PERTEMUAN 6 :
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA
JANGKA PENDEK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini Anda harus mampu:
1. Menjelaskan motif memegang kas
2. Menjelaskan kas dan surat – surat berharga jangka pendek
3. Menjelaskan aliran kas
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas
5. Menjelakan jenis model saldo kas
6. Menjelaskan anggaran kas
7. Menjelaskan jenis – jenis surat berharga jangka pendek
B. URAIAN MATERI
1. ALIRAN KAS DALAM PERUSAHAAN
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan
uang tunai atau kas. Kas diperlukan baik membiayai operasi perusahaan
sehari – hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah
pembayaran hutang, atau pembayaran – pembayaran tunai lainnya serta
dibutuhkan untuk investasi pada aktiva tetap. Pengeluaran kas ada yang
bersifat kontinyu seperti untuk pengeluaran – pengeluaran rutin dan ada
pula yang bersifat intermitten, seperti untuk pembayaran dividen,
pembayaran pajak pembelian aktiva tetap. Pengeluaran kas untuk
pembayaran – pembayaran tersebut sering disebut sebagai aliran kas
masuk atau cash inflow. Aliran kas masuk bisa diperoleh dari beberapa
sumber antara lainn dari hasil penjualan tunai, penerimaan piutang dan
penerimaan – penerimaan lainnya.
Kas bagi perusahaan bisa diumpamakan seperi darah dalam tubuh
manusia. Setiap bagian yang ada dalam perusahaan membutuhkan aliran
kas. Bagian produksi membutuhkan kas untuk membeli bahan baku,
BARANG
DALAM
PROSES
Upah
BARANG
JADI
B.
Oprasi
AKTIVA UPAH P. Kredit PIUTAN BAHAN
TETAP B. OPERSI G BAKU
Tunai DAGAN
G
Contoh :
Perusahaan GEMES akan menyusun anggaran kas untuk enam bulan
pertama tahun 2000. Data – data estimasi yang telah dikumpulkan adalah
sebagai berikut:
Estimasi penerimaan:
1. Penerimaan dari penjualan tunai setiap bulannya adalah;
Januari Rp 240.000.000,- April Rp 400.000.000,-
Februari Rp 250.000.000,- Mei Rp 400.000.000,-
Maret Rp 310.000.000,- Juni Rp 450.000.000-
2. Penerimaan dari pengumpulan piutang setiap bulannya adalah;
Januari Rp 230.000.000,- April Rp 350.000.000,-
Februari Rp 250.000.000,- Mei Rp 330.000.000,-
Maret Rp 320.000.000,- Juni Rp 335.000.000-
3. Penerimaan – penerimaan lainnya;
Januari Rp 120.000.000,- April Rp 90.000.000,-
Februari Rp 130.000.000,- Mei Rp 70.000.000,-
Maret Rp 110.000.000,- Juni Rp 65.000.000-
Estimasi pengeluaran:
1. Pembelian bahan baku secara tunai setiap bulannya adalah
Januari Rp 240.000.000,- April Rp 225.000.000,-
Februari Rp 260.000.000,- Mei Rp 300.000.000,-
Maret Rp 250.000.000,- Juni Rp 300.000.000-
2. Pembayaran gaji dan upah perbulan
Januari Rp 120.000.000,- April Rp 125.000.000,-
Februari Rp 120.000.000,- Mei Rp 125.000.000,-
Maret Rp 100.000.000,- Juni Rp 150.000.000-
3. Pembayaran untuk biaya pemasaran
Januari Rp 100.000.000,- April Rp 150.000.000,-
Februari Rp 150.000.000,- Mei Rp 125.000.000,-
Maret Rp 100.000.000,- Juni Rp 115.000.000-
Dari transaksi operasi tersebut diketahui bahwa pada dua bulan (Januari
dan Februari) perusahaan mengalami kondisi illikuid yang ditandai
dengan defisit masing – masing sebesar Rp 30.000.000- dan Rp Rp
dengan cara yang sama kredit yang diminta untuk bulan februari bisa
dihitung, dan hasilnya bisa dilihat dibawah ini.
Tabel 6.2. Anggaran Kas (Transaksi Finansial)
(dalam ribuan rupiah)
URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN
Saldo Kas awal bulan 15.000 10.000 10.000 48.050 146.900 139.430
Terima Kredit awal bulan 25.520 71.950*) - - - -
Pembayaran pinjaman - - - (40.000) (57.470) -
Kas tersedia 40.520 81.950 10.000 8050 89.430 139.430
Surplus (defisit) (30.000) (70.000) 40.000 140.000 50.000 75.000
Pembayaran Bunga (520) (1.950) (1.950) (1.150) - -
Saldo Kas Akhir bulan 10.000 10.000 48.050 146.900 139.430 214.430
Hutang Kumulatif 25.520 97.470 97.470 57.470 - -
Catatan:
Pinjaman bulan Februari X = 70.000 + 10.000 + 0,20 X + 0,02 (25.520)
X = Rp 71.950
Bunga (pinjaman lama dan baru) = 0,02 x Rp 97.470 = Rp 1.950
Sebagian tahan terakhir dalam penyusunan anggaran kas adalah
membuat budget kas final yakni menggabungkan antara transaksi
operasional dan transaksi finansial.
Tabel 6.3. Perusahaan GEMES
ANGGARAN KAS
(dalam ribuan rupiah)
URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN
Saldo Kas awal bulan 15.000 10.000 10.000 48.050 146.900 139.430
Estimasi Penerimaan:
Penjualan Tunai 240.000 250.000 310.000 400.000 400.000 450.000
Penerimaan Piutang 230.000 250.000 320.000 350.000 330.000 335.000
Penerimaan Kredit 25.520 71. 950 - - - -
Penerimaan Lainnya 120.000 130.000 110.000 90.000 70.000 65.000
Jumlah Penerimaan 615.520 701. 950 740.000 840.000 800.000 850.000
Jumlah Kas Total 630.520 711. 950 750.000 888.050 946.900 989.430
Estimasi Pengeluaran:
dijadikan uang tunai pada setiap saldo kas mendekati nol. Model
Baumol mengasumsikan bahwa semakin kas selalu konstan setiap
waktu, sehingga bila sigambarkan akan nampak sebagai berikut:
C/2
O t₁ t₂ t₃
Gambar 6.2. Pola Aliran Kas Modal Baumol
Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa jumlah kas optimal sebesar C
pada setiap kali perusahaan akan kehabisan uang kas. Bila kas
mendekati angka nol, maka perusahaan harus mengubah sekuritas
menjadi kas, sehingga akan naik sebesar C demikian seterusnya bila
habis segera mencairkan sekuritas lagi.
Karena Baumol menganggap manajemen kas seperti manajemen
persediaan, maka untuk mencari berapa jumlah kas yang optimal pada
setiap mengubah sekuritas menjadi kas adalah:
Di mana:
O = biaya transaksi
D = Kebutuhan kas setahun
i = Bunga skuritas
Contoh :
Perusahaan SETIA setiap tahun membutuhkan kas sebesar Rp
2.400.000.000,- dengan pemakaian setiap periodenya secara konstan.
Biaya transaksi untuk mengubah uang kas menjadi sekuritas setiap
transaksi sebesar Rp 125.000,- tingkat bunga yang diperoleh karena
= Rp 63.245.553,20,-
( )
Di mana:
b = Biaya tetap untuk melakukan transaksi
α² = Variasi arus kas masuk bersih harian (penyebaran arus kas)
( )
= Rp 15.536.162,50-
h = 3 x Rp 15.536.162,50 = Rp 46.608.487,50
46, 608 h
Batas Atas
15, 536 Z
Batas bawah
0 Waktu
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Perusahaan NONA akan menyusun anggaran kas untuk 6 bulan pertama
tahun 2000. Data – data estimasi yang telah dikumpulkan adalag sebagai
berikut:
Estimasi penerimaan:
a. Penerimaan dari penjualan tunai setiap bulannya adalah:
Januari Rp 100.000.000,- April Rp 240.000.000-
Februari Rp 125.000.000,- Mei Rp 200.000.000,-
Maret Rp 180.000.000- Juni Rp 225.000.000,-
b. Penerimaan dari pengumpulan piutang setiap bulannya adalah:
Januari Rp 100.000.000,- April Rp 190.000.000-
Februari Rp 125.000.000,- Mei Rp 115.000.000,-
Maret Rp 160.000.000- Juni Rp 170.000.000,-
c. Penerimaan – penerimaan lainnya:
Januari Rp 50.000.000,- April Rp 45.000.000-
Februari Rp 50.000.000,- Mei Rp 40.000.000,-
Maret Rp 55.000.000- Juni Rp 35.000.000,-
Estimasi pengeluaran:
a. Pembelian bahan baku secara tunai setiap bulannya adalah:
Januari Rp 150.000.000,- April Rp 140.000.000-
Februari Rp 150.000.000,- Mei Rp 150.000.000,-
Maret Rp 125.000.000- Juni Rp 150.000.000,-
b. Pembayan gaji dan upah perbulan:
Januari Rp 65.000.000,- April Rp 60.000.000-
DAFTAR PUSTAKA