PENDAHULUAN
yang rasional dan efektif (Kurihara, 2013). Menurut Atkinson dan Messy
perilaku keuangan yang lebih baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2013 (dalam OJK, 2017) membagi
well literate (21,84%), sufficient literate (75,69%), less literate (2,06%) dan not
manfaat, risiko, hak dan kewajiban dari produk dan layanan jasa keuangan
tersebut. Masyarakat yang well literate akan lebih mudah memahami informasi
dan mengakses industri jasa keuangan serta menentukan produk dan layanan
dan risiko produk. Namun, akses ke layanan keuangan bukanlah tujuan akhir
(Carpena, 2011).
Pusat Statistik, 2020). Hal ini berarti dari setiap 100 penduduk hanya sekitar
38 orang yang termasuk dalam kategori well literate, yaitu hanya 102.758.549
uang dan memahami produk dan jasa keuangan. Namun angka ini lebih baik
(sebanyak 21,8%) dan tahun 2016 (sebanyak 29,7%). Hal ini berarti tingkat
yang banyak.
Gambar 1. Indeks Literasi Keuangan Indonesia Tahun 2013, 2016 dan 2019
(OJK, 2017)
syariah di Indonesia juga masih rendah. Sejumlah 86,88% dari total penduduk
di Indonesia adalah beragama Islam (Badan Pusat Statistik, 2020), yang mana
total aset US$ 99 miliar (KNEKS, 2020). Banyaknya penduduk muslim ternyata
Menurut laporan OJK 2019, indeks literasi keuangan syariah di Indonesia baru
mencapai 8,93% yang mana angka tersebut mengalami kenaikan 0,83% dari
tahun 2016 yang hanya sebesar 8,1%. Persentase ini tentunya sangatlah
keuangan. Semakin tinggi literasi keuangan maka semakin tinggi pula inklusi
keuangan (OJK, 2017). Menurut World Bank (2014), terdapat korelasi positif
lebih besar dan meminimalisasi adanya kekhawatiran keuangan. Hal ini berarti
literasi keuangan syariah yang baik akan menggunakan produk dan jasa
mengalami kenaikan 0.83%. Hal ini berarti bahwa tingkat literasi keuangan
keuangan syariah.
literasi keuangan syariah dan inklusi keuangan syariah. Kesenjangan ini dapat
dianalisis dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat inklusi keuangan
bahwa faktor yang menentukan literasi keuangan syariah salah satunya adalah
kepribadian. Mengacu pada penelitian tersebut berarti terdapat faktor lain yang
banyak faktor yang mempengaruhi tingkat inklusi keuangan syariah yang mana
sebesar 9,00% (OJK, 2019). Semakin tinggi tingkat inklusi keuangan syariah,
syariah (Rahman, 2012). Melihat kondisi tersebut, perlu adanya usaha dari
prinsip syariah yang mengacu pada Al-Qur’an dan Hadist. Bank syariah
kegiatan usaha sejalan dengan prinsip ekonomi Islam. Selain berfokus pada
masyarakat luas (Herry & Khaerul, 2013). Hal yang membedakan antara bank
adalah riba (Nurhidayati & Si, 2020). Riba dalam segala bentuknya dilarang
bahkan dalam Al-Qur’an dijelaskan secara tegas. Seperti dalam surat Al-
Prinsip syariah adalah pondasi dari bank syariah dan karenanya tidak ada bank
pondasi dari bank syariah dan karenanya tidak ada bank syariah yang
konsep bank syariah sudah sesuai dengan prinsip syariah. Namun secara
praktis, masih terdapat banyak perbincangan mengenai sisi syariah dari bank
syariah.
di salah satu bank syariah di Bangladesh (Kari̇ m & Shetu, 2020) menjelaskan
tetapi harus menjadi prinsip dasar dalam bank syariah. Melihat hal tersebut,
yang mendasar antara bank syariah dan bank konvensional adalah terdapat
prinsip kepatuhan syariah yang harus dijalankan oleh bank syariah. Dengan
syariah yaitu Dewan Pengawas Syariah (DPS) dengan regulasi yang diatur
(Nurhisam, 2016).
pelayanan jasa, oleh karena itu reputasi bank sangat berpengaruh terhadap
marketing mix, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi
perbankan syariah. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Bobby (2019)
fitur dan fasilitas terhadap minat menggunakan produk pada bank syariah
yang diprioritaskan oleh nasabah bank syariah di Sudan daripada faktor lain
setelah Kota Surabaya yaitu dengan jumlah penduduk sekitar 2.654.448 jiwa.
