Anda di halaman 1dari 13

MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN

Vol. 31 No. 1 Januari 2016

ANALISIS PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FAKTOR DEMOGRAFI


TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT
PADA PT. COLUMBIA CABANG KUDUS

Alina Tsalitsa
Program Studi Manajemen STIE Bank BPD Jateng
email : alina.tsalitsa@ymail.com

Yanuar Rachmansyah
Program Studi Manajemen STIE Bank BPD Jateng
email : yarayaraku@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pengambilan kredit di PT. Columbia Subdivisi Kudus, yang terdiri dari literasi keuangan, dan
faktor-faktor demografi (umur, penghasilan, profesi dan pendidikan). Sampel penelitian
sejumlah 100 orang yang diambil dengan purposive sampling dan cluster sampling. Teknik
Analisa data menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa literasi keuangan dan penghasilan memiliki
pengaruh positif terhadap pengambilan kredit. Sedangkan umur, profesi dan pendidikan
memiliki pengaruh negative terhadap pengambilan kredit. Nilai adjusted R2 didapatkan
sebesar 56,8 %, sehingga dapat diartikan bahwa variable pengambilan kredit dapat dijelaskan
oleh variable independen yang terdiri dari : literasi keuangan, faktor-faktor demografi (umur,
penghasilan, profesi, pendidikan), sedangkan sebesar 43, 2 % dijelaskan oleh variabel yang
lain.

Kata kunci: literasi keuangan, faktor-faktor demografi, pengambilan kredit

Abstract

This study aims to examine the factors that can influence taking of credits in PT.
Columbia subdivision Kudus. The factors that are expected to influence taking of credit in
terms of behavioral is the financial literacy, demographic factors (age, income, profession
and education). The number of samples taken as many as 100 by using purposive sampling
and cluster sampling. Data analysis techniques used in this research is multiple linear
regression.
The results showed that the variables financial literacy and income had positive
influence on taking of credits. While the variables age, profession and education has negative
influence on taking of credits. Of this study obtained Adjusted R2 value of 0.568 or 56.8 %.
This means that 56.8 % variable taking of credit can be explained by the independent variable
that is financial literacy, demographic factors (age, income, profession and education). The
remaining portion of 43.2 % is explained by other variables.

Keywords: Financial Literacy, Demographic Factors, Taking Credit

ISSN : 0854-1442 1
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

PENDAHULUAN penyedia akan kegiatan bisnis di dalamnya


Pertumbuhan jumlah penduduk di sejalan mulai meningkat. Kegiatan bisnis
Indonesia yang semakin besar menjadi yang ada dalam lembaga pembiayaan
target pasar potensial bagi perusahaan- meliputi leasing, factoring, consumer
perusahaan baik perusahaan bidang finance dan credit card. Beragam jenis
keuangan maupun non keuangan. Suatu kegiatan bisnis di lembaga pembiayaan
perusahaan yang mempunyai peran tersebut, dapat mempermudah konsumen
penting dalam pembangunan dan dalam mengambil berbagai jenis produk
pertumbuhan ekonomi nasional yaitu atau jasa yang ditawarkan.
perusahaan di sektor keuangan. Lembaga Kegiatan bisnis yang terdapat di
keuangan juga sebagai aspek yang melekat lembaga pembiayaan hingga saat ini
dalam kehidupan masyarakat luas. Jenis menjadi pilihan masyarakat untuk
dari lembaga keuangan lebih bervariasi
memenuhi kebutuhan baik secara
yang meliputi perbankan, lembaga mendesak maupun tidak mendesak.
pembiayaan, usaha perasuransian, dana Didukung fasilitas akan kemudahan bagi
pensiun, pegadaian, dan pasar modal masyarakat, dari kemudahan pada syarat
(Budisantoso dan Nuritomo, 2014:6). pengambilan tanpa jaminan, adanya promo
Dengan adanya lembaga keuangan bunga dan potongan cicilan saat promo
tersebut menjadikan tiap lembaga terjadi. Perilaku masyarakat yang
berupaya untuk menyalurkan berbagai menginginkan suatu kemudahan ketika
produk dan jasa keuangan kepada akan memenuhi keinginan di sektor
masyarakat secara menyeluruh. keuangan menjadikan kekhawatiran
Industri lembaga pembiayaan sering tersendiri.
dikenal sebagai badan usaha yang Dalam penelitian Noor Azizah, dkk
melakukan kegiatan pembiayaan dalam (2013) menyebutkan bahwa masyarakat
penyedia dana atau barang modal. atau setiap individu diwajibkan memahami
Lembaga pembiayaan menjadi alternatif sistem keuangan dengan tepat. Setiap
pembiayaan di luar perbankan yang lebih individu memerlukan pengetahuan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan rill keuangan dasar dan keahlian untuk
masyarakat. Menurut Otoritas Jasa mengelola sumber daya keuangan secara
Keuangan (OJK), Lembaga pembiayaan efektif dengan tujuan kesejahteraan hidup.
merupakan badan usaha yang khusus
didirikan untuk melakukan sewa guna Meluasnya dunia industri dan lembaga
usaha, anjak piutang, pembiayaan pembiayaan seperti leasing tidak dapat
konsumen, dan /atau usaha kartu kredit. dipungkiri apabila masyarakat tidak
mampu mengelola keuangan dengan baik,
Sampai akhir tahun 2014 perusahaan
maka tingkat risiko di lembaga keuangan
pembiayaan masih mendominasi pangsa akan meningkat seperti pengaduan yang
pasar dengan kepemilikan aset terbesar kerap terjadi. Margaretha dan Arief
berkisar 94,75% dibandingkan lembaga (2015), Pengetahuan tentang keuangan
pembiayaan lainnya (statistik lembaga sangat penting bagi seorang individu, agar
pembiayaan,2014). Hal ini sejalan dengan mereka tidak salah paham dalam membuat
pertumbuhan perusahaan pembiayaan dari keputusan keuangan mereka. Pengetahuan
tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah keuangan masyarakat dapat dilihat dari
unit yang ada. Berdasarkan Statistik seberapa besar tingkat literasi keuangan
Lembaga Pembiayaan-OJK (2014) bahwa yang dimilikinya. Istilah literasi keuangan
pertumbuhan perusahaan pembiayaan adalah kemampuan seorang individu untuk
cukup meningkat dari tahun 2010 hingga mengambil keputusan dalam hal
tahun 2014 mencapai 202 unit.
pengaturan keuangan pribadinya
Pertumbuhan yang terjadi membuat (Margaretha dan Arief, 2015).

2 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Tingkat literasi keuangan masyarakat terdapat permintaan sebesar 369


yang terdapat di Jawa Tengah secara permintaan(laporan-permintaan bulanan-
umum masih tergolong sangat rendah. Columbia Cabang Kudus). Hal tersebut
Pada sektor perusahaan pembiayaan pada telah sesuai pada survei yang dikemukakan
posisi rangking ketiga (3) dimana pada surat kabar Suara Medeka (2015).
masyarakat yang memiliki pengetahuan Berdasarkan uraian di atas maka
tentang lembaga pembiayaan hanya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
sebesar 9% (replubika.co.id,2014). “Analisis Pengaruh Tingkat Literasi
Didukung dengan adanya informasi Keuangan Dan Faktor Demografi
mengenai tingkat pengaduan konsumen Terhadap Pengambilan Kredit Pada PT.
sektor keuangan melalui Layanan Columbia Cabang Kudus”.
Keuangan Terintegrasi-OJK mencatat
daerah Jawa Tengah sebanyak 306 Perumusan Masalah
pengaduan serta pada LPKSM Kabupaten
Kudus, 2015 menunjukkan bahwa tingkat Berdasarkan latar belakang di atas
pengaduan konsumen pada lembaga maka perumusan masalah yang terdapat di
pembiayaan meningkat dari bulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
sebelumnya. Sehingga mengidentifikasi- 1. Apakah literasi keuangan berpengaruh
kan bahwa tingkat literasi keuangan di terhadap pengambilan kredit?
masyarakat masih di bawah minimum. 2. Apakah usia berpengaruh terhadap
Selain literasi keuangan terdapat juga pengambilan kredit?
faktor demografi yang dapat 3. Apakah pendapatan berpengaruh
mempengaruhi perilaku seseorang, terhadap pengambilan kredit?
termasuk dalam mengelola perilaku 4. Apakah pekerjaan berpengaruh
keuangannya. Yang dimana secara tidak terhadap pengambilan kredit?
langsung persepsi dan sikap individu 5. Apakah pendidikan berpengaruh
cenderung memiliki perbedaan dengan terhadap pengambilan kredit?
adanya perbedaan jenis kelamin, usia dan
pendapatan. Menurut Loix, dkk (2005)
dalam Harli, dkk (2015) menyatakan
bahwa ada beberapa karakteristik Tujuan Penelitian
demografi yaitu umur, jenis kelamin, Adapun tujuan penelitian ini adalah:
pendidikan, keluarga, dan pekerjaan.
1. Menjelaskan dan mengetahui pengaruh
Penelitian ini mengacu pada penelitian literasi keuangan terhadap pengambilan
yang dilakukan oleh Wicaksono (2015), kredit.
Harli, dkk (2015) dan Rita dan 2. Menjelaskan dan mengetahui pengaruh
Kusumawati (2010). Variabel yang akan usia terhadap pengambilan kredit.
digunakan dalam penelitian ini 3. Menjelaskan dan mengetahui pengaruh
menggunakan variabel yang digunakan pendapatan terhadap pengambilan
oleh Wicaksono (2015), yaitu literasi kredit.
keuangan dan dalam penelitian ini 4. Menjelaskan dan mengetahui pengaruh
menambahkan variabel demografi yang pekerjaan terhadap pengambilan kredit.
terdiri dari usia, pendapatan, pekerjaan dan 5. Menjelaskan dan mengetahui pengaruh
pendidikan. pendidikan terhadap pengambilan
Objek yang digunakan adalah lembaga kredit.
pembiayaan yaitu PT. Columbia Cabang
Kudus, alasannya karena pertumbuhan
permintaan kredit mengalami peningkatan
di tahun 2015 hingga bulan Oktober

ISSN : 0854-1442 3
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

TINJAUAN PUSTAKA mendekati tujuan yang telah direncanakan


sebelumnya. Suprapto, dkk (2015)
Literasi Keuangan indikator keputusan nasabah dalam
Otoritas Jasa Keuangan mendefinisi- mengambil kredit sebagai berikut:
kan bahwa literasi keuangan adalah 1. Kepuasan akan kredit yang ditawarkan
rangkaian proses atau aktivitas untuk 2. Penyediaan informasi pada saat diminta
meningkatkan pengetahuan (knowledge), 3. Jarak antara rumah ke lembaga
keterampilan (skill) dan keyakinan pembiayaan (leasing)
(confidence) konsumen dan masyarakat 4. Pertimbangan pelayanan karyawan
luas sehingga mereka mampu mengelola
keuangan pribadi lebih baik. OJK Faktor Demografi
menyatakan bahwa visi literasi keuangan Rita dan Kusumawati (2010)
adalah mewujudkan masyarakat Indonesia menyatakan faktor sosiodemografi terdiri
yang memiliki tingkat literasi keuangan dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan
yang tinggi sehingga masyarakat dapat status perkawinan, pekerjaan, jabatan, dan
memilih dan memanfaatkan produk dan pendapatan. Usia adalah batasan atau
jasa keuangan guna meningkatkan tingkat ukuran hidup yang mempengaruhi
kesejahteraan. Dan misi dari literasi kondisi fisik seseorang (Iswantoro dan
keuangan yaitu melakukan edukasi di Anastasia, 2013).
bidang keuangan kepada masyarakat Menurut kamus besar bahasa
Indonesia agar dapat mengelola keuangan Indonesia, pendapatan individu yang
secara cerdas, dan meningkatkan akses mempunyai makna hasil yang mempunyai
informasi serta penggunaan produk dan definisi sesuatu yang diadakan, dibuat,
jasa keuangan melalui pengembangan dijadikan oleh usaha.
infrastruktur pendukung literasi keuangan. Pekerjaan dapat diartikan profesi yang
Menurut Remund (2010) menjelaskan disandang seseorang dalam melakukan
lima domain dari literasi keuangan yaitu; aktifitas yang memberikan hasil baik
1. pengetahuan tentang konsep keuangan, berupa pengalaman atau materi yang dapat
2. kemampuan untuk berkomunikasi menunjang kehidupannya (Iswantoro dan
tentang konsep keuangan, Anastasia, 2013).
3. kemampuan untuk mengelola keuangan Menurut Iswantoro dan Anastasia,
pribadi, (2013) menyatakan bahwa pendidikan
4. kemampuan dalam membuat keputusan adalah tingkat penguasaan ilmu
keuangan, pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
5. keyakinan untuk membuat perencanaan tentang bagaimana kemampuannya dalam
keuangan dimasa depan. memahami sesuatu hal dengan baik.
Pengambilan Kredit Hipotesis
Keputusan nasabah dalam mengambil
kredit, sangat penting sebelum nasabah Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
mengambil kredit yang terdapat di Pengambilan Kredit
lembaga keuangan. Keputusan bermaksud Literasi Keuangan merupakan konsep
untuk menghindari hambatan baik besar pemahaman mengenai produk dan konsep
maupun yang kecil, sehingga perlu diambil keuangan dengan bantuan informasi dan
suatu keputusan. Keputusan yang diambil saran, sebagai kemampuan untuk
juga dapat menimbulkan efek dan mengidentifikasi dan memahami risiko
memunculkan masalah pada bidang yang keuangan agar dapat membuat keputusan
lain, sehingga saat mengambil keputusan keuangan dengan tepat (Vidovicova, pada
harus cermat dalam hal seperti ini agar penelitian Wicaksono, 2015). Tingkat

4 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

literasi keuangan yang dimiliki seseorang (Iswantoro dan Anastasia, 2013). Faktor
akan mempengaruhi dalam melakukan usia berperan penting dalam mengambil
kredit pada lembaga keuangan seperti keputusan salah satunya keputusan dalam
lembaga pembiayaan. Dengan semakin menentukan produk dan jasa keuangan
meningkatnya lembaga pembiayaan yang secara tepat. Semakin matang usia
ada menjadi kemudahan masyarakat tetapi seseorang maka perilaku dalam
hal tersebut tidak didukung konsep literasi mengambil keputusan akan semakin bijak
keuangan seseorang sehingga kemung- dikarenakan bahwa masa tua lebih berhati-
kinan risiko akan terjadi ketika mengambil hati dan tidak menginginkan untuk
kredit dikarenakan hanya sekedar ingin pengeluaran berlebih karena akan
memenuhi kebutuhan gaya hidup semata. menjadikan beban bagi mereka. Hal
Margaretha dan Arief (2015), pengetahuan tersebut sejalan dengan Arafia (2011),
tentang keuangan sangat penting bagi menyatakan bahwa semakin matang usia
seorang individu, agar mereka tidak salah seseorang maka perilaku dalam
paham dalam membuat keputusan mengambil keputusan akan semakin
keuangan mereka. Pengetahuan keuangan rasional dalam berfikir.
masyarakat dapat dilihat dari seberapa Berdasarkan penelitian yang
besar tingkat literasi keuangan yang dilakukan Harli, dkk (2015), ditemukan
dimilikinya. Semakin tinggi tingkat literasi bahwa usia berpengaruh negatif signifikan
keuangan yang dimiliki seorang maka terhadap perilaku konsumtif. Berdasarkan
semakin tepat dalam menentukan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat
pengambilan pada produk keuangan dirumuskan adalah:
khususnya dengan sistem kredit dan
: Usia berpengaruh negatif dan
nantinya mampu menghindari dari risiko
signifikan terhadap Pengambilan
keuangan.
Kredit.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Wicaksono (2016) ditemukan Pengaruh Pendapatan Terhadap
bahwa financial literacy berpengaruh Pengambilan Kredit
positif yang signifikan terhadap perilaku
pembayaran kartu kredit pada karyawan di Faktor demografi yaitu pendapatan,
Surabaya. Berdasarkan uraian tersebut, yang mempunyai definisi sesuatu yang
maka hipotesis yang dapat dirumuskan diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha
adalah: (KBBI). Pendapatan menjadi faktor paling
utama yang dipertimbangkan seseorang
: Literasi Keuangan berpengaruh dalam mengalokasikan pengeluarannya
positif dan signifikan terhadap salah satunya mempengaruhi seseorang
Pengambilan Kredit. dalam mengambil keputusan untuk
pengambilan kredit. Baik pendapatan
Pengaruh Usia Terhadap Pengambilan tinggi ataupun rendah masih akan
Kredit melakukan kredit dikarenakan untuk
Menurut Rita dan Kusumawati (2010) menjaga dan meningkatkan gaya hidup
menyatakan faktor sosiodemografi terdiri seseorang. Menurut Utami dan Sumaryono
dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan (2008), bahwa semakin banyak uang yang
status perkawinan, pekerjaan, jabatan, dan dimiliki seseorang kecenderungan
pendapatan. Dari karakteristik faktor melakukan pengeluaran juga akan
demografi tersebut dapat mempengaruhi meningkat.
perilaku seseorang, termasuk dalam Berdasarkan penelitian yang
mengelola keuangan personal. Usia adalah dilakukan Rita dan Kusumawati (2010),
batasan atau tingkat ukuran hidup yang yang menunjukkan hasil bahwa
mempengaruhi kondisi fisik seseorang pendapatan berpengaruh positif signifikan

ISSN : 0854-1442 5
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

terhadap perilaku penggunaan kartu kredit. keputusan akan lebih teliti dalam
Berdasarkan uraian tersebut, maka mempertimbangkan segala keputusan
hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: seperti keputusan mengambil kredit
dengan memperhatikan prosedur
: Pendapatan berpengaruh positif dan
pembayaraan serta bunga
signifikan terhadap Pengambilan
(Kusumawardhana, 2008).
Kredit.
Berdasarkan penelitian yang
Pengaruh Pekerjaan Terhadap dilakukan Rita dan Kusumawati (2010),
Pengambilan Kredit yang menunjukkan hasil bahwa
pendidikan berpengaruh negatif signifikan
Faktor demografi yaitu pekerjaan terhadap penggunaan kartu kredit.
diartikan sebagai profesi yang disandang Berdasarkan uraian tersebut, maka
seseorang dalam melakukan aktifitas yang hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
memberikan hasil baik berupa pengalaman
atau materi yang dapat menunjang : Pendidikan berpengaruh negatif dan
kehidupannya (Iswantoro dan Anastasia, signifikan terhadap Pengambilan
2013). Pekerjaan yang dilakukan Kredit.
seseorang akan mempengaruhi presepsi
dan sikap dalam memenuhi kebutuhannya
baik pekerjaan di bidang akademik
METODE PENELITIAN
maupun non akademik. Pada pekerjaan
dibidang ekonomi akan terlihat lebih Populasi
berhati-hati dan detail dalam melakukan
perhitungan matematis bahkan dalam Populasi dalam penelitian ini adalah
mengambil kredit. nasabah yang melakukan pengambilan
Berdasarkan penelitian yang kredit pada lembaga pembiayaan yaitu
dilakukan oleh Rita dan Kusumawati leasing di PT Columbia Cabang Kudus.
(2010), menunjukkan hasil bahwa status Sampel
pekerjaan berpengaruh negatif tidak Sampel dalam penelitian ini adalah
signifikan terhadap perilaku penggunaan showroom yang terdapat di PT. Columbia
kartu kredit. Berdasarkan uraian tersebut, Cabang Kudus. Metode pengambilan
maka hipotesis yang dapat dirumuskan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
adalah: cluster sampling dan purposive sampling.
: Pekerjaan berpengaruh negatif Cluster sampling adalah cara
dan tidak signifikan terhadap pengambilan sampel yang berdasarkan
Pengambilan Kredit. pada cluster-cluster tertentu dengan
pengambilan cluster terbanyak. Purposive
Pengaruh Pendidikan Terhadap sampling yaitu pengambilan sampel dari
Pengambilan Kredit populasi berdasarkan kriteria tertentu.
Adapun penggunaan metode purposive
Pendidikan adalah tingkat penguasaan sampling dalam penelitian ini yang
ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh memiliki kriteria sebagai berikut :
seseorang tentang bagaimana 1. Masyarakat (nasabah) yang telah dan
kemampuannya dalam memahami sesuatu akan mengambil kredit.
hal dengan baik (Iswantoro dan Anastasia, 2. Masyarakat (nasabah) yang memiliki
2013). Pendidikan juga mempunyai usia minimum 18 tahun.
pengaruh dalam pengambilan keputusan 3. Masyarakat (nasabah) yang telah
seseorang, dengan semakin tinggi tingkat memiliki pendapatan sendiri.
pendidikan yang dicapai maka semakin
banyak pengetahuan yang didapat
sehingga dalam bertindak mengambil

6 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Metode Analisis Hasil uji reliabilitas menunjukkan


