Anda di halaman 1dari 11

LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

PADA GENERASI Z

Joko Sustiyo
Politeknik Keuangan Negara STAN

Rokhmat Taufiq Hidayat


Politeknik Keuangan Negara STAN

Alamat Korespondensi: [jokosustiyo@pknstan.ac.id]

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Diterima Pertama The purpose of this study is to determine the effect of financial literacy
[03 12 2019] on the potential for Value Added Tax (VAT) revenue in generation Z.
With good financial literacy, VAT receipts for consumption from
Dinyatakan Diterima generation Z will either increase or decrease. This study uses a
[05 01 2020] comparative causal method through a quantitative approach. The
subject of this research was Generation Z, represented by students of
KATA KUNCI: the Accounting Study Program Department of Accounting, STAN State
Pajak, Akuntansi, Literasi Keuangan, Manajemen Polytechnic. It was a purposive sampling method involving 90
Keuangan, Perilaku Konsumtif respondents. Data was collected through a survey using a
questionnaire. We used descriptive analysis and regression analysis to
KLASIFIKASI JEL: analyze the data. The results showed several things as follows, (1) the
H250 average level of student financial literacy is in 62%, (2) financial literacy
has a significant negative effect on consumer behavior which shows
that the higher the level of financial literacy for generation Z will tend
to reduce their consumption so that the potential for VAT revenue will
decrease.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh literasi


keuangan terhadap potensi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) pada generasi Z. Dengan literasi keuangan yang baik, apakah
penerimaan PPN atas konsumsi dari generasi Z meningkat atau justru
kemungkinan akan turun. Penelitian ini menggunakan metode kausal
komparatif melalui pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini
adalah generasi Z yang diwakili oleh mahasiswa Program Studi DIII
Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Keuangan Negara STAN.
Sampel penelitian ini dilakukan melalui metode purposive sampling
dengan jumlah responden sebanyak 90 orang. Data dikumpulkan
melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis
dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil
penelitian menunjukkan beberapa hal sebagai berikut, (1) tingkat rata-
rata literasi keuangan mahasiswa adalah 62% (2) literasi keuangan
secara signifikan berpengaruh negatif terhadap perilaku konsumtif
yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan
generasi Z maka mereka akan cenderung mengurangi konsumsinya
sehingga potensi penerimaan PPN akan menurun.

Halaman 24
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 25
5
1. PENDAHULUAN yang sedang berkembang pada saat itu. Akibatnya,
para individu tidak akan pernah puas terhadap apa
1.1. Latar Belakang saja yang mereka miliki. Lina dan Rosyid dalam
Literasi keuangan memiliki peran yang penting Weningsih (2018) menjelaskan bahwa perilaku
dalam kehidupan setiap orang, termasuk mahasiswa. konsumtif adalah upaya kegiatan ekonomi individu
Hal ini diperlukan karena melek keuangan dengan membeli barang atau jasa di luar kebutuhan
menggambarkan bagaimana seseorang mengelola rasional karena membeli sesuatu berdasarkan
kepentingan finansial mereka agar dapat mencapai keinginan yang berlebihan bukan kebutuhan.
kesejahteraan yang maksimal. Selain itu, kemampuan Menurut Abercrombie (2006, 79), hal-hal yang
ini dibutuhkan semua orang agar dapat mengelola menyebabkan munculnya masyarakat konsumtif
keuangan pribadi dan menghindari masalah diantaranya:
keuangan, seperti terlilit hutang misalnya. Huston 1. kemakmuran mayarakat meningkat sehingga
(2010, 306) menjelaskan bahwa “financial literacy mereka memiliki lebih banyak uang untuk
could be defined as measuring how well an individual membeli barang dan jasa,
can understand and use personal finance-related 2. jumlah jam kerja pegawai yang berkurang
information”. Selain itu, OECD (2018, 4) sehingga lebih banyak waktu luang,
