Anda di halaman 1dari 68

USULAN PENELITIAN

PENGARUH FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)


TERHADAP KEUANGAN INKLUSIF PADA UKM
DI KOTA PALU

Oleh:

SRI NIRMALASARI
C 101 18 207

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian skripsi pada
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sangatlah maju bukan hanya di Indonesia

tetapi bahkan di dunia internasional perkembangan teknologi tumbuh dari masa ke

masa. Perkembangan ini ditujukan Indonesia sebagai negara ekonomi digital

terbesar Tahun 2024. Salah satu inovasi dalam sektor keuangan dan perbankan

yaitu Financial Technology. Financial Technology atau disingkat FINTECH

merupakan suatu model bisnis yang menggabungan antara jasa keuangan dan

teknologi dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi

yang mana awalnya transaksi dilakukan secara tatap muka dan saat ini masyarakat

dapat melakukan transaksi jarak jauh atau secara online.

Fintech sangat banyak memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat

memberikan layanan jasa keuangan lebih mudah dengan hanya melalui telepon

genggam. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang mendirikan produk-produk

dari Fintech itu sendiri dan bukan hanya perusahaan perbankan tetapi perusahaan

rintisan atau starup bahkan Perbankan saat ini membuat model bisnisnya menjadi

bentuk fintech. Dikarenakan banyaknya masyarakat yang ingin semuanya lebih

praktis dan cepat tanpa harus bertatap muka apalagi disituasi pandemi virus

(Coronavirus disease) covid-19 yang memiliki banyaknya aturan-aturan jika

bertatap muka.

1
2

Adanya pandemi virus covid-19 kondisi perekonomian Indonesia

mengalami tantangan. Kemudian adanya inklusi keuangan agar dapat memberikan

akses keuangan bagi masyarat di era digitalisasi. Inklusi keuangan adalah suatu

kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai

layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman

dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat .

Sumber : Kementerian Koperasi dan UMKM RI

Gambar. 1.1
Kontribusi UMKM terhadap PDB 2010-2020

Melalui strategi nasional dalam keuangan inklusif diharapkan kolaborasi

antar lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan tercipta secara baik dan

terstruktur (Bank Indonesia, 2020). Pada Tahun 2024 pemerintah Indonesia

menargetkan tingkat inklusi keuangan akan naik hingga 90 persen. Sedangkan

dalam indeks inklusi keuangan nasional Tahun 2019 mencapai 76.19 persen dan

Sulawesi Tengah sebesar 84.5 persen mengalami peningkatan dibandingkan

Tahun 2016 sebesar 65.05 persen. Melalui strategi tersebut tidak terlepas dari
3

kerjasama pemangku kepentingan dalam pemulihan ekonomi nasional maupun

daerah dalam menghadapi pandemi virus Covid-19. Salah satu upaya pemerintah

dalam meningkatkan inklusi keuangan untuk mendukung daya tahan ekonomi

masyarakat yaitu melalui peningkatan UMKM.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM RI, jumlah data Usaha

Mikro Kecil Menegah (UMKM) mencapai 64,2 juta (Kementerian Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah, 2020). Dengan adanya UMKM memiliki peranan

penting bagi Indonesia dalam situasi pandemi covid-19 yaitu menciptakan

lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan pendapatakan nasional maupun

ragional melalui penerimaan pajak negara. Kontribusi yang diberikan UMKM ke

PDB sebesar 61 persen di Tahun 2020 dan meningkat sebesar 1,67 dibandingkan

tahun sebelumnya (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2020).

Penyerapan tenaga kerja dari UMKM mencapai 117 juta orang dengan rincian

107,4 juta orang dari usaha mikro, 5,8 juta orang dari usaha kecil dan 3,7 juta

orang dari usaha menengah (Jayani, 2020).

Sumber : Kementerian Koperasi dan UMKM RI

Gambar 1.2
Penyerapan Tenaga Kerja dan UMKM 2010-2018
4

Salah satu kota yang memiliki potensi UMKM yang cukup tinggi dalam

meningkatkan perekonomian Indonesia adalah Kota Palu Provinsi Sulawesi

Tengah. Kontribusi UMKM terhadap PDRB Kota Palu Tahun 2017 sebesar 19.03

persen didominasi oleh usaha perdagangan, usaha industri, dan usaha jasa. Tahun

2018 sebesar 16.85 persen sedikit mengalami penurunan sebesar 2.18 persen.

Tahun 2019 meningkat menjadi 17.48 persen atau terjadi peningkatan sebesar

0.63 persen. Sementara itu Tahun 2020 sampai Tahun 2021 diperkirakan jumlah

nilai tambah UMKM mengalami penurunan disebabkan oleh dampak COVID 19.

4,000
3,500
3,000
2,500
2,000
1,500
1,000
500 12 351
05 504 10 1 8
- 016

Mikro/PKLKecilMenengah

Sumber : Dinas UMKM Kota Palu Tahun 2021

Gambar 1.3
Perkembangan UMKM di Kota Palu Tahun 2017-2019

UMKM mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda

perekonomian di Kota Palu. Pengelolaan usaha ini dilakukan secara sederhana

sehingga lebih banyak menjadi pilihan sebagai wadah usaha yang menghasilkan

nilai ekonomi. Usaha ini menjadi pilihan utama karena memerlukan modal yang

relatif kecil. Berdasarkam data Kementerian Koperasi dan UMKM jumlah

UMKM yang terdaftar di Kota Palu sebanyak 46.167. Menurut laman

Kumparan.com Tahun 2020 bahwa berdasarkan data Dinas Tenaga kerja dan
5

Transmigrasi 3.216 orang karyawan dirumahkan, 250 perusahaan, dan 328

UMKM yang ada di Kota Palu (Pranowo, 2020). Secara keseluruhan jumlah

UMKM di Kota Palu selama diTahun 2017-2019 sebesar 4.114 usaha yang terdiri

dari 3.747 usaha mikro, 351 usaha kecil 351, dan 16 usaha menengah (Dinas

UMKM Kota Palu, 2021).

Berkenaan dengan dampak covid-19 para pelaku UMKM masih belum

mampu mengembangkan usahanya dari segi permodalan yang masih terbatas

disebabkan kurangnya akses permodalan dari perbankan ataupun non perbankan

dan menyebabkan para pelaku UMKM dalam memperbesar ataupun

mengembangkan usaha yang dimilikinya. Selain itu, masyarakat masih memiliki

keterbatasan pengetahuan dan keteranpilan dalam menginovasikan produknya

misalnya dalam melakukan pembayaran secara online.

Fintech dapat memberikan kemudahan terhadap akses permodalan pada

UKM. Penelitian (Muzdalifa, Rahma & Novalia, 2018) mengungkapkan bahwa

“Kehadiran sejumlah perusahaan fintech turut berkontribusi dalam pengembangan

UMKM. Tidak hanya sebatas membantu pembiayaan modal usaha, peran Fintech

juga sudah merambah ke berbagai aspek seperti layanan pembayaran digital dan

pengaturan keuangan”. (Rusdianasari, 2018) menyebutkan bahwa “peran fintech

belum maksimal dalam memengaruhi inklusi dan stabilitas keuangan”. Penelitian

(Sari & Rinofah, 2019) menunjukkan bahwa “capaian financial dapat memediasi

pengaruh penggunaan financial technology terhadap kepuasan financial”.

