Tujuan Pembelajaran
1. Wesel berbunga
2. Wesel tidak berbunga
WESEL BERBUNGA
1 Pebruari 2013
Utang Wesel Rp 20.000.000
Utang Bunga Rp 600.000
Beban Bunga Rp 200.000
Kas Rp 20.800.000
(Mencatat Pelunasan Wesel berserta Bunganya)
Wesel Bayar dengan bunga
1 Oktober 2005
Kas Rp 20.000.000
Diskonto Utang Wesel Rp 800.000
Utang Wesel Rp 20.800.000
(Mencatat penerimaan kas dari penarikan wesel, 4 bulan, tanpa
bunga)
31 Desember 2005
Beban Bunga Rp 600.000
Diskonto Utang Wesel Rp 600.000
(Mencatat beban bunga 3 bulan)
WESEL TIDAK BERBUNGA
1 Pebruari 2006
Utang Wesel Rp 20.800.000
Beban Bunga Rp 200.000
Diskonto Utang Wesel Rp 200.000
Kas Rp 20.800.000
(Mencatat Pelunasan Wesel Beserta Bunganya)
Penyajian Utang Wesel dan Diskonto
Wesel dalam Neraca
ILUSTRASI
2003 $710,000 Pada tanggal 30 September
2002, Utang senilai $710,000
2004 $722,000
yang akan jatuh tempo pada
2005 $735,000 tahun 2003, harus dimasukkan
2006 $748,000 pada kewajiban lancar.
Total $2,915,000 Sedangkan selebihnya termasuk
utang jangka panjang.
K e w a j i b a n L a n c a r
Hutang Jk Panjang yg jatuh tempo
Catatan : Jurnal penyesuaan untuk mengakui hutang jk. Panjang yang jatuh
tempo dalam tahun berjalan tidak perlu dibuat. Klasifikasi laporan
keuangan yang memadai untuk setiap akun neraca diakui pada
saat neraca disusun (Accounting Principle. Weygandt, Kieso dan
Kimmel. 2008: Wiley : Salemba Empat)
UTANG DIVIDEN
15 Januari 2008
Laba ditahan Rp 17.500.000
Utang dividen Rp 17.500.000
(Mencatat saat diumumkan)
25 Januari 2008
Utang dividen Rp 17.500.000
Kas Rp 17.500.000
(Mencatat saat dibagikan)
Kewajiban Kontinjensi (Contingent Liabilities) adalah
kewajiban yang muncul jika peristiwa tertentu akan terjadi
di masa depan.
Contoh: garansi produk
PERLAKUAN AKUNTANSI
Jika probable (kemungkinan terjadinya sangat besar), dan
besarnya dapat diestimasi, maka dicatat sebagai kewajiban
saat itu juga. Namun jika besarnya tidak dapat diestimasi,
maka hanya perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
Jika possible (kemungkinan terjadinya tidak dapat dipastikan),
maka hanya perlu diungkapkan di dalam catatan atas laporan
keuangan.
UTANG GARANSI
Kas Rp 3.000.000
Penjualan Rp 3.000.000
(mencatat penjualan 1.000 unit mainan anak-anak)
Beban Garansi Rp 8.400
Suku Cadang/ Utang gaji dan upah Rp 8.400
(mencatat beban garansi)
Beban Garansi Rp 6.000
Utang Garansi Rp 6.000
(penyesuaian untuk mencatat taksiran utang garansi)
KEWAJIBAN KONTINJEN JANGKA PENDEK
*) Perusahaan pada saat ini sedang dalam sengketa dengan PT XYZ mengenai hak cipta. Menurut
pengacara perusahaan, diperkirakan perusahaan akan dinyatakan kalah oleh pengadilan dan diwajibkan
untuk membayar denda dan biaya peradilan. Oleh karena itu, jumlah kewajiban lancar diatas belum
memasukkan kewajiban yang mungkin timbul dari keputusan pengadilan ini.
GAJI & PAJAK PENGHASILAN
Gaji (Payroll):
Jumlah yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang
telah disediakan pada periode tertentu.
Gaji (Salary):
Pembayaran untuk tenaga kerja bagian manajerial, administrasi,
atau jasa kantoran sejenis. Besaran gaji biasanya dinyatakan dalam
satu bulan atau satu tahun.
GAJI & PAJAK PENGHASILAN
Upah (wage) :
Pembayaran tenaga kerja buruh pabrik, baik
yang memiliki keahlian ataupun tidak.
Besaran upah biasanya dinyatakan dalam
basis per jam atau per minggu.
GAJI & PAJAK PENGHASILAN
Pajak Penghasilan :
Setiap pemberi kerja harus memotong sebagian dari
penghasilan karyawannya untuk pembayaran pajak
penghasilan (PPh).
GAJI & PAJAK PENGHASILAN
Jurnal :
Jika pajak penghasilan ditanggung oleh karyawan:
Beban gaji penjualan Rp 1.500.000
Beban gaji kantor Rp 1.000.000
Utang PPh karyawan Rp 140.000
Utang gaji dan upah Rp 2.360.000
GAJI & PAJAK PENGHASILAN
Jurnal
Jika pajak penghasilan ditanggung oleh perusahaan:
Beban gaji penjualan Rp 1.500.000
Beban gaji kantor Rp 1.000.000
Beban Pajak Penghasilan Karyawan Rp 140.000
Utang PPh Karyawan Rp 140.000
Utang gaji dan upah Rp 2.500.000
GAJI & PAJAK PENGHASILAN