PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Pada masyarakat di negara maju dan berkembang ini, bank menjadi lembaga
yang sangat strategis dan memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian
suatu negara. Seiring dengan berkembangnya perbankan saat ini, sistem keuangan di
Indonesia dijalankan oleh dua jenis lembaga keuangan, yaitu lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan non bank. Lembaga keuangan non bank terdiri dari Koperasi
Salah satu lembaga keuangan mikro syariah yaitu Baitul Maal wat Tamwil
atau BMT yang sudah dikenal banyak oleh masyarakat. BMT merupakan lembaga
keuangan yang bertujuan untuk menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat
penting karena dapat membantu dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil
yang sesuai dengan ketentuan syariah. BMT adalah lembaga keuangan yang
perbankan syariah, hanya saja yang membedakan adalah sistem dan operasionalnya.
Ada beberapa jenis produk unggul yaitu produk simpanan, produk pembiayaan dan
diberikan satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha maupun
untuk investasi yang telah direncanakan. Pembiayaan bank syariah harus memenuhi
dua aspek yaitu syar’i dan aspek ekonomi. Aspek syar’i merupakan setiap realisasi
pembiayaan kepada nasabah, bank syariah harus tetap berpedoman kepada syariat
Islam (tidak mengandung maisir, gharar, dan riba). Yang dimaksud dengan aspek
nasabah.3
Pada kegiatan menyalurkan dana, pihak BMT tidak selalu berjalan dengan
lancar, pasti akan dihadapi dengan terjadinya permasalahan yang disebabkan oleh
ini salah satu resiko besar yang terdapat dalam dunia perbankan karena berdampak
buruk terhadap tingkat kesehatan likuiditas bank dan berpengaruh juga pada tingkat
3
Muhammad Turmudi, “Manajemen Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Lembaga Perbankan
Syariah”, (Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 1, No.1, Juni 2016) hlm 98.
4
Nur Mellinda Lestari, Setiawati, “Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Akad
Mudharabah Di Bank Muamalat Indonesia Serta Pengaruhnya Terhadap Penurunan Tingkat Non
Performing Financing (NPF) Bank Muamalat Indonesia”, (Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 9, No. 1, Mei
2018) hlm 78.
kepercayaan para deposan yang menitipkan dananya, hal ini diperlukan kehati-hatian
sedini mungkin.
Dalam terjadinya masalah pada pembiayaan, ada beberapa faktor baik itu
internal maupun faktor eksternal. Faktor internal terjadi karena sistem dan prosedur,
monitoring dan skema pembiayaan yang kurang tepat. Sedangkan faktor eksternal
Gadai emas syariah merupakan salah satu produk yang sangat populer di
penggadaian atau penyerahan hak penguasa secara fisik atas harta atau barang
(berupa emas) dari nasabah (ar-rahn) kepada pihak bank (al-murtahin) untuk dikelola
dengan prinsip Ar-rahn yaitu sebagai jaminan (al-marhun) atas pinjaman atau hutang
(al-marhunbih) yang diberikan nasabah atau peminjam.6 Produk gadai emas yang
dijalankan bank syariah yaitu bank memberikan pembiayaan atau pinjaman kepada
nasabah dengan prinsip qardh dalam rangka rahn dengan menggadaikan emas
nasabah sebagai jaminan dan nasabah di wajibkan membayar biaya sewa kepada bank
5
Jumi Atika, “Prinsip Kehati-hatian Dalam Pencegahan Pembiayaan Bermasalah”, (Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Islam, Vol 1, No.2, Juli-Desember 2015) hlm 26-27.
6
Nila Pratiwi, “Penerapan Pembiayaan Gadai Emas di BRI Syariah”, (Jurnal Lembaga Keuangan dan
Perbankan, Vol 1, No.1, Januari-Juni 2016), hlm 2.
7
Iwan Setiawan, “Penerapan Gadai Emas Pada Bank Syariah Perspektif Hukum Ekonomi Islam”,
(Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, Vol 6, No. 1, April 2016), hlm 211.