Pasar fintech dalam beberapa Tahun terakhir dapat dikatakan potensial,

karena fakta yang terjadi yaitu 49 juta UMKM masih belum mendapat akses dari
6

lembaga keuangan perbankan (Isnawati, 2019). Sehingga banyak pelaku usaha

UMKM mecari akses pinjaman uang secara online dan mengakibatkan bunga

yang didapat terlalu tinggi, jangka waktu peminjaman yang tidak jelas, dan

bahkan pinjaman uang online tanpa adanya label dari Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) atau illegal. Pemaparan di atas peneliti tertarik membahas mengenai

“Pengaruh Financial Technologi Terhadap Inklusi Keuangan Pada UKM di

Kota Palu” yang masih terbatas pada akses permodalan dari lembaga perbankan

dan jasa yang berbasis Fintech yang legal dan terpercaya.

1.2 Masalah Penelitian

Masalah penelitian pada penelitian ini adalah Keterbatasan akses para

pelaku UKM di Kota Palu dalam mencari sumber pinjaman uang secara online

dan mengakibatkan bunga yang didapat terlalu tinggi, jangka waktu peminjaman

yang tidak jelas, dan bahkan pinjaman uang secara online yang diakses tanpa

adanya label dari Otoritas Jasa Keuangan atau illegal. Berdasarkan permasalahan

yang diutarakan, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana

pengaruh fintech (risk and invesmet, market provisioning, and peer to peer

lending) terhadap keuangan inklusif (access, and usage) pada UKM di Kota Palu.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian diatas. Maka tujuan

penelitian ini yaitu Untuk mengetahui pengaruh fintech (risk and invesmet, market

provisioning, and peer to peer lending) terhadap keuangan inklusif (access, and

usage) pada UKM di Kota Palu.


7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Manfaat teoritis pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Dapat menjadi landasan media dan penerapan pembelajaran secara lebih

lanjut.

2. Dapat menjadi nilai tambah pengetahuan ilmiah dalam bidang ekonomi

digital di Indonesia.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi pelaku UMKM

Dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengakses pinjaman uang secara

online yang legal dan terpercaya.

2. Bagi dosen dan tenaga pengajar

Dapat menerapkan media pembelajaran dalam memfasilitasi mahasiswa

yang mudah dipahami.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Dapat memberikan referensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan

proses belajar mengajar dan mendukung dalam menciptakan media yang

lebih bervariasi lagi.

4. Bagi Pemerintah

Dapat menjadikan referensi dalam melakukan kebijakan-kebijakan

dibidang ekonomi digital di Indonesia.


8

1.4.3 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini yang terdiri dari beberapa bab

dengan penjelasan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang mengenai permasalahan penelitian, masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang kajian teori, hasil penelitian terkait yang relevan, kerangka

pikir teoritis, serta hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai tipe penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data untuk

mencapai hasil penelitian.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi obyek penelitian, analisis data dan

interpretasi hasil, serta pembahasan penelitian.

BAB V: PENUTUP

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan, keterbatasan, dan saran dari penelitian

ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang tinjauan pustaka, jurnal-jurnal yang digunakan dalam penyusunan

Usulan Penelitian ini.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Financial Technology (FinTech)

2.1.1.1 Pengertian Financial Technology (FinTech)

Financial Technology (FinTech) adalah gabungan dari keuangan dan

teknologi yang merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebut suatu

inovasi-inovasi dalam bidang keuangan, seperti pinjaman, investasi, transaksi

pembayaran, dan asuransi yang mana melalui teknologi. Fintech memberikan

kemudahan bagi konsumen dalam menggunakan/memanfaatkan berbagai layanan

jasa keuangan secara digital, seperti: pembayaran, pinjaman, investasi, dan

asuransi (Asosiasi Fintech Indonesia, 2021).

Inovasi yang dimaksud adalah inovasi finansial yang dikombinasikan

dengan teknologi. Dalam dunia bisnis rintisan atau starup dapat membantu

mengoptimalkan penggunaan teknologi dengan tujuan agar mempercepat

berbagai aspek pelayanan keuangan.

2.1.1.2 Manfaat Financial Technlogy (Fintech)

Di tengah pandemi Covid-19, fintech dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat, pemerintah, regulator, ataupun perusahaan serta dapat mengubah

gaya hidup seseorang yang mulanya dari bertatap muka ke online atau melalui

telepon genggam saja. Adapun manfaat yang diberikan fintech, yaitu sebagai

berikut:

9
10

1. Membantu UMKM Mendapat Modal Usaha dengan Bunga Lebih Rendah

Sebelum adanya fintech, para pelaku UMKM di Indonesia mengandalkan

pinjaman dari bank untuk mendapatkan modal usaha. Seperti yang ketahui,

pinjaman bank biasanya memiliki bunga yang cukup tinggi. Selain itu,

persyaratan dan prosedur yang cukup sulit.

Sebagai pelaku UMKM perlu memperhatikan berbagai persyaratan ketika

mengajukan dana di lembaga crowdfunding, salah satunya untuk besaran bunga

pinjaman. Pastikan lembaga yang pilih sudah terdaftar dan diawasai oleh Otoritas

Jasa Keuangan (OJK).

Jadi, para pelaku UMKM pun akhirnya mendapatkan solusi untuk

mendapatkan modal melalui fintech. Sistem ini disebut juga dengan peer-to-

peer (P2P) lending yang berarti praktik berbasis online platform yang memperte-

mukan pelaku UMKM yang butuh dana atau modal dengan orang-orang yang

bersedia berinvestasi meminjamkan uang mereka.

2) Menyediakan Layanan Finansial 

Salah satu manfaat yang mungkin dirasakan oleh masyarakat atas

kehadiran financial technology adalah kemudahan pelayanan financial. Contoh

sederhananya, jika dahulu ketika hendak transfer uang, maka harus datang ke

mesin ATM atau bahkan teller bank. Sedangkan, dengan adanya financial

technology, maka tidak perlu lagi mengantre karena sudah dapat melakukannya

melalui smartphone. 
11

Tidak hanya transfer dana/uang, fintech juga dapat menyetorkan berbagai

tagihan seperti tagihan telepon, listrik, air, bahkan BPJS. Jadi, tidak perlu lagi

keluar rumah untuk melakukan segala transaksi tersebut.

3) Fintech Mendukung Inklusi Keuangan

Fintech dapat menjadi alternatif solusi untuk membantu mencapai target

inklusi keuangan yang sampai saat ini baru mencapai 49 persen. Sedangkan pada

Tahun 2019 ini, Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DKNI) menargetkan inklusi

sebesar 75 persen.

Layanan fintech pada umumnya berbasis online. Sehingga dapat

mengaksesnya lebih mudah kapan saja selama tersambung dengan jaringan

internet yang mumpuni.

4) Mengurangi Jumlah Pinjaman Berbunga Tinggi

Saat ini fintech dianggap dapat menjawab permintaan sistem peminjaman

uang yang transparan dan dapat dinikmati masyarakat. Selain itu, jika

dibandingkan dengan sistem pinjam uang/dana lainnya, fintech memberikan

pinjaman dengan bunga yang tidak terlalu tinggi. 

Jumlah investasi dibidang fintech semakin lama semakin meningkat.

Melihat peluang tersebut, perusahaan startup baru yang juga bergerak di

bidang fintech dapat mendapatkan dana investasi secara mudah dari investor

karena kemungkinan tingkat keuntungan yang juga tinggi.

2.1.1.3 Jenis-jenis Financial Tecnology yang Berkembang di Indonesia

Jenis-jenis fintech yang berkembang di Indonesia yaitu sebagai berikut:


12

1) Market Provisioning

Market provisioning adalah model layanan analisa data pasar (misal: Cek

Aja, Halomoney)

2) Risk dan Investment Management

Fintech jenis ini mempunyai konsep awal seperti seorang financial

planner dalam bentuk digital. Fungsinya adalah untuk melakukan perencanaan

keuangan secara lebih praktis dan mudah, sehingga dapat dpantau dimana dan

kapanpun anda mau.

3) Peer to Peer Lending (P2P)

Jenis-jenis fintech di Indonesia yang pertama dan pastinya sudah tak

asing lagi di kalangan masyarakat adalah peer to peer lending atau biasa disingkat

P2P. Fintech ini menyediakan layanan pemberian dana dan peminjaman di satu

platform yang sama. Sederhananya, P2P adalah sebuah layanan pembiayaan yang

mempertemukan antara investor dan yang membutuhkan dana. Layanan berbasis

P2P lending ini dapat dibilang cukup banyak diminati. Sebab, bukan hanya

peminjam saja yang untung, namun juga investor, karena mendapat bunga dari

dana pinjaman yang diberikan. Adapun yang termasuk P2P lending di Indonesia

antaranya Investree dan KoinWorks.

4) Cashless Society

Suatu masyarakat yang tidak lagi memanfaatkan uang tunai ketika

hendak melakukan transaksi keuangan. Masyarakat mengganti uang tunai dengan

menggunakan kartu debit, kartu kredit, atau bahkan lewat gadget (OECD, 2012).
13

2.1.1.4 Penerapan Fintech dalam Perusahaan dan Industri Keuangan

Perkembangan Bank digital saat ini, sudah banyak jenis bank baru yang

memungkinkan untuk mengakses seluruh fitur perbankan dengan smartphone.

Beberapa fitur yang utama adalah analisa pengeluaran, tabungan

cerdas, cashback, dukungan beragam mata uang, dan fitur keamanan lainnya.

1) Mobile payment. Penerapan teknologi ini memungkinkan adanya berbagai

jenis pembayaran yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi seluler.

2) Robo advisor. Penerapan teknologi ini cenderung berfungsi sebagai penasihat

keuangan berbasis digital yang menggunakan teknologi AI dan machine

learning dalam rangka membantu penggunanya dalam mengelola investasi

dana berdasarkan risiko, jumlah investasi dan tujuan investasinya.

3) Insurtech. Inovasi fintech ini dilakukan pula pada industru asuransi demi

meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan penilaian risiko,

serta memberikan pengalaman yang lebih baik pada kliennya. Biasanya,

insurtech ini mencakup asuransi mobil, keamanan data, rumah, dll.

4) Digital lending and credit. Ini adalah salah satu contoh tekonologi dalam

dunia perbankan yang lebih terbuka dan memberikan akses kemudahan dalam

melakukan pinjaman dana tanpa harus terlibat dalam bank tradisional.


14

2.1.1.5 Peran Financial Techology

1) Peran Fintech dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan

Satu dari sekian cara untuk meningkatkan stabilitas keuangan nasional

melalui fintech. Hal ini didorong karena target inklusi keuangan 90 persen pada

Tahun 2024. Berikut peran fintech dalam meningkatkan inklusi keuangan sebagai

berikut:

a. Kemudahan mengakses berbagai jenis layanan keuangan

Fintech dapat memberikan manfaat bagi individu dan masyarakat

terutama yang kurang terlayani (underserved) melalui fitur-fitur mulai

dari uang seluler dan dompet elektronik, pinjaman peer-to-peer (P2P)

lending dan crowdfunding, alternatif penilaian kredit, teknologi

pembayaran menggunakan proses KYC digital, hingga teknologi regulasi

layaknya tanda tangan digital. Karena dilakukan secara online dan

hampir semua dapat melalui ponsel dan masyarakat semakin mudah

mengakses layanan keuangan sesuai dengan kebutuhannya.

b. Mampu menjangkau seluruh daerah hingga yang terpencil

Saat ini area domisili bukan lagi menjadi alasan untuk sulit mendapatkan

akses keuangan karena yang penting ada gadget dan akses internet.

Masyarakat yang tinggal di Merauke dapat memberikan pendanaan

melalui situs P2P lending untuk memperoleh return lebih, atau yang

punya tempat tinggal di Flores dapat berbelanja alat musik dan

membayarnya melalui e-wallet, atau yang berdomisili di Sabang juga

dapat mencari informasi tentang perbandingan kartu kredit beberapa


15

bank dan langsung mengajukannya melalui portal market aggregator,

semuanya hanya dengan menggunakan ponsel atau laptop Anda. Tidak

perlu datang ke toko, kantor cabang, atau semacamnya.

c. Membuka akses pembiayaan usaha yang lebih mudah dan cepat

Menurut World Bank, lebih dari 50 persen UKM di pasar berkembang

tidak memiliki akses ke keuangan. Total kesenjangan kredit untuk UKM

formal diperkirakan mencapai USD 1,2 triliun. Salah satu

jenis fintech yaitu P2P lending ada untuk mengatasi hal tersebut. Jadi

kontribusi terbesar peningkatan inklusi keuangan dari segi akses

pembiayaan bagi UKM yang belum terlayani oleh bank. Contohnya

Investree sebagai pionir marketplace lending. Platform seperti Investree

memfasilitasi pinjaman dari pemberi pinjaman individu/institusi kepada

UKM dari berbagai lini bisnis, mulai dari kreatif hingga outsourcing.

Mereka dapat mengajukan pinjaman untuk keperluan usahanya

secara online, terjangkau, dan memperoleh persetujuan cepat.

d. Berkontribusi besar bagi pemberdayaan UKM dan ekonomi lokal

Menyambung poin sebelumnya, fintech memberikan dampak positif bagi

pemberdayaan UKM dengan membuka saluran pembiayaan usaha yang

mudah dan cepat. Dengan begitu, semakin banyak industri yang

berkembang terutama UKM sehingga perekonomian kian maju, terlebih

ekonomi lokal dan daerah yang ada di suatu wilayah seperti Indonesia,

tersebar dari Timur hingga Barat. Secara garis besar, fintech berpotensi

meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama di negara berkembang


16

melalui peningkatan alokasi modal dan efisiensi. Fintech dapat menjadi

inovasi era digital yang dinanti-nanti oleh banyak orang, mampu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menghindari perkembangan

yang lambat di masa depan.

