Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN DANA BANK SYARIAH

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Manajemen Dana Bank Syariah
Dosen Pengampu Bapak Joni., S.E.I., M.E.Sy.

Disusun oleh: Kelompok 3


Kelas : A Ekonomi Syariah
Ripah Saripah 191002011
Iman Saepul Rohman 191002025
Arina Sobariah 191002037

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Manajemen Dana Bank Syariah". Selawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada jungjunan besar kita yaitu Nabi Muhammad saw yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Alhamdulillah tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Dana Bank Syariah yang telah memberikan kami kesempatan
untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Tasikmalaya, 2 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Bank Syariah sebagai Lembaga Intermediary Financial dan
Contractual ........................................................................................................ 3
B. Sistem Manajemen Dana ........................................................................... 5
C. Permasalahan-permasalahan Manajemen Dana di Bank Syariah ....... 6
D. Batasan dan Pengukuran dalam Manajemen Dana Bank Syariah ....... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
A. Simpulan ..................................................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kunci keberhasilan manajemen bank syariah sangat ditentukan oleh
bagaimana bank tersebut dapat merebut hati masyarakat, sehingga peranan
bank syariah tersebut sebagai financial intermediary berjalan dengan baik. Jika
peranan bank syariah tersebut berjalan baik, barulah bank syariah dapat
dikatakan berhasil. Jadi, bagaimana bank, melayani sebaik-baiknya mereka
yang kelebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk giro wadiah,
deposito mudharabah, tabungan wadiah maupun tabungan mudharabah, serta
melayani kebutuhan uang masyarakat melalui pemberian pembiayaan. Hal
demikian inilah kunci keberhasilan manajemen bank syariah.
Sehubungan dengan hal di atas, bab ini dirancang untuk menjelaskan
beberapa hal yang terkait dengan persoalan manajemen dana bank syariah.
Untuk itu, topik-topik y dibahas dalam bab ini, adalah: bank syariah sebagai
lembaga yang intermediary financial dan contractual, sistem manajemen dana
bank syariah, permasalahan-permasalahan manajemen dana di bank syariah,
batasan dan pengukuran dalam manajemen dana bank syariah, sumber-sumber
dana bank syariah, penggunaan dana bank, sumber dan alokasi pendapatan,

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bank Syariah sebagai Lembaga Intermediary Financial
dan Contractual
2. Bagaimana Sistem Manajemen Dana
3. Bagaimana Permasalahan-permasalahan Manajemen Dana di Bank
Syariah
4. Bagaimana Batasan dan Pengukuran dalam Manajemen Dana Bank
Syariah

1
2

C. Tujuan
1. Untuk mengeetahui Bank Syariah sebagai Lembaga Intermediary
Financial dan Contractual
2. Untuk mengeetahui Sistem Manajemen Dana
3. Untuk mengeetahui Permasalahan-permasalahan Manajemen Dana di
Bank Syariah
4. Untuk mengeetahui Batasan dan Pengukuran dalam Manajemen Dana
Bank Syariah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bank Syariah sebagai Lembaga Intermediary Financial dan


Contractual
Semua organisasi, baik yang berbentuk swasta, badan yang bersifat public
ataupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan, tentu mempunyai tujuan
sendiri-sendiri yang merupakan motivasi dari para pendirinya. Manajemen di
dalam suatu badan usaha, baik industry,niaga dan jasa, tidak terkecuali jasa
perbankan, didorong oleh motif mendapatkan keuntungan (profit ). Untuk
mendapat keuntungan yang besar, manajemen haruslah diselenggarakan
dengan efisien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap pengusaha dan manajer
dimanapun mereka berada, baik dalam organisasi bisnis, pelayanan public,
maupun organisasi kemasyarakatan. Perbedaannya hanyalah pada falsafah
hidup yang dianut oleh masing-masing pendiri atau manajer badan usaha
tersebut.
Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga
bank syariah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari
aktifitas funding untuk disalurkan kepada aktifitas financing, dengan harapan
bank yang bersangkutan tetap mampu memenuhi kriteria likuiditas, rentabilitas
dan solvabilitas. Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan
dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya
dalam transaksi.1
Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga
bank syariah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari
aktifitas funding untuk disalurkan kepada aktifitas financing, dengan harapan
bank yang bersangkutan tetap mampu memenuhi kriteria likuiditas, rentabilitas
dan solvabilitas. Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan
dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya
dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain terkait. Sebagaimana

1
Andrianto, Manajemen Bank Syariah (Implementasi Teori dan Praktek), (Surabaya: CV Penerbit
Qiara Media, 2019), halm. 177-178.

3
4

halnya dengan bank konvensional,bank syariah juga mempunyai peran sebagai


lembaga perantara (intermediary) antara satuan kelompok masyarakat atau
unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana ( surplus unit ) dengan unit-
unit lain yang mengalami kekurangan dana ( deficit unit ).Melalui bank
kelebihan dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang
memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki fungsi menghimpun
dana masyarakat. Dana yang telah terhimpun, kemudian disalurkan kembali
kepada masyarakat. Kegiatan bank mengumpulkan dana disebut dengan
kegiatan funding. Sementara kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat
oleh bank disebut dengan kegiatan financing atau lending. Dalam menjalankan
dua aktivitas besar tersebut, bank syariah harus menjalankan sesuai dengan
kaidah-kaidah perbankan yang berlaku. Utamanya adalah kaidah transaksi
dalam pengumpulan dan penyaluran dana menurut Islam. Namun bagi syariah,
di samping harus memenuhi tuntutan kaidah Islam, juga mengikuti kaidah
hukum perbankan yang berlaku dan telah diatur oleh bank sentral.
Jika dilihat dari sisi fungsi bank syariah mengumpulkan dana dan
menyalurkan dana kembali masyarakat, maka bank syariah berfungsi sebagai
perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak surplus kepada pihak
minus. Dalam menjalankan fungsi financial intermediary secara bagan dapat
digambarkan sebagai berikut:
5

Jabaran tentang penggunaan dana di bank syariah dijalankan sesuai dengan


konsep dan sistem perbankan syariah. Konsep dan sistem perbankan syariah
tersebut dapat digambarkan pada Gambar berikut.

B. Sistem Manajemen Dana


Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga
bank syariah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari
aktivitas funding untuk disalurkan kepada aktivitas financing, dengan harapan
bank yang bersangkutan tetap mampu memenuhi kriteria-kriteria likuiditas,
rentabilitas dan solvabilitasnya. Sebagaimana halnya dengan bank
konvensional, bank syariah juga mempunyai peran sebagai lembaga perantara
(intermediary) antara satuan-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit
ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit lain
yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank kelebihan dana-
dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan
memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.
Bank berbasis bunga melaksanakan peran tersebut melalui kegiatannya
sebagai peminjam dan pemberi pinjaman. Para pemilik dana tertarik untuk
menyimpan dana di bank berdasarkan tingkat bunga yang dijanjikan. Demikian
pula bank memberikan pinjaman kepada pihak-pihak yang memerlukan dana
6

berdasarkan kemampuan mereka membayar tingkat bunga tertentu. Hubungan


antara bank dengan nasabahnya adalah hubungan antara kreditur dan debitur
Berbeda dengan bank konvensional, hubungan antara Bank syariah dengan
nasabahnya bukan hubungan antara debitur dengan kreditur, melainkan
hubungan kemitraan antara penyandang dana (shahib al maal) dengan
pengelola dana (mudharib). Oleh karena itu, tingkat laba bank syariah bukan
saja berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang saham,
tetapi juga berpengaruh terhadap bagi hasil yang dapat diberikan kepada
nasabah menyimpan dana. Dengan demikian, kemampuan manajemen untuk
melaksanakan fungsinya sebagai penyimpan harta, pengusaha dan pengelola
investasi yang baik (professional investment manager) akan sangat
menentukan kualitas usahanya sebagai lembaga intermediary dan
kemampuannya menghasilkan laba

C. Permasalahan-permasalahan Manajemen Dana di Bank Syariah


Pokok-pokok permasalahan manajemen dana bank pada umumnya dan
bank syariah pada khususnya adalah:2
1. Berapa memperoleh dana dan dalam bentuk apa dengan biaya yang
relatif murah.
2. Berapa jumlah dana yang dapat ditanamkan dan dalam bentuk apa
untuk memperoleh pendapatan yang optimal.
3. Berapa besarnya dividen yang dibayarkan yang dapat memuaskan
pemilik/pendiri dan laba ditahan yang memadai untuk pertumbuhan
bank syariah.
Dari permasalahan yang ada di atas, maka manajemen dana mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1. Memperoleh profit yang optimal.
2. Menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai.
3. Menyimpan cadangan.

2
Wening Purbatin Palupi Soenjoto, Analisa Manajemen Dana Bank Syariah Dalam Konsep
Pemasaran Konvensional, Jurnal Istiqro : Jurnal Hukum Islam, Ekonomi dan Bisnis Vol.4 No.1.
2018,, halm.7-8
7

4. Mengelola kegiatan-kegiatan lembaga ekonomi dengan kebijakan


yang pantas bagi seseorang yang bertindak sebagai pemelihara dana-
dana orang lain.
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.
Dari tujuan-tujuan di atas, bila diamati akan didapa kontradiksi antara tujuan
yang satu dengan yang lainnya Misalnya, di satu sisi bertujuan untuk
memperoleh laba yang sebesar-besarnya, tentunya ini bisa direalisasi dengan
memberika pembiayaan yang sebesar-besarnya, namun di sisi lain kita juga
harus menyediakan dana kas untuk memenuhi kewajiban kewajiban segera
dibayar yang harus didukung oleh tersedianya.
Bank syariah dirancang untuk melakukan fungsi pelayanan dana yang
memadai. sebagai lembaga keuangan bagi para nasabah dan masyarakat Untuk
itu bank syariah harus mengelola dana yang dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Kekayaan bank syariah dalam bentuk:
a. Kekayaan yang menghasilkan (Aktiva Produktif) yaitu
pembiayaan untuk debitur serta penempatan dana da bank atau
investasi lain yang menghasilkan pendapatan.
b. Kekayaan yang tidak menghasilkan yaitu kas dan invetaris (harta
tetap).
2. Modal bank syariah, berasal dari:
a. Modal sendiri yaitu simpanan pendiri (modal), cadangan dan
hibah, infaq/shadaqah.
b. Simpanan/hutang dari pihak lain
3. Pendapatan usaha keuangan bank syariah berupa bagi hasil atau mark
up dari pembiayaan yang diberikan dan biaya administrasi serta jasa
tabungan bank syariah di bank.
4. Biaya yang harus dipikul oleh bank syariah yaitu biaya operasi, biaya
gaji, manajemen, kantor dan bagi hasil simpanan
Untuk mengatasi hal tersebut pihak bank syariah dapat melakukan kegiatan
manajemen sebagai berikut:
1. Rencana Keuangan (Budgeting)
2. Batasan dan Pengukuran atas:
8

a. Struktur Modal
b. Pemeliharaan Likuiditas
c. Pengawasan Efisiensi
d. Rentabilitas
e. Aktiva Produktif (Pembiayaan)

D. Batasan dan Pengukuran dalam Manajemen Dana Bank Syariah


Tingkat kinerja, kesehatan dan kualitas bank syariah dapat dilihat dari
faktor-faktor penting yang sangat memengaruhi bagi kelancaran,
keberlangsungan dan keberhasilan bank syariah baik untuk jangka pendek dan
keberlangsungan hidup jangka panjang.3 Faktor-faktor tersebut salah satunya
dapat dilihat dari kinerja keuangan bank syariah yang dilihat dari beberapa
indikator pada Tabel sebagai berikut:

No Indikator Komponen
Stuktur Modal Rasio Modal total terhadap dana/simpanan
1
pihak ketiga
Likuiditas Rasio dana lancar terhadap dana/simpanan
2 pihak ketiga
Rasio total pembiayaan terhadap DPK
Efisiensi Rasio total Pembiayaan terhadap pendapatan
3 operasional
Rasio nilai inventaris terhadap total modal
Rentabilitas Rasio laba bersih terhadap total aset (harta)
4
Rasio laba bersih terhadap total modal
Aktiva Produktif Rasio total pembiayaan bermasalah terhadap
5
total pembiayaan yang diberikan

3
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Depok: PT Rajagrafindo. 2014) halm. 113-114
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga
bank syariah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari
aktifitas funding untuk disalurkan kepada aktifitas financing, dengan harapan
bank yang bersangkutan tetap mampu memenuhi kriteria likuiditas, rentabilitas
dan solvabilitas. Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan
dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya
dalam transaksi

B. Saran
Demikian yang dapat saya susun, saya menyadari dalam penyusunan dan
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk
itu, kritik dan saran sangat saya harapkan untuk kesempurnaan tugas ini,
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi saya sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Muhamad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Depok: PT Rajagrafindo.


Andrianto. (2019). Manajemen Bank Syariah (Implementasi Teori dan Praktek).
Surabaya: CV Penerbit Qiara Media.
Soenjoto, P. W. (2018). Analisa Manajemen Dana Bank Syariah Dalam Konsep
Pemasaran Konvensional. Jurnal Istiqro: Jurnal Hukum Islam, 4, 7-8.

10

Anda mungkin juga menyukai