Penelitian ini menggunakan model bahwa untuk indikator-indikator dari
penelitian regresi linier berganda. Dalam seluruh poin dan total pertanyaan dari
penelitian ini skala ukur yang digunakan literasi keuangan dan pengambilan kredit
adalah skala likert. Sedangkan untuk bahwa Cronbach Alpha lebih besar dari
mengukur variabel faktor demografi nilai Cronbach Alpha yang ditentukan
meliputi Usia, Pendidikan, Pekerjaan dan yaitu lebih besar (>0,70). Dapat
Pendidikan peneliti menggunakan skala disimpulkan bahwa keseluruhan variabel
ordinal dengan kategori 1 – 5. tersebut adalah reliabel.
Untuk dapat melakukan analisis regresi
Uji Heterokedastisitas
berganda pada penelitian ini, maka skala
ukur dari variabel usia, pendapatan, Uji heteroskedastisitas bertujuan
pekerjaan dan pendidikan harus diubah menguji apakah dalam model regresi
menjadi skala interval dengan melakukan terjadi ketidaksamaan variance dari
upscale data menggunakan MSI-Methode residual satu pengamatan ke pengamatan
Succsive Interval (Ghozali,2008). yang lain. Jika varian dari residual satu
Sehingga model persamaan regresi pengamatan ke pengamatan yang lain
linier berganda yang akan diuji dalam tetap, maka disebut dengan
penelitian ini adalah: homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Y  a  b1  X 1  b2  X 2  b3  X 3 - b4. X4 Tabel 2. Hasil Uji Glejser
- b5. X5 + e Coefficientsa
Keterangan :
Y : Pengambilan Kredit Model Sig.
A : Konstanta LK ,708
b1,b2,b3,b4,b5 : Koefisien Regresi Usia ,778
X1 : Literasi Keuangan Pendapatan ,675
X2 : Usia Pekerjaan ,520
X3 : Pendapatan Pendidikan ,431
X4 : Pekerjaan a. Dependent Variable: AbsRes
X5 : Pendidikan Sumber : data primer yang diolah, 2016.
e : Galat (error)
Berdasarkan Tabel 2, diperoleh nilai
HASIL DAN PEMBAHASAN signifikansi untuk variabel literasi
Uji Validitas dan Reliabilitas keuangan (X1) sebesar 0.708, variabel usia
(X2) sebesar 0.778, variabel pendapatan
Suatu konstruk atau variabel (X3) sebesar 0.675 variabel pekerjaan
dikatakan reliabel jika memberikan nilai (X4) sebesar 0.520, dan variabel
Cronbanch Alpha> 0,70 (Ghozali,2011: pendidikan (X5) sebesar 0.431. Nilai
47-48). signifikansi yang lebih dari 0.05
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Relia- menunjukkan bahwa tidak terjadi
bilitas heteroskedastisitas dalam model regresi.
Cronbach
Variabel Keterangan Analisis Regresi Linier Berganda
Alpha
Literasi Valid dan Hasil analisis regresi linier berganda
0,766
Keuangan Reliabel dapat dilihat pada Tabel 3.
Pengambilan Valid dan
0,702
Kredit Reliabel
Sumber : data primer yang diolah, 2016.

ISSN : 0854-1442 7
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Unstandardized Stand
Coefficients Coeff
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,624 ,946 11,231 ,000
LK ,254 ,056 ,378 4,494 ,000
Usia -,372 ,142 -,187 -2,623 ,011
Pendapatan 1,239 ,164 ,676 7,539 ,000
Pekerjaan -,094 ,143 -,046 -,655 ,514
Pendidikan -,321 ,158 -,155 -2,063 ,045
2
Adjusted R : 0,566
nilai signifikansinya 0,000
Dependent : Pengambilan Kredit
Sumber: data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui terhadap variabel terikat yaitu


bahwa hasil estimasi model regresi adalah pengambilan kredit.
sebagai berikut : Hasil penelitian di atas memper-
lihatkan bahwa besarnya literasi keuangan
Y = 0,378 X1- 0,187 X2 + 0,616 X3- 0,046
mempengaruhi pengambilan kredit. Hasil
X4 –0,155 X5
penelitian ini mendukung penelitian yang
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa telah dilakukan oleh Wicaksono (2015)
variabel independent yang dimasukkan ke dan Ariadi (2015) yang mengemukakan
dalam model regresi memiliki nilai bahwa literasi keuangan memiliki
signifikansi yaitu literasi keuangan sebesar pengaruh positif yang signifikan terhadap
0,000, usia 0,011, pendapatan 0,000 dan pembayaran kredit dan konsumsi.
pendidikan 0,045. Sedangkan variabel Berdasarkan penelitian yang telah
pekerjaan memiliki nilai signifikansi dilakukan oleh peneliti didapati bahwa
sebesar 0,514. pengaruh literasi keuangan memiliki arah
yang positif terhadap pengambilan kredit.
Pembahasan Hasil Penelitian Literasi keuangan yang baik dapat
Berdasarkan hasil uji statistik dapat ditunjukkan dengan tingkat pemahaman
disimpulkan sebagai berikut: mengenai produk dan konsep keuangan
melalui bantuan informasi dan saran,
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap sebagai kemampuan untuk meng-
Pengambilan Kredit identifikasi dan memahami risiko
keuangan agar dapat mengambil keputusan
Pengujian hipotesis H1 yaitu literasi
keuangan secara tepat. Pengetahuan
keuangan berpengaruh positif terhadap
tentang keuangan sangat penting bagi
pengambilan kredit. Hasil regresi variabel
seorang individu, agar mereka tidak salah
literasi keuangan diperoleh nilai t sebesar -
paham dalam membuat keputusan
4,494 dengan probabilitas 0,000 yang
keuangan mereka (Margaretha dan Arief,
menunjukkan lebih kecil dari 0,05. Karena
2015). Literasi keuangan yang baik yang
nilai signifikansi pengujian lebih kecil dari
akan membawa seseorang mencapai
0,05 (0,000<0,05) maka dapat disimpulkan
kesejahteraan bidang finansial. Dengan
maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,
beragam macam kebutuhan baik
lalu H1dapat diterima. Hal ini berarti
kebutuhan primer, sekunder maupun
terdapat pengaruh positif dan signifikan
tersier akan dapat terpenuhi dengan tingkat
dari variabel bebas yaitu literasi keuangan
literasi keuangan yang mereka miliki.

