Anda di halaman 1dari 2

KASUS KECURANGAN PT.

NUSA KONSTRUKSI ENJINIRNG TBK


 Profile Perusahaan
PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (dahulu Duta Graha Indah Tbk) (DGIK)
didirikan tanggal 11 Januari 1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun
1982. Kantor pusat DGIK di Jalan Sunan Kalijaga No. 64, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan 12160 – Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan DGIK adalah bergerak dalam jasa konstruksi, industri, perdagangan,
agen/perwakilan, real estate, pertambangan, investasi dan jasa lain. Kegiatan utama
DGIK adalah menjalankan usaha-usaha di bidang jasa konstruksi gedung dan konstruksi
pekerjaan sipil termasuk jalan, bandara, irigasi, waduk, pembangkit tenaga listrik, rel
kereta api dan pelabuhan.Pada tanggal 13 Desember 2007, DGIK memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham DGIK (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.662.345.000 dengan nilai nominal
Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp225,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember 2007.
 Kronologi kasus PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
Pada Tahun 2017 KPK menetapkan PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
melakukan kecurangan untuk memperkaya korporasi dari proyek pemerintah sebanyak
Rp. 240,098 Miliyar.
PT NKE dinyatakan bersalah dan melakukan korupsi dalam bentuk proyek
pembagunan yang dilakukan secara bersama – sama dengan mantan Bendahara Partai
Demokrat Nazaruddin telah memanipulasi 8 proyek pemerintah salah satunya
pembangunan Rumah Sakit khusus Infeksi dan pariwisata Universitas Udayana tahun
anggara 2009 dan 2010. PT. NKE mendapat keuntungan Rp 240,08 M. selain itu PT.
NKE memberikan fee kepada nazaruddin senilai Rp 66,34 M Karena adanya kasus ini
PT. NKE dijatuhi hukuman membayar pidana denda sebesar 700 juta , membayar uang
pengganti sebesar 85,4 miliar dan dicabutnya hak perusahaan dalam mengikuti lelang
proyek pemerintah selama 2 tahun. Perbuatan tersebut diduga menimbulkan kerugian
Negara sebesar Rp 25,953 M, Jaksa menilai PT. NKE terbukti bersalah secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi untuk memperkaya diri sendiri, orang
lain dan korporasi.

ANALISIS
 Pressure
Dalam kasus ini PT NKE sengaja untuk memperkaya diri dan korporasi dengan
memenangkan lelang dari proyek BUMN salah satunya pembangunan Rumah
Sakit khusus Infeksi dan pariwisata Universitas Udayana tahun anggara 2009
dan 2010
 Opportunity
Adanya bantuan kerjasama dari Dudung Purwadi selaku direktur PT. , M
Nazaruddin dan Made meragawa untuk Membuat kesepakatan memenangkan
perusahaannya dalam lelang proyek pemerintah

 Rasionalization
Melakukan kecurangan tersebut untuk kepentingan perusahaan dengan cara
mengikuti lelang proyek yang diadakan oleh pemerintah
 Arrogance
Muhammad Nazzarudin sudah memiliki kekuasaan dikarenakan ia seorang
politikus, sehingga ia mearasa bahwa jika ia melakukan kecurangan tidak akan
diketehaui oleh KPK.
 Competence
Kemampuan yang dimiliki Muhammad nazarudin untuk melakukan manupulasi
data laporan keuangan. Karena nazarudin mempunyai kekuasaan dan kerjasama
dengan orang-orang penting (politikus) sehingga ia dapat dengan mudah
melakukan kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai