Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH

BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI


PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP
MINAT MENJADI NASABAH BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN
PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(STUDI PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA

Mhd Adjie Massad1, Nurbaiti2


UIN Sumatera Utara
1,2

Korespondensi Penulis:
adjiem39@gmail.com

Abstrak
Abstract This research is motivated by the low interest of the Indonesian people in the use of
Islamic banks. The research method used is quantitative obtained through questionnaires and then
analyzed using PLS (Partial Least Square) analysis through SmartPLS software. The sample in this
study was 100 respondents using convenience sampling techniques. The results showed that brand
image and religiosity influenced the interest in saving in Islamic banks while knowledge did not
affect the interest in saving in Islamic banks, and for the variable moderation religiosity did not
moderate the influence of brand image on interest in saving in Islamic banks but was able to
moderate the influence of knowledge on the interest in saving in Islamic banks.

keywords : Social Environment, Brand Image, Interest in Saving, Knowledge


PENDAHULUAN
Islam mengajarkan kepada umatnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara atau
proses yang halal. Sehingga ilmu ekonomi sangat berperan untuk menyelesaikan permasalahan
kebutuhan manusia dan alat pemuasnya, sumber daya langka dimanfaatkan individu untuk
memenuhi kebutuhannya hingga kepuasannya tidak terbatas (Bawono, 2014). Indonesia merupakan
negara dengan masyarakat masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau yang beragam dan
menjunjung tinggi keberagaman dan banyaknya penduduk yang beragama islam maka ini menjadi
peluang baik lembaga keuangan syariah di Indonesia. Jika seorang muslim menghindari untuk
mengonsumsi ataupun menggunakan suatu produk yang tidak jelas kehalalannya, maka ia telah
mematuhi perintah Allah dan juga sekaligus mengutamakan kesehatannya dari megonsumsi produk
yang sudah terjamin kualitas dan kehalalannya. Dimana hal ini juga berkaitan dengan menabung di
bank syariah karena ekonomi syariah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha yang
berbadan hukum ataupun tidak berbadan hukum dalam rangka memenuhi kebutuhan yang bersifat
komersial dan tidak komersial menurut prinsip syariah (Andri Soemitra, 2019) . Dan sudah jelas

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 1
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
riba atau melebihkan jumlah pinjaman pada saat pengembalian adalah bertentangan dengan prinsip
mualamah dalam Islam yang biasanya di dapat melalui “bunga” dalam utang piutang (Marliyah,
dkk, 2017). Ekonomi Islam dikukuhkan sebagai disiplin ilmu jelas akan melaksanakan fungsi
penjelasan suatu fakta secara obyektif (Yafiz Muhammad, 2015).

Perkembangan ekonomi syariah dan meningkatkan literasi akan keuangan syariah membuat
umat muslim mulai memiliki kesadaran dari praktik riba dalam perbankan. hal tersebut dinilai
sebagai pangsa pasar yang strategis sehingga banyak bank umum di Indonesia mulai membuka unit
syariah hingga menjadi anak perusahaan syariah dengan sistem perbankan terpisah atau sesuai
syariah yaitu bank syariah.Perkembagan Market Share pada produk perbankan syariah menjadi
tolaak ukur perkembangan suatu perbankan syariah (Aqwa Daulay, 2017). Lambat laun perbankan
syariah mengalami peningkatan yang dapat dinilai dari meningkatnya jumlah kantor cabang syariah
di Indonesia (Indratama & Artanti, 2014). Lembaga keuangan syariah di indonesia yaitu Bank
Perkreditan rakyat Syariah (BPRS), Unit Usaha Syariah (UUS), Bank Umum Syariah (BUS),
lembaga tersebut mengalami perkembangan yang positif hingga akhir tahun 2021. Dilihat dari
pembiayaan yang disalurkan (PYD) dan dana pihak ketiga (DPK) kapasitas bank syariah dalam
menjalankan fungsi intermediasinya terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dari PYD dengan total sebesar
Rp 405,26 Triliun dan DPKnya dengan total sebesar Rp 501,37 Triliun (OJK, 2021).

Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di dunia berdasarkan data world population
review pada tahun 2021 jumlah penduduk muslim di Tanah air sekitar 231 juta jiwa atau 86,7% dari
total penduduk, hal ini menunjukkan peluang yang besar dalam mengembangkan perbankan syariah
di Indonesia dapat dilihat dari luasnya segmen pasar yang ada.

Banyak faktor menjadi penentu nasabah dalam memutuskan suatu keputusan, salah satu
diantaranya berupa lingkungan sosial, brand image,dan pengetahuan. (Dalyono, 2007) mengatakan
minat tidak terbentuk sendiri pada diri seseorang, ada dua faktor yang mampu mempengaruhi minat
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri
sendiri yang mampu meningkatkan atau menumbuhkan minat seseorang seperti faktor pengetahuan,
bakat, motivasi, presepsi dan emosional. Adapun faktor eksternal merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi minat seseorang individu akibat adanya peran dari orang lain yang ada di
lingkungan sekitarnya seperti faktor lingkungan keluarga dan sosial. Hal ini juga sejalan dengan
pendapat (Roni Andespa, 2017), faktor paling penting yang dapat mempengaruhi keputusan

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 2
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
seseorang dalam melakukan pembelian barang dan jasa adalah rumah tangga dan keluarga, rumah
tangga atau keluarga berperan sangat penting dalam mempengaruhi anggota keluarga atau individu.

Kualitas pelayanan adalah pokok utama untuk mengetahui tingkat kepuasaan konsumen yang
ada di dalamnya bertujuan untuk mempererat hubungan baik antar perusahaan dan juga konsumen
(Nurbaiti, 2021). Brand Image menurut (Kotler, 2002) adalah seperangkat keyakinan, ide, dan
kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Brand Image sangat penting bagi suatu
perusahaan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri konsumen saat menggunakan produknya.
Brand Image sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Pembentukan image pada
perusahaan bisa menjadi baik ataupun buruk tergantung persepsi konsumen yang telah
menggunakan produknya. Hasil penelitian oleh (Subagiyo, 2016) mengenai variabel brand image
bank syariah terhadap minat menggunakan produk bank syariah menyatakan bahwa brand image
berpengaruh positif signifikan.

Menurut (Philip Khotler, 2000) Pola perilaku yang dimiliki konsumen dipengaruhi oleh
pengetahuan mereka. Dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya konsumen dapat memproses
informasi yang baru, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan. Pengetahuan dasar
manajemen keuangan ini nantinya bisa dijadikan acuan untuk mengelola keuangan pribadi,
keluarga, dan bisnis (Ichwan & Nafik H.R, 2016).

Beberapa Penelitian telah banyak dilakukan berkaitan minat menabung di bank syariah,
diantaranya penelitian dari (Rosyid & Saidiah, 2016) menunjukkan bahwa variabel pengetahuan
perbankan syariah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Kemudian
Penelitian (Prasasti, 2020) menunjukkan pengetahuan berpengaruh positif terhadap minat
menabung di Bank Syariah. Namun, ada hasil penelitian yang berkaitan pengetahuan sebagai
variabel moderasi ada hal menarik yang didasarkan dari hasil penelitian (Handayani &
Kurnianingsih, 2021) bahwa pengetahuan tidak memoderasi islamic endorsment dan brand image
terhadap keputusan untuk menjadi nasabah bank syariah.

Mahasiswa UIN adalah masyarakat yang berpendidikan aktif dalam lembaga pendidikan yang
agamis. Sudah tidak asing lagi bagi civitas akademika UINSU mengenal syariah karena dalam
pendidikan keislaman terdapat ilmu-ilmu fiqih dan akhlaq sebagai dasar prinsip perbankan syariah.
Para mahasiswa tentunya tidak asing dengan perbankan, dimana sebagian besar mahasiswa adalah
orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat tinggalnya sehingga untuk biaya kehidupannya
mereka mengandalkan kiriman dari orang tuanya. Perbankan adalah salah satu akses yang

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 3
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
digunakan untuk transfer uang guna memenuhi kebutuhan mahasiswa. Menurut Notoatmodjo
pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap objek tertentu. Sebagian besar manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
itu sendiri dapat diperoleh melalui pendidikan formal atau non formal. Jadi, pengetahuan sangat erat
hubungannya dengan pendidikan seseorang. Namun berbeda dengan fenomena yang terjadi pada
penelitian ini, dimana UINSU diantara 8 fakultas yang ada hanya fakultas ekonomi dan bisnis islam
yang memiliki mata kuliah tentang ekonomi islam maka pengetahuan mereka mengenai sistem
operasional maupun produk-produk bank syariah masih terbilang cukup tinggi dibandingkan
fakultas lain. Sedangkan fakultas lain belum memahami sepenuhnya tentang bank syariah atau
pengetahuan yang masih kurang tersebut menyebabkan persepsi yang kurang baik pula tentang
bank syariah. Oleh karena itu, hal tersebut mempengaruhi sikap dan minat mahasiswa untuk
menabung di bank syariah dan penelitian awal ini ada fenomena yang dapat diamati bahwa ada
mobil BSI, yang memfasilitasi atm berjalan dan pembukaan rekening. Dugaan sementara bahwa
minat kebanyakan mahasiswa dari Uinsu menjadi nasabah yang dilayani oleh petugas mobil BSI
sendiri ialah adanya rasa penasaran terhadap sesuatu yang baru berupa layanan bank yang berwujud
mobil untuk memudahkan akses pelayanan terhadap nasabah dari BSI selain itu pula adanya dugaan
sementara bahwa pemilihan tersebut atas perintah dosen untuk menjadi nasabah BSI. Hal ini
dibuktikan dengan Observasi awal dilakukan dengan wawancara salah satunya kepada Saudari
dinda mahendra , didapat hasil bahwa dia menggunakan Bank Konvensional karena keluarganya
menggunakan bank tersebut dan lebih populer. Dan untuk keseluruhan observasi awal ini saya
menemukan sebagian mahasiswa tidak memiliki rekening BSI dan hanya beberapa mahasiswa yang
memiliki rekening BSI.

Berdasarkan pemaparan latar belakang serta teori-teori dan penelitian terdahulu ada hal yang
menarik perlu dikaji dalam penelitian ini, diantaranya mengenai pengaruh lingkungan sosial dan
brand image terhadap minat menabung dengan variabel pengetahuan sebagai variabel moderasi.
Salah satunya penelitian yang disampaikan (Handayani, 2021) menjadikan penelitian ini menarik
untuk diteliti dengan kondisi masyarakat UIN Sumatera Utara tentunya dikenal memiliki
pengetahuan yang baik dan seluruh civitas akademiknya adalah muslim apakah kondisi tersebut
akan memberikan hasil yang sama dari penelitian yang dilakukan (Handayani, 2021)

TINJAUAN TEORETIS

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 4
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
Brand Image
Hasugian (2015:925) mengatakan bahwa Merek adalah salah satu bagian penting yang dapat
dijadikan pemasar untuk memperkenalkan serta menewarkan produk dan jasanya, Brand image
merupakan istilah yang sama yaitu kesan terhadap merek, brand berarti merek dan image berarti
kesan, jadi citra merek merupakan pencitraan terhadap merek. Brand image merupakan suatu
penggambaran sebuah prduk yang sudah tertanam dibenakkan konsumen secara masal (Supriyadi
dkk, 2020:137). Menurut Soebiagdo dan Ruliana (2017:48) bahwa Brand image yaitu suatu
keyakinan yang dipegang konsumen terkait dengan merek. Penjelasan ini bermaksud untuk
memberikan dorongan kepada perusahaan untuk selalu meningkatkan kualitasnya dan membuat
brand image yang positif dengan alasan melalui citra merek pembeli dapat melihat suatu barang,
menilai kualitas kuantitsnya dan juga memberikan wawasan dan kepuasan tertentu pada konsumen.
realisasi pendapatan dibawah jumlah yang dianggarkan, maka hal itu dinilai kurang baik
(unfavourable variance) (Mahmudi, 2006:137). Menurut Siagian dan Cahyono, kepercayaan
merupakan sebuah keyakinan dari salah satu pihak mengenai maksud dan perilaku yang ditujukan
kepada pihak yang lainnya. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai suatu harapan konsumen
bahwa penyedia jasa bisa dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya. Kepercayaan
pelanggan adalah semua pengetahuan yang dimiliki pelanggan dan semua kesimpulan yang dibuat
pelanggan tentang objek, atribut dan manfaatnya. Kepercayaan konsumen dinyatakan sebagai
komponen penting untuk menjaga hubungan yang berkelanjutan di antara semua pihak yang terlibat
dalam bisnis. Kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling kenal baik dalam
berinteraksi maupun proses bertransaksi.

Lingkungan Sosial
Menurut Mujaddid dan Nugroho (2019:23) Lingkungan sosial yaitu segala sesuatu yang
berkaitan dengan kepribadian individu baik dari sikap, kejiwaan, toleransi, gotong royong dan
pendidikan. Lingkungan merupakan bagian pemberi pengaruh bagi individu dalam pembentukan
perbuatan dan karakter manusia yang terkait dengan penanaman nilai- nilai dan kebiasaan seseorang
yang dimaknai sosialisasi (proses belajar dan menginternalisasikan ketentuan dan model perilaku
individu yang diharuskan oleh adat dan enkulturasi yaitu metode dimana seorang menguasai
pengertian dan keyakinan dari suatu masyarakat dari kecil tanpa adanya penataran (Gea, 2011:141).
nfavourable variance dana perimbangan, karena dana transfer yang terealisasi lebih kecil dari pada
yang dianggarkan. Sedangkan kelebihan dana transfer dari anggaran yang menjadi favourable
variance dana perimbangan yang diharapkan oleh setiap daerah.

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 5
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad

Pengetahuan
Menurut Anggita Novita Gampu : 2015, Pengetahuan konsumen adalah sejumlah pengetahuan
dengan berbagai macam informasi tentang produk atau jasa tertentu yang dimiliki. Pengetahuan
didefinisikan sebagai informasi yang tersimpan dalam ingatan. Himpunan bagian dari informasi
total yang relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar disebut dengan pengetahuan konsumen.
Pengetahuan konsumen juga memberikan dampak dalam keputusan masyarakat untuk memilih
suatu model jasa tertentu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan yang tersedia, beserta dengan
penggunaan jasa yang mengeluarkan jasa tersebut. Cara atau usaha yang digunakan dalam mencari
pengetahuan disebut juga dengan metode mencari ilmu pengetahuan. Metode yang dipakai dalam
mencari ilmu pengetahuan hendaknya juga merupakan metode yang efektif agar ilmu pengetahuan
yang diperoleh benar-benar ilmu pengetahuan yang tidak lagi diragukan kebenarannya, sebab
diusahakan dengan cara yang benar. Adapun kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran yang
tegas dan pas.
Minat
Menurut Ortega dan Alhifni (2017) Minat adalah suatu bentuk kepedulian, kebahagian dan
keterikatan jiwa kepada objek apapun yang bisa diwujudkan dengan cara menfokuskan kemampuan
yang ada ke bidang tertentu. penilitian (Astuti dan Mustikawati, 2013:186) menunjukkan bahwa
minat lebih diingat sebagai ketentuan penggunaan atau pembelian pelayanan/barang. Minat
merupakan suatu sudut pandang mental sesorang untuk yang didapatkan dari informasi informasi
(Mae, 2021:19). Menurut, Edy Syahputra : 2020, Minat juga bisa diartikan sebagai kecenderungan
jiwa yang relatif menetap kepada diri seseorang dan biasanya dengan perasaan senang. Kegiatan
dilakukan dengan yang tidak sesuai dengan minatnya akan menghasilkan prestasi yang kurang
menyenangkan, bisa dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan
kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. Menurut Philip Kotler dan
Kevin Lane Keller faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah pengetahuan, promosi, persepsi,
gaya hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, dan konsep diri. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller juga
mengatakan bahwa faktor psikologi yang di pengaruhi oleh faktor kepercayaan juga mempengaruhi
minat seseorang.

METODE PENELITIAN

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 6
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan data berupa angka.Adapun lokasi penelitian ini berada di UIN Sumatera
Utara. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, data primer didapat dari
hasil angket responden sedangkan data sekunder di dapat dari artikel,jurnal,dan internet.Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 100 responden dari jumlah populasi mahasiswa sebesar 26.323 ribu
jiwa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, kemudian dianalisis
menggunakan menggunakan Partial Least Square (PLS) yang telah diperoleh dari skala yang
digunakan melalui skala likert. Model ekonometrika yang terbentuk sebagai berikut:
Z = β0 + β1X1 + β2X2 + ε………… (i)
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + Y1 + ε……(ii)
Dimana, Z merupakan Pengetahuan, Y adalah variabel minat menabung, sedangkan X1 dan
X2 merupakan variabel lingkungan sosial dan brand image.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Validitas konvergen digunakan dalam mengukur indikator validitas yang ditunjukkan melalui nilai
loading faktor, suatu indikator dinyatakan valid jika nilai loading faktor > 0.5
Tabel 1
Hasil Nilai Convergen Validity
Variabel Item Loading Ket
Factor
X1.1 0.720 Valid
Lingkungan Sosial X1.2 0.795 Valid
(X1) X1.3 0.691 Valid
X1.4 0.821 Valid
X2.1 0.907 Valid
Brand Image X2.2 0.752 Valid
(X2) X2.3 0.867 Valid
X2.4 0.613 Valid
Y1 0.753 Valid
Minat Menabung Y2 0.737 Valid

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 7
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
(Y) Y3 0.744 Valid
Y4 0.742 Valid
Z1 0.574 Valid
Z2 0.552 Valid
Pengetahuan Z3 0.571 Valid
(Z) Z4 0.786 Valid
Z5 0.702 Valid
Sumber: Data diolah dengan SmartPLS,2023
Berdasarkan tabel nilai Convergen Validity dapat dilihat bahwa hasil loading factor semua indikator
untuk masing-masing konstruknya sudah memenuhi kriteria. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand image dan pengetahuan terhadap minat
menabung masyarakat Kota Banjarmasin dengan variabel religiusitas sebagai variabel moderasi.

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 8
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
Hasil Penelitian
Gambar 1
Pengujian Inner Model

Tabel 2
Outer Loadings

Sumber: Data diolah dengan SmartPLS,2023

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 9
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
 Lingkungan Sosial mempunyai LF 0.720 > 0.5 yang berarti bahwa item ini valid mengukur
variabel lingkungan sosial. Setiap perubahan variabel lingkungan sosial maka akan
tercermin pada variasi lingkungan sosial sebesar (0.720 * 0.720 = 51.8 %)
 Setiap variabel keseluruhan setiap item yang mengukur variabel mempunyai LF > 0.5
(valid)

Tabel 3
Composite Reliabilty and Average Variance Extracted

Sumber: Data diolah dengan SmartPLS,2023

 Variabel lingkungan sosial mempunyai nilai Composite Reliability (CR)0.844 > 0,5 yang
menunjukkan bahwa setiap item yang mengkukur lingkungan sosial kosisten/reliabel.
Demikian dengan nilai Composite Reliability variabel brand image, minat menabung, dan
pengetahuan diatas > 0.5 (reliabel)
 Nilai AVE lingkungan sosial adalah 0,576 yang berarti besarnya variasi item pengukuran
X1.1….. X1.4 yang dikandung oleh variabel kepuasan sebesar 57.6%. karena nilai AVE
krpuasan 0.576 > 0.5 maka terpenuhi syarat convergent validity yang baik.
 Secara keseluruhan nilai AVE variabel >0.5 (convergent validity yang baik)

Tabel 4
Fornell Lacker

Sumber: Data diolah dengan SmartPLS,2023

 Nilai dalam sumbu diagonal adalah akar AVE


 Akar AVE untuk lingkungan sosial adalah (0.759) lebih besar dari korelasinya dengan
variabel lainnya. maka discriminant validity untuk variabel korelasi terpenuhi
 Demikian dengan variabel lainnya dimana akar AVE variabel > korelasi antar variabel.
 Secara keseluruhan evaluasi discriminant validity terpenuhi.

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 10
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad

Tabel 4
F Square

Sumber: Data diolah dengan SmartPLS,2023


 Hair et al (2021), f square (0,02 rendah), (0,15 moderat), (0,35 tinggi) Lingkungan sosial
mempunyai pengaruh pada level structural brand image adalah menuju sedang (f square =
0.017).
 Pengetahuan mempunyai pengaruh sedang pada brand image (f square = 0.065) dan
mempunyai pengaruh sedang pada lingkungan (f square = 0.065)

Tabel 5
R Square

Sumber: Data diolah dengan SmartPLS,2023


 Besarnya pengaruh lingkungan sosial, brand image, dan pengetahuan terhadap minat
menabung sbesar 15.8 %. Dalam Hair et al (2021) termasuk pengaruuh sedang.

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 11
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
Pembahasan
Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahsiswa UIN
Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel lingkungan sosial (X1) terhadap minat menabung di
Bank syariah pada Mahsiswa UIN Sumatera Utara yang telah dilakukan menunjukkan nilai Sig
variabel lingkungan sosial (X1) sebesar 0,009 < 0,5 dan t hitung sebesar 2.606 > dari t tabel 1.96
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima yang berarti variabel lingkungan sosial
berpengaruh terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahsiswa UIN Sumatera Utara.
Menurut Mujaddid dan Nugroho (2019:23) Lingkungan sosial yaitu segala sesuatu yang berkaitan
dengan kepribadian individu baik dari sikap, kejiwaan, toleransi, gotong royong dan pendidikan..
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rohmaniah, 2019) bahwa
lingkungan sosial berpengaruh terhadap minat menabung nasabah menabung di bank syariah
Pengaruh Brand Image terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahsiswa UIN
Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel Brand Image (X2) terhadap minat menabung
menabung di Bank syariah pada Mahasiswa UIN Sumatera Utara yang telah dilakukan
menunjukkan nilai Sig variabel Brand Image (X2) sebesar 0,009 < 0,5 dan t hitung sebesar 2.606 >
dari t tabel 1.96 dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima yang berarti variabel Brand
Image berpengaruh terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahasiswa UIN Sumatera
Utara. Brand image merupakan salah satu bagian penting yang dapat dijadikan pemasar untuk
memperkenalkan serta menewarkan produk agar dapat dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
Menurut Siagian dan Cahyono, kepercayaan merupakan sebuah keyakinan dari salah satu pihak
mengenai maksud dan perilaku yang ditujukan kepada pihak yang lainnya. Kepercayaan konsumen
didefinisikan sebagai suatu harapan konsumen bahwa penyedia jasa bisa dipercaya atau diandalkan
dalam memenuhi janjinya Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Rohmaniah, 2019) bahwa brand image berpengaruh terhadap minat menabung nasabah menabung
di bank syariah.
Pengaruh Pengetahuan terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahasiswa UIN
Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel Pengetahuan (Z) terhadap minat menabung di Bank
syariah pada Mahasiswa UIN Sumatera Utara yang telah dilakukan menunjukkan nilai Sig variabel
Pengetahuan (Z) sebesar 0,320 > 0,05 dan t hitung sebesar 0,996 < dari t tabel 1,96 dapat

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 12
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
disimpulkan bahwa H0 diterima H1 ditolak yang berarti variabel Pengetahuan tidak berpengaruh
terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahasiswa UIN Sumatera Utara. Pengetahuan
mahasiswa terhadap bank syariah sangat mempengaruhi sikap mahasiswa tersebut terhadap produk-
produk yang ditawarkan. Pengetahuan merupakan suatu tindakan yang berkaitan dengan pola pikir
seseorang yang mempengaruhi minat. Jika seorang nasabah mengetahui bank syariah kemungkinan
besar akan menabung di bank syariah. Adapun penyebab pengetahuan tidak berpengaruh pada
penelitian ini yang pertama, Mahasiswa UIN Sumatera Utara sebagian besar belum mengetahui
mengenai Bank syariah apalagi istilah produk dan akad dalam bank syariah masih asing bagi
sebagian mahasiswa. Kedua, mayoritas responden adalah Pelajar/Mahasiswa dapat kita ketahui
bahwa mereka menggunakan Bank syariah dalam bertransaki untuk pembayaran SPP/UKT, belanja
online, menabung, pencairan beasiswa, Transfer Uang dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen menggunakan bank syariah berdasarkan keperluan sehari-hari. Hasil penelitian ini
relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Raihana & Aulia, 2020) bahwa pengetahuan tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah
Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahaasiswa
UIN Sumatera Utara setelah di moderasi oleh Pengetahuan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas pengetahuan mampu memoderasi pengaruh
lingkungan sosial terhadap minat menabung masyarakat di Bank syariah pada Mahasiswa UIN
Sumatera Utara yang telah dilakukan menunjukkan nilai Sig variabel sebesar 0,030 < 0,05 dan t
hitung sebesar 2.178 > dari t tabel 1.96 dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan religiusitas sebagai
variabel moderasi diterima yang menunjukkan pengetahuan dapat memperkuat pengaruh
lingkungan sosial terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahasiswa UIN Sumatera Utara.
Perolehan tersebut menunjukkan bahwa pada hipotesis ini variabel pengetahuan merupakan tipe
moderasi semu (quasi moderasi) dimana pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
menabung dan mampu memoderasi pengaruh lingkungan sosial terhadap minat menabung. Hal ini
berarti karena semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat yang diiringi dengan tingginya
tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi juga minat menabung
seseorang. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian (Rokhani & Nurkhin, 2021) hasilnya
pengetahuan secara positif dan signifikan mampu memoderasi pengaruh lingkungan sosial terhadap
minat menabung mahasiswa di Bank.
Pengaruh Brand Image terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahaasiswa UIN
Sumatera Utara setelah di moderasi oleh Pengetahuan