Fintech sangat berperan terhadap perwujudan inklusi keuangan. Jika

masyarakat sudah sangat berpengalaman menggunakan e-wallet atau pembayaran

digital, sehingga masyarakat dapat mencoba berinvestasi melalui P2P lending

dapat investasi reksa dana dan Surat Berharga Negara juga di Investree),

memberikan sumbangsih untuk pembangunan tempat ibadah di

situs crowdfunding, atau mencoba merencanakan keuangan lewat situs robo-

advisory. Saat layanan fintech semakin terutilisasi, manfaatnya mampu dirasakan

oleh banyak orang.

2) Peran Fintech dalam Permodalan Bisnis UMKM

Fintech saat ini sangat membantu pemulihan ekonomi di Indonesia.

Salah satunya dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha para pelaku

UMKM dalam permodalan usaha atau bisnisnya. Berikut peran fintech dalam

permodalan bisnis UMKM sebagai:

a) Meningkatkan penyaluran dana

Fintech berperan dalam penyaluran dana yang mana dapat membantu dan

mempermudah bagi pelaku UMKM khususnya diluar Pulau Jawa. Dalam

hal ini pelaku UMKM tidak perlu lagi untuk pergi hanya dengan melalui

smartphone sudah dapat dilakukan.


17

b) Kerjasama atau Regulation

Antara instansi keuangan dan masyarakat dapat melakukan

penyaluran dana secara efisien dan efektif melalui kerjasama dengan

melakukan kolaborasi.

c) Inovasi Produk

Fintech dapat melakukan inovasi produk ataupun jasa keuangan

lainnya karena telah didukung melalui regulasi yang ada.

2.1.2 Keuangan Inklusif atau Inklusi Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Inklusi Keuangan

Keuangan inklusif atau inklusi keuangan adalah suatu akses untuk

masyarakat atau lembaga bisnis yang memberikan manfaat dalam produk ataupun

layanan keuangan. Layanan yang dimaksud yaitu dapat memenuhi kebutuhan

manusia seperti tabungan kredit, investasi, transaksi pembayaran serta asuransi.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

Nomor  76/POJK.07/2016 yaitu,

“Inklusi keuangan adalah suatu ketersedian akses untuk berbagai


produk, layanan jasa keuangan dan lembaga. Berbagai jasa keuangan
di dalamnya Dapat dipilih sesuai kemampuan dan keperluan
masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesejahteraannya”.

Definisi yang diuraikan tersebut dapat kita simpulkan bahwa keuangan

inklusif adalah suatu keadaan yang dapat membantu masyarakat dalam

mendapatkan akses dalam layanan jasa keuangan dan memanfaatkan produknya

seperti tabungan kredit, transaksi pembayaran, investasi, asuransi, dan layanan

jasa keuangan lainnya, dan dapat dipilih sesuai kemampuan dan keperluan

masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.


18

2.1.2.2 Manfaat Inklusi Keuangan

Berbagai alasan menyebabkan masyarakat dimaksud menjadi unbanked,

baik dari sisi supply (penyedia jasa) maupun demand (masyarakat), yaitu karena

price barrier (mahal), information barrier (tidak mengetahui), design product

barrier (produk yang cocok) dan channel barrier (sarana). yang sesuai. Keuangan

inklusif mampu menjawab alasan tersebut dengan memberikan banyak manfaat

yang dapat dinikmati oleh masyarakat, regulator, pemerintah dan pihak swasta

menurut situs resmi (Bank Indonesia, 2020) antara lain sebagai berikut:

1) Meningkatkan efisiensi ekonomi;

2) Mendukung sistem keuangan;

3) Mengurangi shadow banking atau keuangan yang tidak bertanggung jawab;

4) Mendukung pendalaman pasar keuangan;

5) Memberikan potensi pasar baru dbagi perbankan;

6) Mendukung peningkatan Human Devepment Index (HDI) Indonesia;

7) Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi local dan nasional yang

berkelanjutan;

8) Mengurangi (inequality) dan rigiditas low-income trap, sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan

penurunan tingkat kemiskinan.

2.1.2.3 Indikator Inklusi Keuangan

Adapun indikator inklusi keuangan menurut (Badan Kebijakan Fiskal

Kemenkeu, 2020) yaitu sebagai berikut:


19

1. Akses (acces), yaitu kemampuan untuk menggunakan layanan keuangan

formal dalam hal keterjangkauan secara fisik dan biaya.

2 Penggunaan (usage), yaitu penggunaan aktual atas layanan dan produk

keuangan.

3 Kualitas (quality), yaitu tingkat pemenuhan kebutuhan atas produk dan

layanan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yang

diukur, antara lain, dengan Indeks Literasi.

2.1.2.4 Usaha Pemerintah dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan

Masa pandemi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan inklusi

keuangan dan seluruh elemen baik masyarakat maupun pemerintah sedang

mengusahakan untuk meningkatkan kembali perekonomian saat ini, indeks inklusi

keuangan nasional Tahun 2019 mencapai 76,19 persen. Berikut ini usaha

pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia yaitu:

1) Edukasi Keuangan

Pemerintah memiliki strategi dalam memberikan edukasi terkait pengelolaan

keuangan. Edukasi ini dimulai dari memberikan pemahaman dan

meningkatkan kesadaran masyarakat terkait produk atau jasa keuangan yang

saat ini tersedia yang disertai dengan ragam dan risiko yang ada didalamnya.

Namun, hal tersebut juga diikuti dengan pemberian edukasi terkait hak

perlindungan nasabah serta pengetahuan dalam mengelola finansial

2) Fasilitas Keuangan Publik

Pihak pemerintah berperan dalam menyediakan pembiayaan keuangan publik

secara langsung atau dengan syarat, tujuannya adalah agar Dapat lebih
20

mendorong pemberdayaan ekonomi yang ada di masyarakat. Beberapa

inisiatif pihak pemerintah dalam melakukan strategi ini adalah seperti

memberikan subsidi atau bantuan sosial, pemberdayaan UMKM, serta

pemberdayaan masyarakat.

3) Pemetaan Informasi Keuangan

Pemerintah juga turut serta melakukan pemetaan informasi keuangan guna

meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya yang tadinya memang tidak

layak menjadi layak, atau yang dulunya unbankable menjadi bankable dalam

mendapatkan akses layanan keuangan oleh institusi keuangan yang legal.

4) Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi

Strategi lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan kesadaran

berbagai lembaga keuangan tentang adanya segmen berpotensial yang ada di

lapisan masyarakat, sekaligus mencari cara lain dalam meningkatkan

distribusi produk dan juga jasa keuangan, seperti meningkatkan kerjasama

antar lembaga keuangan demi meningkatkan skala bisnis.

5) Perlindungan Konsumen

Usaha ini dikerjakan pemerintah agar setiap masyarakat mempunyai jaminan

rasa aman dalam melakukan interaksi dengan produk keuangan yang

ditawarkan. Komponen tersebut terdiri dari, penanganan keluhan nasabah,

transparansi produk, sertifikasi, mediasi, serta pengawasan pemilik jasa serta

edukasi konsumen.
21

6) Pemanfaatan Teknologi Keuangan

Selama lima Tahun terakhir, teknologi keuangan atau yang sering disebut

dengan fintech atau financial technology menjadi semakin populer di tengah-

tengah masyarakat. Berbagai produk di dalamnya berupa peminjaman,

payment gateway, atau modal aggregator. Tujuannya adalah untuk Dapat

meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, karena akses kemudahan yang

tersedia di dalamnya.

7) Berpartisipasi Mewujudkan Inklusi Keuangan

Jika ada banyak pihak yang terlibat atau berpartisipasi, maka tujuan utama

dari inklusi keuangan tentu akan menjadi lebih cepat terwujud.

Secara umum, Kementerian Keuangan Republik Indonesia berperan

dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang tujuannya dalam meningkatkan tata

kelola dalam pendistribusisan dana pemerintah secara nontunai dan dapat

mengupayakan dalam penyediaan sistem layanan dan produk keuangan yang

efektif dan efisien. Menurut (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021)

tentang programnya yaitu

“Programnya antara lain penyaluran bantuan sosial dan subsidi


bunga UMKM, penyaluran KUR dan UMi, serta penggunaan sistem
marketplace yang dikenal dengan nama Digipay. Digipay merupakan
sistem layanan pemesanan dan pengadaan barang/jasa sampai
dengan barang diterima secara elektronik. Sistem layanan ini
digunakan dalam pemanfaatan uang persediaan yang dikembangkan
oleh penyedia platform yang telah memenuhi ketentuan pengadaan
barang/jasa dan pembayaran pemerintah atas beban APBN. Digipay
kedepannya dapat mendukung pemberdayaan UMKM sekaligus
modernisasi dan digitalisasi system pembayaran pemerintah”.

Secara khusus, untuk memitigasi dampak Covid-19 pada perekonomian,

BKF ikut serta dalam penyusunan Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang
22

didalamnya terdapat berbagai kebijakan untuk memulihkan kondisi dari segmen

prioritas inklusi keuangan yang terkena dampak pandemi (misal UMKM,

Masyarakat Berpendapatan Rendah/MBR, dan Perempuan). BKF juga berperan

aktif dalam berbagai kegiatan peningkatan Kapasitas, edukasi, dan piloting

inisiatif keuangan inklusif selama Tahun 2020 seperti mengikuti kegiatan forum

internasional dan melakukan dialog dengan organisasi internasional untuk

membahas isu terkini terkait keuangan inklusif. Forum internasional tersebut

adalah Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) dan Working

Committee on Financial Inclusion (WCFIN).  

Keterlibatan BKF dalam forum G20 GPFI dan WCFIN yang

mendiskusikan strategi dan kebijakan keuangan inklusif di kawasan regional dan

global. Tahun 2022 Indonesia ditunjuk sebagai Tuan Rumah KTT G20 dan

Presidensi G20, pembahasan terkait isu keuangan inklusif yang akan dibahas di

GPFI akan memfokuskan pada pembahasan terkait digital finance dan SMEs

Finance sebagai respon pemulihan perekonomian akibat Covid-19.

2.1.2.5 Inklusi Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu upaya dalam mencapai kesejahteraan masyarakat agar lebih

merata dan dapat medukung penguatan pertumbuhan ekonomi yaitu peningkatan

pendalaman sektor keuangan, sehingga masyarakat dapat mempunyai akses

terhadap layanan keuangan formal yang berkualitas. Pendalaman sektor keuangan

antara lain dilakukan melalui peningkatan inklusi keuangan, perluasan inovasi

produk keuangan, pengembangan infrastruktur jasa keuangan, dan optimalisasi

alternatif pembiayaan (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021).


23

Inklusi keuangan dapat digunakan sebagai subpilar arah kebijakan

dalam rangka peningkatan nilai tambah ekonomi pada Tahun 2020-2024 yang

mencakup:

1) Penguatan kewirausahaan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

yang dilaksanakan dengan strategi:

a. Meningkatkan kemitraan usaha antara Usaha Ultra Mikro, Usaha Mikro

Kecil dan Usaha Menengah Besar;

b. Meningkatkan kapasitas usaha;

c. Meningkatkan pendampingan usaha bagi usaha mikro yang non-

bankable;

d. Meningkatkan penciptaan peluang usaha dan start-up;

e. Peningkatan akses pendanaan usaha oleh UMKM; dan

f. Mendorong perbankan dan perusahaan pembiayaan, termasuk yang

berbasis syariah untuk mengembangkan produk dan layanan keuangan

mikro.

2) Peningkatan penyaluran kredit perbankan yang dilaksanakan dengan

strategi:

a. Pengembangan skema penjaminan kredit/pembiayaan di daerah;

b. Mendorong berdirinya perusahaan penjaminan kredit/pembiayaan daerah

di setiap provinsi;

c. Meningkatan literasi keuangan;

d. Perluasan jangkauan agen bank (branchless banking); dan


24

e. Optimalisasi penyaluran kredit program kepada UMKM antara lain

seperti program KUR dan UMi. Langkah ini penting meningat penerapan

PSBB untuk menangani pandemi Covid-19 telah membuat sebagian besar

debitur UMKM tidak dapat beroperasi dan membayar iuran

kredit/pembiayaannya.

3) Peningkatan penghimpunan DPK yang dilaksanakan dengan strategi:

a. Pengembangan skema produk tabungan untuk siswa;

b. Peningkatan literasi keuangan dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan

formal; dan

c. Pengembangan layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking).

Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis dimaksud di

atas, arah kebijakan dan strategi yang akan ditempuh oleh PKSK di sepanjang

Tahun 2020-2024 diantaranya:

1) Melakukan kegiatan (workshop, FGD, atau lainnya) guna mendukung pihak

terkait lainnya dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan;

2) Melakukan kajian terkait instrumen inklusi keuangan baru sebagai alternatif

yang dapat menambah kedalaman dan stabilitas sektor keuangan;

3) Mendorong perumusan rekomendasi yang mendukung penguatan inklusi

keuangan;

4) Berperan aktif dalam kegiatan atau forum nasional maupun internasional

terkait inklusi keuangan; dan

5) Melakukan kajian tentang keberlangsungan usaha UMKM pasca pandemi

Covid-19.
25

2.1.3 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

2.1.3.1 Pengertian UMKM

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah usaha yang banyak

berkembang dimasyarakat yang dapat menunjang pemulihan ekonomi Indonesia

di masa pandemi virus Covid-19. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bahwa Dunia Usaha adalah

Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan

kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

UMKM di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami meningkatan dari

segi kualitas, karena mendapat dukungan dari pemerintah dalam mengembangkan

usaha-usaha UMKM, yang mana dapat menimbulkan kondisi perekonomian

dimasa yang akan datang meningkat dan menstabilkan struktur perekonomian

nasional. Definisi UMKM berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah yaitu:

“1) Usaha mikro adalah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha lain yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
26

kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.


