Anda di halaman 1dari 8

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 436-443

Efektivitas Inklusi Keuangan Syariah dalam Meningkatkan Pemberdayaan


UMKM (Studi Pada BMT Dasa Tambakboyo)
Novia Yusfiyanti Laili 1), Rohmawati Kusumaningtias2)
1,2
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
*Email korespondisi: novialaili16080694030@mhs.unesa.ac.id

Abstract
This study aims to determine the effectiveness of Islamic financial inclusion in Baitul Maal Wat Tamwil Dana
Usaha Syariah Tambakboyo (BMT Dasa) in increasing the empowerment of MSMEs. The research method used
is qualitative with a phenomenological approach. The results of this study indicate that BMT has implemented
Islamic financial inclusion well. Social capital plays a role in the implementation of financial inclusion. Social
capital in the form of value and trust, human capital, financial capital and physical capital. BMT has provided
many facilities so that MSMEs can obtain funding and can be used to develop businesses and improve the economy
as a whole. Supervision conducted by BMT Dasa has also been carried out well, but BMT does not provide
training for its customers. Though the training is very important for customers, especially MSMEs.

Keywords : Islamic Financial Inclusion, BMT, MSMEs.

Saran Sitasi: Laili, N. Y., Kusumaningtias, R. (2020). Efektivitas Inklusi Keuangan Syariah dalam
Meningkatkan Pemberdayaan UMKM (Studi Pada BMT Dasa Tambakboyo). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,
6(03), 436-443. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v6i3.1204

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v6i3.1204

1. PENDAHULUAN sudah mencapai 67,8% dan inklusi keuangan syariah


Inklusi keuangan merupakan suatu proses yang hanya 11,1%. Dikutip dari laman Republika.co.id
mengacu pada mudahnya akses, ketersediaan serta (2019) tingkat inklusi keuangan konvensional pada
penggunaan sistem keuangan formal, seperti layanan tahun 2019 mencapai 76,19% dan tingkat inklusi
perbankan untuk semua orang (Sarma, 2008). keuangan syariah sebesar 9%. Berdasarkan data
Indonesia menggunakan inklusi keuangan sebagai Badan Pusat Statistik (2010) jumlah penduduk muslim
strategi nasional yang digunakan dengan harapan di Indonesia merupakan populasi terbanyak yaitu
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi (Nengsih, sebesar 87,18% dari jumlah total penduduk, tetapi
2015). Pelaksanaan inklusi keuangan juga beriringan ternyata tidak banyak yang sudah memanfaatkan
dengan literasi keuangan. Berdasarkan Strategi produk serta layanan keuangan syariah. SNLKI
Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) menitikberatkan sasaran kegiatannya pada kelompok-
seseorang dikatakan well literate apabila memiliki kelompok tertentu, salah satunya pada Usaha Mikro,
pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga, produk Kecil dan Menengah (UMKM). Sasaran prioritas
dan layanan keuangan serta mengetahui fitur, manfaat diharapkan dapat digunakan untuk mencapai target
dan risiko layanan keuangan. Masyarakat yang well literasi serta inklusi keuangan di Indonesia.
literate cenderung memiliki kemampuan dalam Menurut Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro
mengelola keuangan untuk mendukung Kecil dan Menengah (2008) dengan adanya UMKM
kesejahteraannya. Terciptanya masyarakat yang well yang merupakan salah satu penggerak yang
literate dan financially inclusive diharapkan pada berkontribusi dalam perekonomian diharapkan dapat
akhirnya akan mendukung pembangunan ekonomi membantu menciptakan peningkatan ekonomi.
(Otoritas Jasa Keuangan, 2017). Perkembangan UMKM dapat menciptakan lapangan
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (2017) kerja dan menyumbang Produk Domestik Bruto
tingkat inklusi keuangan konvensional di Indonesia (PDB), sehingga keberadaan UMKM merupakan hal