Dari jumlah penduduk ini didominasi oleh penduduk muslim sebesar 96,77% .
yang jumlahnya 109 kantor (Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, 2021).
Hal ini tentunya menjadi perhatian dalam penelitian ini mengingat jumlah
penduduk muslim yang banyak tak sebanding dengan jumlah bank syariah
yang ada.
indeks literasi keuangan syariah tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 29,4% dari
total tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia. Namun masih terdapat gap
yang tinggi antara indeks literasi keuangan syariah dan inklusi keuangan
syariah di Jawa Timur dengan tingkat inklusi keuangan syariah yang hanya
kesenjangan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Jawa Timur. Perlu
diketahui lebih lanjut penyebab dari kesenjangan ini salah satunya dengan
inklusi keuangan syariah salah satunya dengan menjadi nasabah pada bank
syariah.
Kecamatan kepanjen
syariah yang menjadi salah satu penilaian dari reputasi dan minat masyarakat
persepsi kepatuhan syariah perlu diteliti lebih lanjut antara pengaruh keduanya
(secara simultan) dan pengaruh salah satunya dengan minat masyarakat untuk
(TPB) yang dikembangkan oleh Ajzen paling banyak diterapkan dan paling
memuaskan dalam mempelajari perilaku manusia dan psikologi. Theory of
dipengaruhi oleh niat yang kemudian dipengaruhi oleh sikap terhadap individu.
tentang suatu obyek dapat berupa opini yang belum tentu sesuai dengan
outcome (akibat atau hasil) dari perilaku tersebut. Maksudnya, semakin positif
dan semakin positif pula sikap individu tersebut terhadap suatu objek (Asep &
Purnana, 2021).
menggunakan theory planned behavior yang mana masih belum ada peneliti
yang meneliti hal ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
nasabah pada Bank Syariah. Hal ini yang menjadi latar belakang dituliskannya
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
bertujuan untuk:
Bank Syariah.
Bank Syariah.
1. Secara Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap
keuangan dan kepatuhan syariah pada bank syariah. Selain itu, penelitian
variabel Y minat menjadi nasabah pada bank syariah. Penelitian ini juga
2. Secara Praktis
di Indonesia.
Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab, berikut ini
BAB I : PENDAHULUAN
menjadi nasabah pada bank syariah. Kedua, rumusan masalah yang akan
dikaji dan diteliti yang mana pada penelitian ini mengambil 3 (tiga) rumusan
Syariah”. Ketiga, tujuan penelitian yang mana dalam penelitian ini bertujuan
bab.
metode pengumpulan data dan teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penelitian.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang terkait langsung
parsial dan simultan baik variabel literasi keuangan syariah dan good
3. Penelitian Jurnal Ahmad Fauzi dan Indri Murniawaty (2020), dengan judul
Tabel 1.
Studi Penelitian Terdahulu
tampak maupun yang tak tampak serta yang dirasakan maupun yang
spesifik dan tujuan baik yang disadari maupun tidak. Perilaku merupakan
stimulus atau objek yang masih tertutup yang berupa kesiapan untuk
bertindak.
melakukan suatu perilaku tertentu (Siti dan Haryani, 2012). Menurut Ajzen
a. Tingkat Rincian
Semakin tinggi tingkat rincian suatu intensi akan memperbesar
terdiri dari empat elemen yang disebut TACT, yaitu: Target (target
b. Stabilitas Intensi
c. Kendali Kemauan
tujuan.
