Anda di halaman 1dari 8

Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No.

1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA UMKM

Baby Stephani Kasendah*1, Candra Wijayangka2


Prodi Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom
babykasenda@student.telkomuniversity.ac.id*1,
wijayangka@telkomuniversity.ac.id2

Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian


deskriptif . Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling
jenis sampling jenuh, dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 35 orang.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, literasi keuangan berpengaruh terhadap kinerja.
Hal ini dibuktikan dengan t-hitung lebih besar daripada t-hitung (5,725>2,035) dengan
tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian koefisien determinasi, literasi
keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sebesar 49,8% sedangkan
50,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. literasi
keuangan pada UMKM anggota binaan PPKM untuk wilayah Rancaekek dan Cileunyi
termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini perlu terus dikelola dan ditingkatkan agar
dapat membantu UMKM dalam meningkatkan profitabilitas.
Kata Kunci: Literasi Keuangan, Kinerja, UMKM.
Abstract: This research uses quantitative methods with descriptive research types.
Sampling is done by non-probability sampling method type of saturated sampling, with
the number of respondents studied as many as 35 people. Based on the results of
hypothesis testing, financial literacy affects performance. This is proven by t-count
greater than t-count (5.725> 2.035) with a significance level of 0.05. Based on the
results of the research coefficient of determination, financial literacy has a significant
effect on performance by 49.8% while 50.2% is influenced by other factors not
examined in this study. financial literacy in UMKM members trained by PPKM for the
Rancaekek and Cileunyi areas are included in the bad category. This needs to be
continuously managed and improved so that it can help UMKM in increasing
profitability.
Keywords: Financial Literacy, Performance, UMKM.
PENDAHULUAN ekonomi yang terjadi jumlah UMKM di
Krisis yang menimpa Indonesia Indonesia tidak berkurang, justru
pada awal tahun 1997 sampai dengan meningkat bahkan mampu menyerap
1998 diawali dengan menurunnya nilai 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja
tukar rupiah terhadap dollar AS dan samapai dengan tahun 2012. Pada
krisis moneter yang berdampak pada tahun 2012 jumlah pengusaha di
perekonomian Indonesia. Menurut Indonesia diketahui sebanyak
Anggraini, D., Nasution, .S.H (2013) 56.539.560, dan dari jumlah tersebut
krisis yang terjadi merupakan pelajaran UMKM sebanyak 56.534.592 unit atau
yang sangat penting untuk kembali hampir sebesar 99,99% dan usaha
mencermati suatu pembangunan besar hanya sekitar 0,01% sebanyak
ekonomi yang harus benar-benar 4.968 (Suci, 2017). Fenomena ini
memiliki struktur yang kuat dan dapat menjelaskan bahwa UMKM merupakan
bertahan dalam situasi dan kondisi. usaha yang sangat produktif untuk
Ketika krisis ekonomi mulai menerpa terus dikembangkan demi mendukung
dunia maka keadaan perekonomian perkembangan ekonomi secara makro
Indonesia pun semakin memburuk dan dan mikro di Indonesia. Secara umum,
hanya sektor UMKM yang mampu tetap UMKM sering mengalami
berdiri kokoh. Data Badan Pusat keterlambatan, hal ini dikarenakan
Stastistik melalui penelitiannya berbagai masalah konvensional yang
menyatakan bahwa pasca krisis tidak terselesaikan secara tuntas,

