Oleh:
132503007
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dalam dunia bisnis perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan dan
perkembangan yang pesat. Maraknya perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang
tidak berbasis bunga, melahirkan begitu banyak para investor dan nasabah dengan berbagai
penghimpunan dana.1 Tingginya keinginan masyarakat terhadap bank syariah dalam
menabung serta pembiayaan membuat bisnis jasa dalam perbankan syariah semakin
prospektif. Bank syariah menjadi tempat untuk menghimpun dan menyalurkan dana bagi
masyarakat yang mempunyai misi berlandaskan keadilan, kejujuran, kemanfaatan,
kebersamaan yang sesuai dengan syariah.2 Selama penghimpunan dan penyaluran dana masih
berlangsung, maka bisnis jasa bank syariah tidak akan berhenti. Kondisi ini menunjukkan
bahwa masyarakat masih membutuhkannya, situasi ini memberikan peluang bagi pengelola
bank syariah untuk menekuni usaha tersebut.
Industri perbankan merupakan industri jasa yang disamping bersifat padat karya juga
padat ilmu. Oleh karenanya, pertumbuhan dan perluasan industri perbankan tersebut harus
disertai dengan usaha yang profesional untuk menyiapkan layanan yang memuaskan nasabah.
Kondisi pasar sekarang lebih berorientasi kepada buyers market sehingga perbankan harus
mulai berbenah diri dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan kondisi itu
perbankan harus aktif, tidak boleh berdiam diri menunggu nasabah datang, dan untuk itu
diperlukan faktor penunjangnya, seperti adanya tenaga kerja yang terampil, sistem organisasi
yang baik, sarana yang memadai, serta usaha pemasaran yang efektif dalam memberikan
pelayanan kepada para nasabah. Dalam hubungan ini, perusahaan harus dapat mengatur
1
Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2009, hlm.66
2
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009, hlm.25
3
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hlm.292
1
strategi yang baik untuk menjalankan promosinya agar proses komunikasi antara produsen
dan konsumen berjalan lancar.
Untuk dapat bersaing dengan bank lainnya, bank X melakukan promosi yang sangat
berbeda dan belum dilakukan oleh bank syariah lain. Dalam menghadapi persaingan dan
merupakan bank yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat, salah satu
promosi yang dilakukan bank X adalah dengan meningkatkan minat menabung pada produk
tabungan nasabah. Bank X melakukan promosi yang sangat berbeda dari bank syariah
lainnya. Salah satu promosi yang dilakukan adalah memberikan hadiah khusus pada produk
tabungan X. Tabungan X pada bank X sebenarnya juga memiliki karakteristik yang berbeda
dari produk tabungan bank lain. Setoran minimal murah, gratis biaya administrasi, biaya
ATM, biaya tarik tunai, transfer debot dan cek saldo murah dibandingkan dengan yang lain.
walaupun demikian, bank X tetap memberikan suatu hadiah sebagai salah satu bentuk
promosinya.
Hadiah yang diberikan oleh bank X berbeda dengan hadiah dari bank lain. Hadiah
yang diberikan oleh bank X merupakan strategi pencapaian target tabungan bank X. Bank X
tidak memberikan hadiah yang sifatnya konsumtif atau hadiah pada umumnya seperti
kendaraan baik mobil atau sepeda motor, alat rumah tangga, dan lain sebagainya. Akan tetapi
hadiah yang diberikan oleh bank X memiliki sebuah celah untuk memberikan edukasi kepada
masyarakat pentingnya simpanan dan lindung nilai.
Maka dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana “Pengaruh
Hadiah X pada Produk Tabungan X terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank X”
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
promosi hadiah tabungan X terhadap minat menabung nasabah di bank X.
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1.2 Tabungan
2.1.3 Promosi
2.1.4.1 Pengertian Promosi
Menurut Rambat Lupiyoadi promosi merupakan salah satu variable dalam bauran
pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk
jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
2.1.4 Hadiah
4
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: AMPYKPN, 2002, hlm. 13
3
2.1.5.1 Pengertian Hadiah
Hadiah merupakan pemberian sesuatu dari seseorang kepada orang lain sebagai
simbol persaudaraan. Dengan saling memberi, ikatan persaudaraan akan semakin terjalin
dengan kuat. Dalam kategori tersebut hadiah justru dinggap sebagai suap, untuk membedakan
antara pemberian hadiah dengan suap dapat dilihat dari waktu pemberian sesuatu tersebut bila
waktu pemberiannya sebelum suatu urusan dan mengikat si penerima untuk melakukan suatu
kewajiban maka dianggap suap akan tetapi pemberi tidak mengikat atau tidak menuntut
untuk melakukan kewajiban apa pun dan diserahkan pada akhir waktu maka disebut hadiah.
Menurut Slameto mendefinisikan minat, adalah sebagai berikut: ”Minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat”.
Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh umat Islam, karena dengan
menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa
yang akan datangsekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam ayat Al-
Quran terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsungtelah memerintahkan kaum muslimin
untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam surat al-Baqarah ayat 266. 5
Minat adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Sedangkan
menabung menurut Aromasari (1991) adalah menyimpan uang di bank dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.
5
Depag. RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV Al Waah, 1994), hlm. 67.
4
2.2 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang menggambarkan permasalahan objek penelitian yang terdiri dari empat
sub bab yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab ini memaparkan perihal landasan teori, penelitian terdahulu, karangka pemikiran, dan
hipotesis.
Bab ini menjelaskan ruang lingkup tentang jenis dansumber data, populasi dan sampel,
penentu skala pengukuran, metode dalam pengumpulan data serta teknik analisis data.
Bab ini menjelaskan hal-hal yang meliputi gambaran umum perusahaan dan karakteristik
responden, deskripsi data penelitian, uji validitas instrument, uji asumsi klasik, analisis data
kemudian dilakukan pembahasan
BAB V : PENUTUP
Bab penutup ini berisikan kesimpulan yang merupakanjawaban atas pokok permasalahan
yang penyusun ajukan, keterbatasan penelitian dan juga saran yang akan berguna bagi
penyusun pada khususnya dan pihak-pihak lain pada umumnya.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi
penelitian atau objek penelitian. Data primer diperoleh langsung dari penyebaran daftar
pertanyaan kepada nasabah bank X.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder
data yang kita butuhkan yang diperoleh dari literatur, jurnal, majalah, koran, dll atau data-
data yang berhubungan dengan penelitian.6
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan cara:
6
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Kencana Group, 2005), hlm 122.
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm.,
hlm. 128.
6
dengan mengambil responden dari nasabah maupun yang belum, dan karyawan bank X
sebagai salah satu pendukung yang memperkuat data.
3.2.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan informasi yang disimpan. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik yang
digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu:
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
2. Statistik inferensial
Adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, kesimpulan yang
diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel kebenarannya bersifat peluang.
7
DAFTAR PUSTAKA
Soemitra, Andri, 2009. Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana.
Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010 Belajar dan Faltor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Perwaatmadja, Karnaen dan M Syafi’i Antonio. 1992. Apa Dan Bagaimana Bank Islam,
Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf.
Muhammad, 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press.
Kartajaya, Hermawan dan M. Syakir Sula, 2006. Syari’ah Marketting, Bandung: Mizan
Pustaka,
Sustina. 2003. Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nawawi, Ismail 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer Hukum Perjanjian,
Ekonomi, Bisnis, dan Sosial,Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto, 2010 . Belajar dan Faltor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta,
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,