mendefinisikan literasi keuangan sebagai “a 3. orang-orang memegang erat identitas mereka
combination of awareness, knowledge, skill, attitude yang didasarkan pola konsumsi mereka,
and behaviour necessary to make sound financial 4. penampilan yang menarik menjadi hal yang
decisions and ultimately achieve individual financial penting dalam kehidupan sehari-hari
wellbeing.” Otoritas Jasa Keuangan (2016, 3) juga masyarakat,
menggambarkan bahwa “literasi keuangan adalah 5. kepemilikan barang-barang tertentu yang
pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, yang menunjukkan status sosial dalam masyarakat
mempengaruhi sikap dan perilaku untuk dan membedakan diri mereka dengan orang
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan lain,
pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai
6. pembedaan status dalam masyarakat
kesejahteraan.” Dengan demikian, literasi keuangan
berdasarkan pola konsumsi yang mereka
merupakan kompetensi penting manusia dalam
lakukan,
memahami pengelolaan keuangan dan
7. status individu di masyarakat berdasarkan apa
menggunakan pemahaman tersebut untuk
mendapatkan kesejahteraan ekonomi. Literasi dan berapa banyak barang yang mereka
tersebut juga berkaitan dengan pajak yang dikenakan belanjakan, dan
pada saat mereka membeli dan mengonsumsi 8. transaksi ekonomi bukan hanya terkait
sesuatu barang. penjualan dan pembelian barang maupun jasa,
Definisi-definisi lain tentang literasi keuangan akan tetapi terhubung dengan pengalaman dan
aspek kehidupan manusia sehari-hari.
dari peneliti lain kurang lebih senada. Misalnya,
Ulfatun et.al (2016: 4) serta Kusumaningtyas dan Perilaku konsumsi merupakan dampak sosial
Sakti (2017: 3), menitikberatkan tentang kemampuan ekonomi pada saat ini dan perkembangan informasi
pengelolaan keuangan individu dan penerapannya yang sangat masif. Teknologi telah membuka jalan
dalam kehidupan mereka. yang sebelumnya tidak diperkirakan. Hal ini
Survey OJK dalam Survey Nasional Literasi dibuktikan dengan munculnya aplikasi-aplikasi
belanja online yang makin mempermudah konsumen
Keuangan (2017) tahun 2016, indeks Literasi
Keuangan pada responden usia 18-25 tahun adalah untuk mengakses berbagai produk. Aplikasi-aplikasi
32,1%, untuk lulusan SMA adalah 38,2%, dan untuk tersebut juga semakin mendekatkan jarak antara
pelajar/mahasiswa adalah 23,4%. Indeks ini penjual dan pembeli. Salah satu akibatnya adalah
pelajar dan mahasiswa cenderung untuk berperilaku
mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia yang
berada pada level mahasiswa masih memiliki konsumtif.
pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang Mahasiswa dapat lebih bebas dalam mengelola
masih relatif rendah. Hal ini akan memberikan keuangan mereka daripada ketika mereka masih
dampak terhadap keputusan keuangan yang akan bersekolah di tingkatan SD, SMP maupun SMA. Pada
mereka ambil, misalnya pengeluaran konsumsi yang awal perkuliahan, mereka menghadapi berbagai
boros, pembelian barang-barang yang tidak pilihan keputusan keuangan yang harus mereka
dibutuhkan, penggunaan kartu kredit/ATM yang tentukan, misalnya terkait tempat tinggal, kost
kurang bijaksana, maupun defisit keuangan di akhir ataukah mengontrak, di lokasi mana, butuh
bulan. Ditambah lagi, mereka adalah kelompok tambahan biaya transportasi atau tidak terkait jarak
masyarakat tertentu yang menjadi pasar potensial tempat tinggal dengan kampus. Berbagai hal tersebut
bagi banyak perusahaan. akan menjadi masalah besar apabila mereka tidak
Konsumtivisme merupakan perilaku konsumsi memiliki pengetahuan yang baik di bidang keuangan.
seseorang yang membeli sesuatu bukan karena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak
membutuhkan tapi karena menginginkan. Keinginan yang dikenakan atas konsumsi suatu barang maupun
tersebut dapat didasari pada nilai-nilai kemewahan jasa. Menurut UU Nomor 42 tahun 2019, PPN adalah
barang tersebut maupun karena mengikuti mode pajak dari suatu konsumsi barang maupun jasa yang
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 26
5

dilakukan di wilayah Indonesia, baik darat, laut bahwa literasi keuangan berpengaruh negatif dan tidak
maupun udara, secara bertingkat pada semua level signifikan terhadap perilaku konsumtif. Dikria dan
produksi dan distribusi. Hal ini menunjukkan bahwa Mintarti (2016) juga melakukan penelitian terkait
pada dasarnya semua barang yang dikonsumsi oleh pengaruh literasi keuangan dan pengendalian diri
masyarakat Indonesia akan dikenakan pajak. PPN terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Jurusan
tersebut sebanding dengan perilaku konsumsi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
masyarakat. Apabila konsumsi masyarakat Negeri Malang Angkatan 2013. Hasil penelitian
meningkat, PPN akan turut meningkat. menunjukkan bahwa literasi keuangan berdampak
Manheim (1952) menyatakan bahwa generasi negatif pada perilaku konsumtif dengan sumbangan
adalah suatu konstruksi sosial yang terdiri atas efektif sebesar 19,2%.
sekelompok individu yang memiliki kesamaan umur Beberapa hasil penelitian yang berbeda menjadi
dan pengalaman historis. Dengan demikian, individu- salah satu alasan dilakukannya penelitian ini.
individu dikatakan satu generasi apabila mereka Perbedaan metode penelitian dan indikator-indikator
memiliki tahun lahir yang sama dalam rentang waktu variabel penelitian diduga menjadi alasan berbedanya
20 tahun dan berada dalam kondisi sejarah yang hasil penelitian. Penelitian ini merupakan kombinasi
sama. dari indikator-indikator variabel penelitian-penelitian
Beberapa peneliti mengelompokkan generasi- sebelumnya.
generasi ke dalam susunan sesuai tahun lahir dan Penelitian-penelitian tersebut juga belum
kondisi sejarah. Kementerian Pemberdayaan menyentuh aspek perpajakan apapun di Indonesia,
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik terutama PPN atas konsumsi. Penelitian ini diharapkan
Indonesia (KemenPPPA) menentukan beberapa jenis akan menjadi salah satu awal dari riset selanjutnya
generasi. Generasi Y merupakan penduduk yang lahir terkait potensi PPN dari generasi Z di Indonesia.
antara tahun 1980 sampai dengan 2000. Sebelumnya
ada generasi X yang lahir pada tahun 1960 sampai Literasi
PPN
dengan 1980. Generasi sebelum generasi X adalah Keuangan
generasi Baby Boom yang lahir pada masa akhir
perang dunia kedua, yaitu lahir dari 1946-1960. Perilaku
Generasi paling tua di Indonesia adalah generasi Konsumtif
veteran/silent generation/tradisional yang lahir
sebelum 1946. Generasi yang lahir setelah generasi Y
adalah generasi Z yang lahir dari 2001-2010. Generasi
3. METODE PENELITIAN
ini adalah peralihan dari generasi Y ketika teknologi Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
semakin pesat berkembang. KemenPPPA (2018) dalam melakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada
menyebut bahwa generasi Z memiliki pola pikir yang generasi Z yang direpresentasikan oleh mahasiswa
serba instan. Program Diploma III Akuntansi PKN STAN untuk
Penelitian ini akan menggunakan responden mahasiswa semester 4. Populasi dalam penelitian ini
dari mahasiswa PKN STAN regular yang lahir dari adalah 236 orang. Metode pengambilan sampel yang
tahun 1999-2002. Penentuan sampling ini digunakan adalah probability sampling sehingga
diharapkan dapat menjadi representasi generasi Z diperoleh 90 responden. Penelitian ini menggunakan
yang nantinya akan bekerja menjadi PNS di kuesioner. Hasil kuesioner akan diuji menggunakan
Kementerian Keuangan dan K/L lain maupun analisis regresi melalui aplikasi SPSS versi 25.
pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakan dua variabel
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, penulis penelitian, literasi keuangan sebagai variabel
ingin mengetahui pengaruh literasi keuangan independen sedangkan potensi atas peningkatan atau
terhadap PPN atas konsumsi barang pada generasi Z. penurunan PPN atas konsumsi sebagai variabel
PPN tersebut berdasar pada perilaku konsumtif dependen. Potensi PPN tersebut berdasarkan perilaku
responden. konsumsinya.
Indikator literasi keuangan berdasarkan pendapat
2. KERANGKA TEORI DAN Remund (2010) dan SNLKI (2017) mengukur
PENGEMBANGAN HIPOTESIS pemahaman tentang konsep keuangan, kemampuan
dan keyakinan mengatur keuangan melalui
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk pengambilan keputusan serta perencanaan keuangan.
mengetahui dampak literasi keuangan terhadap Hal ini juga diperkuat oleh Carpena et.al (2011) yang
perilaku konsumtif. Udayanthi, Herawati dan Julianto menyatakan tiga dimensi literasi keuangan, yaitu
(2019) melakukan penelitian tentang pengaruh literasi keterampilan menghitung, pemahaman keuangan
keuangan, kualitas pembelajaran dan pengendalian diri dasar, dan sikap keputusan keuangan. Dengan
terhadap perilaku konsumtif. Hasil penelitian demikian, pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh untuk mengukur literasi keuangan akan terdiri atas
terhadap perilaku konsumtif. Penelitian tersebut tidak pertanyaan yang menyangkut konsep dasar literasi
menyimpulkan terkait seberapa besar pengaruhnya keuangan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
dan arah pengaruhnya (negatif atau positif). Selain itu, hari mahasiswa.
hasil penelitian Ramadhani (2019) menyimpulkan
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 27
5