8 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Pengaruh Usia Terhadap Pengambilan Pengaruh Pendapatan Terhadap


Kredit Pengambilan Kredit
Pengujian hipotesis H2 yaitu usia Pengujian hipotesis H3 yaitu
berpengaruh negatif terhadap pengambilan pendapatan berpengaruh positif terhadap
kredit. Hasil regresi variabel usia diperoleh pengambilan kredit. Hasil regresi variabel
nilai t sebesar -2,623 dengan nilai pendapatan diperoleh nilai t sebesar 7,539
probabilitas 0,010 yang menunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 yang
lebih kecil dari 0,05. Karena nilai menunjukkan lebih kecil dari 0,05. Karena
signifikansi pengujian lebih kecil dari 0,05 nilai signifikansi pengujian lebih besar dari
(0,010 < 0,05) maka dapat disimpulkan 0,05 (0,000<0,05) maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak, lalu H2 dapat diterima. bahwa H0 ditolak, dan H3 diterima. Hal ini
Hal ini berarti terdapat pengaruh negatif berarti terdapat pengaruh positif dan
dan signifikan dari variabel bebas yaitu signifikan dari variabel bebas yaitu
usia terhadap variabel terikat yaitu pendapatan terhadap variabel terikat yaitu
pengambilan kredit. Hasil penelitian di pengambilan kredit.
atas memperlihatkan bahwa besarnya usia Hasil penelitian ini mendukung
mempengaruhi pengambilan kredit. penelitian yang telah dilakukan oleh Rita
Hasil penelitian ini mendukung dan Kusumawati (2010), mengemukakan
penelitian yang telah dilakukan oleh bahwa pendapatan memiliki pengaruh
Mahastanti (2012), mengemukakan bahwa positif yang signifikan terhadap
usia memiliki pengaruh negatif yang penggunaan kartu kredit. Berdasarkan
signifikan terhadap penggunaan kartu penelitian yang telah dilakukan oleh
kredit. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti didapati bahwa pengaruh
dilakukan oleh peneliti didapati bahwa pendapatan memiliki arah yang positif
pengaruh usia memiliki arah yang negatif terhadap pengambilan kredit.
terhadap pengambilan kredit. Semakin Pendapatan merupakan faktor yang
matang usia yang dimiliki, maka paling utama yang dipertimbangkan oleh
kecenderungan pengambilan kredit.akan seseorang dalam mengalokasikan
semakin sedikit. pengeluarannya salah satunya yang
Usia yang semakin tinggi itulah yang berhubungan dengan kredit. Semakin besar
membuat seseorang lebih berhati-hati pendapatan yang diperoleh seseorang
terhadap pengelolaan uang dan memantau maka semakin mudah seseorang dalam
pengeluaran untuk melakukan kredit memenuhi kebuthan baik kebutuhan
sehingga pengambilan kredit akan semakin primer, sekunder maupun tersier. Menurut
turun. Dikarenakan semakin matang usia Utami dan Sumaryono, (2008) bahwa
seseorang akan menyadari bahwa di masa semakin banyak uang yang dimiliki
tua mereka tidak menginginkan untuk seseorang, kecenderungan melakukan
menghabiskan uang mereka hanya untuk pengeluaran juga akan meningkat. Ketika
membayar membeli sesuatu yang justru pendapatan yang semakin tinggi maka
akan menambah beban mereka dengan memiliki sikap mudah untuk memenuhi
angsuran kredit. Sehingga pada masa usia keinginan dan kebutuhannya. Dikarenakan
tua menginginkan rasa nyaman dan tingkat pendapatan yang tinggi
ketenangan dalam menjalani aktivitas kecenderungan mengikuti gaya hidup
sehari – hari. lingkungan pergaulan seperti melakukan
liburan ataupun membeli smart phone
dengan menggunakan fasilitas kredit
dikarenakan seolah – olah merasa dapat
membeli barang dengan harga yang relatif
mahal.

ISSN : 0854-1442 9
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Pengaruh Pekerjaan Terhadap dan signifikan dari variabel bebas yaitu


Pengambilan Kredit pendidikan terhadap variabel terikat yaitu
pengambilan kredit.
Pengujian hipotesis H4 yaitu pekerjaan
Hasil penelitian ini mendukung
berpengaruh negatif terhadap pengambilan
penelitian yang telah dilakukan oleh Rita
kredit. Hasil regresi variabel pekerjaan
dan Kusumawati (2010), mengemukakan
diperoleh nilai t sebesar -,655 dengan nilai
bahwa pendidikan memiliki pengaruh
probabilitas 0,514 yang menunjukkan
negatif yang signifikan terhadap
lebih besar dari 0,05. Karena nilai
penggunaan kartu kredit. Berdasarkan
signifikansi pengujian lebih kecil dari 0,05
penelitian yang telah dilakukan oleh
(0,514>0,05) maka dapat disimpulkan
peneliti didapati bahwa pengaruh
bahwa H0 diterima, lalu H4 dapat ditolak.
pendidikan memiliki arah yang negatif
Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh
terhadap pengambilan kredit.
negatif dan signifikan dari variabel bebas
Dengan semakin tinggi tingkat
yaitu pekerjaan terhadap variabel terikat
pendidikan yang dicapai maka semakin
yaitu pengambilan kredit.
banyak pengetahuan yang diperoleh untuk
Hasil penelitian ini mendukung
bertindak ataupun mengambil keputusan
penelitian yang telah dilakukan oleh Rita
akan lebih teliti dalam mempertimbangkan
dan Kusumawati (2010), mengemukakan
segala keputusan seperti keputusan
bahwa pekerjaan memiliki pengaruh
mengambil kredit dengan memperhatikan
negatif yang signifikan terhadap
prosedur pembayaraan, manfaat, risko
penggunaan kartu kredit. Berdasarkan
keuangan mengenai bunga yang
penelitian yang telah dilakukan oleh
ditetapkan.
peneliti didapati bahwa pengaruh
pekerjaan memiliki arah yang negatif
terhadap pengambilan kredit. PENUTUP
Dalam penelitian ini mengambil jenis Kesimpulan
pekerjaan yaitu buruh, TNI/POLRI,
wirausaha, karyawan swasta dan PNS. Berdasarkan hasil analisis yang telah
Hasil penelitian menyebutkan bahwa dilakukan pada bab sebelumnya, maka
terjadi pemerataan baik masyarakat yang peneliti mengambil kesimpulan bahwa :
bekerja sebagai PNS maupun sebagai 1. Literasi keuangan berpengaruh positif
wirausaha tetap akan mengambil kredit dan signifikan terhadap pengambilan
untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga kredit. Pengaruh positif tersebut
semua bidang pekerjaan yang disandang menandakan bahwa semakin tinggi
tidak memiliki perbedaan dan tidak akan tingkat literasi keuangan yang dimiliki
mempengaruhi pengambilan kredit. seseorang maka semakin tinggi
pengambilan kredit dan begitu pula
Pengaruh Pendidikan Terhadap sebaliknya. Dengan literasi keuangan
Pengambilan Kredit yang tinggi, individu dapat memahami
produk dan jasa keuangan baik secara
Pengujian hipotesis H5 yaitu fitur, manfaat, risiko serta hak dan
pendidikan berpengaruh negatif terhadap kewajiban dalam menggunakan produk
pengambilan kredit. Hasil regresi variabel dan jasa keuangan. Sehingga individu
pendidikan diperoleh nilai t sebesar -2,036 dapat mengatur dan mengelola
dengan nilai probabilitas 0,045 yang keuangannya untuk menentukan pilihan
menunjukkan lebih kecil dari 0,05. Karena yang tepat akan produk dan jasa
nilai signifikansi pengujian lebih kecil dari keuangan sesuai kebutuhan baik
0,05 (0,045<0,05) maka dapat disimpulkan kebutuhan primer maupun sekunder
bahwa H0 ditolak, lalu H5 dapat diterima. serta mampu meminimalisir risiko
Hal ini berarti terdapat pengaruh negatif

10 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

keuangan yang kemungkinan dapat pernyataan di dalam kuesioner dengan


terjadi. subjek penelitian.
2. Faktor demografi (pendapatan) ber- 3. Kurangnya pengetahuan peneliti
pengaruh positif dan signifikan tentang alat analisis sehingga peneliti
terhadap pengambilan kredit. Pengaruh mengalami kesulitan utnuk
positif tersebut menandakan bahwa menyesuaikan alat analisis yang tepat
semakin tinggi tingkat pendapatan dengan perbedaan skala pada varibael
seseorang, maka semakin tinggi penelitian.
pengeluaran untuk melakukan pengam-
bilan kredit dan begitu pula sebaliknya. Saran
3. Faktor demografi (usia) berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian maka
negatif dan signifikan terhadap penulis memberikan saran sebagai berikut:
pengambilan kredit. Pengaruh negatif 1. Peneliti selanjutnya apabila diharapkan
tersebut menandakan bahwa semakin menambah atau meninjau faktor -
tinggi usia maka semakin rendah faktor lain yang mempengaruhi
pengambilan kreditnya dikarenakan pengambilan
individu lebih berhati - hati terhadap kredit, dapat ditinjau dari segi
pengelolaan dan pengeluaran uang yang perilakunya seperti sikap, kontrol
dimilikinya. perilaku persepsian maupun presepsi
4. Faktor demografi (pekerjaan) berpe- kebermanfaatan karena pada penelitian
ngaruh negatif dan tidak signifikan ini belum disinggung mengenai faktor
terhadap pengambilan kredit. Pengaruh tersebut. Apabila faktor - faktor tersebut
positif tersebut menandakan bahwa diukur secara tepat, maka akan
semua bidang pekerjaan seseorang tidak diperoleh tingkat prediksi pengambilan
mempengaruhi pengambilan kredit. kredit masyarakat yang akurat.
5. Faktor demografi (pendidikan) 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
berpengaruh negatif dan signifikan memilih responden yang tepat untuk
terhadap pengambilan kredit. Pengaruh nasabah pada lembaga keuangan
negatif tersebut menandakan bahwa lainnya, dengan menyusun kuesioner
semakin tinggi pendidikan maka sesuai dengan referensi yang lebih
semakin rendah pengambilan kreditnya akurat sehingga hasil yang didapatkan
dikarenakan individu lebih berhati - hati dapat menggambarkan subjek dengan
terhadap pengelolaan dan pengeluaran baik. Serta penggunaan instrumen tidak
uang yang dimilikinya serta melihat hanya berupa kuesioner, juga bisa
dari sisi kebermanfaatannya dan begitu menggunakan data dan wawancara.
pula sebaliknya. Dengan cara tersebut hasil yang didapat
akan lebih akurat, tidak terjadi persepsi
Keterbatasan (pandangan) yang berbeda antara
Adapun beberapa keterbatasan dalam responden dengan peneliti.
penelitian ini yang harus disempurnakan
dalam penelitian selanjutnya. Keterbatasan DAFTAR PUSTAKA
tersebut antara lain :
1. Kurangnya referensi terkait literasi Ariadi, Riyan., dkk (2015). Analisa
keuangan pada lembaga keuangan yang Hubungan Financial Literacy
masih minim khususnya pada lembaga Demografi dengan Investasi, Saving,
pembiayaan. dan Konsumsi, Finesta, Vol. 3 No.1,
2. Kurangnya pengetahuan peneliti 7-12.
tentang penyusunan kuesioner sehingga
peneliti mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan pertanyaan maupun

ISSN : 0854-1442 11
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Budisantoso, Totok dan Nuritomo (2014). Perbankan, Finance & Koperasi.


Bank dan Lembaga Keuangan Lain. www.perlindungankonsumen.id
Jakarta: Salemba Empat. Mahastanti, Linda Ariany (2012). Mental
Cahyadi, S. M. (2010). Pengaruh Faktor Accounting dan Variabel Demografi :
Demografi Terhadap Perilaku Investor Sebuah Fenomena Pada Pengguna
dan Jenis Investasi. Kartu kredit, Kinerja : Jurnal Bisnis
dan Ekonomi, Vol. 16 No. 2, Hal. 89-
Columbia Cabang Kudus (2015). Laporan
102.
Bulanan Permintaan Kredit.
Malinda, Maya. (2007). Perencanan
Direktorat Literasi&Edukasi OJK. (2014).
Keuangan Pribadi, Yogjakarta: CV
Stategi Nasional Literasi Keuangan
Andi Offset.
Indonesia.
Margaretha, F., Pambudhi, Reza. A
Ferdinand, Augusty (2011). Metode
(2016). Tingkat Literasi Keuangan
Penelitian Manajemen-Pedoman
Pada Mahasiswa S-1 Fakultas
Penelitian Untuk Penulisan Skripsi,
Ekonomi, Jurnal Manajemen dan
Tesis dan Disertasi. Semarang: Badan
Kewirausahaan, Vol. 17 No. 1, 76-85.
Penerbit Universitas Diponegoro.
Noor, Azizah, Shaari, Hasan, Nurfadhilah
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
Abu, Mohamed, Rames Kumar
Multivariate Dengan Program IBM
Moona Haji dkk. (2013). Financial
SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
Literacy: A Study Among The
Universitas Diponegoro.
University Students. Interdisciplinary
Harli, Felicia Claresta, dkk (2015). Journal of Contemporary Reseacrh In
Pengaruh Financial Literacy dan Business, Vol. 5.
Faktor Sosiodemografi Terhadap
Otoritas Jasa Keuangan Republik
Perilaku Konsumtif, Finesta, Vol. 3
Indonesia. (2014). Statistik Lembaga
No. 1, 58-62.
Pembiayaan.
Iswantoro dan Anastasia (2013).
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Tingkat
Hubungan Demografi, Anggota
Pengaduan Konsumen dan Tingkat
Keluarga dan Situasi dalam
Kesadaran Masyarakat. www.ojk.-
Pengambilan Keputusan Pendanaan
go.id
Pembelian Rumah Tinggal Surabaya,
Jurnal Finesta, Vol. 1 No.2 124-129. Remund, David. L (2010). Financial
Literacy Explicated: The Case for a
Kotler dan Amstrong (2008). Manajemen
Clearer Definition in an Increasingly
Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Jakarta:
Complex Economy, The Journal of
Penerbit Erlangga.
ConsumerAffairs, Vol. 44 No. 2.
Kotler, Philip. (2005). Prinsip - Prinsip
Rita, M. R & Kusumawati, R (2010).
Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT.
Pengaruh Variabel Sosiodemografi
Indeks Kelompok Gramedia.
dan Karakteristik Finansial Terhadap
Loix, E. Pepermens, R & Hove, L.V Sikap, Norma Subjektif dan Control
(2005). Who’s afraid of the cashless Perilaku menggunakan Kartu Kredit :
society?: Belgia survey evidence. Studi Pada Pegawai di UKSW
Prelimanary Journal. (tidak Salatiga, 109-128.
dipublikasikan).
Rivai, dkk (2013). Financial Institution
LPK(Lembaga Pengaduan Konsumen) Management (Manajemen Kelem-
Nasional Indonesia. Pengaduan bagaan Keuangan). Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

12 ISSN : 085-1442
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 1 Januari 2016

Sari, M dan Rofaida. R (2010). Analisis


Tingkat Literasi Keuangan di
Kalangan Mahasiswa dan Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhinya.
Schiffman, Leon G Kanuk L. Leslie. 2004.
Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit
Indeks Gamedia.
Sitanggang, A.K, dan Pratomo, W.A
(2014). Analisis Tingkat Pemahaman
Masyarakat Terhadap Produk
Keuangan di Deli Serdang, Jurnal
Ekonomi dan Keuangan, Vol. 3 No.7
Suara Merdeka (2015). Pembiayaan Kredit
Elektronik Tumbuh 20 %.
http://m.suaramerdeka.com
Sugiyono (2011). Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang (2013). Metode dan
Instrumen Penelitian Ekonomi dan
Bisnis, Yogjakarta: Center for
Academic Publishing Service.
Suprapto, Eko , dkk (2015). Pengaruh
Fasilitas Kredit, Suku Bunga, Jangka
Waktu dan Jumlah Kredit Terhadap
Keputusan Menggunakan Kredit Pada
BPR Kota Semarang Cabang Mijen.
Vol. 1 No.2
Umam, Khotibul (2010). Hukum Lembaga
Pembiayaan : Hak dan Kewajiban
Nasabah Pengguna Jasa Lembaga
Pembiayaan. Yogjakarta: Penerbit
Pustaka Yustisia.
Umar, Husein (2008). Metode Riset Bisnis.
Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wicaksono, Edrea Divarda (2016).
Pengaruh Financial Literacy Terhadap
Perilaku Pembayaran Kartu Kredit
Pada Karyawan di Surabaya, Finesta,
Vol. 3 No. 1, 85-90.

ISSN : 0854-1442 13

Anda mungkin juga menyukai