PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo
Politeknik Keuangan Negara STAN
Halaman 24
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 25
5
1. PENDAHULUAN yang sedang berkembang pada saat itu. Akibatnya,
para individu tidak akan pernah puas terhadap apa
1.1. Latar Belakang saja yang mereka miliki. Lina dan Rosyid dalam
Literasi keuangan memiliki peran yang penting Weningsih (2018) menjelaskan bahwa perilaku
dalam kehidupan setiap orang, termasuk mahasiswa. konsumtif adalah upaya kegiatan ekonomi individu
Hal ini diperlukan karena melek keuangan dengan membeli barang atau jasa di luar kebutuhan
menggambarkan bagaimana seseorang mengelola rasional karena membeli sesuatu berdasarkan
kepentingan finansial mereka agar dapat mencapai keinginan yang berlebihan bukan kebutuhan.
kesejahteraan yang maksimal. Selain itu, kemampuan Menurut Abercrombie (2006, 79), hal-hal yang
ini dibutuhkan semua orang agar dapat mengelola menyebabkan munculnya masyarakat konsumtif
keuangan pribadi dan menghindari masalah diantaranya:
keuangan, seperti terlilit hutang misalnya. Huston 1. kemakmuran mayarakat meningkat sehingga
(2010, 306) menjelaskan bahwa “financial literacy mereka memiliki lebih banyak uang untuk
could be defined as measuring how well an individual membeli barang dan jasa,
can understand and use personal finance-related 2. jumlah jam kerja pegawai yang berkurang
information”. Selain itu, OECD (2018, 4) sehingga lebih banyak waktu luang,
mendefinisikan literasi keuangan sebagai “a 3. orang-orang memegang erat identitas mereka
combination of awareness, knowledge, skill, attitude yang didasarkan pola konsumsi mereka,
and behaviour necessary to make sound financial 4. penampilan yang menarik menjadi hal yang
decisions and ultimately achieve individual financial penting dalam kehidupan sehari-hari
wellbeing.” Otoritas Jasa Keuangan (2016, 3) juga masyarakat,
menggambarkan bahwa “literasi keuangan adalah 5. kepemilikan barang-barang tertentu yang
pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, yang menunjukkan status sosial dalam masyarakat
mempengaruhi sikap dan perilaku untuk dan membedakan diri mereka dengan orang
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan lain,
pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai
6. pembedaan status dalam masyarakat
kesejahteraan.” Dengan demikian, literasi keuangan
berdasarkan pola konsumsi yang mereka
merupakan kompetensi penting manusia dalam
lakukan,
memahami pengelolaan keuangan dan
7. status individu di masyarakat berdasarkan apa
menggunakan pemahaman tersebut untuk
mendapatkan kesejahteraan ekonomi. Literasi dan berapa banyak barang yang mereka
tersebut juga berkaitan dengan pajak yang dikenakan belanjakan, dan
pada saat mereka membeli dan mengonsumsi 8. transaksi ekonomi bukan hanya terkait
sesuatu barang. penjualan dan pembelian barang maupun jasa,
Definisi-definisi lain tentang literasi keuangan akan tetapi terhubung dengan pengalaman dan
aspek kehidupan manusia sehari-hari.
dari peneliti lain kurang lebih senada. Misalnya,
Ulfatun et.al (2016: 4) serta Kusumaningtyas dan Perilaku konsumsi merupakan dampak sosial
Sakti (2017: 3), menitikberatkan tentang kemampuan ekonomi pada saat ini dan perkembangan informasi
pengelolaan keuangan individu dan penerapannya yang sangat masif. Teknologi telah membuka jalan
dalam kehidupan mereka. yang sebelumnya tidak diperkirakan. Hal ini
Survey OJK dalam Survey Nasional Literasi dibuktikan dengan munculnya aplikasi-aplikasi
belanja online yang makin mempermudah konsumen
Keuangan (2017) tahun 2016, indeks Literasi
Keuangan pada responden usia 18-25 tahun adalah untuk mengakses berbagai produk. Aplikasi-aplikasi
32,1%, untuk lulusan SMA adalah 38,2%, dan untuk tersebut juga semakin mendekatkan jarak antara
pelajar/mahasiswa adalah 23,4%. Indeks ini penjual dan pembeli. Salah satu akibatnya adalah
pelajar dan mahasiswa cenderung untuk berperilaku
mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia yang
berada pada level mahasiswa masih memiliki konsumtif.
pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang Mahasiswa dapat lebih bebas dalam mengelola
masih relatif rendah. Hal ini akan memberikan keuangan mereka daripada ketika mereka masih
dampak terhadap keputusan keuangan yang akan bersekolah di tingkatan SD, SMP maupun SMA. Pada
mereka ambil, misalnya pengeluaran konsumsi yang awal perkuliahan, mereka menghadapi berbagai
boros, pembelian barang-barang yang tidak pilihan keputusan keuangan yang harus mereka
dibutuhkan, penggunaan kartu kredit/ATM yang tentukan, misalnya terkait tempat tinggal, kost
kurang bijaksana, maupun defisit keuangan di akhir ataukah mengontrak, di lokasi mana, butuh
bulan. Ditambah lagi, mereka adalah kelompok tambahan biaya transportasi atau tidak terkait jarak
masyarakat tertentu yang menjadi pasar potensial tempat tinggal dengan kampus. Berbagai hal tersebut
bagi banyak perusahaan. akan menjadi masalah besar apabila mereka tidak
Konsumtivisme merupakan perilaku konsumsi memiliki pengetahuan yang baik di bidang keuangan.
seseorang yang membeli sesuatu bukan karena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak
membutuhkan tapi karena menginginkan. Keinginan yang dikenakan atas konsumsi suatu barang maupun
tersebut dapat didasari pada nilai-nilai kemewahan jasa. Menurut UU Nomor 42 tahun 2019, PPN adalah
barang tersebut maupun karena mengikuti mode pajak dari suatu konsumsi barang maupun jasa yang
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 26
5
dilakukan di wilayah Indonesia, baik darat, laut bahwa literasi keuangan berpengaruh negatif dan tidak
maupun udara, secara bertingkat pada semua level signifikan terhadap perilaku konsumtif. Dikria dan
produksi dan distribusi. Hal ini menunjukkan bahwa Mintarti (2016) juga melakukan penelitian terkait
pada dasarnya semua barang yang dikonsumsi oleh pengaruh literasi keuangan dan pengendalian diri
masyarakat Indonesia akan dikenakan pajak. PPN terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Jurusan
tersebut sebanding dengan perilaku konsumsi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
masyarakat. Apabila konsumsi masyarakat Negeri Malang Angkatan 2013. Hasil penelitian
meningkat, PPN akan turut meningkat. menunjukkan bahwa literasi keuangan berdampak
Manheim (1952) menyatakan bahwa generasi negatif pada perilaku konsumtif dengan sumbangan
adalah suatu konstruksi sosial yang terdiri atas efektif sebesar 19,2%.
sekelompok individu yang memiliki kesamaan umur Beberapa hasil penelitian yang berbeda menjadi
dan pengalaman historis. Dengan demikian, individu- salah satu alasan dilakukannya penelitian ini.
individu dikatakan satu generasi apabila mereka Perbedaan metode penelitian dan indikator-indikator
memiliki tahun lahir yang sama dalam rentang waktu variabel penelitian diduga menjadi alasan berbedanya
20 tahun dan berada dalam kondisi sejarah yang hasil penelitian. Penelitian ini merupakan kombinasi
sama. dari indikator-indikator variabel penelitian-penelitian
Beberapa peneliti mengelompokkan generasi- sebelumnya.
generasi ke dalam susunan sesuai tahun lahir dan Penelitian-penelitian tersebut juga belum
kondisi sejarah. Kementerian Pemberdayaan menyentuh aspek perpajakan apapun di Indonesia,
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik terutama PPN atas konsumsi. Penelitian ini diharapkan
Indonesia (KemenPPPA) menentukan beberapa jenis akan menjadi salah satu awal dari riset selanjutnya
generasi. Generasi Y merupakan penduduk yang lahir terkait potensi PPN dari generasi Z di Indonesia.
