MODUL
MANAJEMEN KEUANGAN
OLEH
ASMAWATI.SE.,M.Si
TANJUNG REDEB
2018/2019
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Kata Pengantar
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kita panjatkan keharibaan Allah SAW.
Atas segala limpahan Rahmat bagi seluruh mahluk hidup dimuka bumi ini. Salam dan
shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Mata kuliah Manajemen keuangan merupakan mata
kuliah keilmuan yang membutuhkan seni berupa keterampilan menganalisis keuangan baik di
program studi Akuntansi maupun di program studi Manajemen pada STIE Muhammadiyah
Tanjung Redeb. Diktat manajemen keuangan ini berisi tentang tujuan, fungsi manajemen
keuangan, bagaimana menganalisis suatu kasus keuangan perusahaan. Sehingga memperoleh
jawaban dari permasalahan yang ada.
Mudah – mudahan Diktat manajemen keuangan ini dapat membantu menambah bahan
belajar mahasiswa Akuntansi maupun mahasiswa manajemen. Kemudian Terimakasih kepada
pihak – pihak yang telah membantu penyusunan diktat ini. Demi penyempurnaan diktat ini,
kami mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan masukan dan saran.
Penyusun
ASMAWATI, SE.,M.Si
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ”pengertian, fungsi dan tujuan Manajemen Keuangan” meliputi
keuangan itu menarik, fungsi dan tujuan manajemen keuangan, keuangan perusahaan, contoh
kasus.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mempuyai konsep yang
terarah dan kemampuan mengevaluasi keuangan suatu organisasi.
Tujuan Intruksional Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi manajemen keuangan.
Mahasiswa mampu membandingkan bentuk-bentuk badan usaha.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah diskusi dan tanya jawab
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen keuangan menarik? Mengapa? Karena setiap orang memerlukan teori keuangan
dalam segala kehidupan. Ketika seseorang kelebihan uang maka dia harus mengambil
keputusan apakah menyimpannya atau melakukan investasi. Penyimpanan uang dapat
dilakukan dengan deposito rupiah atau deposito dollar berdasarkan pada perkiraan hasil yang
paling menguntungkan, demikian pula dengan keputusan investasi. Namun ketika kekurangan
uang, seseorang perlu memenuhinya dengan mencari sumber dana yang paling murah dan
mudah. Demikian pula dengan perusahaan, dia memerlukan kekayaan seperti mesin, gedung,
kendaraan dan sebagainya. Perusahaan perlu mendapatkan dana untuk kebutuhan investasi
tersebut. Pengaturan keuangan itulah yang disebut dengan manajemen keuangan. Teori
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
keuangan diperlukan karena akan mencoba untuk menjelaskan alasan pengambilan keputusan
keuangan. Teori keuangan memudahkan kita memahami berbagai masalah keuangan yang
mungkin akan kita hadapi.
Keterangan :
1. Pasar keuangan;manajer keuangan mencari dana dari psar keuangan dengan jalan
menerbitkan sekuritas atau memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya
ada dua sekuritas yaitu saham dan utang. Saham merupakan bentuk kepemilikan
sedangkan utang merupakan pinjaman.
2. Kegiatan menanamkan dana; tanah, mesin, kendaraan, persediaan, dsb (keputusan
investasi). Dana tersebut kemudian di investasikan oleh Manajer keuangan, membeli aset
yang bisa menghasilkan keuntungan.
3. Hasil penanaman modal, perusahaan memperoleh laba/rugi.
4. Mengembalikan dana ke sumber modal. Untuk pemegang saham, perusahaan
membagikan dividen. Sementara untuk pemegang utang perusahaan membagikan bunga
dan pengembalian pinjaman pokok utang.
5. Sebagian keuntungan diinvestasikan kembali laba ke perusahaan.
Mamduh Hanafi:
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, staffing
pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Suad Husnan dan Pujiastuti :
Manajemen keuangan adalah menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian
keuangan.
Bambang Riyanto :
Pembelanjaan atau manajemen keuangan adalah semua aktivitas yang bersangkutan dengan
usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan serta menggunakannya
dengan cara yang paling efisien.
James C. Van Horne:
Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan,
pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Keputusan
manajemen keuangan :
1. Keputusan Investasi
- Menentukan jumlah aktiva keseluruhan perusahaan
- Menilai sisi debet neraca, yang menunjukkan ukuran perusahaan untuk memutusan
berapa jumlah kas, persediaan dan sebagainya atau memutuskan untuk mengurangi
atau menghilangkannya sama sekali.
2. Keputusan pendanaan
- Menilai sisi kredit neraca, untuk memutuskan jumlah hutang lancar, hutang jangka
panjang meupun modal yang paling optimal untuk membiayai perusahaan.
- Memutuskan kebijakan deviden.
3. Keputusan manajemen aktiva
- Setelah tersedia aktiva dan memutuskan sumber pendanaan yang tepat, maka aktiva
yang telah dimiliki perlu dikelola.
Fungsi-fungsi keuangan
Fungsi-fungsi keuangan yang seperti apa yang dijalankan oleh Manajer keuangan? Jawaban
terhadap pertanyaan tersebut bisa dilihat pada bagan berikut ini:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar Utang Lancar
Aktiva Tetap (Jangka panjang) Utang Jangka Panjang
Modal Saham
Modal kerja
Aktiva lancar Utang lancar
Modal saham
Keputusan investasi
Keputusan pendanaan
Mencari investasi dengan tingkat
keuntungan paling tinggi (pada
tingkat risiko tertentu)
Mencari dana dengan biaya paling
rendah (pada tingkat risiko tertentu)
Melakukan investasi
pada modal kerja yang
optimal
Model neraca bisa dipakai untuk menjalankan tugas Manajer keuangan secara lebih spesifik.
Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari dua sisi: sisi kiri yang meringkaskan aset yang
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
dimiliki oleh perusahaan. Sisi kanan meringkaskan sumber dana yang dipakai untuk
membiayai sisi kiri perusahaan tersebut.
a. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan yang berkaitan dengan pendanan
(financing).
b. Manajer mengambil keputusan berkaitan dengan alokasi dana tersebut untuk mendanai
pembelian aset (investment).
c. Manajer keuangan juga mengambil keputusan berkaitan dengan pengelolaan keuangan
jangka pendek (liquidity).
2. Persekutuan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Persekutuan adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih tetapi tidak
berbentuk perseroan. Persekutuan terbentuk apabila dua orang atau lebih bekerja sama
menjalankan perusahaan. Tingkat formalitasnya berbeda-beda, ada yang dibentuk
berdasarkan kesepakatan lisan saja, tetapi ada juga yang menggunakan akta notaris.
Keunggulan persekutuan terletak pada biaya yang rendah serta proses pendiriannya
mudah. Kelemahan persekutuan:
a. Tangung jawab yang tidak terbatas
b. Umur perusahaan yang terbatas
c. Kesulitan dalam mengalihkan hak kepemilikan
d. Kesulitan untuk memperoleh jumlah modal yang besar.
3. Perseroan
Perseroan merupakan badan hukum, yaitu seakan-akan manusia yang mempunyai hak dan
kewajiban sendiri. Perseroan adalah suatu badan hokum yang terpisah dan berbeda dari
pemiliknya serta manajernya, yang memiliki umur tidak terbatas, hak kepemilikan dengan
mudah bisa dipindahkan, dan kewajiban yang terbatas.
Keunggulan perseroan :
a. Umurnya tidak terbatas
b. Hak kepemilikannya mudah dialihkan,
c. Kewajibanya yang terbatas.
Kelemahan perseroan :
a. Laba perseeroan terkena pajak dua kali
b. Pendirian perseroan lebih rumit dan memakan waktu daripada pendirian persekutuan
atau perusahaan perseorangan.
Jika ukuran perusahaan sudah cukup besar, maka sebaiknya bentuknya dirubah menjadi
perseroan, karena :
1. Kewajiban yang terbatas sehingga mengurangi resiko, semakin kecil resiko semakin
tinggi nilai perusahaan.
2. Nilai perusahaan tergantung pada peluang pertumbuhan, dan peluang pertumbuhan
tergantung pada kemampuan perusahaan memperoleh sumber modal. Perseroan lebih
mudah mendapat modal daripada yang bukan perseroan, maka peluang
pertumbuhannya akan terbuka.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
3. Nilai aktiva juga tergantung pada likuiditasnya, yaitu mudahnya untuk dijual dan
dikonversi menjadi kas, karena investasi saham perseroan lebih likuid daripada
investasi serupa pada persekutuan dan perusahaan perorangan, maka bentuk
perusahaan perseroan lebih meringankan investor.
4. Pengenaan pajak atas laba perseroan berbeda dengan perusahaan perorangan dan
persekutuan, dan mungkin saja pengenaan pajak bagi perseroan akan menguntungkan
investor.
Lingkungan Perekonomian
Latihan
REFERENSI
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
7. Fahmi, Irhma, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Dimana:
i = tingkat suku bunga per periode.
PV = pembayaran pada awal tahun
FV = nilai masa depan
1 = konstanta
n = periode dalam analisis
sebagai contoh saudara mempunyai uang Rp.10.000.000,- dan di simpan di Bank dengan
tingkat bunga 8%. Maka satu tahun kemudian nilai uang Anda akan menjadi
0 1
Rp.1.000.000,00
Nilai kemudian jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Pada praktik sehari-hari, Kita menjumpai bahwa bunga diperhitungkan lebih dari satu kali
dalam satu periode atau satu tahun. Seperti lazimnya bunga diperhitungkan lebih dari satu
kali dalam satu periode.
Rumus
Misalkan Anda menyimpan uang diBank Rp. 10.000.000,- dengan bunga 8% pertahun. Bunga
dibayarkan dua kali dalam setahun. Seandainya saudara lebih senang untuk membiarkan
bunga yang saudara peroleh tetap dalam tabungan saudara. Maka akumulasi nilai tabungan
saudara pada akhir semester pertama dan akhir semester kedua adalah:
Sebagai contoh saudara saat ini berumur 15 tahun. Menabung saat ini Rp 10.000.000,- untuk
jangka waktu 20 tahun. Tingkat bunga yang berlaku 8 % per tahun. Bunga yang saudara
peroleh saudara tanbahkan pada tabungan saudara. Bunga tersebut diperhitungkan empat kali
dalam satu tahun. Maka nilai tabungan pada saat saudara menjelang umur 36 tahun adalah:
..........
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Untuk lebih singkatnya menggunakan rumus dibawah ini:
Rumus:
FV,A =PV (FVADFr,n)
Keterangan:
FVADFr,n= Future Value Anuitas Discout factor ,r=bunga, n=tahun
Misalkan Anda ingin mengetahui berapa nilai kemudian atas tabungan sebesar Rp.