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 437
yang penting. Potensi dari UMKM tidak akan berjalan Menurut Indraswari & Fauzi (2017) BMT
dengan baik tanpa dukungan dari sektor perbankan. merupakan lembaga yang muncul dari peran aktif
Perbankan merupakan lembaga yang berperan penting masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan
sebagai lembaga intermediasi agar dapat mendorong juga menjalankan fungsi sosial untuk
pertumbuhan ekonomi serta mengentaskan mensejahterakan masyarakat. Didukung dengan fokus
masyarakat dari garis kemiskinan (Azwar, 2017). BMT sebagai perpanjangan tangan dari lembaga
Kenyataan dilapangan yang dikutip dari situs web perbankan untuk dapat menyalurkan pendanaan
Detik Finance (2019) yang merujuk dari data Bank kepada masyarakat yang unbankable. Menurut
Indonesia serta OJK mengungkapkan bahwa hanya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
30% dari total lebih dari 60 juta UMKM yang sudah (2019) BMT di Indonesia dapat dibilang mengalami
memanfaatkan layanan keuangan perbankan. pertumbuhan yang cukup pesat, saat ini telah berdiri
Kurangnya perhatian pada UMKM dikarenakan sekitar 4.500 unit. LKMS salah satunya BMT
perbankan harus menerapkan prinsip kehati-hatian memiliki peran sebagai lembaga pembiayaan bagi
ketika memberikan atau menyalurkan kredit pada usaha mikro yang menjadi salah satu pilar utama
nasabah (Rifa’i, 2017). Kompetensi manajemen ekonomi nasional (Susilo, 2015). Salah satu BMT
syariah didasarkan prinsip-prinsip hukum Islam, yang berlokasi di Kecamatan Tambakboyo,
kemampuan untuk memimpin, juga menjalankan Kabupaten Tuban yaitu BMT Dana Usaha Syariah
tugas didasarkan pada perspektif Islam juga ikut (BMT Dasa) memiliki perkembangan yang cukup
mempengaruhi pengembangan UMKM (Sumadi, S., pesat, seperti dijelaskan pada Tabel 1:
& Muliasari, D. 2019). Tabel 1 Perkembangan BMT Dana Usaha Syariah
Inklusi keuangan merupakan program yang Tambakboyo Kabupaten Tuban
ditujukan untuk masyarakat in the bottom of pyramid Tahun 2013 - 2018
dalam menggunakan jasa keuangan (Marlina & Jumlah Jumlah
Rahmat, 2018). Menurut penelitian yang dilakukan Tahun Anggota per Penyaluran
oleh Jauhari (2015) inklusi keuangan merupakan orang Pembiayaan
upaya untuk mempermudah akses layanan perbankan 2013 3.040 Rp 1.920.500.654
untuk masyarakat serta UMKM. Perkembangan 2014 3.520 Rp 2.463.039.143
inklusi keuangan di Indonesia diharapkan dapat 2015 4.015 Rp 2.908.797.949
meningkatkan perberdayaan pada UMKM. Besarnya 2016 4.489 Rp 3.258.568.411
akses, kemampuan, kesesuaian serta dampak yang 2017 4.726 Rp 4.370.403.298
terjadi setelah menggunakan jasa keuangan digunakan 2018 5.055 Rp 5.269.026.751
sebagai indikator inklusi keuangan (Bank Indonesia, Sumber: Dokumen internal BMT Dana Usaha Syariah
2014). (Dasa)
. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan Berdasarkan data dari Tabel 1 jumlah anggota
oleh Muheramtohadi (2017) menyatakan bahwa dari BMT Dasa terus mengalami peningkatan yang
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dapat berfungsi berasal dari nasabah produk simpanan dan
sebagai lembaga pemberdayaan UMKM. Menurut pembiayaan. Pembiayan yang diberikan kepada
Susilo (2015) perbankan syariah serta Lembaga nasabah dengan menggunakan akad mudharabah.
Keuangan Mikro Syariah (LKMS) adalah institusi Berdasarkan tabel 1 juga diketahui pada tahun 2013
perbankan yang memiliki potensi dalam melakukan hingga tahun 2018 jumlah pembiayaan yang berikan
percepatan inklusi keuangan syariah. Penelitian yang melalui akad mudharabah mengalami kenaikan. Peran
dilakukan oleh Marthasari (2019) menyatakan yang ditunjukkan oleh BMT sebagai alternatif
perbankan syariah memiliki regulasi yang mengikat pembiayaan bagi UMKM dapat dikatakan memiliki
dan tidak efektif jika harus menjangkau UMKM yang respon positif. Kepercayaan yang didapat antara
jumlahnya banyak dengan modal yang dibutuhkan nasabah dan BMT dapat dilihat dari dana yang telah
hanya sampai 20 juta saja. Salah satu solusi mengatasi dipercayakan BMT kepada pelaku usaha agar dapat
hal tersebut, terdapat Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) meningkatkan produktivitas pelaku usaha (Asfino &
yang dalam menjalankan usahanya berfokus pada Prabowo, 2019). Pekembangan yang telah dicapai
segmen masyarakat menengah kebawah dan usaha oleh BMT layak untuk diperhitungkan dalam
mikro agar dapat memperoleh pembiayaan. meningkatkan perekonomian.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 438
Berdasarkan fenomena terkait pembiayaan yang hubungan baik antara BMT Dasa dan nasabah,
diberikan BMT Dasa penulis tertarik untuk sehingga peran modal sosial diperlukan dalam
mengetahui tingkat efektivitas inklusi keuangan menjalankan program inklusi keuangan syariah untuk
