Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

KELOMPOK KERJA ANALISIS DAN EVALUASI


INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
TERHADAP PERUSAHAAN GALERI 24

Disusum Oleh :
Tim Analisis & Evaluasi Initial Public Offering (IPO)
Pada Perusahaan Sektor Ritel Emas Logam Mulia

PT PEGADAIAN GALERI DUA EMPAT


JAKARTA
2020
KATA SAMBUTAN
KETUA TIM KELOMPOK KERJA ANALISIS DAN EVALUASI
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, bahwa atas rahmatnya Analisis dan
Evaluasi manfaat IPO, dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan
Keputusan Direksi Nomor 17/KEP/2020 tentang Tim Penyusun Initial Public Offeńng (IPO)
PT Pegadaian Galeri Dua Empat tahun 2020 dengan susunan keanggotaan sebagai
berikut :

NO Nama Jabatan dalam Tim


1 M. Yusuf Y. Badar Ketua
2 Santy Natalia Sekretaris
3 Rizki Gumelar Anggota
4 Annisa Desria Anggota
5 M.Galih Saputra Anggota
6 Rini Ramadhani Anggota
7 Husnul Fikri Anggota
8 Moch. Gontar Anggota
9 Muhamad Vinggo Anggota

Tugas utama TIM Penyusunan Analisis dan Evaluasi ”IPO PT Pegadaian Galeri 24”
adalah mempersiapkan, mengumpulkan data, melakukan kajian, mengundang narasumber,
mencari data-data penting Pasar Modal dan melaporkan hasil pelaksanaan Pekerjaannya
kepada Direksi PT Pegadaian Galeri 24, Hasil Analisis Evaluasi pada laporan akhir IPO ini
adalah berupa Rekomendasi maupun Disposisi yang tepat untuk Perusahaan sehingga
Perusahaan dapat meningkatkan Daya saingnya serta tetap eksis, maju dan berkembang
dalam kegiatan usahanya, serta dapat mewujudkan Implementasi Good Corporate
Governance (GCG) No.Per-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 sebagaimana Telah
diubah pada tanggal 06 Juli 2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
No.Per-09/MBU/2012. Semoga seluruh naskah yang tertuang dalam laporan akhir kajian
IPO ini dapat berguna dan menjadi ilmu yang bermanfaat serta berpengaruh pada
peningkatan Kompetensi bagi seluruh pembacanya khususnya Seluruh Keluarga Besar
Galeri 24..

Jakarta, 04 September 2020


Ketua TIM Analisisn Evaluasi IPO
PT Pegadaian Galeri 24,

M. Yusuf Y. Badar
Kepala Departemen Umum
Kata Pengantar
Seluruh Anggota TIM Penyusun Analisis & Evaluasi
Initial Public Offering (IPO)
PT PEGADAIAN GALERI 24,

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala
limpahan karunia serta keilmuan yang kita miliki dapat menyelesaikan seluruh tahapan
kegiatan Kelompok Kerja Analisis Dan Evaluasi Initial Public Offering (IPO), yang dimulai
dengan rapat-rapat, diskusi publik, Focus Group Discussion (FGD), rapat dengan
Narasumber IPO, rapat dengan Kelompok Pakar Pasar Modal / Underwriter, Lokakarya,
hingga bermuara pada hasil akhir berupa laporan akhir Kajian Initial Public Offeńng (IPO)
PT Pegadaian Galeri Dua Empat sesuai dengan: ”Keputusan Direksi Nomor
17/KEP/2020 tentang Tim Kerja penyusun Initial Public Offeńng (IPO) PT Pegadaian
Galeri Dua Empat tahun 2020”,

Dalam Menyusun laporan akhir ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh para penulis,
maka dengan secara sadar, kami sebagai anggota TIM penyusun/kelompok Kerja telah
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan akhir ini berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga segala kendala yang dihadapi saat
penyusunan laporan IPO ini telah mendapatkan banyak petunjuk, oleh karena itu kami
sangat berterimakasih yang sebesar-besarnya Kepada Yth :

1. Direktur PT Pegadaian Galeri 24 Bapak Arifmon yang telah mewujudkan Good


Corporate Governance dan meningkatkan Nilai Perseroan dengan Prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas.

