Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN AUDIT

HUKUM
oleh: Hadijanto

BAHAN PELATIHAN AUDITOR HUKUM ASAHI-JSLG – September 2016

1
CAKUPAN MATERI

1. OVER VIEW AUDITOR HUKUM, AUDIT HUKUM


2. PERENCANAAN PADA UMUMNYA
3. PERENCANAAN AUDIT HUKUM
4. SEKILAS PANDANG SKKKPAHI

2
ASAHI
ASOSIASI AUDITOR HUKUM INDONESIA
AMBIL PAK TITO 1 (C.L.A.A.)
(INDONESIA CERTIFIED LEGAL AUDITORS ASSOCIATION)

1. AUDITOR HUKUM INTERNAL


2. AUDITOR HUKUM INDEPENDEN
3. AUDITOR HUKUM PENGAWAS

it
4. PENDUKUNG AUDITOR HUKUM

ud
ga
en
M
HASIL AUDIT HUKUM: LAP & L.O. ttg:
KEPATUHAN–PELANGGARAN HUKUM
MENGENAI:
Yg Diaudit
1. AUDIT SEKTOR PUBLIK 1.SUBYEK HK: ORANG/LEMBAGA
2. AUDIT SEKTOR EKONOMI 2.HARTA KEKAYAAN-UTANG (OBYEK)
DAN USAHA
3. AUDIT SEKTOR POLITIK, 3.PERBUATAN/TRANSAKSI HUKUM
SOSIAL KEMASYARAKATAN 4.PENANGANAN/KELOLA MASALAH HK
PENDIDIKAN & KESEHATAN (KETERANGAN/KEADAAN)
(AUDITEE)
Hasil & Opini Legal Audit C&C
3
C & C : Clear and Clean
AUDIT

Audit itu merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:


• Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti.
• Yang diaudit adalah kesatuan, baik berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain.
• Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen
yang disebut sebagai Auditor.
• Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan.
Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya, dengan kriteria apa
hal tersebut dikatakan menyimpang.
• Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara
informasi yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang diuji
dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian tersebut.

4
PENGERTIAN AUDIT HUKUM

Pemeriksaan fakta/data (pengumpulan, pemilihan, pemilahan, penyajian,


analisa, pengkajian, penilaian) dari aspek hukum atas Subyek Hukum, Harta
Kekayaan, Perbuatan Hukum/Transaksi, sehingga diketahui tingkat kualitas
kepatuhan hukumnya, atau seberapa jauh hukum dipatuhi/diterapkan oleh
yang bersangkutan.

audit hukum pada intinya membandingkan fakta yang senyatanya


dengan yang seharusnya menurut peraturan hukum/perundangan
yang berlaku.

5
PROSES PEKERJAAN AUDIT: KLIEN &
AUDITOR

1. Komunikasi informal
2. Korespondensi
3. Penunjukan, Beauty Contest, Lelang
4. Kesepakatan antara Auditor Hukum, Auditee/Klien
5. Invoice awal
6. Penyusunan Perencanaan Audit Hukum
7. Pengumpulan data/dokumen
8. Analisa/pengolahan data
9. Penyusunan Laporan Awal => Sampaikan Klien/Pemberi Kerja
10. Presentasi
11. Penyempurnaan: Penambahan/Perbaikan
12. Laporan Final
13. Invoice Akhir
6
AUDITOR HUKUM DAN AUDITEE
I. IN-HOUSE LEGAL AUDITOR: AUDITEE: PENYELENGGARA NEGARA &
SesMen, SekJen, SesTama, In- PEMERINTAHAN:
spektorat, Biro Hukum, Bawasda, Legal
Officer pada: Pengguna Anggaran, MPR, DPR, DPD, DPRD
Pembuat Komitmen, Pengadaan, BPK, MK, MA, KY, KPK, TNI,
Perlengkapan, Perbendaharaan, POLRI, PPATK, LPS, BPKP, BI, OJK,
dll. KOMNAS, KPU, PRESIDEN,
II. SUPERVISORY LGL AUDITOR: KEMENTRIAN, GUBERNUR,
BUPATI/PEMKAB, WALIKOTA/
BPK, BPKP, PPATK, Kepolisian, PEMKOT, CAMAT/KCAMATAN,
Kejaksaan, KPK LURAH/KELURAHAN, KADES/
DESA  Atas:
III.INDEPENDENT LGL AUDITOR: 1. Kelembagaan & Pejabatnya
2. Harta Kekayaan/Assetnya
Auditor Hk Independen, ASAHI 3. Perbuatan Hukumnya
4. Permasalahan Hukumnya
7
AUDITOR HUKUM DAN AUDITEE...lanjutan
I. IN-HOUSE LEGAL AUDITOR: AUDITEE: PELAKU EKONOMI/
Komisaris/Dewan Pengawas, Komite USAHA :
Audit, Direktur Kepatuhan Hukum,
Direktur Manajemen Risiko, Direktur Bentuk Usaha: Perorangan, Badan
Pengawasan (Direktur Utama/Presiden Usaha Bukan Badan Hukum, Badan
Direktur), Biro/Divisi Hukum, Sekretaris Hukum:  Atas:
Perusahaan, SPI, Legal Officer pada:
1. Kelembagaan & Pemilik/Pemegang
Pengadaan, Perlengkapan,
Saham/Pengurus/Pejabatnya (Dir,
Perbendaharaan, Oparsional, dll.
Kom, Pembina, Pengurus, Pengawas,
Karyawan), Group, Milik Negara
II. SUPERVISORY LGL AUDITOR: (BUMN/BUMD), atau Swasta,
BPK, BPKP, PPATK, Kepolisian, Bidang Usahanya (+ Rekanannya &
Kejaksaan, KPK, DitJen Pajak Pihak-2 Lain/Perantaranya)
2. Harta Kekayaan/Assetnya
III.INDEPENDENT LGL AUDITOR: 3. Perbuatan Hukumnya
Auditor Hk Independen, ASAHI 4. Permasalahan Hukumnya