syariah di BMT Dasa Kecamatan Tambakboyo, mencapai permberdayaan UMKM. Target
Kabupaten Tuban. Tuban merupakan salah satu kota pemberdayaan UMKM menurut Supriyanto (2012)
di Provinsi Jawa Timur dan menempati urutan ke-5 mengacu pada peningkatan produktivitas, tenaga
yang mempunyai persentase penduduk miskin sebesar kerja, produksi maupun pendapatan. Strategi yang
16,87% (Badan Pusat Statistik, 2017). Kabupaten tepat merupakan hal yang penting dalam
Tuban terus berupaya untuk menurunkan tingkat meningkatkan pemberdayaan UMKM, salah satunya
kemiskinan tersebut, salah satunya dengan melalui bantuan pembiayaan, sehingga program
pemberdayaan UMKM. Dikutip dari website inklusi keuangan merupakan hal yang penting.
Pemerintah Kabupaten Tuban pada tahun 2017, Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat
pemerintah Kabupaten Tuban memperoleh mengeksplorasi pemahaman dan wujud strategi
penghargaan Piala Natamukti dari International inklusi keuangan syariah yang dijalankan oleh BMT
Council for Small Business (ICSB) Indonesia dan Dasa dengan hasil yang diperoleh atau dampak yang
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dirasakan oleh UMKM. Sehingga dengan mengetahui
(KUKM). Penghargaan Natamukti tersebut diraih atas porsi kontribusi inklusi keuangan syariah, BMT dapat
kesuksesan Pemkab Tuban dalam mendorong terus berupaya dan menjaga agar inklusi keuangan
keberlangsungan UMKM. dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan salah satunya memberdayakan UMKM. Hasil dan
oleh Marlina & Rahmat (2018) menunjukkan bahwa kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini tidak
LKS dapat mengimplementasikan inklusi keuangan dimaksudkan untuk digeneralisasi.
bagi para pelaku UMKM yang unbankable di
Tasikmalaya dengan program tabungan mahasiswa, 2. METODE PENELITIAN
pembiayaan mikro, sosialisasi produk perbankan dan a. Jenis Penelitian
pendampingan marketing. Penelitian lain yang Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
dilakukan Khatimah (2016) menunjukkan bahwa kualitatif. Menurut Sugiyono (2008) penelitian
strategi inklusi keuangan yang telah diterapkan oleh kualitatif digunakan ketika ingin meneliti suatu objek
BMT Syariah Riyal telah berkontribusi meningkatkan secara apa adanya dan tidak ada manipulasi sehingga
inklusi keuangan dan mengembangkan layanan keadaan objek akan tetap sama dari peneliti masuk
pemasarannya. Penelitian yang telah dilakukan oleh hingga selesai meneliti objek tersebut. Pendekatan
Nengsih (2015) juga menunjukkan bahwa perbankan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
syariah telah mampu menjadi garda depan yang ikut fenomenologi. Pendekatan fenomenologi bermaksud
berkontribusi dalam peningkatan inklusi keuangan di untuk menggali informasi dari orang yang telah
Indonesia. Penerapan inklusi keuangan juga didukung mengalami kejadian atau pengalaman individu terkait
oleh produk perbankan syariah yang dalam kegiatan suatu hal. Alasan peneliti menggunakan pendekatan
operasionalnya berdasarkan pada prinsip-prinsip tersebut untuk mengetahui lebih dalam mengenai
Islam dan mengutamakan rasa kemaslahatan. gambaran program inklusi keuangan syariah yang
Berdasarkan uraian fenomena inklusi keuangan dijalankan oleh BMT Dasa serta dampak yang
syariah di BMT, penulis tertarik untuk mengetahui dirasakan oleh UMKM setelah mendapatkan sumber
tingkat efektivitas inklusi keuangan syariah dalam pendanaan dari BMT.
meningkatkan pemberdayaan UMKM dan ingin b. Tempat dan Waktu Penelitian
melakukan penelitian di BMT Dasa yang berada di Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga
Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. BMT Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yaitu pada BMT
Dasa telah berdiri sejak tahun 2006 dan sampai saat Dana Usaha Syariah (Dasa) yang berada di Jl. Raya
ini telah memiliki 5 cabang yang tersebar dibeberapa Tuban – Semarang Km. 30, Desa Kenanti, Kecamatan
kecamatan yang ada di Tuban. Melihat dari aspek Tambakboyo, Kabupaten Tuban, dan UMKM yang
pembiayaan yang diberikan BMT Dasa juga mendapatkan pendanaan dari BMT Dasa. Penelitian
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan yaitu
pembiayaan harus diimbangi dengan sinergi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 439
dimulai pada tangga 20 April 2020 hingga bulan Mei langkah dalam analisis data dilakukan dengan
2020. mereduksi data yaitu meringkas hal-hal pokok dari
c. Fokus Penelitian hasil wawancara yang menjadi fokus penelitian. Hal
Penelitian ini berfokus pada program inklusi pokok dari hasil penelitian mencakup program inklusi
keuangan syariah yang telah dijalankan oleh BMT keuangan syariah dan program pemberdayaan
Dasa, dan dampak yang dirasakan oleh nasabah dalam UMKM yang dijalankan oleh BMT Dasa. Gambaran
hal ini yaitu UMKM setelah mendapat bantuan pokok yang telah diperoleh akan menjadi pusat
pendanaan dari BMT. perhatian peneliti selanjutnya agar dapat memudahkan
d. Jenis dan Sumber Data dalam pengumpulan data.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini Langkah kedua setelah melakukan reduksi data
yakni data primer yang diperoleh peneliti secara adalah menyajikan data. Penyajian data dilakukan
langung dari hasil observasi maupun wawancara. Data dengan mendeskripsikan program inklusi keuangan
sekunder berupa data yang tidak secara langsung syariah dengan melihat akses yang diberikan,
diperoleh peneliti atau berupa dokumen penggunaan dan kesesuaian yang dikaitkan dengan
e. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian modal sosial. Pemberdayaan UMKM dilihat dari
Teknik pengambilan subjek penelitian dengan kondisi UMKM setelah mendapatkan pembiayaan
menggunakan pertimbangan tertentu yang dianggap yang dapat meliputi bertambahnya produk, tenaga
sesuai. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada kerja maupun pengetahuan yang didapat dari pelatihan
BMT Dasa serta pada UMKM yang telah yang biasanya tersedia. Penyajian data yang telah
mendapatkan pendanaan dari BMT Dasa. Informan dilakukan dapat memudahkan peneliti dalam
yang menjadi narasumber meliputi ketua pengawas penarikan kesimpulan terkait efektivitas program
BMT Dasa yaitu Bapak Widi, ketua pengurus BMT inklusi keuangan syariah. Efektif dimaksudkan
Dasa yaitu Bapak Rofiq, pengelola administrasi BMT dengan kesesuaian program dan hasil yang diperoleh
Dasa yaitu Mbak Ulfa dan Bapak Sofyan yang dari inklusi keuangan syariah. Langkah selanjutnya
merupakan UMKM yang menjadi nasabah dari BMT peneliti melakukan penarikan kesimpulan dalam
Dasa. bentuk narasi serta melakukan verifikasi informasi
f. Teknik Pengumpulan Data yang telah diperoleh kepada narasumber.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data dengan cara melakukan observasi atau 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengamatan secara langsung. Teknik wawancara a. Inklusi Keuangan
menggunakan wawancara semi terstruktur yang Baitul Maal Wat Tamwil merupakan salah satu
bertujuan untuk membantu mengungkapkan hal-hal lembaga keuangan mikro yang muncul dari peran aktif
yang terjadi pada narasumber. Teknik pengumpulan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan
data lainnya yang digunakan yaitu dengan studi mensejahterakan masyarakat. Fokus dari BMT yang
dokumen seperti catatan tentang suatu peristiwa. merupakan perpanjangan tangan dari lembaga
g. Teknik Uji Validitas Data perbankan mendukung penyalurkan pendanaan pada
Pengujian validitas data yang diperlukan dalam masyarakat yang unbankable. Inklusi keuangan
penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. merupakan suatu program yang diberikan oleh
Triangulasi sumber dilakukan dengan memeriksa data pemerintah agar layanan keuangan dapat dijangkau
yang didapatkan dari berbagai sumber. Triangulasi oleh seluruh lapisan masyarakat. Implementasi dalam
teknik dilakukan dengan pengecekan data inklusi keuangan, terdapat beberapa indikator antara
menggunakan cara atau teknik yng berbeda dalam lain ketersediaan atau akses layanan keuangan untuk
perolehannya. Triangulasi waktu yang dilakukan masyarakat, kemampuan masyarakat dalam
dengan cara melakukan pengecekan data dalam waktu menggunakan layanan keuangan, kesesuaian layanan
yang berbeda. keuangan dengan kebutuhan masyarakat serta dampak
h. Teknik Analisis Data yang terjadi setelah masyarakat mendapatkan layanan
Teknik analisis data dalam penelitian ini keuangan.
menggunakan model Miles and Huberman (Sugiyono, Penelitian ini menggunakan teori modal sosial
2008). Analisis data dilakukan ketika pengumpulan untuk melihat pengaruh aspek modal sosial dalam
data berlangsung sampai dengan selesai. Langkah- penerapan inklusi keuangan syariah di BMT Dasa.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 440
Berikut adalah temuan peneliti di lapangan terkait keuangan syariah di BMT Dasa yang digambarkan
adanya modal sosial dalam pelaksanaan inklusi dalam bentuk Gambar 1:
Modal Sosial
• Kualitas
▪ Survei kesesuaian produk dan
kebutuhan nasabah OUTPUT
• Akses • Pengurangan
• Penggunaan Kemiskinan
Nilai & • Kesejahteraan
Kepercayaan ▪ Jemput bola
▪ Literasi keuangan Bagi BMT
• Kualitas • Keanggotaan
▪ Survei kesesuaian produk dan bertambah
kebutuhan nasabah • Penyaluran
▪ Penelusuran masalah Pembiayaan
• Kemudahan Pembayaran : bertambah
Finansial ▪ Persyaratan
Bagi UMKM
▪ Kecepatan Pencairan
• Kemudahan
▪ Flexibilitas Pelunasan
memperoleh
pendanaan

Fisik • Pengawasan & Pelatihan


Manusia

Gambar 1. Modal Sosial dalam Penerapan Inklusi Keuangan Syariah di BMT Dasa
Sumber : Data diolah

b. Nilai dan Kepercayaan Kemampuan menggunakan jasa keuangan


Akses atau ketersediaan layanan keuangan Nasabah atau UMKM yang telah mendapat
Akses merupakan hal utama yang diperlukan kemudahan akses layanan keuangan juga perlu
dalam menjalankan inklusi keuangan. Semakin mengetahui tentang produk yang yang diberikan oleh
terbukanya akses layanan keuangan diharapkan BMT atau yang akan diambil oleh oleh UMKM.
UMKM akan mendapatkan bantuan modal dengan Peningkatan akses diharapkan juga diimbangi dengan
lebih mudah dan dapat digunakan dalam peningkatan literasi keuangan, sehingga UMKM atau
memberdayakan usahanya. Strategi yang tepat secara umum masyarakat dalam memanfaatkan
diperlukan untuk membuka akses agar layanan layanan keuangan juga diimbangi dengan
keuangan dapat dijangkau oleh UMKM. BMT Dasa pengetahuan dari produk tersebut. Salah satu cara
membuka akses layanan keuangan dengan cara untuk mendukung peningkatan literasi keuangan
menggunakan strategi mendirikan lembaga keuangan dilakukan pada saat petugas BMT melakukan jemput
mikro yang berdekatan dengan pusat ekonomi atau bola. Petugas akan memberikan promosi program
pasar, karena di pasar tentu terdapat unit-unit usaha serta produk-produk yang dimiliki oleh BMT.
mikro yang perlu mendapatkan pendanaan untuk Edukasi layanan keuangan yang diberikan
mengembangkan usahanya. BMT dengan merupakan hal yang penting agar nasabah dapat
menggunakan sistem jemput bola juga memudahkan menggunakan layanan keuangan dengan baik. Hal
UMKM untuk mendapatkan akses layanan keuangan. tersebut dapat dilakukan dengan baik oleh BMT Dasa
Petugas akan datang memberikan sosialisasi kepada karena mereka mempunyai sistem jemput bola,
calon nasabah secara langsung terkait dengan produk sehingga mereka dapat mendatangi dan
dari BMT. Pendaftaran untuk menjadi anggota juga menyampaikan informasi secara langsung kepada
dapat dilakukan saat itu juga setelah calon nasabah calon nasabah.
mempersiapkan persyaratan yang diperlukannya, Kesesuaian produk dengan kebutuhan UMKM
sehingga pedagang tidak perlu datang ke kantor BMT. Produk yang dimiliki oleh BMT harus dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan agar dapat menarik

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 441
minat masyarakat. BMT yang telah menyesuaikan diambil, begitupun dengan pinjaman, apabila sudah
programnya dengan kebutuhan masyarakat, maka menjadi nasabah lama pencairan dapat dilakukan
BMT telah membuka akses dan membantu UMKM dengan cepat. Pendanaan untuk nasabah baru
dalam memenuhi kebutuhan pendanaannya. diperlukan survei mendalam terlebih dahulu, setelah
Penyesuaian program dapat dilakukan melalui survei, diputuskan akan memberi pinjaman maka dalam
maupun dengan mendengar masukan-masukan dari waktu sekitar 3 hari pinjaman tersebut sudah dapat
para anggota. dicairkan. BMT Dasa memberikan modal fisik dalam
Penyesuaian yang dilakukan dapat menciptakan hal finansial berupa kecepatan pencairan dana,
sinergi yang baik antara BMT dengan nasabah. Selain sehingga nasabah dapat dengan segera memanfaatkan
bergabung untuk mendapatkan pendanaan, nasabah dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan
juga ikut membantu dalam perkembangan BMT. ekonominya.
Sehingga nasabah akan mendapatkan permodalan atau Fleksibilitas Pelunasan
mendapatkan produk yang sesuai dengan BMT telah memberikan banyak kemudahan
kebutuhannya dan BMT mendapat masukan-masukan untuk membantu masyarakat dalam memperoleh
dari nasabah agar dapat terus berkembang. Sinergi layanan keuangan perbankan, selain dalam hal
maupun kesesuaian antara BMT dengan nasabah pinjaman juga pada saat melakukan pelunasan. BMT
dapat dilihat dari jumlah keanggotaan yang terus terkadang memberikan kelonggaran berupa
bertambah, penyaluran pembiayaan yang meningkat penundaan pembayaran dengan cara melakukan
serta dapat terbantunya UMKM setelah mendapatkan komunikasi dengan petugas dan menjelaskan
permodalan. permasalahan yang sedang dihadapi. Pelunasan
Keberadaan BMT Dasa sudah cukup angsuran juga dapat dilakukan setiap hari sehingga
berkontribusi dalam meningkatkan permodalan bagi tidak memberatkan nasabah karena mereka rata-rata
UMKM, baik bagi usaha mikro maupun menengah. menggunakan sistem menabung. Suatu saat ketika
Namun kontribusi yang diberikan pada usaha kecil mereka membutuhkan maka akan dikurangkan dari
dan menengah tergolong sedikit karena pendanaan tabungan yang mereka punya, sehingga dengan
yang diajukan hanya sekitar sampai dua puluh jutaan menggunakan sistem menabung nasabah seperti
saja dan selain pendanaan yang berasal dari BMT UMKM akan lebih ringan dalam pelunasannya.
mereka juga memiliki sumber pendanaan lain yang Model permodalan yang dilakukan oleh UMKM,
berasal dari perbankan formal. Pada usaha mikro selain dengan melakukan pinjaman yaitu dengan
seperti pedagang di pasar mereka akan lebih terbantu. menabung, karena dengan menabung akan terasa lebih
Penyebabnya antara lain karena pedagang pasar ringan dilakukan daripada harus mengangsur setiap
sumber permodalannya lebih kecil. bulan dalam jumlah yang besar. BMT Dasa telah
c. Modal Finansial memudahkan UMKM dalam memilih pendanaan
Kemudahan Persyaratan yang disanggupinya. Banyaknya kemudahan yang
Persyaratan yang perlu dipenuhi ketika ingin berikan oleh BMT Dasa dengan harapan masyarakat
menjadi nasabah dari BMT Dasa, baik untuk dapat terbantu perekonomiannya, karena yang
menabung maupun mengajukan pinjaman telah sebelumnya tidak dapat menjangkau layanan
diberikan kemudahan. Kemudahan tersebut berupa keuangan perbankan sekarang mampu mendapatkan
sistem jemput bola yang memudahkan nasabah dalam pendanaan untuk mengembangkan usahanya.
bertransaksi sehingga tidak perlu datang ke kantor, d. Modal Fisik Manusia
serta kemudahan dalam pengajuan persyaratan kredit Pengawasan dan Pelatihan
maupun agunan. Agunan tergantung dari nilai UMKM tentu berharap agar usahanya terus
pinjaman yang diajukan. berkembang, dapat berkarya secara mandiri dan
Kecepatan Pencairan mampu bersaing. BMT Dasa dengan adanya inklusi
BMT Dasa dalam melakukan pencairan dana keuangan dan modal sosial diharapkan mampu
juga bisa dilakukan dengan cepat. Jika menggunakan mewujudkan hal tersebut. UMKM yang sebelumnya
sistem menabung ketika ingin mengambil sebagian tidak dapat menjangkau layanan keuangan dari
dari jumlah tabungan tidak perlu datang ke kantor dan perbankan sekarang mampu menjangkau layanan
hanya perlu menyampaikan pengambilan tersebut keuangan yang disediakan oleh BMT untuk keperluan
kepada petugas maka di hari berikutnya sudah dapat usahanya. Pengawasan dan pelatihan dari BMT Dasa

