Anda di halaman 1dari 9

Makalah

“ Pengertian dan Perbedaan Tafsir, Takwil, dan Terjemah. “

Disusun Oleh:
1. Indah Wahyuni
2. Venni Yolanda
3. Dimas Priyanto

UIN- Sumatera Utara


Akuntansi Syariah
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, selalu kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
dengannya kita mendapat rahmat, nikmat, serta hidayah dan inayah-Nya, sehingga dapat
melaksanakan fungsi kita di muka bumi ini sebagai hamba-Nya yang selalu ta’at pada syari’at.
Sholawat beserta beriring salam senantiasa tetap tercurahkan kapada Nabi Muhammad SAW.
Makhluk Allah yang datang untuk membimbing kita menuju ke jalan yang diridhai-Nya dan
patut menjadi tauladan ummat Islam hingga akhir zaman.
Rasa syukur yang tak terhingga, atas petunjuk dan pertolongan Allah SWT. Kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini, walaupun didalamnya masih terdapat banyak kekurangan
dan kekhilafan, yang mana hal itu memang benar-benar bersumber dari kelemahan penulis.
Semoga makalah yang berjudul “PENGERTIAN DAN PERBEDAAN TAFSIR, TAKWIL DAN
TERJEMAH”, ini dapat menambah wawasan baru dalam bidang keilmuan penulis serta pembaca
pada umumnya. Kritik dan saran selalu kami harapkan sebagai agar bisa lebih maju dan juga
demi memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, karena penulis sadar bahwa
kesempurnaan semata hanya milik Allah SWT.
TAFSIR, TAKWIL DAN TERJEMAHAN

A. Pengertian Tafsir, Takwil dan Terjemah

1. Tafsir

Tafsir menurut bahasa adalah penjelasan dan menerangkan, Tafsir diambil dari kata Al-

Fasr’ yang berarti membuka dan menjelaskan sesuatu yang tertutup. Oleh karena itu dalam

bahsa arab kata tafsir berarti membuka secara maknawi dengan menjelaskan arti yang

tertangkap dari redaksional yang eksplisit (tersurat).

Maka defenisi Al-Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang redaksi-redaksi Al-Qur’an

dengan memperhatikan pengertian untuk mencapai pengetahuan tentang apa yang

dikehendaki oleh Allah SWT, sesuai dengan kadar kemampuan manusia.

Adapun tentang pengertian tafsir berdasarkan istilah, para ulama banyak memberikan

komentar antara lain sebagai berikut :

a. Menrut Al-Kilabi

Tafsir adalah penjelasan Al-Qur’an dengan menerangkan makna dari tujuan (isyarat).

b. Menurut Syekh Al-Jazari

Tafsir adalah hakekatnya menjelaskan lafazh yang sukar difahami dengan jalan

mengemukakan salah satu lafazh yang bersinonim (mendekati) dengan lafazh tersebut

c. Menurut abu Hayyan

Tafsir adalah ilmu yang mengenai cara pengucapan lafazh Al-Qur’an serta cara

mengungkapkan petunjuk kandungan hukum dan makna yang terkandung didalamnya.


d. Menurut Az-Zarkasyi

Tafsir adalah ilmu yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan makna-makna Al-

Qur’an yang diturunkan pada pada nabi Muhammad SAW, serta mengumpulkan kandungan

dan hukum dan hikmahnya.

Berdasarkan beberapa rumusan tafsir yang dikemukakan para ulama tersebut, dapat

ditarik kesimpulan bahwa tafsir adalah suatu hasil yang tanggapan dan penalaran manusia

untuk menyikapi nilai-nilai samawi yang terdapat didalam Al-Qur’an.

2. Takwil

Arti takwil menurut lughat berarti menerangkan, menjelaskan. Adapun arti bahasanya

menurut Az-Zarqoni adalah sama dengan tafsir.

Adapun mengenai arti takwil menurut istilah banyak para ulama memberikan

pendapatnya antara lain sebagai berikut ini :

a. Menurut Al-Jurzzani

Memalingkan suatu lafazh dari makna d’zamirnya terhadap makna yang dikandungnya

apabila makna alternative yang dipandang sesuai dengan ketentuan Al-kitab dan As-sunnah.

b. Menurut defenisi lain

Takwil adalah mengenbalikan sesuatu kepada ghayahnya (tujuannya) yakni menerangkan

apa yang dimaksud.

c. Menurut Ulama Salaf

1). Menafsirkan dan mejelaskan makna suatu ungkapan baik yang bersesuaian dengan makna

ataupun bertentangan.
2). Hakekat yang sebenarnya yang dikehendaki suatu ungkapan.

d. Menurut Khalaf

Mengalihkan suatu lafazh dari maknanya yang rajin kepada makna yang marjun karena ada

indikasi untuk itu.

Pengertian takwil menurut istilah adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-

ayat) Al-Qur’an melalui pendekatan pemahaman arti yang dikandung oleh lafazh itu.

3. Terjemah

Arti terjemah menurut bahasa adalah susunan dari suatu bahasa kebahasa atau mengganti,

menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa lain kesuatu bahasa lain.

Adapun yang dimaksud dengan terjemahan Al-Qur’an adalah seperti dikemukakan oleh

“Ash-Shabuni” yakni memindahkan Qur’an kebahasa lain yang bukan bahasa arab dan mencetak

terjemah ini kedalam beberapa naskah untuk dibaca orang yang tidak mengerti bahasa arab

sehingga dia dapat

B. Perbedaan Tafsir, Takwil dan Terjemah

Adapun perbedaan tafsir, takwil dan terjemah itu sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Tafsir

-Menerangkan makna lafazh yang telah diterima selama satu hari, selain itu juga menetapkan apa

yang dikehendaki ayat yang dikehendaki Allah SWT.

- Menjelaskan makna ayat yang kadang-kadang dengan panjang lebar, lengkap dengan

penjelasan hukum-hukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu dan seringkali disertai

dengan kesimpulan kandungan ayat-ayat tersebut.


2. Takwil

- Menetapkan makna yang dikehendaki suatu lafazh yang dapat menerima banyak makna karena

didukung oleh dalil.

- Mengoleksi salah satu makna yang mungkin diterima oleh suatu ayat tanpa menyakinkan

bahwa itulah yang dikehendaki Allah SWT serta menafsirkan batin lafazh.

- Mengalihkan lafadz-lafadz ayat al-Qur’an dari arti yang lahir dan rajih kepada arti lain yang

samar dan marjuh.

3. Terjemah

-Mengalihkan bahasa Al-Qur’an yang berasal dari bahasa arab kedalam bahasa non arab.
-Hanya mengubah kata-kata dari bahasa arab kedalam bahasa lain tanpa memberikan penjelasan
arti kiandungan secara panjang lebar dan tidak menyimpulkan dari isi kandungannya.

C. Macam-Macam Tafsir, Ta’wil dan Terjemah


a) Macam-macam tafsir
Macam-macam tafsir berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumber penafsirannya, tafsir terbagi kepada dua bagian: Tafsir Bil-Ma’tsur dan Tafsir
Bir-Ra’yi. Namun sebagian ulama ada yang menyebutkannya tiga bagian.
1) Tafsir Bilma’tsur adalah tafsir yang menggunakan Alquran dan/atau As-Sunnah sebagai
sumber penafsirannya.
2) Tafsir Bir-Ra’yi adalah Tafsir yang menggunakan rasio/akal sebagai sumber
penafsirannya.
3) Tafsir Bil Isyarah, Penafsiran Alquran dengan firasat atau kemampuan intuitif yang biasanya
dimiliki oleh tokoh-tokoh shufi, sehingga tafsir jenis ini sering juga disebut sebagai tafsir shufi.
Macam-macam Tafsir berdasarkan corak penafsirannya
Corak penafsiran yang dimaksud dalam hal ini adalah bidang keilmuan yang mewarnai
suatu kitab tafsir. Hal ini terjadi karena mufassir memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda-
beda, sehingga tafsir yang dihasilkannya pun memiliki corak sesuai dengan disiplin ilmu yang
dikuasainya.
Berdasarkan corakm penafsirannya, kitab-kitab tafsir terbagi kepada beberapa macam. Di
antara sebagai berikut:
1) Tafsir Shufi/Isyari, corak penafsiran Ilmu Tashawwuf yang dari segi sumbernya termasuk
tafsir Isyariy.
2) Tafsir Fiqhy, corak penafsiran yang lebih banyak menyoroti masalah-masalah fiqih. Dari
segi sumber penafsirannya, tafsir bercorak fiqhi ini termasuk tafsir bilma’tsur.
3) Tafsir Falsafi, yaitu tafsir yang dalam penjelasannya menggunakan pendekatan filsafat,
termasuk dalam hal ini adalah tafsir yang bercorak kajian Ilmu Kalam. Dari segi sumber
penafsirannya tafsir bercorak falsafi ini termasuk tafsir bir-Ra’yi.
4) Tafsir Ilmiy, yaitu tafsir yang lebih menekankan pembahasannya dengan pendekatan ilmu-
ilmu pengetahuan umum. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak ‘Ilmiy ini juga
termasuk tafsir bir-Ra’yi.
5) Tafsir al-Adab al-Ijtima’i, yaitu tafsir yang menekankan pembahasannya pada masalah-
masalah sosial kemasyara-katan. Dari segi sumber penafsirannya tafsir bercorak al-Adab al-Ijtima’
ini termasuk tafsir bir-Ra’yi. Namun ada juga sebagian ulama yang mengkategorikannya sebagai
tafsir Bil-Izdiwaj (tafsir campuran), karena prosentase atsar dan akal sebagai sumber penafsiran
dilihatnya seimbang.
Macam-macam Tafsir berdasarkan metodenya
1) Metode Tahlily (metode Analisis)
Yaitu metode penafsiran ayat-ayat Alquran secara analitis dengan memaparkan segala aspek yang
terkandung dalam ayat yang ditafsirkannya sesuai dengan bidang keahlian mufassir tersebut.
2) Metode Ijmaly (metode Global)
Yaitu penafsiran Alquran secara singkat dan global, tanpa uraian panjang lebar, tapi mencakup
makna yang dikehendaki dalam ayat.
3) Metode Muqaran (metode Komparasi/Perbandingan).
Tafsir dengan metode muqaran adalah menafsirkan Alquran dengan cara mengambil sejumlah
ayat Alquran, kemudian mengemukakan pendapat para ulama tafsir dan membandingkan
kecendrungan para ulama tersebut, kemudian mengambil kesimpulan dari hasil
perbandingannya [al-‘Aridh, 1992: 75].
4) Metode Maudhu’i (metode Tematik).
Yaitu metode yang ditempuh oleh seorang mufassir untuk menjelaskan konsep Alquran tentang
suatu masalah/tema tertentu dengan cara menghimpun seluruh ayat Alquran yang
membicarakan tema tersebut.
b) Macam-macam ta’wil
 Dari segi diterima atau tidaknya suatu ta’wil, ada 2 bentuk yaitu:
1) Takwil maqbul, yaitu ta;wil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan.
2) Takwil ghair Al-Maqbul, yaitu ta’wil yang yang hanya didasarkan kepada selera atau
dorongan lain dan tidak memenuhi syarat yang ditentukan.
 Dari segi dekat atau jauhnya pengalihan makna lafaz yang di ta’wil dari makna zahirnya,
ta’wil dibedakan menjadi 2 bentuk:
1) Ta’wil Qarib,yaitu ta’wil yang tidak jauh beranjak dari arti zahirnya, sehingga dengan
petunjuk yang sederhana dapat dipahami maksudnya. Ta’wil ini termsuk ta’wil yang diterima.
2) Ta’wil Ba’id, yaitu pengalihan dari makna lahir suatu lafaz yang begitu jauhnya, sehingga
tidak dapat diketahui dengan dalil yang sederhana.