antara tahun 1980 sampai dengan 2000. Sebelumnya
ada generasi X yang lahir pada tahun 1960 sampai Literasi
PPN
dengan 1980. Generasi sebelum generasi X adalah Keuangan
generasi Baby Boom yang lahir pada masa akhir
perang dunia kedua, yaitu lahir dari 1946-1960. Perilaku
Generasi paling tua di Indonesia adalah generasi Konsumtif
veteran/silent generation/tradisional yang lahir
sebelum 1946. Generasi yang lahir setelah generasi Y
adalah generasi Z yang lahir dari 2001-2010. Generasi
3. METODE PENELITIAN
ini adalah peralihan dari generasi Y ketika teknologi Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
semakin pesat berkembang. KemenPPPA (2018) dalam melakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada
menyebut bahwa generasi Z memiliki pola pikir yang generasi Z yang direpresentasikan oleh mahasiswa
serba instan. Program Diploma III Akuntansi PKN STAN untuk
Penelitian ini akan menggunakan responden mahasiswa semester 4. Populasi dalam penelitian ini
dari mahasiswa PKN STAN regular yang lahir dari adalah 236 orang. Metode pengambilan sampel yang
tahun 1999-2002. Penentuan sampling ini digunakan adalah probability sampling sehingga
diharapkan dapat menjadi representasi generasi Z diperoleh 90 responden. Penelitian ini menggunakan
yang nantinya akan bekerja menjadi PNS di kuesioner. Hasil kuesioner akan diuji menggunakan
Kementerian Keuangan dan K/L lain maupun analisis regresi melalui aplikasi SPSS versi 25.
pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan dua variabel
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, penulis penelitian, literasi keuangan sebagai variabel
ingin mengetahui pengaruh literasi keuangan independen sedangkan potensi atas peningkatan atau
terhadap PPN atas konsumsi barang pada generasi Z. penurunan PPN atas konsumsi sebagai variabel
PPN tersebut berdasar pada perilaku konsumtif dependen. Potensi PPN tersebut berdasarkan perilaku
responden. konsumsinya.
Indikator literasi keuangan berdasarkan pendapat
2. KERANGKA TEORI DAN Remund (2010) dan SNLKI (2017) mengukur
PENGEMBANGAN HIPOTESIS pemahaman tentang konsep keuangan, kemampuan
dan keyakinan mengatur keuangan melalui
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk pengambilan keputusan serta perencanaan keuangan.
mengetahui dampak literasi keuangan terhadap Hal ini juga diperkuat oleh Carpena et.al (2011) yang
perilaku konsumtif. Udayanthi, Herawati dan Julianto menyatakan tiga dimensi literasi keuangan, yaitu
(2019) melakukan penelitian tentang pengaruh literasi keterampilan menghitung, pemahaman keuangan
keuangan, kualitas pembelajaran dan pengendalian diri dasar, dan sikap keputusan keuangan. Dengan
terhadap perilaku konsumtif. Hasil penelitian demikian, pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh untuk mengukur literasi keuangan akan terdiri atas
terhadap perilaku konsumtif. Penelitian tersebut tidak pertanyaan yang menyangkut konsep dasar literasi
menyimpulkan terkait seberapa besar pengaruhnya keuangan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
dan arah pengaruhnya (negatif atau positif). Selain itu, hari mahasiswa.
hasil penelitian Ramadhani (2019) menyimpulkan
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 27
5
Grafik 1 Normal P-Plot of Regression Standardized Berdasar tabel 3, nilai Sig. adalah 0.569 yang
Residual berarti ada linieritas yang signifikan antara literasi
keuangan terhadap perilaku konsumsi.
Y = 3,125 – 0,590X
Ajzen, I. (2012). The Theory of Planned Behavior. Huston, S. J. (2010). Measuring Financial Literacy.
Handbook of Theories of Social Psychology: Journal of Consumer Affairs, 44(2), 296–316.