2. Kepala Divisi Supporting ibunda Utik Rahayu yang telah Meningkatkan Nilai
Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan serta pemanfaatan sumber
daya yang dimiliki Perseroan telah sesuai dengan tepat pada sasaran.

3. Kepala Departemen Umum Bapak M. Yusuf Y. Badar, selaku Ketua TIM Kerja
Penyusun IPO yang telah memberikan petunjuk, masukan, saran serta bimbingan
dalam setiap diskusi analisis dan evaluasi kegiatan Kajian Hukum IPO.

4. Profesional Business Development Ibunda Santy Natalia, selaku sekretaris TIM


Kerja Penyusun IPO yang telah melaksanakan Korespondensi para pihak / narasumber
Pasar Modal dan Underwriterr sehingga dapat berdiskusi langsung dengan Sejumlah
Pakar Profesional bidang Pasar Modal / IPO.

Dengan disampaikannya laporan akhir Kajian Hukum IPO ini hakikatnya tetap
membutuhkan masukan dan kontribusi pemikiran dari para khalayak untuk terus
melengkapi berbagai temuan dan rekomendasi yang tepat guna menjadi hal yang penting
bagi Kelangsungan Hidup Perusahaan.
 Seluruh TIM Penyusun IPO 2020
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM
Profile Singkat
PT Pegadaian Galeri Dua Empat

1. Nama perusahaan : PT Pegadaian Galeri Dua Empat


2. Kantor Pusat : Jakarta Pusat
3. Pembentukan : 03 Agustus 2018
4. Modal dasar : Rp 500,000,000,000
5. Modal ditempatkan: Rp 132,700,000,000,000
6. Kepemilikan : Pegadaian (persero) 99% & Pesona Optima Jasa 01 %
7. Bidang Usaha : Sektor Ritel
8. Kegiatan Usaha Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar yaitu :

a. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan


barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya- saing kuat;
b. Meningkatkan nila Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas;
c. Perdagangan besar emas dan logam mulia.

9. Situs Web : www.galeri24.co.id


10. Produk : Emas, Perhiasan, Logam Mulia dan Batu Mulia Permata

Sejarah PT Pegadaian Galeri 24

a. Bahwa sesuai Pasal 13 POJK No. 31 Tahun 2016 menyebutkan lini bisnis yang boleh
dilakukan oleh Usaha Pergadaian adalah pemberian pinjaman gadai, fidusia, penitipan
barang berharga, dan jasa taksiran. Pergadaian juga diperbolehkan melakukan bisnis
jasa berdasar sistem komisi (fe based income) dan usaha lain yang mendapat
persetujuan OJK dan Sebagai wujud kepatuhan Pergadaian (persero) terhadap
Peraturan OJK No. 31 Tahun 2016, PT Pegadaian (Persero) menyerahkan bisnis jual-
beli Emas kepada PT Pegadaian Galeri 24.

b. Bahwa secara eksplisit verbis PT Pegadaian Galeri Dua Empat merupakan


kepanjangan tangan dari PT Pegadaian (persero) sebagai “”Holding Company,
dalam rangka mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dan guna menjaga
kelangsungan hidup perusahaan telah diatur lebih lanjut tentang Sinergitas antara
Induk dan Anak
c. Kepemilikan saham PT Pegadaian Galeri Dua Empat (PT G24) adalah 99% dikuasai
oleh PT Pegadaian dan 1% dimiliki oleh PT Pesonna Optima Jasa. Modal dasar
pendirian sebesar Rp100,00 miliar dan modal ditempatkan/disetor Rp132,70 miliar. PT
G24 bergerak dalam bidang bisnis emas. PT G24 didirikan berdasarkan akta notaris
Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., No. 01 tanggal 3 Agustus 2018 di Jakarta dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 8 Agustus 2018 No. AHU-
0037424.AH.01.01. Perusahaan berkedudukan di Wisma Bhakti Mulya, Jl. Kramat
Raya No. 160, Kenari, Jakarta Pusat, Indonesia. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran
Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan serta kegiatan Perusahaan adalah melakukan
kegiatan usaha di bidang perdagangan umum dan manufaktur.