diukur dengan empat elemen tingkat rincian TACT yang mana dalam
asumsi ini dijelaskan bahwa ketika mengukur niat atau intensi perilaku
terjadi konteks dan waktu yang sama maka dapat diukur pula perilaku
spesifik tetapi juga harus dapat meluaskan (generalisasi) satu atau lebih
Teori ini dikembangkan lebih lanjut oleh Ajzen (1985) menjadi Theory of
dan perilaku sepenuhnya berada dalam kontrol individu. Dalam teori ini
informasi yang tersedia yang kemudian secara eksplisit dan implisit akan
mempertimbangkan akibat dari perilaku tersebut. Dengan begitu, sikap
Dari ketiga variabel tersebut berasal dari tiga elemen yaitu keyakinan
keyakinan kontrol (control beliefs). Tiga elemen ini dipengaruhi oleh faktor
baik yang disenangi atau tidak disenangi terhadap suatu objek atau
2019).
masa lalu atau hasil dari sikap dan norma subjektif suatu individu
power).
perceived control).
Syariah
berikut:
a. Sikap Terhadap Bank Syariah
objek sikap.
b. Norma Subjektif
yaitu:
kelompok tersebut.
syariah.
1. Literasi Keuangan
Literasi keuangan yang biasa disebut juga dengan melek keuangan
keuangan yang baik jika dilihat dari sudut pandang konsumen akan
ekonomi baik secara lahir dan batin. Tujuan literasi keuangan syariah
dan akhirat.
(KNEKS, 2019). Menurut KNEKS 2019 terdapat dua bagian dari literasi
menurut KNEKS:
KETIDAKPASTIAN
Risiko
Kebutuhan Surplus/Defisit
Dharuriyat Mengelola Impian
(Maqashid Hutang atau (Qanaah)
Syariah) Investasi
PENDAPATAN
(Memastikan Halal dan Thoyyib)
dharuriyat yaitu untuk menjaga agama (hifdzud din), menjaga jiwa (hifdzun
nafs), menjaga keturunan (hifdzun nas), menjaga akal (hifdzul ‘aql) dan
kebutuhan dasar, maka akan terjadi yang namanya surplus atau defisit
(KNEKS, 2019).
adalah pengetahuan tentang prinsip dasar keuangan Islam dan fungsi bank
dengan kemampuannya.
(stimuli fisik) dan faktor fungsional (pengalaman yag berasal dari ingatan).
oleh bank syariah, tetapi merupakan prinsip dasar yang dijadikan pedoman
ketaatan bank syariah terhadap fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) yang
pada bank syariah secara menyeluruh (kaffah) (Asiyah, 2017). Selain itu,
reputasi bank dan akan berpotensi kehilangan nasabah potensial (Anwar &
Edward, 2016).
1. Riba, yaitu pengambilan tambahan secara batil baik dalam transaksi jual
(Antonio, 2017). Riba secara tegas dilarang dalam Islam karena dapat
menanggung beban orang lain (Karim, 2014). Allah juga melarang dan
yaitu:
tidak dapat diserahkan pada saat transaksi kecuali dengan aturan lain
dalam Islam.
syariah.
(2017) dalam lembaga keuangan syariah adalah tidak ada riba, zakat, tidak
ada haram, tidak ada gharar, tidak ada maysir dan takaful (aman). Dengan
1. Produk dan jasa bank syariah sesuai dengan prinsip syariah (tidak ada
3. Dana zakat pada bank syariah dihitung dan dikelola secara syariah.
akuntansi syariah.
8. Sumber dana bank syariah berasal dari dana yang halal menurut syariah.
Bank syariah disebut juga dengan bank Islam, adalah bank yang
penyaluran dana dan produk jasa. Bank syariah beroperasi dengan tidak
2010).
Islam adalah bentuk dari bank modern yang didasarkan pada hukum Islam
(uncertainty). Supaya tidak berada dalam kategori unsur riba, maka bank
Perbankan Syariah, bank syariah terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS)
menjalankan fungsi jasa keuangan (Nafik & Rofiul). Berikut adalah fungsi
syariah.
istishna’.
tiga pilar pokok dalam ajaran Islam, diantaranya adalah sebagai berikut:
perasaan halus manusia atau yang dijadikan agama oleh manusia dan
dijadikan pegangan (Menurut Hamka dalam buku Karim, 2014). Akidah
Berangkat dari konsep tiga pilar pokok ajaran Islam tersebut, secara
2003), yaitu:
zatnya, haram selain zatnya dan tidak sah akadnya. Transaksi yang
daging babi dan lain sebagainya. Transaksi yang haram selain zatnya
penipuan atau tadlis) dan prinsip tidak berbuat dzalim dan tidak
didzalimi (seperti taghrir, ihtikar, bai' najasy, riba, maysir dan riswah).
Transaksi yang tidak sah atau tidak lengkap akadnya seperti rukun
dan syarat tidak terpenuhi, terjadi ta'alluq (dua akad yang saling
dikaitkan) dan terjadi two in one (dua akad sekaligus) (Karim, 2014).
b. Prinsip keadilan
karena itu, konsep bagi hasil adalah konsep membagi keuntungan atau
c. Prinsip kesamaan
yang lainnya.
dana nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Giro adalah
1) Akad Wadiah
tersebut dikembalikan.
2) Akad Mudharabah
hukum syara’.
syara’. Secara umum akad jual beli dibedakan menjadi dua yaitu
ba’i naqdan dan ba’i muajjal. Ba’i naqdan, adalah jual beli yang
Khaerul, 2013).
c) Istishna’, adalah akad jual beli yang pembayarannya dilakukan
ijarah adalah bentuk barang dan jasa. Kata Ijarah secara bahasa
Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT). Harga sewa dan harga jual
tak berwujud.
imbalan.
Yang termasuk dalam jenis produk jasa bank syariah adalah sharf
(jual beli valuta asing), ijarah (sewa) dan produk jasa lainnya. Selain
itu, juga ada produk layanan bank syariah yang sangat erat dengan
minat menjadi nasabah pada bank syariah sebagai variabel dependen atau
diantaranya adalah:
2.3.1 Hubungan Variabel Literasi Keuangan Syariah Terhadap Minat Menjadi
antara literasi keuangan syariah dan keputusan menjadi nasabah pada bank
positif terhadap minat untuk menjadi nasabah pada bank syariah. Apabila
Kepatuhan Syariah
terlebih dahulu supaya tidak ada salah interpretasi terhadap bank syariah.
2.9 Hipotesis
dan masih harus dibuktikan kebenarannya (Gay & Diehl, 1992). Hipotesis pada
Hipotesis akan teruji apabila semua peristiwa dan gejala yang terjadi dalam
adalah:
konsep penelitian untuk memperoleh data yang valid dan sesuai dengan tujuan
untuk menjadi nasabah pada bank syariah. Selain itu, dalam penelitian ini juga
populasi dan sampel memakai instrumen penelitian, yang kemudian data akan
(Sugiyono, 2013).
Penelitian ini bersifat konkrit, teramati dan terukur sesuai dengan metode
pengaruh lain dalam kondisi yang terkendali, yaitu pengaruh variabel X (literasi
keuangan syariah dan persepsi kepatuhan syariah) terhadap variabel Y (minat
dependen) yang mana masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
Malang yang terdiri dari 30 Kecamatan dan (BPS Kabupaten Malang, 2021).
kesenjangan antara jumlah bank syariah baik BUS dan BPRS dengan bank
Selain itu, lokasi adanya bank syariah di wilayah ini belum tersebar secara
daerah yang didominasi oleh wilayah pedesaan. Disamping itu juga pemilihan
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan, yaitu dimulai pada
bulan Maret sampai bulan April tahun 2022. Adapun timeline atau jadwal
atau nilai objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat).
kepatuhan syariah.
Islam.
adalah minat menjadi nasabah pada bank syariah. Dalam penelitian ini,
dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen 1975 dengan tiga indikator utama,
yang terdiri dari subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang kemudian
Populasi dapat berupa benda mati atau benda hidup yang mempunyai sifat-
sifat dapat diamati dan diukur (Syahrum & Salim, 2012). Populasi dalam
Malang, 2021).
ini disebut dengan responden. Untuk menentukan sampel diperlukan cara atau
langkah untuk menentukan sumber data yang disebut dengan teknik sampling
(Syahrum & Salim, 2012). Secara garis besar terdapat dua teknik pengambilan
(Sugiyono, 2013).
sama pada setiap populasi untuk menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2013).
Teknik probability sampling dibagi menjadi empat jenis yaitu: simple random
yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu
penentuan jumlah sampel penelitian menurut Joseph F. Hair JR. dkk., dalam
jumlah indikator dari semua variabel penelitian. Dalam penelitian ini terdapat
tiga variabel dengan 16 indikator, dengan demikian jumlah minimal
160 responden.
dapat diperoleh (Arikunto, 2010). Secara garis besar, sumber data penelitian
dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder
(Sumadi, 1987). Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
1. Sumber data primer, yaitu data yang menjadi sumber utama untuk
merupakan jenis penelitian kuantitatif, oleh karena itu sumber data primer
Google Form.
2. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data yang tidak
data primer (Sumadi, 1987). Sumber data sekunder dari penelitian ini
dengan tujuan penelitian, ketersediaan waktu, tenaga dan biaya bagi peneliti
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan
menggunakan kuesioner.
atau pertanyaan dengan topik tertentu yang diberikan kepada responden untuk
pengumpulan data yang efektif dan efisien apabila peneliti mengetahui pasti
variabel yang diukur dan yang diharapkan dari responden (Sugiyono, 2013).
secara tertulis kepada responden (Syahrum & Salim, 2012). Kuesioner yang
penelitian yang akurat. Oleh karena itu, setiap instrumen penelitian harus
menurut (Sarwono, 2006) yaitu tipe skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
hasil pengukuran data yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta
penyusunan skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala likert adalah
skala yang digunakan dalam penelitian yang mengukur sikap (Sarwono, 2006).
Sikap ini biasanya akan diekspresikan mulai dari nilai yang sangat negatif,
netral sampai ke sangat positif. Berikut penjelasan mengenai skala likert yang
statistik (Syahrum & Salim, 2012). Analisis data dalam penelitian ini
penelitian (Rinaldi, dkk., 2020). Analisis data pada penelitian ini menggunakan
1. Uji Validitas
ada di kuesioner valid atau tidak. Jika dianggap tidak valid, maka
valid.
2. Uji Reabilitas
penelitian dapat dipercaya dan diandalkan (Widi R., 2011). Dengan uji
reabilitas akan diketahui konsistensi suatu instrumen penelitian apabila
5%.
interval dan rasio) dan model regresi, uji asumsi klasik harus dipenuhi
homogen dan tidak terdapat asumsi klasik. Dalam penelitian ini termasuk
dalam statistik parametrik dan model regresi maka terdapat beberapa jenis
a. Uji Normalitas
atau 0,05 dan lebih besar dari p-value maka data berdistribusi normal.
Sedangkan jika nilai kurang dari 5% atau 0,05 dan p-value lebih besar,
b. Uji Homogenitas
c. Uji Multikolinearitas
regresi linier berganda bahwa terjadi korelasi linier yang erat antar
variabel bebas (Rinaldi, dkk., 2020). Dalam pengujian ini, apabila nilai
multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
linie (Nurhidayati & Si, 2020). Pengujian ini dilakukan dengan uji
signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05, maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
e. Uji Autokorelasi
Y = α + βX + ε
Keterangan:
Y = Variabel Dependen
β = Konstanta (kemiringan/gradient)
X = Variabel Independen
Apabila β=0 maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
variabel Y.
Y = α + β1X1 + β2X2 + ε
variabel Y.
6. Uji Hipotesis
hipotesis dalam penelitian ini melalui 3 pengujian, yaitu uji F (simultan), uji
a. Uji F
apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka berarti bahwa variabel independen
kesalahan 5% (α = 0,05).
b. Uji t
pengujian ini apabila nilai thitung > ttabel, maka berarti bahwa variabel
dependen.
dependen.