Selanjutnya, indikator literasi keuangan Skala pengukuran selanjutnya adalah pernyataan


didasarkan pada penelitian Chen & Volpe (1998, 123- tertutup yang menggunakan Skala Likert. Skala
126) yang terdiri dari: tersebut memiliki rentang penilaian subjektif dari
1. Pengetahuan Umum Keuangan sangat positif hingga sangat negatif (Sangat Setuju,
Hal ini terkait dengan pemahaman seseorang Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju), yang
tentang pengelolaan pendapatan dan skornya akan digunakan sebagai data keperluan
pengeluaran yang meliputi pajak, perhitungan analisis kuantitatif.
bunga, inflasi, biaya, nilai uang, aset, likuiditas, Analisis penelitian yang akan dilakukan setelah
dan lain-lain. data terkumpul terdiri dari dua pendekatan. Pertama,
2. Tabungan data akan dianalisis secara deskriptif. Kedua, data akan
Tabungan merupakan pendapatan atau dianalisis menggunakan analisis regresi untuk
pemasukan yang tidak habis sampai dikonsumsi mengetahui adakah hubungan literasi keuangan
pada periode tertentu. terhadap perilaku konsumtif serta seberapa besar
3. Asuransi pengaruhnya apabila dua variabel tersebut
Asuransi merupakan suatu jaminan pengamanan berhubungan. Selanjutnya, PPN adalah pajak atas
untuk memitigasi risiko keuangan akibat konsumsi sehingga hasil dari analisis regresi akan
ketidakpastian di masa depan. memberikan kemungkinan apakah literasi keuangan
4. Investasi akan meningkatkan PPN ataukah menurunkan.
Investasi adalah sumber daya tertentu yang
ditanamkan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan di masa depan. 4. HASIL PENELITIAN
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
4.1. Analisis Deskriptif
PPN atas konsumsi. Potensi atas peningkatan maupun
penurunan PPN akan didasarkan pada perilaku
Tingkat literasi keuangan merupakan kapasitas
konsumtif di generasi Z. Semakin tinggi tingkat
seseorang dalam memahami dan menganalisis
konsumsi, semakin meningkat PPN yang akan didapat.
informasi yang terkait dengan pengambilan keputusan
Indikator perilaku konsumtif yang digunakan dalam
serta mampu mengetahui dan mengevaluasi dampak
kuesioner penelitian berdasarkan Assauri (2011), yaitu
keuangan yang mungkin akan terjadi akibat keputusan
1. konsumen ingin terlihat beda dengan orang lain,
tersebut. Berikut adalah rata-rata skor tingkat literasi
2. konsumen membeli karena mereka bangga
keuangan dari mahasiswa DIII Akuntansi Semester 4
apabila memiliki barang tersebut,
PKN STAN.
3. konsumen membeli sesuatu diakibatkan
mengikuti tren mode tertentu dari artis maupun
Tabel 1 Tingkat literasi Keuangan Mahasiswa
orang lain, dan
4. konsumen ingin menarik perhatian orang lain Tingkat Capaian
Indikator Literasi Rata-
karena menggunakan sesuatu yang sedang Keuangan Laki-laki Perempuan rata
popular. Pengetahuan Umum 66% 63% 65%
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan Tabungan 71% 74% 73%
indikator variabel dependen berdasarkan Dikria dan Asuransi 64% 53% 59%
Mintarti (2016, 132), yaitu Investasi 46% 54% 50%
1. konsumen membeli barang karena penjual Rata-rata 62% 61% 62%
menawarkan hadiah atas transaksi jual beli Sumber: Data Primer Diolah, 2019
tersebut, dan
2. konsumen memilih barang tertentu yang akan Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat literasi
dibeli berdasar kemasan produk yang menarik. keuangan mahasiswa berada pada tingkat capaian
Pengumpulan data dalam penelitian melalui 62%. Pada setiap bidang literasi keuangan terlihat
kuesioner. Kuesioner tersebut menggunakan cukup bervariasi dengan tingkat beda yang cukup
pertanyaan pilihan ganda dan pernyataan tertutup. besar. Tingkat pengetahuan umum tentang literasi
Pertanyaan pilihan ganda menggambarkan dimensi keuangan pada tingkat capaian 65%, tabungan dan
pengetahuan dari responden, sedangkan pernyataan pinjaman pada 73%, asuransi pada nilai 59% serta
tertutup mendeskripsikan dimensi kemampuan/sikap investasi dengan capaian 50%. Sedangkan berdasarkan
dari literasi keuangan dan perilaku konsumtif. Skala jenis kelamin, rata-rata tingkat literasi keuangan
pengukuran pada pilihan ganda menggunakan jumlah mahasiswa relatif sama (62% dan 61%).
jawaban benar dari empat pilihan jawaban (A, B, C, dan
D). Apabila jawaban responden benar, mereka akan
mendapat skor 1, dan sebaliknya, apabila salah, akan
mendapatkan skor 0 (nol).
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 28
5

Berdasarkan deskripsi tersebut, rata-rata tingkat Tabel 2 memperlihatkan pola konsumsi


