JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya dengan sangat sederhana. Semoha makalah ini dapat
dipergunakan sebagai satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
secara teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka
dari itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhindda kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal
kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu
sebagai ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Masalah
1.5 Manfaat Masalah
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perbankan Syariah
2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu
2.3 Hipotesis
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek
3.3 Pembahasan
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Bank syariah tidak mengenal bunga karena dinilai riba dalam ajaran Islam,
sehingga hal ini kerap dianggap tidak memiliki keuntungan yang bisa diterima jika
memiliki produknya. Namun anggapan itu salah sebab bank syariah menggunakan
prinsip bagi hasil dalam kegiatan usahanya, mulai dari penghimpunan hingga
penyaluran dana. Keuntungan dalam sistem bagi hasil tersebut dianggap adil untuk
pihak bank dan nasabah karena tidak terpengaruh naikturunnya suku bunga. Jadi, bank
dan nasabah sama-sama mendapatkan untung atau rugi bersama secara ideal (Kontan,
2016).
Agar para pembaca dapat mengetahui apa Perbankan Syariah dan apa penyebab
Perbankan Syariah kurang diminati masyarakat
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada
bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tampa bunga, adalah lembaga
keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada
al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW. Atau dengan kata lain, adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip
syariat Islam. Sementara Antonio dan Perwataatmadja membedakan menjadi dua
pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,
adalah bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
Alqur’an dan Hadist; sementara bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam
adalah bank yang dalam operasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam.
Dikatakan lebih lanjut, dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktek-praktek yang
dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan
investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.
PEMBAHASAN.
3.1 Penerapan
Sebagai bagian dari proses kontrol kualitas penelitian, terlebih dahulu dilakukan
uji intrumen melalui uji validitasreliabilitas dan uji normalitas. Sedangkan proses
pengolahan data dilakukan menggunakan Confirmatory Factors Analysis (CFA) sebagai
salah satu metode multivariate untuk menganalisis faktor-faktor guna memverifikasi
secara empiris atas struktur faktor yang ada. Analisis faktor ini lebih cocok untuk theory
(hypothesis) testing. 12 Adapun teknik yang digunakan dengan analisis faktor, untuk
mendefinisikan struktur data matrik dan struktur saling hubungan (korelasi) antar
sejumlah besar variabel (test score, test items, jawaban kuesioner) dengan cara
mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan
faktor. 13 Selanjutnya, untuk mempertajam analisis digunakan pula data sekunder dari
berbagai literatur ilmiah, dokumentasi, dan sumber lainnya terkait dengan fokus utama
penelitian.
Adapun fokus objek studi ini adalah pegawai di lingkungan salah satu Perguruan
Tinggi Islam di Surakarta, dengan menggunakan alat analisis confirmatory factor
analysis (CFA) untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah,
seperti lingkungan, biaya, produk, proses, pesaing, personal trait (people), promotion,
margin, serta minat untuk memilih produk pembiayaan di Bank Syariah.
3.3 Pembahasan
Secara demografis, responden dalam penelitian ini yang berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 65,8 persen, sedangkan perempuan ada 34,2 persen. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden penelitian berjenis kelamin lakilaki, meskipun
sebenarnya peneliti berusaha membuat agar responden secara setara dalam dalam hal
jumlah berdasarkan jenis kelamin. Sedangkan dilihat dari segi usia responden berada
pada rentang 37 – 42 tahun. Dari sisi pendidikan terakhir, mayoritas pendidikan S2
(63,9 persen), S1 (15,5 persen), S3 (13,5 persen), SLTA/Sederajat (5,8 persen),
Diploma (1,3 persen). Jika dilihat dari sisi penghasilan perbulan mayoritas (54.6%)
berada pada kategori lebih dari >Rp. 4.000.000. Gambaran demografis ini
mengandaikan bahwa responden merupakan bagian dari masyarakat kelas menengah ke
atas, baik secara pendidikan maupun penghasilan per-bulan.
Jika dilihat dari beberap faktor penyebab para pegawai tidak memilih produk
pembiayaan di Bank Syariah, dari variable, dimensi, serta indikator yang sudah
ditentukan maka bisa dilihat sebagaimana berikut:
1. Dimensi Lingkungan
Dimensi ini menunjukkan bahwa jauh atau dekatnya lokasi Bank Syariah dari
tempat tinggal/kantor tempat bekerja responden, meskipun mayoritas (52.2%)
menyatakan tidak setuju, namun sebanyak 42.6% responden menyatakan hal ini
turut mempengaruhi mereka untuk tidak memilih produk pembiayaan di Bank
Syariah. Sementara sisanya menyatakan ragu-ragu. Sementara dilihat dari sisi
fasilitas (sarana prasarana) yang kurang memadai pada bank syariah, 49,0 persen
menyatakan setuju turut mempengaruhi responden untuk memilih menggunakan
produk Bank Syariah, 31% tidak setuju, dan sisanya ragu-ragu. Ketika dilihat dari
sisi kebiasaan masyarakat sekitar yang lebih memilih bank konvensional ternyata
mayoritas (51.0%) menyatakan ketidaksetujuan responden akan hal ini sebagai
pengaruh untuk tidak memilih produk pembiayaan di bank syariah. Sedangkan
ketika dilihat dari indikator teman sejawat, data menunjukkan hanya 32.9% setuju,
dan mayoritas 61.9% tidak setuju, sisanya ragu-ragu. Hal senada juga juga terlihat
dari indikator adanya pengaruh keluarga untuk tidak memilih produk pembiayaan di
bank syariah: 42% menyatakan setuju, 50.3% tidak setuju, dan sisanya raguragu.
2. Dimensi Biaya
Di sisi lain, dimensi biaya dengan indikator kemampuan bank (ketersediaan dana),
terutama Bank Syariah untuk memenuhi pinjaman, menunjukkan bahwa 45.8%
responden menyatakan setuju sebagai salah satu faktor penentu, 33.6% tidak setuju,
dan 20.6% ragu-ragu. Hal serupa juga terlihat dari indikator SDM (karyawan),
45.8% menyatakan turut mempengaruhi responden dalam memilih produk
pembiayaan, 44.6% menyatakan tidak setuju, 9.7% ragu-ragu.
3. Dimensi Produk
4. Dimensi Proses
Pada dimensi ini, dilihat dari indikator prosedur (aturan-aturan) yang ditetapkan
Bank Syariah terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan 65% responden
menyatakan setuju bahwa hal ini mempengaruhi mereka untuk tidak memilih
produk pembiayaan di Bank Syariah. Hanya 28.4% yang tidak setuju, dan sisanya
ragu-ragu. Sementara dilihat dari indikator mekanisme (cara) atau mekanisme
pengajuan, pencairan; pembayaran yang ditetapkan Bank Syariah terlihat mayoritas
59.4% menyatakan mempengaruhi mereka untuk tidak memilih produk pembiayaan
di Bank Syariah, 36.3% tidak setuju, sisanya ragu-ragu.
5. Dimensi Pesaing
Dimensi personal trait dengan indikator sikap pegawai Bank Syariah yang kurang
ramah dalam memberikan pelayanan dapat menunjukkan bahwa53.5% menyatakan
turut mempengaruhi responden untuk tidak memilih produk pembiayaan di Bank
Syariah, 40% tidak menyetujui, sementara sisanya ragu-ragu. Sementara dilihat dari
indikator penampilan yang kurang menarik dari pegawai Bank Syariah
menunjukkan bahwa 31.7% menyatakan dapat mempengaruhi mereka untuk tidak
memilih produk pembiayaan di bank syariah, 57.4% tidak setuju, sementara sisanya
ragu-ragu. Sedangkan jika dilihat dari indikator cara berkomunikasi pegawai bank
syariah terlihat bahwa ternyata mayoritas responden 55.5% menyatakan bahwa hal
tersebut dapat mempengaruhi mereka untuk tidak memilih produk pembiayaan di
bank syariah, 40.7% tidak setuju, dan sisanya ragu-ragu
7. Dimensi Promotion
Dari dimensi ini, ketika dilihat dengan indikator pengenalan produk yang dilakukan
bank syariah di media elektronik atau cetak dapat dalam bentuk Iklan atau lainnya,
menunjukkan bahwa mayoritas responden 68.4% menyatakan hal tersebut
mempengaruhi mereka untuk tidak memilih produk pembiayaan di bank syariah,
20% tidak setuju, sisanya ragu-ragu. Sementara dilihat dari indikator layanan
pelanggan dilihat dari fasilitas layanan pelanggan yang kurang memadai dari bank
syariah menunjukkan bahwa mayoritas 74.8% setuju kalau hal tersebut dapat
mempengaruhi mereka untuk tidak memilih produk pembiayaan di bank syariah,
19.9% tidak setuju, dan 7.1% ragu-ragu. Sedangkan dilihat dari indikator
manajemen produk berupa adanya hadiah yang ditawarkan oleh bank konvensional
kepada nasabah, menunjukkan 31% setuju hal itu dapat mempengaruhi mereka
untuk tidak memilih produk pembiayaan di bank syariah. Mayoritas 58.7%
menyatakan tidak setuju, dan 10.3% ragu-ragu.
8. Dimensi margin
Dalam dimensi ini, indikator yang digunakan adalah ukuran margin atau tinggi atau
rendahnya margin (keuntungan) yang ditetapkan oleh bank menunjukkan bahwa
mayoritas responden 55.5% setuju hal ini dapat mempengaruhi mereka untuk tidak
memilih produk pembiayaan di bank syaraiah, 24.5% tidak setuju, dan sisanya ragu-
ragu.
9. Dimensi minat Sementara dari dimensi minat dengan indikator keinginan dari diri
sendiri (responden) data menunjukkan bahwa mayoritas responden 75.5%
menyatakan bahwa faktor tidak tidak memilih produk pembiayaan di bank syraiah
itu memang karena minat dari diri sendiri, hanya 16.8% menyatakan hal tersebut
sebagai bukan faktor yang mempengaruhi, dan sisanya menyatakan ragu-ragu.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uji deskriptif yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan rata-rata setuju
bahwa faktor-faktor mempengaruhi pegawai untuk tidak memilih produk pembiayaan di
Bank Syariah dengan rentang nilai 75,5-16,8 persen. Dari hasil pembahasan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor (Lingkungan, Biaya, Produk, Proses,
Pesaing, Personal Trait (People), Promotion, Margin, Minat) merupakan faktor-faktor
dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pegawai untuk tidak memilih produk
pembiayaan di Bank Syariah, di mana dari hasil analisis faktor menunjukkan bahwa
nilai pengujian dari masing-masing pembentuk suatu konstruk, hasilnya menunjukkan
setiap indikator-indikator atau dimensi pembentuk masing-masing variabel laten
menunjukan baik dan menunjukan unidimensionalitas.
4.2 Saran
Rahmawati N. E., Kafid N., & Wijaya T. (2017) ANALISIS FAKTOR PENYEBAB
RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MEMILIH PRODUK
PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH, Anil Islam Vol. 10 Nomor 1, Juni
2017