Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NUR ZAHRATUNNUFUS FITRIANA

KELAS : 6B KEUANGAN DAN PERBANKAN


NIM : 17661056

RETURN DAN RISIKO AKTIVA TUNGGAL

PENGERTIAN:
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu
dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.
Ada 2 jenis Return:
1. Return Realisasi:
Return yang telah terjadi
2. Return Ekspektasi
Return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa datang.

PENGUKURAN RETURN REALISASI


Jenis return realisasi yang banyak digunakan:
1. Total Return (Return)
Return keseluruhan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Terdiri dari
Capital gain(loss) dan yield.
Return=capital gain(loss) + yield
Capital gain(loss): selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga
periode lalu.
Capital gain/capital loss=Pt – Pt-1
Pt-1
Yield : persentase penerimaan kas periodic terhadap harga investasi periode
tertentu dari suatu investasi.
Misal:
yield saham : % dividen terhadap harga saham periode sebelumnya.
Yield obligasi : % bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi
periode sebelumnya.
Return = Pt Pt-1 + Yield
Pt

1
Untuk saham biasa yang membayar dividen periodik sebesar Dt rupiah per
lembarnya maka yield= Dt/Pt-1, sehingga return total = Pt Pt-1 + Dt
Pt-1

2. Return Relative
Return total yang bernilai positif untuk kebutuhan perhitungan rata-rata
geometric.
Return relative = Pt + Dt
Pt-1

3. Return Cumulative
Untuk mengukur total kemakmuran yang dimiliki, beda dengan return total
yang hanya mengukur perubahan kemakmuran pada saat waktu tertentu saja.
Untuk mengetahui total kemakmuran, digunakan indeks kemakmuran
cumulative (IKK)yang mengukur akumulasi semua return mulai dari
kemakmuran awal (KKo).
Rumusnya:
IKK = KKo ( 1 + R1) ( 1+ R2)….(1+Rn)

IKK = indeks kemakmuran relative , mulai dari periode pertama sampai ke n


KKo = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp.1
Rt = return periode ke t, mulai dari awal periode (t1) sampai ke akhir periode
(t=n).
Atau dapat pula dihitung dari perkalian nilai-nilai komponennya, sebagai
berikut:

IKK = PHK x YK
IKK = indeks kemakmuran relatif
PHK = perubahan harga kumulatif
YK = yield kumulatif

4. Adjusted Return (return disesuaikan):


Return yang disesuaikan dengan inflasi (inflation adjusted return)

R1A = (1 + R ) _ 1
(1+ IF)
R1A = return disesuaikan dengan tingkat inflasi
R = return nominal
IF = tingkat inflasi

2
Return yang disesuaikan dengan kurs mata uang yang berlaku, akibat
diversifikasi international.
RKA = RR- Nilai akhir mata uang domestik 1
Nilai Awal Mata Uang Domestik

Rata-rata Geometrik
Digunakan untuk menghitung rata-rata return yang memperhatikan tingkat
pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu.
RG = [ (1+R1)(1+R2)...(1+Rn)]1/n - 1
RG = rata-rata geometrik
Ri = return untuk periode ke –i
n = jumlah dari return

Metode rata-rata geometrik lebih tepat digunakan untuk situasi yang


melibatkan pertumbuhan, sedangkan metode rata-rata arithmatika lebih tepat
digunakan untuk menghitung rata-rata untuk satu periode yang sama dari
banyak return tanpa melibatkan pertumbuhan.
Rata-rata geometrik dapat digunakan untuk menghitung indeks kemakmuran
kumulatif, dengan rumus:
IKKt = (1+RG)n bv
IKK = indeks kemakmuran kumulatif
t = periode ke –t
n = lama periode dari periode dasar ke periode ke –t
bv = nilai dasar

Hubungan antara return rata-rata arithmatika dan rata-rata geometrik sbb:


(1+RG)2 ≈ (1+RA)2-(SD)2
SD = standart deviation

RETURN EKSPEKTASI:
Merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return
ini penting untuk dibandingkan dengan return historis karena merupakan return yang
diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.
Metode penghitungannya ada 3 cara:
1. Berdasarkan nilai ekspektasi masa depan
Karena adanya ketidakpastian return di masa datang, return ini dihitung
dengan metode nilai ekspektasi (expected value method) yaitu : mengalikan
masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan probabilitas kejadiannya
dan menjumlah semua produk perkalian tersebut.
Rumusnya: n

3
E(Ri) = ∑ (Rij x Pj)
j=1

E(Ri) = return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke –i


Rij = hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i
Pj = probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke –i)
n = jumlah dari hasil masa depan

2. Berdasarkan nilai return historis


Digunakan karena adanya ketidakakuratan menghitung hasil masa depan dan
probabilitasnya.
Ada tiga metode untuk menghitung return ekspektasi dengan menggunakan
nilai historis sebagai berikut:
a. Metode rata-rata (mean method)
Mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-
rata nilai historisnya.
b. Metode tren (trend method)
Memperhitungkan pertumbuhan dari return-returnnya.

c. Metode jalan acak (random walk method)


Menganggap bahwa distribusi data return bersifat acak sehingga sulit
digunakan untuk memprediksi sehingga diperkirakan return terakhir akan
terulang di masa depan. Memprediksi bahwa return ekspektasi akan sama
dengan return terakhir yang terjadi.
Metode mana yang terbaik tergantung dari distribusi data returnnya. Jika
distribusi data return mempunyai pola trend maka metode tren lebih baik
digunakan. Bila distribusi data returnnya tidak punya pola atau acak, maka
metode rata-rata atau random walk akan menghasilkan return ekspektasi lebih
tepat.

3. Berdasarkan model return ekspektasi yang ada


Model yang tersedia yang popular dan banyak digunakan adalah Single Index Model
dan model CAPM

RISIKO
Return dan resiko merupakan dua hal yang tidak terpisahkan karena investasi
merupakan trade off dari kedua faktor ini. Hubungan keduanya positip. Semakin
besar risiko semakin besar return yang harus dikompensasikan.

4
Risiko (van horne dan Wachowics, Jr:1992) adalah variabilitas return yang
diharapkan. Untuk menghitung risiko , metode yang banyak digunakan adalah
deviasi standar yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi
dengan nilai ekspektasinya.
Jenis-jenis risiko:
1. Risiko berdasarkan Probabilitas
Deviasi standar merupakan pengukuran untuk menghitung risiko.
Rumusnya:
SDt = (E([Ri-E(Ri)]2))1/2

Risiko dapat juga dinyatakan dalam bentuk varian (variance) yaitu kuadrat dari
deviasi standar (standard deviation ) sebagai berikut:
Var (Ri) = SDi2 = E([Ri-E(Ri)]2)

Rumus varian dapat dinyatakan dalam bentuk probabilitas, misal [Ri-E(Ri)] 2 = Ui,
maka :
Var (Ri) = E(Ui)
n
= ∑ (Uij x Pj)
j=1
sehingga:
Var (Ri) = n
= ∑ ([Ri-E(Ri)]2 x Pj)
j=1
Deviasi standar adalah akar dari varian:
Σ = √Var(Ri)

2. Risiko berdasarkan Data Historis


Risiko yang diukur dengan deviasi standar yang menggunakan data historis dapat
dinyatakan sebagai berikut:

n
∑ [Xi-E(Xi)]2
SD =

SD = standar deviation
n-1√ j=1

Xi = nilai ke-i
E(Xi) = nilai ekspektasi
N = jumlah dari observasi data historis untuk sampel besar dengan n (paling sedikit
30 observasi) dan untuk sampel kecil digunakan (n-1)

5
Nilai ekspektasi yang digunakan di rumus deviasi standar dapat berupa nilai
ekspektasi berdasarkan rata-rata historis atau tren atau random walk.

KOEFISIEN VARIASI:
digunakan untuk mempertimbangkan return ekspektasi dan risiko aktiva secara
bersamaan.
Rumusnya:
CVi = Risiko .
Return Ekspektasi

CVi = Coefficient of Variation (koefisien variasi) untuk aktiva ke-i


Semakin kecil nilai CV semakin baik aktiva tersebut. Semakin kecil CV
menunjukkan semakin kecil risiko aktiva dan semakin besar return ekspektasinya.

PROPERTI RETURN EKSPEKTASI DAN VARIAN


Nilai ekspektasi mempunyai beberapa properti sebagai berikut:
1. Properti 1:
Nilai ekspektasi dari penjumlahan sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta k
adalah sama dengan nilai ekspektasi dari variabel acak itu sendiri ditambah dengan
konstantanya, sebagai berikut:
E(X+k) = E(X) + k

2. Properti 2:
Nilai ekspektasi dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta k
adalah sama dengan nilai ekspektasi dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan
konstantanya sebagai berikut:
E(k x X)=k x E(X)

3. Properti 3 :
Varian dari penjumlahan suatu variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah
sama dengan varian dari variabel acak tersebut sebagai berikut:
Var(X+k) = Var(X)

4. Properti 4:

6
Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta k adalah sama
dengan varian dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan kuadrat konstantanya
sebagai berikut:
Var(k x X) = k2 x Var(X)

SEMI VARIANCE:
Kelemahan rumus varian adalah pemberian bobot yang sama besarnya untuk nilai-
nilai dibawah maupun di atas nilai ekspektasi (nilai rata-rata) dan adanya kenyataan
bahwa risiko selalu dihubungkan dengan penurunan nilai, bukan keuntungan atau
kenaikan nilai.
Oleh karena itu pengukuran dengan deviasi standar yang memasukkan nilai-nilai di
atas nilai ekspektasinya dianggap tidak tepat, karena dianggap bukan komponen
risiko.
Pengukur risiko seharusnya hanya memasukkan nilai-nilai dibawah nilai yang
diekspekstasi saja.
Jika hanya nilai-nilai satu sisi saja yang digunakan , yaitu nilai-nilai di bawah nilai
ekspektasinya maka ukuran risiko semacam ini disebut dengan semi variance yang
dihitung sebagai berikut:
Semi variance = E[(Ri – E(Ri))2]
Untuk Ri < E(Ri)

MEAN ABSOLUTE DEVIATION


Kelemahan variance dan semi varian adalah tingginya sensitivitas terhadap jarak dari
nilai ekspektasi, karena pengkuadratan akan memberikan bobot yang lebih besar
dibandingkan jika tidak dilakukan pengkuadratan.
Pengukuran risiko yang menghindari pengkuadratan adalah mean absolute deviation
(MAD).
Rumus=
MAD = E[|Ri-E(Ri)|]

HUBUNGAN ANTARA RETURN EKSPEKTASI DENGAN RISIKO


Hubungannya adalah positif, semakin besar risiko suatu sekuritas semakin besar
return yang diharapkan. Sebaliknya semakin kecil return yang diharapkan semakin
kecil risiko yang harus ditanggung.
Hubungan positip ini hanya berlaku untuk return ekspektasi atau ex-ante return
(before the fact) yaitu untuk return yang belum terjadi.

7
Untuk return realisasi, hubungan positip ini dapat tidak terjadi. Untuk pasar yang
tidak rasional, kadang kala return realisasi yang tinggi tidak mesti mempunyai risiko
yang tinggi pula. Sebaliknya dapat terjadi yaitu return realisasi yang tinggi hanya
mempunyai risiko yang kecil.
Hubungan positif antara return ekspektasi dengan risiko dapat digambarkan sebagai
berikut:

Return
Ekspektasi Futures
Opsi
Waran
Saham biasa
Saham Preferen
Obligasi perusahaan
Obligasi pemerintah
Reksadana
Deposito
RBR SBI Risiko

Dari diagram di atas terlihat bahwa semakin besar resiko akan semakin besar return
ekspektasinya. Jenis-jenis investasi telah diurutkan berdasarkan tingkat resiko dan
returnnya.
Dari tabel beberapa jenis investasi, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif antara return ekspektasi dengan risiko. Semakin tinggi
return ekspektasi, semakin tinggi risiko yang harus ditanggung.
2. SBI sebagai aktiva bebas risiko tidak benar-benar bebas risiko, tapi masih
mengandung sedikit risiko (deviasi standar= 1,86%)
3. Deposito merupakan aktiva yang aman dengan risiko yang rendahwalaupun
memberikan return yang rendah pula.
4. Reksadana pendapatan tetap memberikan return yang rendah dan tidak banyak
memberikan manfaat penurunan risiko karena return dan risikonya di bawah
risiko obligasi pemerintah.
5. Saham memberikan return yang tinggi tetapi juga mengandung risiko yang tinggi
pula.

8
6. Reksadana dana campuran cukup baik kinerjanya karena dengan return yang
hampir sama dengan yang diberikan oleh return saham tetapi risikonya kecil.
7. Reksadana saham lebih baik kinerjanya dibandingkan dengan saham bahkan
dengan kinerja reksadana campuran, karena dengan risiko yang hampir sama
dengan risiko reksadana campuran , memberikan return yang lebih tinggi.
8. reksadana-reksadana di Indonesia, terutama reksadana saham dan reksadana
campuran sudah merupakan portofolio yang baik.
9. walaupun reksadana Indonesia sudah merupakan portofolio yang baik , namun
tidak berusaha mendiversifikasikan risikonya. Terbukti walau terjadi penurunan
risiko tetapi tidak signifikan terutama untuk reksadana campuran.
10.Jika dilihat dari CV (coefficient of variation), aktiva yang paling menarik yang
mempunyai CV terendah , berturut-turut adalah SBI, Deposito, Reksadana saham,
reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, obligasi pemerintah, obligasi
perusahaan dan saham.
11.jika investor memberi bobot return lebih besar dibandingkan dengan risikonya,
maka rumus CV menjadi:
CV = Risiko
Return2
Sehingga aktiva yang paling menarik, berturut-turut adalah Reksadana saham,
reksadana campuran, saham, SBI, deposito, Reksadana Pendapatan Tetap, Obligasi
Pemerintah, Obligasi Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai