Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bank adalah usaha yang menghimpun sejumlah besar dana masyarakat
sebagai simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman dan jasa lainnya yang meningkatkan taraf hidup individu. Suatu bentuk
organisasi keuangan yang menganut hukum Islam dan menyediakan pembiayaan,
layanan perbankan, dan operasi komersial adalah bank Islam. Istilah ini berasal dari
ensiklopedia Islam.1
Bank adalah lembaga perantara penting untuk operasi ekonomi yang efisien
dan promosi kesejahteraan sosial. Sistem perbankan syariah di Indonesia tidak hanya
beroperasi dengan prinsip konvensional, tetapi juga dapat beroperasi secara
bersamaan dengan prinsip syariah; ini umumnya dikenal sebagai sistem perbankan
ganda. Di Indonesia terdapat dua sistem perbankan yaitu perbankan konvensional
dengan sistem bunga dan perbankan syariah dengan sistem bagi hasil. Sebagai
lembaga keuangan dan layanan pembayaran, perbankan konvensional dan syariah
memiliki tujuan yang sangat penting. Perbedaan antara keduanya dapat memengaruhi
keputusan klien potensial. Selain itu, pemahaman nasabah terhadap pengetahuan
perbankan dan pemasaran perbankan dapat mempengaruhi sikap nasabah terhadap
keputusan selanjutnya.2
Dari perspektif peran utama mereka, tidak ada perbedaan antara perbankan
konvensional dan syariah. Apa peran utama mengumpulkan uang publik dalam
bentuk tabungan atau deposito dan kemudian mendistribusikannya kembali melalui
keuangan dan kredit? Misi bank syariah adalah untuk melakukan operasi perbankan
syariah sejalan dengan prinsip-prinsip Islam untuk mempromosikan kepercayaan
masyarakat dan pemahaman Muslim tentang prinsip-prinsip Islam untuk
menumbuhkan sektor dan pasar bank syariah.3

1
Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012).
2
Rahma wahyuni, faisal umardani hasibuan, 2020, pengaruh pengetahuan massyarakat dan minat
penerapan nilai islam terhadap keputusan menggunakan tabungan perbankan Syariah (studi kasus masyarakat
kota langsa), jurnal ilmiah ekonomi islam, Vol. 6 No.1, hal 2-3
3
Wiwiin Khasanah, “Pengaruh Persepsi Mahasiswa UIN Sunan Kali h Di Indonesia 2, no. 1
(2005).jaga Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah Mandiri” (UIN Sunan
Kalijaga, 2015)

0
Sebagai hasil dari konsep koperasi dan komunitas syariah, baik bank dan
konsumen mendapatkan keuntungan dari tidak adanya bunga dan penerapan skema
bagi hasil.4
Memahami hubungan seseorang dengan sesuatu yang eksternal adalah inti dari
minat. Semakin dekat atau kuat suatu koneksi, semakin besar tingkat ketertarikannya.
Menurut Slameto, minat adalah sensasi keinginan dan hubungan yang spontan dengan
sesuatu atau aktivitas.5. Kepentingan setiap individu harus berbeda tergantung pada
keadaan. Kondisi pra-bertindak seseorang, yang dapat digunakan sebagai tongkat
pengukur perilaku atau tindakan, juga dapat digunakan untuk mencirikan minat. Niat
beli yang terjadi dan digunakan untuk reaksi pada objek yang akan di beli juga
menggambarkan keinginan untuk menabung.6
Pengetahuan dan promosi, dua aspek yang dapat mempengaruhi minat yang
dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Karena kedua faktor tersebut
berhubungan dengan minat pelanggan. Faktor pertama yang mempengaruhi minat
adalah pengetahuan. Pemahaman masyarakat merupakan suatu alasan penting bagi
nasabah dalam mengambil keputusan memilih bank syariah. Pemahaman konsumen
sesuai pada seluruh pengetahuan yang dipunyai pelanggan mengenai bermacam
barang dan jasa. Memahami pelanggan sangat penting bagi bank syariah, karena
pemahaman konsumen tentang masalah ini menentukan mengenai barang yang harus
dibeli, tempat membeli, kapan akan membeli, dan seberapa banyak yang harus dibeli.
Saat ini ada kelangkaan pengetahuan yang relevan tentang keuangan Islam..
Meskipun banyak orang yang mengetahui keberadaan bank syariah, namun
masih ada yang tidak mengetahui barang dan jasa yang disediakannya. Hal ini karena
banyak konsumen menganggap tidak ada perbedaan antara menabung dan
pembiayaan di bank mana pun. Sesuai dengan aturan dan nilai-nilai Islam, perbankan
syariah harus secara agresif mempromosikan transmisi informasi perbankan syariah.
Dengan demikian, klien akan lebih cenderung untuk mentransfer dana ke bank
syariah.7

4
Eko yuliawan, 2011, pengaaruh pengetahuan konsumen mengenai perbankan Syariah terhadap
keputusan nasabah pada pt. bank Syariah cabang bandung, jurnalwira ekonomimikroskil, vol 1 No.1, hal 21-22
5
Slameto.1991.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta hal.182
6
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 1 da (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2005), 78.
7
Muhammad Ifan Murtadho, “Pengaruh Pengetahuan Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Nasabah
Untuk Menabung Di Bank BNI Syariah Cabang Semarang” (IAIN Walisongo, 2013).

1
Pengetahuan memengaruhi perilaku seseorang saat membuat pilihan.
Pengetahuan klien mencakup semua yang diketahui pelanggan tentang barang dan
jasa keuangan.8 Saat menggambarkan peristiwa aktual yang akan dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan, informasi seringkali juga mengacu pada pemrosesan barang
dengan cara yang lebih bermanfaat dan bermanfaat bagi responden. Kajian Fitrotul
Laeli dan kajian lainnya tentang faktor pengetahuan menunjukkan dampak yang
cukup besar terhadap niat konsumen untuk menyimpan uang di bank syariah. 9 Studi
yang dijalankan oleh Ipa Syarifah menemukan bahwa tidak ada dampak yang terlihat
pada keinginan untuk menyimpan uang di bank syariah.10
Promosi adalah elemen kedua yang dapat mempengaruhi minat. Jika Bank
dapat memahami bagaimana perilaku konsumen dan mencari data sebelum membuat
penilaian, promosi akan dilakukan di pasar sasaran secara efisien. Guna meraih
maksud yang telah diatur dengan adanya rencana pemasaran, promosi dapat
mendorong tingkat penjualan, khususnya penyebaran promosi secara hati-hati untuk
mencapai suatu tujuan.11 Promosi merupakan kegiatan komunikasi dalam memasarkan
tindakan yang dimaksudkan untuk menginformasikan atau mengingatkan pasar
sasaran tentang perusahaan agar mereka mau membeli atau menerima suatu produk,
dengan maksud agar pelanggan tetap loyal terhadap suatu produk yang ditawarkan.
Produk atau layanan yang diiklankan kepada pelanggan melalui promosi berusaha
untuk merangsang minat dan mencerahkan mereka sehingga mereka akan tertarik
untuk membeli suatu produk. Menurut Rianto, segala sesuatu aksi krusial yang wajib
dilaksanakan bank untuk memikat nasabah baru adalah promosi. Bertujuan dalam
memberikan informasi secara langsung atau tidak langsung kepada semua orang
tentang barang dan jasa perusahaan. Komentar Arif dari 2019 bahwa promosi juga

8
Rini Dwi Astuti dkk.lmu.erilaku.Konsumen..UBpress Malang:h..50 -53.
9
Fitrohtul Laeli, (2021) PENGARUH PENGETAHUAN DAN PROMOSI TERHADAP MINAT SANTRI
MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Pondok Pesantren Ar-Ridwan Kalimukti, Kec. Pabedilan, Kab.
Cirebon). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
10
Ipa Syarifah, (2021) Pengaruh Pengetahuan Dan Promosi Terhadap Minat Menabung Di Bank
Syariah Pada Masyarakat Desa Kaplongan Indramayu. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
11
Tatik Suryani, Manajemen Pemasaran Strategik Bank Di Era Global (Jakarta: Pranemedia Group,
2017), h. 2-3

2
dipandang sebagai cara paling efisien untuk menjaga kliennya mendukung hal ini. 12
Untuk meningkatkan keinginan nasabah terhadap bank syariah dilakukan promosi.
Karena persaingan yang ketat dari bank konvensional, bank syariah harus
menggunakan berbagai strategi untuk menarik konsumen untuk menyimpan dana
mereka di sana. Salah satu hal yang wajib dilakukan adalah mengiklankan barang dan
jasa Perbankan Syariah kepada masyarakat dengan media cetak maupun media
sosial.13 Harapan pelanggan terhadap produk atau layanan bank harus
dipertimbangkan saat membuat iklan atau promosi, yang merupakan salah satu
komponen terpenting. Pelanggan bebas berkonsentrasi pada produk atau layanan yang
memberikan kemampuan atau insentif bagi pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan darinya. dan ingatkan mereka tentang tujuan di balik penggunaan produk
atau layanan oleh klien. Penelitian Amalia Martha Supri Ekawati pada variabel
promosi berdampak besar kepada keputusan konsumen untuk menyimpan uang di
bank syariah.14 Selain itu penelitian yang dijalankan oleh Feri Dwi Safitri sampai pada
kesimpulan bahwa variabel pemasaran tidak berpengaruh nyata terhadap niat
konsumen untuk menabung di bank syariah.15
Sebuah usaha yang bergerak di bidang pengemasan atau kemasan plastik
bernama PT. Supernova. Bisnis ini menjadi salah satu produsen kemasan teratas di
Asia Tenggara. Perusahaan ini sudah bekerja dengan rajin selama bertahun-tahun
dengan bantuan karyawannya. dan keahlian manajerialnya untuk menempati
peringkat di antara produsen kemasan fleksibel dan film kemasan teratas di Asia
Tenggara. Usaha ini didirikan pada tahun 1981 dan memiliki kantor serta pabrik di
Jakarta Utara dan Jababeka, Cikarang.
Budaya perusahaan PT. Kemasan Fleksibel Supernova akan terus dibentuk
oleh filosofi perusahaan bisnis, "Berorientasi Pasar, Profesionalisme, dan Kemitraan

12
Riyan pradesya, 2020, pengaruh promosi dan pengetahuan masyarakat melakukan transaksi di bank
Syariah (studi kasus di desa rahuning), jurnal ekonomi islam, Vol 1, No. 02, hal 3-4
13
Daniel Ortega and Anas Alhifni, “Pengaruh Media Promosi Perbankan Syariah Terhadap Minat
Menabung Masyarakat Di Bank Syariah,” Ekonomi Syariah 5, no. 1 (2017).
14
Amalia Martha Supri Ekawati, pengaruh pegetahuan, lingkungan sosial, dan Promosi tehadap minat
menabung siswa sekolah menegah atas pada bank syariah ( studi kasus siswa MAN di kota Yogyakarta). UIN
SUNAN KALIJAGA YOGYAKRTA, 2019.
15
Feri Dwi Safitri, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Religiusitas Terhadap Keputusan
Menabung Di BRI Syariah KCP Demak Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening” (Institut Agama
Islam Negeri Salatiga, 2018).

3
yang Konstruktif," untuk mempertahankan posisinya sebagai produsen kemasan
fleksibel kualitas terbaik di Asia Tenggara. Akibatnya, perusahaan mampu
menciptakan dan mejaga ikatan komersial jangka panjang dengan klien yang
medapatkan kepercayaan dari bisnis internasional yang signifikan..16
Melalui pengamatan langsung di mana para peneliti menginterogasi anggota
staf lokal. Akibatnya, tidak ada lagi yang tertarik dengan perbankan syariah. Mereka
berpendapat bahwa metode yang digunakan untuk menentukan bagi hasil, suku
bunga, dan tingkat layanan pelanggan yang disediakan oleh fasilitas adalah sama
untuk bank syariah dan konvensional. Para peneliti ingin tahu bagaimana masyarakat
bisa berpikir seperti itu. Bahkan sebagian besar dari mereka yang cukup tahu tentang
Islam mengabaikan larangan riba. Pengabaian ini dapat dikaitkan dengan kurangnya
sosialisasi bank syariah, barang-barang mereka yang tidak menarik, atau fakta bahwa
bank syariah tidak melakukan apa pun untuk mengiklankan diri mereka sendiri.
Peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini untuk mempelajari kebenaran
tentang dampak pengetahuan dan promosi terhadap motivasi karyawan industri untuk
menjadi nasabah bank syariah. Pembicaraan yang disebutkan di atas akan membahas
subjek ini dalam beberapa detail yang cukup menarik. Dalam tesis dengan judul
tersebut, penulis akan membahas lebih detail. Topik ini cukup menarik dibahas dalam
pemaparan-pemaparan yang sudah diuraikan di atas. Penulis akan membahas dengan
lebih lanjut dalam skripsi dengan judul: “Pengaruh Pengetahuan dan Promosi
terhadap minat Karyawan industri menabung di Bank syariah (studi kasus pada
karyawan PT. Supernova)”.
1.2 Perumusan Masalah
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengetahui dampak pengetahuan
dan promosi terhadap pilihan tabungan pekerja industri di Perbankan Syariah. :
1. Apakah Pemahaman berpengaruh kepada keputusan menabung bagi karyawan
industri PT. Supernova ?
2. Apakah Promosi berpengaruh kepada keputusan menabung bagi karyawan
industri PT. Supernova ?
3. Apakah Pengetahuan dan Promosi berdampak secara simultan pada keputusan
menabung bagi karyawan industri PT. Supernova ?

16
www.supernova-id.com

4
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan disimpulkan dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi atau menganalisis adakah pengaruh Pengetahuan terhadap
minat menabung karyawan industri PT. Supernova
2. Untuk mengidentifikasi atau menganalisis adakah pengaruh Promosi terhadap
minat menabung karyawan industri PT. Supernova
3. Untuk mengidentifikasi atau menganalisis pengaruh Pengetahuan dan Promosi
secara simultan pada minat menabung karyawan industri PT. Supernova
1.4 Kegunaan Penelitian
Diharapkan hal ini bermanfaat bagi akademisi, lembaga keuangan, dan khususnya
penulis sendiri, serta memberikan wawasan tentang masalah yang sedang diselidiki.,
yaitu :
1) Bagi Akademis
Diharapkan penelitian selanjutnya mampu memperbaiki kekurangan yang satu ini
dan memberikan ide untuk penelitian selanjutnya berdasarkan temuan yang satu
ini.
2) Untuk Penyusun
Temuan penelitian ini dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman dan
pengalaman praktis di lapangan.
3) Bagi Pembaca
selain kutipan untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana promosi dan
pengetahuan mempengaruhi bagaimana karyawan industri menabung di bank
syariah
4) Bagi Universitas
sebagai karya yang dapat berfungsi sebagai literatur dan wacana bagi mahasiswa
atau pihak lain yang berkeinginan melaksanakan penelitian di bidang yang sama.
Selain itu, dapat digunakan sebagai sumber daya tambahan bagi mahasiswa,
terutama mereka yang terdaftar di fakultas ekonomi dan bisnis Islam UIN
Walisongo Semarang.
1.5 Sistematika Penulisan

Di harapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang penelitian ini,


penelitian ini terbagi menjadi tiga komponen dalam kerangka penelitian yaitu

5
komponen utama dan bagian penutup. Paruh pertama dokumen terapat dari bagian
judul, bagian halaman review supervisor, bagian persetujuan, bagian pernyataan,
kata pengantar, dedikasi, moto, abstrak, dan daftar isi. Sedangkan lima bab
kategorisasi yang menjadi inti penelitian yaitu :

Bab I adalah Pendahuluan. Pada bab ini, Penyusun menguraikan konteks sejarah
subjek, bagaimana masalah itu terbentuk, tujuan penelitian, kelebihannya, dan
konvensi penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka. menguraikan mengapa memilih menabung di bank


syariah didukung oleh kerangka teoritis, yang meliputi teori pengetahuan dan
promosi kepentingan pekerja industri.

