Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG RIBA


TERHADAP MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH

Dosen Pengampu : Nur Ahmadi Bi Rahmani, M.Si

Disusun oleh:
Umar Ali Hasibuan (0503162107)
Citra Dewi (0503162142)
Khairunnisa Panggabean (0503162209)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PERBANKAN SYARIAH E
SEMESTER VI
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahir rahmanir rahim

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Alhamdulillah, puji syukur selalu tercurahkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan upaya dan
kemampuan yang ada penulis dapat menyelesaikan tugas proposal ini dengan
judul : “Pengaruh Pengetahuan Tentang Riba Terhadap Minat Menabung di
Bank Syariah”. Penulisan proposal ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-


pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal. Proposal ini diharapkan
dapat bermanfaat dan masih membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Medan, 28 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------ i

Bab I. Pendahuluan ----------------------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang Masalah ----------------------------------------------- 1


B. Identifikasi Masalah ---------------------------------------------------- 3
C. Batasan Masalah -------------------------------------------------------- 4
D. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------- 4
E. Tujuan Masalah --------------------------------------------------------- 4
F. Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------ 4

Bab II. Landasan Teoritis ----------------------------------------------------------

A. Landasan Teori ---------------------------------------------------------- 5


B. Penelitian Relevan ------------------------------------------------------ 9
C. Kerangka Konseptual ------------------------------------------------- 10
D. Hipotesis ---------------------------------------------------------------- 10

Daftar Pustaka --------------------------------------------------------------------- 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, sehingga dalam setiap


melakukan aktifitas khususnya dalam bidang ekonomi seharusnya juga
menggunakan transaksi yang sesuai dengan prinsip Islam. Salah satunya dengan
cara memilih produk dari lembaga keuangan syariah yaitu bank syariah. Lembaga
keuangan syariah didirikan dengan tujuan mempromosikan dan mengembangkan
penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi
keuangan dan perbankan serta bisnis yang terkait. Berdasarkan jenisnya terdiri
atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. Adapun salah satu prinsip utama yang dianut oleh lembaga keuangan
syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya adalah bebas riba.1

Riba adalah penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain
dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas dan
waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam meminjam yang
mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima
melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah).2

Minat menabung merupakan bagian atau salah satu elemen penting dari
perilaku nasabah dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-
barang serta jasa ekonomi. Sepintas tidak ada perbedaan antara menabung di bank
konvensional dan bank syariah. Namun kalau kita cermati ada sejumlah
keunggulan apabila menabung di perbankan syariah. Keunggulan itu bersumber

1
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, KENCANA, Jakarta, 2009, hlm. 36.
2
Ibid., hlm. 38.

1
2

pada basis syariah yang mendasari operasinya.3 Dalam konsep


hubungan bank dan penabung, Di perbankan konvensional bank menjadi
debitor dan penabung menjadi kreditor. Atas dasar simpan- pinjam bank
membayar bunga kepada penabung dengan tingkat bunga yang sudah ditentukan,
tak peduli berapa keuntungan yang diperoleh bank atau kerugian yang diderita
bank.

Di perbankan syariah si penabung merupakan mitra bank sekaligus


investor bagi bank itu. Sebagai investor yang berhak menerima hasil investasi
bank itu. Hasil yang diperoleh penabung naik dan turun secara proporsional,
mengikuti perolehan banknya. Muamalah berdasarkan konsep kemitraan dan
kebersamaan dalam profit dan risk itu akan lebih mewujudkan ekonomi yang
lebih adil dan transparan. Keunggulan lainnya terletak pada bagaimana dana
penabung dimanfaatkan. Bank syariah menyeleksi proyek yang hendak didanai,
bukan hanya melihat dari sisi kelayakan usaha tetapi juga pada halal atau haram
usaha itu. Semua nasabah baik deposan maupun debitor terhindar dari praktik
moral hazard yang biasa bersumber dari sistem riba. Keunggulan lain yang tak
kalah menarik adalah perbankan syariah mampu memberikan early warning
system atau peringatan dini bahaya. Ketika perolehan bagi hasilnya terus merosot
penabung bank syariah memperoleh isyarat bahwa sesuatu yang buruk terjadi
pada banknya sehingga ia bisa mengantisipasi.

Tabel. Jumlah kantor Bank syariah di Indonesia Tahun 2017

Kelompok bank KC KCP KK Total


Bank Umum Syaria 471 1.176 178 1,825
Unit Usaha Syariah 154 139 51 344
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah - - - 441
Jumlah 625 1.315 229 2.610
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Desember 20174

3
Kotler, Philip; Gary Amstrong, Managemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Erlangga,
Jakarta, 2002, hlm. 407.
4
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
syariah/Default.aspx, di akses pada 26 April 2019 pkl. 22:15 WIB.
3

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah bank syariah sampai pada
bulan Desember 2017 adalah 2.610 kantor yang terdiri dari bank umum syariah
1.825, unit usaha syariah 344 dan bank pembiayaan rakyat syariah adalah 441
kantor di Indonesia.
Dari data tersebut menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk
menggunakan jasa perbankan saat ini sudah cukup baik, tidak terkecuali
kesadaran masyarakat menggunakan layanan jasa keuangan syariah. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya perbankan konvensional yang mendirikan unit
syariah. Dengan asumsi bahwa nasabah akan lebih berminat dengan
menggunakan layanan secara syariah karena lebih tenang dan mengutamakan
kemaslahatan.
Fungsi utama bank syariah adalah sebagai lembaga intermediasi
keuangan dimana ada kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
tabungan, menyalurkan kembali kepada masayarakat yang membutuhkan dalam
bentuk pembiayaan dan pelayanan jasa-jasa. Bank syariah memiliki beberapa
produk yang menggunakan prinsip syariah seperti mudarabah, musyarakah,
murabahah, wadi’ah, salam dan Istishna.5
Dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Tentang Riba
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”

B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang riba dan produk jasa
perbankan syariah.
2. Calon nasabah masih ragu-ragu untuk menabung di perbankan syariah
karena kurangnya informasi tentang perbankan syariah.

5
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah: Produk-Produk Dan Aspek-Aspek Hukumnya,
KENCANA, Jakarta, 2014, hlm. 180.
4

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang disebutkan di atas, maka
yang menjadi rumusan pokok masalahnya antara lain :
1. bagaimana pengaruh pengetahuan melalui pendidikan tentang riba
terhadap minat menabung di bank syariah.
2. bagaimana pengaruh pengetahuan melalui media massa tentang
riba terhadap minat menabung di bank syariah.

D. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan melalui pendidikan
tentang riba terhadap minat menabung di bank syariah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan melalui media massa
tentang riba terhadap minat menabung di bank syariah.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Sebagai penambah wawasan penulis dalam pemahaman mengenai
pengaruh pengetahuan tentang riba terhadap minat menabung di bank syariah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan bahan
pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
3. Bagi Lembaga Keuangan Syariah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak lembaga
keuangan syariah sehingga mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan tentang
riba terhadap minat menabung di bank syariah.
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Landasan Teori

Teori pengetahuan

Menurut Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil
pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran.6
Pengetahuan tentunya tidak akan hadir dengan sendirinya. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan terbentuknya suatu pengetahuan seseorang, faktor-faktor
tersebutlah yang akan mendorong seseorang yang tadinya hanya tahu menjadi
paham akan suatu objek dan dapat di aplikasikan dalam keadaan yang sebenarnya.
Berikut faktor- faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Budiman dan
Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi pengetahuan meliputi:7

1) Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau


kelompok dan merupakan usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
capat menerima dan memahami suatu informasi sehingga pengetahuan yang
dimiliki juga semakin tinggi.

2) Informasi/ Media Massa

Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,


menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan
informasi dengan tujuan tertentu. Informasi diperoleh dari pendidikan formal
maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga
menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan. Semakin berkembangnya

6
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h. 85
7
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7350/BAB%20II.pdf?sequence=6&isAl
lowed=y

5
6

teknologi menyediakan bermacam-macam media massa sehingga dapat


mempengaruhi pengetahuan masyarakat.

Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering


mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka akan menambah
pengetahuan dan wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering menerima
informasi tidak akan menambah pengetahuan dan wawasannya.

Teori Riba

Riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat


ganda. Para ahli tafsir berpendapat bahwa pengambilan bunga dengan tingkat
yang cukup tinggi merupakan fenomena yang banyak dipraktekkan.

Riba adalah tambahan atau kelebihan dari modal pokok yang disyaratkan
bagi salah satu dari dua orang yang mengadakan akad. Al-Qur’an membagi riba
menjadi dua yaitu riba ringan dan riba berat. Secara garis besar, riba
dikelompokkan menjadi dua, yaitu riba utang-piutang terdiri dari riba qardh dan
riba jahuliyah. Riba jual beli terbagi menjadi riba fadhl dan riba nasi’ah.8

Keempat riba tersebut adalah Riba Qardh adalah suatu keuntungan atau
tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan kepada orang yang berutang
(muqtaridh). Riba jahiliyah terjadi karena adanya utang yang dibayar melebihi
pokok pinjaman sebab tidak mampu melunasi utangnya pada waktu yang telah
ditentukan. Riba nasi’ah adalah tambahan yang disyaratkan kepada yang berutang
dari orang yang mengutangkan sebagai imbangan penundaan pembayaran utang.
Riba fadhl yaitu pertukaran barang ribawi. Riba fadhl diartikan sebagai penukaran
barang yang sejenis tetapi kualitasnya berbeda.9

Ketika Islam memerintahkan umatnya untuk melaksanakan sesuatu


perkara, tentunya hal itu akan memberikan manfaar dan terdapat hikma yang baik
bagi umat sendiri. Demikian juga ketika Islam melarang umatnya melakukan
suatu perkara tentu terdapat kemudharatan di dalam perkara tersebut. Pelarangan

8
Idris, Hadis Ekonomi Dalam Prespektif Hadis Nabi (Jakarta: Prenadamedia, 2015), h. 192.
9
Mardani, Hukum Sistem Ekonomi Islam (Malang : Rajawali Pers,2015) h. 94.
7

praktik riba dalam kehidupan umat Islam menunjukkan bahwa riba pasti
berdampak tidak baik (negatif) bagi umat sendiri.

Diantara hikmah diharamkannya riba dalam Islam adalah: Menjaga agar


seorang Muslim tidak memakan harta orang lain dengan cara-cara yang batil;
Mengarahkan seorang muslim supaya menginvestasikan hartanya pada usaha
yang bersih, jauh dari kecurangan dan penipuan, serta terhindar dari segalah
tindakan yang menimbulkan kesengsaraan dan kebencian diantara kaum
muslimin; Menyumbat seluruh jalan yang membawa seorang muslim kepada
tindakan memusuhi dan menyusahkan saudaranya sesama Muslim yang berakibat
pada lahirnya celaan serta kebencian dari saudaranya; Menjauhkan seorang
muslim dari perbuatan yang dapat membawanya kepada kebinasaan; Karena
memakan harta riba itu merupakan kedurhakaan dan kezaliman, sedangkan akibat
dari kedurhakaan dan kezaliman itu ialah penderitaan; Membuka pintupintu
kebaikan di hadapan seorang Muslim untuk mempersiapkan bekal diakhirat kelak
dengan meminjami saudaranya sesama Muslim tanpa mengambil manfaat
(keuntungan), mengutanginya, menangguhkan utangnya hingga mampu
membayarnya, memberinya kemudahan serta menyayanguinya dengan tujuan
semata-mata mencari keridhaan Allah. Keadaan ini dapat menyebarkan kasih
sayang dan rasa persaudaraan yang tulus di antara kaum muslimin.10

Minat (interest) merupakan situasi seseorang sebelum melakukan


tindakan yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi perilaku atau
tindakan tersebut. Minat menggunakan (behavioral intention) didefinisikan
sebagai probabilitas subjektif seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu.
Nasabah adalah seseorang yang menjadi pelanggan (customer) dan menikmati
jasa- jasa yang ditawarkan oleh penyedia jasa, semisal bank.

Minat menjadi nasabah dapat diartikan sebagai keinginan yang


memungkinkan seseorang untuk menjadi nasabah suatu penyedia jasa. Nasabah

10
Rozalinda, Fikih Ekonomi Syariah (Malang:Rajawali pers,2016) h. 250
8

adalah pihak yang menggunakan jasa bank. Menurut Ferdinand minat beli dapat
diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:11

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli


produk.
2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi
ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
4. Minat eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat , antara lain:12

1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan. Dorongan


untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari
penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan.

11
Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang, 2006, hlm. 56.
12
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam Perspektif
Islam), KENCANA, Jakarta, 2004, hlm. 264.
9

B. Penelitian Relevan
1. Judul skripsi “Pengaruh Pengetahuan, Lokasi, Kualitas Pelayanan dan
Bagi Hasil Terhadap Keputusan Anggota Menabung di BMT Bina Umat
Sejahtera Kalijambe” karya Susanti Mei Diana Tahun 2017. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan uji t, variabel pengetahuan
(X1), kualitas pelayanan (X3), bagi hasil (X4) memiliki pengaruh terhadap
keputusan menabung (Y) sedangkan variabel lokasi (X2) tidak
berpengaruh terhadap keputusan menabung di BMT Bina Umat Sejahtera
karena nilai signifikasi > α (0,308>0,05).
2. Judul skripsi “Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Mengenai Perbankan
Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT Bank Syariah
Mandiri TBK Cabang Bondowoso” karya Aditya Abdi 2015. Berdasarkan
hasil penelitian menyatakan bahwa variabel pengetahuan masyarakat
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah pada Bank Syariah Mandiri Bondowoso.
3. Judul skripsi “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah
(Mahasiswa) Dalam Memilih Menabung Pada Bank Syariah” Karya
Ananggadipa Abhimantra, dkk Tahun 2013. Berdasarkan penelitian yang
dihasilkan bahwa faktor- faktor seperti pengetahuan, religiusitas, prodak,
repuitas dan pelayanan di Bank Syariah memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan memilih menabung di Bank Syariah, meskipun tidak
signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai adjused R square sebesar
45,5%.
4. Judul skripsi “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, Dan
Pengalaman Mahasiswa Stain Salatiga Tentang Sistem Perbankan
Syariah Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah” karya Indra
Siswanti Tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji F
menunjukkan bahwa model berpengaruh positif signifikan yaitu minat
menabung di pengaruhi secara bersama-sama oleh pendidikan, Agama,
iklan/informasi, dan pengalaman.
10

C. Kerangka Konseptual

Minat Menabung
Pendidikan (X1)
di Bank Syariah (Y)
Media Massa (X2)

D. Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya adalah dugaan sementara dari rumusan masalah


terhadap masalah yang diidentifikasi. Dari uraian diatas maka penulis menyusun
hipotesis sebagai berikut:

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh pendidikan tentang perbankan


syariah terhadap minat menjadi nasabah di bank syariah.

H1 : Terdapat pengaruh pendidikan tentang perbankan syariah


terhadap minat menjadi nasabah di bank syariah.

2. Ho : Tidak terdapat pengaruh media massa tentang perbankan


syariah terhadap minat menjadi nasabah di bank syariah.
H2 : Terdapat pengaruh media massa tentang perbankan syariah
terhadap minat menjadi nasabah di bank syariah.
DAFTAR PUSTAKA

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:


KENCANA.
Philip, Kotler dan Gary Amstrong. 2002. Managemen Pemasaran. Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik
perbankan-syariah/Default.aspx.
Amsal Bakhtiar, 2014. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7350/BAB%20II.pdf?seq
uence=6&isAllowed=y
Idris, 2015. Hadis Ekonomi Dalam Prespektif Hadis Nabi Jakarta:
Prenadamedia.
Mardani, 2015. Hukum Sistem Ekonomi Islam. Malang : Rajawali Pers.
Rozalinda, 2016. Fikih Ekonomi Syariah. Malang:Rajawali pers.
Sjahdeini, Sutan Remy. 2014. Perbankan Syariah: Produk-Produk Dan
Aspek-Aspek Hukumnya. Jakarta: KENCANA.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen, Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Shaleh, Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu
Pengantar (Dalam Perspektif Islam). Jakarta: KENCANA.

11

Anda mungkin juga menyukai