Oleh :
GIYATRI MARSENTA
1211211087
Oleh:
GIYATRI MARSENTA
1211211087
Tesis
Pembimbing 1 Pembimbing 2
PENDAHULUAN
hal yang harus dilakukan oleh suatu Negara untuk memajukan perekonomian
Negara itu sendiri, baik perdagangan secara mikro, kecil maupun menengah
merupakan perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelolah seseorang atau dimiliki
oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.
Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi dan
peran strategis dalam menopang perekonomian nasional, baik dari jumlah pelaku,
serapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap Product Domestik Bruto (PDB).
Sesuai data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, tahun 2019
terhadap (PDB) sebesar 60,3% dan kemampuan menyerap 97% dari total
penyerapan tenaga kerja nasional. Dengan jumlah UMKM sebanyak 64,6 juta,
99% disumbangkan oleh UMKM dan didukung juga oleh pemerintah dalam
Kontribusi UMKM
bruto (PDB). Kontribusi UMKM ke PDB pada 2020 adalah kontribusi terendah
sejak 2010 yakni sebesar 37,3%, padahal pada tahun 2019 UMKM berhasil
kinerja UMKM. Salah satu aspek penting untuk meningkatkan bisnis adalah
Kinerja pelaku UMKM, karena kinerja pelaku UMKM menjadi hal yang penting
sebagai tolak ukur kemajuan usahanya. Kinerja pelaku UMKM sendiri dapat
diukur melalui kemampuannya dalam mengelola dan mengalokasikan sumber
Gambar 1.2
adalah jumlah UMKM terendah sejak 2017 yakni sebesar 61,8 juta unit . Padahal
pada tahun 2019 jumlah UMKM sebanyak 64,6 juta unit. Kepala Pusat Penelitian
mengatakan hasil Survei kajian cepat dampak pandemi Covid-19 tahun 2020
bertahan hingga Agustus 2020, sedangkan 72,02% usaha tutup setelah November
Berdasarkan skala usaha, penurunan penjualan lebih dari 75% dialami oleh
49,01% usaha ultra-mikro, 43,3% usaha mikro, 40% usaha kecil, dan 45,83%
usaha menengah.
Berdasarkan lama usaha, penurunan penjualan lebih dari 75% dialami oleh
23,27% usaha berusia 0-5 tahun, 10,9% usaha berusia 6-10 tahun dan 8,84%
usaha yang telah berjalan lebih dari 10 tahun. Pandemi Covid-19 menyebabkan
profit usaha menurun secara drastis, penurunan profit ini terjadi karena adanya
peningkatan biaya usaha seperti bahan baku, transportasi, tenaga kerja dan biaya-
Gambar 1.3
terkecuali Indonesia, termasuk Jawa Barat yang merupakan salah satu sentra
ekonomi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, mencatat pertumbuhan
jumlah UMKM Jawa Barat sebesar 625.516 unit, merupakan posisi ketiga
Turunnya kinerja ekonomi Jawa Barat ini terjadi sejak triwulan I tahun 2020, yang
tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2020 yang hanya
mencapai 2,73%, dan hingga triwulan IV 2020 masih mengalami kontraksi 2,98%.
Data dinas koperasi dan Usaha Kesil (KUK) Jawa Barat menyebutkan omset
sekitar 4,6 juta pelaku UMKM di Jawa Barat berkurang drastis hingga 80% akibat
berkaitan dengan pengelolaah usaha. Oleh karena itu, upaya strategis diperlukan
untuk meningkatkan kinerja UMKM. Salah satu cara yang dapat dilakukan
sebagai konsumen. Kedua, kesulitan perputaran modal yang sulit sehingga tingkat
Kondisi seperti inilah yang memaksa para pelaku UMKM untuk terus
saat ini kinerja pada UMKM di Indonesia masih cenderung rendah sehingga
membuat UMKM sulit untuk bersaing. Rendahnya kinerja pelaku UMKM ini
Menurut Pricilia (2019) masih banyaknya para pelaku UMKM yang kurang
oleh tingkat literasi keuangan ataupun inklusi keuangan yang rendah sehingga
berdampak pada kinerja pelaku UMKM. Kurangnya literasi keuangan ini dapat
mendapatkan biaya kredit yang tinggi sehingga kecil kemungkinannya untuk bisa
Pada tahun 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan survei terkait
Survei OJK pada tahun 2020 melibatkan 12.773 penjawab di 34 provinsi dan 76
kota atau kabupaten, dengan meninjau gender dan bagian wilayah perkotaan atau
Gambar 1.4
keuangan di Provinsi yang berada di Pulau Jawa. Tingkat literasi keuangan tidak
keuangan sangat tinggi dan tidak dibarengi dengan tingkat literasi keuangan.
inklusi keuangan dan memiliki akses ke lembaga keuangan seperti bank tetapi
beberapa provinsi yang ada, dengan tingkat literasi 54,15% dan tingkat inklusi
keuangan 94,76 %. Sedangkan Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat literasi kedua
terendah 37,43% dan tingkat inklusi kedua tertinggi 88,45%. Untuk tingkat
literasi keuangan terendah adalah Provinsi Banten 37,27% dan untuk tingkat
inklusi keuangan terendah adalah D.I Yogyakarta dengan 73,12%. Provinsi Jawa
Barat walaupun memiliki tingkat inklusi keuangan tinggi dan tidak dibarengi
dengan tingkat literasi keuangan. Jadi, tetap saja harus diperhatikan literasi dan
inklusi keuangannya.
beragam lembaga keuangan, barang, dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
akses terhadap produk keuangan yang sesuai termasuk kredit, tabungan, asuransi
yang merupakan acara kegiatan Inklusi Keuangan. Pergelaran ini bertujuan untuk
keuangan sampai dengan 90% pada tahun 2024 serta sebagai bentuk dukungan
dewasa yang memiliki rekening bank, terlebih lagi jumlah penduduk Indonesia
Kota Depok merupakan salah satu Kota yang berada Provinsi Jawa Barat
dan termasuk Kab/Kota yang menerima penyaluran program Kredit Usaha Rakyat
(KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan
investasi kepada debitur individu atau perorangan, badan usaha, kelompok usaha
yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan. Sedangnya
Debitur adalah orang yang menerima manfaat KUR. Pemeritah kota Depok terus
salah satu faktor sektor unggulan yang dapat menopang perekonomian Indonesia.
Tahun Debitur
2019 14.357
2020 17.440
2021 22.036
2022 26.328
2023 29.267
Tabel 1.1
mengalami kenaikan. Pada 2019 ada 14.357, 2020 bertambah 17.440, 2021
bertambah lagi 22.036 dan 2022 juga bertambah 26.328. pada januari 2023 baru
ada penambhan 2.939 debitur, sehingga total debitur UMKM di Kota Depok ada
83.100 pelaku usaha. Bila dilihat dari Data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Kota Depok juga memiliki UMKM yang cukup banyak yaitu pada tahun
2020 jumlah UMKM di Kota Depok berjumlah 206.463 UMKM. Selain itu
UMKM di Kota Depok berkontribusi untuk Produk Domestik Bruto sebesar 65% .
UMKM di Kota Depok juga 2016-2020 mengalami perkembangan dan
penyerapan tenaga kerja dari UMKM cukup besar. Seperti yang dikutip Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat pertumbuhan UMKM di Kota
250,000
206,463
194,433
200,000 183,104
172,435
162,388
150,000
100,000
50,000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat (data diolah)
Gambar 1.5
jumlah UMKM di Kota Depok. Dengan peningkatan jumlah UMKM maka perlu
yang berada dikota lain, salah satunya adalah karena pengelolaan keuangan yang
tidak efisien yang menyebabkan UMKM sulit untuk berkembang (Nizar, 2021).
mereka peroleh relatif kecil dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
belum memisahkan antara uang pribadi dan modal usaha, sehingga masih
keuangan pribadi, hal tersebut mengakibatkan usaha yang mereka jalani tidak
akuntansi atau manajemen keuangan pada usaha yang mereka kelolah (Deta
akuntansi yang kurang baik sehingga tidak efisien untuk pengambilan keputusan
T, 2021).
UMKM untuk bertahan, namun rasio kredit perbankan bagi UMKM masih
rendah, hanya sekitar 20%. Rendahnya rasio ini disebabkan karena masih
keuangan yang formal (Uly, 2021). Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan
(PKSK) dan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Adi Budiarso mengatakan Inklusi
berpengaruh positif dilakukan oleh Joko Susilo, Yunita Anisma dan Azhari
dilakukan oleh Husnul Akhyar (2021) . Hasil penelitian Inklusi keuangan terhadap
terdapat tiga variabel yaitu variabel independen Literasi Keuangan dan Inklusi
dilakukan oleh penulis adalah pelaku UMKM yang berada di Kota Depok.
Alasan penelitian pada UMKM ini karena dari hasil pengamatan, UMKM
di Kota Depok dapat mewakili masalah pokok dalam penelitian ini. Pada
Penelitian ini peneliti menemukan sesuatu yang baru yaitu indikator kinerja
UMKM di perkotaan dan pedesaan padahal inklusi keuangan sudah sangat tinggi.
UMKM dan Provinsi Jawa Barat perkembangan UMKM relatif rendah. Di Kota
Depok?
Depok?
Depok?
Kota Depok
Depok
Depok
penelitian ini:
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademis
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa perancis kuno, yaitu“
penyusunan dan pengarahan dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk
Bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya ( Sarina &
Mardalena, 2017).
1. Perencanaan (planning)
direncanakan.
3. Penggerakan (actuating)
dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan
4. Pengawasan (controlling)
Untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan
organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang
melenceng dari rencana. Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah
apa yang direncakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan
berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita
dicapai.
Manusia yang memiliki sumber daya yang baik akan memudahkan terwujudnya
2014) :
1. Man (Manusia)
tidak akan terjadi proses kerja, sebab pada dasamya manusia adalah
makhluk kerja.
2. Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil
organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat atau
tools yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu hams
uang yang hams disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat
3. Method (Metode)
metode kerja sudah baik namun perlu diingat bahwa jika orang yang
4. Materials (Bahan)
Materi atau Bahan terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan
bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik,
menggunakan bahan atau materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi
dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai
manajer. Adapun tujuan dari manajemen adalah seperti berikut ini (Nowo, 2018) :
menjalankan tugasnya.
2. Melakukan pembaharuan terhadap fungsi manajemen terutama pada
target dapat dicapai. Dengan begitu, tujuan yang ingin dicapai sebuah perusahaan
mungkin.
dilakukan agar dengan sumber daya yang terbatas dapat diperoleh hasil
1. Orang (Manusia) yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan
2. Mekanisme Kerja yaitu tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang
Bidang pemasaran merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi
produk akhir.
saat dijalankan.
Salah satu faktor penting sebuah bisnis dapat bertahan dan tetap eksis di
pengelolaan aset, penyimpanan dana, dan pengendalian aset atau dana perusahaan.
yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara
berupa asset yang dibutuhkan dan penggunaan dana seefisien mungkin (Ismail
Hutabarat, 2018).
keseluruhan aktivitas yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang
yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai tambah terhadap asset yang
Dari 3 (tiga) tujuan ini yang paling utama adalah yang pertama yaitu
nilai yang maksimum pada saat perusahaan tersebut masuk ke pasar. Tujuan
laba dan mengelolanya secara baik serta mengalokasikan dana dengan resiko yang
perusahaanya.
penggunaan modal baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun luar
2017):
uang tunai atau uang kas untuk memenuhi pembayaran apabila setiap
saat diperlukan.
b. Pencarian Dana (raising of funds) dari luar atau dari dalam perusahaan:
agar diperoleh dana yang biayanya lebih murah dan tersedianya dana
saat-saat tertentu.
d. Pengukuran biaya kapital (cost of capital): dalam teori ini semua kapital
atau modal dari mana saja, termasuk modal dari pemilik perusahaan,
3. Fungsi manajemen
20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah digunakan sebagai
1. Usaha Mikro
2. Usaha Kecil
seseorang sebagai tujuan mencari laba yang tidak termasuk sebagai cabang
3. Usaha Menengah
kriteria UMKM dan dapat juga sebagai pendeskripsian UMKM, berikut ini
kriteria
UMKM:
1. Usaha Mikro
puluh juta rupiah) bukan bagian kepunyaan bangunan dan tanah, serta
2. Usaha Kecil
rupiah) dan tidak melebihi Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) bukan
penjualan per tahun dari Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) dan tidak
3. Usaha Menengah
Tabel 2.1
ke kegiatan usaha ataupun pemilik usaha. Karakteristik ini dapat dijadikan ciri
khusus para pemilik usaha menurut besar kecilnya atau ukuran usaha. Lembaga
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan kelas- kelas usaha berlandaskan jumlah
jalan.
2. UMKM Mikro
Pada UMKM kecil dinamis, para pemilik usaha memiliki keahlian dalam
Pada Fast Moving Enterprise, dimana para pemilik usaha sudah memiliki
dan UMKM pada tahun 2016 yang berisikan agensi pembangunan Nasional
pembiayaan
memperlindung usaha
dilakukan dalam suatu perusahaan dan dalam jangka waktu tertentu di bawah
tanggung jawab seseorang atau kelompok tersebut (Aribawa, 2016). Oleh karena
UMKM, terdapat 2 kategori sebagai penilaian yaitu kinerja non keuangan &
kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
menyusun strategi, visi, misi, dan lainnya yang tidak bersangkutan dengan
keuangan.
keyakinan, dan keterampilan yang timbul karena sikap dan perilaku seseorang
atau beberapa orang untuk meningkatkan nilai kualitas terkait keuangan dalam
keterampilan, & keyakinan yang berdampak pada sikap dan perilaku untuk
layanan keuangan akan didapatkan jika memiliki literasi keuangan yang baik
(Aribawa, 2016).
literasi keuangan yang baik. Suatu nilai produktivitas yang tinggi berpotensi
didapatkan oleh orang-orang yang orang dengan literasi keuangan yang lebih
3. Berkelanjutan
4. Kolaborasi
Pada prinsip ini, semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tindakan
seseorang.
2. Sufficient literate, pada tingkatan ini sedikit berbeda pada tingkatan well
jasa dan produk keuangan, maka pada sufficient literate tidak memiliki
keterampilan itu.
Sebagai berikut:
2. Saving and borrowing (simpanan dan pinjaman), lebih diketahui saat ini
keperluan di masa yang akan datang. Sementara itu, kredit atau pinjaman
menghadirkan bunga.
dengan dana, yang di mana dana tersebut akan ditanam dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan atau laba di masa mendatang, tetapi
akan mendapatkan manfaat dari hal tersebut. Ada beberapa manfaat literasi
keuangan, yakni:
ambigu.
Karena manfaat tersebut di atas, literasi keuangan saat ini menjadi sangat penting.
Masyarakat Indonesia saat ini dapat berpartisipasi dalam program dari Otoritas
perencanaan keuangan.
3. Akses Keuangan
yang akan dilakukan lebih tertuntun dan terlaksana seperti tujuan yang hendak
kemakmuran masyarakat.
merupakan jalan kepada suatu produk keuangan dalam bentuk berupa kredit,
macam bentuk gangguan harga dan non harga dalam mengakses layanan
beragam lembaga keuangan, barang, dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
keuangan adalah akses yang diberikan ke seluruh lapisan masyarakat atas produk
1. Terukur
Prinsip ini berkaitan dengan persiapan dan penerapan suatu aktivitas
atas risiko yang berpotensial muncul dari jual beli produk dan layanan
2. Terjangkau
keuangan.
3. Tepat Sasaran
4. Berkelanjutan
Keuangan Inklusif menjadi landasan terhadap visi misi inklusi keuangan, antara
lain:
1. Visi
pengertian yang lebih baik kepada produk dan layanan keuangan, juga
aman dengan harga yang rendah, biaya yang sesuai kemampuan dan
2. Misi
keuangan.