153
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

seperti masalah kapasitas SDM, Perlindungan Konsumen


kepemilikan, pembiayaan, pemasaran Kusumaningtuti S. Soetiono
dan berbagai masalah lain yang memaparkan bahwa indeks literasi
berkaitan dengan pengelolaan usaha, keuangan pada survey terbaru OJK
sehingga UMKM sulit bersaing dengan tahun 2016 berada di angka 29,66%
perusahaan-perusahaan besar (Abor & dan indeks inklusi keuangan sebesar
Quartey, 2010). Oleh karena itu, 67,82%. Meskipun masih dinilai rendah
diperlukan upaya-upaya strategis guna namun angka tersebut meningkat jika
meningkatkan pertumbuhan UMKM. dibandingkan dengan hasil survey pada
Salah satunya dengan cara tahun 2013 lalu. Survey yang dilakukan
memperkaya pengetahuan pelaku merupakan sebaran dari 34 provinsi
UMKM terhadap pengetahuan yang tersebar di 64 kota atau
keuangan sehingga pengelolaan kabupaten di Indonesia yang mencakup
keuangan usaha dapat berkembang 9.680 responden dengan pertimbangan
dengan baik (Aribawa, 2016). Dahmen gender, strata wilayah, umur,
dan Rodriguez (2014) juga menyatakan pengeluaran, pekerjaan, dan tingkat
bahwa diperlukan pemahaman tingkat pendidikan. Tanpa adanya pemahaman
literasi keuangan bagi pelaku usaha masyarakat Indonesia mengenai
terutama untuk penyusunan laporan konsep-konsep dasar keuangan, maka
keuangan usahanya guna untuk masyarakat tidak memiliki pengetahuan
dilakukan mencari pendanaan. Lebih yang cukup dalam mengambil
jauh, Dahmen dan Rodriguez (2014) keputusan yang berhubungan dengan
juga menyatakan bahwa pentingnya pengelolaan keuangan. Masyarakat
pemilik usaha memahami pengetahuan yang memiliki dasar pengetahuan
keuangan guna memiliki kinerja keuangan yang baik akan memiliki
perusahaan yang lebih bagus. kemampuan untuk mengambil
Sehingga memungkinkan UMKM keputusan keuangan yang lebih baik
mengalami pertumbuhan bisnis. mengenai beberapa hal seperti
Anggraeni (2015) literasi tabungan, investasi, pinjaman dan lain
keuangan mempengaruhi cara berpikir sebagainya jika dibandingkan dengan
seseorang terhadap kondisi keuangan masyarakat yang tidak memiliki bekal
serta mempengaruhi pengambilan dasar pengetahuan keuangan. Tidak
keputusan yang strategis dalam hal menghiraukan pengetahuan keuangan
keuangan dan pengelolaan yang lebih akan memungkinkan untuk
baik bagi pemilik usaha. Kemampuan menimbulkan resiko yang signifikan
mengelola keuangan pemilik usaha bagi seorang individu, seperti kutipan
memang sangat diperlukan untuk yang diambil dari Lusardi (2014)
kinerja usaha dan kelangsungan konsumen yang tidak memahami
usahanya. Dalam sebuah penelitian bunga berganda menghabiskan uang
yang dilakukan oleh Visa barometer lebih banyak dalam biaya transaksi,
Global Financial Literacy 2016, memiliki utang lebih besar, dan akan
menyatakan bahwa Indonesia memiliki memikul suku Bungan yang lebih tinggi.
tingkat pemahaman keuangan yang Orang yang tidak memiliki pengetahuan
rendah jika dibandingkan dengan keuangan akan berakhir dengan
negara lainnya. Begitu juga seperti meminjam uang yang lebih banyak dan
hasil survey yang dilakukan oleh OJK menabung lebih sedikit (Stango dan
pada 2013 lalu. Bahwa hanya 21,84% Zinman, 2009). Sebaliknya, orang yang
dari masyarkat Indonesia yang telah memiliki pengetahuan keuangan yang
melek keuangan (well literate) dan kuat akan melakukan pekerjaan yang
indeks inklusi keuangan 59,74% lebih baik dalam merencanakan dan
Otoritas Jasa Keuangan (2013) dalam menabung untuk masa depan (Lusardi
Yushita, A.N (2017). Namun Anggota dan Mitchell, 2014).
Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan

154
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

Melihat banyaknya cara literasi 3. Mengetahui pengaruh tingkat


keuangan dalam mempengaruhi literasi keuangan terhadap kinerja
perilaku keuangan (Lusardi dan pada anggota UMKM binaan
Mitchell, 2014), maka sangatlah penting PPKM wilayah Rancaekek dan
untuk memahami tingkat pemahaman Cileunyi.
masyarakat mengenai konsep dasar
keuangan dan juga tingkat pemahaman Literasi Keuangan
yang dirasa kurang. Berikut adalah Literasi keuangan menurut
gambar mengenai informasi orang (Carolynne & Richard, 2000) adalah
dewasa yang tergolong paham konsep kemampuan yang relevan untuk
keuangan menurut The Standard & mngambil keputusan dengan
Poor’s Ratings Services Global memahami konsekuensi finansial yang
Financial Literacy Survey (S&P Global ditimbulkannya. US Financial Literacy
FinLit Survey). Survei yang dilakukan and Education Commission
tersebut berisi pertanyaan untuk menyatakan bahwa, literasi keuangan
mengukur kemampuan seseorang itu adalah kemampuan untuk
dalam mengambil keputusan mengambil keputusan dengan baik dan
keuangan. Dalam survey ini, seseorang mengambil tindakan yang efektif untuk
akan digolongkan melek secara saat ini dan masa depan serta
finansial apabila orang tersebut dapat pengelolaan keuangan.
menjawab 3 dari 4 pertanyaan yang The Organisation for Economic
diajukan. Berdasarkan survey tersebut, Cooperation and Development (OECD,
diketahui hanya 33% orang yang 2015) mengemukakan pendapat bahwa
tergolong melek finansial. Artinya, literasi keuangan adalah “kombinasi
hanya satu dari tiga orang dewasa di pengetahuan konsumen dan atau
dunia yang memahami konsep investor mengenai produk keuangan
keuangan. Dapat dilihat dari gambar dan konsepnya serta kemampuan dan
diatas bahwa negara-negara yang kepercayaan diri untuk menyadari
memiliki tingkat paham konsep resiko dan peluang keuangan, untuk
keuangan yang tinggi adalah Australia, mengambil keputusan yang tepat,
Belanda, Canada, Denmark, Finlandia, untuk mengetahui kemana harus
Jerman, Israel, Norwegia, Swedia, dan meminta pertolongan dan mengambil
Inggris. Sekitar 65% atau lebih orang keputusan efektif lain untuk
dewasa di Negara tersebut tergolong meningkatkan kondisi keuangan
melek finansial. Asia Selatan mereka."
merupakan wilayah yang negaranya Seperti yang dipaparkan oleh
memiliki literasi keuangan yang rendah, Huston (2010) terdapat dua dimensi
dimana hanya seperempat orang dalam literasi keuangan yaitu:
dewasa yang tergolong melek finansial. 1. Dimensi Pengetahuan
Dari survey yang dilakukan tersebut, Dimensi literasi keuangan
ternyata Indonesia hanya memiliki sebagai kumpulan pengetahuan
jumlah 32% orang yang tergolong keuangan beserta
melek finansial implementasinya melalui bentuk
Adapun tujuan dari penelitian ini keputusan keuangan dalam
adalah sebagai berikut : kehidupan sehari-hari. Adapun
1. Mengetahui literasi keuangan lingkup dari pengetahuan
pada anggota UMKM binaan keuangan hanya terbatas pada
PPKM wilayah Rancaekek dan pengetahuan individu mengenai
Cileunyi. cara penggunaan produk
2. Mengetahui kinerja pada anggota keuangan yang diperoleh
UMKM PPKM wilayah Rancaekek melalui pendidikan atau
dan Cileunyi. pengalaman pribadi.
2. Dimensi Aplikasi

155
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

Sedangkan dimensi aplikasi Pertumbuhan keuntungan


dari literasi keuangan adalah dihitung dalam nominal uang
kemampuan individu yang (Rupiah) yang semakin
dilandasi kepercayaan dirinya meningkat.
dalam menggunakan 2. Pertumbuhan jumlah pelanggan
pengetahuan keuangannya Jumlah pelanggan /
untuk menggunakan produk konsumen pemakai produk
keuangan dengan baik. semakin meningkat.
3. Pertumbuhan jumlah penjualan
Kinerja Jumlah penjualan produk
Kinerja merupakan capain yang secara kuantitas semakin
diperoleh sebuah seseorang, ataupun bertambah.
perusahaan dalam mencapai suatu 4. Pertumbuhan jumlah asset
tujuan. Kinerja yang maksimal Jumlah aset perusahaan
merupakan harapan utama sebuah unit baik berupa ast tetap maupun
bisnis dalam menjalankan usahanya. tidak tetap semakin meningkat.
Kinerja adalah keberhasilan personel,
tim, atau unit organisasi dalam Penelitian terdahulu yang
mewujudkan sasaran strategik yang meneliti mengenai hubungan antara
telah ditetapkan sebelumnya dengan literasi keuangan dengan kinerja telah
perilaku yang diharapkan (Mulyadi, dilakukan oleh beberapa peneliti,
2007; Bastian, 2006; Armstrong, 2004; seperti diantaranya adalah penelitian
Rivai, 2008). Kinerja yang baik, yang dilakukan Dahmen dan Rodriguez
maksimal serta optimal merupakan (2014) yang menyatakan bahwa
tujuan semua UMKM. Kinerja yang baik diperlukan pemahaman tingkat literasi
di semua sektor baik keuangan, keuangan bagi pelaku usaha terutama
produksi, distribusi maupun pemasaran untuk penyusunan laporan keuangan
merupakan syarat mutlak bagi UMKM usahanya guna untuk dilakukan
untuk bisa terus hidup. Dengan kinerja mencari pendanaan. Lebih jauh,
yang baik pula suatu UMKM Dahmen dan Rodriguez (2014) juga
diharapkan akan semakin kokoh menyatakan bahwa pentingnya pemilik
menjadi tulang punggung usaha memahami pengetahuan
perekonomian dan akan semakin keuangan guna memiliki kinerja
berperan penting dalam perekonomian perusahaan yang lebih bagus.
Nasional. Sehingga memungkinkan UMKM
Mutegi dkk. (2015) mengalami pertumbuhan bisnis.
mendefinisikan kinerja UKM adalah Anggraeni (2015) juga
hasil kerja yang dicapai oleh individu mengemukakan literasi keuangan
dan menyesuaikan dengan peran atau mempengaruhi cara berpikir seseorang
tugas individu tersebut dalam suatu terhadap kondisi keuangan serta
perusahaan pada suatu periode waktu mempengaruhi pengambilan keputusan
tertentu, yang dihubungkan dengan yang strategis dalam hal keuangan dan
suatu ukuran nilai atau standar tertentu pengelolaan yang lebih baik bagi
dari perusahaan individu tersebut pemilik usaha. Kemampuan mengelola
bekerja. Suatu pencapaian berhasil keuangan pemilik usaha memang
atau tidaknya tujuan organisasi yang sangat diperlukan untuk kinerja usaha
telah diterapkan. dan kelangsungan usahanya.
Menurut Zaenal (2012) Pernyataan ini juga didukung oleh
berpendapat bahwa dlam mengukur pernyataan Aribawa (2016) yang
kinerja suatu UMKM dapat menyatakan bahwa literasi keuangan
menggunakan beberapa dimensi, berpengaruh signifikan terhadap kinerja
antara lain: dan keberlangsungan UMKM.
1. Pertumbuhan keuntungan

156
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Sumber: Olahan Data Penulis 2017


di maksud metode kuantitatif adalah
Berdasarkan uraian yang proses menemukan pengetahuan yang
terdapat pada kerangka pemikiran di menggunakan data berupa angka
atas, maka dapat dinyatakan rumusan sebagai alat untuk menemukan
hipotesis sebagai berikut : informasi dan keterangan mengenai
H1 : Terdapat pengaruh antara informasi ilmiah yang ingin kita ketahui.
Literasi Keuangan terhadap Penelitian kuantitatif dapat dilakukan
Kinerja UMKM (Studi pada melalui penelitian deskriptif, korelasi,
Anggota UMKM Binaan PPKM kausal, dan penelitian eksperimental.
Wilayah Rancaekek dan Menurut Margono dalam Darmawan
Cileunyi) (2013).
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Menurut Darmawan (2013)
Literasi Keuangan terhadap populasi adalah sumber data dalam
Kinerja UMKM (Studi pada penelitian tertentu yang memiliki jumlah
Anggota UMKM Binaan PPKM banyak dan luas. Sedangkan menurut
Wilayah Rancaekek dan Sugiyono (2014) populasi adalah
Cileunyi) wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai
METODE PENELITIAN kualitas dan karakteristik tertentu yang
Penelitian ini menggunakan diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
metode kuantitatif dengan jenis dan kemudian ditarik kesimpulannya.
penelitian deskriptif. Penelitian ini Berdasarkan pengertian tersebut diatas
menggunakan metode kuantitatif maka populasi dalam penelitian ini
dengan jenis penelitian deskriptif. adalah anggota UMKM Binaan PPKM
Penelitan deskriptif maksudnya jenis Wilayah Rancaekek dan Cileunyi yang
riset yang tersusun dengan jelas berjumlah 35 UMKM. Sedangkan
dimana jenis data yang dibutuhkan Sampel pada penelitian merupakan
serta siapa (dan berapa besarnya seluruh populasi yaitu seluruh UMKM
sampel) yang dibutuhkan sudah binaan PPKM Wilayah Rancaekek dan
disusun sebelum dilakukan Cileunyi yang berjumlah 35 UMKM.
pengumpulan data (Suhartanto Penelitian ini menggunakan
2014). Pada penelitian ini juga salah satu teknik sampling pada
nonprobability sampling yaitu sampling
menggunakan metode Kuantitatif, yang jenuh. Sampling jenuh adalah teknik

157
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

penentuan sampel bila semua anggota (47,9%)


populasi digunakan sebagai sampel.
Sangat
Hal ini sering dilakukan bila jumlah Tidak
Tidak Cukup
Baik
Sangat
populasi relative kecil atau penelitian Baik Baik Baik
Baik
yang ingin membuat generalisasi 20.0% 36.0% 52.0% 68.0% 84.0% 100.0%
dengan kesalahan yang sangat kecil
(Sugiyono, 2015). Gambar 2. Garis Kontinum Variabel
Literasi Keuangan
Sumber: Data olahan penulis 2017
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Skor yang diharapkan untuk
Berdasarkan penyebaran
jawaban responden terhadap 15
kuisioner dalam penelitian ini diperoleh
pernyataan mengenai literasi
responden sebanyak 35 orang dengan
keuangan adalah 2625. Dari
objek penelitian pelaku UMKM yang
perhitungan dalam tabel menunjukkan
menjadi anggota UMKM binaan PPKM
nilai yang diperoleh 1257 atau 47,9%
Wilayah Rancaekek dan Cileunyi.
dari skor ideal yaitu 2625. Dengan
Menghasilkan data bahwa pelaku
demikian Tingkat Literasi Keuangan
UMKM yang binaan PPKM Wilayah
(X) anggota UMKM Binaan PPKM
Rancaekek dan Cileunyi didominasi
Wilayah Rancaekek dan Cileunyi
oleh pelaku UMKM yang berusia antara
berada pada kategori baik.
41-50 tahun.
Berdasarkan kategori tingkat (63,2%)
pendidikan menunjukan bahwa pelaku
UMKM yang menjadi binaan UMKM Sangat Cukup Sangat
Baik Baik
Baik Baik Baik
PPKM didominasi oleh pelaku UMKM
yang memiliki tingkat pendidikan SMA 20.0% 36.0% 52.0% 68.0% 84.0% 100.0%
sebanyak 21 orang atau sebesar 60%, Gambar 3. Garis Kontinum Variabel
Berdasarkan jenis kelamin Kinerja
menunjukan bahwa pelaku UMKM Sumber: Data olahan penulis 2017
binaan PPKM wilayah Rancaekek dan
Cileunyi didominasi perempuan Skor yang diharapkan untuk
sebanyak 30 orang atau sebesar 86% jawaban responden terhadap 9
dan sisanya sebanyak 5 orang atau pernyataan mengenai literasi keuangan
sebesar 14% berjenis kelamin laki-laki. adalah 1575. Dari perhitungan dalam
Berdasarkan lama usaha tabel menunjukkan nilai yang diperoleh
menunjukan bahwa pelaku UMKM 996 atau 63,2% dari skor ideal yaitu
binaan PPKM wilayah Rancaekek dan 1575. Dengan demikian Kinerja (Y)
Cileunyi didominasi pelaku UMKM yang anggota UMKM Binaan PPKM Wilayah
memiliki lama usaha lebih dari 2 tahun Rancaekek dan Cileunyi berada pada
sebanyak 17 orang atau sebesar 49%. kategori cukup baik.
Dan berdasarkan kategori jumlah
pekerja didominasi oleh pelaku UMKM Analisis Regresi Linier Sederhana
yang memiliki 1 orang pekerja
sebanyak 19 orang atau sebesar 54% Nilai konstanta a memiliki arti
Berikut ini merupakan hasil bahwa ketika Tingkat Literasi
pengolahan data dari jawaban Keuangan (X) bernilai nol atau
responden melalui kuesioner, Kinerja(Y) tidak dipengaruhi oleh
sehingga dapat diketahui tanggapan Tingkat Literasi Keuangan, maka rata-
responden mengenai Literasi rata Kinerja bernilai 0,192. sedangkan
Keuangan: koefisien regresi b memiliki arti bahwa
jika variabel Tingkat Literasi Keuangan
(X) meningkat sebesar satu satuan,
maka Kinerja (Y) akan meningkat

158
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

sebesar 0,953. Koefisien regresi memberikan jawaban terhadap


tersebut bernilai positif, yang artinya permasalahan yang dirumuskan dalam
Tingkat Literasi Keuangan memberikan penelitian ini adalah sebagai berikut:
pengaruh positif terhadap 1. Berdasarkan hasil pengolahan
Kinerja(semakin tinggi/kuat Tingkat data dan analisis terhadap 35
Literasi Keuangan, maka semakin responden anggota UMKM
meningkat Kinerja). Binaan PPKM Wilayah
Rancaekek dan Cileunyi, maka
Uji Hipotesis didapatkan jumlah skor total
Rumus yang digunakan dalam sebesar 47,9% mengenai
menguji hipotesis diatas menggunakan variabel Literasi Keuangan.
yaitu menggunakan uji t student : Angka tersebut berada pada
kategori tidak baik. Maka dapat
disimpulkan bahwa Tingkat
Literasi Keuangan pada
anggota UMKM Binaan PPKM
Wilayah Rancaekek dan
Dengan  = 5% dan dk = 35-2 Cileunyi secara keseluruhan jika
=33 diperoleh nilai t tabel sebesar digolongkan pada tingkat literasi
±2,035. keuangan menurut OJK berada
Berdasarkan kriteria uji berikut: pada kategori less literate atau
1. Terima H0 jika -t tabel < t hitung literasi keungan yang dimiliki
< t tabel kurang baik.
2. Tolak H0 jika t hitung > t tabel 2. Berdasarkan hasil pengolahan
atau t hitung < -t tabel data dan analisis terhadap 35
responden anggota UMKM
Binaan PPKM Wilayah
Rancaekek dan Cileunyi, maka
didapatkan jumlah skor total
sebanyak 996 atau sebesar
63,2% mengenai variabel
Kinerja. Hasil tersebut
menunjukan bahwa UMKM
Gambar 4. Kurva Uji T binaan PPKM Wilayah
Sumber: Data Olahan Penulis 2017 Rancaekek dan Cileunyi
memiliki kinerja usaha yang
Berdasarkan perhitungan di cukup besar, artinya mereka
atas, dapat diperoleh nilai t hitung memiliki kinerja yang cenderung
sebesar 5,725. Karena nilai t hitung naik.
(5,725) > t tabel (2,035), maka H0 3. Melalui uji regresi linier
ditolak. Artinya, terdapat pengaruh sederhana diperoleh Y = 0,192
Tingkat Literasi Keuangan terhadap + 0,953X berarti setiap kenaikan
Kinerja di UMKM Binaan PPKM 1 tingkat literasi keuangan akan
Wilayah Rancaekek dan Cileunyi. meningkatkan kinerja sebesar
0,953 kali. Berdasarkan hasil uji
KESIMPULAN DAN SARAN hipotesis diperoleh t tabel =
Berdasarkan hasil penelitian 2,305 dan hasil t hitung sebesar
yang telah dilakukan mengenai 5,725. Jadi t hitung lebih besar
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap dari t tabel (5,725 > 2,305) yang
Kinerja (Studi pada Anggota UMKM dapat diartikan bahwa Literasi
Binaan PPKM Wilayah Rancaekek dan Keuangan berpengaruh secara
Cileunyi), dapat diambil beberapa signifikan terhadap Kinerja
kesimpulan yang diharapkan dapat keuangan. Maka dalam

159
Almana : Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 1/ April 2019
ISSN 2579-4892 print/ ISSN 2655-8327 online

penelitian ini Ha diterima dan DAFTAR PUSTAKA


Ho ditolak. Adapun literasi Abor, J., & Quartey, P. (2010). Issues in
keuangan mempengaruhi SME Development in Ghana
profitabilitas sebesar 49,8% and South Africa. International
sedangkan 50,2% lain Research Journal of Finance
dipengaruhi oleh faktor lain and Economics.
yang tidak diteliti dalam Anggraeni, B. D. (2015). Pengaruh
penelitian ini. Tingkat LiteFrasi Keuangan
pemilik Usaha Terhadap
Berdasarkan hasil kesimpulan Pengelolaan Keuangan. Jurnal
yang telah diuraikan di atas, peneliti Vokasi Indonesia. Vol. 3, No. 1.
dapat memberikan saran yang kiranya Aribawa, D. (2016). Pengaruh literasi
dapat bermanfaat bagi pihak anggota keuangan terhadap kinerja dan
UMKM binaan PPKM wilayah keberlangsungan UMKM di
Rancaekek dan Cileunyi, yaitu: Jawa Tengah. Jurnal Siasat
1. Anggota UMKM binaan PPKM Bisnis (JSB). Vol 20, No. 1.
wilayah Rancaekek dan Cileunyi Carolynne, L. J. M., & Richard, M. S.
agar terus meningkatkan W. (2000). Conceptualizing
pengetahuan mengenai Financial Literacy Business
keuangan karena dilihat dari School Research Series.
hasil penelitian yang dilakukan Dahmen, P., and Rodríguez, E. (2014).
oleh peneliti menunjukan "Financial Literacy and the
bahawa tingkat literasi Success of Small Businesses:
keuangan di kalangan anggota An Observation from a Small.
UMKM binaan PPKM Wilayah Darmawan, D. (2013). Metode
Rancaekek dan Cileunyi masih Penelitian Kuantitatif. Bandung:
dalam kategori kurang baik. PT Remaja Rosdakarya.
Karena dilihat dari hasil Defisit, OJK, dan USAID. (2013 )
penelitian ini bahwa literasi Developing Indonesian
keuangan berpengaruh positif Financial Literacy Index.
terhadap kinerja keuangan Jakarta. USAID.
UMKM Development/R&D). Bandung:
2. Dilihat dari hasil penelitian Alfabeta.
Literasi Keuangan berpengaruh Huston, S. J. (2010). Measuring
positif terhadap Kinerja maka Financial Literacy. The Journal
perlu adanya perhatian khusus of Consumer Affairs, 44(2), 296-
dalam literasi keuangan ini. 317.
Saran penulis untuk Paguyuban Suci, Y. R. (2017). Perkembangan
Pengusaha Kecil Menengah UMKM Di Indonesia. Jurnal
(PPKM) untuk melakukan Ilmiah Cano Ekonomos. Vol. 6,
penelitian tambahan lebih lanjut No.1
mengenai pengetahuan Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
keuangan dan bagaimana Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
mengelola keuangan usaha Bandung: Alfabeta. Cet. 20.
agar kinerja usaha terus Suhartanto, D. (2014). Metode Riset
meningkat, dan dapat dilakukan Pemasaran. Bandung :
kerjasama dengan OJK selaku Alfabeta.
Otoritas Jasa Keuangan di
Indonesia agar tingkat
pengetahuan anggota UMKM
semakin bertambah.

160

Anda mungkin juga menyukai