5000.000,- setiap tahun, untuk jangka waktu lima tahun. Apabila bunga tabungan sebesar
10% per tahun. Tabungan tersebut diasumsikan terjadi setiap akhir tahun.
Penyelesaian:
FV,A= Rp. 5000.000,- (6,105)
= Rp. 30.525.000,-
Rumus: II
PV = FV (PVDFr,n)
Misalkan kita mempunyai kas sebesar Rp. 1.100,00 satu tahun mendatang. Rp. 1.121,00
dua tahun mendatang. Rp. 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang
(present value) dari masing-masing kas tersebut? Jika tingkat discounto yang dipakai
adalah 10%.
Rp. 1.100,00
Nilai kemudian jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode
Rumus II
PV,Anuitas= FV (PVADFr,n)
Misalkan kita akan menerima pembayaran sebesar Rp. 1000,00 per tahun mulai akhir tahun
ini (tahun ke-1) selama empat kali. Berapa nilai sekarang dari aliran kas tersebut jika kita
menggunanakan tingkat diskonto 10% .
PV,Anuitas= FV (PVADFr,n)
Misalkan kita akan menerima pembayaran sebesar Rp. 1000,00 per tahun mulai akhir
tahun ini (tahun ke-1) selama empat kali. Berapa nilai sekarang dari aliran kas tersebut
jika kita menggunanakan tingkat diskonto 10% .
Garis waktu untuk seri pembayaran.
Persoalan di atas juga bisa kita tuliskan sebagai berikut ini:
LATIHAN
1. Misalkan jika kita memperoleh uang Rp. 1000,00 saat ini (awal tahun), kemudian
menginvestasikan pada tabungan dengan tingkat bunga 10%, berapa uang kita satu tahun
mendatang, dua tahun mendatang, lima tahun mendatang?
2. Suatu keluarga mempunyai anak yang berumur sembilan tahun. Sepuluh tahun mendatang
anak tersebut sudah memasuki perguruan tinggi. Pada saat itu harus ada dana sebesar Rp.
100 juta. Tingkat bunga saat ini 15%. Berapa uang yang harus ditabung di Bank setiap
akhir tahun, jika ada 10 kali setoran.
3. Misalkan kita akan memperoleh Rp. 1000,00 per tahun selama empat kali pada akhir
tahun. Berapa nilai masa mendatang uang kita tersebut, jika tingkat bunga yang berlaku
adalah 10%.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
4. Misalkan kita mempunyai kas sebesar Rp. 1.100,00 satu tahun mendatang. Rp. 1.121,00
dua tahun mendatang. Rp. 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang (present
value)
REFERENSI
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
7. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Penilaian obligasi dan penilaian saham”.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan
dengan baik tentang penilaian surat-surat berharga dan memecahkan masalah
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
A. Investasi
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif
selama periode waktu yang tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif tersebut akan
meningkatkan utility total atau meningkatkan kepuasan. Investasi ke dalam aktiva yang
produktif dapat berbentuk aktiva nyata (seperti rumah, tanah dan emas) atau bentuk aktiva
keuangan (surat-suarat berharga) yang diperjualbelikan.
Investasi terdiri atas:
1. Investasi yang tidak dapat diperjualbelikan
Tabungan giro
Tabungan deposito
2. Investasi yang dapat diperjualbelikan.
Treassury bill (T-bill)
Deposito yang dapat dinegosiasi
3. Investasi di pasar modal
Surat-surat berharga pendapatan tetap, Treasury
Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas masa
mendatang, yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga tersebut.
1. Penilaian Obligasi
Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam setuju untuk membayar
bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu. Jangka waktu
obligasi bermacam-macam. Ada yang relatif pendek seperti satu tahun dan ada jangka
panjang, yaitu 30 tahun. Obligasi mempunyai ciri pembayaran bunga yang relatif tetap
untuk setiap periodenya. Terdapat beberapa macam obligasi ditinjau dari penerbitnya,
diantaranya yaitu:
1) Obligasi pemerintah (Treasury bonds), pemerintah juga membutuhkan dana untuk
pembangunan Negara. Salah satunya adalah dengan meminjam jangka panjang kepada
masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN (surat utang negara) atau
umumnya dikenal dengan nama obligasi pemerintah (government bond). Obligasi
pemerintah mempunyai sifat yang sama dengan obligasi perusahaan, hanya bedanya
penerbitnya adalah pemerintah bukannya perusahaan swasta. Sehingga obligasi
pemerintah dianggap lebih aman dibandingkan obligasi pemerintah.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
2) Obligasi perusahaan (corporate bonds), adalah surat utang jangka panjang yang
dikeluarkan perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat
jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan di
kontrak utangnya.
Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond indenture yaitu janji perusahaan
penerbit obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang dituliskan kepada pihak
tertentu yang dipercaya (trustee). Trustee ini biasanya adalah suatu bank atau
perusahaan trust yang akan bertindak mewakili pemegang obligasi. Salah satu isi
indenture ini misalnya adalah pembayaran kupon tepat waktu dan jika perusahaan
melanggarnya, maka pemegang obligasi berhak membatalkan obligasinya dengan
meminta kembali investasinya.
3) Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds) diterbitkan oleh pemerintah daerah,
seperti misalnya pemerintah provinsi, kota dan kabupaten. Pemerintah daerah biasanya
mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal, seperti pembangunan jalan raya,
perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya. Pendapatan dari
pembiayaan modal ini akan digunakan kembali untuk membayar kembali utang
obligasinya. Bukan berarti pihak penerbit obligasi ini adalah pemerintah daerah, maka
obligasi ini tidak mengandung risiko sama sekali.
seperti obligasi perusahaan, obligasi pemerintah daerah juga memiliki risiko gagal
bayar. Akan tetapi, obligasi pemerintah daerah memberikan satu keunggulan penting
dibandingkan jenis-jenis obligasi yang lain. Seperti bunga yang diterima atas sebagian
besar obligasi pemerintah daerah tidak dikenakan pajak. Akibatnya tingkat bunga
obligasi pemerintah daerah jauh lebih rendah daripada obligasi pemerintah dengan
risiko yang ekuivalen.
4) Obligasi luar negeri (foreign bonds) diterbitkan oleh pemerintah luar negeri atau
perusahaan luar negeri. Tentunya juga memiliki gagal risiko bayar, munculnya risiko
tambahan jika obligasi dinyatakan dalam mata uang selain mata uang investor.
Misalnya, Anda membeli obligasi perusahaan yang dinyatakan dalam mata uang yen
Jepang. Anda masih dapat mengalami kerugian, sekalipun perusahaan tersebut tidak
gagal bayar. Jika yen Jepang nilainya mengalami penurunan terhadap mata uang Negara
Anda.
A. Beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Nilai nominal (par value)
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh
perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity).
Kupon tingkat bunga
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang
mengeluarkan obligasi.
Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar
10%.
Jatuh tempo (Maturity date)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang
(PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang.
B. Penentuan “rate of return“ dan “nilai“ efek jangka panjang
Suatu obligasi dengan nominal Rp. 10.000,- yang mempunyai harga pasar Rp. 9000,-
mempunyai umur 5 tahun dan membayarkan coupon (bunga obligasi) sebesar 6% setiap
tahunnya. Tentukan besarnya rate of return dari obligasi tersebut.
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima
dimasa akan datang oleh pemegang obligasi.
Misalkan suatu obligasi mempunyai nilai nominal sebesar Rp.1 juta. Kupon bunga sebesaar
20% dibayarkan setiap tahun, jangka waktu 10 tahun. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan
(kd) untuk obligasi tersebut adalah 20%. Berapa nilai pasar (harga) obligasi tersebut.
penyelesaian
Dik:
pembayaran bunga setiap tahunn = 20% xRp.1juta= Rp. 200.000,00
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
nilai nominal = Rp. 1juta
Penilaian Saham
A. Sejarah saham
Perusahaan pertama yang mengeluarkan saham diperkirakan adalah stora Kopparberg
pada abad 13. Enso-Gutzeit Oy didirikan pada abad ke 19 di Norwegia dengan nama W.
Gutzeit & Co. oleh Wilhelm Gutzeit, saudara tiri dari Benjamin Wegner seorang
indutrialis. Anaknya Hans Gutzeit memindahkan perusahaannya ke Finlandia, dimana
akhirnya menjadi perusahaan perhutanan terbesar di negara itu. Pada tahun1926 sampai
dengan tahun 1998, merger dengan Stora. perusahaan ini dikenal dengan nama Enso-
Gutzeit Oy.
Stora adalah perusahaan terbuka tertua dan masih ada sampai sekarang. Awalnya dikenal
dengna nama Stora Kopparberg, Perusahaan ini diijinkan oleh oleh King Magnus IV dari
Swedia pada tahun 1347. Saham pertama perusahaan ini bahkan tercatat pada tahun 1288,
dan kegiatan pertambangannya mungkin lebih jauh sebelumnya. Dengan menggunakan
tahun mulai berdiri 1288, maka menjadikan Stora Kopparberg menjadi bisnis tertua yang
ke 18 di dunia. Pada tahun 2000 perusahaan ini mendirikan Consolidated Papers, Inc di
Amerika Serikat. Pada tahun 2000 Stora Enso dan AssoDomän membentuk joint
company dengan nama Billerud AB, untuk memproduksi Kertas Pembungkus.
B. Saham biasa
Saham biasa (Inggris: common stock) adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau
sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut
andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari
Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden dan
hak-hak yang lain.
Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses
pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan
memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan
dalam bentuk Deviden dan Capital Gain
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya Saham
yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama
suatu bisnia. Sedangkan Capital gain adalah selisih antara harga jual dengan harga beli
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Tujuan penilaian saham antara lain: (1) Saham merupakan aset finansial yang dapat
dijadikan investasi. (2) Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yg
akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan yang
diharapkan. Nilai saham sama seperti finansial assets yang lainnya adalah present value
dari aliran kas di masa yang akan datang
1. Menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return) dari
saham atas investasi yang dilakukan oleh investor
Div1 P1 P0
Expected Return r
P0
Dimana:
Misalkan
PT. XYZ memperkirakan akan ada pendistribusian dividen tahun depan sebesar
3.000. Harga saham PT ini sekarang adalah 8.000 per lembar. Tahun depan
diramalkan harga saham akan naik menjadi 10.000 per lembar karena perusahaan
baru saja memenangkan proyek besar dari pemerintah. Berapakah Expected return
dari saham PT.XYZ?
Penyelesaian:
Div1 P1 P0
Expected Return r
P0
Contoh:
Berdasarkan informasi bahwa suatu saham akan memberikan cash dividen tahun
sebesar Rp. 500,- dan diperkirakan harga saham akhir tahun depan Rp. 10.400,-
sedangkan rate of return yang diharapkan 9% maka harga saham.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
C. Saham preferen ('Preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak
melebihi saham biasa.
Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
a. Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada
pemegangnnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai
hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada
pemegang saham biasa (participating preference shares).
b. Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk
memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara
kumulatif (noncummulative preferred stock).
Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp. 1000,- dan membayarkan devidend
tahunan sebesar Rp. 50,- dengan harga pasar Rp. 750,-. Berapa besarnya rate of return dari
saham preferen tersebut.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Beberapa tahun lalu suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen dengan nominal Rp.
1000,- membayarkan deviden tahunan sebesar Rp.75,-. Pada waktu itu tingkat bunga yang
berlaku adalah 75% dan saat ini tingkat bunga yang berlaku yaitu 5%.
REFERENSI
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
7. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Neraca perusahaan, laporan laba/ rugi dan laporan arus kas”.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan definisi
laporan keuangan suatu organisasi serta dapat menganalisa, menyusun laporan keuangan
pada suatu perusahaan.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Dalam bukunya irham fahmi bahwa Laporan keuangan menurut Farid dan siswanto
mengatakan laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan
bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Lebih
lanjut munawir mengatakan “ laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan”.
Laporan keuangan perusahaan bertujuan untuk meringkaskan kegiatan perusahaan
dalam jangka waktu tertentu. Ada tiga jenis laporan /euangan yang paling sering dilaporkan:
neraca keungan, laporan laba-rugi dan laporan arus kas. Kemudian diteruskan dengan tehnik
menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai
untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan. Mulai dari investor atau calon investor, pihak pemberi dana sampai pada
manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan diharapkan memberi informasi
mengenai profitabilitas, risiko, timing dari arus kas yang dihasilkan perusahaan. Informasi
tersebut akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan, dan pada giliran
selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
1. LAPORAN KEUANGAN.
Ada tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu neraca, laporan laba-rugi
serta laporan arus kas. Berikut ini menjelaskan lebih lanjut ketiga bentuk laporan keuangan
tersebut.
1) NERACA
Neraca keuangan perusahaan mencoba meringkaskan kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan pada waktu tertentu. Dengan demikian neraca keuangan merupakan
gambaran kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Karena fokus pada titik tertentu,
neraca keuangan biasanya dinyatakan neraca per tanggal tertentu.
NERACA
PT.ABCD
31 Desember 2010
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
AKTIVA PASIVA
ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Aset Lancar Kewajiban Lancar
kas dan setara kas Rp 1.120.145.709 Hutang Usaha Rp 8.379.086.518
Pihak ketiga Rp 15.001.637.030 Hutang Lain-Lain Rp 6.731.031
Piutang lain-lain Rp 2.449.548.465 Hutang Pajak Rp 2.972.974.740
Persediaan Rp 7.824.331.971 Uang Muka Pelanggan Rp 1.594.800.363
Biaya Dibayar Dimuka Rp 2.059.712.528 Beban Masih Harus Dibayar Rp 4.187.859.333
Pajiak dibayar dimuka Rp 2.375.647.174
Jumlah aset Lancar Rp 30.831.022.877 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 17.141.451.985
Aset tidak Lancar Kewajiban Tidak Lancar
Harga Perolehan Rp 5.119.000.000 Hutang Kepada Hubungan Istimewa Rp 11.029.116.178
Akumulasi Penyusutan Rp (554.081.458) Kewajiban Pajak Tangguhan Rp 615.720.466
Nilai Buku Rp 4.564.981.542 Kewajiban Imbalan Kerja Rp 128.494.677
Sewa Rp 4.000.000.000 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Rp 11.773.331.321
Good Will Rp 65.526.850.000 Jumlah Kewajiban Rp 28.914.783.306
Investasi Dalam Pelaksanaan Rp 3.988.778.051 Ekuitas
Aset Lain-Lain Rp 99.750.000 Modal saham Rp 77.500.000.000
Neraca keuangan didasarkan pada accounting identity yang pada dasarnya menggambarkan
neraca sebagai kesamaan antara aset, kewajiban serta modal saham.
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai.
1. Kas dan setara kas, perusahaan menempatkan kas dan Bank untuk keperluan
operasionalnya. Seperti membayar upah lembur karyawan harian dan lain-lain.
Pengisian kas yang berasal dari Bank, dalam hal ini tidak ada ketentuan batas
pemakaian kas. Sistem pencatatan kas adalah fluktuatif. Bank dipergunakan untuk
membayar hutang supplier dan penerimaan pembayaran dari konsumen.
2. Piutang usaha; terjadi penjualan kredit dengan melakukan pembayaran secara angsuran.
Dan biasanya perusahaan membuat Aging schedule piutang usaha, agar dapat
mengklasifikasikan umur piutang.
3. Piutang lain-lain;misalkan tagihan angkutan kepada distributor.
4. Persediaan; seperti bahan baku, produk dalam proses, barang jadi, barang contoh,
peralatan kecil.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
5. Uang muka; seperti uang muka pemasok. Adalah uang pembayaran kepada pemasok
yang sesuai dengan kontrak pengadaan barang dan jasa yang akan diperhitungkan
dengan progres prestasi.
6. Biaya dibayar dimuka; adalah biaya yang sudah dikeluarkan namun masih belum
dibukukan mengenai beban ke laporan laba rugi. misalkan sewa tanah dan bangunan
selama 1 tahun, biaya sewa dibayar dimuka, biaya pengadaan, biaya distribusi dan
sebagainya.
7. pajak; seperti pajak PPN.
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau
bersifat jangka panjang.
1. Aset tetap; seperti tanah, bangunan, mesin dan peralatan, perlengkapan kantor.
2. Sewa; seperti sewa tanah dan bangunan.
3. Goodwill; seperti merek dagang.
4. Aset lain-lain; seperti investasi peralatan dalam pelaksanaan, investasi bangunan dalam
pelaksanaan
Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya
(jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).
1. Hutang kepada pihak istimewa tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan
jadwal pembayarannya. Sifat hubungan istimewa ini dilihat dari besarnya komposisi
saham.
2. Kewajiban pajak tangguhan.
3. Kewajiban atas imbalan kerja.
Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atau
kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
1. Modal saham
2. Laba ditahan
1) LAPORAN LABA-RUGI
Laporan laba-rugi sering dianggap sebagai laporan yang paling penting dalam laporan
tahunan. Kegiatan yang dilaporkan meliputi kegiatan rutin (operasi bisnis) dan juga
kegiatan tidak rutin. Seperti penjualan aset tertentu, penghentian lini tertentu, perubahan
metode akuntansi dan sebagainya. Laporan laba-rugi diharapkan bisa memberikan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan dan
kemampuan operasional perusahaan.
Tingkat keuntungan mencerminkan prestasi perusahaan secara keseluruhan. Risiko
berkaitan dengan ketidakpastian hasil yang akan diperoleh oleh perusahaan. Fleksibilitas
baerkaitan dengan kemampuan penyesuaian. Kemampuan operasional mengacu pada
kemampuan perusahaan menjaga aktivitas perusahaan berdasarkan tingkat kegiatan
tertentu. Perhatikan tabel laporan laba-rugi:
Laporan laba-rugi di atas menyajikan ringkasan tahunan, satu tahun yang berakhir 31
Desember, selama tiga tahun terakhir. Laporan laba-rugi menyajikan beberapa elemen pokok:
(1)pendapatan operasional, (2)beban operasional, (3) untung atau rugi.
LABA= PENJUALAN-BIAYA
2) LAPORAN ARUS KAS
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Laporan arus kas meringkas arus kas masuk dan keluar perusahaan untuk jangka
waktu tertentu. Laporan arus kas diperlukan karena dalam beberapa situasi. Laporan laba-
rugi tidak cukup akurat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Misalkan perusahaan yang sedang tumbuh mempunyai tingkat penjualan yang
tinggi, dimana penjualan dilakukan dengan kredit. Berarti akan mencatat pendapatan/
penjualan yang tinggi. Dilain pihak, karena perusahaan ini masih baru. Maka perusahaan
akan mengeluarkan kas yang banyak untuk membangun infrastruktur pemasaran dan
produksinya. Laporan laba-rugi akan mencatat laba yang positif. Tetapi bagaimana dengan
arus kasnya? Mengingat penjualan dilakukan dengan kredit, tentunya belum banyak kas
yang masuk.
Arus kas keluar lebih besar dibandingkan dengan arus kas masuk. Maka, arus kas
nett menjadi kecil atau bahkan negatif. Perusahaan semacam itu, meskipun nampaknya
memperoleh keuntungan. Tetapi bisa mengalami kesulitan likuiditas. Jika tidak hati-hati
perusahaan bisa tergelincir. Contoh perusahaan tidak bisa membayar kewajiban bunga,
karena kesulitan kas, meskipun memperoleh laba, perusahaan bisa dibangkrutkan oleh
kreditor.
Tujuan utama laporan arus kas (cashflow statement) adalah (1) memberikan informasi
mengenai penerimaan dan (2) pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.
Informasi dalam laporan arus kas, akan membantu pemakai laporan keuangan menilai:
Kemampuan entitas menghasilkan arus kas
Kemampuan entitas membayar dividend an kewajiban lainnya.
Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas
operasional.
Transaksi investasi dan pendanaan selama periode laporan keuangan.
Penyebab-penyebab perubahan kas dikelompokkan ke dalam tiga macam kelompok:
(1) arus kas operasi (operating)
Laba bersih (laporan laba/rugi yang digunakan adalah laporan laba rugi terbaru atau
terkini)
pos-pos keuangan aktiva lancar
hutang lancar/ hutang jangka pendek
akumulasi penyusutan
depresiasi/penyusutan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
(2) arus kas investasi (investing)
pos-pos keuangan aktiva tetap/ asset tidak lancar
(3) arus kas pembiayaan (financing)
pos-pos keuangan hutang jangka panjang (surat utang, obligasi dan seterusnya)
Pos-pos keuangan modal (ekuitas modal disetor, saham, laba ditahan, pembayaran
dividen dan seterusnya.)
1. Langkah-langkah membuat laporan arus kas
Sumber informasi
Neraca komparatif dua tahun, memberikan informasi perubahan aktiva,
kewajiban dan ekuitas selama periode
Laporan laba/rugi periode berjalan, membantu jumlah arus kas dari aktivitas
operasi.
Tabel berikut ini merupakan contoh laporan arus kas.
NERACA PERBANDINGAN
PT. ABCD
Audited Audited
Keterangan naik atau turun
2010 30-Jun-11
ASET
Aset lancar
EKUITAS
LATIHAN
1. Setiap mahasiwa ditugaskan mencari nerca dan laporan laba/rugi perusahaan dagang,
neraca dan laporan laba/rugi perusahaan jasa,neraca dan laporan laba/rugi perusahaan
manufaktur. Kemudian menjelaskan masing-masing letak perbedaannya.
