Anda di halaman 1dari 4

RESUME LEGAL AUDIT

1. Judul Jurnal

Pengertian, Ruang Lingkup Dan Kode Etik Legal Audit

2. Penulis

Dr. Nur Arifudin, SH.,MH.

3. Pendahuluan

Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 bahwa

Indonesia adalah Negara Hukum Hukum harus menjadi panglima dalam Negara Hukum.

Supremasi Hukum harus ditegakkan dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan

bermasyarakat. Hukum belum menjadi panglima di negara hukum Indonesia. Dalam

kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat di negara Indonesia yang secara

konstitusional adalah negara hukum ternyata supremasi hukum belum dapat

ditegakkan.

4. Pengertian Audit Hukum

Kata “audit” secara etimologi berarti pemeriksaan dalam arti luas, termasuk

evaluasi terhadap kelembagaan, sistem, proses, atau produk. Audit hukum (legal audit)

adalah pemeriksaan dari aspek hukum dan perundang-undangan, terhadap suatu

lembaga, sistem, proses, dan produk dengan mengidentifikasi subyek hukum, obyek

hukum, dan perbuatan hukum. Jadi audit hukum itu merupakan rangkaian kegiatan

yang menyangkut :Proses pengumpulan dan evaluasi bahan/data/dokumen

hokum,Informasi yang dapat diukur dan dievaluasi, Lembaga penyelenggara negara

(eksekutif, legislatif, dan yudikatif), Entitas ekonomi, Menentukan kesesuaian informasi

dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan. Dan Melaporkan Hasilnya

5. Pengertian Auditor Hukum


Auditor hukum adalah pemeriksa yang mempunyai kompetensi di bidang audit

hukum, bersertifikat, independen, obyektif, dan tidak memihak. Auditor hukum

melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap subyek, obyek, dan perbuatan hukum,

untuk memastikan subyek, obyek, dan perbuatan hukum tersebut telah dijalankan

sesuai dengan standar, norma, dan peraturan perundang-undangan, serta best practice

yang berlaku. Auditor hokum memiliki beberapa klasifikasi audit yakni : Auditor Hukum

Internal (in house legal auditor), Auditor Hukum Pengawas (Supervisory Legal Auditor),

Auditor Hukum Independen (Independent Legal Auditor), Pendukung Auditor Hukum.

6. Ruang Lingkup Audit Hukum

Audit hukum dilakukan terhadap subyek hukum :

a. Penyelenggara negara:

 Pejabat yang melakukan perbuatan hukum

 Dasar hukum kewenangan pejabat yang melakukan perbuatan hukum

 Kesesuaian kewenangan dengan perbuatan hukum

 Proses perbuatan hukum yang dilakukan

 Status hukum atas barang/jasa yang menjadi buyek hokum

b. Korporasi dan swasta :

 Akta Pendirian/Anggaran Dasar Seluruh Perubahan, termasuk:

 Hasil RUPS, tahunan & luar biasa (terutama yang berkaitan dengan

perubahan AD

 Pengesahan Akta Pendirian atau persetujuan Akta Perubahan :

 Surat pengesahan dan/atau persetujuam dari Menkeh RI;

 Pendaftaran di KPP Deperindag => Kemenkumham

 Pengumuman melalui Berita Negara (+ Tambahan Berita)


 Dewan Komisaris dan Pengurus

 Susunan dewan komisaris dan pengurus Perseroan pada saat dibuat LPH.

 Pengangkatan dewan komisaris dan pengurus : dilakukan sesuai AD atau

tidak?

 Kewenangan Dewan Komisaris dan Pengurus sesuai AD.

 Keterangan mengenai anggota Dewan Komisaris dan Pengurus:

 KTP/KITAS & NPWP

 Riwayat hidup

 Modal, Pemilikan dan Penyetoran Saham

 perubahan modal Perseroan

 Jenis saham yang dikeluarkan

 Buku daftar saham

 Buku daftar khusus

Audit Hukum Terhadap Objek Hukum:

a. Penyelenggara Negara :

 Jenis harta kekayaan Negara, termasuk hutang dan piutang;

 Status hukumnya;

 Asal perolehan harta kekayaan negara;

 Dasar perolehan dan penghapusannya.

 Korporasi/Swasta :

 Neraca;

 Perhitungan laba rugi;

 Perubahan equitas;
 Arus kas

Anda mungkin juga menyukai