Harga valuta asing dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu langsung atau tidak
langsung. Untuk dapat membedakan antara kedua cara ini, seseorang perlu memahami mata
uang domestik atau mata uang lokal dan mata uang asing. Contohnya untuk indonesia, mata
uang domestik atau lokal adalah rupiah dan mata uang lainnya otomatis menjadi mata uang
asing.
Kuotasi Langsung atau Direct Quotation : Cara penentuan kurs suatu mata uang
dimana satu mata uang asing dugunakan untuk menilai mata uang local. Oleh karena itu
menurut metode direct quotation, unit mata uang asing senantiasa tetap terhadap mata uang
lokal. Kuotasi Tidak langsung atau Indirect Quotation : Penetuan kurs dimana unit mata uang
lokal digunakan untuk menilai mata uang asing. Dalam indirect quotation unit mata uang
lokal selalu tetap terhadap mata uang asing.
Kuotasi langsung adalah penetapan harga satu valuta asing dalam mata uang domestik
atau jumlah mata uang lokal yang diperlukan untuk setiap mata uang asing atau
currency/foreign currency atau DC/FC. Inilah kuotasi yang dipilih indonesia dan sebagian
besar negara lain didunia. Dengan cara ini, kita setiap hari membaca atau mendengar kalau
dolar amerika (AS) diperdagangkan pada harga Rp.10.000 per dolar atau yen Jepang (y)
diperjualbelikan pada kisaran Rp.120 per yen, dan seterusnya.
Kebalikannya adalah kuotasi tidak langsung, yaitu jika mata uang domestik
dinyatakan dalam mata uang asing atau FC/DC. Inilah cara yang digunakan Australia dan
beberapa negara lain. Dengan cara ini, berita tentang harga valuta asing di televisi atau koran
Australia adalah dolar Australia hari ini diperdagangkan pada harga 0,7 dolar AS;0,95 dolar
Singapura; dan seterusnya.
Contoh: Jika satu won korea disini dihargai Rp8, gunakan kuotasi untuk menyatakan
valuta asing itu.
Kuotasi tidak langsung : Won Korea 1/8= 0,125 won korea / Rp atau FC/DC
Contoh: Jika diberikan kuotasi tidak langsung $S 1,1/A$ di Australia, ubahlah kedalam
kuotasi langsung.
Selain kuotasi metode langsung dan tidak langsung, kita juga mengenal kuotasi amerika dan
eropa. Kedua kuotasi terakhir ini paling umum digunakan antar bank, antar diler, dan antar
pialang. Dalam kuotasi amerika, semua mata uang lain dinyatakan harganya dalam dolar AS
permata uang itu atau US$ /FC. Sebaliknya, dalam kuotasi eropa, nilai satu dolar AS akan
dinyatakan dalam mata uang lainnya atau FC/US$. Sebagai ilustrasi, dalam kasus 1 dolar AS
Ekuivalen dengan 1,5 dolar Australia, maka kuotasinya menjadi:
Contoh: Jika diberikan kuotasi Eropa 6 yuan china/US$ Hitung kuotasi amerika.
Perbedaan antara kuotasi Amerika dan Eropa dengan kuotasi langsung dan tidak
langsung adalah dalam kuotasi Amerika dan Eropa selalu ada mata uang dolar Amerika
sebagai mata uang utama dunia. Jika dinyatakan berapa mata uang asing per US$ disebut
kuotasi Eropa dan jika disebutkan nilai Ekuivalen dalam dolar AS per mata uang asing
disebut kuotasi Amerika. Untuk negara Amerika (AS), kuotasi Amerika itu sama dengan
kuotasi langsung dan kuotasi eropa adalah kuotasi tidak langsung.
III. HUKUM SATU HARGA
Teori Hukum satu harga menjelaskan tentang hubungan antara nilai tukar, atau kurs
dengan harga barang atau komoditi. Menurut Hukum ini, komoditas yang sama akan
memiliki harga yang sama, meskipun dijual di tempat yang berbeda.
Pendekatan ini mengatakan bahwa barang yang sama yang dijual di beberapa negara
harus memiliki harga yang sama. Untuk ini, kita memerlukan barang sama dari perusahaan
yang sama dijual banyak negara. Ada beberapa produk yang memenuhi kriteria ini, namun
yang paling sering digunakan sebagai acuan adalah harga Big Mac dari McDonald.
Di Amerika per 24 juli 2008, harga Big Mac adalah US$3,57 dan di indonesia
Rp.18.700/3,57 US$. Kurs US$ sebesar Rp.10.900, karenanya, ketinggian berdasarkan
pendekatan ini atau rupiah yang dinilai kerendahan (undervalued).
Kelemahan pendekatan ini adalah uang Rp.18.700 dan US$3,57 dianggap mempunyai
daya beli yang sama. Asumsi ini kurang realistis karena kenyataannya daya beli Rp.18.700 di
indonesia lebih besar dari pada US$3,57 di Amerika. Kita ketahui bersama kalau upah
minimum di indonesia adalah sekitar Rp.1.000.000 perbulan sementara di Amerika adalah
Rp.75.000 (US$7) per jam atau Rp.600.000 per hari.
Contoh:
Jika harga Big Mac perjuli 2008 di Australia adalah A$3,45 dan di Singapura adalah S$3,95.
Hitung kurs dolar Australia di Singapura jika Singapura menggunakan kuotasi langsung.
= S$3,95/A$3,45
=S$1,145/A$
Jika ternyata dolar Australia di singapura aktualnya adalah 1,00 S$/A$. Maka nilai
tukar A$ dinilai kerendahan (undervalued) terhadap S$ sebesar 12,66%. Yaitu (kurs aktual-
kurs berdasarkan hukum satu harga)/ kurs berdasarkan hukum satu harga atau ( 1,00 - 1,145 )
/ 1,145. Aleternatif lain, kita dapat mengatakan kalau S$ dinilai kemahalan atau sudah
overvalued sebesar 14,5% terhada A$, yaitu (1/1-1/1,145)/1/1,45 atau (1-0,8734)/0,8734.
Berdasarkan pemahaman ini, kita dapat menghitung besaran kerendahan (undervaluation)
atau besaran kemahalan (overvaluation) dari semua mata uang yang ada dalam tabel terhadap
US$.
IV. APRESIASI DAN DEPRISIASI
Dalam sistem kurs tetap, nilai tukar valuta asing cenderung tetap dari hari ke hari.
Kurs hanya berubah, biasanya dalam jumlah yang signifikan, jika ada kebijakan devaluasi
atau revaluasi oleh pemerintah. Indonesia pernah menerapkan sistem kusr tetap hingga tahun
1986 sebelum di ganti dengan kusr mengambang terkendali yang bertahan hingga 1997.
Setelah itu, hinggga saat ini, kedua sistem kusr ini tinggal kenangan dengan di gunakannya
sistem kurs mengambang bebas. Mungkin ada yang masih ingat jika di tahun 1998 nilai
rupiah kita begitu merosotnya hingga satu dolar AS dihargai Rp 15.000.
Untuk menghitung besarnya apresiasi atau penguatan sebuah mata uang asing terhadap mata
uang domestik, kita menggunakan persamaan:
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖−𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒍𝒂𝒎𝒂
%Apresiasi = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒍𝒂𝒎𝒂
Dengan nilai tukar baru dan nilai tukar lama dinyatakan dalam kuotasi lansung.
Contoh
Nilai tukar (kurs) dolar AS selama tahun 1997-1998 mengalami penguatan dari
Rp2.500/US$. Hitung persentase apresiasi US$ terhadap rupiah selama periode itu.
Jawab :
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒅𝒐𝒍𝒂𝒓 𝑨𝑺 − 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒐𝒍𝒂𝒓 𝑨𝑺
%Apresiasi = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒐𝒍𝒂𝒓 𝑨𝑺
𝑅𝑝10.000−𝑅𝑝2.500
= 𝑥100%
𝑅𝑝2.500
=300%
Berdasarkan persamaan di atas, sebuah mata uang dapat mengalami apresiasi atau penguatan
terhadap mata uang lain hingga ratusan persen seperti yang pernah dialami dolar AS terhapap
mata uang kita pada tahun 1998. Apakah dengan demikian kita kita dapat mengatakan rupiah
kita mengalami depresiasi atau pelemahan sebesar ratusan persen? Ternyata tidak, karena
depresiasi tidak mungkin sampai 100% apalagi lebih. Jika sebuah mata uang mengalami
depresiasi 100%, maka uang kertas dan logamnya sudah tidak mempunyai nilai lagi untuk di
tukarkan. Oleh karena itu, persamaan untuk menghitung persentase apresiasi tidak dapat kita
gunakan untuk menghitung deprisiasi sebuah mata uang. Untuk tujuan itu, kita mempunyai
persamaan baru, yaitu:
𝟏 𝟏
−
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒍𝒂𝒎𝒂
%Depresiasi = 𝟏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝒍𝒂𝒎𝒂
Contoh
Hitung besar depresiasi rupiah dolar AS dalam contoh di atas, yaitu Rp2.500/US$ menjadi
Rp10.000US$.
Jawab :
𝟏 𝟏
−
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝑼𝑺$ 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝑼𝑺$ 𝒍𝒂𝒎𝒂
% Depresiasi rupiah terhadap dolar = 𝟏 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒓 𝑼𝑺$ 𝒍𝒂𝒎𝒂
1 1
−
Rp10.000 Rp2.500
= 1 x100%
Rp.2.500
= -75%
Contoh:
Dalam dua bulan terakhir di tahun 2008, harga dolar AS meningkat dari Rp10.000 menjadi Rp11.000.
Hitung depresiasi rupiah yang terjadi.
Jawab :
= -9.09%
%𝑨𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊
%Depriasi = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝟏+%𝑨𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊
%𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊
%Apresiasi= 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝟏−%𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊
Contoh
Jika dolar AS dikatakan terapresiasi 100% terhadap rupiah, hitunglah depresiasi rupiah
terhadap dolar AS
Jawab :
%𝑨𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒐𝒍𝒂𝒓 𝑨𝑺
%Depresiasi rupiah = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝟏+𝑨𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒐𝒍𝒂𝒓 𝑨𝑺
100%
= 𝑥 100%
1+100%
= 50%
Contoh
Jika rupiah mengalami depresiasi 20% terhadap won Korea dari 1⁄8 won menjadi 1⁄10 won, hitang
apresiasi won korea terhadap rupiah.
Jawab:
%𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊 𝑹𝒑
%Apresiasi rupiah = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝟏−%𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊 𝑹𝒑
20%
= 𝑥100%
1−20%
= 25%
V. Spread Nilai Tukar
Sejauh ini kita hanya menggunakan satu nilai tukar atau kurs untuk setiap valuta asing.
Kurs tunggal ini memang ada dan juga digunakan seperti kurs pajak atau kurs tengah Bank
Indonesia. Namun, pada prakteknya, kita lebih sering menghadapi harga yang berbeda untuk
membeli dan menjual setiap valuta asing. Jila kita ingin membeli, kita harus membayar kurs
jual bank/money changer. Sebaliknya, kita akan menerima kurs beli dari bank atau money
changer jika kita ingin menjual valuta asing yang kita miliki. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan harga jual dan harga beli adalah harga jual dan harga beli yang diberikan
bank atau money changer.
Selisih antara harga jual dan harga beli yang ditawarkan sebuah bank atau money
changer adalah bagian keuntungan bank atau money changer karena jual beli valuta asing
tidak mengenal komisi atau biaya transaksi lain. Selisih ini disebut spread. Semakin liquid
dan kuat sebuah mata uang asing, semakin rendah spread-nya. Persentase spread, karenanya,
bervariasi antara satu mata uang dengan mata uang lainnya. Persamaan untuk menghitung
spread adalah:
Contoh:
Sebuah bank menjual yen jepang atau ¥ pada harga Rp128 dan membelinya pada harga
Rp122. Hitunglah spread ¥.