8
AUDITOR HUKUM DAN AUDITEE...lanjutan
I. IN-HOUSE LEGAL AUDITOR: AUDITEE: POLITISI/PARPOL, ORMAS,
Komisaris/Dewan Pengawas, LMBG PENDIDIKAN, BIDANG
Komite Audit, Direktur Kepatuhan KESEHATAN/RUMAH SAKIT, YAYASAN
Hukum, Direktur Manajemen Risiko, SOSIAL, LEMBAGA KEAGAMAAN, DLL:
Direktur Pengawasan (Direktur
 Atas:
Utama/Presiden Direktur),
Biro/Divisi Hukum, Sekretaris 1. Kelembagaan & Pejabatnya (+
Rekanannya & Pihak-2 Lain/Perantaranya)
Perusahaan, SPI, Legal Officer 2. Harta Kekayaan/Assetnya
pada: Pengadaan, Perlengkapan,
3. Perbuatan Hukumnya
Perbendaharaan, Oparsional, dll.
4. Permasalahan Hukumnya
II. SUPERVISORY LGL AUDITOR:
BPK, BPKP, PPATK, Kepolisian,
Kejaksaan, KPK
III.INDEPENDENT LGL AUDITOR:
Auditor Hk Independen, ASAHI
9
HASIL AUDIT HUKUM

• HASIL AUDIT HUKUM:


– Laporan Audit Hukum
– Kesimpulan Hasil Audit Hukum

• CLEAR AND CLEAN (CNC), Yaitu Tingkat Kepatuhan Hukum Tertinggi, yaitu semua ketentuan, prosedur, dan
proses hukum telah dilalui dan dijalankan secara benar sesuai hukum, serta tidak ada pembebanan maupun
permasalahan hukum yang signifikan terhadap Subyek Hukum, Obyek Hukum, dan/atau Perbuatan/Transaksi
Hukumnya.

• CLEAR, BUT NOT CLEAN (CBNC), Yaitu Tingkat Kepatuhan Hukum Tinggi, yaitu semua ketentuan, prosedur, dan
proses hukum telah dilalui dan dijalankan secara benar sesuai hukum, namun ada pembebanan maupun
permasalahan hukum yang signifikan terhadap Subyek Hukum, Obyek Hukum, dan/atau Perbuatan/Transaksi
Hukumnya.

• NOT CLEAR, BUT CLEAN (NCBC), Yaitu Tingkat Kepatuhan Hukum Yg Kurang Tertinggi, yaitu tidak semua
ketentuan, prosedur, dan proses hukum telah dilalui dan dijalankan secara benar sesuai hukum, akan tetapi
tidak ada pembebanan maupun permasalahan hukum yang signifikan terhadap Subyek Hukum, Obyek
Hukum, dan/atau Perbuatan/Transaksi Hukumnya.

• NOT CLEAR, (NEITHER) NOT CLEAN (NCNC/NONC), Yaitu Tingkat Kepatuhan Hukum Terendah, yaitu tidak
semua ketentuan, prosedur, dan proses hukum telah dilalui dan dijalankan secara benar sesuai hukum, serta
ada pembebanan maupun permasalahan hukum yang signifikan terhadap Subyek Hukum, Obyek Hukum,
dan/atau Perbuatan/Transaksi Hukumnya.

10
PENGERTIAN PERENCANAAN *)

• perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,


membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi.
• Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
(pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan) tak akan dapat
berjalan.

