Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 1893141082
KELAS : MANAJEMEN/C
TUGAS PERPAJAKAN
Soal Teori
1. Jelaskan pengertian PPh Pasal 25
Jawab:
Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh Pasal 25) adalah pajak yang dibayar secara angsuran.
Tujuannya adalah untuk meringankan beban wajib pajak, mengingat pajak yang terutang
harus dilunasi dalam waktu satu tahun. Pembayaran ini harus dilakukan sendiri dan tidak
bisa diwakilkan.
2. Tuan Ari, pengusaha warung makan "Sate Kambing" dengan status K/2, membukukan
laba bersih tahun 2009 Rp250.000.000. Hitunglah besanya PPh Pasal 25 untuk tahun
2010!
Jawab:
Penghasilan neto Rp. 250.000.000
PTKP (K/2)
- Diri wajib pajak Rp. 54.000.000
- Tambahan Menikah Rp. 4.500.000
- Tanggungan 2 Rp. 9.000.000 +
Rp. 67.500.000 –
Penghasilan kena pajak Rp. 182.500.000
Pajak penghasilan terutang:
5% × 50.000.000 Rp. 2.500.000
15% × 132.500.000 Rp. 19.875.000 +
Rp. 22.375.000
Karena pada soal tidak terdapat pajak penghasilan yang dipotong atau dipungut oleh
pihak lain dan pajak yang dibayar atau terutang diluar negeri sesuai dengan ketentuan
pasal 21, pasal 22, pasal 23, dan pasal 24 maka besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk
tahun 2010 adalah:
PPh Pasal 25 : Rp. 22.375.000 ÷ 12 = Rp. 1.864.583,33
3. Ny Rossa, pengusaha batik "Cangkul" dengan status TK/1, membukukan laba bersih
tahun 2009 Rp136.000.000. Selama tahun 2009, Ny Rossa membayar kredit pajak
sebesar Rp9.000.000. Dalam jumlah tersebut terdapat angsuran Pajak Penghasilan (PPh
Pasal 25 sebesar Rp4.500.000). Hitunglah besamya PPh Pasal 25 untuk tahun 2010!
Jawab:
a. Angsuran PPh pasal 25 tahun 2009 adalah Rp 4.500.000
b. Angsuran PPh pasal 25 untuk tahun 2010 dihitung sebagai berikut:
Laba Bersih Rp136.000.000
Kredit Pajak Rp 9.000.000 -
Rp127.000.000
PTKP (TK/1):
- Diri wajib pajak Rp54.000.000
- Tanggungan 1 Rp 4.500.000 +
Rp 58.500.000 -
Penghasilan Kena Pajak Rp 68.500.000
Pajak Penghasilan Terutang:
5% x Rp 50.000.000 Rp2.500.000
15% x 18.500.000 Rp2.775.000 +
Rp 5.275.000
Besarnya angsuran PPh pasal 25 untuk tahun 2010:
Rp 5.275.000 ÷ 12 = Rp 439.583,33 atau Rp 439.583
4. Mengacu pada soal nomor 3, apabila diketahui pada tahun 2008 Ny Rossa mempunyai
sisa kerugian fiskal sebesar Rp100.000.000, hitunglah PPh Pasal 25 yang harus dibayar
Ny Rossa pada tahun 2010!
Jawab:
Laba Bersih Rp 136.000.000
Kredit Pajak (Rp 9.000.000)
Sisa Kerugian Fiskal (Rp 100.000.000)
Rp 27.000.000
Pajak Penghasilan Terutang:
5% x Rp 27.000.000 Rp1.350.000
Besarnya PPh pasal 25 yang harus dibayar Ny Rossa untuk tahun 2010:
Rp 1.350.000 ÷ 12 = Rp 112.500
5. Pak Dodo (K/1) adalah pengusaha kerupuk. Karena kesadarannya membayar pajak, dia
baru menjadi Wajib Pajak per tanggal 1 Mei 2009. Dalam menjalankan usahanya (KLU
31120/tarif NP 8,5%), Pak Dodo tidak menyelenggarakan pembukuan, namun selama
bulan Mei 2009 diketahai total peredaran bruto Rp40.000.000. Hitunglah besarnya PPh
25 yang harus disetor ke kas negara mulai bulan Juni 2009 (masa pajak Mei 2009)!
Buatlah jurnal saat penyetoran PPh 25 ke kas negara!
Jawab:
Penghasilan bruto Rp. 40.000.000
NP : 8,5% ( 3.400.000) _
Penghasilan neto Rp. 36.600.000
Penghasilan neto di setahunkan Rp. 439.200.000
PTKP (K/1) :
- Diri WP Rp. 54.000.000
- Tambahan Menikah Rp. 4.500.000
- Tanggungan 1 Rp. 4.500.000 +
PPh terutang :
5% × 50.000.000 Rp. 2.500.000
15 % × 250.000.000 Rp. 37.500.000
25% × 76.200.000 Rp. 19.050.000 +
Jadi, besarnya angsuran pajak yang harus dibayarkan oleh Pak Dodo pada Juni 2009
adalah sebesar Rp. 4,920,833.33
SPT Tahunan yang sebenarnya baru disampaikan tanggal 26 Juni 2009, dengan informasi
Penghasilan neto (fiskal) Rp135.000.000 dan kredit pajak (PPh 22, 23, dan 24)
Rp4.800.000. Hitunglah besarnya PPh 25 vang harus disetor ke kas negara untuk bulan
Juli 2009 (masa pajak Juni 2009 ditambah kek pembayaran PPh 25 & denda) dan
Agustus 2009! Buatlah jurnal saat penyetoran PPh 25 ke kas negara dari Februari-
Agustus 2009!
Jawab:
1) PPh yang terutang tahun 2008 - Maret 2009 sebesar Rp. 106.000.000
2) Izin perpanjangan waktu penyampaian SPT tahunan PPh sampai 30 Juni 2009.
SPT tahunan yang diajukan tanggal 23 April 2009 diperoleh data sebagai berikut :
Penghasilan neto (fiskal) atau PPh yang terutang = Rp 106.000.000
Kredit Pajak (PPh 22,23, dan 24) = Rp 4.800.000
SPT tahunan yang sebenarnya baru disampaikan tanggal 26 Juni 2009, dengan informasi:
Penghasilan neto (fiskal) atau PPh yang terutang Rp 135.000.000
Kredit pajak (PPh 22,23,24) Rp 4.800.000.
Besarnya angsuran PPh pasal 25 bulan April sampai Mei 2009 adalah :
Angsuran PPh pasal 25 Januari sampai dengan maret 2009 masing-masing
sebesar Rp. 800.000.
Angsuran PPh pasal 25 bulan April sampai Mei 2009 dihitung berdasarkan SPT
Tahunan PPh 2008 sampai dengan maret 2009 (perhitungan sementara), yaitu :
PPh yang terutang Rp 106.000.000
Kredit pajak diperbolehkan (PPh 22, 23, 24) Rp 4.800.000 _
PPh pasal 25 untuk bulan April sampai Mei 2009 sebesar Rp 8.433.333
sebulan, padahal yang seharusnya sebesar Rp 10.850.000 sehingga terdapat
kekurangan sebesar Rp. 2.416.667 setiap bulan untuk bulan April sampai Mei.
Jumlah tersebut harus dipotong dan terutang bunga sebagai berikut :
Untuk masa April 2009 terutang bunga 2% perbulan dihitung sejak 16 Mei 2009
sampai dengan tanggal penyetoran
Untuk masa Mei 2009 terutang bunga 2% perbulan dihitung sejak 16 Juni 2009
sampai dengan tanggal penyetoran