Disusun Oleh:
Dosen pengampu:
Jaeni,SE,M.Si, Akt
Semarang 2017
BAB I
PENDAHULUAN
2.3 SENGKETA
Sengketa bisa terjadi karena satu pihak merasa haknya dikurangi,
dihilangkan atau dirampas oleh pihak lain. Hak yang dikurangi atau dihilangkan
ini bisa berupa:
1. Uang atau aset lain, baik aset berwujud maupun tak berwujud yang dapat
diukur dengan uang
2. Reputasi, misalnya tercemarnya nama baik apakah itu nama pribadi, keluarga
atau nama perusahaan
3. Peluang bisnis, misalnya tidak bisa ikut dalam proses tender dengan alasan
yang terkesan diskriminatif
4. Gaya hidup, misalnya ditolak memasuki klub atau kawasan yang dinyatakan
eksklusif
5. Hak-hak lain yang berkaitan dengan transaksi bisnis.
AKUNTANSI
HUKUM
Dalam kasus yang lebih pelik ada satu bidang tambahan (disamping akuntansi
dan hukum).Bidang itu ialah auditing. Dalam suatu auditing untuk mendeteksi
kecurangan, si auditor secara priodik berupaya melihat kelemahan dalam sistem
pengendalian intern, terutama yang berkenaan dengan perlindungan aset, yang
rawan akan terjadinya kecurangan (lihat diagram dibawah ini).
Selanjutnya diagram yang menggambarkan dua bagian dari suatu fraud audit,
yang bersifat proaktif dan investigative. Audit investigative dimulai pada bagian
kedua dari audit fraud yang bersifat reaktif, yakni sesudah ditemukannya indikasi
awal adanya fraud.Audit investigasi merupakan bagian dan titik awal dari
akuntansi forensic. (lihat diagram dibawah ini).
Dalam suatu audit secara umum maupun audit yang khusus untuk mendeteksi
fraud (kecurangan), si auditor internal maupun eksternal secara proaktif berupaya
melihat kelemahan-kelemahan dalam sistem pengendalian intern, terutama yang
berkenaan dengan perlindungan terhadap aset, yang rawan akan terjadinya
kecurangan. Ini adalah bagian dari keahlian yang harus dimiliki oleh seorang
auditor. Sama seperti seorang ahli sekuriti memeriksa instalasi keamanan di
perusahaan minyak atau di perhotelan, dan memberi laporan mengenai titik
lemah dari segi keamanan dan pengamanan perusahaan minyak atau hotel
tersebut. Kalau dari suatu audit umum diperoleh temuan audit, atau ada tuduhan
(allegation) dari pihak lain, atau ada keluhan (complaint), auditor bersikap
reaktif. Ia menanggapi temuan, tuduhan atau keluhan tersebut. Contoh:
temuan audit menunjukkan kepala bagian pengadaan berulang kali meminta kasir
membayar pemasok A yang tagihannya belum jatuh tempo, padahal pemasok
lain yang tagihannya melewati tanggal jatuh tempo tidak diminyakan
pembayaranya. Pemasok yang dirugikan menuduh kepala bagian pengadaan itu
berkolusi dengan pemasok A, sejak dalam proses tender dimulai. Pemakai barang
yang dibeli mengeluh bahwa barang yang dipasok A mutunya jauh dibawah
spesifikasi yang disetujui. Dalam contoh tersebut, temuan audit, tuduhan dan
keluhan kebetulan untuk hal yang sama atau terkait. Akan tetapi temuan audit,
tuduhan dan keluhan bisa juga mengenai hal-hal yang tidak berkaitan, tetapi
mengarah kepada petunjuk adanya fraud. Auditor bereaksi terhadap temuan
audit, tuduhan dan keluhan serta mendalaminya dengan melaksanakan audit
investigatif. Audit investigatif dimulai pada bagian kedua dari audit fraud yang
bersifa reaktif, yakni sesudah ditemukannya indikasi awal adanya kecurangan.
Audit investigatif merupakan bagian dan titk awal dari akuntansi forensik.
Jenis Penugasan AkuntansiForensik
Faud Audit
Proaktif Investigatif
AKUNTANSI
Risk Assesmen Temuan Audit Temuan
HUKUM
Sumber Informai
Tuduhan Audit
Keluhan Tip
Akunsi Forensik
Jenis
Penugasan Fraud Audit
Proaktif Invstigatif
Temuan Hukum:
Audit Temuan Pidana
Sumber Risk
Assesmen
Tuduhan Audit Akuntansi Perdata
Informasi Keluhan Administrative
kerugian Arbitrase dan alterative
Tip
Indikasi penyelesaian sengketa
Bukti
Identifikasi awal
Output fraud adanya
ada/tidaknya
pelanggaran
fraud
Selanjutnya bidang hukum yang lebih luas lagi dengan konvensi dan traktat
Internasional yang meliputi ekstradisi dan mutual legal assistance (MLA) (lihat
diagram dibawah ini).
Akunsi Forensik
Jenis
Penugasan Fraud Audit
Proaktif Invstigatif
Temuan Hukum:
Audit Temuan Pidana
Sumber Risk Perdata
Assesmen
Tuduhan Audit Akuntansi Administrative
Informasi Keluhan kerugian Arbitrase dan alterative
Tip penyelesaian sengketa
Indikasi Ekstradisi dan MLA
Bukti
Identifikasi awal
Output fraud adanya
ada/tidaknya
pelanggaran
fraud
Potensi fraud dalam sistem dari entitas yang bersangkutan dapat dilihat
pada:
Kasus korupsi di Indonesia seakan tidak pernah ada habisnya. Tingkat korupsi
yagn masih tinggi juga menjadi pendorong yang kuat untuk berkembangnya
praktik akuntansi forensik di Indonesia
Fraud terjadi karena corporate governance yang rendah, lemahnya
enforcement, standar akuntansi dan lain-lain konsistem dengan tingat korupsi
dan kelemahan dalam penyelenggaraan negara.
Daftar pustaka
Tuanakotta, Theodorus M. akuntansi Forensik dan Audit Investigatif Seri
Departemen Akuntansi FEUI
http://meandmybubble.blogspot.co.id/2015/09/audit-forensik_20.html