara modal kerja dan arus kas. Kelancaran
arus kas akan mampu membuat Manajer keuangan suatu perusahaan bisa memprediksi
kebutuhan dana secara sistematis. Contohnya jika selama ini perusahaan mendanai 4%
aktivitas usahanya dari pinjaman perbankan maka artinya perusahaan berkewajiban
secara rutin mengembalikan pinjaman perbankan secara tepat waktu.
Maka semua pengembalian pinjaman bersumber dari penjualan. Dimana naik turunnya
enjualan otomatis akan tergambarkan dalam arus kas.
G. Arus kas dan motif memiliki kas
Manajemen arus kas mengharuskan pihak manajer mengerti secara detil aliran masuk dan
keluarnya kas suatu perusahaan. Bagi Manjer manufaktur arus kas menjadi salahsatu
andalan dalam memutuskan pembelian bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi.
Pembelian bahan secara tepat waktu mempengaruhi keberlangsungan aktivitas pabrik
secara baik. Begitu pula sebaliknya keterlambatan pembelian bahan membuat pekerjaan
dipabrik menjadi terlambat. Ini sebagaimana dikatakan oleh Brigham dan Houston bahwa
“ kurang lebih 1,5perssen aktiva rata – rata perusahaan industri dimiliki dalam bentuk
kas. Yang diyatakan sebagai giro ditambah simpanan dalam bentuk mata uang.” Maka
arus kas adalah sebuah manajemen keseimbangan yaitu input dan output.
Karena itu cadangan dalam bentuk mata uang tunai yang disimpan di kas perusahaan
menjadi penting. Dan kepemilikan uang dalam bentuk kas tersimpan di dua tempat, yaitu:
Cash in bank artinya uang kas yang disimpan di bank suatu waktu dapat ditarik sesuai
dengan kebutuhannya. Sedangkan cash in company artinya uang kas yang disimpan
dibrankas perusahaan biasanya disimpan untuk dipergunakan pada kebutuhan sehari –hari
H. Rumus tingkat perputaran modal kerja
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Soal:
PT Semesta otomotif adalah sebuah perusahaan bergerak dalam industri otomotif sedang
memikirkan untuk melakukan ekspansi bisnis dan membutuhkan dana sehingga
mengharuskan perusahaan melakukan strategi. Karena menyangkut dengan dengan
penambahan utang dalam bentuk dollar Amerika. Dan Manajer keuangan ditugaskan untuk
menganalisis dan memberikan dokumentasinya. Adapun komposisi ringkas neraca pada akhir
tahun 2010 adalah:
Balance sheet
31 December 2010
DEBIT CREDIT
Current assets 9.700.000 Current liabilities 7.640.000
Fixed assets 20.500.000 Long term debt 22.560.000
Total assets 30.200.000 Total liabilities 30.200.000

I. Siklus Arus Kas Modal Kerja


Siklus konversi kas (cash convertion cycle) adalah lamanya jangka waktu sejak bahan
baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha penjualan barang jadi tertagih.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

LATIHAN
Kerjakan dengan baik dan benar soal-soal dibawah ini

1. PT. ABCD membutuhkan tambahan dana :


 Rp.10.000.000 dibutuhkan untuk jangka waktu 310 hari
 Rp.20.000.000 dibutuhkan untuk jangka waktu 100 hari
Pada saat itu diketahui :
 Pl = 17%
 Pk = 22%
 Pc = 8%
Apakah kebutuhan dana Rp.31.000.000 dipenuhi dengan kredit jangka panjang? Dan n
berapa biaya bunganya?
Periode perputaran :
Lamanya proses produksi 10 hari
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Lamanya barang disimpan digudang 5 hari
Lamanya jangka waktu penerimaan piutang 15 hari
Periode terikatnya 30 hari
Pengeluaran setiap harinya:
Bahan mentah Rp. 50.000,00
Bahan pembantu Rp. 10.000,00
Biaya tenaga kerja Rp. 35.000,00
Biaya lain-lain Rp. 5.000,00
Juml.pengeluaran setiap harinya Rp.100.000,00
Keterangan:
kebutuhan modal kerja bagi perusahaan yang menjalankan aktivitas usaha setiap
harinya dapat menjamin kontiuitas usahanya dibutuhkan modal kerja sebesar Rp.
100.000 x 30 hari = Rp. 3.000.000,00

REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Hanafi, Mamduh, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.

5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta

6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung

7. MANAJEMEN KAS

Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Manajemen Kas” meliputi kas, mode-model manajemen kas,
sistem pengumpulan dan pembayaran kas, menentukan saldo kas optimal.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan dapat menjelaskan definisi
manajemen kas dan mampu menerapkan pengelolaan kas secara efektif dan efisien.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode E - Learning
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen kas
1. Pengertian kas
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bisa
dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.Kas yang
dibutuhkan perusahaan baik digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari
(dalam bentuk modal kerja) maupun pembelian aktiva tetap, memiliki sifat kontinyu (untuk
pembelian bahan baku, membayar upah dan gaji, membayar supplies kantor habis pakai,
dll) dan tidak kontinyu. (untuk pembayaran deviden, pajak, angsuran hutang, dsb). kas
mencakup uang kertas, uang logam.
Kenapa perusahaan memegang kas?
Secara umum, kas merupakan aset yang paling tidak produktif dibandingkan aset lainnya.
Karena itu ditinjau dari sisi produktivitas, memegang aset seminimal mungkin merupakan
pilihan yang baik untuk perusahaan.
Keynes telah mengidentifikasi tiga motif untuk mempertahankan kas dalam pengertian
luas, baik uang tunai maupun yang ada di Bank.
a. Motif transaksi ; kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transaksi
perusahaan berasal dari penjualan, yang berarti berarti perusahaan menerima kas.
Sementara itu, harus membayar gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar utang
dagang. Kas keluar dan kas masuk tidak selalu tersinkronisasi.
b. Motif berjaga-jaga; berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian di masa mendatang.
Kebutuhan dimasa mendatang; kebutuhan kas bisa meningkat pada saat ada kejadian-
kejadian tertentu dimasa mendatang.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
c. Kebutuhan untuk spekulasi; kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena
perubahan harga surat berharga. Jika diperkirakan tingkat bunga akan naik dan harga
surat berharga akan turun, disarankan untuk menahan kas. Termasuk dana yang dismpan
di Bank, sampai tingkat bunga naik kembali. Sebaliknya ketika tingkat bunga
diperkirakan turun. Maka sebaiknya investasi pada surat berharga, dan menjualnya
kembali pada saat harga surat berharga naik.
2. Hal mendasar yang akan dibahas pada Manajemen kas meliputi:
Mempercepat aliran kas masuk; Mempercepat pemasukan kas bertujuan menaikkan
ketersediaan kas (daripada kas dipegang oleh perusahaan lain, lebih baik dipegang dan
dikelola oleh Manajer keuangan.
Penjualan kas; cara ini tentunya merupakan cara yang palng ideal. Dengan penjualan kas,
tanpa piutang. Manajer keuangan akan memperoleh pemasukan kas.
Potongan kas (cash discount); piutang atau kredit akan menunda penerimaan kas. Tetapi
penjualan kredit kadang-kadang diperlukan untuk meningkatkan penjualan dan dengan
demikian meningkatkan keuntungan perusahaan. Apabila pesaing-pesaing perusahaan
menawarkan penjualan kredit. Maka perusahaan yang menawarkan hanya penjualan tunai
akan berada dalam posisi persaingan yang kurang menguntungkan. Dengan demikian
penjualan kredit diperlukan namun harus ada tehnik untuk mempercepat pemasukan kas
yaitu dengan memberikan potongan cas (cash discount). Potongan kas ditujukan untuk
mempercepat pembayaran piutang oleh pembeli. Term atau persyaratan potongan kas
adalah 1/10-n/30. Penawaran semacam itu bisa dibaca sebagai ” perusahaan menawarkan
potongan sebesar 1% apabila pelanggan bersedia membayar dalam jangka waktu 10 hari.
Apabila pelanggan tidak mau memanfaatkan tawaran tersebut, pelanggan harus melunasi
utangnya dalam jangka waktu 30 hari. Pembayaran dalam jangka waktu 11 sampai 30 hari
tidak akan memperoleh potongan.
3. Memperlambat aliran kas keluar
Memperlambat pembayaran mempunyai tujuan yang sama dengan mempercepat
pemasukan, yaitu agar perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk
menggunakan kas. Seperti Pembelian dengan kredit; berarti supplier mendanai lebih
dahulu pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan
mempunyai kesempatan untuk menunda pengeluaran kas.
4. Memelihara kas yang optimal
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
a. menentukan target saldo kas.
Model Boumol; Model ini dikembangkan oleh William Baumol. Pada prinsipnya
model persediaan (EOQ) yang diterapkan pada manajemen kas.
Untuk dapat menggunakan Model Baumol dengan baik, maka harus didasarkan pada
berbagai asumsi.

1) Adanya kepastian jumlah kas yang dibutuhkan setiap saat.

2) Pengeluaran kas perusahaan tetap (konstan) dari waktu ke waktu.

3) Pada saat kas dibutuhkan surat berharga dengan segera dapat dijual.

4) Biaya yang dikeluarkan untuk menjual surat berharga menjadi kas adalah tetap
untuk setiap
Total biaya transaksi untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri dari dua
1) Biaya simpan
2) Biaya transaksi
R um us
Persediaan kas rata-rata = C/2
Biaya Total= Biaya simpan+Biaya transaksi
TC = (C/2)i + (T/C)b

Dimana:C=saldo kas optimal


I =tingkat bunga
T=total kebutuhan kas dalam satu periode
b=biaya order kas

LATIHAN

kebutuhan material perusahaan kosmetik Ratu Ayu dalam 1 tahun adalah 1.600 unit dengan
harga per unit Rp 10.000. biaya pesan untuk setiap kali pesan Rp 100.000.000 & Biaya
penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (Carrying cost) adalah 50% dari nilai average
inventory. Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ).

REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung

8. MANAJEMEN PIUTANG
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Manajemen Piutang” meliputi: Defenisi piutang, Cash
convertion cycle dalam perspektif manajemen piutang, unsur – unsur kredit, jenis kredit dan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
waktunya, bentuk kredit berdasarkan jaminan, persyarat umum untuk mengajukan kredit,
menghitung manajemen receivable turnover dan hari rata-rata pengumpulan piutang.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa Mahasiswa dapat
menjelaskan defenisi manajemen piutang dan mampu memecahkan masalah terhadap kasus
piutang pada suatu perusahaan.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode Partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen piutang
Pada kondisi persaingan yang semakin tajam, akan memaksa perusaaan untuk
berlomba memberikan kemudahan dalam persyaratan penjualan. Hal ini dapat dilakukan
misalnya dengan mengubah syarat pembayaran. Perusahaan dapat menjual produknya yang
semula dengan cara tunai kemudian diubah dengan cara kredit. Dengan demikian maka akan
timbul piutang, semakin longgar persyaratan yang diberikan, tentunya dengan asumsi
langganan tidak mengubah kebiasaan pembayarannya. Maka akan semakin besar jumlah
piutang yang dimilki.
Masalah piutang ini menjadi begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan.
Manakala harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Disamping itu piutang juga
harus dikelola dengan efisien yang menyangkut tentang laba atau tambahan laba yang
diperoleh dengan perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya
piutang.
Manajemen piutang mencakup beberapa isu yaitu faktor yang mempengaruhi piutang,
Kebijakan piutang. Pengendalian piutang.
1. faktor yang mempengaruhi piutang.
a. Faktor eksternal
Persaingan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Piutang dagang merupakan komponen aktiva lancar yang cukup penting setelah kas.
Secara umum perusahaan akan lebih suka melakukan penjualan secara tunai, karena
akan menerima kas lebih cepat dan memperpendek siklus kas. Tetapi tekanan
persaingan membuat perusahaan bersedia menjual secara kredit. Piutang dagang muncul
ketika penjualan terjadi, tetapi perusahaan belum menerima kas. Dengan demikian
penggunaan piutang diharapkan meningkatkan penjualan dan penghasilan.
Karakteristik produk dan proses produksi.
Sebagai contoh jika suatu produk merupakan produk pesanan khusus (misal produk
dengan teknologi tinggi), maka penjual barangkali akan meminta pembayaran di muka,
hal ini akan mengurangi tingkat piutang perusahaan.
Faktor musiman
Faktor musiman juga bisa berpengaruh terhadap piutang. Sebagai contoh, jika penjualan
suatu produk bersifat musiman. Pada waktu musim hujan, penjualan akan meningkat
()misal prduk jas hujan, payung). Pada waktu musim kering, penjualan akan menurun
drastis. Pada situasi tersebut, piutang dagang akan meningkat sekitar musim hujan, dan
akan menurun drastis pada waktu musim kemarau.
b. Faktor internal
Disamping faktor eksternal, faktor internal juga akan menentukan besar kecilnya
piutang. Sebagai contoh manajer keuangan mempunyai pilihan apakah akan
melaksanakan kebijakan kredit yang longgar (yang berarti akan meningkatkan piutang).
Tentunya kebijakan piutang akan melibatkan keuntungan dan biaya (risiko).
Faktor internal lain bisa mempengaruhi piutang. Sebagai contoh, perusahaan cukup
sukses
Mengelola promosi sehingga penjualan akan meningkat. Dalam situasi tersebut piutang
juga akan meningkat. Kebijakan promosi sampai tingkat tertentu akan mempengaruhi
piutang.
2. Kebijakan piutang.
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bias dilihat sebagai trade off antara
peningkatan keuntungan dan peningkatan biaya yang berkaitan dengan piutang dagang.
Peningkatan keuntungan diperoleh dari peningkatan penjualan. Peningkatan biaya, bisa
terjadi antara lain melalui jangka waktu kredit, peningkatan risiko, , potongan kas yang
ditawarkan dan kualitas langganan (yang akan terlibat dari piutang yang tidak terbayar).
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
1) Analisis kuantitatif Manfaat dan biaya
Misalkan PT. Dinar saat ini menjual dengan tunai. Penjualan saat ini adalah Rp. 100
juta rupiah. Perusahaan mempertimbangkan pemberian kredit untuk meningkatkan
penjualan. Penggunaan kredit diperkirakan akan meningkatkan penjualan sebesar Rp.
20 juta rupiah. Harga produk adalah Rp. 1000,-. Sedangkan biaya variable adalah Rp.
750,- . tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk piutang adalah 20% sebelum pajak.
Rata – rata pengumpulan piutang adalah 2 bulan.
ANALISIS PEMBERIAN KREDIT
I. Tambahan keuntungan:
Tambahan penjualan = perkiraan penjualan kredit
Tambahan keuntungan = margin kontribusi X Perkiraan penjualan kredit
Rumus margin kontribusi:
[(harga – biaya variable) / harga] X 100% = ……
II. Tambahan biaya
 Tambahan piutang = hasil penjualan saat ini + perkiraan penjualan kredit/
rata –rata pengumpulan piutang
 Tambahan investasi pada piutang = % tambahan investasi pada piutang X
perkiraan penjualan kredit.
 Keuntungan yang diisyaratkan= % tingkat keuntungan yang diisyaratkan X
tambahan investasi pada piutang

EVALUASI KREDIT MODERAT VERSUS KREDIT EKSTRIM


Misalkan PT. Dinar masih mempertimbangkan pelonggaran kredit kepada nasabah. Ada dua
alternatif pelonggaran kredit yang sedang dipertimbangkan yaitu moderat dan ekstrim.
Berikut perkiraan informasi yang berkaitan dengan pelonggaran tersebut.

Pelonggaran Pelonggaran ekstrim


moderat
Tambahan penjualan Rp. 20.000.000 Rp. 30.000.000
Rata – rata 3 bulan 4 bulan
pengumpulan piutang
Piutang tidak terbayar 1% 3%
Perputaran piutang 4 kali 3 kali
dalam satu tahun
(12/ rata-rata periode
pengumpulan piutang) 2) Analisis Kualitatif
kebijakan kredit
Disamping analisis kuantitatif Manajer keuangan akan mengevaluasi debitur potensial,
apakah Mereka layak diberi kredit atau tidak.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk
menentukan apakah sesorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut
bisa diperoleh dari beberapa sumber:
a. Laporan keuangan. Perusahaan bisa meminta pelanggan untuk mengirimkan laporan
keuangannya. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan
ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan stabilitas aliran kas yang dihasilkan.
b. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya. Bank bisa diminta
untuk membantu menentukan apakah suatu perusahaan layak diberi pinjaman kredit
atau tidak.
c. Asosiasi perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang
lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
d. Pengalaman perusahaan. Jika calon peminta kredit sudah terbiasa melakukan
transaksi dengan perusahaan. Maka perusahaan dapat mengevaluasi pengalaman historis
melakukan transaksi bisnis dengan calon debitur tersebut.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis. Manajer bisa
menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut sebagai 5C.
1) Charakter. Berarti sejauhmana kemauan calon penerima membayar utang-utangnya.
Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik. Pada beberapa
situasi, perusahaan atau seseorang mempunyai kemampuan untuk membayar tetapi
tidak mempunyai itikad untuk melunasi utangnya.
2) Capacity. Kapasitas melihat sejauhmana kemampuan keuangan perusahaan atau
individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
3) Capital. Capital melihat sejauhmana modal yang dimiliki oleh seseorang atau
perusahaan.
4) Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan
berisiko semakin kecil. Jika perusahaan tidak bisa melunasi, barang yang dijaminkan
bisa dijual dan dipakai untuk melunasi kewajibannya.
5) Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemmpuan perusahaan melunasi
kewajibannya. Jika kondisi ekonomi jelek, akan berpengaruh pada kondisi keuangan
perusahaan. Sehingga kemungkinan perusahaan tidak bisa melunasi utangnya.
3. Pengendalian piutang.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Langkah selanjutnya dalam manajemen piutang adalah memonitoring piutang dagang. Jika
piutang dagang menunjukkan kecenderungan meningkat, periode pengumpulan piutang
meningkat, investasi dalam piutang meningkat. Investasi yang semakin tinggi
mengakibatkan kenaikan biaya, yang akan menurunkan produktivitas.
Manajer keuangan perlu melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan jika ada indikasi
semacam itu. Misal memperketat kebijakan kredit. Di samping itu, kenaikan piutang yang
tidak terkendali bisa mengindikasikan kondisi bisnis yang semakin buruk (misal penjualan
semakin menurun). Penangan yang cepat akan membantu memecahkan masalah.
Monitoring piutang dagang bisa dilakukan dengan melihat ratio perputaran piutang, lama
hari pengumpulan piutang. Mengawasi periode pengumpulan piutang. Ada beberapa cara
untuk mengawasi piutang: rata-rata periode piutang, aging schedule (skedul umur).
1) Ratio perputan piutang.
Tingkat perputaran piutang Merupakan periode waktu terikatnya dana pada piutang
kas inventori piutang kas
Periode perputarannya kas tergantung panjang pendek ketentuan waktu yang
diprayaratkan dalam syarat pembayaran kredit
Rumus:

a. Penjualan netto kredit adalah semua penjualan kredit sesudah dikurangi potongan-
potongan

b. Rata-rata piutang dapat dihitung dari piutang awal (neraca awal) ditambah piutang
akhir (neraca akhir) dibagi dua.

Contoh:
keterangan Perusahaan A Perusahaan B
Penjualan Rp 100 juta Rp 250 juta
kredit
Piutang awal Rp 50 juta Rp 70 juta
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Piutang akhir Rp 30 juta Rp 80 juta

Ditanyakan :
Berapa kali tingkat perputaran perusahaan A dan B?
Berapa lama perusahaan A dan B dalam pengumpulan piutang?
2) Mengawasi periode pengumpulan piutang.
 Penjualan harian rata-rata/ Average daily sales (ADS).
Rumus:

 Rata-rata periode pengumpulan piutang/Days sales outstanding (DSO)


Rumus:

Contoh:
Misalkan total penjualan perusahaan adalah 8juta. Penjualan harian rata-rata Rp.
228.571
Ditanyakan, berapa rata-rata periode pengumpulan piutang.
Penyelesaian:

PT. A berhasil menjual 650 unit motor dalam tahun 2013 dengan harga Rp.
9.900.000/unit. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan termin 2/10, n/30.
Andaikan 60%, dari pembeli memanfaatkan diskon dari membayar pada hari ke 10,
sedangkan sisanya pada hari ke-30.
Berapakah piutang perusahaan.
Contoh:
Perusahaan Y melakukan penjualan, seperti dibawah ini:
Bulan Penjualan kredit
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Januari Rp. 550.000,-

Februari Rp. 800.000,-

Maret Rp. 600.000

Syarat pembayaran 2/10, n/30. Berdasarkan pengalaman cara pembayaran langganan,


adalah sebagai berikut:
a. 50% dari penjualan setiap bulannya terkumpul pada 10 hari sesudah bulan
penjualan.
b. 30% terkumpul dalam waktu sesudah 10 hari dalam bulan yang sama (a).
c. 20% terkumpul dalam bulan ke-2 sesudah bulan penjualan.
Ditanyakan:
Susunlah penerimaan kas sebagai akibat pelunasan piutang.
3) Skedul umur piutang (aging schedule of receivables)
Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun skedul umur piutang,
dimana didalam tabel tersebut dapat diketahui jumlah piutang yang segera dapat
ditagih.
Skedul umur memecah lebih lanjut informasi piutang dagang berdasarkan umur dari
masing-masing rekening piutang dagang.

Berikut ini contoh skedul umur PT.Dinar


Umur rekening (hari) Nilai piutang dagang Persentase

0-10 30.000.000 60%


11-30 15.000.000 30%
31-45 0 0
46-60 5.000.000 10%
61-90 0 0
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Di atas 90 0 0

Total piutang dagang 50.000.000 100%

Skedul umur di atas menunjukkan bahwa 90% pelanggan membayar pada harike-30
atau kurang. Hanya sekitar 10% yang tidak mengindahkan kebijakan kredit
perusahaan.
Skedul umur menunjukkan informasi yang lebih terinci. Informasi skedul umur di
peroleh dari buku besar piutangdagang, karena itu manager keuangan bisa
memfokuskan pada 10% yang tidak membayar tepat waktu, karena informasi
mengenai 10% tersebut bisa di gali lebih lanjut.
LATIHAN

1. Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar yaitu dari kas, proses
komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. makin cepat perputaran piutang, makin
baik kondisi keuangan perusahaan. Dibawah ini adalah tabel penjualan perusahaan A dan
Perusahaan B.

Keterangan Perusahaan A Perusahaan B

Penjualan kredit Rp. 110.000.000,- Rp. 240.000.000,-

Penjualan awal Rp. 50.000.000,- Rp. 60.000.000,-

Penjualan akhir Rp. 30.000.000,- Rp. 85.000.000,-

Berdasarkan tabel penjualan perusahaan A serta perusahaan B, maka:


a. Hitunglah tingkat perputaran piutang masing masing perusahaan.
b. Berapa lama pengumpulan piutangnya.
2. PT. Sederhana menjual secara kredit panci seharga Rp. 35.000,- sebanyak 900
buah. Adapun terminologi 3/15, n/25. 70%. Pelanggan membayar dengan
memanfaatkan masa potongan. Selebihnya pelanggan membayar pada hari ke-25.
Berapakah piutang perusahaan?
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
3. Perusahaan ABCD semula melakukan penjualan secara tunai. Penjualan yang
tercapai setiap tahun rata-rata sebesar Rp 700.000.000,00 Perusahaan
merencanakan akan menawarkan syarat penjualan 2/20, n/ 60. Ini diperkirakan
50% pembeli memanfaatkan discount dan sisanya membayar pada hari ke 60.
Diperkirakan dengan syarat penjualan yang baru tersebut akan dapat
meningkatkan penjualan sampai dengan Rp 1.050.000.000,00. Profit margin
yang diperoleh sekitar 15%, dan biaya dana (bunga dipasar) sebesar 16%.
Berapakah tambahan keuntungan yang diperoleh perusahaan?

REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
7. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Manajemen Persediaan” meliputi: Defenisi manajemen
persediaan, model economic order quantity (EOQ), variabel dan asumsi dalam EOQ, safety
stock dan reorder point
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan
defenisi manajemen persediaan dan menganalisis persediaan pada suatu perusahaan
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode Partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen persediaan
Persediaan merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, dimana
secara terus menerus mengalami perubahan.
1. Jenis persediaan
Perusahaan dagang mempersiapkan persediaan barang dagangan
Perusahaan industri
a. Persediaan bahan baku adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang
dagangan.
b. Persediaan barang dalam proses adalah barang yang belum selesai sepenuhnya menjadi
bar ang dagangan.
c. Persediaan barang jadi adalah barang yang sudah selesai dikerjakan dan siap untuk
dijual.
2. Penentuan saldo persediaan optimal: Model Economic Order Quantity (EOQ)
Model EOQ akan mencari Q optimal, yaitu Q yang bisa meminimalkan total biaya
persediaan. Total biaya persediaan diidentifikasi sebagai biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
a. Biaya pemesanan merupakan biaya yang terjadi karena aktivitas pemesanan persediaan.
Jika perusahaan memegang persediaan yang besar, maka frekuensi pemesanan semakin
berkurang, dengan demikian biaya pemesanan menjadi semakin kecil. Biaya pemesanan
akan menurun dengan semakin meningkatnya persediaan.
b. Biaya penyimpanan. Jika perusahaan memegang persediaan jumlah yang besar. Biaya
penyimpanan akan semakin meningkat. Biaya tersebut praktis meningkat proporsional
terhadap kenaikan persediaan.
 Q optimal:
 Rata-rata persediaan Q/2
 Total biaya persediaan
Total biaya = Biayan simpan + Biaya pesan

 Tingkat konsumsi persediaan

Dimana:

TC =total biaya
Q =kuantitas persediaan yang dipesan
Q/2 =persediaan rata-rata
R =Requirement of raw material. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama
satu periode
S = Set up cost, biaya pesanan setiap kali pemesanan
P = Price. Harga bahan baku per satuan
I = Inventory. Biaya penyimpanan per sediaan yang umumnya dinyatakan dalam
persentase dari nilai rata-rata persediaan.
Contoh.
Total kebutuhan bahan baku selama satu tahun adaalah 120.000 unit. Perusahaan memesan
persediaan sebanyak 10 X. Dimana biaya penyimpanan per unit Rp 0,10. Biaya pesan adalah
Rp 1500 setiap kali pemesanan. Dengan informasi tersebut diatas, ditanyakan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
1. Berapa Q optimal (persediaan optimal).
2. Berapa rata-rata persediaan
3. Berapa total biaya(TC) yaitu biaya simpan+biaya pesan.
4. Berapa kali perputaran persediaan selama satu tahun, tingkat konsumsi persediaan.
Menentukan titik pemesanan kembali (Reorder point)
reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada digudang.
Sewaktu perusahaan harus melakukan pemesanan lagi sehingga penerimaan material yang
dipesan itu tepat waktu.
Misalkan lead time 5 hari dan kebutuhan bahan baku adalah 1.666 unit per hari. Maka
perusahaan harus memesan kembali jika persediaan berada pada tingkat 8.330 unit per hari
(5X1.666=8330 unit). Jika segala sesuatu berjalan seperti yang digambarkan. Maka
perusahaan bisa menentukan tingkat persediaan dan titik order dengan kepastian 100%. Tetapi
pada situasi yang lebih realistis, faktor ketidakpastian akan selalu meliputi keputusan Manajer
keuangan. Untuk mengantisipasi ketidakpastian tersebut, perusahaan bisa menetapkan
persediaan besi (safety stock).
Catatan: lead time adalah penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan
barang.
Konsep persediaan besi (Safety stock)
Rumus:
EOQ + Safety Stock
Persediaan besi ditujukan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang tidak
diperhitungkan sebelumnya.
Misalkan karena sesuatu hal, lead time bukannya 5 hari melainkan 7 hari. Dengan demikian
pada hari ke-38, barang pesanan baru datang. Jika perusahan tidak mempunyai persediaan
besi (safety stock), perusahaan akan mengalami out of stock. Tidak bisa melayani
(1.666unit/hari X 2 hari=3.332unit) tiga ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah produk/ hari.
Perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan karena tidak bisa melayani
pelanggan.
Misalkan:
Perusahaan menentukan persediaan besi 20.000 unit dan EOQ = 60.000 unit. Maka besarnya
jumlah barang yang ada digudang adalah:
=EOQ + Safety stock =60.000 unit + 20.000 unit = 80.000 unit
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
LATIHAN

kebutuhan material perusahaan kosmetik Ratu Ayu dalam 1 tahun adalah 1.600 unit dengan
harga per unit Rp 10.000. biaya pesan untuk setiap kali pesan Rp 100.000.000 & Biaya
penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (Carrying cost) adalah 50% dari nilai average
inventory. Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ).

REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
8. COST OF CAPITAL
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Cost Of Capital” meliputi: Cod utang wesel, Cod Utang Bank,
Cod Obligasi, Cod Saham dan menentukan nilai WACC
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan
defenisi biaya modal dan menganalisis Cod utang wesel, Cod Utang Bank, Cod Obligasi, Cod
Saham serta nilai WACC
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode dua arah
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
BIAYA MODAL COST OF CAPITAL
A. Pengertian Biaya Modal
1. Biaya modal (coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh
perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi perusahaan
(Bambang rianto). Menu Mamduh M. Hanafi. Biaya modal bisa didefinisikan sebagai
tingkat keuntungan yang diharapkan atau tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Biaya
modal pada dasarnya merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dari biaya
modal individual.

2. Pentingnya biaya modal


a. Utang terdiri atas utang jangka pendek seperti utang wesel, biaya yang dikeluarkan
berupa pembayaran bunga sama halnya dengan utang bank biaya yang harus dibayar
yaitu pembayaran bunga. dan utang jangka panjang seperti obligasi, biaya yang
dikeluarkan berupa pembayaran deviden. Kemudian utang bank dilakukan
pembayan bunga.
b. Saham Preferen, biaya yang harus dibayar berupa pembayaran deviden.
Saham: surat berharga yang diterbitkan emiten yang menyatakan bahwa pemilik
saham mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
c. Saham Biasa, biaya yang harus dibayar berupa pembayaran deviden

B. Biaya modal secara individual

PT. Anugrah membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya
sebesar Rp. 750.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini adalah
jumlah dari masing-masing sumber pendanaan tersebut:

1. Biaya modal
a) Biaya modal dari utang wesel (utang jangka pendek)
Biaya Modal dari Hutang Wesel, pada utang wesel bunga dibayar dimuka, dengan
memotong jumlah yang akan diterima.
Rumus: cost of debt sebelum pajak

Rumus biaya modal setelah pajak:

Contoh soal
Diketahui jumlah nominal utang wesel sebesar Rp. 112.500.000 (proporsi
pendanaan 15%),- dengan bunga 15% pertahun. Pinjaman ini berumur satu tahun.
Bila tingkat pajak 40%, berapakah cost of deb dari utang wesel?
Penyelesaian
Biaya modal utang wesel sebelum pajak
Bunga 112.500.000 x 15% = 16.875.000

Biaya modal setelah pajak


17,64% (1-40%)
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
17,64% (60%)
= 10,58%
b) Biaya modal dari utang bank
Hutang jangka pendek dikeluarkan oleh bank, disebut kredit bank, jangka waktu
pinjaman paling lama satu tahun. Biasanya bank memotong bunganya didepan, plus
premi asuransi, sehingga jumlah yang diterima dibawah nilai nominal hutangnya.
Rumus: cost of debt sebelum pajak

Cost of debt setelah pajak

Contoh
Diketahui nilai nominal utang Bank sebesar Rp. 112.500.000,- (proporsi pendanaan
15%) disertai bunga 2% biaya asuransi Rp. 60.000,- tingkat pajak penghasilan 45%
, pinjaman ini adalah pinjaman jangka pendek selama 10 bulan.
Berapakah cost of debt dari utang Bank?
Penyelesaian:
Biaya modal sebelum pajak dari utang Bank

Bunga (1juta x 0,20)=2.240.000x 10 bulan = Rp. 22.000.000

Biaya premi = Rp. 60.000

Rp. 22.060.000

Cost of debt sesudah pajak.

=24%x(1-45%)

=24% x 55%

=13,2%
c) Biaya modal dari obligasi (utang jangka panjang)
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan
atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai norminal dan
kesanggupan membayar secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap.
Ks= yield obligasi + premi risiko
Untuk mencari yield obligasi= bunga/ harga pasar obligasi
Contoh soal:
Misalkan suatu perusahaan mengeluarkan obligasi yang membayar kupon bunga sebesar
Rp. 2000,- dengan nilai nominal Rp. 10.000,- saat ini harga pasar obligasi tersebut Rp.
9.500.000,-. Selisih tingkat keuntungan saham di atas obligasi selama 5 tahun terakhir
adalah 7%, (proporsi sumber dana 25%)
Jawaban:
Yield obligasi= bunga/harga pasar obligasi
= 2000/9000=22,2%
Ks=22% + 7% =29%

2. Biaya modal saham preferen


Rumus:

Dimana:
Kp=Biaya saham preferen
Pn=Harga saham preferen
Contoh soal
Besarnya pendanaan saham preferen Rp. 225.000.000-, (proporsi pendanaan 30%)
harga jual saham preferen Rp.31.250 setiap perlembar. Dengan deviden sbesar Rp.
4500,- perlembar.
Ditanyakan, berapa biaya modal saham preferen?
Penyelesaian:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
3. Saham biasa
jika perusahaan menerbitkan saham baru, biaya emisi atau flotation cost akan muncul.
Biaya tersebut dipakai untuk membayar biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham,
seperti biaya akuntan, mencetak saham dan lainnya.

Keterangan:
KE= biaya saham biasa baru
P0= harga jual saham
F = flotation cost
D1= dividen saham t=1
G = dividen growth
Catatan:
Flotation cost adalah yaitu jumlah biaya total yang dikeluarkan untuk menerbitkan surat-
surat berharga (sekuritas).
Contoh
Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp. 150.000.000- (proporsi pendanaan
20%), Saham baru perusahaan terjual dengan harga Rp.32,-flotation cost adalah 15% dari
harga jual.dividen mendatang diperkirakan sebesar 2,4 dan diharapkan bertumbuh secara
konstan.dengan tingkat pertumbuhan 6,5%.berapakah biaya modal dari saham biasa?
Penyelesaian:

D. Perhitungannya menggunakan konsep Weighted Average Cost of capital (WACC).


Biaya modal secara keseluruhan dengan menghitung besarnya WACC, sebagai berikut:
Menghitung proporsi sumber dana yang dipakai oleh perusahaan. Idealnya, nilai pasar
yang sebaiknya dipakai sebagai dasar perhitungan proporsi sumber dana
WACC= (Proporsi x biaya modal dari utang) + (Proporsi x biaya modal dari saham
preferen) + (Proporsi + biaya modal dari saham biasa).
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

Sumber dana proporsi Biaya modal Biaya tertimbang

Utang wesel (15%) 10,59% 1,58%

Utang Bank (20%) 13,20% 2,64%

Utang Obligasi (25%) 29% 7,25%

Saham preferen (40%) 14,40% 5,76%

Saham biasa (15%) 65% 9,75%

Jumlah 26,98%

Jadi biaya modal rata-rata tertimbang adalah 22,56%.


Angka 22,56% tersebut kemudian bisa dipakai sebagai discount rate (cut of rate) dalam
keputusan penganggaran modal atau yang lainnya (misal perhitungan struktur modal).
LATIHAN
Soal
PT. Marcel membutuhkan modal untuk pendanaan investasinya sebesar Rp. 2000.000.000
yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini adalah jumlah dari masing – masing
sumber pendanaan tersebut:
Hutang obligasi
Jumlah pendanaan sebesar Rp. 500.000.000 dengan nilai nominal 500.000 per lembar.
Bunga yang ditawarkan 20% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Harga jual obligasi Rp.
462.5000 per lembar dengan tingkat pajak 30%.
Saham preferen
Besarnya pendanaan preferen adalah 400.000.000 harga jual saham 31.250 setiap lembar
dengan deviden sebesar 4500 / perlembar.
Saham biasa
Jumlah pendanaan dari saham sebesar 1.100.000.000 harga jual saham 22.500 dengan
dividen sebesar 3.125 setiap lembar dengan pertumbuhan 5%.
1. Hitunglah biaya individual
2. Hitunglah biaya modal secara keseluruhan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

9. ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)


Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Analisis Penganggaran Modal (Analisis Usulan Investasi)”
meliputi: mengevaluasi investasi dengan metode Accounting Rate of Return (ARR), Payback
period, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR)
Tujuan Intruksional Umum
Setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mempunyai konsep
manajemen keuangan yang terarah dan kemampuan mengevaluasi keuangan suatu organisasi
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI

A. Investasi berarti pengeluaran dana saat ini dengan harapan memperoleh hasil atau
keuntungan di masa datang. Dilihat dari dimensi waktu, investasi dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu:
Investasi jangka pendek (satu tahun atau kurang ), yaitu investasi pada aktiva lancar
(modal kerja), seperti: kas, piutang, inventori, surat-surat berharga.
Investasi jangka panjang ( lebih dari satu tahun), yaitu investasi pada asset riil, seperti:
tanah, bangunan, peralatan kantor, kendaraan , asset riil lainnya, dan invesasti pada
asset finansial seperti : investasi pada saham dan obligasi.
Materi ini difokuskan pada investasi jangka panjang, khususnya asset riil,
sehingga dalam penilaian investasi ini konsep nilai waktu uang menjadi penting untuk
diperhatikan. Dalam manajemen keuangan, investasi jangka panjang dikaitkan dengan
penganggaran modal atau capital budgeting. Pengertian modal atau capital mengacu
pada aktiva tetap yang dipergunakan dalam proses produksi atau aktivitas pokok
perusahaan. Perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi saat ini dengan
harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang. Seperti misalnya investasi
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
pada perlengkapan sistem distribusi, bangunan, sarana produksi yang lebih baik,
penelitian dan pengembangan produk baru dan aktiva tetap lainnya.
Bahasan kali ini kita akan membicarakan evaluasi layak atau tidaknya suatu
usulan investasi. Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manajer
keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan
kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua itu mensyaratkan suatu estimasi
hasil yang diharapkan dan risiko dihadapi, atau kemungkinan tidak diperolehnya hasil
seperti yang diharapkan.
Dalam analisis keputusan investasi, ada beberapa langkah yang akan dilakukan:
1. Menghitung biaya rata-rata tertimbang
2. Menaksiraliran kas dari investasi tersebut
3. Mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi seperti: ARR, Payback period,
NPV, IRR
4. Mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak.

B. Menaksir aliran kas


Menaksir atau memproyeksikan aliran kas, di samping akurasi, juga penting diperhatikan
masalah relevansi. Untuk estimasi aliran kas yang relevan, diperlukan perhatian atas hal-
hal penting berikut ini:
Estimasi aliran kas harus atas dasar setelah pajak, karena, yang menjadi hak dan dapat
dinikmati oleh pemilik perusahaan adalah aliran kas bersih setelah pajak.
Taksirlah aliran kas atas dasar incremental atau selisih. Misalnya, untuk rencana
peluncuran produk baru mungkin akan mengakibatkan pengurangan penjualan produk
lama. Dengan demikian perlu diperhatikan penurunan penjualan produk lama karena
peluncuran produk baru dalam menaksir aliran kas.
Pemisahan aliran kas karena keputusan investasi dan keputusan pendanaan
(pembelanjaan). Aliran kas karena keputusan pembelanjaan seperti, pembayaran bunga,
angsuran pokok pinjaman, dan pembayaran dividen tidak perlu diperhatikan. Yang
dianalisis dalam penilaian investasi adalah profitabilitas investasi.

Aliran kas dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:


1. Aliran kas permulaan (initial cash flow)
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
untuk dapat menentukan aliran kas permulaan (initial cash flow) atau juga diistilahkan
capital outlays, perlu diidentifikasi aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran
investasi.
Ini berarti harus diketahui berapa besar pengeluaran untuk tanah, pembuatan
bangunan dengan perlengkapannya dan sebagainya. Ditambah juga dengan
pengeluaran-pengeluaran untuk biaya-biaya pendahuluan dan sebelum operasi,
termasuk penyediaan modal kerja.
2. Aliran kas operasional (operational cash flow) juga diistilahkan dengan aliran kas
masuk bersih atau Proceeds . Estimasi tentang besarnya aliran kas operasional tahunan
merupakan titik permulaan untuk penilaian profitabilitas usulan investasi. Kebanyakan
cara yang dipergunakan untuk menaksir aliran kas operasional tahunan adalah dengan
menyesuaikan taksiran laba/rugi yang disusun berdasarkan prinsip-perinsip akuntansi
dan menambahkannya dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai ( seperti:
penyusutan). Rumus:

Laba bersih (EAT) + Depresiation+ Bunga(1-pajak)


Ada tiga metode yang digunakan pada depresiasi yaitu;
A. Metode straight line (metode garis lurus)
Rumus:

Jika garis lurus dengan persentase

B. Double declining balance (metode saldo menurun ganda)

Contoh
Nilai penyusutan= Rp. 30.000.000,-
Umur ekonomis= Rp. 3 tahun
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
III. Sisanya = Rp. 3.400.000,-
= Rp.30.000.000,-
C. Metode sum of the years digit (metode jumlah angka tahun)
Disini anda akan menghitung digit misalnya umur ekonomis 3 tahun. Jadi 3 tahun=
1+2+3=6

Misalkan nilai penyusutan Rp. 30.000.000,- umur ekonomis 3 tahun. 1+2+3=6

Contoh aliran kas operasional


suatu investasi yang dibelanjai dengan 50% hutang dan 50% modal sendiri,senilai Rp 100
juta. Umur ekonomisnya 2 tahun, tidak mempunyai nilai sisa. Kalau penyusutan dilakukan
dengan metode garis lurus, maka penyusutan per tahunnya adalah Rp 50 juta. Katakan bahwa
bunga pinjaman adalah 20% per tahun.

Taksiran laba rugi per tahun adalah sebagai berikut :


Penghasilan Rp.150.000.000
Biaya tunai 70.000.000
Penyusutan 50.000.000 (Rp.120.000.000)
Laba sebelum bunga dan pajak Rp. 30.000.000
Bunga (Rp. 20.000.000)
Laba sebelum pajak Rp. 10.000.000
Pajak (50%) Rp. 5.000.000
Laba setelah pajak Rp. 5.000.000
Arus kas bersih

Rp.5000.000+Rp.50.000.000+Rp.20.000.000 (1-0,50) = Rp. 65.000.000

Contoh 2 aliran kas opersional


Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Umur ekonomis suatu proyek investasi merupakan jangka waktu di mana proyek itu
dapat memberikan manfaat ekonomis. Di luar periode tersebut, proyek tidak lagi
mempunyai arti ekonomis.
Didalam menaksir umur ekonomis inipun terkadang mengalami kesulitan. Salah satu
faktor penyebabnya adalah karena perubahan teknologi. Semakin cepat perubahan teknologi,
semakin pendek umur ekonomis yang ditaksir dapat dinikmati oleh investasi tersebut.

Misalkan, sebuah perusahaan memiliki laporan perhitungan laba rugi performa sebagai
berikut:

Pendapatan penjualan Rp. 145.000.000

Biaya:

Biaya variabel (Rp. 90.000.000)

Biaya tunai tetap (Rp. 10.000.000)

Penyusutan (Rp. 15.000.000)

Laba sebelum bunga dan pajak Rp. 30.000.000

Bunga (Rp. 5.000.000)

Laba sebelum pajak Rp. 25.000.000

Pajak 40% (Rp. 40.000.000)

Laba setelah pajak Rp. 15.000.000

Arus kas bersih:

Rp.15000.000+Rp.15.000.000+Rp.5000.000 (1-0,40)=Rp. 33.000.000

3. Aliran kas pada akhir umur proyek /investasi (terminal cash flow)
Terminal Cash Flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) investasi
tersebut, dan pengembalian modal kerja. Beberapa proyek mungkin masih mempunyai
nilai meskipun aktiva-aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.
Aliran kas dari nilai sisa ini juga perlu dihubungkan dengan pajak yang mungkin
dikenakan. Sebagai misal, nilai buku dari suatu aktiva tetap adalah Rp 10 juta. Tetapi saat
dijual, laku seharga Rp 12 juta. Berarti perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 2 juta
(laba ini sebenarnya merupakan capital gain). Kalau misalkan perusahaan dikenakan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
pajak 20%, maka aliran kas dari nilai sisa ini adalah Rp 12 juta – (Rp 2 juta x 0,2) = Rp
11,60 juta.
C. Usulan investasi
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga
keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai
konsekuensi berjangka panjang pula. Perencanaan terhadap keputusan investasi sangat
penting karena beberapa hal sebagai berikut:
a. Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar, dan dana tersebut tidak
bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.
b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan
harus menunggu untuk memperoleh kembalinya dana yang sudah diinvestasikan.
Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
c. Keputusan investasi menyangkaut harapan terhadap hasil keuntungan di masa
yang akan dating. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan.
d. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam
keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
Salah satu fungsi manajemen dalam mengambil keputusan adalah yang terkait
dengan pemulihan rencana investasi. Investasi dapat dikaitkan dengan rencana perluasan
fasilitas dengan pembukaan kegitan.
Kriteria investasi yang baik.
1. Menghasilkan laba yang baik
2. Dapat mengembalikan nilai investasi dalam waktu yang singkat (cost recovery)
3. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi (aman dari sisi ekonomi, tehnis, soaial dan lain-
lain)
Jenis proyek investasi
1. Proyek-proyek investasi ‘Independent” satu proyek dengan lainnya tidak saling terkait,
sehingga dalam pemilihan lebih diutamakan kelayakan investasi. Sedangkan pelaksanaan
proyek diatur berdasarkan prioritas.
a. Metode Accounting Rate of Return adalah metode penilaian investasi yang mengukur
seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
akuntansi, sehingga angka yang digunakan adalah laba setelah pajak(EAT) yang
dibandingkan dengan rata-rata investasi.

Untuk menghitung rata-rata EAT dengan cara menjumlahkan EAT selama umur
investasi dibagi dengan umur investasi. Sedangkan untuk menghitung rata-rata investasi
adalah investasi dengan nilai residu dibagi 2
b. Metode Payback Periode
Adalah metode yang mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali
seperti semula (satu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima). Jadi, semakin pendek jangka
waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.

2. Proyek-proyek “mutually exclusive” proyek yang satu denga proyek yang lainnya bersifat
subtitusi.
a. Metode Net Present Value (NPV) adalah Salah satu metode untuk menilai investasi
yang memperhatikan time value of money adalah net present value. NPV adalah selisih
antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang dari investasi. Untuk
menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau cashflow
dengan discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi. Jika selisih antara PV dari cashflow lebih besar berarti terdapat NPV positif,
artinya proyek investasi adalah layak. dan sebaliknya.

b. Metode Internal Rate of Return (IRR). Jika pada NPV mencari nilai sekarang bersih
dengan tingkat discount rate tertentu, maka metode IRR mencari discount rate yang
dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present value dari
investasi. atau IRR adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of
cashflow dengan PV of investment. Sehingga untu mencari besar IRR diperlukan data
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
NPV yang mempunyai dua kutub positif dan negative. dan selanjutnya dilakukan
interpolasi.

Dimana:
DFr = Discount Factor lebih rendah
DFt = Discount Factor lebih tinggi
TPV, DFr = Total Present Value cashflow dengan discount factor rendah
NPV,DFr = Net Present Value dengan discount factor rendah
NPV,DFt = Net present Value dengan discount factor tinggi
Contoh
PT. Sinar merencanakan sebuah proyek investasi yang diperkirakan akan menghabiskan dana
sebesar Rp.750.000.000,-. Dana Rp.100.000.000,- merupakan modal kerja. Nilai residu
diperkirakan sebesar Rp.150.000.000,-dan mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Proyeksi
penjualan selama usia ekonomis diperkirakan sebagai berikut:
Tahun 1 Rp.400.000.000,-
Tahun 2 Rp.450.000.000,-
Tahun 3 Rp.500.000.000,-
Tahun 4 Rp.550.000.000,-
Tahun 5 Rp.600.000.000,-
Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variabel 40%, dan biaya tetap tunai
Rp.20.000.000,-pertahun. Penyusutan pertahun adalah Rp.100.000,- Pajak yang
diperhitungkan 30% dan return (tingkat keutungan)yang diharapkan 18%. , discount rate
ARR=18%,24%(IRR). Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak
dijalankan!(Gunakan 4 metode penilaian).
JAWAB:
Perhitungan laba setelah pajak dan cashflow(000)
KETERANGAN Tahun1 Tahun2 Tahun3 Tahun4 Tahun5
Penjualan 400.000 450.000 500.000 550.000 600.000
Biaya Variabel 160.000 180.000 200.000 220.000 240.000
Biaya Tetap 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Tunai 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Penyusutan
Total Biaya 280.000 300.000 320.000 340.000 360.000
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Laba Sbl Pajak 120.000 150.000 180.000 210.000 240.000
Pajak 30% 36.000 45.000 54.000 63.000 72.000
Laba Setelah 84.000 105.000 126.000 147.000 168.000
-
Cashflow 184.000 205.000 226.000 247.000 268.000

Analisis Kelayakan:
1. Accounting Rate of Return

= 28 %
Tingkat keuntungan yang diharapkan perusahaan adalah 18% sedangkan analisis
usulan investasi yang telah dilakukan mengalami kenaikan keuntungan investasi sebesar 28%.
Berdasarkan asumsi tersebut usulan investasi ini layak.
Payback Period
Investasi 750.000
Cashflow th1 184.000
566.000
Cashflow th2 205.000
361.000
Cashflow th3 226.000
135.000
Cashflow th 4 247.000

= 3,55 tahun
Jika target kembalinya investasi 5 tahun, maka investasi ini layak ,karena PBP lebih
kecil dibanding dengan target kembalinya investasi.
2. Tabel perhitungan net present value r= 18%
Tahun Cashflow Discount Factor Present value

r= 18%

1. Rp. 184.000.000,- 0,847 Rp. 155.848.000,-

2. Rp. 205.000.000,- 0,718 Rp. 147.190.000,-

3. Rp. 226.000.000,- 0,609 Rp. 137.634.000,-

4. Rp. 247.000.000,- 0,516 Rp. 127.452.000,-


Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
5. Rp. 268.000.000,- 0,437 Rp. 226.366.000,-

Total present value of cashflow Rp. 794.490.000,-

Present value of investment Rp. 750.000.000,-

Net present value Rp. 44.490.000,-

Dengan menggunakan tingkat keuntungan yang diharapkan 18 %, ternyata diperoleh


NPV sebesar Rp. 44.490.000,-. Artinya dengan NPV positif maka proyek investasi ini
layak untuk dilaksanakan.

Internal Rate of Return


Tabel Perhitungan Net Present Value DF = 24%
Tahun Cashflow Discount Factor Present Value
24% Of Cashflow
1 184.000.000 0,806 148.304.000
2 205.000.000 0,650 133.250.000
3 226.000.000 0,524 118.424.000
4 247.000.000 0,423 104.481.000
5 518.000.000 0,341 176.638.000

Total Present Value of Cashflow 681.097.000


Present Value of Investment 750.000.000
Net present value -68.903.000
Dengan demikian :
DFr = 18 % NPV,DFr = 44.490.000
DFt = 24%
TPV,DFr = 794.490.000,-
NPV,DFt = 681.097.000,-

Penilaian investasi
LATIHAN
PT Swadaya awal tahun 2012 mempertimbangkan sebuah proyek yang membutuhkan dana
sebesar Rp.1.100.000.000,-Umur ekonomis proyek tersebut diperkirakan 6 tahun dengan nilai
residu Rp.150.000.000,- dan target investasi yaitu 5 tahun.
Proyeksi Penjualan untuk tahun-tahun kedepan adalah sebagai berikut :
Tahun 2010 Rp.400.000.000,-
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Tahun 2011 Rp.600.000.000,-
Tahun 2012 Rp. 750.000.000,-
Tahun 2013 Rp. 850.000.000,-
Tahun 2014 Rp.900.000.000,-
Tahun 2015 Rp.1000.000.000,-
Struktur biaya dari proyek ini adalah 40% merupakan biaya variabel.Biayatetap tunai sebesar
Rp.50.000.000,- per tahun. Penyusutan Rp. 100.000.000 Pajak 30% dan keuntungan yang
disyaratkan sebesar 17 %. Discount rate ARR = 17%, 24% (IRR). Pada data tersebut di atas,
apakah investasi tersebut layak dijalankan (gunakan 4 metode penilaian)
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
10. KEBIJAKAN DEVIDEN PADA SUATU PERUSAHAAN.
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” kebijakan deviden pada suatu perusahaan” meliputi:
Mekanisme pembayaran dividen dan pengaruhnya terhadap harga saham, Teori Kebijakan
Dividen, Isi informasi dividen dan efek Clientele

Tujuan Intruksional Umum


Mahasiswa mampu menilai suatu kebijakan deviden pada suatu perusahaan.

Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Ada beberapa tipe dividen: dividen kas dan dividen non kas. Untuk dividen non kas, ada
dividen saham (stock dividend) dan stock splits (pemecahan saham). Apa yang dimaksud
kebijakan dividen? Yaitu keputusan pembayaran laba bagi pemegang saham versus laba
ditahan untuk diinvestasikan dalam perusahaan.
A. Mekanisme pembayaran dividen dan pengaruhnya terhadap harga saham bisa digambarkan
sebagai berikut:

Kronologis kebijakan dividen


Tanggal Ex-Dividend Tanggal Tanggal
Pengumuman date Pencacatan Pembayaran
3 Januari 2003 15 Januari 2003 17 Januari 2003 3 februari 2003
............-1 0 +1 +2.........
Rp. 1000,00
Rp. 950,00
Dividen dibayarkan sebesar Rp.50,00
Harga saham sebelum Dividen adalah Rp.1000,00
Harga saham sesudah Dividen adalah Rp. 950,00
-1, 0, +1, +2 adalah hari relatif terhadap ex-Date

Berikut ini penjelasan untuk masing-masing tanggal yang berkaitan dengan Dividen:
1. Tanggal pengumuman: tanggal pembayaran Dividen yang diumumkan. Misalnya direksi
melakukan rapat, kemudian memutuskan untuk membayarkan Diiden Rp.50,00. Keputusan
tersebut diumumkan tanggal 03 Januari 2003. Dividen akan dibayarkan tanggal 03 februari
2003. Pada saat diumumkan perusahaan mempunyai kewajiban (liabilities) untuk
membayar Dividen (utang Dividen).
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
2. Tanggal Ex-Diividen adalah tanggal dimana pembeli saham sebelum tanggal 15 Januari
berhak atas Dividen. Jika membeli saham sesudah tanggal tersebut atau tepat pada tanggal
15 Januari 2003, Ia tidak berhak mendapatkan Dividen.
Sebaliknya bagi penjual, jika Ia menjual saham sesudah tanggal Ex-Dividen. Maka Ia
masih berhak memperoleh Dividen.
Pada saat tanggal pencacatan, semua pemegang saham yang berhak atas Dividen akan
dicatat.
Tanggal Ex-Dividen ditetapkan tiga hari sebelum tanggal pencatatan. Tanggal Ex-Dividen
ditetapkan untuk mengakomodasi perbedaan efesiensi pencatatan pemegang saham oleh
broker yang berbeda. Ada broker yang lebih efisien (lebih cepat)dalam memproses
pemegang saham yang berhak atas Dividen, sebaliknya ada yang lambat.
Selisih antara Ex-Dividend date dengan tanggal pencatan diharapkan 3 hari. Ini dilakukan
untuk mengakomodasi semua pemegang saham dengan broker yang berbeda tingkat
efesiensinya.
3. Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana semua pemegang saham yang terdaftar pada
tanggal tersebut berhak atas dividen. Dividen tidak akan dibayarkan kepada investor yang
pemberitahuannya melewati tanggal tersebut.
4. Dividen dibayarkan pada tanggal pembayaran kepada semua pemegang saham yang berhak
menurut catatan yang dibuat pada tanggal pencatatan.

B. Teori Kebijakan Dividen


 Kebijakan Dividen tidak relevan/Dividend irrelevance theory (Miller dan Modigliani,
MM)
Kelompok ini menganggap dividen tidak relevan (the irrelevant of dividend).
Modigliani & Miller (1961) mengatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai
pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Nilai perusahaan hanya ditentukan oleh
kemampuan menghasilkan laba, bukan pada pembagian laba perusahaan untuk dividen
atau sebagai laba ditahan. Selanjutnya dikatakan bahwa perusahaan bisa saja
membagikan dividen yang besar ataupun kecil, asalkan dimungkinkan menutup
kekurangan dana dari sumber eksternal. Dampak dari pilihan keputusan tersebut sama
saja terhadap nilai perusahaan. Jadi keputusan dividen adalah tidak relevan (the
irrelevant of dividend).
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
MM mengajukan beberapa asumsi berikut ini dalam analisis Mereka:
1. Tidak ada pajak atau biaya lainnya, pelaku pasar tidak bisa mempengaruhi sekuritas.
Pasar diasumsikan sempurna.
2. Semua pelaku pasar mempunyai pengharapan yang sama terhadap investasi,
keuntungan, terhadap dividen dimasa akan datang. Pengharapan investor dinyatakan
homogen.
3. Kebijakan investasi ditentukan lebih dulu, kebijakan dividen tidak mempengaruhi
kebijakan investasi.

 Dividen dibayar tinggi (Bird In the Hand Theory)


Theory dari Lintner (1962), Gordon (1963), dan Bhattacharya (1979)
1. Mengurangi ketidakpastian.
Dividen yang tinggi akan membatu mengurangi ketidakpastian. Beberapa tipe investor
akan menyukai pendapatan saat ini. Karena dividen diterima saat ini, Sedangkan capital
gain diterima dimasa mendatang. Ketidakpastian dividen menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan capital gain.
2. Mengurangi konflik keagenan antara Manejer dengan Pemegang Saham.Argumen lain
yang mendukung pembayaran yang tinggi datang dari kerangka teori keagenan (agency
theory). Menurut teori tersebut konflik bisa terjadi antar pihak-pihak yang berkaitan di
perusahaan. Sebagi contoh Manejer disewa oleh pemegang saham untuk menjalankan
perusahaan agar tujuan pemegang saham (maksimisasi kemakmuran pemegang
saham)bisa tercapai. Tetapi manejer bisa mempunyai agenda sendiri yang tidak selalu
konsisten dengan tujuan pemegang saham. Misalkan perusahaan mempunyai kelebihan
kas atas proyek dengan NPV positif (free cash flow, yang didefinisikan sebagai
kelebihan kas setelah semua investasi dengan NPV yang positif didanai). Kas tersebut
akan lebih baik jika dibagikan kepemegang saham, dan pemegang saham akan
memanfaatkan kas tersebut dengan cara Mereka sendiri. Tetapi Manajer barangkali
tidak mau membagi kas tersebut karena ingin tetap memegang kendali atas kas tersebut.
Dalam konteks semacam itu. Pembayaran dividen yang tinggi merupakan hal yang
diinginkan investor. Karena akan mengurangi konflik antara Manjer dan pemegang
saham.
3. Efek Pajak
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Meskipun dividen mempunyai pajak efektif yang lebih tinggi dibandingkan dengan
capital gain, tetapi dalam beberapa situasi investor memilih pembayaran dividen yang
lebih tinggi. Sebagai contoh di Amerika Serikat jika suatu perusahaan mempunyai
saham diperusahaan lain, kemudian perusahaan yang dimiliki tersebut membayarkan
dividen 70% dari dividen kas. Hal semacam itulah yang dibebaskan dari pajak. Jika
perusahaan yang pertama mempunyai tingkat pajak sebesar 30%, maka pajak atas
dividen tersebut adalah 9% {(1-0,7) (0,3)}. Tingkat pajak tersebut cukup rendah,
bahkan bisa lebih rendah dari tingkat pajak capital gain.

 Dividen Dibayar Rendah/Tax Preference Theory


Argumen ini berpendapat bahwa:
 Capital gain memiliki tingkat pajak yang rendah dari dividen
 Pajak capital dapat ditunda pembayarannya
 Investor lebih suka dividend payout yang rendah dan akan meningkatkan harga saham
Penelitian oleh Litzenberger dan Ramaswamy menemukan bukti bahwa ketiga teori
tersebut tidak selalu mencerminkan pengharapan investor dimasa mendatang, dengan
kata lain temuan yang dihasikan tidak konsisten.

C. Isi informasi dividen dan efek Clientele


 Isi informasi Dividen
Menurut argumen teori signal atau isi informasi dividen, dividen itu sendiri tidak
menyebabkan kenaikan (penurunan) harga. Tetapi prospek perusahaan yang
ditunjukkan oleh meningkatnya (menurunnya) dividen yang dibayarkan, yang
menyebabkan perubahan harga saham.
Menurut teori signaling tersebut, dividen dipakai sebagai signal bagi perusahaan.
Jika perusahaan merasa bahwa perospek dimasa mendatang baik. Pendapatan, aliran kas
diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat dimana dividen yang meningkat
tersebut bisa dibayarkan. Maka perusahaan akan meningkatkan dividen. Pasar akan
merespon positif pengumuman kenaikan dividen tersebut. Hal sebaliknya akan terjadi,
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
jika merasa prospek di masa mendatang menurun. Perusahaan akan menurunkan
pembayaran dividennya.
Contoh, penelitian dengan data di Amerika serikat, menunjukkan bahwa harga
saham naik sebesar 3% setelah pengumuman kenaikan dividen. Harga saham turun
sekitar 7% setelah pengumuman penurunan dividen.
 Efek Klien (Clientele Effect)
Menurut argumen ini, kebijakan dividen seharusnya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan segmen investor tertentu. Sebagai contoh kelompok investor dengan usia
muda barangkali akan lebih memilih capital gain (pajak rendah), karena mereka
mempunyai orientasi jangka panjang. Sebaliknya kelompok investor usia lanjut (misal
mendekati pensiun) akan lebih menyukai dividen, karena dividen memberikan tingkat
kepastian yang tinggi.
Kebijakan dividen tertentu akan menarik segmen tertentu. Kemudian tugas
perusahaan (Manajer keuangan) adalah melayani segmen tersebut. Kebijakan dividen
yang berubah-ubah akan mengacaukan efek klien tersebut, menyebabkan harga saham
berubah. Beberapa penelitian empiris nampaknya mendukung teori tersebut.

D. Teori Dividen Resideual (Residual Theory of Dividens)


Menurut teori residual , perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua
investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Selain itu ada faktor-faktor lain yang
perlu dipertimbangkan dalam kebijakan dividen. Seperti profitabilitas dan likuiditas,
akses kepasar keuangan, pembatasan-pembatasan oleh pihak eksternal. Kebijakan
dividen residual merupakan kebijakan dividen yang ‘seharusnya’ dilakukan.
Menurut teori tersebut Manajer akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan penganggaran modal yang optimum. Semua usulan investasi yang
mempunyai NPV yang positif akan diterima (dilaksanakan).
2. Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi baru tersebut
sambil menjaga struktur modal yang ideal (target).
3. Menggunakan dana internal untuk mendanai kebutuhan dana dari saham tersebut.
4. Membayarkan dividen hanya jika ada sisa dari dana internal, setelah semua usulan
investasi dengan NPV positif didanai.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Kebijakan dividen residual merupakan kebijakan dividen yang ‘seharusnya’
dilakukan.
E.Beberapa faktor dalam kebijakan dividen
1. Kesempatan investasi
Makin besar kesempatan investasi maka dividen yang bisa dibagikan akan
semakin sedikit. Akan lebih baik jika dana ditanamkan pada investasi yang
menghasilkan NPV yang positif
2. Profitabilitas dan likuiditas
Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabiltas yang baik bisa membayar
dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika aliran kas
tidak baik. Alasan lain pembayaran dividen adalah untuk menghindari akuisisi oleh
perusahaan lain. Perusahaan yang memilki kas berlebihan seringkali seringkali jadi
target dalam akuisisi. Untuk menghindari akuisisi, perusahaan bisa membayarkan
dividen dan sekaligus juga membuat senang pemegang saham.
3. Akses ke pasar keuangan
Jika perusahaan mempunyai akses ke pasar keuangan yang baik, perusahaan bisa
membayar dividen lebih tinggi. Akses yang baik bisa membantu perusahaan
memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
4. Jika pendapatan perusahaan relatif stabil, aliran kas dimasa mendatang bisa
diperkirakan dengan lebih akurat. Perusahaan semacam itu bisa membayar dividen
yang lebih tinggi. Hal yang sebaliknya terjadi untuk perusahaan yang mempunyai
pendapatan yang tidak stabil. Ketidakstabilan aliran kas dimasa akan datang
membatasi kemampuan perusahaan membayar dividen yang tinggi.
5. Pembatasan-pembatasan
Seringkali kontrak utang, obligasi ataupun saham preferen membatsi pembayaran
dividen dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, perusahaan harus menjaga tingkat
modal kerja yang tertentu. Pada situasi normal atau baik, pembatasan semacam itu
tidak berpengaruh banyak terhadap kemampuan perusahaan membayarkan
dividennya. Tetapi dalam situasi buruk, dimana aliran kas lebih kecil,
pembatasantersebut akan mempengaruhi pembayaran dividen oleh perusahaan.
F. Pembelian Saham Kembali (Stock Repurchases), Dividen Saham, dan Stock Split.
1. Pembelian Saham Kembali (Stock Repurchases),
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Alternatf dari pembayaran dividen kas, perusahaan bisa melakukan pembelian saham
kembali. Pembelian saham perusahaan yang beredar tersebut bisa dilakukan melalui
pasar sekunder bursa efek. Saham yang dibeli tersebut masuk dalam rekening
treasury stock.
Alasan repurchases adalah Sebagai alternatif untuk mendistribusikan cash dividend,
serta untuk membuat perubahan yang besar terhadap struktur modal.
Keuntungan Repurchases :
 Dapat membantu menghindari pembayaran dividen yang tinggi
 Repurchased stock dapat mengambil alih hak atau menjual kembali untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan
 Pendapatan yang diterima dari capital gain lebih tinggi dari dividen
 Sebagai tanda positif bagi investor jika perusahaan merasa bahwa saham
undervalued.
Kelemahan Repurchases
 Dapat dipandang sebagai sinyal negatif karena dianggap tidak memiliki
prospek untuk masa yang akan datang
 Setelah stock repurchase, dianggap perusahaan memiliki resiko yang tinggi
sehingga harga saham menjadi turun
 Bagi investor yang tidak mengetahui informasi akan rugi karena tidak dapat
menjual saham dengan haerga yang tinggi

EPS (Earning Per Share ) :

Latihan PT. Intan Tbk


Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
PT. Intan Tbk memiliki EAT 2 milyar dengan saham 10 juta lembar. Harga saham
perlembarnya yaitu Rp. 3.200 / lembar, perusahaan akan repurchase stock
20%.Pembelian diharapkan tidak mempengaruhi price earning ratio.
Bagaimana pengaruh stock repurchase terhadap harga saham PT. Beta Tbk
Penyelesaian:
Diketahui:
 EAT 2 milyar
 saham 10 juta lembar
 Harga saham Rp. 3.200 / lembar
 Perusahaan akan repurchase stock 20%
2. Stock Dividend
Dividen Saham (Stock Dividends) dibayar dalam bentuk saham tambahan, bukan dalam
bentuk kas, dan hanya berupa pemindahan pembukuan dari pos laba ditahan ke pos
modal. Tujuannya agar perusahaan dapat menjaga kondisi likuiditas dan dana yang
tersedia dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan.
 Apa dampak stock dividend?
Perusahaan memiliki struktur modal sebagai berikut :
Modal saham (1 jt lbr, @Rp200) : Rp 200 jt
Agio Saham Rp 20 jt
Laba Ditahan Rp 150 jt
Jumlah Modal Sendiri RP 370 jt
Perusahaan membagikan stock dividen 10% dan harga saham berlaku Rp 230/lbr.
 Dampaknya terhadap struktur modal :
jml stock dividen = 10%x1jt =100.000 lbr
Nilai stock dividen = 100.000x230 =23 jt
Nilai nominal stoc dividen=100.000x200 = 20jt
Tambahan Agio saham = 23jt–20jt =3jt

 Struktur modal setelah stock dividen :


Modal Saham (1,1jt lbr, @200) =220jt
Agio saham 20jt+3jt = 23jt
Laba ditahan=150jt-3jt-20jt =127jt
Total modal sendiri =370jt
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

 Jadi disimpulkan terjadi perubahan struktur modal tapi tidak merubah jumlah
modal
3. Stock Splits
Yaitu tindakan perusahaan memecah saham dari 1 lembar menjadi beberapa lembar
saham dengan nilai nominal semakin kecil dan semakin banyak jumlah saham yang
berbedar. Tujuan stock splits adalah untuk meningkatkan likuiditas saham.
 Likuiditas saham adalah kemudahan saham untuk dijadikan uang tunai dengan
menjual saham tersebut.
 Dampak Stock Splits yaitu tidak merubah kekayaan pemegang saham serta tidak
merubah struktur modal.

REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)

Anda mungkin juga menyukai