Indonesia.
diperlukan suatu ukuran kinerja. Dari beberapa referensi, Indikator yang dapat
Indonesia, 2014):
manusia, sehingga hasilnya, metode yang digunakan tadi juga bisa diketahui dan
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
UMKM diperoleh dari literasi keuangan yang baik. Suatu nilai produktivitas
yang tinggi berpotensi didapatkan oleh orang-orang yang orang dengan literasi
positif terhadap kinerja (Silsalah Maharani & Wayan Cipta, 2022). Literasi
beragam lembaga keuangan, barang, dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
& Setiawan, 2018). inklusi keuangan merupakan cara yang dijaminkan akses
kepada produk dan layanan keuangan yang diperlukan oleh semua lapisan
kepada kinerja UMKM (Husnul Akyar, 2021). Terdapat pengaruh positif inklusi
keuangan kepada kinerja UMKM (Prilly Sampow, Jerry Wuisang & Iwan
Kandori, 2022).
kinerja keuangan
berkaitan dengan pengelolaah usaha. Oleh karena itu, upaya strategis diperlukan
untuk meningkatkan kinerja UMKM. Salah satu cara yang dapat dilakukan
Terdapat penelitian dengan hipotesis yang sama, berikut ini beberapa hasil
positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM (Prilly Sampow, Jerry Wuisang &
memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja UMKM (Husnul
Akhyar, 2021).
hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis
dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Drs. Teten Masduki mengatakan
atau masih dibawah target yang ditetapkan pemerintah, hal tersebut dikarenakan
X1 r1
R
r3 Y
r2
X2
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
Dimana:
X1 = Literasi keuangan
X2 = Inklusi keuangan
Y = Kinerja UMKM
pada teori (Sugiyono, 2014). Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
yang telah dijabarkan dalam kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan
adalah:
Kota Depok adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Depok bahwa jumlah penduduk Kota
Depok pada tahun 2020 tercatat sebanyak 2.056.335 jiwa. Sebagian besar
penduduk kota Depok merupakan pelaku UMKM yang sangat berperan penting
sebagai roda perekonomian di Kota Depok. Dari data yang diperoleh dari Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Depok, pelaku UMKM Kota Depok dari tahun
183.104, pada tahun 2019 pelaku UMKM meningkat sebesar 194.433 dan pada
keuntungan. Kegiatan usaha UMKM bisa dijalankan oleh individu , rumah tangga
maupun badan usaha kecil. Dari data dinas koperasi dan usaha kecil jawa barat
diketahui bahwa kegiatan usaha pelaku UMKM di Kota Depok pada tahun 2020
didominasi jenis usaha kuliner dalam persentase sejumlah 38% yaitu sebanyak
73.879 unit, sedangkan usaha batik dengan jumlah paling sedikit dengan
persentase 0,23% yaitu sebanyak 69 unit . Berikut rician lengkap kegiatan usaha
Sumber: Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat (data diolah)
Bisnis kuliner yang banyak diminati para pelaku usaha mikro kecil dan
pada posisi teratas. Terlebih di masa pandemi, bisnis ini dipilih karena dianggap
penelitian adalah metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-
alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data saat
penelitian. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
menggambarkan keadaan atau nilai satu atau lebih variabel secara mandiri
(Sugiyono, 2017). Metode ini ditujukan untuk menjawab rumusan masalah yaitu
terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis
Kota Depok.
selain peneliti yang sedang melaksanakan penelitian saat ini (melalui dokumen
atau sumber lain) (Sekaran & Bougie, 2017). Pengertian lain data sekunder yaitu
data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder yang didapatkan
penulis berasal dari jurnal, artikel, media internet dan buku yang berkaitan
3.2.3.1 Populasi
atau subyek yang memiliki besaran & sifat spesifik yang ditentukan oleh peneliti
Pengertian lain Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti, biasanya
anggota populasi bisa berwujud benda tidak hidup atau hidup, dimana karakter-
karakter yang ada di dalamnya bisa diperhatikan dan ditakar (Radjab & Jam’an,
kesesuaian dengan karakteristik yang segera diamati dan diteliti, maka penelitian
ini memiliki populasi terdiri dari 206.463 unit UMKM di Kota Depok.