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 442
dirasa perlu dalam menjalankan pemberdayaan dalam hal melengkapi barang pendukung yang ada
UMKM yang telah menjadi nasabahnya. BMT Dasa ditoko, tetapi untuk barang utama, tidak terlalu
dalam praktiknya telah melakukan pengawasan, menunjang karena kontribusinya kecil. Kemudahan
namun dalam memberikan pelatihan masih belum yang telah disediakan BMT Dasa mulai dari
dilaksanakan. Pelatihan sebenarnya merupakan hal persyaratan hingga pembayaran membuat UMKM
yang penting, setelah mendapatkan pendanaan, terbantu dalam meningkatkan usahanya, baik dana
nasabah atau pelaku usaha perlu diberikan pelatihan. tersebut akan digunakan sebagai pelengkap maupun
Pelatihan dapat berupa pendampingan usaha maupun modal utama.
sosialisasi pengelolaan keuangan, sehingga setelah
mendapatkan pendanaan dan pelatihan UMKM dapat 4. KESIMPULAN
memanfaatkan wawasan yang diperoleh untuk Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan,
membantu meningkatkan kinerja usahanya. BMT Dasa telah menjalankan program inklusi
Pengawasan yang dilakukan oleh BMT juga tidak keuangan syariah dengan baik, begitupun dengan
kalah penting. BMT perlu mengawasi penggunaan literasi keuangan, namun masih belum maksimal
dana yang telah disalurkan kepada UMKM agar dalam memberikan pendampingan kepada nasabah.
digunakan dengan baik sehingga usahanya dapat terus Praktik dari program inklusi keuangan syariah dengan
berkembang. Oleh karena itu pelatihan dan menggunakan modal sosial tercermin dari indikator-
pengawasan merupakan hal yang penting dan dalam indikator inklusi keuangan yang telah dilaksanakan.
menjalankannya diperlukan strategi yang tepat agar Akses layanan keuangan syariah yang disediakan oleh
dapat memberdayakan UMKM. Pendanaan yang BMT Dasa cukup berkontribusi dalam memberikan
disalurkan oleh BMT, sedikit banyak dapat permodalan bagi mayarakat khususnya bagi pedagang
memberikan kontribusi bagi perkembangan UMKM. atau UMKM. Program inklusi keuangan syariah,
Besaran kontribusi yang diberikan tergantung pada mampu memberikan kemudahan UMKM dalam
jenis usaha yang dijalankan oleh nasabah, karena menjangkau layanan keuangan. Selain mendapatkan
biasanya penyaluran pendanaan yang dilakukan oleh permodalan, UMKM juga diberikan kemudahan
BMT tergolong kecil hanya sampai 20 jutaan saja, dalam melakukan angsuran serta kelonggaran waktu
sehingga kontribusi yang diberikan kepada UMKM ketika terjadi hambatan. Kontribusi BMT pada
masih sebagai dana pelengkap atau dana untuk UMKM setelah mendapatkan pendanaan walaupun
berjaga-jaga ketika suatu saat kondisi usaha sedang nilainya kecil dan sebagai pelengkap, namun dapat
kurang baik, maka dana dari BMT ini menjadi membantu meningkatkan perekonomian UMKM
pendukung permodalan. tersebut.
Efektivitas Inklusi Keuangan Syariah Penelitian ini hanya terbatas pada program
Inklusi keuangan merupakan pendalaman inklusi keuangan bagi pemberdayaan UMKM di BMT
layanan keuangan dengan memberikan layanan Dasa. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
keuangan yang berfokus pada masyarakat menengah meneliti program inklusi keuangan pada semua
kebawah yang sebelumnya mereka tidak bisa kalangan nasabah pada lembaga keuangan mikro
menjangkau layanan keuangan perbankan. Layanan syariah. Bagi BMT Dasa diharapkan dapat
keuangan yang telah disediakan BMT mampu menjalankan program pemberdayaan dengan
membantu UMKM dalam mendapatkan permodalan. memberikan pelatihan atau pendampingan kepada
Adanya sinergi BMT dengan nasabah, BMT dapat nasabah baik itu berupa pelatihan kewirausahaan
membantu pendanaan usaha bagi yang membutuhkan, maupun pelatihan pengelolaan keuangan agar selain
semakin dalam yang dapat dijangkau oleh BMT, maka mendaptkan permodalan nasabah juga memiliki
semakin banyak UMKM yang akan terbantu tambahan wawasan dalam mengembangkan usahanya
permodalan usahanya sehingga dapat meningkatkan dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
kemampuan ekonominya.
Inklusi keuangan cukup membantu dalam 5. UCAPAN TERIMA KASIH
menunjang kebutuhan UMKM. Kontribusi yang Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan puji
diberikan bergantung dengan jenis dan ukuran syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan
usahanya. Usaha seperti pertokoan yang dijalankan karunia-Nya. Penulis juga mengucapkan terimakasih