Pembiayaan gadai emas syariah adalah salah satu jenis pembiayaan yang
tambahan dana tetapi tidak memiliki barang yang berharga seperti BPKB atau
sertifikat tanah. Lembaga Keuangan Syariah (LKS) juga memberikan keamanan atas
emas yang telah dijadikan jaminan oleh nasabah. Praktik seperti ini telah ada sejak
mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi dan dilakukan secara sukarela atas dasar
tolong –menolong.9
Dalam proses pembiayaan gadai emas ada beberapa kendala, diantara kasus
yang terjadi pada KSPPS BMT Al-Azhary Cabang Sokobanah yaitu anggota masih
faktor Financial dari nasabah seperti bangkrut, cerai, dan musibah lainnya. Pihak
BMT mengunjungi rumah para nasabah yang belum melunasi hutang pada saat jatuh
tempo sudah melewati batas, jika tidak ada tindakan pembayaran pihak BMT
meminta ijin untuk melelang emas yang telah mereka gadaikan sebagai jaminan
hutang, nasabah juga memohon untuk diperpanjang jatuh tempo tersebut dan pihak
BMT memberikan keringanan kepada nasabah atas jatuh tempo yang ingin
diperpanjang, tetapi nasabah selalu lalai dalam menepati janjinya. Kejadian itu sering
8
Maya Mitra Kuswanti, “Analisis Penerapan Akad Pembiayaan Take Over dan Pembiayaan Gadai
Emas Syariah pad BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri Cabang Pembantu Kanigoro Blitar”.
(Skripsi Fakultas Syariah), (IAIN Tulungagung: 2016) hlm 4.
9
Imam Mustofa, FiqihMuamalah Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 193.
terjadi, itulah penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di KSPPS BMT Al-
Dari kasus di atas ada satu kasus yang sangat tidak disangka, yaitu kisaran 4
tahun yang lalu terjadi sebuah kasus pemalsuan emas di KSPPS BMT Al-Azhary
yang sering menggadaikan emas bukan hanya di BMT saja tetapi di setiap pegadaian
yang ada, emas yang digadaikan tersebut besar yang bernilai cukup tinggi, nasabah
tersebut tidak mengambil atau membayar emas tersebut pada saat jatuh tempo tiba,
kejadian itu terjadi beberapa kali. Pihak BMT mencurigai hal itu, sehingga
melakukan pengecekan pada emas yang digadaikan oleh nasabah tersebut. Hasil dari
pengecekan tersebut ternyata benar adanya pemalsuan emas, yang diluarnya dilapisi
emas asli tetapi isi dalam emas tersebut hanyalah besi. Kasus tersebut sudah ditangani
oleh pihak yang berwenang dan diselesaikan dengan cara kekeluargaan. 11 Saat
melakukan wawancara langsung kepada pihak BMT, yang mana jumlah anggota
nasabah untuk tahun ini yang bermasalah pada pembiayaan produk gadai emas yaitu
beresiko tinggi disebabkan nasabah tidak mampu membayar sebagian atau seluruh
jumlah uang dari harga yang disepakati dengan waktu melampaui batas pembayaran
atau angsuran yang telah disepakati. Dari kasus-kasus tersebut, KSPPS BMT Al-
10
Apriyeni Dwi Mulya, Wawancara Secara Langsung, (23 november 2022)
11
Pratiwi Mulya Puspita, Wawancara Secara Langsung, (23 November 2022)
12
Bapak Moh. Dahlan, Wawancara Secara Langsung, (14 Desember 2022)
Azhary Cabang Sokobanah harus menerapkan prinsip kehati-hatian yang merupakan
suatu prinsip bank dalam menjalankan kegiatan usaha baik dalam menghimpun dan
perbankan tetap tinggi, sehingga masyarakat bersedia dan tidak ragu-ragu dalam
mengalami pembiayaan bermasalah pada suatu produk yaitu gadai emas. Apabila
pembiayaan yang bermasalah ini tetap dibiarkan maka akan menimbulkan dampak
negatif terhadap pihak BMT, yakni kerugian dan tidak kembalinya sebagian atau
keseluruhan dana yang telah disalurkan. Maka dari hal itu perlu adanya startegi
Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Strategi
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
untuk:
D. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini yaitu dapat menambah ilmu serta memperkaya
wawasan. Penelitian ini diharapkan memiliki banyak kegunaan baik secara teori
1. Kegunaan Teoritis
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini dengan harapan menambah khazanah
2. Kegunaan Praktisi
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan suatu proses untuk menambah wawasan ilmu
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi dan menjadi bahan masukan
kepada BMT Al-Azhary Cabang Sokobanah agar lebih efisien dalam melayani
d. Bagi Pembaca
E. Definisi Istilah
Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada Produk Gadai Emas di KSPPS BMT Al-
menjelaskan dan menegaskan istilah-istilah yang ada pada judul diantaranya sebagai
berikut :
1. Strategi
Strategi merupakan sebuah rencana yang mengintegrasikan tujuan, kebijakan,
dan rangkaian yang bisa bersatu menjadi suatu kesatuan yang utuh.
2. Penyelesaian
melalui berbagai upaya pemilihan dari beberapa alternatif atau opsi yang mendekati
3. Pembiayaan Bermasalah
tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti
yang telah diperjanjikan sehingga akan berakibat pada kerugian bank, yaitu kerugian
karena tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan maupun pendapatan
untuk menarik kembali pembiayaan debitur dengan kategori macet atau bermasalah,
terutama yang sudah jatuh tempo atau sudah memenuhi syarat pelunasan.15
4. Gadai Emas
Gadai emas dapat diartikan sebagai akad pembiayaan yang diberikan BMT
melalui penyerahan agunan dalam bentuk emas yang diserahkan oleh murtahin.
penelitian serta menunjukkan orisinalitas dari penelitian. Pada bagian ini peneliti
BSM Cabang Jatinegara telah dilakukan sesuai prosedur yang telah ditentukan
Syariah itu dikarenakan faktor internal dan nasabah itu sendiri seperti :
prinsip hukum Islam, karena dalam menangani hal tersebut melakukan cara
16
Reza Yudistira, “Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada Bank Syariah Mandiri”
(Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011) 83-84.
17
Nadya Mellan Fitriana, “Analisi Metode Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada Pembiayaan
Mikro Murabahah di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Madiun” (Skripsi, IAIN Ponorogo, Ponorogo,
2019) 70.
dengan ketentuan umum yang berlaku. Dan pembiayaan bermasalah
dan kurangnya tingkat ketelitian dari pihak internal. Adapun strategi yang
meminimalisir kerugian.18
Bermasalah di Bank Syariah Kota Bengkulu (Studi pada Bank BNI Syariah).
pembiayaan bermasalah terdiri dari dua yaitu faktor dari nasabah dan faktor
dari pihak Bank BNI Syariah. Sedangkan upaya yang dilakukan pihak Bank
18
Aqidatul Izza, “Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah Produk Multiguna Tanpa Agunan di
BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Tanggulangin Sidoarjo” (Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya,
Surabaya, 2018) 86-87.
19
Nurfitrah Ukhti, “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah Kota
Bengkulu (Studi pada Bank BNI Syariah), (Skripsi IAIN Bengkulu, Bengkulu, 2019) 67.
5. Firmansyah M Salman dengan Judul “Mekanisme Penyelesaian Pembiayaan
yang dipilih primer dan sekunder. Hasil penelitian dari penelitian ini dapat
3. Teknik
pengumpulan
data yaitu
wawancara,
observasi, dan
dokumentasi.
6. Laili Strategi 1. Konteks 1. Lokasi
Maulistina Penyelesaian penelitian yang penelitian
(2017) Pembiayaan sama membahas 2. Tahun
Bermasalah tentang penelitian
Terhadap Akad penyelesaian 3. Produk
Murabahah pembiayaan yang
dalam Perspektif bermasalah diteliti
Ekonomi Islam 2. Menggunakan 4. Fokus
metode penelitian penelitian
kualitatif
deskriptif
3. Teknik
pengumpulan
data yaitu
wawancara,
observasi, dan
dokumentasi.
BAB IV
pengurus MWC NU Gapura atas kondisi masyarakat Sumenep pada umumnya dan
rentenir dengan bunga hingga 50% perbulan yang membuat usaha masyarakat sulit
untuk berkembang.22
menyepakati untuk mendirikan sebuah usaha simpan pinjam berbasis syariah yaitu
Baitul Maal wa Tamwil Nuansa Umat yang disingkat dengan sebutan BMT NU.
Berdirinya KSPPS BMT Al-Azhary Cabang Sokobanah ini tidak jauh berbeda
dari sejarah berdirinya KSPPS BMT NU Gapura. Yaitu dengan melihat kondisi
masyarakat saat ini yang dari sisi ekonomi belum dapat hidup secara layak dan
mapan, masih sering terjerat rentenir, tidak adanya lembaga yang dapat membantu
untuk meningkatkan pendapatan mereka, tidak punya posisi tawar dengan pihak lain
dan kondisi-kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil,
padahal dari potensi yang dimiliki oleh mereka yang apabila dikelola oleh system
memperhatikan permasalahan tersebut. Maka dari itu dirintislah KSPPS BMT (Baitul
22
https://bmtnujatim.com , pada tanggal 15 april 2023 pukul 10.35
keuangan mikro syariah yang notabennya adalah lembaga keuangan aset umat dengan
peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan kearah yang lebih baik, lebih aman,
serta lebih adil.Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, maka dibentuklah
divisi Baitul Maal dan dikelola secara terpisah agar dapat berjalan secara optimal
melayani umat. Sebagai lembaga bisnis maka dibentuklah BaitulMaal wat Tamwil
yang dikelola oleh tenaga muslim yang profesional dibidang keuangan, insyaallah
akan menampilkan lembaga keuangan syariah yang sehat, berkualitas, dan memenuhi
harapan umat.23
Visi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga, sedangkan misi
yaitu hal-hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi suatu lembaga.
23
www.bmtalazhary.co.id pada tanggal 15 april 2023 pukul 12.00
1) Menerapkan dan mengembangkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan
3) Memberikan layanan prima pada seluruh anggota dan mitra KSPPS BMT
Al-Azhary.
integritas tinggi.
SUSUNAN PENGURUS
DAN STAF KANTOR CABANG
SOKOBANAH
BH. 003041/BH/M.KUKM.2/1/2017
RAPAT ANGGOTA
TAHUNAN (RAT)
DEWAN SYARIAH
NASIONAL PENGURUS Dewan Pengawas Syariah
H.Anas Al Hifni, SE.M.SI Ketua: Kh. NanangMustoa AZ
Ketua : Kh. Syaiful Islam
WakilKetua: Kh. Abdurrahman Ali
Anggota
n : Kh. Badruttamam
Sekertaris: H. Fauzan
Anggota : Kh. Hafiluddin Nasim
WakilSekertaris: Moh. Dahlan
Anggota : Kh. Amrullah Sidik
Bendahara: Abdurrahman Anggota : Alief Sukendri. SE, Ak
PetugasPen
HRD GENERAL MANAGER gawas
Intern
……………… Mahmudi
TAMWIL MANAGER
MANAGER MAAL PUSAT SOKOBANAH
Ust.SibawehWahnan Moh.Ruslan
KASIR
KASIR
AnalisPinjaman/
Abd.Rahman.S.Pd.I
……………….
Pembiayaan
memenuhi suatu kebutuhan. Pada KSPPS BMT Al-Azhary ini memiliki beberapa
produk unggulan untuk memenuhi kebutuhan anggota dan menarik masyarakat agar
a. Tabungan Wadiah
Simpanan dengan akad titipan yang atas seijin nasabah dapat digunakan untuk
operasional BMT Al-Azhary dengan ketentuan nasabah tidak dapat bagi hasil atas
BMT Al-Azhary.
b. Tabungan Berjangka
sesuai syariah. 6 bulan dengan nisbah 30%, 9 bulan dengan nisbah 35%, dan 12 bulan
c. Simpanan Pendidikan
tahun, simpanan dengan prinsip mudharabah mutlaqah mendapatkan bagi hasil setiap
e. Simpanan Qurban
mudharabah mutlaqah dan akan mendapatkan hasil setiap bulannya dengan nisbah
20% (mitra).
f. Simpanan Nikah
prinsip mudharabah mutlaqah dan mendapatkan bagi hasil setiap bulannya dengan
g. Simpanan Haji
haji, simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah dan mendapatkan bagi
suci, jikamenabung 25.000 perhari dalam jangka 3 tahun (25 X jumlah hari X bulan X
Sokobanah yaitu :
a. Mudharabah
Akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (shahibul maal) dengan
mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan
halal.Hasil keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
b. Musyarakah
Akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan mitra dimana
sumber modalnya dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung kedua
sebagai tanggungan pinjaman dengan nilai pinjaman maksimal 80% dari harga
barang.Barang yang dapat digadaikan berupa perhiasan emas dan barang berharga
d. Piutang Murabahah
Akad jual beli barang antara mitra dengan BMT Al-Azhary dengan
yang disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan kebutuhan/ memberi kuasa
mitra untuk membeli kebutuhan atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual pada
mitra dengan harga pokok + keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama,
e. Piutang Ijarah
Akad sewa menyewa barang/jasa antara BMT dan mitra, BMT menyewakan
barang/jasa dengan harga yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu
tertentu.
5. Budaya Kerja
Untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas kerja koperasi, maka BMT Al-
Azhary memiliki budaya kerja yang dianut dari Nabi Muhammad SAW, agar
senantiasa tetap selalu menjaga etos kerja tanpa mengesampingkan nilai islami,
B. Paparan Data
Dalam penyajian data ini, peneliti memaparkan data hasil dari penelitian yang
diperoleh dari kegiatan pengolahan data melalui hasil wawancara, observasi dan
akan dijabarkan mengenai data yang didapat untuk menjawab masalah yang diangkat.
pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan atau kondisi diluar
kemampuan debitur. Dalam suatu lembaga keuangan baik bank atau non bank dalam
berada dalam kategori lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Dalam
menyalurkan dana nya, BMT Al-Azhary harus memperhatikan risiko yang akan
terjadi ketika sudah menyalurkan dananya. Karena dengan risiko tersebut akan
akan terjadi pembiayaan bermasalah atau kemacetan dalam pembayaran. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor baik itu dari pihak nasabah maupun dari pihak BMT
bermasalah pada produk gadai emas di KSPPS BMT Al-Azhary Cabang Sokobanah
maka peneliti melakukan wawancara kepada Bapak Moh.Dahlan, S.Pd selaku Wakil
berikut :
yang dikatakan Bapak Moh. Ruslan, S.E selaku Manager di KSPPS BMT Al-Azhary
“Penyebab pembiayaan bermasalah di gadai emas itu yang pertama dan sering
terjadi berasal dari anggota sendiri. Dimana ketika mereka melakukan
penggadaian tapi lupa untuk mengecek tanggal jatuh temponya, kelalaian yang
lain seperti anggota ganti nomor HP tapi tidak mengkonfirmasi kepada pihak
25
Moh. Dahlan, Selaku Wakil Sekretaris, Wawancara Langsung, 15 Januari
BMT, sehingga membuat kami kesulitan untuk menghubungi anggota. Yang
kedua omset usaha yang mereka punya tidak stabil, di BMT ini kalau ingin
melakukan pembiayaan anggota dianjurkan untuk membuka rekening terlebih
dahulu untuk menabung, hal ini juga bisa meminimalisir terjadinya
pembiayaan bermasalah.”26
Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Moh.Hodus. S.Sos selaku bagian
“faktor yang pertama itu bisa dari anggota itu sendiri, mereka menggadaikan
emasnya itu dikarenakan suatu kebutuhan, mereka tidak memikirkan
bagaimana cara untuk melunasi tanggungannya pada saat jatuh tempo, yang
kedua dari usaha anggota yang mengalami penurunan pendapatan sehingga
membuat anggota kesulitan untuk membayar, anggota yang telat membayar
tunggakan itu biasanya saat pihak BMT mengirim pesan lewat via whatsapp
tidak ada balasan dari anggota terkadang anggota ganti nomor HP tidak
mengkonfirmasi kepada BMT.”27
“biasanya faktor utama yang sering ditemukan itu dari anggota itu sendiri,
seperti ada unsur kesengajaan untuk tidak membayar tanggungan dan
kurangnya rasa tanggung jawab yang dimiliki nasabah saat melakukan
pembiayaan pada produk gadai emas. Terkadang anggota itu hanya memiliki
kemauan untuk membayarnya tapi kemampuan membayar tidak ada.”28
Adapun kejadian pemalsuan emas yang pernah dialami BMT Al-Azhary yang
26
Moh. Ruslan, Selaku Manager, Wawancara Langsung, 13 Maret
27
Moh.Hodus. S.Sos, Selaku Bagian Pembiayaan, Wawancara Langsung, 13 Maret
28
Rahmatullah, Selaku Bagian Marketing, Wawancara Langsung, 13 Maret
“Orang yang melakukan kenakalan seperti itu bukan orang yang punya emas,
biasanya mereka menyuruh orang yang kita kenal seperti tetangga, teman,
ataupun yang biasa gadai emas disini, mereka mau karena mereka tidak tau
kalau itu emas palsu, jadi yang disuruh itu tidak gemetar atau mencurigakan
sama sekali. Dan orang yang melakukan itu mengatas namakan masyarakat
sekitar padahal dia bukan asli penduduk sokobanah. Ada yang sebelumnya
diketahui ada juga yang lolos pengecekan karena lapisan luar emas asli itu
tebal.”29
Dari hasil data sebelumnya diperkuat dengan pendapat dari Ibu Yana selaku
bahwa :
“saya itu punya usaha rias pengantin beserta dekorasi pengantin dek, saya
butuh dana untuk memperbesar dekor yang saya miliki sehingga saya dapat
bersaing dengan perias lainnya yang ada diluar daerah. Pada saat itu yang saya
punya hanya emas berupa kalung, jadi saya gadaikan ke BMT Al-Azhary.Saya
berfikir kalau kalung itu dijual saya tidak mampu beli lagi tapi kalau
digadaikan saya bisa tebus dengan pendapatan dari job rias pengantin
saya.Penyebab saya tidak bisa melunasi itu karena job saya sepi apalagi kalau
perias itu tidak setiap hari ada ada job dek, dan juga gara-gara banyak
persaingan yang lebih mewah dari luar daerahmasuk ke desa saya sehingga
masyarakat disini lebih tertarik dibandingkan usaha rias pengantin yang saya
punya. Disisi lain omset usaha saya menurun, jadi saya yang mau bayarke
BMT itu kesulitan, dan pada saat jatuh tempo pembayaran saya tidak dapat
membayar ke pihak BMT.”30
Hal ini hampir sama disampaikan oleh Ibu Sakdiyah selaku nasabah gadai
“waktu itu saya butuh dana untuk berjualan kue, jadi saya gadaikan cincin
emas saya ke BMT Al-Azhary, awalnya tiap minggu saya mampu membayar
biaya pemeliharaannya saja tapi belum mampu untuk menebusnya, saya fikir
nanti kalau sudah terkumpul uangnya mau ditebus ternyata saya itu tidak dapat
mengatur keuangan, hasil jualan kue saya gunakan untuk biaya hidup sehari-
hari sehingga jualan habis modalpun ikutan habis. Hal itu penyebab saya tidak
29
Rahmatullah, Selaku Bagian Marketing, Wawancara Langsung, 9 Mei
30
Yana, Selaku Anggota Gadai Emas, Wawancara Langsung, 14 Maret
bisa membayar, saya juga menggadaikan emas bukan hanya ke BMT Al-
Azhary saja dek, saya juga menggadaikan emas ke lembaga lain, jadi kadang
saya kalau saat jatuh tempo itu tidak membayar soalnya saya punya banyak
tanggungan dan uang hasil dari usaha saya menurun.”31
“Saya punya usaha jualan cemilan seperti stup roti, aneka sosis dan minuman
KAU, untuk memperbesar usaha saya jadi saya ada rencana menggadaikan
gelang saya ke BMT Al-Azhary untuk mendapatkan modal membangun outlet
di kawasan yang strategis, berhubung rumah saya di pelosok dek jadi saya
punya ide seperti itu untuk mengembangkan usaha saya. Setelah saya
membuka outlet ternyata perlahan pesaing itu bermunculan, jualannya juga
sama dengan saya bahkan mereka itu menjualnya dibawah harga yang saya
jual. Apalagi dek disini hanya awal-awal saja rame tapi tambah lama tambah
sepi, hal seperti itu yang membuat saya tidak bisa membayar tunggakan
kepada BMT, karena belom ada balik modal atas usaha yang saya bangun.”32
Sama hal nya yang dialami oleh ibu Pratiwi Mulya sebagai berikut :
“Di sini saya hanya berjualan pentol dek, sedangkan persaingan dikawasan
saya ini banyak seperti abang-abang pentol keliling yang bisa langsung
kerumah pembeli, sedangkan saya menetap diam hanya berjualan di gerobak
saja. Dari banyak persaingan itu yang membuat hasil pendapatan saya
menurun, itulah penyebab saya tidak bisa bayar tanggungan ke BMT.”33
“faktonya itu karena jualan saya yang semakin sepi dek, apalagi sekarang
disini banyak took-toko yang jualannya sama. Kadang ada yang beli kesini itu
mulai sedikit mungkin karena toko saya yang barangnya sudah sedikit dan
tidak lengkap. Orang yang mau beli sesuatu ditoko saya itu kadang gajadi beli
dek, karena di toko saya tidak tersedia. Dari situ saya kesulitan untuk
membayar ke BMT soalnya pendapatan saya berkurang.”34
Jadi dari pendapat beberapa anggota di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah pada produk gadai emas di BMT Al-
31
Sakdiyah, Selaku Anggota Gadai Emas, Wawancara Langsung, 14 Maret
32
Apriyeni Dwi M, Selaku Anggota Gadai Emas, Wawancara Langsung, 9 Mei
33
Pratiwi Mulya P, Selaku Anggota Gadai Emas, Wawancara Langsung, 9 Mei
34
Nuraini, Selaku Anggota Gadai Emas, Wawancara Langsung, 9 Mei
Azhary yaitu usaha yang dimiliki nasabah mengalami penurunan pendapatan
memang benar adanya. Bahwasannya faktor internal yang terjadi karena kesalahan
dari pihak BMT Al-Azhary Sendiri dimana penyedia pembiayaan layanan kurang
ketelitian saat melakukan penaksiran terhadap barang yang digadaikan berupa emas
dan terlalu percaya kepada orang yang dikenal sehingga pernah terjadi pemalsuan
emas yang dilakukan anggota. Faktor eksternal yang terjadi karena permasalahan dari
untuk melunasi tanggungan pembiayaan pada saat jatuh tempo.Selain faktor diatas
melunasi tanggungan.
penerapan strategi yang dilakukan oleh suatu lembaga keuangan, di KSPPS BMT Al-
calon mitra yang ingin menggadaikan barangnya harus mengikuti SOP (Strandart
Operating Procedure) yang sudah diatur oleh pihak BMT Al-Azhary Sokobanah,
sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Moh. Dahlan selaku Wakil Sekretaris di
“Pada saat ingin melakukan penggadaian emas yang pertama calon mitra itu
harus mengikuti aturan yang dibuat oleh pihak BMT Al-Azhary mengenai
pembiayaan pada produk gadai emas, seperti calon mitra bisa menyetujui atau
tidak hasil dari penaksiran emas yang ingin digadaikan, terkadang ada calon
mitra yang meminta modal lebih padahal emas yang digadaikan beratnya tidak
sampai dengan yang diinginkan, dan juga ditahap awal adanya persetujuan
akad, calon mitra juga harus melampirkan KTP beserta nomor HP agar pihak
BMT Al-Azhary dapat menghubungi anggota jika ada informasi apapun
mengenai pembiayaan dan dapat memudahkan dalam proses penggadaian,
disini juga kan dianjurkan untuk memiliki tabungan.”35
35
Moh. Dahlan, Selaku Wakil Sekretaris, Wawancara Langsung, 15 Januari
ada tindakan maka Strategi Penghapus Bukuan dilakukan dengan cara emas
anggota akan di jual dengan kesepakatan bersama anggota.”36
Jika anggota tetap melanggar pihak BMT memberikan solusi dan edukasi
kepada anggota seperti yang disampaikan oleh Bapak Moh. Hodus. S.Sos selaku
Dari hasil data sebelumnya diperkuat lagi dengan pendapat dai Ibu Yana
“iya memang benar dek, pihak BMT itu menghubungi saya saat jatuh tempo
sudah tiba, terkadang saya lupa dek kalau jatuh tempo sudah tiba. Saya juga
belom bisa untuk menebus emas saya maka dari itu saya minta perpanjangan
36
Moh. Ruslan, Selaku Manager, Wawancara Langsung, 13 Maret
37
Moh. Hodus, Selaku Bagian Pembiayaan, Wawancara Langsung 13 Maret
38
Rahmatullah, Selaku Bagian Marketing, Wawancara Langsung, 13 Maret
waktu kepada pihak BTM dan disana juga bisa membayar dengan cara dicicil
atau bisa juga hanya membayar uang biaya pemeliharaannya saja.”39
“ketika sudah jatuh tempo saya di telfon oleh BMT, saat itu saya tidak
memegang uang untuk menebus cincin emas saya, jadi saya minta
perpanjangan waktu, kadang juga saya membayar biaya pemeliharaannya
saja.”
bisa membayar tanggungan yang mereka punya seperti yang dikatakan oleh Ibu
Apriyeni Dwi :
memiliki itikad baik untuk melunasi tanggungannya, dan pihak KSPPS BMT Al-
yang harus dibayar, disisi lain pihak BMT Al-Azhary juga memberikan solusi atau
arahan bagaimana kedepannya supaya tidak ada kerugian diantara kedua pihak
39
Yana, Selaku Anggota Gadai Emas, Wawancara Langsung, 5 April
40
Apriyeni Dwi, Selaku Anggota Gadai Emas, Wawancara Langsung, 9 Mei
Dari strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah yang terjadi di KSPPS
BMT Al-Azhary Cabang Sokobanah terdapat juga dampak yang dialami oleh pihak
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Moh. Dahlan selaku
“dampak yang paling signifkan yang terjadi di KSPPS BMT Al-Azhary ini
apabila terjadi pembiayaan bermasalah seperti uang yang kami putar itu akan
berkurang, otomatis mengurangi tingkat kesehatan pada BMT dan keuangan
kami itu akan terganggu juga. Hal ini tidak luput dari anggota yang terkadang
dengan sengaja tidak membayar atau sudah tidak mampu lagi membayar
kewajibannya, sehingga kita akan memberikan solusi kepada anggota, salah
satunya dengan cara melakukan penjualan bersama.”41
Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Moh. Ruslan selaku Manager di KSPPS
“Dampaknya itu pasti ada bak, kerana memang itulah resiko bisnis.Yang
paling penting bagaimana kita pihak BMT Al-Azhary dapat mengatasi suatu
permasalahan yang terjadi seperti pembiayaan bermasalah tersebut.Terkadang
ada anggota yang meminta keringanan perpanjangan waktu untuk bisa
membayarnya.Dan mereka juga masih ada keinginan untuk membayar dengan
cara mencicil sesuai dengan hasil pendapatan anggota, bagi kami tidak ada
masalah asalkan anggota ada keinginan untuk membayar atau melunasi
tanggungan kepada BMT.”42
Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Moh. Hodus. S.Sos selaku bagian
“untuk dampak yang dialami pihak BMT Al-Azhary pasti ada karena ketika
anggota mengalami tunggakan pembayaran maka akan berpengaruh juga pada
keuangan di BMT Al-Azhary ini, dan apabila ada anggota yang lalai atau
dengan sengaja tidak mau melakukan pembayaran kewajibannya, maka kita
41
Moh. Dahlan, Selaku Wakil Sekretaris, Wawancara Langsung, 15 Januari
42
Moh. Ruslan, Selaku Manager, Wawancara Langsung, 13 Maret
akan mengambil tindakan yang memang seperlunya BMT lakukan pada
anggota, seperti mendatangi rumah anggota setiap hari, kalau memang tetap
tidak membayar maka akan dilakukan negoisasi bersama untuk penjualan
agunan dengan catatan dijual bersama.”43
pembiayaan bermasalah pada produk gadai emas di KSPPS BMT Al-Azhary Cabang
Selain itu pihak BMT Al-Azhary ini menghubungi anggota yang memiliki tunggakan
melewati via Telepon atau via WA, namun apabila tidak ada tanggapan dari anggota
maka pihak BMT Al-Azhary akan mengirimkan surat teguran yang berisikan bahwa
tanggal angsuran sudah mengalami jatuh tempo, dan apabila masih terjadi lagi pihak
apakah barang tersebut mau dijual atau dilelang, jika dijual maka kita menjual
C. Temuan Penelitian
43
Moh. Hodus , Selaku Bagian Pembiayaan, Wawancara Langsung, 13 Maret
Ada beberapa faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada produk gadai
emas yang terbagi dalam dua hal, yaitu faktor internal dari pengurus dan eksternal
a. Yang pertama adalah faktor internal, dimana faktor internal disini terjadi
untuk melakukannya.
kurang.
2. Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah pada Produk Gadai Emas
permasalahan yang terdapat dalam pembiayaan pada produk gadai emas yang mereka
berikan kepada setiap anggotanya, mulai dari awal bagaimana prosedur pelayanan
penyelesaian yang dilakukan oleh pihak KSPPS BMT Al-Azhary cabang Sokobanah:
a. Yang pertama, calon mitra itu harus mengikuti aturan yang dibuat oleh
pelanggan kita harus bersabar dan memberikan solusi kepada anggota bisa
keinginan untuk membayar dan kita sudah memberi peringatan tetap tidak
D. Pembahasan
Dalam pembahasan ini peneliti mengkaji hasil penelitian di KSPPS BMT Al-
Sokobanah itu karena adanya dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
terjadi karena adanya faktor yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi kelancaran
dan mengakibatkan kerugian bagi pihak BMT Al-Azhary. Faktor tersebut disebabkan
oleh faktor internal yang terjadi dari pihak BMT Al-Azhary sendiri, salah satunya
penaksiran emas dan terlalu percaya kepada orang yang dikenal seperti teman,
tetangga sehingga terjadi kejadian pemalsuan emas yang dilakukan oleh anggota.
Sedangkan faktor eksternal pembiayaan bermasalah pada produk gadai emas
di KSPPS BMT Al-Azhary Cabang Sokobanah yaitu berasal dari anggota itu sendiri.
usahanya, yang akan mengakibatkan usahanya tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan ketika melakukan pengajuan gadai emas. Dari awal anggota yakin akan
usaha yang dimiliki akan meningkat, namun kenyataan berbeda sehingga anggota
mengalami kesulitan saat akan melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, dari
hal ini dapat menimbulkan suatu permasalahan dalam pembiayaan gadai emas.
bisa dilihat dari segi keinginan anggota untuk melakukan perjanjian awal yang dibuat
oleh pihak BMT Al-Azhary, terkadang tidak sesuai dengan ketentuan awal melainkan
menyebabkan kesulitan bagi pihak BMT untuk menghubungi anggota saat sudah
jatuh tempo.
Dari apa yang dipaparkan diatas dapat dijelaskan bahwa faktor internal dari
faktor eksternal terjadi dari anggota dikarenakan ada beberapa anggota yang masih
menyalahgunakan waktu pemabayaran saat jatuh tempo, ada juga anggota yang nakal
dengan menipu daya pihak BMT Al-Azhary dengan cara menaruh emas palsu. Maka
dari hal tersebut yang membuat pihak BMT Al-Azhary ini mengalami pembiayaan
bermasalah.
2. Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Gadai Emas
adanya kelalaian dari pihak mitra maupun pihak BMT dalam hal jatuh tempo. Selain
itu ada juga penyebab lain dari pihak mitra yang nakal dengan menipu daya pihak
BMT dengan cara menaruh emas palsu dan nomer yang salah. Dan adapun strategi
telefon ataupun via whatapp. setelah 15 hari tidak ada tindakan dari
mengirim surat teguran penagihan tapi tidak ada perubahan maka anggota
cara menjual jaminan. Dalam BMT telah menerapkan strategi seperti ini