literasi keuangan mahasiswa berada pada capaian 62%. mahasiswa. Untuk mahasiswa laki-laki, alasan terbesar
Hal ini tidak jauh berbeda antara mahasiswa laki-laki membeli barang berdasarkan kemasan dari barang
maupun perempuan. Level literasi keuangan ini tersebut, semakin menarik kemasan barang tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa terkait menurut selera mereka, maka peluang untuk
pengelolaan keuangan belum maksimal sehingga masih membelinya akan semakin besar. Sedangkan untuk
dapat ditingkatkan. mahasiswa perempuan disebabkan oleh keinginan
Literasi keuangan tentang pengetahuan umum tampil beda dari orang lain, semakin barang tersebut
pengelolaan keuangan mahasiswa pada capaian 65%. terbatas atau unik, maka keinginan mereka untuk
Pengetahuan umum tersebut terkait dengan hal-hal membeli akan semakin besar. Secara rata-rata,
mendasar apa itu pengelolaan keuangan, kekayaan itu mahasiswa akan membeli barang berdasar kemasannya
apa saja, bagaimana cara membedakan keinginan dan yang menarik.
kebutuhan, dan lain-lain. Sebagai pondasi untuk Berdasarkan tabel 1 dan 2, terlihat bahwa semakin
dimensi literasi keuangan lainnya, pengetahuan umum tinggi tingkat literasi keuangan antara laki-laki dan
mahasiswa masih dapat dikembangkan lebih lanjut lagi. perempuan, semakin rendah tingkat konsumtif mereka.
Literasi mahasiswa pada dimensi tabungan adalah Dari tabel 1, tingkat literasi mahasiswa laki-laki adalah
73%. Hal tersebut menyiratkan bahwa mahasiswa 62%, sedangkan tingkat konsumsi mereka 51%.
sudah relatif memahami tentang pentingnya Sedangkan untuk mahasiswa perempuan, tingkat
menabung, proses menabung, bagaimana menganalisis literasi keuangan 61% diikuti oleh tingkat konsumsi
besarnya manfaat dari menabung di bank, serta sebesar 53%. Secara rata-rata, tingkat literasi keuangan
mengkalkulasi bunga bank. Sehubungan dengan cara mahasiswa sebesar 62% sedangkan tingkat
menabung yang tepat, kesadaran mahasiswa dalam konsumtifnya adalah 52%. Hal-hal tersebut
menyisihan uang bulanan adalah hal yang perlu menunjukkan adanya kemungkinan hubungan yang
ditumbuhkan dalam kesadaran setiap mahasiswa. negatif antara tingkat literasi keuangan terhadap
Literasi keuangan mahasiswa terkait asuransi dan perilaku konsumtif mahasiswa.
investasi adalah 59% dan 50%. Pemahaman mahasiswa
tentang cara berinvestasi, bagaimana memilih
instrumen investasi yang tepat, bagaimana 4.2. Analisis Regresi
mengalkulasi risiko dan imbal hasil investasi, masih
perlu dikembangkan lagi. Begitu juga dengan apa itu 4.2.1. Uji Instrumen
asuransi, bagaimana memilih asuransi yang tepat, serta Hal ini dilakukan pada indikator-indikator tiap
arti pentingnya asuransi masih perlu dipelajari lebih variabel penelitian, yang terdiri dari uji validitas dan uji
lanjut. Saat ini, asuransi dan investasi memang belum reliabilitas.
menjadi prioritas keuangan mahasiswa karena mereka 1. Uji Validititas
belum memiliki penghasilan sendiri (keuangan masih Uji ini dilakukan terhadap masing-masing variabel
dipenuhi oleh orang tua). penelitian melalui pembandingan r hitung dan r
Hasil pengukuran perilaku konsumsi mahasiswa tabel. Pertanyaan dalam tiap variabel dikatakan
terlihat sebagai berikut. valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel.
Rekapitulasi hasil pengujian berada di lampiran 1.
Tabel 2 Tingkat Perilaku Konsumsi Mahasiswa Dari tabel di dalam lampiran 1 dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
Tingkat Capaian Rata- valid.
Indikator
Laki-laki Perempuan rata 2. Uji Reliabilitas
Konsumen ingin Uji ini bertujuan untuk memastikan bahwa
53% 57% 55%
terlihat beda indikator variabel yang digunakan dapat
Konsumen membeli diandalkan. Keandalan tersebut disimpulkan dari
karena mereka 52% 56% 54% nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60.
bangga
Hasil uji reliabilitas berada pada lampiran 2. Dari
Konsumen membeli
sesuatu untuk 46% 47% 47%
tabel di dalam lempiran 2 dapat disimpulkan
mengikuti tren mode bahwa indikator reliabel.
Konsumen ingin
47% 50% 49% 4.2.2. Uji Asumsi Klasik
menarik perhatian
Konsumen membeli Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa di
barang karena dalam model regresi penelitian tidak terdapat masalah-
50% 55% 53%
penjual menawarkan masalah klasik sehingga menjadi valid sebagai alat
hadiah analisis. Beberapa uji yang dilakukan sebagai berikut.
Konsumen memilih
barang tertentu 58% 54% 56%
4.2.2.1. Uji Normalitas
berdasar kemasan
Analisis ini dilakukan dengan tujuan mengetahui
Rata-rata 51% 53% 52%
kenormalan distribusi nilai residual pada masing-
Sumber: Data Primer Diolah, 2019
masing variabel penelitian.
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 29
5

Grafik 1 Normal P-Plot of Regression Standardized Berdasar tabel 3, nilai Sig. adalah 0.569 yang
Residual berarti ada linieritas yang signifikan antara literasi
keuangan terhadap perilaku konsumsi.

4.2.3. Uji Hipotesis


Hipotesis sebelumnya perlu diuji kebenarannya
secara empiris. Dalam penelitian ini, pengujian
hipotesis dilakukan menggunakan analisis regresi
sederhana.

Tabel 4 Hasil Analisis Regresi

Berdasar grafik 1, dapat disimpulkan bahwa nilai Coeffa


residual berdistribusi secara normal. Standar
dized
Unstandardize Coeffici Collinearity
4.2.2.2. Uji Heteroskedastisitas
d Coefficients ents Statistics
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
Std. Toler
kesamaan varians nilai residual dari satu pengamatan Model BError Beta t Sig. ance VIF
dengan pengamatan lain. (Const)
1 3.125 .307 10.187 .000
LKAmean -.590 .172 -.343 -3.424 .001 1.000 1.0
Grafik 2 Scatterplot 00
a. Dependent Variable: PKmean

Dari tabel di atas, persamaan regresi dapat ditulis


sebagai berikut.

Y = 3,125 – 0,590X

Nilai konstanta dari model regresi sederhana


sebesar 3,125 berarti bahwa Perilaku Konsumsi akan
sebesar 3,125 apabila Literasi Keuangan sama dengan
nol. Hal ini berarti bahwa tingkat konsumsi akan sebesar
Berdasar grafik 2, model regresi bersifat itu apabila tidak memiliki pengetahuan maupun sikap
homokesdasitas. terhadap literasi keuangan.
Variabel independen yang berupa Literasi
4.2.2.3. Uji Linieritas Keuangan memiliki pengaruh yang negatif terhadap
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah Perilaku Konsumsi dengan koefisien sebesar -0,59 yang
hubungan antar variabel bersifat linier secara signifikan menunjukkan apabila tingkat Literasi Keuangan
ataukah tidak. Hal ini dapat dideteksi dengan melihat meningkat sebesar 1% maka Perilaku Konsumsi akan
nilai Deviation from linearity Sig. Jika nilainya lebih dari menurun sebesar 0,59% dengan asumsi bahwa variabel
0,05 berarti hubungan antara variabel dependen dan bebas lain konstan. Nilai signifikan (sig.) sebesar 0,001
independen linier secara signifikan. lebih rendah dari 0,05 yang berarti pengaruh Literasi
Keuangan terhadap Perilaku Konsumsi adalah
Tabel 3 ANOVA signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi Literasi
Keuangan mahasiswa maka Perilaku Konsumsi akan
Sum of Mean S semakin menurun, begitu juga sebaliknya.
Squares df Square F Sig.
Tabel 5 Koefisien Determinasi
PKmean Between (Combined) 2.962 19 .156 1.468 .125
* Groups Linearity 1.222 1 1.222 11.507 .001 Adjuste
R dR Std. Error of
LKAmean Deviation 1.740 18 .097 .910 .569 Model R Square Square the Estimate
from 1 .343a .118 .108 .32288
a. Predictors: (Constant), LKAmean
Linearity
b. Dependent Variable: PKmean
Within Groups 7.434 70 .106
Total 10.396 89
Nilai koefisien determinasi (R Square) adalah
0,118 yang berarti 11,8% variasi Perilaku Konsumsi
dapat dijelaskan oleh variasi Literasi Keuangan.
Sedangkan sisanya sebesar 88,2% dipengaruhi oleh
variabel independen lain yang tidak dijelaskan dalam
model regresi tersebut.
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 30
5

Dengan demikian, Literasi Keuangan memiliki 5. KESIMPULAN DAN SARAN


pengaruh negatif dan signifikan terhadap Perilaku
Konsumtif generasi Z. Hal ini juga menunjukkan bahwa 5.1. Kesimpulan
semakin tinggi tingkat literasi keuangan, perilaku Literasi keuangan merupakan pengetahuan,
konsumtif mahasiswa akan semakin rendah. Hubungan pemahaman dan perilaku seseorang dalam mengelola
yang negatif tersebut juga menunjukkan bahwa keuangan pribadi yang bertujuan agar mereka tidak
semakin tinggi literasi keuangan, PPN atas konsumsi membuat kesalahan dalam pengelolaan keuangan
akan menurun pada tingkat tertentu. Besar penurunan sehingga terhindar dari masalah keuangan. Hasil
PPN ini belum dapat diketahui dari penelitian ini. penelitian ini menunjukkan beberapa hal sebagai
Dari hasil kuesioner, item tertinggi dalam dimensi berikut.
pengetahuan variabel literasi keuangan terdapat pada 1. Hasil pengukuran nilai rata-rata literasi keuangan
pertanyaan nomor 4 yakni apabila mahasiswa generasi Z yang direpresentasikan oleh mahasiswa
menandatangani pinjaman untuk temannya maka dia program studi DIII Akuntansi Semester 4 PKN STAN
wajib bertanggung jawab untuk membayar pinjaman adalah 62% yang mengindikasikan bahwa tingkat
jika temannya tersebut tidak dapat membayar literasi keuangan mahasiswa masih perlu
angsuran pinjaman. Sebaliknya, item paling rendah ada ditingkatkan kembali.
pada pertanyaan nomor 9, yakni pernyataan tentang 2. Tingkat Literasi keuangan mahasiswa laki-laki
kapan harus membeli atau menjual saham, saat harga hampir setara dengan literasi keuangan mahasiswa
saham tersebut naik ataukah turun. perempuan, yang masing-masing adalah 62% dan
Kemudian untuk dimensi sikap pada variabel 61%.
literasi keuangan, item tertinggi terletak pada 3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa literasi
pernyataan nomor 1 yaitu responden selalu keuangan mahasiswa secara signifikan
membandingkan harga produk dari beberapa penjual mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa
sebelum membeli, sedangkan item terendah adalah dengan nilai yang negatif, yang berarti semakin
responden sering mengalami kekurangan uang pada tinggi tingkat literasi keuangan mahasiswa maka
akhir bulan. semakin rendah tingkat konsumtif mahasiswa.
Selanjutnya, item paling tinggi dari pernyataan 4. Hubungan negatif antara literasi keuangan dan
pada variabel perilaku konsumtif adalah nomor 3 yaitu perilaku konsumsi menunjukkan bahwa semakin
responden menerapkan skala prioritas ketika akan tinggi literasi keuangan generasi Z akan berpotensi
membeli sesuatu. Item terendah dari variabel tersebut untuk menurunkan PPN dari generasi tersebut.
pada nomor 12 yaitu pernyataan bahwa responden
akan membeli sesuatu apabila diiklankan oleh artis
mereka. 5.2. Saran
Pengetahuan responden tentang literasi Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah
keuangan menunjukkan bahwa mereka tahu akan sebagai berikut.
bertanggung jawab apabila mereka menandatangani 1. Untuk Mahasiswa
pinjaman temannya karena teman tersebut tidak a. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
membayar tagihan. Hal ini berarti bahwa mahasiswa pengetahuan literasi keuangan yang diperoleh
memahami betul terkait aturan tentang pinjaman. Hasil selama kuliah, terutama mata kuliah
penelitian juga menunjukkan responden bersikap Pengantar Akuntansi dan Manajemen
cermat ketika akan melakukan pembeliaan sesuatu Keuangan, dalam pengelolaan keuangan
dengan membandingkan harga yang paling rendah dari pribadi sehari-hari agar terhindar dari perilaku
beberapa penjual. Sikap itu menggambarkan bahwa konsumtif. Misalnya, penerapan materi
responden sensitif pada harga produk karena berhati- manajemen keuangan melalui pembuatan
hati dalam membandingkan harga. Akan tetapi, anggaran bulanan dan pencatatan
pertimbangan pembelian produk tersebut tidak pendapatan dan pengeluaran sehari-hari.
dipengaruhi oleh artis tertentu yang menjadi model b. Mahasiswa diharapkan dapat berinvestasi
iklan barang tersebut. Secara tersirat, karena sesuai kemampuan agar mendapatkan
responden berhati-hati dalam pembelanjaan barang, penghasilan di masa depan. Misalnya,
responden jarang kekurangan uang di akhir bulan. pembelian barang-barang yang tidak
Dari perilaku konsumsi, responden menerapkan dibutuhkan dikurangi agar mempunyai
skala prioritas dalam pembelian barang dan jasa. tabungan untuk membeli saham atau reksa
Responden dapat dikatakan akan membeli sesuatu dana.
berdasarkan kebutuhan mereka. Dengan demikian, 2. Untuk Penelitian Selanjutnya
implementasi pengetahuan literasi keuangan mampu a. Peneliti selanjutnya dapat menganalisis
mendorong mahasiswa agar mengelola keuangan seberapa besar persen kemungkinan dari
mereka dan menghindarkan diri dari perilaku penurunan potensi penerimaan PPN atas
konsumtif. konsumsi generasi Z akibat tingkat literasi
keuangan mereka.
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 31
5