Volume 1, (July), 438–459. https://doi.org/10.1111/j.1745-
https://doi.org/10.4135/9781446249215.n22 6606.2010.01170.x
Baeha, Steven Angelo Florensius. (2013). Iklan Televisi Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). The Economic
dan Perilaku Konsumtif (Studi Deskriptif Tentang Importance of Financial Literacy: Theory and
Iklan Televisi Dalam Mendorong Perilaku Evidence. Journal of Economic Literature, 52(1),
Konsumtif Siswa SMU St. Thomas – 1 Medan) 5–44. https://doi.org/10.1257/jel.52.1.5
[skripsi]. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Lusardi, A., Mitchell, O. S., & Curto, V. (2010). Financial
Carpena, F., Cole, S., Shapiro, J., & Zia, B. (2011). The Literacy among the Young: Evidence and
ABCs of Financial Literacy – Experimental Implications. National Bureau of Economic
Evidence on Attitudes, Behavior and Cognitive Research, 358–380. Retrieved from
Biases [conference]. https://www.nber.org/papers/w15352.pdf
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 32
5
Margaretha, F., & Pambudhi, R. A. (2015). Tingkat Sari, D. A. (2015). Financial Literacy dan Perilaku
Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Keuangan Mahasiswa. Buletin Bisnis &
Ekonomi. JMK, 17(1), 76–85. Manajemen, 01(02), 171–189.
https://doi.org/10.9744/jmk.17.1.76
Sheth, J. N., Newman, B. I., & Gross, B. L. (1991). Why
Mendari, A. S. (STIE M. P., & Kewal, S. S. (2013). Tingkat We Buy What We Buy: A Theory of Consumption
Literasi Keuangan Di Kalangan Mahasiswa STIE Values. Journal of Business Research, 22(2), 159–
MUSI. Jurnal Economia, 9(2), 130–140. 170.
https://doi.org/10.21831/economia.v9i2.1804
Shih, T. Y., & Ke, S. C. (2014). Determinates of financial
Organisation for Economic Co-operation and behavior: Insights into consumer money
Development (2018). OECD/INFE Toolkit for attitudes and financial literacy. Service Business,
Measuring Financial Literacy and Financial 8(2), 217–238. https://doi.org/10.1007/s11628-
Inclusion. 013-0194-x
Otoritas Jasa Keuangan (2017). Survei Nasional Literasi Steven Angelo Florensius Baeha. Iklan Televisi Dan
dan Inklusi Keuangan 2016. Jakarta. Perilaku Konsumtif. , (2014).
Otoritas Jasa Keuangan (2017). Strategi Nasional Udayanthi, N. O., Herawati, N. T., & Julianto, P. (2019).
Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017). Pengaruh Literasi Keuangan ,Kualitan
Jakarta. Pembelajaraan Terhadap Perilaku Konsumtif.
Jurusan Akuntansi Program S1, 10(1).
Ramadhani, R. H. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan ,
Electronic Money , Gaya Hidup , dan Kontrol Diri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa (p. 114). 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
p. 114. Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah.
Ramya, N., & Ali, S. M. (2016). Factors Affecting
Consumer Buying Behaviour. International Volpe, R., Chen, H., & Pavlicko, J. (1996). Personal
Journal of Advanced Research, 2(10), 76–80. investment literacy among college students: A
https://doi.org/10.21474/ijar01/8362 survey. Financial Practice and Education, 6(2),
86–94.
Rasyid, R. (2012). Analisis Tingkat Literasi Keuangan
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Weningsih, R. T. (2018). The Effect of Financial Literacy
Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jurnal Kajian on Consumptive Behavior with Self-control as
Manajemen Bisnis, 1(September), 91–106. Intervening Variable [skripsi]. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Remund, D. L. (2010). Financial literacy explicated: The
case for a clear definition in an increasingly Xiao, J. J., Ahn, S. Y., Serido, J., & Shim, S. (2014). Earlier
complex economy. The Journal of Consumer Financial Literacy and Later Financial Behaviour
Affairs, 44(2), 276–295. of College Students. International Journal of
Consumer Studies, 38(6), 593–601.
Rizkallah, E. G., & Truong, A. (2010). Consumptive https://doi.org/10.1111/ijcs.12122
Behavior, Promotional Preferences, And
Shopping Patterns Of Hispanic Americans: An Xue, P., Wang, Z., Zhang, R., Wang, Y., & Liu, S. (2016).
Empirical Perspective. Journal of Business and Highly efficient measurement technology based
Economics Research, 8(4), 111–122. on hyper-spectropolarimetric imaging. Zhongguo
Jiguang/Chinese Journal of Lasers, 43(8), 107–
128.
https://doi.org/10.3788/CJL201643.0811001
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 33
5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.543 23
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 34
5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.765 18