Anda di halaman 1dari 29

Topik 5

Tindak Pidana
Perbankan
Content
A. Pengertian dan Istilah Tindak Pidana Perbankan
B. Jenis, Bentuk dan Pengelompokan Tindak Pindana
Perbankan
C. Pelaku Tindak Pidana Perbankan
D. Ketentuan Hukum Tindak Pidana Perbankan
E. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Pidana Perbankan
F. Peranan Bank Indonesia Dalam Penanganan Tindak
Pidana Perbankan
G. Money Laundering Sebagai Tindak Pidana
Perbankan
H. Proses Pencucian Uang
I. Pencegahan dan Pemberantasan Tindakan
Pencucian Uang
Pendahuluan
• Kasus- kasus yang terjadi dalam dunia perbankan
dapat dikategorikan sebagai tindak pidana
perbankan.
• Kasus perbankan ini dapat dilakukan baik oleh
pihak internal dan eksternal.
A. Pengertian dan Istilah
Tindak Pidana Perbankan
• Tindak pidana perbankan adalah tindak pidana
yang menjadikan bank sebagai sarana (crimes
through the bank) dan sasaran tindak pidana itu
(crimes against the bank).
Unsur-unsur Tindak Pidana Perbankan

Tujuannya
Dilakukan oleh
memperoleh uang,
perorangan atau
kekayaan,
korporasi di dalam
Tindak Pidana yang menghindari
pekerjaannya yang
berkaitan dengan pembayaran
sah atau dalam
perijinan uang/menghindari
usahanya di bidang
kekayaan/kerugian/ke
industri atau
untungan bisnis atau
perdagangan
keuntungan pribadi.
Kejahatan Perbankan Terkait Dengan
Penipuan Di Bidang Perkreditan
Penggelapan dana masyarakat (embezzlement of public

1 fraud)

Penyelewengan/penyalahgunaan dana masyarakat


2 (Misapropriation of public funds)

Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan


3 keuangan (violation of currency regulations)

4 ●
Pencucian uang (money laundering)
Pengenaan Pidana Terhadap Kejahatan Dan
Pelanggaran Perbankan (Pasal 10 KUHP)
Pidana Pokok Sanksi
dan Pidana Administratif oleh
Tambahan Bank Indonesia

Penjara ●
Denda

Teguran

Denda ●
Penurunan tingkat kesehatan

Pencabutan hak-hak bank
tertentu ●
Larangan ikut kliring

Pembekuan

Perampasan barang- ●
Kegiatan usaha
barang tertentu ●
Pencabutan izin usaha
B. Jenis, Bentuk dan Pengelompokan
Tindak Pindana Perbankan
Pengelompokan Tindak Pidana Perbankan

Tindak
pidana yang
Tindak Tindak Tindak Tindak
berkaitan
pidana yang Pidana yang pidana yang pidana yang
dengan
berkaitan berkaitan berkaitan berkaitan
pengawasan
dengan dengan dengan usaha dengan pihak
dan
perizinan rahasia bank bank terafiliasi
pembinaan
bank
Tindak Pidana Yang Berkaitan
Dengan Perizinan
• Sebelum menjalankan usaha nya bank membutuhkan ijin dari OJK
sebagai regulator dengan persyaratan yang ketat.
• Hal ini diatur dalam pasa16 UU Nomor 10 tahun1998 tentang
perbankan.
• Persyaratan untuk memperoleh ijin usaha bagi Bank Umum dan
Bank Perkreditan Rakyat antara lain:
o susunan organisasi dan kepengurusan
o permodalan;
o Kepemilikan
o Keahlian di bidang Perbankan
o Kelayakan rencana kerja.
• Pihak yang melakukan kegiatan usaha bank sebelum mendapatkan
izin dari OJK dikategorikan sebagai tindak pidana. Tindak pidana ini
disebut dengan tindak pidana ”bank gelap”.
Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan
Rahasia Bank
• Kelaziman yang wajib dirahasiakan oleh bank
adalah seluruh data dan informasi mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuangan dan hal-hal lain dari orang dan badan
yang diketahui oleh bank karena kegiatan
usahanya.
• Rahasia bank diperlukan sebagai salah satu
faktor untuk menjaga kepercayaan nasabah
penyimpan.
Ilustrasi Tindak Pidana Rahasia Bank
Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan
Pengawasan Dan Pembinaan Bank
• Undang-Undang Perbankan mengatur bahwa
pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh
OJK.
• Bank wajib menyampaikan kepada OJK segala
keterangan dan penjelasan mengenai usahanya,
memberikan kesempatan bagi pemeriksaan buku-
buku dan berkas-berkas yang ada pada bank
serta menyampaikan laporan-laporan dalam
waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh OJK.
• Apabila bank sengaja tidak memenuhi kewajiban
tersebut diancam dengan sanksi pidana.
Ilustrasi Kasus Petugas Bank Tidak Memberikan
Keterangan atau Data yang Diminta Pengawas
Bank
Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan
Usaha Bank
• membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu
1

• menghilangkan, tidak memasukkan, menyebabkan tidak dilakukannya pencatatan


2

• mengubah, mengaburkan atau menghilangkan adanya pencatatan dalam


3 pembukuan atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening

• mengubah, mengaburkan, menghilangkan, menyembunyikan atau merusak catatan


4 pembukuan

• tidak menjalankan prinsip-prinsip kehati-hatian sesuai ketentuan yang berlaku


5

• meminta dan/atau menerima imbalan dari nasabah yang memperoleh fasilitas dari
6 bank
Ilustrasi Kasus Pegawai Bank Dengan Sengaja Membuat Atau
Menyebabkan Adanya Pencatatan Palsu Dalam Pembukuan
Atau Dalam Laporan
Tindak Pidana Perbankan Berkaitan
Dengan Pihak Terafiliasi
• Tindak pidana perbankan yang berkaitan dengan
pihak terafiliasi terjadi apabila pihak terafiliasi
dengan sengaja tidak melaksanakan langkah-
langkah yang diperlukan untuk memastikan
ketaatan bank terhadap ketentuan dalam
Undang-undang ini dan peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku bagi bank.
Ilustrasi Kasus Pihak Terafiliasi yang dengan
Sengaja Tidak Melaksanakan Ketentuan dalam
Undang-undang
C. Pelaku Tindak Pidana
Perbankan
• Tindak pidana di bidang perbankan ini kejahatan
dapat dilakukan oleh orang dalam maupun orang luar.
• Kejahatan orang dalam memerlukna perhatian khusus
karena dapat menjadi penyebab terbesar kehancuran
bank.
• Kejahatan orang dalam adalah kejahatan yang
dilakukan oleh orang dalam bank terhadap bank
(crimes against the bank).
• Kejahatan oleh “orang dalam” ini dapat dilakukan
oleh pengurus dan atau pemegang saham dominan
(pemegang saham pengendali) yang mempengaruhi
pengurus bank
D. Ketentuan Hukum Tindak Pidana
Perbankan

Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan


Perizinan
• Pidana penjara minimal 5 (lima) tahun
dan maksimal 15 (lima belas) tahun
• denda minimal Rp 10.000.000.000,00
dan maksimal 200.000.000.000,00
Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan
Rahasia Bank
Memaksa bank
Pihak bank dengan
memberikan keterangan Pihak bank senganja
sengaja tidak
tanpa membawa perintah memberikan keterangan
memberikan keterangan
atau izin tertulias dari yang wajib dirahasiakan
yang wajib dipenuhi
pimpinan BI

Penjara minimal Penjara minimal Penjara minimal


2 tahun dan 2 tahun dan 2 tahun dan
maksimal 4 maksimal 4 maksimal 7
tahun tahun tahun

Denda minimal Denda minimal Denda minimal


Rp 10 milyar dan Rp 4 milyar dan Rp 4 milyar dan
maksimal Rp 200 maksimal Rp 8 maskimal Rp 15
milyar milyar milyar
Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan
Pengawasan Dan Pembinaan Bank

Pihak bank dengan sengaja Pihak bank lalai


tidak memberikan memberikan keterangan
keterangan yang wajib di yang wajib dipenuhi
penuhi
• Penjara minimal 2 tahun • Penjara minimal 1tahun
dan maksimal 10 tahun dan maksimla 2 tahun
• Denda minimal Rp 5 • Denda minimal Rp 1
milyar dan maksimal Rp milyar dan maksimal Rp 2
100 milyar milyar
Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan
Usaha Bank
• Pihak bank dengan sengaja
o membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau
dalam laporan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan
transaksi atau rekening suatu bank;
o menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan tidak dilakukannya
pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan, maupun dalam dokumen atau
laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank
o mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus, atau menghilangkan
adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan, maupun dalam
dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank,
atau dengan sengaja mengubah, mengaburkan, menghilangkan, menyembunyikan
atau merusak catatan pembukuan
• Pidana penjara minimal 5 (lima) tahun dan maksimal15
(lima belas) tahun
• Denda minimal Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) dan maksimal Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus
miliar rupiah).
• Pihak bank dengan sengaja
o meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima
suatu imbalan, komisi, uang tambahan, pelayanan, uang atau barang
berharga, untuk keuntungan pribadinya atau untuk keuntungan
keluarganya, dalam rangka mendapatkan atau berusaha mendapatkan bagi
orang lain dalam memperoleh uang muka, bank garansi, atau fasilitas
kredit dari bank, atau dalam rangka pembelian atau pendiskontoan oleh
bank atas surat-surat wesel, surat promes, cek, dan kertas dagang atau
bukti kewajiban lainya, ataupun dalam rangka memberikan persetujuan
bagi orang lain untuk melaksanakan penarikan dana yang melebihi batas
kreditnya pada bank;
o tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan
ketaatan bank terhadap ketentuan dalam undang-undang ini dan ketentuan
peraturan perundang-undangan lainya yang berlaku bagi bank
• Pidana penjara minimal 3 (tiga) tahun dan maksimal
8 (delapan) tahun
• Denda minimal Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah) dan maksimal Rp. 100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah).
Tindak Pidana Perbankan Berkaitan
Dengan Pihak Terafiliasi
• Pasal 50 diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun dan paling lama 8 (delapan) tahun serta denda
sekurang-kurangnya Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan
paling banyak Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
• Pasal 50A UU Perbankan menyebutkan bahwa, Pemegang saham
yang dengan sengaja menyuruh Dewan Komisaris, Direksi, atau
pegawai bank untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan
yang mengakibatkan bank tidak melaksanakan langkah-langkah
yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap
ketentuan dalam undang-undang ini dan ketentuan perundang-
undangan lainnya yang berlaku bagi bank, diancam dengan
pidana penjara sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun dan paling
lama 15 (lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp.
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp.
200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah).
E. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Tindak Pidana Perbankan
F. Peranan Bank Indonesia Dalam
Penanganan Tindak Pidana Perbankan
• Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki
peranan penting dalam upaya penanganan tindak
pidana perbankan yang terjadi di Indonesia.
• Penanganan tindak pidana perbankan dilakukan
oleh Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan
Bank Indonesia disingkat DIPM BI.
• Upaya yang dilakukan oleh BI dalam
penanggulangan kejahatan perbankan dilakukan
secara preventif dan represif
Upaya Preventif Upaya Represif
Meningkatkan kerjasama dan Memproses dugaan tipibank yang
koordinasi dengan satuan kerja disampaikan ke DIMP dan apabila
terkait di BI telah memenuhi unsur-unsur tindak
pidana di bidang perbankan maka
kasusnya diserahkan kepada Penyidik
Menginformasikan kepada Direktorat
Bank dan Direktorat Perizinan dan
informasi Perbankan pelaku tindak Menjalin kerjasama penanganan
pidana perbankan tipibank dengan Kepolisian dan
Kejaksaan Republik Indonesia
Sosialisasi mengenai tipibank kepada
bank-bank melalui Forum Komunikasi Menjalin kerjasama dengan Komisi
Direktur Kepatuhan Perbankan pemberantasan Korupsi dan PPATK

Sosialisasi kepada masyarakat dalam Sosialisasi mengenai tindak pidana


bentuk seminardan media publikasi perbankan kepada Penyidik
Kepolisian dan Kejaksaan
To be continue....

Anda mungkin juga menyukai