d. Pada Hari Jumat Tanggal 22 November 2019 PT Pegadaian Galeri 24 telah


melaksanakan Perubahan Anggaran Dasar sesuai KBLI Nomor Induk Berusaha
(NIB) yaitu: Anggaran Dasar PT Pegadaian Galeri Dua Empat, Anak BUMN
berdasarkan Akta Pendirian yang dibuat dihadapan Nanda Fauz Iwan,S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, Nomor : 01 tanggal 03 Agustus 2018 dan telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan Nomor : AHU-0037424.AH.01.01.Tahun 2018 tanggal 08 Agustus 2018
sebagaimana telah diubah terakhir dengan akta No.11 tanggal 22 Novembr 2019
dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan,SH,M.Kn Notaris di Jakarta Selatan, dan telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Keputusan Nomor: AHU-0098421.AH.01.02 Tahun 2019

ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

Visi Galeri 24

 Menjadi “Leading Company” dalam perdagangan Emas dan Perhiasan Ritel Indonesia

Misi Galeri 24
 Menyediakan Produk emas, perhiasan, dan batu mulia yang berkualitas tinggi
terstandarisasi serta terjangkau didukung. Layanan pelangan yang prima.

 Meningkatkan nilai perusahaan dan daya saing usaha melalui ekspansi bisnis dan
inovasi.

 Memastikan kinerja operasional yang efisien melalui pemanfaatan teknologi.

 Menciptakan SDM yang professional dan kompeten serta mewujudkan praktik GCG
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ekonomi dunia diwarnai dengan ketidak stabilan dan tensi Politik Global, membuat Investasi
di pasar Modal maupun pasar uang ikut tergerus, Pada saat itu lah emas telah membuat
kondisi berubah menjadi “Safe Haven” (Aset Investasi Aman) dan diprediksi harga Emas
Level tinggi akan terus bertahan karena ketidakpastian Ekonomi Global dan ancaman resesi
yang meluas ke banyak Negara menjadi Sentimen utama kenaikan harga Emas.

Penelitian ini didapat dari diskusi, evaluasi, maupun tanya jawab secara langsung di Divisi
Hukum PT Pegadaian (persero) Kantor Pusat pada Bulan Juli - Agustus 2020 saat
menjalankan Dinas Operasional Pelayanan Sehari-hari di Distro Galeri 24 Kramat Raya
yang tanpa di

1. Kepala Divisi Hukum PT Pegadaian (persero)


2. Kepala Departemen Hukum Korporasi PT Pegadaian (persero)

sampai dengan nasabah / Konsumen Galeri 24, Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif saat antusias masyarakat bergejolak hadir ditengah Pandemi untuk
membidik Logam Mulia yang dijual pada Distro Kramat Raya, semoga hal ini menjadi ilmu
berharga, solusi yang tepat, manfaat Positive, dan dapat menjadi bahan strategi bagi
Seluruh Karyawan terutama bidang pelayanan seperti Sales/Marketing guna mendukung
kelancaran komunikasi dalam meng-edukasi masyarakat tentang pentingnya investasi
Emas sebagai instrument investasi yang liquid, bisa dijual kembali sampai dengan
digadaikan di PT Pegadaian.(persero)
Tujuan analisis evaluasi IPO Galeri 24 adalah melaksanakan salah satu tugas dan fungsi
yaitu mengkaji Perusahaan Galeri 24 jika IPO atau “Go Public” bagaimana manfaat nya dan
prospek nya ?maka sangat penting untuk mengetahui peraturan perundang-undangan
Pasar Modal yang mencakup materi dan Risiko hukum diwilayah IPO maka, Hasil analisis
evaluasi adalah berupa rekomendasi terhadap waktu yang tepat, Manfaat Perusahaan bila
IPO/Go Public. Mekanisme evaluasi hukum ini dapat dijadikan sebagai alat bantu untuk
mendeteksi Risiko IPO, Kejahatan tindak Pidana IPO dan Sejarah Kasus Terbesar didunia
Pasar Modal.
Analisis dan Evaluasi Initial Public Offering (IPO) telah membagi tugas Analisis Dan Evaluasi
ini pada 3 (tiga) unit, Adapun unit tersebut adalah sebagai berikut:

1. Unit Hukum
2. Unit Bisnis
3. Unit Keuangan

Dan masing-masing unit akan memaparkan Analisis Evaluasi, saran maupun Rekomendasi
tersendiri.
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di Analisis tentang Initial Public Offering terhadap Galeri 24,
adalah sebagai berikut :
1. Berapa Tahun Umur Perusahaan Galeri 24 ?
2. Apakah Pegadaian sebagai Induk akan turut serta melantai di bursa ?
3. Apakah Good Corporate Governance (GCG) wajib ?
4. Apakah Sekretaris menjadi peran penting pada perusahaan IPO ?
5. Apakah Galeri 24 Sudah Mempersiapkan Komite Audit Galeri 24 ?
6. Apakah OJK Belajar dari Kasus Enron Corporatio ?
7. Berapa jumlah Komisaris Independent dan berapa jumlah Komite Audit ?
8. Apakah Kasus dan Masalah juga Ikut Melantai di Bursa ?
9. Banyaknya kasus di Lantai Bursa
10. Dasar Hukum IPO nya ?
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

BAB II
PEMBAHASAN

1. Umur perusahaan
Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan berdiri dihitung dari tanggal pendirian
perusahaan yang tertera pada akta perusahaan sampai saat ini. Perusahaan yang sudah
berdiri lama akan sangat mungkin memiliki banyak informasi untuk menentukan harga
saham yang tepat untuk dijual pada masyarakat luas pada pasar modal. Dengan hal
tersebut memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap “underpricing” saham. Dimana
perusahaan yang baru berdiri kemungkinan mengalami underpricing lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri, Penelitian yang dilakukan
berdasarkan Tanya Jawab Bersama rekanan di Divisi Hukum PT Pegadaian (persero) yang
menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap underpricing.
Umur perusahaan yang masih tergolong baru sangat rentan mengalami underpricing saham
pada saat melakukan penawaran umum perdana dipasar modal karena tidak banyak
informasi perusahaan yang diketahui oleh para invesstor. Umur perusahaan menunjukkan
berapa lama perusahaan bertahan dalam persaingan bisnis. Semakin tua umur perusahaan,
semakin banyak informasi yang dimiliki masyarakat tentang perusahaan tersebut. Umur
perusahaan mengurangi asimetri informasi dan mengurangi ketidakpastian dimasa yang
akan dating sehingga dapat menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi karena
Perusahaan dengan umur yang lama kemungkinan menyediakan publikasi informasi lebih
luas dan lebih banyak bila dibandingkan dengan perusahaan yang baru.
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

2. Rencana Eksekusi IPO PT Pegadaian (persero)


Berdasarkan Hasil wawancara dengan Kepala Departemen Hukum Korporasi PT
Pegadaian (persero) menyatakan bahwa Perusahaan ber-plat merah ini sudah siap
melantai dibursa pada tahun 2022, mengingat saat ini “Holding Company” sedang
berfokus melakukan pengawalan Proyek Strategis Galeri 24 yang kita sebut saja
sebagai “Proyek Rahasia” di Semester II tahun 2020. Kepala Departemen Hukum
Korporasi saat itu Memaparkan bahwa Langkah Anak Usaha Galeri 24 yang berencana
“IPO Go Public” nantinya wajib menunggu restu para Pemegang Saham dulu dengan
melakukan RUPS, dan yang paling penting saat ini terus meningkatkan Ekspansi Bisnis
agar masyarakat luas dapat memilih Produk yang resmi dan Asli buatan Perusahaan
seperti LM Galeri 24 dan LM Co-Branding Galeri 24 agar Maasyarakat yang berbelanja
itu benar-benar mencari Produk asli Galeri 24 bukan membeli barang Vendor Produk
Perusahaan lain.
Divisi Hukum Pegadaian bagian Kepala Departemen Bantuan Hukum juga turut
menjelaskan IPO akan kita Eksekusi nantinya kira-kira tahun 2022 , ada baiknya Anak
Usaha bila memang ingin mengikuti Langkah Induk sebaiknya dilakukan setelah Induk
telah selesai secara maximal seluruh proses IPO nya, mungkin bisa di tahun 2024 atau
2025, saat ini Holding Company juga sedang menunggu restu oemegang saham dan
kajian analis dari kementrian BUMN, begitu paparnya.
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

3. Menuju Pasar Modal yang Ber-Good Corporate Governance.


Melihat kenyataan rentannya pengawasan terhadap perusahaan, maka penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance mulai ditegakkan. Bursa Efek Jakarta
(BEJ) merupakan salah satu institusi yang telah mulai mewajibkan perusahaan yang
tercatat di BEJ memiliki organ-organ yang mendukung terciptanya good corporate
governance. Kewajiban tersebut tertuang dalam Keputusan Direksi PT BEJ No. Kep-
315/BEJ/062000 yang mulai berlaku sejak 1 Juli 2000. Telah menjadi pengetahuan
umum bahwa prinsip utama yang dipegang dalam dunia pasar modal adalah prinsip
keterbukaan (disclosure). Dengan prinsip keterbukaan ini, semua pemegang saham
berhak mengetahui apa yang sedang terjadi dan bagaimana kondisi perusahaannya.
Terlebih lagi, perusahaan yang telah tercatat di suatu Bursa Efek, pemegang sahamnya
adalah public Pada saat ini Perusahaan PT Pegadaian tengah mempersiapkan seluruh
draft GCG serta bahan-bahan yang dapat dijadikan suatu pedoman Good Corporate
Governance (GCG) sebagai Kitab Suci Perusahaan dan implementasi kepentingan
Stakeholders.
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

4. Peran dan Fungsi Penting Sekretaris Perusahaan IPO


Fungsi sekretaris perusahaan melaksanakan tugas paling kurang:
a. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal;
b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal;
c. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang meliputi keterbukaan, informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan
informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik, penyampaian laporan
kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu, penyelenggaraan dan dokumentasi
Rapat Umum Pemegang Saham, penyelenggaraan, dokumentasi rapat Direksi/atau
Dewan Komisaris; dan, pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi
Direksi atau Dewan Komisaris.
d. sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang
saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku
kepentingan lainnya
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

5. Komite Audit Menjadi Syarat Wajib Emiten


Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit wajib menyampaikan laporan hasil
penelaahan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris perusahaan tercatat.
Berdasarkan hasil penelaahan tersebut, nantinya Dewan Komisaris wajib membuat
rekomendasi perbaikan atau saran dan menyampaikannya kepada seluruh anggota
Direksi perusahaan tercatat. Komite Audit juga wajib menyampaikan laporan atas
aktifitasnya kepada Dewan Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya satu kali
dalam tiga bulan.
Hal ini menunjukkan bahwa perhatian perusahaan, terutama perusahaan yang tercatat di
BEJ terhadap penerapan good corporate governance masih sangat kurang. Kalaupun
ada yang sudah mulai menerapkannya, kebanyakan dari perusahaan tersebut masih
menganggap penerapan good corporate governance hanya sebagai suatu ketaatan
terhadap regulasi dan bukan sebagai kebutuhan.
Terwujudnya pasar modal yang ber-good corporate governance hanya akan berhasil
kalau ada komitmen dari komunitas perusahaan di korporasi. Komitmen dan kesadaran
bahwa good corporate governance merupakan solusi untuk menjadi perusahaan yang
sehat dan terpercaya, bukan karena latah atau sekadar mengikuti peraturan. Kredibilitas
perusahaan bisa menjadi jawaban ampuh bagi pemecahan krisis ekonomi
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

