BANDUNG 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Karena dengan rahmat serta karunia kami dapat
menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “ Manajemen Pembiayaan Syariah ”
dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompok lainnya dengan lancar. Adapun
maksud penyusunan karya tulis ilmiah ini untuk memenuhi tugas kelompok yang
diberikan oleh Ibu Depi Hasanah S.E.Sy,. M.E. selaku dosen mata kuliah Manajemen
Perbankan Syariah.
Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang materi terkait. Tentunya ada hal-hal yang
ingin penulis sampaikan kepada pembaca dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu, penulis
berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
memerlukan bimbingan dari berbagai pihak. Saran sangat di anjurkan untuk menambah
pengalaman yang saya miliki.
Semoga karya ilmiah yang penulis buat ini dapat membuat kita mencapai
kehidupan yang lebih baik, menambah wawasan, dan tentunya berguna bagi penulis dan
pembaca.
(Kelompok 10)
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
3. Bagaimana Komponen Manajemen Pembiayaan Bank Syariah?
4. Apa saja Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah
5. Bagiamana Analisis Pembiayaan di Bank Syari’ah?
6. Apa saja Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
Pembiayaan Syariah adalah jenis pembiayaan yang didasarkan pada prinsip dan
ketentuan syariah. Ini melibatkan proses peminjaman uang tanpa riba yang tidak
bertentangan dengan hukum dan syariat Islam. Pembiayaan syariah dapat melibatkan
berbagai akad, seperti murabahah, salam, istisnah, ijarah, musyarakah, dan
mudharabah. Tujuan dari pembiayaan syariah adalah memberikan sumber pendapatan
bagi bank syariah.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah serta atau UUS
dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana
untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Pembiayaan atau financing adalah pendanaan
yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang
telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.
1. Meningkatkan daya guna uang : Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam
bentuk giro, tabungan dandeposito. Uang tersebut dalam prosentase tertentu
ditingkatkan kegunaannya oleh bankguna suatu usaha peningkatan produktifitas.
2. Meningkatkan daya guna barang : Produsen dengan bantuan pembiayaan bank dapat
memproduksibahan mentahmenjadi bahan jadi sehinggautilitydari bahan tersebut
meningkat
3. Meningkatkan peredaran uang : Melalui pembiayaan, peredaran uang kartal maupun
giral akan lebih berkembangoleh karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan
berusaha sehingga penggunaanuang akan bertambah baik kualitatif apalagi secara
kuantitatif
4. Menimbulkan kegairahan berusaha : Bantuan pembiayaan yang diterima pengusaha
dari bank inilah kemudian yangdigunakan untuk memperbesar volume usaha dan
produktifitas.
5. Stabilitas ekonomi: Langkah-langkah stabilitasi pada dasar nya diarahkan pada usaha-
usaha untuk antara lain seperti,Pengendalian inflasi, Peningkatan ekspor, Rehabilitasi
prasarana, Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat, Sebagai jembatan untuk
8
1. Musyarakah: Merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mendanai suatu
proyek atau transaksi tertentu. Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai kesepakatan.
2. Mudharabah: Merupakan akad kerjasama antara pemilik modal (shahibul mal) dan
pengelola modal (mudharib) untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan dibagi sesuai
kesepakatan, namun kerugian ditanggung oleh pemilik modal.
3. Murabahah: Merupakan akad jual beli antara bank syariah dengan nasabah, di mana bank
syariah membeli barang yang diinginkan oleh nasabah dan menjualnya kembali dengan
keuntungan.
4. Salam: Merupakan akad jual beli di mana pembayaran dilakukan di muka dan pengiriman
barang dilakukan kemudian.
5. Istisna': Merupakan akad pemesanan barang yang belum ada, di mana pembayaran
dilakukan di muka dan pengiriman dilakukan di kemudian hari.
6. Ijarah: Merupakan akad sewa atau penyewaan, di mana bank syariah menyewakan barang
atau jasa kepada nasabah dengan pembayaran sewa yang telah disepakati.
7. Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik: Merupakan akad sewa yang berakhir dengan kepemilikan,
di mana nasabah dapat membeli barang sewaan setelah masa sewa berakhir.
a. PMK Mudharabah Pembiayaan mudharabah adalah perjanjian antara peranan dana dan
pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembiayaan
keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya
b. PMK Istisna’, Istisna’adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan
penjual.
c. PMK Salam, Salam adalah perjanjian jual beli barang dengan cara pemesanan dengan
syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu.
d. PMK Murabahah, Murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dan nasabah
dimana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian
menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah
dengan margin/keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.
e. PMK Ijarah, Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu tertentu
melalui pembayaran sewa.
3. Sub syndication,yakni bentuk sindikasi yang antara suatu bank dengan salah satubank
peserta sindikasi lain dan kerjasama bisnis yang dila kukan keduanya
tidakberhubungan secara langsung dengan peserta sindikasi lainnya
Salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan bank syariah adalah membantu
masyarakat untuk mengalihkan transaksi non-syariah yang masih berajalan menjadi
transaksi yang sesuai dengan syariah.
Pembiayaan letter of credit adalah bentuk pembiayaan yang diberikan dalam rangka
memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah. Pada umunya, pembiayaan L/C dapat
menggunakan beberapa akad. Untuk pembiayaan L/C Impor berdasarkan fatwa Dewan
Syariah Nasional Nomor 34/DSN-MUI/IX/2002, akad yang dapat digunakan untuk
pembiayaan L/C Impor adalah wakalah bial-ujrah,wakalah bial-ujrah dengan
qard,murabahah,salam atau istisna dan murabahah,wakalah bial-ujrah dan
mudarabah,musharakah, dan wakalah bial-ujrah dan hiwalah. Adapun untuk
pembiayaan L/C Ekspor, berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 35/DSN-
MUI/IX/2002, akadyang dapat digunakan untuk pembiayaan L/CEkspor adalah
wakalah bial-ujrah,wakalah bial-ujrah dengan qard,wakalah bial-ujrah dan
mudarabah,musharakah, dan bay’dan wakalah.
menerus mulai saat pembiayaan diberikan sampai pembiayaan lunas. (Ahmad Supriadi,
2003)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan
yangdipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihaklain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebutsetelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil. Dalam melakukan pembiayaanmaka bank syariah memerlukan analisis
pembiayaan agar bank syariah memperolehkeyakinan bahwa pembiayaan yang
diberikan dapat dikembalikan oleh nasabahnya. Namunrealisasi pembiayaan
bukanlah tahap terakhir dari proses pembiayaan. Setelah realisasipembiayaan,
maka pejabat bank syariah perlu melakukan pemantauan
danpengawasanpembiayaan supaya memajukan efisiensi di dalam pengelolaan tata
laksana usaha di bidangpeminjaman dan sasaran pencapaian yang ditetapkan
sehingga tujuan daripada adanyapembiayaan bisa tercapai.
Pembiayaan Syariah adalah jenis pembiayaan yang didasarkan pada prinsip dan
ketentuan syariah. Ini melibatkan proses peminjaman uang tanpa riba yang tidak
bertentangan dengan hukum dan syariat Islam. Pembiayaan syariah dapat melibatkan
berbagai akad, seperti murabahah, salam, istisnah, ijarah, musyarakah, dan
mudharabah. Tujuan dari pembiayaan syariah adalah memberikan sumber pendapatan
bagi bank syariah.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah serta atau UUS dan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk
mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah,
tanpa imbalan, atau bagi hasil. Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.
15
16
3.2 Saran
Kami Penulis sadar bahwa masih ada beberapa kekurangan yang penulis miliki,baik
dari tulisan maupun materi pembahasan yang kami bahas, Perlu adanya metode
penelitian lebih lanjut akan upaya peningkatan diskusi terhadap pemuda sebagai satu
di antara cara memaksimalkan potensi generasi dalam membentengi diri dari
radikalisme agama yang berkembang, Pada saat pembuatan makalah, penulis
menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis harapkan kritik dan sarannya mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Supriadi. (2003). Sistem Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syari'ah. al-mawardi edisi 10,
17.
Fahmi, i. (2014). pengantar per bank-an teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. (2002). Bank Dan Lembaga Keuangan lainya. Jakarta: PT Raja Gafindo.
18