*) dari Wikipedea Bahasa Indonesia, hasil browsing internet

11
TUJUAN PERENCANAAN* )

1. untuk memberikan pengarahan, baik untuk manajer maupun


karyawan nonmanajerial;
2. untuk mengurangi ketidakpastian;
3. untuk meminimalisir pemborosan;
4. untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian.

*) dari Wikipedea Bahasa Indonesia, hasil browsing internet

12
RENCANA
• Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.
• Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting
lainnya.
• Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
• Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama
anggota suatu organisasi (komunikasi atau informal meeting dengan Auditee/Klien perlu
dilakukan).
• Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi
dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana
formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa
yang harus dilakukan.

*) dari Wikipedea Bahasa Indonesia, hasil browsing internet


13
PERENCANAAN AUDIT HUKUM

adalah perencanaan yang dibuat oleh Auditor Hukum untuk melakukan


audit hukum agar audit hukum tersebut dapat dilakukan dengan efektip
dan efisien.
 efektip: setiap tindakan dalam setiap tahapan audit hukum dapat
dilakukan secara tepat guna/sasaran, tidak kurang dan juga tidak
berlebihan.
 efisien: biaya yang diperlukan dapat ditekan dan dihemat sedemikian
rupa tanpa mengorbankan kwalitas audit hukum yang dilakukan.

Perencanaan Audit Hukum perlu dilakukan dengan baik.

14
UNTUK DAPAT MEMBUAT PERENCANAAN
AUDIT HUKUM YANG BAIK
1. Memahami kegiatan bisnis Auditee;
2. Mamahami latar belakang dilakukannya audit hukum;
3. Memahami tujuan dilakukannya audit hukum;
4. Memahami dokumen2 yang harus dikumpulkan;
5. Memahami peraturan perundang-undangan yang terkait sampai ke ketentuan internal dan SOP Auditee;
6. Memahami kertas2 kerja yang diperlukan;
7. Memahami bobot pekerjaannya;
8. Memahami tahapan pelaksanaan pekerjaan;
9. Memahami Team/anggota team yang diperlukan;
10. Memahami perkiraan waktu yang diperlukan;
11. Memahami biaya yang diperlukan;
12. Memahami pembuatan laporan pekerjaan audit hukum yang dilakukan.

Secara informal perlu dijalin komunikasi yang intens dengan Auditee/Klien untuk
memperoleh informasi yang lengkap terkait dengan audit hukum yang akan dilakukan.
15
PERLUNYA MEMAHAMI KEGIATAN BISNIS
AUDITEE
• melakukan audit hukum adalah melakukan audit terhadap subyek, harta
kekayaan dan perbuatan hukum Auditee.
• Auditor Hukum perlu mengetahui kegiatan bisnis Auditee karena dengan
mengetahui kegiatan bisnis Auditee:
 akan lebih mudah memperkirakan harta kekayaan yang dimiliki oleh Auditee;
 akan lebih mudah memperkirakan perbuatan-perbuatan hukum Auditee;
 akan lebih mudah meminta dokemen-dokumen yang diperlukan.
 akan lebih mudah mencari peraturan perundang-undangan yang terkait.

Auditor Hukum sebaiknya mengetahui macam-macam bisnis yang ada di masyarakat dengan
segala peraturan yang mengaturnya.
16
SKKKPAHI: “Melakukan Perencanaan Audit
Hukum”
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 Menyusun Kerangka Perencanaan Audit Hukum
2 Menyusun Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Hukum
3 Mengumpulkan Peraturan Perundang-undangan Sesuai Dengan Tujuan Penugasan
Audit Hukum
4 Menentukan Materi Audit Hukum
5 Membentuk Team Kerja Audit Hukum
6 Menentukan Jadwal Kerja Audit Hukum
7 Menentukan Anggaran Biaya Pelaksanaan Audit Hukum
8 Menyiapkan Kertas Kerja Untuk Pelaksanaan Audit Hukum

17
SEKILAS SKKKPAHI (keseluruhan)

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi


Melakukan Telaah dan Identifikasi Tujuan
1. M.691000.001.02
Penugasan Audit Hukum
2. M.691000.002.02 Melakukan Perencanaan Audit Hukum
Meminta Konfirmasi Perencanaan Audit
3. M.691000.003.02
Hukum
Melakukan Pengumpulan Data dan
4. M.691000.004.02
Informasi
Melakukan Analisis Terhadap Data dan
5. M.691000.005.02
Informasi
6. M.691000.006.02 Menyusun Laporan Hasil Audit Hukum
7. M.691000.007.01 Menyampaikan Laporan Hasil Audit Hukum

Auditor Hukum harus mengetahui dan memahami SKKKPAHI


18
TERIMA KASIH

19

Anda mungkin juga menyukai