6. Sejarah Kasus Terbesar dalam Dunia Pasar Modal


Kasus “Enron Corporation” yang terjadi di USA, 2001, telah mendorong dibentuknya
Komite Audit di Indonesia. Kasus bermula dari laporan keuangan Enron yang
menyatakan bahwa Enron telah untung US$600 juta, setara dengan 9,6 Triliun rupiah.
meskipun di dalam realitanya Enron mengalami kerugian. Kerugian itu terjadi, karena
Enron telah melakukan manipulasi (mark up) laporan keuangannya tentang kondisi
keuangan yang sesungguhnya. Mafia kejahatan korporasi ini telah menunjukkan bahwa
lemahnya fungsi pengawasan internal perusahaan publik adalah penyebab utama
terjadinya kasus The Biggest Fraud In History.
Dari kasus Enron Corporation, maka Bapepam-LK telah mewajibkan Emiten
(Perusahaan Go Public) untuk membentuk Komite Audit di lingkungan internalnya sesuai
Keputusan: Ketua Bapepam No. Kep-41/ PM/2003, Peraturan No. IX.I.5. tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 22 Desember
2003 dan dirubah melalui Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004, Peraturan
No. IX.I.5. tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal
24 September 2004. Terakhir, diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-
643/BL/2012, Peraturan No. IX.I.5. tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit tanggal 7 Desember 2012. \ potensi kecurangan (fraud) dapatlah
dicegah dan dihindari dengan memaksimalkan fungsi pengawasan Komite Audit yang
ada dalam internal Emiten.
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

7. Jumlah Komisaris Independent Dan Jumlah Komite Audit Sesuai UU


Sesuai UU Pasar Modal Jumlah Komisaris Dan Komite Audit adalah sebagai berikuit :
I. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris,
1(satu) di antaranya adalah Komisaris Independen. Jadi total nya adalah 3 orang.

II. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris,
jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah
seluruh anggota Dewan Komisaris

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris

I. Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari
Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik.

II. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.

Fungsi Sekretaris Perusahaan juga penting. Dan Fungsi sekretaris perusahaan


melaksanakan tugas paling kurang:

I. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang


berlaku di bidang Pasar Modal;
II. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal;
III. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang meliputi:

a) keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs


Web Emiten atau Perusahaan Publik;
b) penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
c) penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
d) penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
e) pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan
Komisaris.

sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham
Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan
lainnya
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

8. Kasus-Kasus yang turut serta Melantai di Bursa

A. Bukan hanya Emiten saja, namun Semakin banyak Punya Masalah Kasus yang
Melantai di Bursa Efek yang muncul ke Permukaan, diantaranya adalah :
a) Kasus Gagal bayar emiten
b) Adanya bandar yang merusak saham ritel
c) Insider trading
B. Manipulasi pasar menjadi salah satu bab yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal (“UU Pasar Modal”), yaitu dalam Bab XI.
Sebagaimana ketentuan Pascal 91 UU Pasar Modal, manipulasi pasar adalah
tindakan yang dilakukan oleh setiap pihak secara langsung maupun tidak dengan
maksud untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai
perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek.Sementara itu, definisi
cornering the market (cornering) menurut Blacks Law Dictionary adalah:
a) “(Sudut menikung pasar)" adalah kondisi yang muncul ketika jumlah komoditas
tertentu yang dijual jauh lebih banyak untuk pengiriman di masa mendatang dalam
periode tertentu daripada yang dapat dibeli di pasar
C. Dalam ruang lingkup Pasar Modal di Indonesia, definisi tersebut di atas sesuai dengan
ketentuan Pasal 92 UU Pasar Modal, yang berbunyi:
b) “Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Pihak lain,
dilarang melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih, baik langsung maupun tidak
langsung, sehingga menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun
dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan
Efek.”
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