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 13
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengetahuan tidak memoderasi pengaruh brand image
terhadap minat menabung di Bank syariah pada Mahasiswa UIN Sumatera Utara yang telah
dilakukan menunjukkan nilai Sig variabel sebesar 0,275 > 0,05 dan t hitung sebesar 1.092 < dari t
tabel 1.96 dapat disimpulkan bahwa H0 diterima religiusitas sebagai variabel moderasi ditolak yang
menunjukkan pengetahuan dapat memperlemah pengaruh brand image terhadap minat menabung di
bank syariah pada Masyarakat Kota Banjarmasin. perolehan tersebut menunjukkan bahwa pada
hipotesis ini variabel religiusitas merupakan tipe moderasi prediktor (predictor moderasi) dimana
religiusitas berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung tetapi tidak mampu
memoderasi pengaruh brand image terhadap minat menabung hal ini berarti semakin baik brand
image yang dimiliki oleh pihak bank yang diiringi dengan tingginya tingkat pengetahuan yang
dimiliki oleh individu belum tentu mempengaruhi minat menabung seseorang. Hal ini dapat
dijelaskan oleh (Nasrullah, 2015) bahwa masyarakat Indonesia cenderung lebih mendahulukan
keinginan dibandingkan kebutuhan dan secara keagamaan masih belum menerapkan agama sebagai
way of life. Dapat dilihat dari masyarakat yang memilih bank konvensional agar asetnya dapat terus
berkembang oleh karena itu, bunga bank konvensional yang cukup tinggi membuatnya lebih
menarik tanpa memperhatikan bahwa bank tersebut bukan bank syariah atau kegiatan nya tidak
berlandaskan islam. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Lestari,
2021) yang berjudul “Pengaruh E-Word Of Mouth, Brand Image dan Pengetahuan Terhadap Minat
Menjadi Nasabah Bank Syariah Dengan Pengetahuan Sebagai Variabel Moderasi” yang penelitian
nya dilakukan di Masyarakat Kecamatan Bandungan hasilnya pengetahuan sebagai variabel
moderasi tidak bisa memperkuat variabel brand Image terhadap Minat
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diuraikan, disimpulkan bahwa brand image dan
lingkungan sosial berpengaruh terhadap minat menabung di bank syariah sedangkan lingkungan
sosial tidak berpengaruh terhadap minat menabung di bank syariah, dan untuk variabel moderasi
pengetahuan tidak memoderasi pengaruh brand image terhadap minat menabung di bank syariah
tetapi mampu memoderasi pengaruh pengetahuan terhadap minat menabung di bank syariah.
Adapun saran dari hasil penelitian ini, Bagi masyarakat diharapkan untuk lebih peduli akan
informasi-informasi terkait dunia perbankan syariah, terutama masyarakat muslim. Sehingga dapat
beralih menggunakan produk-produk bank syariah, sesuai dengan yang di anjurkan Al-Qur”an dan
Hadist dan bagi peneliti selanjutnya agar mencari variabel independen lainnya yang belum diteliti
dalam penelitian ini serta mengambil populasi yang beragam dari Kota lainnya.

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 14
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini merupakan penelitian yang turut melibatkan dari unsur stakeholders dan responden
yang berperan aktif sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik sehingga kami selaku
peneliti mengucapkan dan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi mereka yang terlibat dari
proses awal hingga akhir dari penelitian ini.

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 15
ISSN. 2502-6976
PENGARUH BRAND IMAGE DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH
BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI
PADA MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA)
Mhd Adjie Massad
DAFTAR PUSTAKA
Bawono, A. (2014). Kontribusi Religiusitas Dalam Rasionalitas Konsumsi Rumah Tangga Muslim.
Inferensi, 6(2), 287. https://doi.org/10.18326/infsl3.v8i2.287-308
Handayani, U. N., & Kurnianingsih, H. (2021). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen, Terhadap Nilai Perusahaan. Business Management
Analysis Journal (BMAJ), 4(1), 1–19. https://doi.org/10.24176/bmaj.v4i1.5999
Ichwan, M. C., & Nafik H.R, M. (2016). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Likuiditas
Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 3(2), 144.
https://doi.org/10.20473/vol3iss20162pp144-157
Roni Andespa. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Menabung Di
Bank Syariah. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 9, 18–28.
Rosyid & Saidiah. (2016). Pengetahuan perbankan syariah dan pengaruhnya terhadap minat
menabung santri dan guru. 11(2), 50–57.

JURNAL ILMIAH MAHAISISWA EKONOMI ISLAM


Volume X Nomor X, Maret 20XX 16
ISSN. 2502-6976

Anda mungkin juga menyukai