c) Macam-macam terjemah
Macam-macam terjemah berdasarkan artinya
1) Terjemah Maknawiyyah atau Tafsiriyyah, yaitu menerangkan makna atau kalimat
pembicaraaan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan tertib kata-kata bahasa asal atau
memperhatikan susunan klimatnya, melainkan oleh makna dan tujuan aslinya.
2) Terjemah Harfiyyah, yaitu mengalihkan lafadz-lafadz dari satu bahasa ke dalam lafadz-
lafadz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib bahasa kedua
sesuai dengan susunan dan tertib bahasa pertama.
Terjemah Harfiyyah bi l-misli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata dari bahasa asli dengan
sinonimnya (murodifnya) ke dalam bahasa baru dan terikat bahasa aslinya.
Terjemah harfiyyah bi dzuni al-mitsli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata bahasa asli ke
dalam beberapa bahasa lain dengan memperhaitkan urutan makna dan segi sastranya, menurut
kemampuan bahasa baru serta kemampuan penerjemahnya.
PENUTUP
*Simpulan
Tafsir Al-Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang redaksi-redaksi Al-Qur’an dengan
memperhatikan pengertian untuk mencapai pengetahuan tentang apa yang dikehendaki oleh Allah SWT,
sesuai dengan kadar kemampuan manusia.Sedangkan pengertian takwil menurut istilah adalah suatu usaha
untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-Qur’an melalui pendekatan pemahaman arti yang dikandung
oleh lafazh itu. Adapun pengertian terjemah adalah memindahkan Al-Quran kepada bahasa lain yang bukan
bahasa Arab dan mencetak terjemahan ini kedalam beberapa naskah agar dibaca orang yang tidak mengerti
bahasa Arab sehingga ia dapat memahami kitab Alah SWT. Dengan perantaraan terjemahan.
Tafsir banyak macamnya. Macam-macam tafsir berdasarkan sumbernya, tafsir terbagi kepada dua
bagian: Tafsir Bil-Ma’tsur dan Tafsir Bir-Ra’yi. Namun sebagian ulama ada yang menyebutkannya tiga
bagian, yaituTafsir Bilma’tsur, Tafsir Bir-Ra’yi, dan Tafsir Bil Isyarah. Sedangkan macam-macam Tafsir
berdasarkan corak penafsirannyakitab-kitab tafsir terbagi kepada beberapa macam. Di antaranya
adalahTafsir Shufi/Isyari, Tafsir Fiqhy, Tafsir Falsafi, Tafsir Ilmiy, Tafsir al-Adab al-Ijtima’i. Sedangkan
berdasarkan metodenya macam-macam tafsir yaituMetode Tahlily (metode Analisis), metode Ijmaly
(metode Global), metode Muqaran (metode Komparasi/Perbandingan), dan metode Maudhu’i (metode
Tematik).
Macam-macam ta’wil ada dua, yaitu Ta’wil yang jauh dari pemahaman, yakni ta’wil yang dalam
penetapannya tidak mempunyai dalil yang terendah sekalipun; dan Ta’wil yang mempunyai relevasi, paling
tidak memenuhi standar makna terendah serta diduga sebagai makna yang benar
Macam-macam terjemah berdasarkan artinya ada dua macam, yaitu Terjemah Maknawiyyah atau
Tafsiriyyah, yaitu menerangkan makna atau kalimat pembicaraaan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan
tertib kata-kata bahasa asal atau memperhatikan susunan klimatnya, melainkan oleh makna dan tujuan
aslinya. Dan Terjemah Harfiyyah, yaitu mengalihkan lafadz-lafadz dari satu bahasa ke dalam lafadz-lafadz
yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan
susunan dan tertib bahasa pertama.

*Saran
Walaupun fungsi tafsir, takwil, dan terjemah sama, yaitu untuk menafsirkan Al-Quran. Tetapi
sesungguhnya antara tafsir, takwil, dan terjemah itu berbeda. Sehingga kita perlu untuk memahami
perbedaan-perbedan tafsir, takwil dan terjemah. Agar lebih memahami makna tafsir, takwil, dan terjemah,
diperlukan penkajian lebih lanjut tentang ketiganya. Karena ketiganya tidak dapat dipahami secara instan.

Anda mungkin juga menyukai