Tabel 3.1
Karakteristik Populasi
Kategori Karakteristik
Gender Laki-laki
Perempuan
Umur 18 - 22 Tahun
23 - 27 Tahun
28 - 32 Tahun
33 - 37 Tahun
> 38 Tahun
Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Diploma
Stara 1
Stara 2
Stara 3
Status Pemilik / Owner
Manajer / Supervisor
Usia Bisnis >1 tahun
1 - 3 tahun
4 -6 tahun
> 5 Tahun
Kriteria UMKM Berdasarkan Undang-undang Nomor 20
Tahun 2008:
Mikro, pendapatan pertahun
< Rp.300 Juta
Kecil, pendapatan pertahun
>Rp.300 Juta - 2,5 Miliar
Menengah, pendapatan pertahun
> Rp.2,5 Miliar – 50 Miliar
Sumber : Data sekunder diolah (2023)
3.2.3.2 Sampel
peneliti akan mengambil sampel dari beberapa populasi yang memenuhi kriteria.
sampel tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur
Teknik ini digunakan karena populasi terlalu banyak dan keterbatasan waktu
yang peneliti punya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak
N
n= 2
1+ n(e)
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan
Dalam laporan kinerja UMKM di Kota Depok jumlah UMKM yang aktif
di Kota Depok ada sebanyak 206.456 unit. Maka populasi N= 206.456 dengan
asumsi tingkat kesalahan (e)= 10%, maka jumlah sampel yang harus digunakan
206.456
n= 2
1+206.456 (10 %)
dengan tingkat kesalahan 10% = 100 responden dari jumlah sampel. Oleh sebab
itu, bisa dikatakan bahwa sampel penelitian ini selaku teknis representatif.
Tabel 3.2
Skala Likert
Operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
variabel ini diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator dari varibel –
variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, proses ini juga untuk
hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
Tabel 3.3
Operasional Variabel
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Asra, 2015). Untuk
degree of freedom (df) = n-2 dalam hal ini “n” adalah jumlah sampel. Jika
rhitung lebih besar dari rtable dan nilai positif maka butir pertanyaan atau
untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Asra, 2015). Menurut Sujarweni (2014), uji reliabilitas dapat dilakukan dengan
a. Jika nilai Cronbach Alpha >0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan
a. Uji Normalitas
adalah normal.
b. Uji Multikolineritas
dan tolerance. Jika VIF >10 hal ini berarti terjadi korelasi antar variabel
independen dan sebaliknya jika nilai VIF <10 hal ini berarti tidak terjadi
c. Uji Heteroskedastisitas
berikut:
diterima)
ditolak).
dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan
pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik
tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam pengaruh literasi keuangan dan
rumus:
Y= α +b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y = Variabel terikat
α = Bilangan konstanta
e = Error
UMKM
UMKM
UMKM
UMKM
2. Uji F (Simultan)
sebagai berikut:
2
Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa
2
nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-
Kd = r2 x 100%
Dimana:
Kd = Koefisiensi determinasi
(https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4593/perkembangan-umkm-
sebagai-critical-engine-perekonomian-nasional-terus-mendapat-kan-
Latifah syahda. (2022), Ancaman resesi 2023, UMKM bisa jadi Solusi Jitu,
(https://www.its.ac.id/news/2022/11/05/ancaman-resesi-2023-umkm-bisa-
Tuffour, Amoako, & Amartey. (2020),” Assessing the Effect of Financial Literacy
Business Review.
Idawati & Pratama. (2020), “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Call
ForPaper.
Bire,S auw & Maria. (2019), “The Effect of Financial Literacy towards
Juli 2023).
(https://www.kominfo.go.id/content/detail/41205/umkm-naik-kelas-umkm-
Economia.
Thabet, Manaf, Ali & Kantanji. (2019), “Financial literacy and SMEs’ potential
Reviews.
(Switzerland).
Dewi & Rahma. (2018), “ The Effect ofFinancial Literacy and Financial
(https://www.setneg.go.id/baca/index/kewirausahaan_umkm_dan_pertumbu
Otoritas Jasa Keuangan. (2022), Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan
Tahun2022,(https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaranpers/Pages/
Survei-Nasional-Literasi-dan-Inklusi-Keuangan-Tahun-2022.aspx, diakses 6
Juli 2023).
79