Rp128−Rp122
= [ Rp128+Rp122 ] × 100%
2
Rp6
= [ ] × 100%
Rp125
= 4,8%
VI. Investasi dalam Valuta Asing
valuta asing:
Contoh:
Mirna menanamkan dananya dalam deposito US$ sebanyak US$ 10.000 dengan
bunga 4%p.a. Saat dia membuat deposito,dolar AS adalah Rp.10.000/US$. Setelah
setahun,dia mencairkan depositonya pada kurs Rp.11.000/US$. Hitung return bersih yang
diperolehnya jika bunga deposito dikenakan pajak 20%.
jawab:
Bunga depositi bersih dalam US$ = (1-20%) 4%
= 3,2%
%Apresiasi US$ =10%
Return bersih dalam Rp = ( 1+ 𝒓𝒗 )( 1 + % Apresiasi ) – 1
= ( 1 + 3,2 % ) ( 1 + 10% ) – 1
= 13,52%
Cara lain, hitung dolar AS yang diterimanya pada akhir periode investasi. Kemudian
konversikan ke dalam rupiah lalu bandingkan dengan investasi awal dalam rupiah.
Nilai investasi awal dalam Rp = US$ 10.000 x Rp 10.000 / US$
= Rp 100.000.000
Nilai investasi akhir dalam US$ = US$ 10.000 x ( 1+( 1 – 20% ) 4%)
= US$ 10.320
Nilai investasi akhir dalam Rp = US$ 10.320 x Rp. 113.520.000
𝑅𝑝.113.520.000−𝑅𝑝.100.000.000
Return bersih investasi dalam Rp = x 100%
𝑅𝑝.100.000.000
= 13,52%
Contoh:
Seorang investor Indonesia membeli obligasi RI INDO03 dengan nilai nominal
US$100.000 di Citibank dengan harga 88 plus biaya komisi 2% pada awal 2009. Obligasi itu
berbunga 7.5% p.a. dan akan jatuh tempo 15 Januari 2016. Setahun kemudian, obligasi itu
dijualnya pada harga 95 dan tidak ada biaya transaksi. Tidak ada pajak atas bunga obligasi
ini. Jika kurs US$ awal tahun 2009 adalah Rp 11.000 dan setahun kemudian menjadi
Rp12.000, hitung return bersih dalam rupiah.
jawab:
Harga obligasi = 88% + 2 % = 90%
Return investasi dalam US$ = capital gain + kupon obligasi
95%−90% 7.5%
= +
90% 90%
= 13,89%
% Apresiasi US$ selama setahun = 9,09%
Return bersih dalam Rp = ( 1 + 𝒓𝒗 )( 1 + % Apresiasi ) – 1
= ( 1 + 13,89% ) ( 1 + 9,09% ) – 1
= 24,24%
Soal
1. Australia dan inggris diinformasikan menggunakan kuota tidak langsung. Jika 1
Poundsterling ( £ ) Inggris Ekuivalen dengan 2 dolar Australia ( AS$ ), berikan harga
dolar Australia di Inggris dan Kuotasi harga Pound di Australia!
2. Dolar Australia sempat diperdagangkan pada US$0,95 pada tahun 2008. Namun
kemudian, nilainya merosot menjadi US$ 0,62 pada awal tahun 2009. Hitung
Apresiasi US$ terhadap A$ dan depresiasi A$ terhadap US$!
3. Di Penjual Valuta Asing Ayu Mas, ringgit Malaysia dapat dibeli pada harga
Rp3.200/RM dan dijual pada harga Rp.3200/RM . Hitunglah spread RM!
4. Harga Big Mac di Thailand dan Amerika pada akhir 2008 adalah 62 Baht ( THB ) dan
US$3,57. Nilai tukar US$ dalam Baht pada akhir 2008 adalah THB 35/US$. Hitung
US$ terhadap Baht berdasarkan hukum satu harga dan besarnya undervaluation atau
overvaluation!
5. Pak Fajar membayar Rp100.000.000 untuk US$10.000 yang kemudian ditaruhnya
dalam sebuah deposito 6 bulan berbunga 4% p.a. Pajak atas penghasilan bunga
diketahui adalalah 20%. Jika 6 bulan kemudian, kuotasi untuk rupiah dari penjual
valuta asing adalah beli Rp11.300 dan jual Rp11.500, Hitung return yang diperoleh
Pak Fajar!