Bab III metodologi penelitian, model penelitian, objek penelitian, populasi, dan
sampel semuanya tercakup dalam Bab III yang dikhususkan untuk metodelogi
penelitian yaitu Teknik Analisis Data dan Pengumpulan Data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian. Tujuan penelitian, karakteristik


responden, analisis data, dan pembahasan analisis data dibahas pada bab ini.

Bab V Penutup. Penulis akan memberikan kesimpulan dari pembahasan umum


tesis ini serta rekomendasi untuk tujuan dan manfaat yang harus disimpulkan dari
makalah ini di bab ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

6
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Penjelasan Pengetahuan
Pengetahuan berasal pada akar kata to know dan mendapat awalan pe
dan akhiran an. Awalan pe-an menunjukkan adanya suatu proses. Sedangkan,
berdasarkan definisinya, pengetahuan adalah proses mempelajari dan
mendapatkan pemahaman.17 Pengetahuan adalah pemahaman yang di
kaikatkan dengan kapasitas diri untuk bertindak, dan setelah itu disimpan
dalam ingatan.
Menurut Blackwell dan Miniard, pengetahuan konsumen adalah
informasi yang diterima oleh seseorang yang sebagian bermanfaat untuk
mempelajari pasar. Sepanjang hidup seseorang, pengetahuan merupakan
petunjuk yang dicampur dengan pengalaman, konteks, interpretasi, dan
refleksi.18 Secara umum, pengetahuan dapat mengantisipasi sesuatu
berdasarkan pengenalan suatu pola. Pengetahuan memiliki potensi untuk
mendorong tindakan, sedangkan informasi dan statistik mungkin hanya
menginformasikan atau bahkan menimbulkan kesalahpahaman.
Orang yang telah melihat sesuatu mendapatkan pengetahuan sebagai
konsekuensinya. Hampir Seluruh pengetahuan manusia diperoleh dengan
pendidikan, pengalaman orang lain, media massa, dan alam. Menurut Mowen
dan Minor, Pemahaman adalah kumpulan pengalaman dan fakta tentang
barang atau jasa seseorang dan konsumen.19 Pengetahuan adalah salah satu
penentu yang paling signifikan dari tingkah laku pengambilan keputusan
individu. Pengetahuan pelanggan mencakup semua pengetahuan pelanggan
atau konsumen tentang item layanan yang berbeda dan informasi lain yang
terkait dengan pekerjaan mereka sebagai konsumen.20 Informasi mungkin
sering ditentukan. Pemrosesan data menghasilkan bentuk yang lebih bernilai
dan relevan bagi penerima dan menggambarkan kejadian aktual yang
digunakan untuk membuat penilaian.
2.1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

17
Maskur Rosyid and Halimatu Saidiah, “Pengetahuan Perbankan Syariah Dan Pengaruhnya Terhadap
Minat Menabung Santri Dan Guru,” Islaminomic 7, no. 2 (2016).
18
Dewi Rafiah Pakpahan, “Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Masyarakat Pada
Bank Syariah Di Wilayah Kelurahan Sei Sikambing D”, At-Tawassuth, Vol III, No.3, 2017: 345- 367, hal. 347
19
Donni Juni, Perilaku Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2017), 130-131.
20
Rini Dwi Astuti dkk, Ilmu Perilaku Konsumen, (UBpress Malang:2012), 50-53

7
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo
diantaranya:21
a. Pendidikan Pendidikan menurut Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibani
adalah masa perubahan kepribadian seseorang yang berdampak pada
kehidupan pribadinya, masyarakat, dan alam semesta. Mengajar adalah
salah satu pekerjaan dan kegiatan yang paling mendasar dalam
masyarakat. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi bagaimana
mereka membuat penilaian. Memiliki pendidikan tinggi meningkatkan
kualitas hidup seseorang.
b. Kontak dengan media massa Sebagai bukti hasil pengetahuan nenek
moyang dan orang-orang pandai terdahulu dengan ditemukannya berbagai
hal hingga yang dikenal dengan zaman modern. Media massa merupakan
salah satu alat yang membantu pencarian informasi secara global. Jelas,
jika hal ini mempengaruhi kuantitas informasi yang diperoleh, maka
mereka yang lebih sering menggunakan media massa akan memperoleh
perspektif yang lebih luas.
a. Sosio-Ekonomi Sosio-ekonomi mengacu pada keadaan atau tempat
seseorang dalam kelompok komunal, yang dipengaruhi oleh pendidikan,
kegiatan ekonomi, dan uang. Perbedaan kualitas ekonomi lintas kelompok
atau orang yang mempengaruhi pengetahuan yang dipelajari. Keadaan
ekonomi kurang berpengaruh pada kapasitas seseorang dalam
mendapatkan informasi yang bisa meningkatkan kualitas hidup mereka.
b. Hubungan Sosial Terdapat unsur timbal balik dalam hubungan sosial,
yaitu interaksi sosial antar manusia, antar kelompok, atau antar kelompok
dengan individu lain. Hubungan dengan individu lain dapat terjadi secara
tatap muka atau melalui media terkini. Ikatan sosial seseorang
memengaruhi keterampilan komunikasi mereka. Jika mereka mapan, akan
mudah untuk memperoleh pengetahuan dan mewujudkan tujuan hubungan
sosial.22

21

22
T,Saifudin.”Pengaruh Promosi, Religiusitas, dan Kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat
Menabung di Bank Syariah dengan Pengetahuan Masyarakat sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
Masyarakat Di Kota Salatiga)”.(Salatiga: IAIN Salatiga.2017), h. 32

8
2.1.3 Pengukuran Pengetahuan
Pengetahuan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yang dapat
dinilai dengan menggunakan teknik interview atau pengisian data yang
digunakan untuk subjek penelitian dan responden tentang topik yang akan
diukur :
1) Pengetahuan faktual
Pengetahuan faktual mengacu pada konvensi (kesepakatan) tentang
aspek-aspek esensial dalam bentuk terminologi dan/atau simbol (notasi)
yang dimaksudkan untuk memudahkan mengetahui topik. Aspek
pengetahuan dan aspek tertentu yang terkait dengan pengetahuan tentang
peristiwa, orang, tempat, sumber informasi, tanggal, dan pengetahuan
makro berbeda-beda.
2) Pengetahuan konseptual
Pengetahuan konseptual adalah gagasan ilmiah (ide) yang
memungkinkan klasifikasi hal-hal tertentu dan contohnya. Berbagai jenis
pengetahuan konseptual termasuk aturan (prinsip) yang terstruktur dengan
baik dan terhubung, teorema, hukum, dan formula.
3) Pengetahuan prosedural
Informasi yang menggambarkan urutan di mana sesuatu dilakukan
dikenal sebagai pengetahuan prosedural. Algoritma, strategi, pendekatan,
dan kriteria tertentu untuk memilih proses yang dapat diterima dan efisien
semuanya termasuk dalam bidang pengetahuan prosedural..23
2.1.4 Jenis Pengetahuan
1) Pengetahuan Implisit
2) Pengetahuan implisit adalah informasi yang masih tertanam dalam
pengalaman seseorang dan mencakup hal-hal yang tidak nyata, seperti
keyakinan, sudut pandang, dan cita-cita. Informasi diam seringkali sulit
untuk ditransmisikan secara vokal atau tertulis. Untuk berbicara, membuat,
atau mengoperasikan peralatan atau mesin yang rumit, seseorang harus
memiliki pengetahuan yang tidak selalu terlihat atau dapat ditransfer.
3) Pengetahuan Eksplisit

23
Makmur Rosyid dan Halimatu Saidiah, „Pengetahuan Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Minat
Menabung Santri Dan Guru‟, Jurnal Islaminomic, Vol. 7 No. 2, Agustus 2016, hlm.41

9
Pengetahuan eksplisit adalah informasi yang telah direkam atau disimpan
secara fisik, seperti pada komputer atau media lainnya. Ini dapat
disebarluaskan karena telah diartikulasikan dalam bahasa formal.
Informasi yang disertakan dalam ensiklopedia seperti Wikipedia adalah
contoh yang sangat baik dari pengetahuan eksplisit.
4) Pengetahuan Impiris
Ungkapan pengetahuan "empiris" atau "aposteriori" berhubungan dengan
pengamatan indrawi dan pemahaman berbasis pengalaman. Pengamatan
yang logis dan empiris adalah sarana untuk memperoleh informasi ini. Jika
seseorang mampu mengkarakterisasi setiap atribut, sifat, dan gejala yang
ditemukan pada benda-benda empiris, maka pengetahuan empiris juga
dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif.
5) Pengetahuan Rasionalisme
Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh secara
rasional Rasionalisme menekankan pada pengetahuan sebelumnya; tidak
ada tempat untuk keahlian. Ambil contoh, kemahiran dalam matematika.
Hasil matematika 1+1 = 2 diperoleh bukan dengan pengalaman atau
pengamatan, melainkan dengan pemikiran logis yang beralasan.24
2.1.5 Pengetahuan dalam Pandangan Islam
Islam adalah agama yang menghargai dan meninggikan derajat orang
yang berilmu. Mirip dengan bagaimana masyarakat Barat membagi dan
membagi ilmu pengetahuan, Islam sendiri memiliki ilmu yang tak terbatas dan
terpisah-pisah. Ilmu Islam terdiri dari banyak bagian, dan bahkan Al-Qur'an
memiliki beberapa ilmu di dalamnya. Menurut apa yang Allah katakan dalam
Al-Qur'an tentang orang-orang yang cerdas, berpengetahuan luas, dan
bijaksana
١٢ َ‫ت لِّقَوْ ۢ ٍم يَ ْعقِلُون‬ ٌ ۢ ‫س َو ْٱلقَ َم َر ۖ َوٱلنُّجُو ُم ُم َس َّخ ٰ َر‬
ٍ ۢ ‫ت بَِأ ْم ِر ِٓۦه ۗ ِإ َّن فِى ٰ َذلِكَ لَـَٔايَ ٰـ‬ َ ‫َو َس َّخ َر لَ ُك ُم ٱلَّ ْي َل َوٱلنَّهَا َر َوٱل َّش ْم‬

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan


untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-
Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).” (An-Nahl: 12)25
24
Yuniarti Vinna Sri, Perilaku Konsumen: Teori Dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015),
hlm.131.
25
Q.S An-nahl /16:12

10
‫ان يُ ْسقَ ٰى بِ َمٓا ۢ ٍء ٰ َو ِح ۢ ٍد‬
ٍ ۢ ‫ص ْن َو‬
ِ ‫ان َو َغ ْي ُر‬ ٌ ۭ ‫ص ْن َو‬ ِ ‫ع َونَ ِخي ۭ ٌل‬ ٌ ۭ ْ‫ب َوزَ ر‬ ٍ ۢ ‫ت ِّم ْن َأ ْعنَ ٰـ‬
ٌۭ ‫ت َو َجنَّ ٰـ‬ ِ ْ‫َوفِى ٱَأْلر‬
ٌۭ ‫ض قِطَ ۭ ٌع ُّمت ََج ٰـ ِو ٰ َر‬
َ ِ‫ْض فِى ٱُأْل ُك ِل ۚ ِإ َّن فِى ٰ َذل‬
ٍ ۢ ‫ك لَـَٔايَ ٰـ‬
٤ َ‫ت لِّقَوْ ۢ ٍم يَ ْعقِلُون‬ ٍ ۢ ‫ضهَا َعلَ ٰى بَع‬ َ ‫ض ُل بَ ْع‬ ِّ َ‫َونُف‬

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan


kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang
dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan
sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Ra’d: 4)26

Kata ilmu berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu ‘ilm yang berarti
pengetahuan dan kemudian arti tersebut berkembang menjadi ilmu
pengetahuan. Kata ilm itu sendiri diserap dalam bahasa Indonesia menjadi
kata ilmu atau yang merujuk pada ilmu pengetahuan.
Dalam sudut pandang Islam, Pengetahuan yang berasal dari ijtihad,
atau kepemilikan mendalam para cendekiawan dan ilmuwan Muslim
berdasarkan Al-Qur'an dan Al - Hadist, adalah inti dari ilmu pengetahuan. Ada
ilmu universal yang terkandung dalam Al-Qur'an dan hadits, yang berfungsi
sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Allah bahkan menurunkan ayat
pertama yang berbunyi “Bacalah” sedangkan kita mengetahui bahwa
membaca adalah aktifitas utama dalam kegiatan ilmiah. Kata ilmu itu sendiri
disebut sebanyak 105 kali dalam alQur’ān dan kata asalnya disebut sebanyak
744 kali.27
2.1.6 Hubungan Pengetahuan terhadap minat menabung
Definisi luas dari pengetahuan adalah informasi yang telah
dipertahankan dalam memori. Pengetahuan konsumen, di sisi lain, adalah
pengumpulan semua data yang berkaitan dengan fungsi konsumen di pasar.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan konsumen atau
pelanggan mengacu pada beberapa informasi yang didapatkan konsumen
tentang produk dan jasa yang berbeda, serta pengetahuan tambahan tentang
barang dan jasa tersebut dan informasi tentang fungsinya sebagai pelanggan.
26
Q.S Ar-Rad/13:4
27
Hasbih Indra, 2009, pandangan islam tentang ilmu pengetahuan dan refleksinya terhadap aktifitas
sains di dunia muslim, Vol 33, No. 2

11
Salah satu hal yang mungkin mempengaruhi keinginan untuk menabung
adalah pengetahuan. Oleh karena itu, minat meningkat seiring dengan
peningkatan pemahaman klien dan sebaliknya.28
2.1.7 Indikator pengetahuan
Engel dan Minor mengkategorikan pengetahuan konsumen ke dalam tiga
kategori tingkatan berikut:
1. Pengetahuan Produk
Kumpulan berbagai bentuk informasi tentang suatu produk disebut
sebagai pengetahuan produk. Kosakata produk, kualitas atau karakteristik
produk, harga produk, dan kepercayaan produk adalah bagian dari
pemahaman seseorang terhadap produk.
2. Pengetahuan Pembelian
Informasi yang diproses pelanggan untuk membeli suatu produk.
Pengetahuan tentang kapan dan di mana memperoleh sesuatu termasuk
dalam pengetahuan pembelian. Pelanggan memilih di mana dan kapan
untuk membeli produk setelah mereka memutuskan untuk melakukannya.
Pengetahuan akan memainkan peran utama dalam mempengaruhi pilihan
konsumen tentang tempat membeli barang. Memberikan informasi kepada
pelanggan tentang di mana mereka dapat membeli barang adalah
komponen penting dari strategi pemasaran.
3. Pengetahuan Pemakaian
Istilah "pengetahuan penggunaan" mengacu pada kemampuan untuk
mengingat informasi tentang bagaimana dan apa yang diperlukan untuk
memanfaatkan suatu produk. Jika konsumen memanfaatkan atau
mengkonsumsi suatu produk, maka konsumen akan memperoleh
keuntungan dari produk tersebut.29
2.2 Promosi
2.2.1 Pengertian Promosi
Fandy Tjiptono mengklaim bahwa promosi pada hakekatnya
merupakan salah satu bentuk komunikasi komersial. Tindakan pemasaran
yang bertujuan untuk mendidik, meyakinkan, atau mengingatkan pasar sasaran
28
Kristiyadi, Sri Hartiyah, ”Pengaruh Kelompok Acuan, Religiusitas, Promosi dan Pengetahuan
Tentang Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Minat Menabung di Koperasi Jasa Keuangan Syariah,” Jurnal
Ekonomi dan Tehnik Informatika Volume 5, 9 (2016), 46
29
Sri Yuniarti, Vinna. Perilaku Konsumen. Bandung: Pustaka Setia, 2015.

12
tentang bisnis dan barang-barangnya agar mendorong mereka untuk
menerima, membeli, dan tetap setia pada barang-barang yang disediakan oleh
perusahaan yang bersangkutan disebut sebagai komunikasi pemasaran.30
Promosi adalah strategi yang digunakan untuk mempengaruhi
pelanggan dan membuat mereka belajar tentang suatu produk. Karena
komunikasi merupakan timbal balik informasi antara pembeli dan penjual,
komunikasi memainkan peran penting dalam area promosi. Aliran informasi
sangat penting untuk memperkuat ikatan pemasaran karena akan membantu
pelanggan dan penjual itu sendiri lebih memahami hal-hal yang ditawarkan,
yang akan meningkatkan upaya pemasaran.31
Promosi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen untuk menabung, oleh karena itu sangat penting bagi pelaku usaha
untuk menggunakan strategi ini dalam mempromosikan barang dagangannya.
Kegiatan promosi berfungsi sebagai sarana mempengaruhi pelanggan untuk
terlibat dalam perilaku atau menggunakan barang sesuai dengan kebutuhan
dan preferensi mereka, serta sarana komunikasi antara bisnis dan konsumen.32
Promosi adalah jenis komunikasi yang digunakan oleh bisnis untuk
menjangkau masyarakat umum dengan tujuan meningkatkan pengakuan
merek dan perusahaan serta mendorong konsumen untuk memanfaatkan dan
membeli barang dan jasa bisnis.33
Penulis mendapatkan kesimpulan bahwa promosi adalah praktik
mempertontonkan barang atau jasa bank kepada konsumen yang ada atau
calon konsumen dalam upaya untuk menarik minat mereka untuk berbisnis
dengan perusahaan dari banyak definisi promosi yang disajikan di atas.
2.2.2 Tujuan Promosi
Tujuan mendasar dari promosi adalah untuk mendidik konsumen
sasaran tentang bisnis dan bauran pemasarannya, serta untuk mempengaruhi,
meyakinkan, dan mengingatkan mereka tentang hal itu.
Berikut ini adalah daftar tujuan khusus promosi:

30
Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”, Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI, (2001). Hal. 219
31
George E. Belch & Michael A. Belch, “Advertising And Promotion”, Hal. 14
32
Rambat, Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa , ( Jakarta : Salemba Empat , 2014).hlm 178

33
Sora N, Pengertian promosi dan tujuannya secara jelas, Dalam jurnal Ekonomi Tahun 2015

13
a. Promosikan produk Anda ke calon audiens target.
b. Untuk meningkatkan penjualan dan/atau laba.
c. Guna meraih klien baru dan mempertahankan yang sudah ada.
d. Untuk mempertahankan konsistensi penjualan di pasar yang lambat.
e. Penawaran harus dibedakan dari dan diberikan preferensi atas produk
saingan.
f. Membentuk citra produk yang diinginkan di mata pelanggan.34
2.2.3 Fungsi Promosi
Fungsi promosi dipecah menjadi beberapa bagian, seperti saat
mengumumkan keberadaan suatu produk melalui iklan, mempromosikan citra
bank kepada konsumen melalui publisitas, dan memberikan energi kepada
klien melalui promosi penjualan. Kegiatan promosi berikut tercantum di
bawah ini:
a) Mempengaruhi dan Membujuk
Selain konten, UN dapat memanfaatkan promosi untuk mempengaruhi
calon pelanggan.
b) Memberikan informasi
Dengan memberikan informasi kepada pelanggan, nilai suatu produk
atau layanan dapat ditingkatkan.
c) Alat pencapaian tujuan
Mempromosikan interaksi yang saling menguntungkan melalui
komunikasi adalah teknik terbaik untuk mencapai tujuan promosi.
d) Membuat kesan
Konsumen akan mendapatkan kesa sendiri dari promosi barang yang
diiklankan, memungkinkan bisnis untuk melakukan kampanye
seefektif mungkin.35
2.2.4 Jenis – jenis Promosi
Berikut adalah beberapa contoh promosi yang lazim :
1. Promosi secara Fisik
Iklan semacam ini tentu sangat marak dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya pada acara-acara pertemuan atau pertunjukan tertentu seperti
34
Ratih Hurriyati, “Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen”. Bandung: Alfabeta, (2008). Hal. 58
35
Aisy, S., & Riyadi, A. (2020). Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
Masyarakat Kelurahan Siranindi Di Bank Muamalat Indonesia Palu Sulawesi Tengah.vol 02 no. 2, 16–33.

14
konser, bazaar, pameran, dan lain-lain. Upaya promosi tersebut sering
dilakukan dengan mendirikan stan atau lokasi lain di mana produk atau
jasa dapat dijual.
2. Promosi melalui Media Tradisional
Dapat dikatakan bahwa bentuk periklanan ini merupakan pendekatan
yang sangat efisien untuk menghubungi calon klien di masa lalu dan
meningkatkan penjualan. Ungkapan "media tradisional" sendiri digunakan
untuk menunjuk berbagai media, termasuk buku, pamflet, baliho, radio,
TV, dan radio.
3. Promosi melalui Media Digital
Orang mungkin berpendapat bahwa media promosi yang paling
mutakhir saat ini adalah media digital. Kecepatan perkembangan teknologi
dan media informasi juga berdampak besar pada cara bisnis menawarkan
barang dan jasa mereka. Alat pemasaran digital yang dapat digunakan
untuk promosi termasuk media sosial, mesin pencari, aplikasi, email, dan
banyak lagi.36
2.2.5 Promosi dalam Pandangan Islam
Al-Hawafiz Almuraghghibah fi al-Shira adalah istilah Arab untuk
promosi dalam Islam. Al-Hawafiz al-Muraghghibah fi al-Shira digambarkan
sebagai apa pun yang menginspirasi atau mengacaukan keingintahuan orang
dan membujuk mereka untuk membeli. Baik makna yang luas dan spesifik
mendasari promosi ini. Promosi, dalam arti luasnya, mengacu pada setiap
upaya yang diambil oleh Shirkah (bisnis atau produsen) untuk meningkatkan
angka penjualan. Sementara definisi promosi yang unik adalah hubungan
komunikasi antara produsen atau penjual dan konsumen dengan tujuan
mendidik, meyakinkan, dan memotivasi mereka untuk melakukan pembelian.
Penciptaan promosi dengan menempatkan pelanggan dalam apa yang
dikenal sebagai ketidaktahuan konsumen, atau situasi di mana mereka tidak
dapat membuat keputusan berdasarkan informasi karena kemajuan teknologi
dan keragaman barang yang dijual. sehingga perusahaan dapat mengambil
manfaat dari ini. Akibatnya, pelanggan harus merasa percaya diri
mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Promosi pada
dasarnya adalah ekspresi rasa terima kasih untuk kebaikan atau layanan.
36
Kasmir, Pemasaran Bank , (Jakarta : Kencana , 2010). hlm 155

15
Secara alami, ini tidak dapat dibedakan dari Pujian Asli (HaQQ), serta dari
pujian yang salah atau melibatkan kepalsuan (Ghair Haqq). Iklan dapat
menggunakan materi yang sebelumnya tidak diketahui sebelumnya jika
menawarkan pujian yang tulus dan asli dan tidak mengandung kepalsuan.
Sementara itu, memberikan pujian yang tidak adil dan melanggar hukum jika
termasuk informasi palsu atau terlibat dalam penipuan (Taghir).
Hal ini didasarkan firman Alloh SWT dalam QS. An-Nisa’: 29

ۚ ‫اض ِّمن ُك ْم ۚ َواَل تَ ْقتُلُ ٓو ۟ا َأنفُ َس ُك ْم‬ ۟ ‫۟ ْأ‬


ٍ ۢ ‫يَ ٰـَٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُوا اَل تَ ُكلُ ٓوا َأ ْم ٰ َولَ ُكم بَ ْينَ ُكم بِ ْٱلبَ ٰـ ِط ِل ِإٓاَّل َأن تَ ُكونَ تِ َج ٰـ َرةً عَن ت ََر‬
٢٩ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًۭما‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar) kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu.” (QS. An-Nisa’: 29) Yang menunjukkan bahwa Allah SWT
mengutuk menggunakan kekayaan untuk pamer. Selain itu, Allah SWT
memberikan pengecualian untuk konsumsi keuntungan komersial yang
diperoleh dengan sengaja. Karena tidak ada aspek kehendak yang terlibat,
tidak ada pertanyaan tindakan berbohong, baik secara lisan maupun dalam
praktik, memerlukan makan kekayaan dengan cara yang batil.37

2.2.6 Hubungan Promosi terhadap Minat Menabung


Promosi pada dasarnya adalah semacam komunikasi pemasaran.
Komunikasi merupakan unsur yang paling menentukan dalam memastikan
kesuksesan suatu program pemasaran. Tidak peduli sebagus apa suatu produk,
jika pelanggan belum pernah mendengarnya dan tidak yakin apakah produk itu
akan bermanfaat bagi mereka, itu tidak masalah. Kemudian, mereka tidak
akan membelinya.
Menurut Kotler dan Keller, pelanggan akan mencari lebih banyak
informasi sebagai tanggapan atas kebutuhan mereka, yang akan berdampak
positif pada pilihan konsumen. Sumber utama informasi pelanggan dan

37
Syabbul Bahri, Hukum Promosi Produk Dalam Persfektif Hukum Islam, dalam Jurnal Ekonomi, Vol.
8, No. 1, Juni 2013, hlm. 141-142

16
pengaruhnya masing-masing terhadap pilihan pembelian di masa depan adalah
bidang minat utama bagi pemasar. Mempromosikan suatu produk,
mempresentasikannya kepada publik, membujuk konsumen atau calon
pelanggan tentang keunggulan produk, dan memotivasi mereka untuk
menghemat uang adalah semua tujuan komunikasi dengan pasar yang dicapai
melalui pemasaran.
2.2.7 Indikator Promosi
Paul mengklaim bahwa ada empat jenis promosi: periklanan, promosi
penjualan, penjualan pribadi, dan publisitas. Contoh paling mencolok dari
empat kategori adalah :
a. Iklan atau Advertensi
Periklanan adalah setiap presentasi non-pribadi dan promosi
gagasan, produk, atau layanan berbasis pembayaran oleh sponsor
tertentu. Menurut pengertian ini, semua jenis periklanan adalah semua
tindakan yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk menawarkan
produknya melalui pemasaran kepada audiens yang dituju, yaitu
pelanggan.38
b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah kegiatan penjualan singkat yang tidak
berulang atau teratur yang dimaksudkan untuk memperkuat atau
mempercepat reaksi pasar yang diinginkan seperti alat promosi lainnya
dengan menggunakan berbagai bentuk.
c. Penjualan Pesonal
Penjualan individu Calon pelanggan dan penjual berkomunikasi
langsung pada tingkat pribadi dalam penjualan pribadi. Setidaknya
untuk dua alasan yang tercantum di bawah ini, penjualan pribadi
mungkin merupakan strategi periklanan yang sangat baik. Pertama,
interaksi langsung dengan tenaga penjualan dapat mendorong
pelanggan untuk lebih terlibat dalam proses pemilihan dan/atau
pengambilan keputusan. Akibatnya, pelanggan mungkin lebih
cenderung terlibat dan memahami informasi yang diberikan oleh
tenaga penjualan mengenai suatu produk. Kedua, skenario komunikasi

38
Rendra Widyatama, “Pengantar Periklanan”. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, (2009). Hal. 25

17
lintas dan interaktif memungkinkan wiraniaga menyesuaikan
presentasi mereka dengan keinginan masing-masing calon pelanggan.
d. Publisitas
Publisitas adalah metode penyajian dan penyebaran ide, produk, dan
layanan impersonal ketika individu atau organisasi yang mendapat
untung darinya tidak membayarnya. Publisitas adalah istilah lain untuk
penggunaan nilai berita yang terdapat pada suatu produk untuk
menciptakan citra produk yang diinginkan. Karena pembenaran
dilakukan oleh orang-orang selain pemilik iklan, publisitas lebih
memiliki kredibilitas daripada iklan.39
2.3 Minat Menabung
2.3.1 Pengertian Minat
Salah satu elemen terpenting bagi industri perbankan adalah bunga.
Minat adalah kecenderungan yang teguh untuk fokus dan mengingat aktivitas
tertentu. Chaplin mendefinisikan minat sebagai keadaan motivasi atau
kumpulan motif yang mempengaruhi perilaku dengan cara tertentu (target).
Minat masyarakat untuk menabung juga sangat penting dalam dunia
perbankan karena seseorang yang tertarik dengan kegiatan tersebut akan
memperhatikannya secara konsisten dengan suka cita.40
Minat pada usaha yang sukses yang juga menawarkan kebahagiaan
individu Semakin besar dan semakin sering ekspresi minat pada suatu
aktivitas. Sebaliknya, jika tidak ada kesempatan untuk menunjukkan minat, itu
akan hilang.41
Sumardi Suryabrata mendefinisikan minat sebagai rasa pilihan dan
ketertarikan yang tidak terucapkan terhadap sesuatu atau kegiatan. Minat pada
hakekatnya adalah penerimaan terhadap ikatan antara diri sendiri dengan
sesuatu yang bersifat eksternal. Ikatan lebih kuat atau lebih dekat semakin
besar bunganya. Minat dan dorongan individu terkait erat, dengan yang

39
Ratih Hurriyati, “Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen”. Bandung: Alfabeta, (2008) Cet
Kedua. Hal. 60
40
Djamarah dan Syaiful Bahri, Psikologi Belajar ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008). hl. 43
41
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 63.

18
terakhir menginspirasi keinginan untuk bergabung atau terlibat dalam minat
apa pun.42
2.3.2 Penentuan Minat
Ada beberapa unsur yang mungkin mempengaruhi terbentuknya minat,
baik yang berasal dari orang atau diri sendiri maupun dari masyarakat sekitar,
kata Gagak Hidayat. Crow & Crow mengemukakan bahwa ada tiga komponen
utama yang membentuk minat, yaitu:
1) Membaca, belajar, meneliti, dan kegiatan lainnya akan menimbulkan
minat karena faktor internal seperti keinginan untuk belajar atau rasa
ingin tahu.
2) Pengaruh sosial dapat memicu semangat dalam melakukan aktivitas
tertentu. Misalnya, ketertarikan pada pakaian didorong oleh kebutuhan
akan perhatian dan pujian dari orang lain. Anda telah mengembangkan
minat belajar karena Anda ingin diakui oleh masyarakat.
3) Komponen emosi atau sentimen, Emosi dan minat berkaitan erat satu
sama lain. Ketika seseorang berhasil dalam usahanya, mereka akan
merasakan kegembiraan, yang akan meningkatkan minat pada
mereka.43
2.3.3 Faktor – faktor terjadinya Minat
Menurut Crow & Crow, ada beberapa variabel yang mempengaruhi minat,
antara lain dari orang dan lingkungan komunal:
1. Faktor-faktor yang mendorong seseorang dari dalam (internal) berkaitan
dengan dorongan tubuh, alasan, dan strategi untuk menangkis rasa lapar,
kecemasan, rasa sakit, dan emosi tidak menyenangkan lainnya. Seseorang
akan tertarik untuk mencari makanan jika mereka lapar.
2. Kebutuhan pencarian foto untuk menyelesaikan tugas pameran, misalnya,
merupakan tuntutan sosial yang membangkitkan motivasi dalam
melakukan kegiatan yang bermanfaat secara sosial.

42
Fahmi Gunawan dkk, Senarai Penelitian Pendidikan, Hukum, dan Ekonomi di Sulawesi, Tenggara,
(CV Budi Utama Yogyakarta:2018), 5.
43
Setyo Budi Hartono, Jurnal “Membangun Spiritual Capital Muzakki dari Diferensiasi, Promosi, dan
Minat dalam Berzakat”, Jurnal Iqtisadana Vol.4.No.2 hal 153-168

19
3. Minat individu dapat dipicu oleh variabel emosional atau perasaan. Jika
hal-hal ini menimbulkan emosi atau sensasi yang menyenangkan, minat
yang dihasilkan akan muncul atau sudah diperkuat.44
2.3.4 Tahapan – tahapan Minat
Kotler menegaskan bahwa ada 4 tingkat minat yang mempengaruhi atau
mendorong pelanggan untuk memilih apa yang disediakan:
1. Attention. Tahap ini adalah yang pertama dalam mengevaluasi produk atau
layanan berdasarkan persyaratan konsumen potensial; Juga, pelanggan
potensial meneliti barang atau layanan yang disediakan.
2. Interest. Setelah belajar lebih spesifik tentang barang atau layanan yang
disediakan, calon klien tertarik untuk membelinya pada saat ini.
3. Desire. Karena munculnya dorongan dan ingin membeli, klien potensial
mulai mempertimbangkan dan berbicara tentang barang atau jasa yang
disediakan. Pada titik ini, calon klien antusias tentang produk atau layanan
yang disediakan. Klien potensial mulai menunjukkan minat yang
signifikan dalam pembelian dan menggunakan barang dan jasa yang
disediakan pada level ini.
4. Action. Pada titik ini, klien potensial sangat mungkin untuk membeli atau
memanfaatkan produk atau layanan yang disediakan.45
2.3.5 Minat dalam Pandangan Islam
Islam mendorong menabung karena memungkinkan seorang Muslim
untuk menyisihkan uang untuk digunakan baik untuk melaksanakan rencana
masa depan dan mengatasi keadaan yang tidak menguntungkan. Bagian-
bagian berikut dari Al-Qur'an memberi umat Islam panduan tidak langsung
tentang bagaimana mempersiapkan masa depan dengan benar :

۟ ُ‫وا ٱهَّلل َ َو ْليَقُول‬


٩ ‫وا قَوْ اًۭل َس ِديدًا‬ ۟ ُ‫وا َعلَ ْي ِه ْم فَ ْليَتَّق‬
۟ ُ‫ض َع ٰـفًا خَ اف‬ ۟ ‫ش ٱلَّ ِذينَ لَوْ ت ََر ُك‬
ِ ً‫وا ِم ْن خ َْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّ ۭة‬ َ ‫َو ْليَ ْخ‬

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang

44
Lina marlina, 2020, faktor-faktor yang mempengaruhi minat non muslim menjadi nasabah bank
syariah ditasikmalaya. (jurnal ekonomi dan bisnis) vol. 7 no. 1 hal 35
45
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.(2009). Manajemen Pemasaran.Edisi 13.Alih Bahasa Bob
Sabran. Jakarta: Erlangga

20
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
Perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa :9)
Ayat tersebut memerintahkan kita untuk merencanakan dan
mengantisipasi kebutuhan generasi mendatang, baik secara finansial maupun
spiritual (iman/taqwa). Salah satu strateginya adalah menabung.46
2.3.6 Indikator Minat
Menurut Donni Priansa, ada beberapa indikasi yang bisa digunakan
untuk mengukur niat beli. Indikator-indikator tersebut secara umum berkaitan
dengan empat aspek utama, yaitu :
1) Minat Transaksional
Konsumen yang mempercayai perusahaan cenderung untuk selalu
membeli barang atau jasa yang dihasilkannya. Perilaku ini dikenal sebagai
minat transaksional.
2) Minat Referensial
Minat referensial, yaitu kecenderungan pelanggan untuk
merekomendasikan barangnya kepada orang lain, berkembang begitu
pelanggan memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan barang yang
dimaksud.
3) Minat Preferensial
Perilaku konsumen ketika mereka memiliki preferensi yang kuat terhadap
suatu produk digambarkan memiliki minat preferensial. Namun jika terjadi
masalah pada produk preferensi, preferensi ini dapat diperbarui.
4) Minat Eksploratif
Konsumen yang terus-menerus mencari informasi tentang produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung atribut yang baik
dari produk dikatakan memiliki minat eksploratif.47
2.4 Bank syariah
2.4.1 Pengertian Bank Syariah
Menurut Al-Qur'an, bank adalah sesuatu yang mengandung komponen
seperti struktur, manajemen, fungsi, hak, dan tugas seperti ghanimah

46
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001), hlm. 153
47
Priansa, Donni Juni. Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer, t.t. hal 168-169

21
(rampasan perang), zakat, shodaqoh, perdagangan, utang dagang, dan aset
yang memiliki tujuan dilayani oleh orang tertentu. peranan dalam kegiatan
ekonomi. Bank syariah secara umum didefinisikan sebagai entitas keuangan
yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah dan kegiatan utamanya adalah
pemberian kredit dan jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang.48
UU No 21 Tahun 2008 juga menyebutkan konsep perbankan syariah.
“Perbankan syariah meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan bank
syariah dan unit usaha syariah, termasuk kelembagaan, operasional bisnis,
serta teknik dan prosedur dalam menjalankan kegiatan usahanya,”sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang tentang Perbankan Syariah. 49
2.4.2 Fungsi Bank Syariah
Berikut beberapa tugas perbankan syariah menurut Ikatan Bankir Indonesia:
a) Merupakan upaya untuk meningkatkan kerukunan, keadilan, dan
kesejahteraan rakyat dengan tetap memajukan pembangunan nasional.
b) Penyaluran uang zakat, infaq, sedekah, atau dana sosial lainnya kepada
organisasi pengelola zakat merupakan tanggung jawab sosial yang harus
dilakukan bank syariah atau unit usaha syariah dalam bentuk lembaga
baitul mal.
c) Dana sosial dari wakaf tunai dapat dikumpulkan oleh bank syariah dan
entitas komersial syariah, yang kemudian dapat menyerahkannya kepada
pengelola wakaf sesuai dengan keinginan pemberi wakaf. Hukum
mengatur fungsi sosial yang digunakan. 50
Tentu saja, riba inilah yang paling membedakan perbankan syariah dengan
perbankan tradisional. Hukum riba banyak dibahas dalam Al-Qur'an. Dengan
demikian kami semakin yakin bahwa riba adalah praktik yang harus dihindari
karena ada aturan yang jelas. Seperti yang tertuang dalam kalimat berikut ini :

48
M. Sholahuddin. “Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam”. Surakarta: Muhammadiyah University
Press, (2006). Hal. 13
49
UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
50
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014),
hlm.

22
‫س ۚ ٰ َذلِكَ بَِأنَّ ُه ْم قَالُ ٓو ۟ا ِإنَّ َما‬ِّ ‫طنُ ِمنَ ٱ ْل َم‬َ ٰ ‫ش ْي‬
َّ ‫ٱلَّ ِذينَ يَْأ ُكلُونَ ٱل ِّربَ ٰو ۟ا اَل َيقُو ُمونَ ِإاَّل َك َما َيقُو ُم ٱلَّ ِذى يَت ََخبَّطُهُ ٱل‬
ُ‫سلَفَ َوَأ ْم ُر ٓۥه‬ َ ‫ٱ ْلبَ ْي ُع ِم ْث ُل ٱل ِّربَ ٰو ۟ا ۗ َوَأ َح َّل ٱهَّلل ُ ٱ ْلبَ ْي َع َو َح َّر َم ٱل ِّربَ ٰو ۟ا ۚ فَ َمن َجٓا َءهۥُ َم ْو ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ِهۦ فَٱنتَ َه ٰى فَلَهۥُ َما‬
ٓ
َ‫ب ٱلنَّا ِر ۖ ُه ْم فِي َها ٰ َخلِدُون‬ُ ‫ص ٰ َح‬ْ ‫ِإلَى ٱهَّلل ِ ۖ َو َمنْ عَا َد فَُأ ۟و ٰلَِئكَ َأ‬
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama
dengan riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba, orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannnya,
lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.”(QS. Al-Baqarah:
275)51
Dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991, bank
syariah pertama kali dibuat di Indonesia (BMI). Bank syariah pada awalnya
tidak mendapatkan perhatian terbaik dari sektor perbankan domestik ketika
pertama kali beroperasi. UU No. 10 Tahun 1998 yang mengatur secara rinci
landasan hukum dan kategori perusahaan yang boleh dijalankan dan
dijalankan oleh bank syariah, menggantikan UU No. 7 Tahun 1992 setelah itu.
Bangkitnya bank syariah kemudian menjadi nyata. Peraturan ini juga
mengatur bagaimana bank konvensional harus mendirikan cabang syariah atau
mengubah model bisnisnya menjadi bank syariah.52
2.4.3 Tujuan Bank Syariah
Bank didefinisikan sebagai entitas bisnis yang mengumpulkan uang
dari publik dalam bentuk tabungan dan mendistribusikannya kepada publik
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lain dalam konteks meningkatkan standar
hidup publik dalam hukum republik Indonesia nomor 21 tahun 2008 tentang
perbankan Islam.
Dikatakan bahwa bank -bank Islam adalah perusahaan komersial dalam
arti yang disebutkan di atas. Entitas bisnis adalah entitas teknologi, ekonomi,
51
Surah al-baqarah ayat.275
52
M. Sholahuddin. “Lembaga Ekonomi Dan Keuangan Islam”. Surakarta: Muhammadiyah University
Press, (2006). Hal. 15

23
dan yuridis dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Tujuan utama entitas
perusahaan adalah menghasilkan keuntungan. Semua entitas perusahaan,
termasuk yang dipegang secara pribadi dan publik, harus mematuhi ini.
Menurut Hukum Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003 tentang Bumn,
organisasi ini diciptakan dengan tujuan berikut:
a) Meningkatkan pendapatan negara pada khususnya dan pertumbuhan
ekonomi nasional secara umum
b) Keinginan untuk keuntungan
c) Mengatur untuk penyediaan komoditas dan/atau layanan berkualitas
tinggi dan memadai agar sesuai dengan persyaratan masyarakat umum
d) Untuk meluncurkan usaha komersial yang belum dilakukan oleh sektor
swasta dan koperasi.
e) Ambil peran aktif dalam menasihati dan mendukung bisnis lokal,
koperasi, dan orang -orang dari kelompok yang kurang beruntung
secara ekonomi.

Perbankan Islam dimaksudkan untuk memfasilitasi pelaksanaan


pembangunan nasional dalam konteks peningkatan keadilan, kebersamaan, dan
distribusi kesejahteraan rakyat yang adil, menurut Hukum Republik Indonesia
Nomor 21 2008 tentang Perbankan Islam. Jika bank -bank Islam memberikan
pinjaman kepada industri yang benar -benar dapat meningkatkan ekonomi,
mereka akan berhasil mencapai tujuan ini. Akibatnya, akan ada lebih banyak
kemungkinan pekerjaan dan sektor perusahaan baru. Pendapatan dan
kesejahteraan orang pada akhirnya akan tumbuh sebagai akibat dari ini.
Namun, pemenuhan tujuan pembangunan nasional ini akan dirugikan jika
bank -bank Islam mengarahkan lebih banyak pinjaman ke sektor konsumen.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kredit meminjamkan ke sektor konsumen
tidak akan menghasilkan penciptaan industri atau pekerjaan baru.53

2.5 Penelitian Terdahulu

N PENELITI DAN VARIABEL HASIL


O JUDUL

53
Yahyat rahmat hidayat, maman surahman, 2017, Analisis pencapaian tujuan bank syariah sesuai UU
no 21 tahun 2008. (jurnal ekonomi dan keuangan syariah) vol. 1 no 1

24
PENELITIAN

1 Fitrotul Laeli, 2021, Independen : pengetahuan


“Pengaruh Pengetahuan Pengetahuan dan berpengaruh signifikan
dan Promosi tehadap Promosi terhadap minat santri
Minat santri Menabung di menabung di bank
Bank syariah (studi kasus syariah, promosi
pondok pesantrn Ar- Dependen : Minat berpengaruh signifikan
Ridwan kalimukti, kec. Menabung terhadap minat santri
Pabedilan, kab. menabung di bank
Cirbon)”.54 syariah

2 Yuli Astari. 2020. Imdependen : Variabel pengetahuan,


”Pengaruh Pengetahuan, Pengetahuan, Promosi, promosi dan
Promosi dan Karakteristik dan karakteristik karakteristik marketing
Marketing Syariah Marketing Syariah syariah berpengaruh
Terhadap Minat secara simultan minat
Masyarakat Menabung di masyarakat menabung
BRI Syariah KCP Dependen : Minat di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri55 Masyarakat Menabung Ngronggo Kediri
dengan signifikansi

3 Amalia Martha supri Independen : Hasil yang diperoleh


Ekawati, (2019), Pengetahuan, menunjukkan bahwa
“Pengaruh Pengetahuan, Lingkungan Sosial, dan variabel pengetahuan
Lingkungan Sosial, dan Promosi dan promosi memiliki
Promosi tehadap Minat pengaruh positif dan
menabung siswa sekolah signifikan terhadap
menengah atas pada bank Dependen : Minat minat menabung siswa.
syariah (studi kasus siswa Menabung Siswa Sedangkan variabel
MAN di Kota lingkungan sosial tidak
54
Fitrotul Laeli, 2021, “Pengaruh Pengetahuan dan Promosi tehadap Minat santri Menabung di Bank
syariah (studi kasus pondok pesantrn Ar- Ridwan kalimukti, kec. Pabedilan, kab. Cirbon). 9skripsi IAIN Syekh
nurjati cirebon)
55
Yuli Astari. 2020. ”Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Karakteristik Marketing Syariah Terhadap
Minat Masyarakat Menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. (skripsi IAIN Ponorgo)

25
Yogyakarta)”.56 berpengaruh dan
signifikan terhadap
minat menabung siswa

4 Al aswad, andi Independen : Variabel pengetahuan,


patimbangi, 2022, Pengetahuan, Promosi, promosi dan
pengaruh pengetahuan, dan Karakteristik karakteristik marketing
produk, dan promosi Marketing syariah berpengaruh
terhadap minat menabung secara simultan minat
mahasiswa di bank masyarakat menabung
syariah.57 Dependen : Minat di BRI Syariah KCP
Masyarakat Menabung Ngronggo Kediri
dengan signifikansi.

5 Prastyo, Adi. 2020. Independen : pengetahuan dan


Pengaruh pengetahuan Pengetahuan, Promosi, fasilitas berpengaruh
bank syariah, promosi, dan Fasilitas positif dan signifikan
dan fasilitas terhadap terhadap minat dan
keputusan menabung di keputusan menabung
bank syariah dengan Dependen : Minat di Bank Syariah
minat menabung sebagai Menabung sedangkan indikator
variabel intervening promosi tidak
(Studi Kasus pada berpengaruh terhadap
Masyarakat Desa minat dan keputusan
Pasuruhan, Mertoyudan, menabung di Bank
Magelang).58 Syariah.

6 Ulfatul Khusna, 2020, Independe : secara parsial, variabel

56
Amalia Martha supri Ekawati, (2019), “Pengaruh Pengetahuan, Lingkungan Sosial, dan Promosi
tehadap Minat menabung siswa sekolah menengah atas pada bank syariah (studi kasus siswa MAN di Kota
Yogyakarta)”. (skripsi UIN Kalijaga Yogyakarta)
57
Al aswad, andi patimbangi, 2022, pengaruh pengetahuan, produk, dan promosi terhadap minat
menabung mahasiswa di bank syariah. (jurnal akuntansi syariah)
58
Prastyo, Adi. 2020. Pengaruh pengetahuan bank syariah, promosi, dan fasilitas terhadap keputusan
menabung di bank syariah dengan minat menabung sebagai variabel intervening (Studi Kasus pada
Masyarakat Desa Pasuruhan, Mertoyudan, Magelang. (SKRIPSI IAIN Salatiga)

26
“Pengaruh Pengetahuan Pengetahuan yang mempengaruhi
Konsumen, Promosi, Konsumen, Promosi, minat menabung
Fasilitas, Disposable faasilitas, Disposable nasabah di bank
Income, dan Pelayanan Income, dan Pelayanan syariah adalah fasilitas,
Perbankan terhadap Perbankan disposable income dan
Minat Menabung pelayanan perbankan.
Nasabah di Bank Syariah Sedangkan variabel
(Studi Kasus Mahasiswa Dependen : Minat pengetahuan konsumen
Jurusan Perbankan Menabung dan promosi tidak
Syariah IAIN mempengaruhi minat
Tulungagung)”.59 menabung mahasiswa
PS FEBI IAIN
Tulungagung di bank
syariah.

7 Rizqi, Ahmad Wahid Independen : Promosi, promosi berpenagruh


Syahrizal. 2019. Pengetahuan, dan positif dan signifikan
Pengaruh Promosi, Kualitas Pelayanan terhadap minat
Pengetahuan, Dan menabung.
Kualitas Pelayanan pengetahuan
terhadap Minat Dependen : Minat berpenagruh positif
Menabung Nasabah menabung dan signifikan terhadap
(Studi Kasus Pada Bri minat menabung. Serta
Syariah Kc Semarang).60 kualitas pelayanan
berpenagruh positif
dan signifikan terhadap
minat menabung.

8 Retno wulansari nilasari, Independen : Kualitas Variabel kualitas


2020, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, pelayanan, promosi,

59
Ulfatul Khusna, 2020, “Pengaruh Pengetahuan Konsumen, Promosi, Fasilitas, Disposable Income,
dan Pelayanan Perbankan terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan
Perbankan Syariah IAIN Tulungagung)”.( Skripsi IAIN Tulungagung)
60
Rizqi, Ahmad Wahid Syahrizal. 2019. Pengaruh Promosi, Pengetahuan, Dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Menabung Nasabah (Studi Kasus Pada Bri Syariah Kc Semaran. (skripsi IAIN Salatiga)

27
Pelayanan, Promosi, Pengetahuan, dan pengetahuan, dan
Pengetahuan, dan Lokasi Lokasi lokasi secara bersama-
terhadap Minat sama memiliki
Mahasiswa Perbankan pengaruh terhadap
Syariah Menabung di Dependen : Minat minat mahasiswa
Bank Syariah”.61 Mahasiswa Menabung perbankan syariah
menabung di bank
syariah.

9 Imanuddin, 2019. tentang Independen : Promosi, variabel promosi dan


Pengaruh Promosi dan Pengetahuan Mahasiswa pengetahuan bersama-
Pengetahuan Mahasiwa sama berpengaruh
FEBI IAIN Ponorogo signifikan terhadap
Terhadap Minat Dependen : Minat minat menabung di
Menabung di Bank Menabung Bank Syariah.
Syariah.62

10. Vista donna citrawati, Independen : Variabel Pengetahuan


Adhi prakosa, Anindita Pengetahuan, Promosi, dan Promosi sama-
Imam Basri, 2021, Produk, dan reputasi sama berpengaruh
pengaruh pengetahuan, signifikan terhadap
Dependen : Minat
promosi, produk, dan minat menabung di
Menabung
reputasi terhadap minat bank syariah.
menabung di tabungan
tamansari BPR bantul63

2.6 Kerangka Berfikir

61
Retno wulansari nilasari, 2020, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Pengetahuan, dan Lokasi
terhadap Minat Mahasiswa Perbankan Syariah Menabung di Bank Syariah. (skripsi Uin Satu Tulungagung)
62
Imanuddin, 2019. tentang Pengaruh Promosi dan Pengetahuan Mahasiwa FEBI IAIN Ponorogo
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah. (Skripsi IAIN Ponorogo)
63
Vista donna citrawati, Adhi prakosa, Anindita Imam Basri, 2021, pengaruh pengetahuan, promosi,
produk, dan reputasi terhadap minat menabung di tabungan tamansari BPR bantul.(jurnal ilmu manajemen), vol
1 no 1.

28
Model imajiner yang berdasar dari kajian kepustakaan, sehingga kerangka
pemikiran teoritik pada penelitian ini diasumsikan sebagai berikut :

PENGETAHUAN
X1
(X1)
MINAT KARYAWAN
INDUSTRI (Y)
X2

PROMOSI (X2)

Kerangka penelitian dalam gambar tersebut menjelaskan bahwa pengetahuan


(X1) dan promosi (X2) berpengaruh terhadap minat karyawan industri (Y) menabung
di bank Syariah.

2.7 Hipotesis Penelitian


Rumusan masalah penelitian sering ditulis dalam bentuk frase pertanyaan
karena hipotesis hanyalah solusi sementara untuk masalah tersebut. Pernyataan ini
dibuat untuk sementara karena solusi yang ditawarkan hanya berdasarkan teori yang
bersangkutan dan belum pada bukti nyata yang dikumpulkan melalui pengumpulan
data. Sebagai tanggapan teoretis terhadap rumusan masalah penelitian daripada yang
empiris, hipotesis juga dapat diungkapkan.64

Menurut survei literatur dan kerangka teori, berikut adalah hipotesis penelitian
yang disarankan:

1. Pengetahuan memiliki pengaruh politis dan cukup besar terhadap proses


pengambilan keputusan Tabungan Karyawan Industri.

Menurut Notoatmodjo, penginderaan manusia, atau akibat seseorang


mengetahui sesuatu melalui panca indera, menghasilkan pengetahuan (mata,
hidung, telinga, dll). Widodo berpendapat bahwa informasi adalah elemen
penting dalam kapasitas organisasi untuk tumbuh dan bersaing, dan untuk

64
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,(Bandung: Penerbit Alfabeta), 2013,hlm 93.

29
memanfaatkan pengetahuan secara maksimal, manajemen pengetahuan harus
dilakukan dengan baik. Namun, ada tanda-tanda kelemahan, termasuk fakta
bahwa banyak manajer kesulitan mengelola pengetahuan di dalam perusahaan.

Kottler mendefinisikan pengetahuan sebagai perubahan tingkah laku


seseorang yang dibawa oleh pengalaman.65 Pelanggan yang memiliki
pengetahuan tentang barang dan jasa yang berbeda dan informasi yang
berkaitan dengannya sebagai konsumen dikatakan berpengetahuan.
Penelitian Adi Prasetyo (2020)66 dan Amalia Martha Supri Ekawati
(2019)67 Berdasarkan temuan studi dan diskusi, ditentukan bahwa pilihan
nasabah untuk menabung memiliki efek manfaat yang cukup besar dari
pengetahuan. Pengetahuan konsumen mempengaruhi bagaimana individu
memutuskan bagaimana memenuhi kebutuhan mereka. Meskipun pelanggan
mengetahui keuntungan dan kerugian dari masing-masing penyedia layanan,
banyak yang tidak mengetahui semua model layanan yang digunakan oleh
penyedia. Menurut penelitian, pilihan nasabah untuk menggunakan bank
syariah secara signifikan dipengaruhi oleh tingkat keahlian mereka. Oleh
karena itu, pilihan konsumen untuk menghemat uang akan lebih persuasif
dengan semakin banyaknya aktivitas berbasis pengetahuan yang mereka
lakukan.
Maka hipotesis dapat dirumuskan :

H1: Karyawan di industri tabungan membuat keputusan yang lebih baik


sebagai hasil dari pengetahuan mereka.
2. Pemilihan tenaga kerja sektor tabungan dipengaruhi secara positif dan
signifikan oleh pengaruh promosi.

65
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia, jilid 2 Jakarta, Prenhalindo, 2000, h.
401
66
Prastyo, Adi. 2020. Pengaruh pengetahuan bank syariah, promosi, dan fasilitas terhadap keputusan
menabung di bank syariah dengan minat menabung sebagai variabel intervening (Studi Kasus pada
Masyarakat Desa Pasuruhan, Mertoyudan, Magelang. (SKRIPSI IAIN Salatiga)
67
Amalia Martha supri Ekawati, (2019), “Pengaruh Pengetahuan, Lingkungan Sosial, dan Promosi
tehadap Minat menabung siswa sekolah menengah atas pada bank syariah (studi kasus siswa MAN di Kota
Yogyakarta)”. (skripsi UIN Kalijaga Yogyakarta).

30
Promosi berdasarkan Kotler dan Keller adalah setiap kegiatan yang
dilaksanakan perusahaan dalam memasarkan dan menjual barangnya kepada
masyarakat umum.68
Selain itu, dalam pandangan Kasmir, promosi merupakan komponen
terakhir dari bauran pemasaran. Harga, lokasi, dan aktivitas produk sama
pentingnya dengan aktivitas ini. Dalam kegiatan ini, setiap bank berupaya
untuk mengiklankan semua barang atau jasanya, baik langsung dan tidak
langsung.69
Sebaliknya, Indriyo menggambarkan pemasaran sebagai taktik yang
digunakan untuk membuat klien belajar, menghargai, dan akhirnya membeli
produk atau layanan. Karena komunikasi adalah pertukaran informasi antara
pelanggan dan penjual, komunikasi memainkan peran penting dalam elemen
promosi. Berbagi informasi sangat penting untuk peningkatan hubungan
pemasaran karena meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelanggan dan
penjual, yang pada gilirannya memupuk kesenangan dan koneksi yang
menguntungkan kedua belah pihak.70
Berdasarkan banyak perspektif yang disajikan di atas, masuk akal untuk
menarik kesimpulan bahwa teori Kotler dan Keller tentang dampak periklanan
terhadap pilihan konsumen akan menginspirasi pelanggan yang didorong oleh
kebutuhannya untuk mencari informasi lebih lanjut.
Gagasan tersebut di atas sejalan dengan kajian yang dilakukan dalam
(Imaddudin: 2019)71 dan dan (Fitrotul Laeli: 2021)72. Temuan studi dan diskusi
selanjutnya mengarah pada kesimpulan bahwa promosi secara signifikan
mempengaruhi pilihan konsumen untuk menghemat uang. Kampanye bank ini
68
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.(2009). Manajemen Pemasaran.Edisi 13.Alih Bahasa Bob
Sabran. Jakarta: Erlangga, hlm 227

69
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: BPFE, 2000, hlm. 237.

