PT. Spindo melakukan pembayaran gaji pegawai tetap bulan September 2012 pada tanggal 25
sebesar Rp. 650 juta. Dari Jumlah tersebut perusahaan memotong PPh Pasal 21 sebesar Rp. 45
juta. PT. Spindo kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21 Masa September 2012 pada tanggal
10 Oktober 2012.
Jurnalnya :
25 - 09 - 12 Beban Gaji Rp. 650.000.000,-
Utang PPh Pasal 21 Rp. 45.000.000,-
Kas Rp. 605.000.000,-
(Jurnal pembayaran gaji dan pemotongan PPh pasal 21 September 2012)
Pada bulan Desember 2012 PT. Spindo membayarkan gaji pegawai tetapnya sebesar Rp. 675
juta, selain itu sesuai ketentuan, PT. Spindo melakukan penghitungan ulang PPh terutang
pegawai tetapnya untuk tahun 2012 ini. Dari hasil penghitungan ulang diketahui PPh terutang
seluruh pegawai tetapnya untuk tahun 2012 ini sebesar Rp. 380 juta.
Sedangkan PPh Pasal 21 yang telah dipotong sejak masa Januari s/d November 2012 adalah
adalah sebesar Rp. 355 juta, sehingga kekurangannya dipotongkan dari gaji Desember 2012.
Jurnalnya :
PPH PASAL 22
PT. Spindo (sudah PKP) sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan besi dan
baja , pada tanggal 10 September 2012 menjual barang kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
dengan nilai sebesar Rp. 150 juta, Bendahara Pemprov Jawa Tengah melakukan pembayaran
pada tanggal 25 September 2012. PT. Spindo menerima SSP dari Bendahara Pemprov Jabar
pada tanggal 15 Oktober 2012. Bagaimana jurnal PT. Spindo?
Jurnal :
10 - 09 - 2012 Piutang Dagang Rp. 165.000.000,-
PPN Keluaran - Pemungut Rp. 15.000.000,-
Penjualan Rp. 150.000.000,-
(Jurnal Penjualan Kepada Pemprov Jateng )
Jurnal :
10 - 09 - 2012 Piutang Dagang Rp. 165.000.000,-
PPN Keluaran Rp. 15.000.000,-
Penjualan Rp. 150.000.000,-
(Jurnal Penjualan Kepada BUMN)
PPH PASAL 23
Pada tanggal 1 Januari 2012 PT. Spindo membayar jasa konsultasi yang dilakukan oleh PT Insan
performa sebesar Rp20.000.000,- Atas transaksi ini PT Insan performa akan memungut PPN
sebesar 10% x Rp20.000.000,- = Rp2.000.000,- dan PT. Spindo akan memungut PPh Pasal 23
sebesar 2% x Rp20.000.000,- = Rp400.000,-
PPH PASAL 24
PT. Spindo memperoleh penghasilan netto selama tahun 2012 dari dalam dan luar negeri sebagai
berikut:
Penghasilan DN Rp 3.000.000.000,00
Penghasilan LN Rp 1.500.000.000,00
Jika diketahui bahwa tarif pajak di luar negeri adalah sebesar 20%, maka berapakah nilai batas
maksimum kredit pajak dan nilai yang dikreditkan? Bagaimana penjurnalan dilakukan saat
penerimaan penghasilan dari luar negeri dan saat penghitunganpajak penghasilan akhir tahun?
Jawaban :
Penghasilan LN Rp 1.500.000.000,00
Penghasilan DN Rp 3.000.000.000,00
= Rp 1.125.000.000,00
Rp 4.500.000.000,00
= Rp 375.000.000,00
= Rp 300.000.000,00
Nilai pajak dikreditkan = Rp 300.000.000,00
Jurnal
Kas 1.200.000.000
PPH PASAL 25
b. Berapakah besar angsuran PPh 25 per bulan untuk tahun 2013? Bagaimana
penjurnalannya?
Jawaban :
Jurnal :
Kas 377.083.333,33
PPH PASAL 26
Pada tanggal 14 November 2012 PT. Spindo menggunakan jasa konsultasi dari Australia.
Jumlah yang harus dibayarkan berdasarkan kontrak adalah sebesar Rp600.000.000,- Atas
transaksi ini PT. Spindo harus memungut sendiri PPN atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak (JKP)
dari luar daerah pabean sebesar 10% x Rp600.000.000,- = Rp60.000.000,- dan memotong PPh
Pasal 26 atas pembayaran ke Australia sebesar 20% x Rp600.000.000,- = Rp120.000.000,-
Jurnal yang dicatat oleh PT. Spindo adalah:
Kas yang dikeluarkan oleh PT. Spindo sebesar Rp540.000.000,- terdiri dari Rp480.000.000,-
dibayarkan sebagai imbalan jasa kepada Subjek Pajak di Australia dan Rp60.000.000,-
disetorkan kepada negara dengan menggunakan SSP yang kedudukannya dipersamakan dengan
Faktur Pajak, sehingga bisa dikreditkan sebagai Pajak Masukan di SPT Masa PPN.