9. Dasar Hukum IPO dan UU Bursa Efek Indonesia

Peraturan OJK yang terkait dengan penawaran umum saham adalah Peraturan No.:

a) IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran


b) IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
c) IX.A.3 tentang Tata Cara untuk Meminta Perubahan dan atau Tambahan Informasi atas
Pernyataan Pendaftaran
d) IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan Penawaran Umum
e) IX.A.5 tentang Penawaran yang Bukan Merupakan Penawaran Umum
f) IX.A.6 tentang Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan sebelum Penawaran Umum
g) IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan
Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum
h) IX.A.8 tentang Prospektus Awal dan Info Memo
i) IX.A.9 tentang Promosi Pemasaran Efek termasuk Iklan, Brosur, atau Komunikasi
Lainnya kepada Publik
j) IX.A.12 tentang Penawaran Umum oleh Pemegang Saham
k) IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam
Rangka Penawaran Umum
l) IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penawaran
Umum
m) IX.C.3 tentang Pedoman mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas dalam Rangka
Penawaran Umum
n) IX.C.7 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka
Penawaran Umum oleh Perusahaan Menengah atau Kecil

IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penawaran
Umum oleh Perusahaan Menengah atau Kecil Sedangkan Peraturan Bursa Efek Indonesia
yang terkait dengan persyaratan dan prosedur pencatatan saham adalah Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat serta Peraturan No. I-A.1 tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan di Bidang Pertambangan
Mineral dan Batubara.
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

BAB III
KESIMPULAN
1. PENUTUP
a. Secara Explisit Verbis Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Underpricing.
Jadi dapat disimpulkan investor dalam menginvestasikan dananya memperhatikan
variabel non keuangan atau informasi non akuntansi dari prospectus perusahaan.
b. PT Pegadaian (persero) sebagai “Holding Company” memberi manfaat dalam
memperluas pasar global, potensi IPO akan menopang tambahan pendanaan perseroan
meskipun kondisi finansial Pegadaian sudah kuat. Harapannya, setelah berstatus
sebagai perusahaan terbuka bisa bermanfaat bagi internal Pegadaian serta ekonomi
makro, dengan menjadi perusahaan terbuka, Pegadaian akan lebih transparan dan bisa
ekspansi ke pasar global. Misalnya memasarkan produk Pegadaian kepada para Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) yang ada di luar negeri sampai dengan memberdayakan potensi
dari para TKI di luar negeri melalui produk yang cocok dengan mereka, seperti tabungan
emas dan arrum haji. Dengan produk ini mereka bisa membayarkan haji orang tuanya,
c. PT Pegadaian Galeri 24 pada penataan Compliance yang di pimpin Langsung oleh
Senior Pejabat Kadep Umum Galeri 24 sudah mempercantik Pedoman tata Kelola
dengan susunan Draft GCG yang telah sesuai dengan analisis TIM GCG Risk
Management Risiko induk sebagai Holding Company dan akan segera disahkan Paling
lambat Desember 2020 setelah situasi COVID sudah selesai sehingga Proses FGD
dapat berjalan dengan mulus guna pengesahan Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT
Pegadaian Galeri 24..
d. Komite Audit Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5 menyatakan bahwa
Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris
Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. 2. Komite Audit diketuai
oleh Komisaris Independe
e. Secara parsial reputasi underwriter berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
underpricing, persentase saham yang ditawarkan kepada publik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap underpricing
ANALISIS DAN
EVALUASI HUKUM

2. Saran dan Rekomendasi


Adapun saran yang diajukan penulis dari penelitian yang dilakukan antara lain:
a. PT Pegadaian Galeri 24 mempertimbangkan Umur Perusahaan yang baru berusia Dua
Tahun, yang masih sangat muda dan masih membutuhkan Suport dari Induk serta masih
banyak Inovasi Produk yang perlu di perbaharui guna meningkatkan minat masyarakat.
Dengan kemasan yang unik ada masukan dari beberapa customer agar LM galeri 24
agar tampilan LM Galeri 24 Dibuat agak timbul kedepan
X Hendaknya perusahaan menengah atau perusahaan manapun yang ingin menjual
sahamnya di bursa efek menerbitkan sebuah pedoman perusahaan yang telah dirancang
dari beberapa waktu sebelum perusahaan memutuskan untuk go public. Karena dengan
diterbitkannya pedoman GCG pada suatu perusahaan maka gain of trust dari masyarakat
investor akan semakin meningkat, yang tentu saja juga menguntungkan bagi perusahaan
b.

c.

d.

Anda mungkin juga menyukai