70
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.(2009). Manajemen Pemasaran.Edisi 13.Alih Bahasa Bob
Sabran. Jakarta: Erlangga, hlm 235

71
Imanuddin, 2019. tentang Pengaruh Promosi dan Pengetahuan Mahasiwa FEBI IAIN Ponorogo Terhadap
Minat Menabung di Bank Syariah. (Skripsi IAIN Ponorogo)
72
Fitrotul Laeli, 2021, “Pengaruh Pengetahuan dan Promosi tehadap Minat santri Menabung di Bank syariah
(studi kasus pondok pesantrn Ar- Ridwan kalimukti, kec. Pabedilan, kab. Cirbon). 9skripsi IAIN Syekh nurjati cirebon)

31
efektif karena sesuai dengan syariat, santun, dan tidak terlalu imajinatif. Selain
itu, mereka tidak memiliki komponen paksaan. Oleh karena itu, semakin
banyak kegiatan promosi yang dilakukan, semakin persuasif pilihan pelanggan
untuk menabung.
Maka hipotesis dapat dirumuskan :
H 2 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan minat karyawan industri
Menabung

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Melalui metodologi deskriptif, penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif.
Tujuan dari teknik penelitian kuantitatif merupakan uji sampel atau populasi tertentu
sambil mengumpulkan data memakai instrumen penelitian untuk menguji kebenaran
hipotesis yang telah disesuaikan. Teknik-teknik ini didasarkan pada filosofi positivis,
yang melihat sudut pandang sebagai fenomena yang bisa dikelompokan, relatif tetap,
konkrit, dapat diamati, terukur, dan kausal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari lebih lanjut bagaimana pengetahuan dan promosi mempengaruhi
keinginan pekerja industri untuk menyimpan uang di bank syariah.
Prosedur pengumpulan data dalam pendekatan ini dibagi menjadi banyak
babak, dimulai dengan penyebaran kuesioner kepada sampel penelitian terpilih
(pegawai industri PT. Superrnova), dilanjutkan dengan analisis data dan penyajian
temuan bergaya tesis. 73
3.2 Jenis dan Sumber data
Peneliti mendapatkan informasi dari dua jenis sumber selama proses pengumpulan
data: data primer dan data sekunder :
3.2.1 Data Primer
Data primer berasal dari sumber aslinya yang sering disebut sebagai sumber
utama. sumber utama data Rekaman yang dikumpulkan langsung dari sumber

32
dianggap sebagai data primer. Untuk menjawab pertanyaan peneliti,
diperlukan data primer yang spesifik. Untuk mengumpulkan data primer,
penulis menggunakan teknik pengumpulan data angket (kuesioner).
Responden diminta untuk menyampaikan pendapat tertulis atau menjawab
serangkaian pertanyaan sebagai bagian dari proses pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner. Responden adalah anggota PT. Industri Supernova,
dan penulis mengeluarkan survei kepada mereka dalam bentuk pernyataan
atau pertanyaan.73

3.2.2 Data Sekunder


Data sekunder merupakan hasil kajian pustaka atau telaah berbagai pustaka
atau bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah atau bahan penelitian. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi tekstual yang diambil
dari publikasi ilmiah dan buku teks.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan item universal atau individu dengan sifat dan fitur
tertentu yang dipilih peneliti untuk dipelajari untuk mencapai kesimpulan.
Populasi terdiri dari semua hal atau orang yang akan diselidiki, dan juga
memiliki kualitas tertentu yang berbeda dan komprehensif. Partisipan dalam
penelitian ini adalah Pt. Pekerja industri supernova.74

3.3.2 Sampel
Sampel mewakili representasi yang baik dari banyak sifat populasi. Peneliti
dapat menggunakan sampel dari populasi yang telah mereka periksa jika,
misalnya, populasinya sangat besar tetapi mereka tidak dapat mengevaluasi
seluruh populasi karena keterbatasan keuangan, tenaga kerja, atau waktu.
Hasil penelitian yang dilakukan pada sampel akan relevan dengan populasi
umum. Konsekuensinya, sampel populasi yang diambil harus benar-benar
representatif (mewakili)..75
73
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, 2019, Bandung : Alfabeta. h. 199
74
Ibid hl.126
75
Ibid hl.127

33
Sebuah strategi sampling probabilitas digunakan untuk melakukan sampling,
yang membuat asumsi bahwa setiap unit populasi akan dijadikan sampel sama.
Karena peluang yang sama yang dimiliki setiap unit populasi untuk terwakili
dalam sampel, desain ini tidak mendiskriminasi salah satu dari mereka.
Sampel acak langsung digunakan dalam penyelidikan ini. Terlepas dari ukuran
populasi, strategi pengambilan sampel acak dasar secara acak memilih anggota
sampel dari populasi. Teknik Slovin digunakan oleh para peneliti untuk
menentukan ukuran sampel yang diperlukan untuk sebuah penelitian.
Menggunakan rumus Slovin, khususnya :76

N
n=
1+ N . e 2

Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir
N
n=
1+ N . e 2
1500
n= 2
1+1500. ( 10 )
1500
n= 2
1+1500. ( 0,1 )
1500
n=
1+15,00
1500
n=
16,00
n = 93,75 dibulatkan menjadi 94 orang.
Penyebaran angket akan dilakukan dengan menyebarkan angket kepada
karyawan industri Pt. Supernova. Angket yang telah dikerjakan oleh peneliti
kemudian bakal diisi oleh karyawan PT. Supernova.

76
Siregar, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2013.

34
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Kuesioner
Kuesioner adalah cara untuk mendapatkan informasi dari banyak responden
sekaligus mengajukan serangkaian pertanyaan kepada mereka. Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini diberikan sebagai daftar, dan jawaban tersebut
kemudian disusun menjadi data. Data yang dianalisis selanjutnya dijadikan
hasil kajian. Manfaat dan tujuan kuesioner adalah untuk mengumpulkan
beberapa data atau informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pertanyaan tertutup yang
membutuhkan jawaban singkat dan meminta peserta untuk memilih dari salah
satu kemungkinan yang sudah ada sebelumnya.77
Dalam penelitian ini, skala Linkert lima poin digunakan. Untuk
menilai sikap individu dalam mengungkapkan gagasan mengenai mata
pelajaran yang ditemukan dalam penelitian digunakan alat Skala Linkert.
Sudut pandang ini dinilai dalam skala dari menguntungkan hingga negatif.
Untuk analisis kuantitatif, maka respons setiap soal quesioner dapat
didistribusikan sebagai berikut :

1) Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1


2) Tidak Setuju (ST) skor 2
3) Netral (N) skor 3
4) Setuju (S) skor 4
5) Sangat Setuju (SS) skor 5
Peneliti nantinya membagikan angkat untuk karyawan industri PT. Supernova
secara acak di dalam penelitian. Karena kebutuhan untuk memastikan
penyelesaian Covid-19 secara fisik, data yang relevan akan diserahkan
menggunakan Formulir Google melalui media sosial.
3.4.2 Dokumentasi
Materi tertulis dianggap dokumentasi berkat dokumen Word sebagai
fondasinya. Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk melihat
dokumen tertulis seperti buku, majalah, peraturan, notulen rapat, buku harian,
dan sebagainya.78
3.5 Variabel dan Pengumpulan Data
77
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2016.

35
Variabel penelitian ialah karakteristik, nilai, atau simbol individu, benda, atau
aktivitas yang modifikasinya telah dikonfirmasi oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian dianalisis untuk sampai pada kesimpulan. Ada variabel independen dan
dependen yang digunakan dalam penelitian ini.
3.5.1 Variabel Independen atau Variabel Bebas
Variable independen atau variabel bebas merupakan variabel imbasid, atau
variabel yang menyebabkan perubahan atau munculnya variabel dependen.
variabel penelitian pada penelitian ini yaitu, pengaruh pengetahuan dan
promosi
3.5.2 Variabel Dependen atau Variabel Terikat
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang terpengaruh
atau yang imbasid, menghasilkan variabel bebas. Variabel pada penelitian ini
yakni, minat karyawan industri tehadap menabung di bank Syariah.79

Tabel 2 Indikator Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Sumber

Pengaruh Pengetahuan adalah  Pengetahuan Engel, Blackwell, dan


Pengetahuan hasil penginderaan produk Miniard (1995) dalam
(X1) manusia atau hasil  Pengetahuan Sumarwan, (2014: 148)
tahu seseorang pembelian
terhadap suatu objek  Pegetahuan
dari indra yang pemakaian
dimilikinya.

Pengaruh Mengiklankan suatu  Iklan Peter Paul, (2000: 181-


Promosi (X2) produk atau  Promosi 185)
merek,menghasilkan Penjualan
penjualan, dan

78
Etta Mamang Sugandji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktisi Dalam Penelitian,
Yogyakarta ; Penerbit ANDI, 2010, h. 153.

79
Anton Bawono, Multivariate Analysis dengan SPSS, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2006. hl. 38

36
menciptakan loyalitas  Penjualan Pesonal
merek atau brand.  Publisitas

Minat (Y) Minat adalah suatu  Transaksional Angga Aptaguna,


perhatian yang  Referensial Endang Pitaloka,
mendalam dari  Preferensial Pengaruh Kualitas
seseorang serta di  Eksploratif Pelayanan dan Harga
sertai dengan perasaan Terdapat Minat Beli
bahagia terhadap Jasa Gojek, Widyakala
suatu objek tertentu Journal: Journal of
atau kegiatan sehingga Pembangunan Jaya
akan merangsang Univesity, 2016, Vol. 3,
kemauan seseorang hal 52
tersebut dengan
kemauan sendiri

3.6 Teknik Analisis Data


3.6.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif adalah jenis analisis data yang menggunakan statistik
deskriptif. Dengan mendekripsi data yang telah dimasukkan dalam bentuknya
yang sekarang, statistik deskriptif digunakan untuk memeriksa data. Data akan
dinilai dalam dua cara terpisah dalam penelitian ini: secara kuantitatif dan
deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik responden
dan menentukan variabelnya, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk
mengetahui pengaruh komponen-komponen yang digunakan dalam penelitian
ini. Penulis melakukan pendekatan analisis data ini dengan menggunakan
SPSS.80

3.6.2 Uji Instrumen Data


3.6.1.1 Uji Validitas

80
Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23, 8 ed. (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016).

37
Sugiyono mengklaim bahwa temuan penelitian yang valid
adalah ketika data yang dikumpulkan dan data aktual di tempat
penelitian sesuai. Instrumen yang sah adalah instrumen yang
digunakan untuk mengukur ukuran sesuatu. Tingkat validitas suatu
instrumen menentukan akurat atau tidaknya instrumen tersebut.
Instrumen yang otentik memiliki validitas yang tinggi sedangkan yang
ilegal memiliki validitas yang rendah. Uji validitas harus digunakan
untuk mengevaluasi keakuratan data atau data. Perhitungan validitas
item ditinjau dalam penelitian menggunakan perangkat lunak komputer
IBM SPSS Statistical 23. Hasil perhitungan pada tabel ini akan
dibandingkan dengan nilai krusial yaitu nilai r dengan taraf signifikansi
5% dari jumlah sampel. Jika temuan yang dihitung lebih tinggi dari
nilai kritis, instrumen dianggap valid. Sebaliknya, jika skor item
kurang dari nilai krusial, instrumen ini dianggap tidak valid.81

3.6.1.2 Reabilitas
Metrik yang disebut reliabilitas digunakan untuk mengukur
seberapa baik kuesioner mewakili variabel atau konsep. Kuesioner
dianggap dapat diandalkan jika jawaban responden terhadapnya teratur
atau konstan. Untuk dosis ketergantungan, pengukuran satu tembakan
atau langkah satu tembakan digunakan. Setelah menyelesaikan
penilaian, dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengevaluasi
konsistensi antara pernyataan dan tanggapan. Keandalan penggunaan
fungsi SPSS dapat dinilai dengan menggunakan uji statistik Cronbach
Alpha (). Nunnzlly (1994) mengatakan bahwa suatu variabel dikatakan
dependable jika nilai Cronbach Alpha-nya kurang dari 0,70.82
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Pada uji asumsi klasis memiliki pengkajian yang perlu dilaksanakan, yakni :
3.6.2.1 Uji Normalitas
Sebelum menghasilkan interpretasi, Anda dapat memeriksa
untuk melihat apakah teknik pembuatannya teratur dengan
menggambar garis lurus, tetapi interpretasi yang akurat membutuhkan
81
Jonathan, Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS,(Yogyakarta:ANDI,2006) hlm 218
82
Ghozali, Aplikasi Analisis…………hal. 45

38
matematika yang tepat. Karena data yang lebih baik adalah data yang
mengikuti distribusi normal, maka uji normalitas berusaha untuk
mengetahui apakah data penelitian tersebut berdistribusi normal atau
mendekati normal. Uji grafik P-Plot merupakan salah satu metode
untuk melakukan uji normalitas. Uji P-Plot mengasumsikan bahwa
data terdistribusi secara konsisten jika titik-titik atau data tersebar di
sepanjang garis diagonal dan sekitarnya. Namun, jika data atau titik-
titik tersebut tersebar atau tidak mengikuti garis diagonal, maka dapat
dikatakan distribusi data tersebut tidak beraturan.83

3.6.2.2 Uji Multikorelasi


Untuk memahami apakah ada ikatan antara variabel
independen, studi multikolinearitas dilakukan. Ketika ini terjadi,
mengidentifikasi variabel independen yang mempengaruhi variabel
dependen cukup menantang. Jika korelasi antara variabel dependen
dan independen mendekati +1 atau -1, dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi tidak dapat digunakan. Jika variance inflation factor
(VIF) kurang dari 10 yang mengindikasikan adanya multikolinearitas,
Nugroho mengatakan bahwa model tersebut menghindari
multikolinearitas.

3.6.2.3 Uji Heterokedasitas


Heteroskedastisitas Hal ini paling sering terjadi pada model
yang menggunakan data cross-sectional daripada data time series. Ini
tidak berarti bahwa model data deret waktu tahan terhadap
heteroskedastisitas. Teknik Scatterplots akan digunakan untuk menguji
heteroskedastisitas pada penelitian ini. Penyebaran titik di atas atau di
bawah angka 0, diikuti oleh pola gelombang di mana penyebaran titik
yang tidak berpola meluas sebelum menyempit lagi, adalah contoh
fitur dalam pendekatan ini yang tidak menunjukkan heterokedastisitas.
Selain itu, terjadi tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan melalui
uji Glejser. Heteroskedastisitas terjadi jika signifikansi (probabilitas)
83
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IMB SPSS 23 (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), h. 154.

39
variabel independen lebih kecil dari 0,05, tetapi tidak terjadi jika lebih
besar dari 0,05.84

3.7 Uji Regresi Linear Berganda


Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu Pengaruh
Pengetahuan (X1) dan Promosi (X2) terhadap minat pekerja industri menabung di
bank syariah digunakan pengujian regresi linier berganda (Y). Regresi linier berganda
adalah metodologi pengujian yang dipakai dalam penyelidikan ini..
Memakai persamaan umum regresi linier berganda yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :
Y : Variabel Dependen (Minat karyawan industri)
A : Konstanta
b 1 dan b 2 : Koefisien Regresi
X1 : Variabel Independen 1 (Persepsi Pengetahuan)
X2 : Variabel Independen 2 (pengaruh Promosi)
e : Error.
3.8 Uji koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi mengukur kapasitas model untuk memahami variabel
dependen yang berbeda (R2). Koefisien determinasi dipakai dalam penelitian untuk
menentukan seberapa besar pengaruh faktor independen terhadap variabel dependen.
Pertimbangan lain adalah bahwa data yang disajikan dapat digunakan untuk
menentukan seberapa dekat garis regresi yang diharapkan menyerupai data. Untuk
memeriksa validitas, nilai persamaan regresi R2, yang berkisar dari 0 sampai 1,
digunakan.85

Perumusannya:

84
Ibid,R2 = r2
h. 91 x 100 %
85
Ghozali, Aplikasi Analisis Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Edisi 8, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013 hlm 95-96

40
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
3.9 Uji Signifikansi Simultan (F-test)
Dimungkinkan untuk menguji interaksi antara pengetahuan (X1) dan promosi
(X2), yang berdampak besar pada seberapa tertarik pekerja industri untuk menyimpan
uang di bank syariah.
Kriteria pengujian yang digunakan yaitu :
a) Hipotesis null (H0) yang menyatakan bahwa tidak satupun variabel dalam
Knowledge Effect (X1) dan Promotion Effect (X2) yang berpengaruh besar
terhadap keinginan pekerja industri untuk menabung di bank syariah, didapat
F hitung lebih kecil dari F tabel.
b) b) Jika F hitung melebihi F tabel, variabel konkuren digunakan untuk
menginterpretasikan pilihan menolak hipotesis nol (H0) dan menerima
hipotesis alternatif (Ha). Minat pekerja industri menabung di bank syariah
dipengaruhi secara signifikan oleh pengaruh pengetahuan (X1) dan promosi
(X2).86
3.10 Uji Signifikansi Parsial (T-test)
Variabel konkuren digunakan untuk menginterpretasikan apakah menerima
hipotesis alternatif (Ha) atau menolak hipotesis nol (H0) jika F hitung lebih besar dari
F tabel. Pada minat pegawai industri menyimpan uang di bank syariah, dampak
pengetahuan (X1) dan promosi (X2) cukup penting.
Karakteristik penakaran yang digunakan yaitu :
a) Ditetapkan bahwa pengaruh masing-masing variabel pengetahuan (X1) dan
promosi (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat karyawan
industri menabung di bank syariah jika t hitung lebih kecil dari t tabel, yaitu
kasus (Y).

86
Jihan Suci Lestari et al., “Pengaruh Kepemimpinan, Kedisiplinan, dan Lingkungan Kerja terhadap
Prestasi Kerja Guru”, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 1 No. 1, Desember 2019, h. 48

41
b) Ditentukan bahwa masing-masing variabel memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap minat pekerja industri menabung di bank syariah jika t hitung
lebih dari t tabel, dalam hal ini H0 ditolak dan Ha diperbolehkan (Y).87

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian


4.1.1 Sejarah PT. Supernova Flexibel Packaging88

87
Suliyanto, Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.Yogyakarta, 2011, h. 95

88
www.supernova-id.com

42
PT. Supernova Flexible Packaging didirikan pada tahun 1981 dan
mengoperasikan empat pabrik di Kawasan Industri Jababeka (Jababeka II dan
Jababeka VI), Kawasan Industri MM2100, dan Kawasan Industri Ancol.
Pabrik-pabrik ini membuat kemasan halus yang fleksibel dengan cara
kontemporer. Dengan alat desain yang tepat, termasuk pembuatan silinder,
pencetakan multi-warna, beberapa bentuk laminating, dan berbagai mesin
finishing berteknologi tinggi, PT. Supernova Flexible Packaging telah menjual
barang kemasan fleksibel premium ke negara-negara di seluruh dunia.
Untuk mempertahankan posisinya sebagai perusahaan kemasan
fleksibel terbaik di Asia Tenggara, PT. Supernova Flexible Packaging akan
terus menciptakan budaya perusahaan sesuai dengan filosofi perusahaannya,
yaitu "Berorientasi Pasar, Profesionalisme, dan Kerjasama yang Konstruktif."
Ini membantu perusahaan hal ini sangat membantu perusahaan dalam
mendirikan dan menjaga ikatan bisnis jangka panjang dengan klien dan
mendapatkan kepercayaan dari klien perusahaan internasional besar. Di PT.
Supernova Flexible Packaging yang telah mendapatkan akreditasi dengan
kualitas produk terbaik ISO9001:2008 (Covers Quality Management  System),
FSSC22000:2011 (Sets  Out  The  Requirements  Of  a  Food  Safety 
Management  System), ISO14001:2004 (Provides  a  Framework  for 
Managing Environmental Responsibilities),OHSAS 18001:2007 (Addresses 
Various  Aspects  of occupational  Health and Safety Management). 
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi Perusahaan
1) Menjadi Industri kemasan terkemuka di Indonesia, Asia Tenggara
dan Dunia melalui perkembangan teknologi.
2) Menjadi bisnis dengan teknologi mutakhir untuk
memungkinkannya menyediakan barang klien dengan kaliber
tertinggi.
3) Memanfaatkan rencana yang jelas dan kemampuan beradaptasi
dengan iklim bisnis untuk tumbuh menjadi perusahaan yang sangat
menguntungkan..

43
4) Mendukung perjuangan untuk terus berinovasi dan
mengembangkan bisnis yang dipuja oleh staf, klien, dan
komunitasnya

b) Misi Perusahaan
1) Bersama-sama, individu dan bisnis dengan pemangku
kepentingannya berkembang.
2) Memanfaatkan prosedur terstruktur untuk melakukan promosi
perusahaan baru berkat perkembangan teknologi kemasan
fleksibel.
3) Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi pembuatan
paket dan sistem mutunya, mereka mengembangkan manajemen
mutu tinggi dan model bisnis yang sesuai. Upayakan zero claim
dan zero accident, bentuk komite K3, terapkan 5R, dan ikuti acara
di Supernova Industrial CSR Park.
4.1.3 Nilai – nilai Perusahaan
Nilai-nilai organisasi adalah kebiasaan yang dipertahankan oleh setiap
orang yang terkait di perusahaan, dimulai dengan manajer dan pekerja dan
berlanjut sepanjang hari. Berikut ini adalah beberapa contoh nilai perusahaan :
a. Bersyukur dan keimanan.
b. Integritas dan attitude.
c. Profesionalisme.
d. Perubahan untuk kebaikan.
e. Mindset sukses.
f. Kreatifitas dan Kekuatan Tim

4.1.4 Identitas Perusahaan


Nama : PT. Supernova Flexibel Packaging
Alamat : Jalan Industri selatan Blok LL no. 1, Jababeka II, Cikarang Baru.
Bekasi 17550- Indonesia
Email : marketing@supernova-id.com
Phone : (+62 21) 8983 1969/ Fax : (+62 21) 8983 1967

4.1.5 Produk Perusahaan

44
PT. Supernova Flexible Packaging memproduksi berbagai barang
kemasan. Bisnis ini juga menyediakan barang-barang merek terkenal dengan
kemasan yang sangat baik dan fleksibel dalam pembuatan Kemasan Produk
Non-Makanan dan Kemasan Produk Makanan. Berikut adalah kategori barang
yang PT. Kemasan Fleksibel Supernova menghasilkan, termasuk :
1) Kemasan makanan.
2) Kemasan makanan beku.
3) Kemasan perawatan pribadi.
4) Kemasan perawatan rumah.
5) Kemasan kesehatan.
6) Kemasan makanan manis dan snack.
7) Kemasan minuman.
8) Kemasan bumbu dan minyak goreng.

4.1.6 Struktur Lembaga


Untuk meraih tujuan yang diatur oleh korporasi, struktur Lembaga
berfungsi sebagai kerangka kerja bagian dan menguraikan tanggung jawab,
wewenang, tugas pokok, dan kewajiban masing-masing bagian organisasi.
Total ada 1500 orang di PT. Supernova Flexible Packaging, yang bekerja di
beberapa area. PT. Kemasan Fleksibel Supernova memiliki sembilan
departemen berikut :
a) HR and GA (Human Resources and General Affairs), terdiri atas:
 HR and GA.
 Personalia (HRD).
 General Affairs.
 Payroll and HRIS.
 Recruitment and Training.
 Security (Keamanan).
b) Finance Accounting, terdiri atas:
 Account Payable.
 Accounting.
 Account Receivable and Collection.
 Cost Accounting.

45
 Finance.
 General Ledger and Reporting.
c) Purchasing, terdiri atas:
 Import Raw Material.
 Local Non Raw Material.
 Local Raw Material.
 Project and General Affair.
 Purchasing Raw Material.
 Sparepart and General Affair.
d) Marketing, terdiri atas:
 Marketing.
 Market Research.
e) IST (Information System and Technology), terdiri atas:
 Application Development.
 Business System Support.
 Infrastruktur.
 System Analyst.
f) Engineering, terdiri atas:
 Electrical/Ins/Calibrasi
 Engineering and Mechanical.
 Preventive Maintenance.
 Safety Health Environment.
 Utility and workshop.
g) PPIC (Production Planing and Inventory Control), terdiri atas:
 Expedisi.
 Expedisi and Delivery Planner.
 Material Planning.
 Support Material Planning.
 Warehouse and Expedition.
 Warehouse Finish Goods.
 Warehouse Raw Material.

46
h) QC and Rnd (Quality Control and Research and Development), terdiri
atas:
 Continous Improvement Program.
 Safety Health Environment.
 Research and Development.
 Manufacturing.
 Quality Assurance.
 Quality Control.
i) Production, terdiri atas:
 Blowing.
 Cylinder Making.
 Design.
 Laminating.
 Manufacturing metalizing.
 Production planning.
 Slitting.

Gambar 1 Struktur Organisasi Perusahaan

47
4.2 Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan PT. Supernova sebagai subjeknya. Hanya 95
pekerja yang dipilih secara acak oleh para peneliti sebagai peserta penelitian. Itu
dilakukan untuk mengumpulkan data dengan mengirimkan survei Googleform kepada
responden melalui jaringan media sosial.
Berikut tabel pembagian responden berdasarkan :
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Identitas Responden (Jenis Kelamin)

jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 52 55,3 55,3 55,3
Permpuan 42 44,7 44,7 100,0
Total 94 100,0 100,0

Sumbe: Data prime diolah

Tabel 4.1 menunjukkan distribusi jenis kelamin responden, dengan 52


responden atau 55,3% berjenis kelamin laki-laki. Dan 42 tanggapan, atau
44,7%, adalah perempuan..

48
2. Umur
Tabel 4.2 Idetitas Responden (Umur)

Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 18 Tahun - 22
28 29,8 29,8 29,8
Tahun
23 Tahun - 27
63 67,0 67,0 96,8
Tahun
28 Tahun - 32
3 3,2 3,2 100,0
Tahun
Total 94 100,0 100,0

Sumber: Data prime diolah

Berdasarkan pada umur, pada tabel 4.2 mempelihatkan bahwa


penelitian ini didomonasikan oleh umur 23 Tahun – 27 Tahun sebesar 63 atau
67,0%. Untuk umur 18 tahun – 22 tahun sebesar 28 atau 29,8%, dan untuk 28
tahun – 32 tahun sebesar 3 atau 3,2%.

4.3 Uji Instrumen Data


4.3.1 Uji Validitas
Uji Validitas mengukur seberapa baik suatu tes melaksanakan tujuan
pengukurannya. Dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel, validitas tes
diperiksa. Pengujian dianggap handal jika :
 Item dalam kuesioner dianggap valid jika r hitung melebihi r tabel.
 Item dalam kuesioner dianggap tidak sah jika r hitung lebih rendah dari
r tabel.
Dengan rumus r tabel = N-2 = 94 – 2 = 92 dengan alpha 0,05 atau 5% didapat
r tabel 0,1707 atau 0,170
Keterangan : N adalah jumlah responden
1. Variabel Pengetahuan (X1)

49
Tabel 4.3 variabel X1

Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

X1.1 0,870 0,170 Valid

X1.2 0,894 0,170 Valid

X1.3 0,746 0,170 Valid

Sumber data primer diolah


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa item variabel pengetahuan
masing-masing pertanyaan memiliki nilai r hitung ≥ r tabel (0,170)
dan bernilai positif. Dengan demikian semua item pertanyaan
dikatakan valid.

2. Variabel Promosi (X2)


Tabel 4.4 Variabel X2

Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

X2.1 0,847 0,170 Valid

X2.2 0,778 0,170 Valid

X2.3 0,912 0,170 Valid

X2.4 0,849 0,170 Valid

Sumber data primer diolah


Dari tabel diatas diketahui bahwa item variabel promosi masing-
masing pertanyaannya memiliki nilai r hitung ≥ r tabel (0,170) dan
bernilai positif. Degan demikian semua item pertanyaan dikatakan
valid.

3. Variabel Minat (Y)


Tabel 4.5 Variabel Y

50
Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan
Sumber data
Y1 0,866 0,170 Valid
primer diolah
Y2 0,882 0,170 Valid

Y3 0,924 0,170 Valid

Y4 0,892 0,170 Valid

Elemen variabel minat untuk setiap pertanyaan memiliki r hitung r


tabel (0,170) dan bernilai positif, seperti dapat dilihat pada tabel di
atas. Hasilnya, semua item tes dianggap valid.
4.3.2 Uji Reabilitas
Tes ini adalah indeks yang mengukur seberapa konsisten hasil
pengukuran jika dilakukan berulang kali. Pada tes ini, metode Alpha
Cronbeach digunakan dalam pengujian reabilitas program SPSS. Ketika alpha
cornbeach adalah 0,70, itu dianggap reliabel. Pada penelitian ini, uji reabilitas
di peroleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Variabel Pengetahuan X1

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,788 3

Tabel 4.7 Uji Variabel Prmosi X2

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,869 4

Tabel 4.8 Uji Variabel Minat Y

51
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,913 4

No Variabel Nilai Alpha Keterangan


1 Pengetahuan (X1) 0,788 Reliabel
2 Promosi (X2) 0,869 Reliabel
3 Minat (Y) 0,913 Reliabel
Sumber data primer diolah
Setiap variabel memiliki cronbach alpha sama dengan 0,70, atau lebih besar,
seperti yang dapat dilihat dari hasil uji reliabilitas untuk semua respon
kuesioner. Kemudian, dimungkinkan untuk mengatakan bahwa semua
pertanyaan dari variabel X1, X2, dan Y dapat dinyatakan reliabel.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengevaluasi apakah nilai residual
terdistribusi dengan baik atau tidak. berdasarkan premis-premis di bawah :
 Jika nilai signifikansi ≥ 0.05, maka nilai residual berdistribusi normal
 Nilai residual berdistribusi teratur jika nilai signifikansinya lebih kecil
dari 0,05.

Tabel 4.9 Uji Normalitas

52
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
Dapat
N 94
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
2,08551757
Deviation
Most Extreme Absolute ,069
Differences Positive ,069
Negative -,064
Test Statistic ,069
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
disimpulkan dengan nilai residual berdistribusi normal berdasarkan hasil uji
normalitas Kolmogorov Smirnov dimana nilai signifikansinya adalah 0,200 –
0,05.

4.4.2 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinearitas berusaha untuk mengidentifikasi tingkat korelasi
antara variabel independen dalam model regresi. VIF (Variance Inflation
Factor) merupakan kriteria untuk menilai ada tidaknya multikolinearitas.
Landassan pengambilan keputusan pada pengujian ini yaitu :
 Jika nilai VIF, 10 dan nilai Tolerance > 0,1, menunjukan tidak tejadi
multikolinearitas antar variabel
 Jika nilai VIF >10 dan nilai tolerance < 0,1, menunjukan tidak tejadi
multikolinearitas antar variabel.

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas X1,X2, terhadap Y

Coefficientsa

53
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2,825 1,149 2,459 ,016
X1 ,292 ,098 ,259 2,980 ,004 ,635 1,576
X2 ,610 ,094 ,566 6,517 ,000 ,635 1,576
a. Dependent Variable: Y

Dari hasil uji menggunakan Variance Infllation Factor (VIF), Variabel X1


(Pengetahuan) dan X2 (Promosi) dalam output sebelumnya memiliki VIF
tidak lebih dari 10 dan nilai toleransi masing-masing tidak kurang dari 0, 1.
Mulikolonearity tidak terdapat di dalam model regresi berganda, seperti yang
dapat disimpulkan.

4.4.3 Uji Heterokedasitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model
regresi memiliki distribusi varians yang tidak merata. Ilustrasi scatterplot
menunjukkan cara meramal jika suatu model memiliki heteroskedastisitas.
Jika titik-titik data pada gambar scatterplot tersebar merata, maka tidak terjadi
pola bergelombang, dan hanya berkumpul pada satu tempat, maka
heteroskedastisitas tidak terjadi. Temuan uji heteroskedastisitas penelitian ini
adalah :
Gambar 2 Hasil Uji Sccatterplot

54
Pada grafik di atas yang meerupakan hasil uji heterokedastisitas, dapat di
ketahui jika titik-titik tidak membetuk pola tetentu, menyebar, dan berada
diatas dan dibawah anga nol pada sumbu Y. dapat disimpulkan bila pada uji
heterokedasitas, tidak terjadi gejala Heterokedatisitas dalam penelitian ini.
Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,400 ,755 3,178 ,002
X1 -,019 ,064 -,038 -,289 ,773
X2 -,043 ,061 -,092 -,705 ,483
a. Dependent Variable: Abs_Minat

Proses pengambilan keputusan tes Glatser didukung oleh :

55
 Tidak terdapat tanda-tanda heteroskedastisitas pada model regresi,
menurut kesimpulan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
 Heteroskedastisitas ditemukan dalam model regresi jika tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa bebas dari heteroskedastisitas berdasarkan hasil
uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glacier memiliki nilai
signifikansi untuk variabel X1 Pengetahuan dan X2 Promosi sebesar 0,238 >
0,05 dan 0,087 > 0,050.
4.5 Uji analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regrsi linier berganda ini digunakan untuk mengidentifikasikan
seberapa besar pengaruh antara variabel dependen atau terikat (minat nasabah
menabung) terhadap variabel independen atau bebas (pengetahuan dan promosi).

Tabel 4.12 Hasil Uji Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2,825 1,149 2,459 ,016
X1 ,292 ,098 ,259 2,980 ,004
X2 ,610 ,094 ,566 6,517 ,000
a. Dependent Variable: Y

Hasil uji regresi linier berganda untuk Variabel Pengetahuan adalah 0,292 dan untuk
Variabel Promosi adalah 0,610, dapat dilihat dari tabel di atas. Model regresi yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

56
Y = 2,825 + 0,292 + 0,610 + e
Adapun interprestasi dari persamaan regresi linier berganda tersebut adalah ;
a. Nilai konstanta penelitian a adalah sebesar 2,825 yang dinyatakan tanpa
variabel pengetahuan serta promosi minat menabung cenderung naik sebesar
28,2%.
b. Nilai X1 Variabel Pengetahuan sebesar 0,292 menunjukkan bahwa
berpengaruh positif terhadap Variabel Minat. Akibatnya, pengaruh Variabel
Minat meningkat sebesar 0,292 atau 29,2% untuk setiap satuan Variabel
Pengetahuan. Oleh sebab itu, bisa dikatakan pada penelitian ini tidak
mempertimbangkan masalah lain.
c. Nilai Variabel Promosi X2 : Hubungan yang positif antara variabel promosi
dengan variabel minat ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0,610 yang
berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan pada variabel promosi akan
mempunyai faktor pengaruh sebesar 0,610 atau 61,0% terhadap variabel
bunga. Konsekuensinya, dengan asumsi penelitian ini tidak lebih jauh
memasukkan unsur-unsur lain.
4.6 Uji Koefisiensi Determinan (R2)
Uji R2 atau Uji Koefisien Determinan bermaksud untuk megetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen (pengetahuan dan promosi) terhadap variabel
dependen (minat) dengan melihat R Square, nilai R Square di nyatakan baik apabila
lebih dari > 0,05.

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinan (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,751a ,564 ,555 2,108
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

57
Menurut tabel di atas diketahui nilai koefisien R square (R2) sebesar 0,564
atau 56,4 %. Oleh karena itu dapat diketahui besarnya pengaruh variabel pengetahuan
X1 dan variabel Promosi X2 tehadap variabel minat sebesar 0,564 atau 56,4 %. Akan
tetapi sisanya ditunjukan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

4.7 Uji Signifikansi Simultan (F-test)


Uji F digunakan untuk menentukan seberapa besar faktor independen atau
independen secara kolektif dapat mempengaruhi variabel dependen atau dependen.
Tabel ANOVA akan menampilkan hasil uji F yang dilakukan dengan SPSS versi 23
jika F hitung (pada kolom F) melebihi F tabel atau F hitung (pada kolom sig) lebih
kecil dari taraf signifikansi yang dipilih. Bergantian, dengan asumsi berikutnya :
 Variabel dependen dipengaruhi oleh faktor independen ketika nilai
signifikansi kurang dari 0,05.
 Variabel dependen tidak berpengaruh oleh faktor independen ketika nilai
signifikansi kurang dari 0,05.
Tabel 4.14 hasil uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 524,241 2 262,121 58,970 ,000b
Residual 404,493 91 4,445
Total 928,734 93
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Rumus F tabel : F( k ; n -k) = F ( 2; 94-2) = F (2; 92) = 3,10


Keterangan :
K : Total Variabel Bebas
N : Total Responden

Dari hasil uji F pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai F estimasi > F tabel
dengan nilai 58,970 > 3,10 dan nilai signifikan 0,000 0,05. Bahwa Ha diterima
sebagai jawaban dari uji hipotesis uji F, sedangkan H0 ditolak. Dari pengujian dapat
58
diketahui apakah variabel Pengetahuan dan variabel Promosi dampak terhadap
variabel Minat secara bersamaan.

4.8 Uji Signifikansi Parsial (T-test)


Uji T bertujuan untuk memastikan apakah variabel independen (Pengetahuan dan
Promosi) berpengaruh kepada variabel dependen, baik secara parsial maupun terpisah
(Minat). Ada dampak variabel X kepada variabel Y jika nilai signifikan 0,05 atau t
hitung > t tabel. Bila tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y jika nilai
signifikan > 0,05 atau t hitung t tabel.
Hipotesis pengujian dengan melakukan uji t adalah :
H1 : terdapat pengaruh positif pada variabel Pengetahuan X1 kepada variabel Minat Y
H2 : terdampak pengaruh positif pada variabel Promosi X1 kepada variabel minat Y.

Tabel 4.14 Hasil Uji T-test

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,825 1,149 2,459 ,016
X1 ,292 ,098 ,259 2,980 ,004
X2 ,610 ,094 ,566 6,517 ,000
a. Dependent Variable: Y

T tabel : t (a/2 ; n-k-1) = (0,05/2 ; 94-2-1) = (0,025 ; 91) = t tabel 0,025; 91 = 1,986
Keterangan :
a : Tingkat Signifikansi
K : jumlah variabel bebas
N : jumlah responden

1. Pengaruh variabel X1 terhadap Y


Variabel pengetahuan memperoleh nilai signifikansi 0,004 0,05 dan nilai t hitung
2,980 > 1,986 berdasarkan tabel tersebut di atas. Oleh sebab itu, dapat

59
disimpulkan bahwa H1 disetujui. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Pengetahuan (X1) berpengaruh terhadap variabel Minat (Y)
2. Pengaruh variabel X2 tehadap Y
Menurut tabel di atas variabel promosi memperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05
dan nilai t hitung 6,517 > 1,986. Maka dapat ditarik kesimpulan untuk H2
diterima. Hal ini menunjukan bahwa dampak antar variabel promosi (X2)
terhadap variabel minat (Y).

4.9 Interprestasi Hasil Penelitian


Untuk mengumpulkan data untuk studi berbasis analisis terikat pada "pengaruh
pengetahuan dan promosi pada keinginan personil industri untuk menyimpan uang di
bank syariah," 94 responden diminta. Karena setiap item pertanyaan mempunyai r-
hitung > r tabel, uji validitas mengungkapkan bahwa 94 jawaban responden terhadap
survei akurat. Koefisien yang lebih besar dari 0,70 menyatakan bahwa pertanyaan
tersebut dianggap dapat dipercaya, mendukung klaim bahwa uji reliabilitas dapat
diandalkan. R square (R2) adalah 0,560 atau 56,0%, menurut temuan uji koefisien
determinan yang sering dikenal dengan uji determinan atau uji R. menunjukkan
pengaruh 56,0% dari faktor pengetahuan terhadap variabel promosi. 44,0% dari
parameter tambahan yang ditinggalkan dalam penelitian ini. Temuan uji signifikan
simultan yang sering dikenal dengan uji F menyatakan bahwa variabel independen
(pengetahuan dan promosi) berpengaruh secara simultan dan signifikan kepada
variabel dependen (Minat). Nilai F taksiran > F tabel yaitu sebesar 58,970 > 3,10
sebagai bukti. Ambang batas signifikansi untuk probabilitas adalah 0,000 hingga
0,050. Dapat nyatakan dengan variabel minat menabung secara bersamaan
dipengaruhi oleh variabel promosi dan variabel pengetahuan.
1. Dampak Pengetahuan pada minat Menabung
Hasil penelitian menunjukkan koefisien variabel pengetahuan sebesar
0,292 dengan thitung sebesar 2,980 dan probabilitas sebesar 0,004 untuk hasil
yang signifikan. Dengan tingkat signifikansi 0,05, dihasilkan nilai t Tabel
1,986; sehingga nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,980 > 1,986) dan
nilai probabilitas lebih rendah dari taraf signifikansi (0,004 0,05). Hipotesis
pertama terbukti diterima dengan efek dan hasil yang bermakna, menurut
temuan ini. Oleh Karna itu dapat dikatakan adanya ikatan yang positif antara
pengetahuan mengenai keinginan konsumen dalam menabung dengan

60
hubungan tersebut. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa
informasi mempengaruhi minat menabung. Oleh karena itu, pengetahuan juga
mempengaruhi pemahaman tentang keuntungan dan kerugian dari masing-
masing penyedia layanan, dan masih banyak individu yang tidak mengetahui
keseluruhan model layanan yang digunakan oleh bank syariah. Menurut
penelitian, informasi memiliki dampak besar pada apakah seseorang tertarik
untuk menabung dan memilih bank syariah. Pelanggan dengan demikian lebih
percaya diri untuk menyimpan uang di bank syariah semakin banyak informasi
yang mereka peroleh.
Temuan penelitian ini searah pada penelitian Adi Prasetyo (2020) 89
dan Amalia Martha Supri Ekawati (2019), keduanya menemukan bahwa
variabel minat menabung diakibatkan secara positif oleh variabel
pengetahuan. Selain itu, perlunyapenelitian ini menjelaskan bahwa pengaruh
variabel pengetahuan (X1) berdampak positif pada variabel minat menabung
pada t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat nilai signifikan lebih
rendah dari t tabel. Batas atas 5% (Y).
2. Dampak Promosi pada minat menabung
Berdasarkan temuan penelitian, nilai koefisien variabel promosi
sebesar 0,610, dengan thitung sebesar 6,517 dan probabilitas signifikan
sebesar 0,000. Nilai t estimasi lebih besar dari nilai t tabel (6,517 > 1,986)
dengan batas signifikansi 0,05, sedangkan nilai probabilitas lebih rendah dari
nilai batas signifikansi (0,000 0,05). Hipotesis kedua didukung oleh temuan
ini, yang substansial dan berpengaruh. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel promosi mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap
variabel minat menabung. Promosi dianggap memberikan dampak positif yang
signifikan terhadap minat karyawan industri karena dilakukan oleh bank
sesuai dengan prinsip syariah, sopan dan tidak dibuat-buat, serta tidak
mengandung unsur paksaan. Efek positif ini diperoleh karena promosi yang
dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, keinginan untuk
menjadi klien semakin persuasif semakin gencar dilakukan kegiatan promosi.
Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitrotul Laeli (2021)
90 dan Imaddudin (2019) 89 yang menemukan variabel promosi berdampak
positif pada variabel minat pekerja industri. Selanjutnya penelitian ini
menjelaskan pengaruh variabel promosi (X2) berdampak positif terhadap

61
variabel minat menabung karena t hitung lebih tinggi dari t tabel dan tingkat
signifikan lebih rendah dari nilai cut-off 5%. (Y).
3. Pengaruh Pengetahuan dan Promosi secara simultan kepada minat menabung
Temuan percobaan tentang dampak informasi dan pemasaran terhadap
niat menabung berdampak. berdasarkan nilai F hitung sebesar 58,970 3,10 dan
nilai signifikansi 0,000 0,05. Temuan penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa faktor pengetahuan dan promosi mempengaruhi
keinginan menabung secara bersamaan sejalan dengan temuan penelitian ini.
Ini menunjukkan bagaimana pengetahuan mempengaruhi minat menabung dan
bagaimana promosi dapat menarik klien untuk memilih bank syariah untuk
tabungan mereka.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan serangkaian kajian dan berdasarkan temuan kajian, pengaruh
pengetahuan, pengaruh promosi, dan minat pekerja industri dalam menyimpan uang
di bank syariah, oleh sebab itu penulis menarik kesimpulan yaitu :
1. Temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa unsur pengetahuan secara
signifikan mempengaruhi keinginan seseorang dalam membeli sesuatu. Uji

62
parsial yang sering disebut dengan Uji-T menghasilkan hasil sebagai berikut:
T hitung > T tabel (2,980 > 1,986), taraf signifikansi = 0,004 < 0,05..
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak promosi memiliki pengaruh
yang cukup besar terhadap kemauan individu untuk memanfaatkan bank
syariah. Temuan uji parsia atau T-test yang menunjukkan bahwa T-hitung
lebih banyak dari T-tabel dengan nilai 6,517 > 1,986 dan nilai signifikansi
0,000 0,05 menunjukkan bahwa.
3. Variabel bebas X1 (Pengetahuan) dan X2 (Promosi) berpengaruh terhadap
variabel terikat Y bila diperhitungkan secara simultan (Niat Menabung).
Temuan uji F, yang menunjukkan bahwa F hitung lebih besar dari F tabel
dengan nilai F hitung 58,970 x 3,10 f tabel dan nilai probabilitas atau tingkat
signifikansi 0,000 x 0,05, dapat memperkuat klaim ini. Menurut hasil
pengujian R2, X1 (Pengetahuan), X2 (Promosi), dan Y (Niat Menabung)
secara simultan memiliki pengaruh sebesar 56,4%.
5.2 Saran
1. Agar nasabah atau calon nasabah dapat memahami penawaran bank, bank harus
lebih meningkatkan sosialisasi dengan mereka tentang produk-produk yang ada.
2. Penulis berharap temuan penelitian ini dapat dijadikan titik awal untuk penelitian
tambahan terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi atau berkontribusi
terhadap variabel minat tehadap Karyawan Industri untuk menabung di Bank
Syariah.

63

Anda mungkin juga menyukai