2. Pada saat menyusun cashflow atau arus kas yang harus diperhatikan adalah neraca
perbandingan dan laporan laba/rugi. Dibawah ini adalah neraca perbandingan PT. A tahun
2015 dan 2014, Laporan laba/rugi
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Neraca perbandingan PT. A
Tahun 2015 dan 2014
2015 2014
Aset
Aset lancar lainnya
Kas dan setara kas Rp 1.404.108.000 Rp 1.285.799.000
Piutang usaha
pihak ketiga Rp 2.196.086.000 Rp 1.382.539.000
piutang lain-lain
Persediaan Rp 30.241.368.000 Rp 26.649.777.000
Pajak
pertambahan nilai
ditambah dimuka Rp 257.828.000
Pajak penghasilan
dibayar dimuka Rp 9.143.000 Rp 186.623.000
Beban dibayar
dimuka Rp 214.580.000 Rp 140.784.000
Aset lancar lainnya Rp 281.078.000 Rp 308.499.000
Total aset lainnya Rp 34.604.191.000 Rp 29.954.021.000
REFERENSI
1. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
5. ANALISIS RATIO KEUANGAN PERUSAHAAN
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Analisis Laporan Keuangan Perusahaan”.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikutipokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa mampu menganalisis rasio
keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan rumus rasio keuangan.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partiipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Tujuan analisis rasio adalah membantu manajer financial memahami apa yang perlu
dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal
dari financial statement.
1) Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan
b. Analisis rasio keuamgan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan
c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu
d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder
organisasi
a. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relatif terhadap kondisi
suatu perusahaan. Sisi relatif yang dimaksud yaitu dimana rasio-rasio keuangan
b. Analisis rasio keungan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan awal bukan sebagai
kesimpulan akhir. Ini sebagaimana yang dikatakan Friedlob dan Plewa menyebutkan
c. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisis adalah bersumber
dari laporan keuangan perusahaan. Maka sangat memungkinkan data yang diperoleh
tersebut adalah data yang angka-angkanya tidak memiliki tingkat keakuratan yang
tinggi,dengan alasan mungkin saja data tersebut dirubah dan disesuaikan berdasarkan
kebutuhan. Ini dapat dipahami jika dua buah perusahaan yang dijadikan perbandingan
dalam suatu penelitian yang dilakukan maka pengkajian haruslah dilakukan dengan
mempergunakan tahun fiskal yang berbeda dan jika factor musiman merupakan
pengaruh yang penting sehingga ini nantinya akan mempunyai pengaruh pada rasio-
d. Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial. Artificial yang di maksud
yaitu perhitungan rasio keuangan dilakukan oleh manusia,dan setiap pihak memiliki
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
pandangan yang berbeda-beda dalam menempatkan ukuran dan terutama justifikasi
tersebut sering tidak mampu secara maksimal menjawab kasus-kasus yang dianalisis.
Ada beberapa solusi yang bias diberikan dalam rangka mengatasi masalah dalam rasio
keuangan,yaitu:
a. Rasio keuangan adalah sebuah formula yang dipakai sebagai alat pengujian,karena
formula maka bias saja hasil yang diperoleh belum tentu benar-benar sesuai untuk
permasalahan itu secara lebih terang yaitu dnegan melihat kondisi non keuangan, seperti
kondisi kualitas SDM karyawan dan manajer perusahaan baik dibidang administrasi
rekonsiliasi adalah untuk menyesuaikan perbedaan antar pos dan mencari apa yang
analisa yang mendalam untuk mengetahui apa penyebabnya,dan kemudian penyebab itu
dicarikan solusinya.
Bagi seorang manajer keuangan diperlukan pemahaman yang mendalam serta prinsip kehati-
hatian (prudential principle) dalam proses pengambilan keputusannya. Bila analisis yang
dilakukan adalah memberikan suatu gambaran dimana pola perusahaan yang menyimpang
dari norma industri,maka hal ini merupakan gejala adanya masalah dan diperlukan adanya
analisis dan penelitian lebih lanjut. Secara sederhana ini seperti jika suatu rasio perputaran
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
persediaan yang tinggi bias menunjukkan adanya kekurangan persediaan yang serius dan
Laporan Keuangan
Laporan tahunan adalah laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya. Laporan ini terdiri dari laporan keuangan utama serta opini
manajemen atas operasi tahun lalu dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
Laporan tahunan terdiri dari dua bagian :
1. Kata pengantar dari presiden direktur, membahas hasil operasi perusahaan selama tahun
lalu dan perkembangan baru yang akan mempengaruhi perusahaan dimasa dating.
2. Laporan tahunan terdiri empat laporan keuangan utama, neraca, rugi laba, perhitungan
laba ditahan dan laporan arus kas.
Macam-macam laporan tahunan;
a. Neraca, adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
b. Perhitungan laba rugi adalah laporan yang mengiktisarkan pendapatan dan beban
perusahaan selama suatu periode akuntansi.
c. Perhitungan laba yang ditahan adalah perhitungan yang melaporkan seberapa banyak laba
perusahaan yang tidak dibayarkan sebagai deviden. Angka laba yang ditahan yang tampak
disini merupakan jumlah dari laba yang ditahan setiap tahunnya sejak perusahaan berdiri.
d. Siklus arus kas adalah arus kas bersih actual yang mengalir masuk atau keluar
perusahaan selama beberapa periode tertentu, kas bersih actual tidak sama dengan laba
bersih akuntansi.
e. Laporan arus kas (cash flow statement) melaporkan dampak dari kegiatan operasi,
investasi, dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama suatu periode akuntansi.
Dibawah ini adalah kasus menghitung ratio keuangan perusahaan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
PT NERACA MAJU MUNDUR
31 Desember
(Dalam Rp.000)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
AKTIVA
Kas Rp. 2.540 Rp. 2.750
Surat berharga RP. 1.800 Rp. 1.625
Piutang Rp. 18.320 Rp. 16.850
Persediaan Rp. 27.530 Rp. 26.470
PASSIVA
Utang dagang Rp. 9.721 Rp. 8.340
Utang wesel Rp. 8.500 Rp. 5.635
Utang pajak Rp. 3.200 Rp. 3.150
Utang gaji Rp. 4.102 Rp. 3.750
PT MAJU MUNDUR
Laporan Laba/Rugi Tanggal 1-31 Desember 2016
Penjualan bersih Rp. 112.760
Harga pokok penjualan Rp. 85.300
Laba kotor Rp. 27.460
Biaya pemasaran Rp. 6.540
Biaya administrasi dan umum Rp. 9.400
Biaya operasi Rp. 15.940
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp. 11.520
Bunga utang Rp. 3.160
Laba sebelum pajak Rp. 8.360
Pajak pendaatan 48% Rp. 4.013
Laba setelah pajak Rp. 4.347
Pembayaran deviden Rp. 2.800
Laba ditahan Rp. 1.547
Setiap Rp. 1,00 utang dijamin oleh Rp.1,96 aktiva lancar. Rasio yang rendah
menunjukkan likuiditas jangka pendek yang rendah. Rasio lancar yang tinggi
menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi, risiko rendah). Tetapi
mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva
lancar secara umum menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih rendah
dibandingkan aktiva tetap.
b. Quick rasio
Quick rasio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka penek selain persediaan
dan premi.
Contoh menggunakan neraca PT. Maju Mundur 2016
Setiap Rp.1,00 utang dijamin oleh Rp.0,89 aktiva lancar diluar persediaan. Sama seperti
pada rasio lancar, angka yang tinggi mencerminkan likuiditas yang tinggi (risiko
likuiditas yang rendah) dan sebaliknya.
Rasio tersebut menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajakyang tersedia untuk
menutup beban tetap bunga. Angka 3,65 di atas menunjukkan bahwa laba sebelum bunga dan
pajak besarnya 3,65 kali pembayaran bunga.
c. Rasio fixed charge coverage , mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham preferen, bunga, angsuran,
pinjaman dan sewa. Karena tidak jarang perusahaan menyewa aktivanya dari perusahaan
lising dan harus membayar angsuran tertentu. Misalkan pembayaran sewa yang harus
dibayar Rp. 1.500.000 kemudian data yang digunakan adalah laba/rugi PT Maju mundur
rasio tersebut bisa dilihat sebagai berikut:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
3. Rasio profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas)
pada tingkat penjualan,aset dan modal
aham tertentu.Ada empat Rasio yang sering digunakan,yatu gross profit margin, net profit
margin, return on aset (ROA) da reyurn on equity (ROE).
Gross profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.rasio ini bisa dilihat secara langsung pada
analisis common-size untuk laporan laba rugi.Rasio ini juga dapat di interprestasikan
sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) diperusahaan pada
periode tertentu.Untuk PT Maju Mundur profit margin bisa dihitung sebagai berikut:
a. Gross Profit Margin
Keterangan:
Cost of good sold = harga pokok penjualan
Sales = penjualan
Untuk data Cost of good sold dapat dilihat pada income statement (laporan laba/rugi)
Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan. Margin
laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang
baik yang melebihi harga pokok penjualan. Adapaun rumus Net Profit Margin
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Apabila gross profit margin selama suatu periode tidak berubah sedangkan net profit
marginnya mengalami penurunan maka berarti bahwa biaya meningkat relatif lebih besar
daripada peningkatan penjualan.
Keterangan:
Earning after tax = laba setelah pajak
laba setelah pajak ini dianggap sebagai laba bersih. Karena itu dibeberapa literatur
ditemukan jika laba setelah pajak ditulis dengan net profit atau laba bersih. Untuk jelasnya
dapat dilihat pada rumus dibawah ini:
Atau
Rasio ROE tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang
saham.karena itu rasio ini bukan return (tingkat pengembalian) yang diterima pemegang
saham sebenarnya.ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan utang (leverage
keuangan) perusahaan.
4. Rasio Aktivitas
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Rasio ini melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan dan juga
meihat seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan.Jika dana yang tertanam pada
aset tertentu cukup besar,sementara dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk investasi
pada aset lain yang lebih produktif,maka profitailitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya.Ada beberapa Rasio Aktivitas yaitu: Rata-rata umur piutang,Perputaran
persediaan,Perputaran aktiva tetap dan Perputaran Total aktiva.
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi
piutang yang dipunyai oleh perusahaan (mengubah piutang menjadi kas).Semakin lama
rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang.Rata-rata piutang
dapat dihitung meleui dua tahap sebagai berikut:
a. Inventory Turnover
Keterangan
Cost of good sold = harga pokok penjualan
Average inventory = rata – rata persediaan.
Kebijakan untuk selalu menyediakan jumalah barang yang tersedia secara rata – rata.
Dengan tujuan agar ketersediaan barang di gudang selalu tersedia.
Secara umum persediaan terbagi atas tiga jenis yaitu:
1) Persediaan dalam bentuk bahan baku (raw material turnover)yaitu jumlah seluruh
bahan baku yang digunakan dalam suatu periode dibagi rata – rata persediaan bahan
baku selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi.
2) Perputaran persediaan dalam proses (work in process turnover) yaitu jumlah
pekerjaan dalam proses yang ditransfer menjadi produk jadi dibagi rata –rata
pekerjaan dalam proses persediaan selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan
dalam bentuk frekuensi.
3) Perputaran persediaan barang jadi (finished goods turnover) yaitu dinyatakan dalam
seluruh biaya yang dijual dibagi rata – rata persediaan barang jadi. Hasilnya
dinyatakan dalam bentuk frekuensi.
Kondisi perusahaan yang baik adalah dimana kepemilikan persediaan dan perputaran
adalalah selalu dalam kondisi yang seimbang. Artinya jika perputaran persediaan kecil
maka akan terjadi penumpukan barang dalam jumlah yang banyak di gudang. Namun
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
jika perputaran terlalu tinggi, maka jumlah barang yang disimpan di gudang akan
kecil. Sehingga jika sewaktu – waktu terjadi kehilangan bahan/ barang dipasar dalam
kejadian yang berdifat diluar perhitungan seperti gagal panen, bencana alam,
kekacauan stabilitas politik dan keamanan serta berbagai kejadian lainnya. Maka ini
bisa menyebabkan perusahaan terganggu aktivitas produksinya. Dan lebih jauh
berpengaruh pada sisi penjualan serta perolehan keuntungan. Dengan begitu baik
pihak Manajer produksi perlu menjaga keseibangan dengan baik. Yaitu dengan
memahami kondisi pasar saat ini dan yang akan datang.
Alternatif lain adalah menghitung rata-rata umur piutang secara langsung,yaitu sebagai
berikut:
Keterangan:
Receivable = piutang
Receivable dapat diterjemahkan sebagai kebijakan perusahaan yang memberi piutang
pada perusahaan lain. Dan jika piutang itu dibayar dalam waktu satu tahun atau bahkan
kurang dari satu tahun disebut dengan aktiva lancar. Namun begitu pula sebaliknya jika
dibayar melebihi dari satu tahun maka piutang tersebut bisa dikategorikan piutang tidak
lancar. Pengklasifikasian piutang secara umum ada dua yaitu piutang dagang dan bukan
piutang dagang.
Credit sales = penjualan kredit
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Kredit sales merupakan penjualan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap. Maka
pemasukan dana dari kredit juga akan diterima secara bertahap. Suatu perbankan
memperoleh pendapatan usahanya 90 persen dari kredit. Sehingga wajar jika suatu
perbankan ssangat hati – hati dalam menyalurkan kredit. Tujuan prinsip kehati – hatian
(prudential principle) tersebut adalah agar angka kredit macet (bad debt) menjadi minim.
Namun jika suatu perbankan erlalu hati – hati dalam menyalurkan kredit. Maka likuiditas
bank tersebut akan naik (menguat) namun itu berdampak pada tidak berperannya bank
tersebut sebagai agent of development (agen pembangunan) . Diletakkannya angka 360
itu menunjukkan jumlah 1 (satu) tahun adalah 360 hari, dan rata – ratakan dalam satu
bulan adalah 30 hari.
c. Fixed assets turnover
Fixed assets turnover disebut juga dengan perputan aktiva tetap. Ratio ini melihat
sejauhmana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat perputaran
nya secara efektif. Dan memberikan dampak keuangan perusahaan. Adapun rumus Fixed
assets turnover adalah:
Keterangan:
Sales = penjualan
Sales adalah penerimaan yangdiperoleh dari hasil penjualan produk seperti pengiriman
barang (goods) atau pemberian jasa (service) yang diberikan.
Fixed asset – net = aktiva tetap ntto
d. Total Assets Turnover
Total Assets Turnover disebut juga dengan perputaran total asset. Ratio ini melihat
sejauhmana keseluruhan asset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran seara
sefektif. Adapun rumus Total Assets Turnover adalah:
Keterangan:
EPS = Earning pershare
EAT = Earning After Tax atau pendapatan setelah pajak
Jsb = Jumlah saham yang beredar.
b) Price Earning Ratio (PER) atau ratio harga laba
Bagi para investor semakin tinggi price earning ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan
juga akan mengalami kenaikan. Dengan begitu price earning ratio (ratio harga terhadap laba)
adalah perbandingan anatara market price pershare (harga perlembar saham). Adapun rumus
price earning ratio adalah:
Keteranagan:
PER = price earning ratio
MPS = Market price pershare atau harga pasar saham
EPS = Earning pershare atau laba perlembar saham
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Contoh soal:
PT Lengkung pasifik menginginkan pada saat melakukan go public memperoleh harga pasar
perlembar sahamnya adalah Rp. 12.000 dan mengharapkan laba perlembar sahamnya adalah
sebesar Rp. 315., maka berdasarkan rumus di atas kita dapat menghitung price earning
rationya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Total shareholder’s equity = total modal sendiri
Preferred stock = saham istimewa
Common shares outstanding = saham biasa yang beredar
e) Deviden Yield
Adapun rumus dividen yield atau hasil saham adalah:
LATIHAN
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar, artinya keseluruhan aktiva
yang habis dalam satu kali putaran.biasa juga disebut gross working capital.
2. Konsep Kualitatif
Modal kerja adalah sebagian aktiva lancar yang dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan tanpa mengganggu likuditasnya. Pengertian berdasar konsep ini
disebut net working capital.
3. Konsep Fungsional
Dana yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laba sesuai
dengan usaha pokok perusahaan. Sebagian besar aktiva lancar dan depresiasi aktiva.
C. Modal kerja menurut WB Taylor
a) Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital), modal kerja yang secara
terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi :
Modal Kerja Primer (Primary Working Capital), yaitu jumlah modal kerja minimum
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
Modal Kerja Normal (Normal Working Capital), yaitu jumlah modal kerja yang
diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal. Pengertian normal disini
adalah dalam artian yang dinamis.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan antara
lain:
b) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital), yaitu modal kerja yang berubah-
ubah jumlahnya disebabkan karena fluktuasi musim.
c) Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
d) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital), yaitu modal kerja yang besarnya
berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya
misalnya adanya pemogokan, bencana alam, perang dan lain sebagainya.
LATIHAN
Kerjakan dengan baik dan benar soal-soal dibawah ini
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Hanafi, Mamduh, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
7. MANAJEMEN KAS
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Manajemen Kas” meliputi kas, mode-model manajemen kas,
sistem pengumpulan dan pembayaran kas, menentukan saldo kas optimal.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan dapat menjelaskan definisi
manajemen kas dan mampu menerapkan pengelolaan kas secara efektif dan efisien.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode E - Learning
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen kas
1. Pengertian kas
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bisa
dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.Kas yang
dibutuhkan perusahaan baik digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari
(dalam bentuk modal kerja) maupun pembelian aktiva tetap, memiliki sifat kontinyu (untuk
pembelian bahan baku, membayar upah dan gaji, membayar supplies kantor habis pakai,
dll) dan tidak kontinyu. (untuk pembayaran deviden, pajak, angsuran hutang, dsb). kas
mencakup uang kertas, uang logam.
Kenapa perusahaan memegang kas?
Secara umum, kas merupakan aset yang paling tidak produktif dibandingkan aset lainnya.
Karena itu ditinjau dari sisi produktivitas, memegang aset seminimal mungkin merupakan
pilihan yang baik untuk perusahaan.
Keynes telah mengidentifikasi tiga motif untuk mempertahankan kas dalam pengertian
luas, baik uang tunai maupun yang ada di Bank.
a. Motif transaksi ; kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transaksi
perusahaan berasal dari penjualan, yang berarti berarti perusahaan menerima kas.
Sementara itu, harus membayar gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar utang
dagang. Kas keluar dan kas masuk tidak selalu tersinkronisasi.
b. Motif berjaga-jaga; berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian di masa mendatang.
Kebutuhan dimasa mendatang; kebutuhan kas bisa meningkat pada saat ada kejadian-
kejadian tertentu dimasa mendatang.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
c. Kebutuhan untuk spekulasi; kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena
perubahan harga surat berharga. Jika diperkirakan tingkat bunga akan naik dan harga
surat berharga akan turun, disarankan untuk menahan kas. Termasuk dana yang dismpan
di Bank, sampai tingkat bunga naik kembali. Sebaliknya ketika tingkat bunga
diperkirakan turun. Maka sebaiknya investasi pada surat berharga, dan menjualnya
kembali pada saat harga surat berharga naik.
2. Hal mendasar yang akan dibahas pada Manajemen kas meliputi:
Mempercepat aliran kas masuk; Mempercepat pemasukan kas bertujuan menaikkan
ketersediaan kas (daripada kas dipegang oleh perusahaan lain, lebih baik dipegang dan
dikelola oleh Manajer keuangan.
Penjualan kas; cara ini tentunya merupakan cara yang palng ideal. Dengan penjualan kas,
tanpa piutang. Manajer keuangan akan memperoleh pemasukan kas.
Potongan kas (cash discount); piutang atau kredit akan menunda penerimaan kas. Tetapi
penjualan kredit kadang-kadang diperlukan untuk meningkatkan penjualan dan dengan
demikian meningkatkan keuntungan perusahaan. Apabila pesaing-pesaing perusahaan
menawarkan penjualan kredit. Maka perusahaan yang menawarkan hanya penjualan tunai
akan berada dalam posisi persaingan yang kurang menguntungkan. Dengan demikian
penjualan kredit diperlukan namun harus ada tehnik untuk mempercepat pemasukan kas
yaitu dengan memberikan potongan cas (cash discount). Potongan kas ditujukan untuk
mempercepat pembayaran piutang oleh pembeli. Term atau persyaratan potongan kas
adalah 1/10-n/30. Penawaran semacam itu bisa dibaca sebagai ” perusahaan menawarkan
potongan sebesar 1% apabila pelanggan bersedia membayar dalam jangka waktu 10 hari.
Apabila pelanggan tidak mau memanfaatkan tawaran tersebut, pelanggan harus melunasi
utangnya dalam jangka waktu 30 hari. Pembayaran dalam jangka waktu 11 sampai 30 hari
tidak akan memperoleh potongan.
3. Memperlambat aliran kas keluar
Memperlambat pembayaran mempunyai tujuan yang sama dengan mempercepat
pemasukan, yaitu agar perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk
menggunakan kas. Seperti Pembelian dengan kredit; berarti supplier mendanai lebih
dahulu pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan
mempunyai kesempatan untuk menunda pengeluaran kas.
4. Memelihara kas yang optimal
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
a. menentukan target saldo kas.
Model Boumol; Model ini dikembangkan oleh William Baumol. Pada prinsipnya
model persediaan (EOQ) yang diterapkan pada manajemen kas.
Untuk dapat menggunakan Model Baumol dengan baik, maka harus didasarkan pada
berbagai asumsi.
3) Pada saat kas dibutuhkan surat berharga dengan segera dapat dijual.
4) Biaya yang dikeluarkan untuk menjual surat berharga menjadi kas adalah tetap
untuk setiap
Total biaya transaksi untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri dari dua
1) Biaya simpan
2) Biaya transaksi
R um us
Persediaan kas rata-rata = C/2
Biaya Total= Biaya simpan+Biaya transaksi
TC = (C/2)i + (T/C)b
LATIHAN
kebutuhan material perusahaan kosmetik Ratu Ayu dalam 1 tahun adalah 1.600 unit dengan
harga per unit Rp 10.000. biaya pesan untuk setiap kali pesan Rp 100.000.000 & Biaya
penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (Carrying cost) adalah 50% dari nilai average
inventory. Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ).
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
8. MANAJEMEN PIUTANG
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Manajemen Piutang” meliputi: Defenisi piutang, Cash
convertion cycle dalam perspektif manajemen piutang, unsur – unsur kredit, jenis kredit dan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
waktunya, bentuk kredit berdasarkan jaminan, persyarat umum untuk mengajukan kredit,
menghitung manajemen receivable turnover dan hari rata-rata pengumpulan piutang.
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan Mahasiswa Mahasiswa dapat
menjelaskan defenisi manajemen piutang dan mampu memecahkan masalah terhadap kasus
piutang pada suatu perusahaan.
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode Partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen piutang
Pada kondisi persaingan yang semakin tajam, akan memaksa perusaaan untuk
berlomba memberikan kemudahan dalam persyaratan penjualan. Hal ini dapat dilakukan
misalnya dengan mengubah syarat pembayaran. Perusahaan dapat menjual produknya yang
semula dengan cara tunai kemudian diubah dengan cara kredit. Dengan demikian maka akan
timbul piutang, semakin longgar persyaratan yang diberikan, tentunya dengan asumsi
langganan tidak mengubah kebiasaan pembayarannya. Maka akan semakin besar jumlah
piutang yang dimilki.
Masalah piutang ini menjadi begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan.
Manakala harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Disamping itu piutang juga
harus dikelola dengan efisien yang menyangkut tentang laba atau tambahan laba yang
diperoleh dengan perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya
piutang.
Manajemen piutang mencakup beberapa isu yaitu faktor yang mempengaruhi piutang,
Kebijakan piutang. Pengendalian piutang.
1. faktor yang mempengaruhi piutang.
a. Faktor eksternal
Persaingan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Piutang dagang merupakan komponen aktiva lancar yang cukup penting setelah kas.
Secara umum perusahaan akan lebih suka melakukan penjualan secara tunai, karena
akan menerima kas lebih cepat dan memperpendek siklus kas. Tetapi tekanan
persaingan membuat perusahaan bersedia menjual secara kredit. Piutang dagang muncul
ketika penjualan terjadi, tetapi perusahaan belum menerima kas. Dengan demikian
penggunaan piutang diharapkan meningkatkan penjualan dan penghasilan.
Karakteristik produk dan proses produksi.
Sebagai contoh jika suatu produk merupakan produk pesanan khusus (misal produk
dengan teknologi tinggi), maka penjual barangkali akan meminta pembayaran di muka,
hal ini akan mengurangi tingkat piutang perusahaan.
Faktor musiman
Faktor musiman juga bisa berpengaruh terhadap piutang. Sebagai contoh, jika penjualan
suatu produk bersifat musiman. Pada waktu musim hujan, penjualan akan meningkat
()misal prduk jas hujan, payung). Pada waktu musim kering, penjualan akan menurun
drastis. Pada situasi tersebut, piutang dagang akan meningkat sekitar musim hujan, dan
akan menurun drastis pada waktu musim kemarau.
b. Faktor internal
Disamping faktor eksternal, faktor internal juga akan menentukan besar kecilnya
piutang. Sebagai contoh manajer keuangan mempunyai pilihan apakah akan
melaksanakan kebijakan kredit yang longgar (yang berarti akan meningkatkan piutang).
Tentunya kebijakan piutang akan melibatkan keuntungan dan biaya (risiko).
Faktor internal lain bisa mempengaruhi piutang. Sebagai contoh, perusahaan cukup
sukses
Mengelola promosi sehingga penjualan akan meningkat. Dalam situasi tersebut piutang
juga akan meningkat. Kebijakan promosi sampai tingkat tertentu akan mempengaruhi
piutang.
2. Kebijakan piutang.
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bias dilihat sebagai trade off antara
peningkatan keuntungan dan peningkatan biaya yang berkaitan dengan piutang dagang.
Peningkatan keuntungan diperoleh dari peningkatan penjualan. Peningkatan biaya, bisa
terjadi antara lain melalui jangka waktu kredit, peningkatan risiko, , potongan kas yang
ditawarkan dan kualitas langganan (yang akan terlibat dari piutang yang tidak terbayar).
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
1) Analisis kuantitatif Manfaat dan biaya
Misalkan PT. Dinar saat ini menjual dengan tunai. Penjualan saat ini adalah Rp. 100
juta rupiah. Perusahaan mempertimbangkan pemberian kredit untuk meningkatkan
penjualan. Penggunaan kredit diperkirakan akan meningkatkan penjualan sebesar Rp.
20 juta rupiah. Harga produk adalah Rp. 1000,-. Sedangkan biaya variable adalah Rp.
750,- . tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk piutang adalah 20% sebelum pajak.
Rata – rata pengumpulan piutang adalah 2 bulan.
ANALISIS PEMBERIAN KREDIT
I. Tambahan keuntungan:
Tambahan penjualan = perkiraan penjualan kredit
Tambahan keuntungan = margin kontribusi X Perkiraan penjualan kredit
Rumus margin kontribusi:
[(harga – biaya variable) / harga] X 100% = ……
II. Tambahan biaya
Tambahan piutang = hasil penjualan saat ini + perkiraan penjualan kredit/
rata –rata pengumpulan piutang
Tambahan investasi pada piutang = % tambahan investasi pada piutang X
perkiraan penjualan kredit.
Keuntungan yang diisyaratkan= % tingkat keuntungan yang diisyaratkan X
tambahan investasi pada piutang
a. Penjualan netto kredit adalah semua penjualan kredit sesudah dikurangi potongan-
potongan
b. Rata-rata piutang dapat dihitung dari piutang awal (neraca awal) ditambah piutang
akhir (neraca akhir) dibagi dua.
Contoh:
keterangan Perusahaan A Perusahaan B
Penjualan Rp 100 juta Rp 250 juta
kredit
Piutang awal Rp 50 juta Rp 70 juta
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Piutang akhir Rp 30 juta Rp 80 juta
Ditanyakan :
Berapa kali tingkat perputaran perusahaan A dan B?
Berapa lama perusahaan A dan B dalam pengumpulan piutang?
2) Mengawasi periode pengumpulan piutang.
Penjualan harian rata-rata/ Average daily sales (ADS).
Rumus:
Contoh:
Misalkan total penjualan perusahaan adalah 8juta. Penjualan harian rata-rata Rp.
228.571
Ditanyakan, berapa rata-rata periode pengumpulan piutang.
Penyelesaian:
PT. A berhasil menjual 650 unit motor dalam tahun 2013 dengan harga Rp.
9.900.000/unit. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan termin 2/10, n/30.
Andaikan 60%, dari pembeli memanfaatkan diskon dari membayar pada hari ke 10,
sedangkan sisanya pada hari ke-30.
Berapakah piutang perusahaan.
Contoh:
Perusahaan Y melakukan penjualan, seperti dibawah ini:
Bulan Penjualan kredit
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Januari Rp. 550.000,-
Skedul umur di atas menunjukkan bahwa 90% pelanggan membayar pada harike-30
atau kurang. Hanya sekitar 10% yang tidak mengindahkan kebijakan kredit
perusahaan.
Skedul umur menunjukkan informasi yang lebih terinci. Informasi skedul umur di
peroleh dari buku besar piutangdagang, karena itu manager keuangan bisa
memfokuskan pada 10% yang tidak membayar tepat waktu, karena informasi
mengenai 10% tersebut bisa di gali lebih lanjut.
LATIHAN
1. Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar yaitu dari kas, proses
komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. makin cepat perputaran piutang, makin
baik kondisi keuangan perusahaan. Dibawah ini adalah tabel penjualan perusahaan A dan
Perusahaan B.
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
7. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Manajemen Persediaan” meliputi: Defenisi manajemen
persediaan, model economic order quantity (EOQ), variabel dan asumsi dalam EOQ, safety
stock dan reorder point
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan
defenisi manajemen persediaan dan menganalisis persediaan pada suatu perusahaan
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode Partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Manajemen persediaan
Persediaan merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, dimana
secara terus menerus mengalami perubahan.
1. Jenis persediaan
Perusahaan dagang mempersiapkan persediaan barang dagangan
Perusahaan industri
a. Persediaan bahan baku adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang
dagangan.
b. Persediaan barang dalam proses adalah barang yang belum selesai sepenuhnya menjadi
bar ang dagangan.
c. Persediaan barang jadi adalah barang yang sudah selesai dikerjakan dan siap untuk
dijual.
2. Penentuan saldo persediaan optimal: Model Economic Order Quantity (EOQ)
Model EOQ akan mencari Q optimal, yaitu Q yang bisa meminimalkan total biaya
persediaan. Total biaya persediaan diidentifikasi sebagai biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
a. Biaya pemesanan merupakan biaya yang terjadi karena aktivitas pemesanan persediaan.
Jika perusahaan memegang persediaan yang besar, maka frekuensi pemesanan semakin
berkurang, dengan demikian biaya pemesanan menjadi semakin kecil. Biaya pemesanan
akan menurun dengan semakin meningkatnya persediaan.
b. Biaya penyimpanan. Jika perusahaan memegang persediaan jumlah yang besar. Biaya
penyimpanan akan semakin meningkat. Biaya tersebut praktis meningkat proporsional
terhadap kenaikan persediaan.
Q optimal:
Rata-rata persediaan Q/2
Total biaya persediaan
Total biaya = Biayan simpan + Biaya pesan
Dimana:
TC =total biaya
Q =kuantitas persediaan yang dipesan
Q/2 =persediaan rata-rata
R =Requirement of raw material. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama
satu periode
S = Set up cost, biaya pesanan setiap kali pemesanan
P = Price. Harga bahan baku per satuan
I = Inventory. Biaya penyimpanan per sediaan yang umumnya dinyatakan dalam
persentase dari nilai rata-rata persediaan.
Contoh.
Total kebutuhan bahan baku selama satu tahun adaalah 120.000 unit. Perusahaan memesan
persediaan sebanyak 10 X. Dimana biaya penyimpanan per unit Rp 0,10. Biaya pesan adalah
Rp 1500 setiap kali pemesanan. Dengan informasi tersebut diatas, ditanyakan.
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
1. Berapa Q optimal (persediaan optimal).
2. Berapa rata-rata persediaan
3. Berapa total biaya(TC) yaitu biaya simpan+biaya pesan.
4. Berapa kali perputaran persediaan selama satu tahun, tingkat konsumsi persediaan.
Menentukan titik pemesanan kembali (Reorder point)
reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada digudang.
Sewaktu perusahaan harus melakukan pemesanan lagi sehingga penerimaan material yang
dipesan itu tepat waktu.
Misalkan lead time 5 hari dan kebutuhan bahan baku adalah 1.666 unit per hari. Maka
perusahaan harus memesan kembali jika persediaan berada pada tingkat 8.330 unit per hari
(5X1.666=8330 unit). Jika segala sesuatu berjalan seperti yang digambarkan. Maka
perusahaan bisa menentukan tingkat persediaan dan titik order dengan kepastian 100%. Tetapi
pada situasi yang lebih realistis, faktor ketidakpastian akan selalu meliputi keputusan Manajer
keuangan. Untuk mengantisipasi ketidakpastian tersebut, perusahaan bisa menetapkan
persediaan besi (safety stock).
Catatan: lead time adalah penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan
barang.
Konsep persediaan besi (Safety stock)
Rumus:
EOQ + Safety Stock
Persediaan besi ditujukan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang tidak
diperhitungkan sebelumnya.
Misalkan karena sesuatu hal, lead time bukannya 5 hari melainkan 7 hari. Dengan demikian
pada hari ke-38, barang pesanan baru datang. Jika perusahan tidak mempunyai persediaan
besi (safety stock), perusahaan akan mengalami out of stock. Tidak bisa melayani
(1.666unit/hari X 2 hari=3.332unit) tiga ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah produk/ hari.
Perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan karena tidak bisa melayani
pelanggan.
Misalkan:
Perusahaan menentukan persediaan besi 20.000 unit dan EOQ = 60.000 unit. Maka besarnya
jumlah barang yang ada digudang adalah:
=EOQ + Safety stock =60.000 unit + 20.000 unit = 80.000 unit
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
LATIHAN
kebutuhan material perusahaan kosmetik Ratu Ayu dalam 1 tahun adalah 1.600 unit dengan
harga per unit Rp 10.000. biaya pesan untuk setiap kali pesan Rp 100.000.000 & Biaya
penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (Carrying cost) adalah 50% dari nilai average
inventory. Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ).
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
8. COST OF CAPITAL
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” Cost Of Capital” meliputi: Cod utang wesel, Cod Utang Bank,
Cod Obligasi, Cod Saham dan menentukan nilai WACC
Tujuan Intruksional Umum
setelah selesai mengikuti pokok bahasan ini diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan
defenisi biaya modal dan menganalisis Cod utang wesel, Cod Utang Bank, Cod Obligasi, Cod
Saham serta nilai WACC
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode dua arah
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
BIAYA MODAL COST OF CAPITAL
A. Pengertian Biaya Modal
1. Biaya modal (coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh
perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi perusahaan
(Bambang rianto). Menu Mamduh M. Hanafi. Biaya modal bisa didefinisikan sebagai
tingkat keuntungan yang diharapkan atau tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Biaya
modal pada dasarnya merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dari biaya
modal individual.
PT. Anugrah membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya
sebesar Rp. 750.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini adalah
jumlah dari masing-masing sumber pendanaan tersebut:
1. Biaya modal
a) Biaya modal dari utang wesel (utang jangka pendek)
Biaya Modal dari Hutang Wesel, pada utang wesel bunga dibayar dimuka, dengan
memotong jumlah yang akan diterima.
Rumus: cost of debt sebelum pajak
Contoh soal
Diketahui jumlah nominal utang wesel sebesar Rp. 112.500.000 (proporsi
pendanaan 15%),- dengan bunga 15% pertahun. Pinjaman ini berumur satu tahun.
Bila tingkat pajak 40%, berapakah cost of deb dari utang wesel?
Penyelesaian
Biaya modal utang wesel sebelum pajak
Bunga 112.500.000 x 15% = 16.875.000
Contoh
Diketahui nilai nominal utang Bank sebesar Rp. 112.500.000,- (proporsi pendanaan
15%) disertai bunga 2% biaya asuransi Rp. 60.000,- tingkat pajak penghasilan 45%
, pinjaman ini adalah pinjaman jangka pendek selama 10 bulan.
Berapakah cost of debt dari utang Bank?
Penyelesaian:
Biaya modal sebelum pajak dari utang Bank
Rp. 22.060.000
=24%x(1-45%)
=24% x 55%
=13,2%
c) Biaya modal dari obligasi (utang jangka panjang)
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan
atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai norminal dan
kesanggupan membayar secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap.
Ks= yield obligasi + premi risiko
Untuk mencari yield obligasi= bunga/ harga pasar obligasi
Contoh soal:
Misalkan suatu perusahaan mengeluarkan obligasi yang membayar kupon bunga sebesar
Rp. 2000,- dengan nilai nominal Rp. 10.000,- saat ini harga pasar obligasi tersebut Rp.
9.500.000,-. Selisih tingkat keuntungan saham di atas obligasi selama 5 tahun terakhir
adalah 7%, (proporsi sumber dana 25%)
Jawaban:
Yield obligasi= bunga/harga pasar obligasi
= 2000/9000=22,2%
Ks=22% + 7% =29%
Dimana:
Kp=Biaya saham preferen
Pn=Harga saham preferen
Contoh soal
Besarnya pendanaan saham preferen Rp. 225.000.000-, (proporsi pendanaan 30%)
harga jual saham preferen Rp.31.250 setiap perlembar. Dengan deviden sbesar Rp.
4500,- perlembar.
Ditanyakan, berapa biaya modal saham preferen?
Penyelesaian:
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
3. Saham biasa
jika perusahaan menerbitkan saham baru, biaya emisi atau flotation cost akan muncul.
Biaya tersebut dipakai untuk membayar biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham,
seperti biaya akuntan, mencetak saham dan lainnya.
Keterangan:
KE= biaya saham biasa baru
P0= harga jual saham
F = flotation cost
D1= dividen saham t=1
G = dividen growth
Catatan:
Flotation cost adalah yaitu jumlah biaya total yang dikeluarkan untuk menerbitkan surat-
surat berharga (sekuritas).
Contoh
Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp. 150.000.000- (proporsi pendanaan
20%), Saham baru perusahaan terjual dengan harga Rp.32,-flotation cost adalah 15% dari
harga jual.dividen mendatang diperkirakan sebesar 2,4 dan diharapkan bertumbuh secara
konstan.dengan tingkat pertumbuhan 6,5%.berapakah biaya modal dari saham biasa?
Penyelesaian:
Jumlah 26,98%
A. Investasi berarti pengeluaran dana saat ini dengan harapan memperoleh hasil atau
keuntungan di masa datang. Dilihat dari dimensi waktu, investasi dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu:
Investasi jangka pendek (satu tahun atau kurang ), yaitu investasi pada aktiva lancar
(modal kerja), seperti: kas, piutang, inventori, surat-surat berharga.
Investasi jangka panjang ( lebih dari satu tahun), yaitu investasi pada asset riil, seperti:
tanah, bangunan, peralatan kantor, kendaraan , asset riil lainnya, dan invesasti pada
asset finansial seperti : investasi pada saham dan obligasi.
Materi ini difokuskan pada investasi jangka panjang, khususnya asset riil,
sehingga dalam penilaian investasi ini konsep nilai waktu uang menjadi penting untuk
diperhatikan. Dalam manajemen keuangan, investasi jangka panjang dikaitkan dengan
penganggaran modal atau capital budgeting. Pengertian modal atau capital mengacu
pada aktiva tetap yang dipergunakan dalam proses produksi atau aktivitas pokok
perusahaan. Perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi saat ini dengan
harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang. Seperti misalnya investasi
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
pada perlengkapan sistem distribusi, bangunan, sarana produksi yang lebih baik,
penelitian dan pengembangan produk baru dan aktiva tetap lainnya.
Bahasan kali ini kita akan membicarakan evaluasi layak atau tidaknya suatu
usulan investasi. Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manajer
keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan
kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua itu mensyaratkan suatu estimasi
hasil yang diharapkan dan risiko dihadapi, atau kemungkinan tidak diperolehnya hasil
seperti yang diharapkan.
Dalam analisis keputusan investasi, ada beberapa langkah yang akan dilakukan:
1. Menghitung biaya rata-rata tertimbang
2. Menaksiraliran kas dari investasi tersebut
3. Mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi seperti: ARR, Payback period,
NPV, IRR
4. Mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak.
Contoh
Nilai penyusutan= Rp. 30.000.000,-
Umur ekonomis= Rp. 3 tahun
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
III. Sisanya = Rp. 3.400.000,-
= Rp.30.000.000,-
C. Metode sum of the years digit (metode jumlah angka tahun)
Disini anda akan menghitung digit misalnya umur ekonomis 3 tahun. Jadi 3 tahun=
1+2+3=6
Misalkan, sebuah perusahaan memiliki laporan perhitungan laba rugi performa sebagai
berikut:
Biaya:
3. Aliran kas pada akhir umur proyek /investasi (terminal cash flow)
Terminal Cash Flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) investasi
tersebut, dan pengembalian modal kerja. Beberapa proyek mungkin masih mempunyai
nilai meskipun aktiva-aktiva tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.
Aliran kas dari nilai sisa ini juga perlu dihubungkan dengan pajak yang mungkin
dikenakan. Sebagai misal, nilai buku dari suatu aktiva tetap adalah Rp 10 juta. Tetapi saat
dijual, laku seharga Rp 12 juta. Berarti perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 2 juta
(laba ini sebenarnya merupakan capital gain). Kalau misalkan perusahaan dikenakan
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
pajak 20%, maka aliran kas dari nilai sisa ini adalah Rp 12 juta – (Rp 2 juta x 0,2) = Rp
11,60 juta.
C. Usulan investasi
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga
keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai
konsekuensi berjangka panjang pula. Perencanaan terhadap keputusan investasi sangat
penting karena beberapa hal sebagai berikut:
a. Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar, dan dana tersebut tidak
bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.
b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan
harus menunggu untuk memperoleh kembalinya dana yang sudah diinvestasikan.
Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
c. Keputusan investasi menyangkaut harapan terhadap hasil keuntungan di masa
yang akan dating. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan.
d. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam
keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
Salah satu fungsi manajemen dalam mengambil keputusan adalah yang terkait
dengan pemulihan rencana investasi. Investasi dapat dikaitkan dengan rencana perluasan
fasilitas dengan pembukaan kegitan.
Kriteria investasi yang baik.
1. Menghasilkan laba yang baik
2. Dapat mengembalikan nilai investasi dalam waktu yang singkat (cost recovery)
3. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi (aman dari sisi ekonomi, tehnis, soaial dan lain-
lain)
Jenis proyek investasi
1. Proyek-proyek investasi ‘Independent” satu proyek dengan lainnya tidak saling terkait,
sehingga dalam pemilihan lebih diutamakan kelayakan investasi. Sedangkan pelaksanaan
proyek diatur berdasarkan prioritas.
a. Metode Accounting Rate of Return adalah metode penilaian investasi yang mengukur
seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
akuntansi, sehingga angka yang digunakan adalah laba setelah pajak(EAT) yang
dibandingkan dengan rata-rata investasi.
Untuk menghitung rata-rata EAT dengan cara menjumlahkan EAT selama umur
investasi dibagi dengan umur investasi. Sedangkan untuk menghitung rata-rata investasi
adalah investasi dengan nilai residu dibagi 2
b. Metode Payback Periode
Adalah metode yang mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali
seperti semula (satu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima). Jadi, semakin pendek jangka
waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.
2. Proyek-proyek “mutually exclusive” proyek yang satu denga proyek yang lainnya bersifat
subtitusi.
a. Metode Net Present Value (NPV) adalah Salah satu metode untuk menilai investasi
yang memperhatikan time value of money adalah net present value. NPV adalah selisih
antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang dari investasi. Untuk
menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau cashflow
dengan discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi. Jika selisih antara PV dari cashflow lebih besar berarti terdapat NPV positif,
artinya proyek investasi adalah layak. dan sebaliknya.
b. Metode Internal Rate of Return (IRR). Jika pada NPV mencari nilai sekarang bersih
dengan tingkat discount rate tertentu, maka metode IRR mencari discount rate yang
dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present value dari
investasi. atau IRR adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of
cashflow dengan PV of investment. Sehingga untu mencari besar IRR diperlukan data
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
NPV yang mempunyai dua kutub positif dan negative. dan selanjutnya dilakukan
interpolasi.
Dimana:
DFr = Discount Factor lebih rendah
DFt = Discount Factor lebih tinggi
TPV, DFr = Total Present Value cashflow dengan discount factor rendah
NPV,DFr = Net Present Value dengan discount factor rendah
NPV,DFt = Net present Value dengan discount factor tinggi
Contoh
PT. Sinar merencanakan sebuah proyek investasi yang diperkirakan akan menghabiskan dana
sebesar Rp.750.000.000,-. Dana Rp.100.000.000,- merupakan modal kerja. Nilai residu
diperkirakan sebesar Rp.150.000.000,-dan mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Proyeksi
penjualan selama usia ekonomis diperkirakan sebagai berikut:
Tahun 1 Rp.400.000.000,-
Tahun 2 Rp.450.000.000,-
Tahun 3 Rp.500.000.000,-
Tahun 4 Rp.550.000.000,-
Tahun 5 Rp.600.000.000,-
Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variabel 40%, dan biaya tetap tunai
Rp.20.000.000,-pertahun. Penyusutan pertahun adalah Rp.100.000,- Pajak yang
diperhitungkan 30% dan return (tingkat keutungan)yang diharapkan 18%. , discount rate
ARR=18%,24%(IRR). Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak
dijalankan!(Gunakan 4 metode penilaian).
JAWAB:
Perhitungan laba setelah pajak dan cashflow(000)
KETERANGAN Tahun1 Tahun2 Tahun3 Tahun4 Tahun5
Penjualan 400.000 450.000 500.000 550.000 600.000
Biaya Variabel 160.000 180.000 200.000 220.000 240.000
Biaya Tetap 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Tunai 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Penyusutan
Total Biaya 280.000 300.000 320.000 340.000 360.000
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Laba Sbl Pajak 120.000 150.000 180.000 210.000 240.000
Pajak 30% 36.000 45.000 54.000 63.000 72.000
Laba Setelah 84.000 105.000 126.000 147.000 168.000
-
Cashflow 184.000 205.000 226.000 247.000 268.000
Analisis Kelayakan:
1. Accounting Rate of Return
= 28 %
Tingkat keuntungan yang diharapkan perusahaan adalah 18% sedangkan analisis
usulan investasi yang telah dilakukan mengalami kenaikan keuntungan investasi sebesar 28%.
Berdasarkan asumsi tersebut usulan investasi ini layak.
Payback Period
Investasi 750.000
Cashflow th1 184.000
566.000
Cashflow th2 205.000
361.000
Cashflow th3 226.000
135.000
Cashflow th 4 247.000
= 3,55 tahun
Jika target kembalinya investasi 5 tahun, maka investasi ini layak ,karena PBP lebih
kecil dibanding dengan target kembalinya investasi.
2. Tabel perhitungan net present value r= 18%
Tahun Cashflow Discount Factor Present value
r= 18%
Penilaian investasi
LATIHAN
PT Swadaya awal tahun 2012 mempertimbangkan sebuah proyek yang membutuhkan dana
sebesar Rp.1.100.000.000,-Umur ekonomis proyek tersebut diperkirakan 6 tahun dengan nilai
residu Rp.150.000.000,- dan target investasi yaitu 5 tahun.
Proyeksi Penjualan untuk tahun-tahun kedepan adalah sebagai berikut :
Tahun 2010 Rp.400.000.000,-
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
Tahun 2011 Rp.600.000.000,-
Tahun 2012 Rp. 750.000.000,-
Tahun 2013 Rp. 850.000.000,-
Tahun 2014 Rp.900.000.000,-
Tahun 2015 Rp.1000.000.000,-
Struktur biaya dari proyek ini adalah 40% merupakan biaya variabel.Biayatetap tunai sebesar
Rp.50.000.000,- per tahun. Penyusutan Rp. 100.000.000 Pajak 30% dan keuntungan yang
disyaratkan sebesar 17 %. Discount rate ARR = 17%, 24% (IRR). Pada data tersebut di atas,
apakah investasi tersebut layak dijalankan (gunakan 4 metode penilaian)
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
10. KEBIJAKAN DEVIDEN PADA SUATU PERUSAHAAN.
Pendahuluan
Pokok bahasan pada materi ” kebijakan deviden pada suatu perusahaan” meliputi:
Mekanisme pembayaran dividen dan pengaruhnya terhadap harga saham, Teori Kebijakan
Dividen, Isi informasi dividen dan efek Clientele
Skenario pembelajaran
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang akan dicapai
3. Ringkasan materi disampaikan dengan metode partisipatif
4. Evaluasi pencapaian
RINGKASAN MATERI
Ada beberapa tipe dividen: dividen kas dan dividen non kas. Untuk dividen non kas, ada
dividen saham (stock dividend) dan stock splits (pemecahan saham). Apa yang dimaksud
kebijakan dividen? Yaitu keputusan pembayaran laba bagi pemegang saham versus laba
ditahan untuk diinvestasikan dalam perusahaan.
A. Mekanisme pembayaran dividen dan pengaruhnya terhadap harga saham bisa digambarkan
sebagai berikut:
Berikut ini penjelasan untuk masing-masing tanggal yang berkaitan dengan Dividen:
1. Tanggal pengumuman: tanggal pembayaran Dividen yang diumumkan. Misalnya direksi
melakukan rapat, kemudian memutuskan untuk membayarkan Diiden Rp.50,00. Keputusan
tersebut diumumkan tanggal 03 Januari 2003. Dividen akan dibayarkan tanggal 03 februari
2003. Pada saat diumumkan perusahaan mempunyai kewajiban (liabilities) untuk
membayar Dividen (utang Dividen).
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)
2. Tanggal Ex-Diividen adalah tanggal dimana pembeli saham sebelum tanggal 15 Januari
berhak atas Dividen. Jika membeli saham sesudah tanggal tersebut atau tepat pada tanggal
15 Januari 2003, Ia tidak berhak mendapatkan Dividen.
Sebaliknya bagi penjual, jika Ia menjual saham sesudah tanggal Ex-Dividen. Maka Ia
masih berhak memperoleh Dividen.
Pada saat tanggal pencacatan, semua pemegang saham yang berhak atas Dividen akan
dicatat.
Tanggal Ex-Dividen ditetapkan tiga hari sebelum tanggal pencatatan. Tanggal Ex-Dividen
ditetapkan untuk mengakomodasi perbedaan efesiensi pencatatan pemegang saham oleh
broker yang berbeda. Ada broker yang lebih efisien (lebih cepat)dalam memproses
pemegang saham yang berhak atas Dividen, sebaliknya ada yang lambat.
Selisih antara Ex-Dividend date dengan tanggal pencatan diharapkan 3 hari. Ini dilakukan
untuk mengakomodasi semua pemegang saham dengan broker yang berbeda tingkat
efesiensinya.
3. Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana semua pemegang saham yang terdaftar pada
tanggal tersebut berhak atas dividen. Dividen tidak akan dibayarkan kepada investor yang
pemberitahuannya melewati tanggal tersebut.
4. Dividen dibayarkan pada tanggal pembayaran kepada semua pemegang saham yang berhak
menurut catatan yang dibuat pada tanggal pencatatan.
Jadi disimpulkan terjadi perubahan struktur modal tapi tidak merubah jumlah
modal
3. Stock Splits
Yaitu tindakan perusahaan memecah saham dari 1 lembar menjadi beberapa lembar
saham dengan nilai nominal semakin kecil dan semakin banyak jumlah saham yang
berbedar. Tujuan stock splits adalah untuk meningkatkan likuiditas saham.
Likuiditas saham adalah kemudahan saham untuk dijadikan uang tunai dengan
menjual saham tersebut.
Dampak Stock Splits yaitu tidak merubah kekayaan pemegang saham serta tidak
merubah struktur modal.
REFERENSI
1. Munawir S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
2. Mamduh Hanafi, 2004, Manajemen keuangan edisi 1,Bpfe, Yogyakarta
3. Husnan suad,1997, Teori keuangan dan penerapannyaa, UPP-AMP “YKPN” Yogyakarta
4. Brigham, Financial Management: Principles and preactice Second Edition, Prentice Hall,
2000.
5. Agus Sartono, 2014, Manajemen keuangan edisi empat, Bpfe, Yogyakarta
6. Irham Fahmi, 2015, pengantar manajemen keuangan, edisi keempat, Alfabeta, Bandung
Manajemen Keuangan I
Dosen : ASMAWATISistem Ekonomi (Darmono,
SE)