Chen, H., & Volpe, R. (1998). An Analysis of Personal


6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN Financial Literacy Among College Students.
Zhongguo Jiguang/Chinese Journal of Lasers,
Penelitian ini melihat pengaruh literasi keuangan
7(2), 107–128.
terhadap potensi penerimaan PPN pada generasi Z.
https://doi.org/10.3788/CJL201643.0811001
Namun demikian, karena keterbatasan waktu dan
biaya, beberapa hal masih perlu diperbaiki,
diantaranya: Cude, B. J., Lawrence, F. C., Lyons, A. C., Metzger, K.,
1. Jumlah responden penelitian perlu ditambah untuk LeJune, E., Marks, L., & Machtmes, K. (2006).
lebih menghasilkan temuan yang lebih Eastern Family Economics and Resource
representatif. Management Association College Students and
2. Penelitian ini belum menyentuh tentang berapa Financial Literacy: What They Know and What
persen potensi penurunan PPN atas konsumsi We Need to Learn. Proceedings of the Eastern
generasi Z berdasarkan tingkat literasi keuangan Family Economics and Resource Management
mereka. Association, 102(9), 106–109.
3. Perlu penelitian lebih lanjut terkait jenis barang apa
saja yang dikonsumsi oleh generasi Z agar lebih Curtin, R. T. (1982). Indicators of Consumer Behavior:
dapat diketahui BKP mana yang berpotensi The University of Michigan Surveys of
mengalami peningkatan maupun penurunan akibat Consumers. Public Opinion Quarterly, 46(3), 340.
tingkat literasi keuangan mereka. https://doi.org/10.1086/268731
Penelitian lanjutan sangat prospektif untuk
dilakukan karena subjek ini belum banyak dilirik para Dikria, O., & Mintarti, S. U. (2016). Pengaruh Literasi
peneliti. Selain itu, hasil penelitian dapat digunakan Keuangan Dan Pengendalian Diri Terhadap
oleh pemangku kepentingan, terutama Direktorat Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Ekonomi
Jenderal Pajak (DJP), dalam pembuatan peraturan Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
terkait BKP mana yang punya potensi ditingkatkan Negeri Malang Angkatan 2013. Jurnal Pendidikan
maupun diturunkan. Ekonomi, 9(2), 143–155.

Hamnett, C., & Mullings, B. (1992). A New


Consumption Cleavage? The Case of Residential
DAFTAR PUSTAKA (REFERENCES) Care for the Elderly. Environment and Planning A,
24(6), 807–820.
Abercrombie, N., Hill, S., & Turner, B. S. (1944). https://doi.org/10.1068/a240807
Dictionary of Sociology. The American Catholic
Sociological Review, Vol. 5, p. 484. Hastuti, S., & Padmawati, M. Y. (2019). Literasi
https://doi.org/10.2307/3706476 Ekonomi dan Gaya Hidup Mahasiswa. Seminar
Nasional Pendidikan Pengembangan Kualitas
Abercrombie, N., Hill, S., & Turner, B. S. (2006). Pembelajaran Era Generasi Milenial 2019, 86–91.
Dictionary of Sociology. The American Catholic
Sociological Review. Herawati, N. T. (2015). Kontribusi Pembelajaran di
https://doi.org/10.2307/3706476 Perguruan Tinggi dan Literasi Keuangan terhadap
Perilaku Keuangan Mahasiswa. Jural Pendidikan
Assauri, S. (2011). Manajemen Pemasaran: Dasar, Dan Pengajaran, 1–3(48), 60–70.
Konsep, dan Strategi. Jakarta: Raja Grafindo https://doi.org/10.23887/jppundiksha.v48i1-
Persada. 3.6919

Ajzen, I. (2012). The Theory of Planned Behavior. Huston, S. J. (2010). Measuring Financial Literacy.
Handbook of Theories of Social Psychology: Journal of Consumer Affairs, 44(2), 296–316.
Volume 1, (July), 438–459. https://doi.org/10.1111/j.1745-
https://doi.org/10.4135/9781446249215.n22 6606.2010.01170.x

Baeha, Steven Angelo Florensius. (2013). Iklan Televisi Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). The Economic
dan Perilaku Konsumtif (Studi Deskriptif Tentang Importance of Financial Literacy: Theory and
Iklan Televisi Dalam Mendorong Perilaku Evidence. Journal of Economic Literature, 52(1),
Konsumtif Siswa SMU St. Thomas – 1 Medan) 5–44. https://doi.org/10.1257/jel.52.1.5
[skripsi]. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Lusardi, A., Mitchell, O. S., & Curto, V. (2010). Financial
Carpena, F., Cole, S., Shapiro, J., & Zia, B. (2011). The Literacy among the Young: Evidence and
ABCs of Financial Literacy – Experimental Implications. National Bureau of Economic
Evidence on Attitudes, Behavior and Cognitive Research, 358–380. Retrieved from
Biases [conference]. https://www.nber.org/papers/w15352.pdf
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 32
5

Margaretha, F., & Pambudhi, R. A. (2015). Tingkat Sari, D. A. (2015). Financial Literacy dan Perilaku
Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Keuangan Mahasiswa. Buletin Bisnis &
Ekonomi. JMK, 17(1), 76–85. Manajemen, 01(02), 171–189.
https://doi.org/10.9744/jmk.17.1.76
Sheth, J. N., Newman, B. I., & Gross, B. L. (1991). Why
Mendari, A. S. (STIE M. P., & Kewal, S. S. (2013). Tingkat We Buy What We Buy: A Theory of Consumption
Literasi Keuangan Di Kalangan Mahasiswa STIE Values. Journal of Business Research, 22(2), 159–
MUSI. Jurnal Economia, 9(2), 130–140. 170.
https://doi.org/10.21831/economia.v9i2.1804
Shih, T. Y., & Ke, S. C. (2014). Determinates of financial
Organisation for Economic Co-operation and behavior: Insights into consumer money
Development (2018). OECD/INFE Toolkit for attitudes and financial literacy. Service Business,
Measuring Financial Literacy and Financial 8(2), 217–238. https://doi.org/10.1007/s11628-
Inclusion. 013-0194-x

Otoritas Jasa Keuangan (2017). Survei Nasional Literasi Steven Angelo Florensius Baeha. Iklan Televisi Dan
dan Inklusi Keuangan 2016. Jakarta. Perilaku Konsumtif. , (2014).

Otoritas Jasa Keuangan (2017). Strategi Nasional Udayanthi, N. O., Herawati, N. T., & Julianto, P. (2019).
Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017). Pengaruh Literasi Keuangan ,Kualitan
Jakarta. Pembelajaraan Terhadap Perilaku Konsumtif.
Jurusan Akuntansi Program S1, 10(1).
Ramadhani, R. H. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan ,
Electronic Money , Gaya Hidup , dan Kontrol Diri Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa (p. 114). 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
p. 114. Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah.
Ramya, N., & Ali, S. M. (2016). Factors Affecting
Consumer Buying Behaviour. International Volpe, R., Chen, H., & Pavlicko, J. (1996). Personal
Journal of Advanced Research, 2(10), 76–80. investment literacy among college students: A
https://doi.org/10.21474/ijar01/8362 survey. Financial Practice and Education, 6(2),
86–94.
Rasyid, R. (2012). Analisis Tingkat Literasi Keuangan
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Weningsih, R. T. (2018). The Effect of Financial Literacy
Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jurnal Kajian on Consumptive Behavior with Self-control as
Manajemen Bisnis, 1(September), 91–106. Intervening Variable [skripsi]. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Remund, D. L. (2010). Financial literacy explicated: The
case for a clear definition in an increasingly Xiao, J. J., Ahn, S. Y., Serido, J., & Shim, S. (2014). Earlier
complex economy. The Journal of Consumer Financial Literacy and Later Financial Behaviour
Affairs, 44(2), 276–295. of College Students. International Journal of
Consumer Studies, 38(6), 593–601.
Rizkallah, E. G., & Truong, A. (2010). Consumptive https://doi.org/10.1111/ijcs.12122
Behavior, Promotional Preferences, And
Shopping Patterns Of Hispanic Americans: An Xue, P., Wang, Z., Zhang, R., Wang, Y., & Liu, S. (2016).
Empirical Perspective. Journal of Business and Highly efficient measurement technology based
Economics Research, 8(4), 111–122. on hyper-spectropolarimetric imaging. Zhongguo
Jiguang/Chinese Journal of Lasers, 43(8), 107–
128.
https://doi.org/10.3788/CJL201643.0811001
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 33
5

Lampiran 1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Literasi Keuangan

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.543 23
LITERASI KEUANGAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) Jurnal Pajak Indonesia Vol.3, No.1, (2019), Hal.24-34
PADA GENERASI Z
Joko Sustiyo, Rokhmat Taufiq Hidayat Halaman 34
5

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Konsumsi

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.765 18

Anda mungkin juga menyukai