oleh Bapak Sofyan, pendanaan dari BMT menunjang kepada keluarga yang selalu mendukung dalam situasi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 443
apapun. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan pada Marlina, L., & Rahmat, B. Z. (2018). Peran Lembaga
seluruh jajaran Universitas Negeri Surabaya Keuangan Syariah Dalam Mengimplementasikan
khususnya Jurusan Akuntansi, BMT Dana Usaha Keuangan Inklusif Bagi Pelaku UMKM
Syariah, dan tak lupa kepada seluruh pimpinan dan Tasikmalaya. (November).
Marthasari, E. Y. K. (2019). Implementasi Program
utamanya pengelola Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam
Inklusi Keuangan Dalam Meningkatkan
(JIEI) STIE AAS Surakarta karena telah memberikan Kesejahteraan Pengusaha Kecil Pada KSPPS
kesempatan kepada penulis dengan diterbitkannya Bmt Amanah Ummah Surabaya (Vol. 23).
penelitian ini. Muheramtohadi, S. (2017). Peran Lembaga Keuangan
Syariah dalam Pemberdayaan UMKM di
6. REFERENSI Indonesia. MUQTASID Jurnal Ekonomi Dan
Asfino, A. A., & Prabowo, P. S. (2019). Peran BMT Perbankan Syariah, 8(1), 95.
Bina Ummat Sejahtera Cabang Montong Melalui https://doi.org/10.18326/muqtasid.v8i1.95-113
Pembiayaan Murabahah dalam Upaya Nengsih, N. (2015). Peran perbankan syariah dalam
Penguatan Ekonomi UMKM. 2, 1–9. mengimplementasikan keuangan inklusif di
Azwar. (2017). Analisis Empriris Inklusifitas indonesia. 14(2), 221–240.
Keuangan Syariah di Indonesia. 10, 1–21. Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Strategi Nasional
Badan Pusat Statistik. (2010). Kewarganegaraan Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017).
Suku Bangsa Agama dan Bahasa Sehari-hari Otoritas Jasa Keuangan, 1–99.
Penduduk Indonesia (2010th ed.). Retrieved Pemerintah Kabupaten Tuban. (2017). Kabupaten
from Tuban Raih Penghargaan Natamukti. Retrieved
http://www.ghbook.ir/index.php?name=‫فرهنگ و‬ November 25, 2019, from
‫های‬ ‫رسانه‬ https://tubankab.go.id/entry/kabupaten-tuban-
‫&نوین‬option=com_dbook&task=readonline&boo raih-penghargaan-natamukti
k_id=13650&page=73&chkhashk=ED9C9491B Republika.co.id. (2019). Tingkat Inklusi Keuangan
4&Itemid=218&lang=fa&tmpl=component Syariah Indonesia Turun. Retrieved February 10,
Badan Pusat Statistik. (2017). Persentase Penduduk 2020, from
Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi https://republika.co.id/berita/q1zefb383/tingkat-
Jawa Timur Tahun 2012 - 2017. inklusi-keuangan-syariah-indonesia-turun
Bank Indonesia. (2014). Booklet Keuangan Inklusif. Rifa’i, A. (2017). Peran Bank Pembiayaan Rakyat
Detik Finance. (2019). Akses Modal dan Bahan Baku Syariah dalam Mengimplementasikan Keuangan
Masih Jadi Tantangan UMKM RI. Inklusif Melalui Pembiayaan UMKM.
Indraswari, P., & Fauzi, Q. (2017). Peran BMT IKONOMIKA, 2(2), 177.
Amanah Ummah Terhadap Peningkatan Usaha https://doi.org/10.24042/febi.v2i2.1639
Pedagang Kecil di Pasar Karah Surabaya. Sarma, M. (2008). Index of Financial Inclusion: Some
Jauhari, S. (2015). Keuangan Inklusif Untuk Empirical Results. https://doi.org/10.1007/978-
Pemberdayaan Masyarakat Melalui 81-322-1650-6_28
Pengembangan Usaha Mikro (Studi Kasus Di Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif
Lembaga Manajemen Infaq Kota Kediri). (Kesepuluh). Alfabeta.
Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Sumadi, S., & Muliasari, D. (2019, September).
Menengah (UMKM). Undang-Undang No.20 PENGARUH MANAJEMEN SYARIAH
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI
Menengah. , UU No. 20 Tahun 2008 § (2008). KASUS DI BMT AMANAH BERKAH
Khatimah, H. (2016). Analisis Efektivitas Inklusi SUKOHARJO). In Prosiding Seminar Nasional
Keuangan Di Bmt Syariah Riyal. 10(2). & Call for Paper STIE AAS (pp. 094-104).
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Supriyanto. (2012). Pemberdayaan Usaha Mikro,
(2019). Sharing Platform Keuangan Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai Salah
Syariah Berbasis Baitul Maal Wat Tamwil Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal
(BMT). Retrieved March 31, 2020, from Ekonomi Dan Pendidikan, 3(1), 1–16.
http://www.republika.co.id/berita/koran/opini- https://doi.org/10.21831/jep.v3i1.627
koran/16/01/09/o0ozyz1-komite-keuangan- Susilo, E. (2015). Mengentaskan Kemiskinan Dan
syariah Kebodohan Ummat Melalui Inklusi Keuangan
Syariah ( Sharia Financial Inclusion ).
Membangun Indonesia Berbasis Nilai-Nilai
Agama, 1–18.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai