Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RISDA JULIANTI FAJRIAH

NIM : 1814190034

TUGAS ETIKA BISNIS DAN PROFESI AKUNTANSI

KASUS 1:
1. Oleh karena kebahagiaan sangat subjektif, bagaimana anda mengukur secara objektif
dan menilai kebahagiaan? Apakah anda setuju dengan J.S. Mill bahwa aritmetik dapat
digunakan untuk menghitung kebahagiaan? Apakah uang merupakan perwakilan yang
baik untuk kebahagiaan?

❖ Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kualitas hidup yang tengah dirasakan. Karena
itu, pengukuran kebahagiaan bukanlah sesuatu yang mudah. Meskipun tak mudah,
berbagai upaya telah dilakukan untuk mengukur kebahagian. Upaya ini didasari
oleh kesadaran bahwa kebahagiaan merupakan variabel sosial yang perlu dievaluasi
progresnya. Setuju, karena Ia berargumen bahwa diskursus yang bebas diperlukan
untuk kemajuan intelektual dan sosial. Tingkat kebahagiaan seseorang bisa
dipengaruhi oleh keberadaan beberapa faktor dan salah satunya adalah uang. Uang
mampu meningkatkan kepuasaan orang secara keseluruhan dalam menjalani hidup
hingga titik tertentu. Hal ini tergantung seberapa besar biaya hidup dan penghasilan
yang kita dapat.

2. Mengapa menjadi suatu faktor penting bagi klien agar akuntan profesional berperilaku
etika?

❖ Etika dalam auditing sangat penting karena hal ini merupakan suatu prinsip untuk
melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria adalah
yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen. Profesi akuntan
memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga menimbulkan
ketergantungan dalam hal tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik.
Kepentingan Publik merupakan kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani
anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah
laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi
masyarakat dan negara. Profesi akuntan memegang peranan yang penting di
masyarakat, sehingga menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab
akuntan terhadap kepentingan publik. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak
hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi
memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik adalah
kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan
mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan sebaik-
baiknya serta sesuai dengan kode etik professional AKDA.

3. Mengapa harapan para pemangku kepentingan perusahaan penting untuk reputasi


perusahaandan profitabilitasnya?
❖ Pemangku kepentingan atau sering disebut dengan istilah stakeholder adalah
individu atau kelompok yang berkepentingan terhadap keberhasilan organisasai
dalam memberikan hasil yang diinginkan dan mempertahankan kelangsungan
produk dan jasa organisasi. Harapan pemangku kepentingan tentu penting bagi
reputasi dan profitabilitas perusahaan. Setiap elemen dalam perusahaan pasti
memiliki harapannya masing-masing yang tentunya untuk menjaga nama baik
perusahaan dan mendapatkan keuntungan.

KASUS 2:

1. Coba Anda identifikasi, pelanggaran prinsip etika apa saja yang dilakukan oleh sepuluh
KAP tersebut, serta jelaskan alasannya!
❖ Pelanggaran prinsip etika yang dilakukan oleh 10 KAP adalah kasus tersebut melanggar
prinsip-prinsip etika yang digariskan dalam kode etik akuntansi yaitu seperti prinsip
integritas, objektivitas, kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian
profesional, alasannya karena 10 KAP tersebut telah melaksanakan pengauditan pada
bank-bank yang bermasalah yang sudah jelas-jelas hal tersebut melanggar kode etik
sebagai seorang akuntan publik.

2. Menurut Anda, apakah fungsi BPKP? Apa perbedaan BPKP dan BPJ dilihat dari
fungsinya?
❖ Fungsi BPKP yaitu:
a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan
dan pembangunan.
b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan.
c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP.
d. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan
pengawasan keuangan dan pembangunan.
e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandiaan, perlengkapan dan rumah tangga.

❖ Perbedaan antara BPKP dan BPK berdasarkan dari fungsinya ialah, BPK adalah
sebagai editor eksternal yang melaksanakan pemeriksaan yang sifatnya lebih
represif (seluruhnya kegiatan audit), sedangkan BPKP lebih kepada pengawasan
yang bersifat preventif/pembinaan (tidak sepenuhnya kegiatan audit).

3. Coba Anda cari dan pelajari mekanisme dari badan peradilan profesi yang ada dibawah
organisasi IAI!
❖ Mekanisme badan peradilan profesi yang berada dibawah organisasi IAI antara lain:
a. Kantor akuntan publik ketaatan terhadap kode etik adalah tanggung jawab
pimpinan KAP dimana anggota itu bekerja. Managing partner dan partner serta
manager KAP melaksanakan pengawasan terhadap ditaatinya perilaku ini.
b. Unit Peer Review Kompartemen Akuntan Publik - IAI penyelenggaraan
dilaksanakan oleh seksi pengendalian mutu di lingkungan kepengurusan IAI di
kompartemen tersebut. Pengawasan oleh unit Peer Review yang khusus
dibentuk untuk mengawasi sesama KAP sampai saat ini belum pernah
terlaksana terlaksana.
c. Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik - IAI badan ini
merupakan suatu unit organisasi yang melaksanakan peradilan pada tingkat
pertama terhadap pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh anggota IAI
kompartemen akuntan pendidik.
d. Dewan Pertimbangan Profesi - IAI badan ini berfungsi sebagai peradilan tingkat
banding untuk kasus-kasus yang telah diputuskan hukumnya berdasarkan
keputusan pada tingkat Badan Pengawas Profesi.
e. Departemen Keuangan RI Pengawasan. Dilakukan untuk memberitahukan
apakah KAP yang diberi izin telah melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
berhubungan dengan keputusan menteri keuangan tentang perizinan
pembukaan KAP.
f. BPKP wewenangnya adalah melaksanakan pengawasan terhadap KAP.

4. Bagaimana pendapat Anda tentang kontrovensi putusan yang telah diambil oleh BP2AP
terhadap sepuluh KAP dihadapkan dengan keberadaan yang disampaikan oleh D irektur
Pembinaan Akuntansi dan Jasa Penilai DJLK Depkeu kepada Ketua MKIAI?
❖ Menurut saya dalam menghadapi kasus ini akuntan perlu untuk berpegang pada
kode etik profesi akuntan agar tidak ada lagi kecurangan-kecurangan yang
mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. seharusnya sanksi yang dijatuhkan
sesuai dengan ketentuan dan disesuaikan dengan pelanggaran etika yang dilakukan.
sanksi yang ringan tidak akan memberikan efek jera sehingga kesalahan tersebut
bisa saja berlanjut. sanksi yang dijatuhkan harus setimpal dengan pelanggaran yang
dilakukan agar dapat memberikan efek jera bagi tersangka.

Anda mungkin juga menyukai