3) Usaha menengah adalah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini.
4) Usaha besar adalah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha kecil yang memenuhi
kriteria usaha besar sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini”.
Adanya revolusi digital 4.0 membuat perkembangan UMKM mengalami

perubahan yang mana dari cara belanja konsumen dari offline ke online. Oleh

karena itu, sangat penting bagi para calon pelaku UMKM untuk meningkatkan

wawasan. Era digital 4.0 memberikan tantangan yang dapat mengancam eksistensi

UMKM tetapi di sisi lain juga dapat memberikan peluang. UMKM yang tidak

dapat mengubah proses bisnis menjadi berorientasi teknologi informasi akan

mengancam eksistensinya. Namun UMKM yang menjadikan teknologi menjadi

aset dalam proses bisnisnya akan memperoleh banyak peluang bisnis baik dari sisi

akses pasar, pelanggan, keuangan, investor/kreditor, jaringan yang lebih luas

sehingga memungkinkan inovasi yang lebih cepat (Martani, 2019).

2.1.3.2 Kriteria UMKM

Adapun kriteria dalam melakukan UMKM berdasarkan Undang Undang

Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, yaitu sebagai

berikut:

“1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:


27

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima


puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan Tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
b. Memiliki hasil penjualan Tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3) Kriteria Usaha Menegah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. Memilii hasil penjualan Tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)”.

2.1.3.3 Kelebihan dan Kekurangan UMKM

Masa pandemi covid-19 saat ini UMKM sangat membantu pemulihan

perekonomian di Indonesia. Tetapi tidak terlepas dari dampak dari UMKM itu

sendiri. Adapun Kelebihan UMKM menurut (Hubeis, 2009:2) yaitu:

1) UMKM merupakan dasar pengembangan kewirausahaan;

2) Memiliki organisasi internal yang sederhana;

3) Mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan lapangan kerja dan lapangan

usaha berorientasi ekspor dan subtitusi impor memperkokoh industri dan

perolehan devisa negara;

4) Aman bagi perbankan dalam memberikan kredit;

5) Bergerak di bidang usaha yang cepat menghasilkan;

6) Mampu memperpendek rantai distribusi;


28

7) Fleksibilitas dan adaptabilitas dalam pengembangan usaha.

Kekurangan UMKM menurut (Hubeis, 2009:2) yaitu:

1) SDM lemah dalam kewirausahaan dan manajerial;

2) Keterbatasan keuangan;

3) Ketidakmampuan aspek pasar;

4) Keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, prasarana dan sarana;

5) Ketidakmampuan menguasai informasi;

6) Tidak didukung kebijakan dan regulasi memadai, serta perlakuan pelaku

usaha besar;

7) Tidak terorganisasi dalam jaringan dan Kerjasama;

8) Sering tidak memenuhi standar;

9) Belum memenuhi kelengkapan aspek legalitas.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh (Dewi, 2020) dengan judul penelitian

“Dampak Fintech terhadap Perkembangan Inklusi Keuangan Pada UMKM di

Jawa Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

fintech (risk and investment management, market provisioning, dan cashless

society) terhadap inklusi keuangan (pengetahuan keuangan, perilaku keuangan,

dan sikap keuangan) pada UMKM di Jawa Timur. Penelitian yang dilakukan

termasuk jenis penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah industri

UMKM se-Jawa Timur dengan berfokus menggunakan data arsip (archival

method). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan uji asumsi klasik.

Hasil temuan menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel fintech
29

(risk and invesment management serta market provisioning) tidak berpengaruh

terhadap inklusi keuangan (pengetahuan keuangan, perilaku keuangan, dan sikap

keuangan) sedangkan secara simultan dan parsial variabel fintech (cashless

society) berpengaruh terhadap inklusi keuangan (pengetahuan keuangan, perilaku

keuangan, dan sikap keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh (Marini, Linawati & Putra, 2020) dengan

judul “Perang Fintech terhadap Inklusi Keuangan pada UMKM Tangerang

Selatan”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran fintech terhadap inklusi

keuangan pada UMKM se Tangerang Selatan. Populasi dalam penelitian ini

adalah pelaku UMKM di wilayah Tangerang Selatan dengan sampel sebanyak

487 informan. Peneliti menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar

secara online dan offline. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif

yang menggunakan metode convenience sampling dalam pengumpulan data. Riset

ini menggunakan regresi linier untuk menganalisis data. Penelitian ini

menghasilkan kesimpulan bahwa fintech memiliki pengaruh yang positif terhadap

inklusi keuangan sebesar 9 persen.

Penelitian yang dilakukan oleh (Ika et al., 2021) dengan judul “Dampak

Fintech Syariah dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif pada UMKM di

Indonesia”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat

akan pentingnya kemudahan dalam setiap proses ekonomi yang melibatkan

keuangan. Fintech juga berdampak pada peningkatan UMKM karena UMKM

merupakan salah satu upaya masyarakat untuk memperoleh pendapatan melalui

pemberdayaan sumber daya dan keterampilan yang dimilikinya. Fintech berbasis


30

syariah akan semakin meningkatkan inklusi keuangan pada UMKM karena

pengelolaan keuangan yang dikelola syariah sesuai dengan tuntunan agama,

sehingga akan berdampak baik pada pengelolaan keuangan UMKM. Pengelolaan

yang baik juga akan berdampak baik bagi peningkatan UMKM sehingga akan

meningkatkan stabilitas perekonomian di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh (Purwanto, Rachrizi & Bustaram, 2021)

dengan judul “Peran Fintech dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif pada UKM

di Kabupaten Pamekasan”. Inklusi keuangan pada UMKM di Kabupaten

Pamekasan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 4 sampel secara acak, yaitu

dari Koperasi dan Dinas Usaha Kecil Menengah. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan reduksi data kemudian

penyajian data dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

adalah bahwa dari keempat informan secara keseluruhan menerima baik dengan

hadirnya fintech karena fintech dapat mempermudah transaksi. Fintech juga

memberikan banyak manfaat bagi UMKM serta manfaat lebih dari UMKM.

Semakin efisien dan efektifnya kegiatan bisnis yang menjadikan fintech terapan

dan perkembangan zaman menuntut para pelaku bisnis untuk menggunakan

fintech. Dari sekian banyak kelebihan fintech, pasti ada kekurangannya, salah

satunya ketika financial technology bermasalah harus diperbaiki dan

membutuhkan waktu. Tidak hanya itu, sumber daya manusia yang kurang

menguasai fintech membuat para pebisnis harus memberikan wawasan tentang

fintech.
31

Penelitian yang dilakukan oleh (Wahyudi & Tristiarto, 2022) dengan judul

“Analisis Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Financial Technology

terhadap Personal Finance Usaha Kecil dan Menengah Di Kabupaten Lebak

Banten”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk

menganalisis dan mengkaji dampak literasi keuangan dan inklusi keuangan

financial technology terhadap personal finance UKM di Kabupaten Lebak

Banten. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku UKM yang berada di wilayah

Kabupaten Lebak Banten. Ukuran sampel diambil dengan metode non probability

sampling khususnya adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan

melalui penyebaran kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah metode

analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)

literasi keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap personal finance

dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,625, (2) inklusi keuangan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap personal finance dengan nilai koefisen jalur

sebesar 0,283.

Penelitian yang dilakukan oleh (Muzdalifa, Rahma & Novalia, 2018)

dengan judul “Peran Fintech dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif pada

UMKM di Indonesia (Pendekatan Keuangan Syariah)”. Jurnal ini bertujuan untuk

menganalisis Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada

UMKM. Perkembangan Teknologi mulai masuk ke ranah Digital guna

menyongsong Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar Tahun 2024,

pemerintah sebagai regulator ekonomi Indonesia, harus memberdayakan seluruh

masyarakat indonesia hingga ke pedesaan dan daerah terpencil di seluruh pelosok


32

negeri agar turut merasakan dampak positif dari berkembangnya teknologi di

masa yang akan datang. Hubungan teknologi saat ini berkaitan erat dengan

keberadaan internet sebagai akses utama. Perlu kita ketahui bahwa adanya fintech

ini dapat menjadi salah satu bahan pendorong adanya suatu gerakan guna

membantu meningkatkan keuangan pada UMKM khususnya yang ada di

masyarakat menengan kebawah melalui lembaga keuangan syariah. Seperti yang

kita ketahui fintech adalah istilah yang dapat digunakan untuk menyebut inovasi

dalam bidang jasa keuangan. Perkembangan teknologi digital, termasuk di dalam

industri keuangan syariah, sudah tidak Dapat dibendung lagi. Melalui teknologi

finansial (fintech), segala bentuk transaksi menjadi lebih cepat, lebih mudah,

sekaligus lebih efisien, tanpa perlu melakukan tatap muka. Kemunculan fintech

tidak dapat dilepaskan dari inovasi yang berkembang untuk membiayai konsep

finansial ini diperlukan start up (wirausaha baru) untuk membangun bisnisnya.

Penelitian yang dilakukan oleh (Rahardjov, Ikhwan & Siharis, 2019)

dengan judul “Pengaruh Financial Technology (Fintech) terhadap

Perkembangan UMKM di Kota Magelang”. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui dampak fintech terhadap delapan belas UMKM yang ada di kota

Magelang. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan jurnal ini

adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan data sekunder dari

Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Data Kementerian Koperasi dan

UKM, dan Dinas UMKM Kota Magelang. Hasil penelitian menunjukan bahwa

Fintech berperan penting dalam meningkatkan kinerja UMKM yaitu berupa

peningkatan efisiensi operasional, dan efisiensi yang dinikmati oleh


33

anggotanya, namun demikian penerapan Fintech dalam UMKM juga memiliki

tantangan tersendiri.

Penelitian yang dilakukan oleh (Sastiono & Nuryakin, 2019) melakukan

penelitian berjudul “Inklusi Keuangan melalui Program Layanan Keuangan

Digital dan Laku Pandai Financial Inclusion: Case Study of LKD and Laku

Pandai Program” dengan tujuan untuk menganalisis tingkat inklusi keuangan dari

program Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Laku Pandai dengan Metode

empiris yang digunakan dalam pengolahan data. Laku Pandai memiliki

keunggulan dalam meningkatkan akses keuangan masyarakat yang tinggal di

pedesaan, berpendidikan rendah, dan berpendapatan rendah.

Pengetahuan/kepastian biaya transaksi (LKD) dan biaya akses dalam bentuk biaya

transaksi dan transportasi (Laku Pandai) merupakan faktor yang penting dalam

menentukan kepemilikan rekening keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh (Ansori, 2019) dengan judul

“Perkembangan dan Dampak Financial Technology (Fintech) terhadap Industri

Keuangan Syariah di Jawa Tengah”. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk

mengkaji bagaimana perkembangan dan dampak Fintech. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan menggabungkan dua

jenis penelitian, yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.

Penelitian lapangan oleh mengumpulkan informasi dari Jasa Keuangan Jawa

Tengah Otoritas (OJK), dan dari industri Keuangan Syariah, yaitu BPRS Saka

Dana Mulia Kudus.


34

Penelitian yang dilakukan oleh (Rohmah & Gunarsih, 2021) dengan judul

“Pengaruh Literasi Keuangan dan Fintech terhadap Inklusi Keuangan pada

Masyarakat D.I.Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh literasi keuangan dan penggunaan fintech terhadap inklusi keuangan.

Data yang dianalisis memenuhi ketentuan pengujian validitas dan reliabilitas.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Hasil analisis data

mengenai fintech menunjukkan bahwa fintech berpengaruh positif signifikan

terhadap inklusi keuangan. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa untuk

meningkatkan inklusi keuangan dapat dilakukan dengan meningkatkan literasi

keuangan dan penggunaan fintech.

Penelitian yang dilakukan oleh (Yanti, 2019) dengan judul “Pengaruh

Inklusi Keuangan dan Literasi Keuangan terhadap Kinerja UMKM Di Kecamatan

Moyo Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inklusi

keuangan dan literasi keuangan terhadap kinerja UMKM. Teknik pengambilan

sampel menggunakan probability sampling dan sampling jenuh. Analisis data

yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Riset ini menggunakan

regresi linier untuk menganalisis data. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan

bahwa fintech memiliki pengaruh yang positif terhadap inklusi keuangan sebesar

persen.

Penelitian yang dilakukan oleh (Alamsyah et al., 2020) dengan judul

“Revealing the Intervening Effect of Fintech Lending between Entrepreneurial

Education and Entrepreneurial Intentions”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana FinTech lending mempengaruhi hubungan antara


35

Pendidikan Kewirausahaan dan Niat Berwirausaha saat ini. Model yang diuji

menggunakan pendekatan kuantitatif, yang menggunakan analisis regresi

multivariat. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pembelajaran Wirausaha

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Berwirausaha, hal ini

memperkuat penelitian sebelumnya bahwa Pembelajaran Wirausaha atau

pembelajaran kewirausahaan dapat mendorong mahasiswa untuk memulai

berwirausaha selain itu penelitian ini menemukan bahwa penggunaan fintech

memiliki pengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap Niat

Berwirausaha.

Penelitian yang dilakukan oleh (Mulasiwi & Julialevi, 2020) dengan judul

“Optimalisasi Financial Technology (Fintech) terhadap Peningkatan Literasi dan

Inklusi Keuangan Usaha Menengah Purwokerto”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menjelaskan pengaruh layanan keuangan berbasis fintech terhadap

literasi keuangan dan inklusi keuangan Usaha Menengah di Purwokerto. Untuk

menguji model empiris, digunakan alat analisis Structural Equation Modelling

(SEM). Alat analisis lain yang digunakan antara lain AMOS 21.0, SPSS 16.0 dan

Microsoft Excel 2010. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa layanan

keuangan berbasis fintech memiliki pengaruh positif terhadap literasi keuangan

dan inklusi keuangan usaha mikro di Purwokerto.

Penelitian yang dilakukan oleh (Kurniawan, 2020) dengan judul

“Pengaruh Pemahaman Fintech Dan Inklusi Keuangan Terhadap Produktivitas

UMKM Di Kota Bandar Lampung”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

mengenai pengaruh pemahaman fintech dan inklusi keuangan terhadap


36

produktivitas UMKM. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif dengan menggunakan pendekatan asosiatif. Analisis data yang

digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas yaitu pemahaman fintech dan

inklusi keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas

UMKM.

Penelitian yang dilakukan oleh (Munawar, Royadi & Rahmani, 2022)

dengan judul “Financial Technology (Fintech) dalam Inklusi Keuangan UMKM

Kota Banjar di Masa Pandemi Covid-19”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui perkembangan Financial Technology (fintech) dalam inklusi

keuangan UMKM Kota Banjar, hambatan yang mempengaruhi

perkembangan Financial Technology (Fintech) serta upaya dalam meningkatkan

inklusi keuangan UMKM Kota Banjar di masa Pandemi Covid-19. Pendekatan

penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif,

instrumen penelitian melalui wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian

menunjukkan pemilik UMKM di Kota Banjar dimana seluruh indikator dan

deskripsi jawaban responden rata-rata berada dalam kategori tinggi artinya

indikator peran fintech dalam inklusi keuangan di Kota Banjar pada saat ini

menjadi metode transaksi yang diminati oleh pengguna yang telah

mengenal fintech seperti platform Ovo, Dana, Gopay karena menurut pelaku

UMKM dengan fintench dapat menghemat biaya transaksi, dapat menghemat

waktu, efisien, mempermudah dan memperlancar transaksi,

dengan fintech mendapatkan informasi yang telah dilakukan, aman, responsive,


37

mudah dipahami, dapat dipakai kapanpun dan dimanapun, mampu meningkatkan

penjualan, media ideal dalam kondisi pandemic Covid-19, akurat dan

kemungkinan akan konsisten digunakan di masa depan sebagai metode

pembayaran.

Penelitian yang dilakukan oleh (Sugiarto, 2021) dengan berjudul

“Pengaruh Financial Technology (Fintech) terhadap Inklusi Keuangan dan

Literasi Keuangan pada UMKM di Kota Surakarta”. Penelitian bertujuan untuk

menganalisis pengaruh fintech terhadap peningkatan inklusi keuangan dan literasi

keuangan bagi UMKM di Kota Surakarta. Data yang digunakan merupakan data

primer. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari fintech

terhadap peningkatan inklusi keuangan dan literasi keuangan. Hal tersebut

dikarenakan fintech mampu memberikan kemudahan dan efisiensi dalam

penggunaan produk layanan jasa keuangan.


38

Tabel 2.1
Temuan Penelitian Terdahulu yang Relevan

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
1 Mega Arisia Dampak Fintech Badan Penelitian ini Penelitian ini Hasil temuan Metode analisis
Dewi (2020) terhadap Penerbit bertujuan untuk menggunaka menunjukkan bahwa ini hanya
Perkembangan UNIGO mengetahui n analisis secara simultan dan menggunakan uji
Inklusi Keuangan seberapa besar deskriptif parsial variabel fintech asumsi klasik
pada UMKM di pengaruh fintech dan uji (risk and invesment sedangkan saya
Jawa Timur (risk and asumsi management serta menggunakan uji
investment klasik. market provisioning) validitas dan
management, tidak berpengaruh realiabilitas, dan
market terhadap inklusi uji asumsi klasik.
provisioning, keuangan (pengetahuan
dan cashless keuangan, perilaku
society) keuangan, dan sikap
terhadap inklusi keuangan) sedangkan
keuangan secara simultan dan
(pengetahuan parsial, variabel fintech
keuangan, (cashless society)
perilaku berpengaruh terhadap
keuangan, dan inklusi keuangan
sikap keuangan) (pengetahuan keuangan,
pada UMKM di perilaku keuangan, dan
Jawa Timur. sikap keuangan.

2 Marini, Linawati, Peran Fintech Badan Tujuan Penelitian ini Riset ini menggunakan Metode ini
Rezi Eka Putra terhadap Inklusi Penerbit penelitian ini merupakan regresi linier untuk menggunakan
(2020) Keuangan pada UNPAM untuk jenis menganalisis data. metode
39

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
UMKM mengetahui penelitian Penelitian ini convenience
Tangerang Selatan peran fintech kuantitatif menghasilkan sampling dalam
terhadap inklusi yang kesimpulan bahwa pengumpulan data
keuangan pada menggunaka fintech memiliki sedangkan
UMKM se n metode pengaruh yang positif penelitian saya
Tangerang convenience terhadap inklusi menggunakan
Selatan sampling keuangan sebesar 9 teknik incidental
dalam persen. sampling.
pengumpulan
data.
3 Ika Swasti Putri, Dampak Fintech e- Tujuan Penelitian ini fintech syariah memiliki Penelitian ini
Siti Hayati Efi Syariah dalam journal.stie- Penelitian ini menggunaka dampak yang menggunakan
Friantin (2021) Meningkatkan aub.ac.id adalah untuk n desain signfikan terhadap metode kualitatif
Keuangan Inklusif menjawab penelitian peningkatan keuangan sedangkan
pada UMKM di kebutuhan kualitatif inklusif dari UMKM. penelitian saya
Indonesia masyarakat yang Berbagai layanan yang menggunakan
akanpentingnya mengintibera ditawarkan metode penelitian
kemudahan tkan pada oleh fintech syariah kuantitatif
dalam setiap kualitas untuk peningkatan
proses ekonomi penyajian UMKM menunjukkan
yang melibatkan data yang bahwa sistem keuangan
keuangan. bersifat modern dapat
Fintech juga deskriptif berdampak baik
berdampak pada kualitatif terhadap pemberdayaan
peningkatan UMKM.
UMKM karena
UMKM
merupakan salah
satu upaya
40

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
masyarakatuntu
k memperoleh
pendapatan
melalui
pemberdayaan
sumber daya
dan
keterampilan
yang
dimilikinya.
4 Purwanto , Ach Peran Fintech Badan Tujuan Analisis data Hasil penelitian adalah Penelitian ini
Resa Rachrizi , dalam Penerbit penelitian ini yang bahwa dari keempat hanya sebatas
Isnain Bustaram Meningkatkan UNBAJA adalah untuk digunakan informan secara analisis data saja
(2021) Keuangan Inklusif mempermudah dalam keseluruhan menerima sedangkan
pada UKM di bagi masyarakat penelitian ini baik dengan hadirnya penelitian saya
Kabupaten dalam adalah fintech karena fintech juga
Pamekasan mengetahui dengan dapat mempermudah menggunakan
pinjaman online menggunaka transaksi. Fintech juga aplikasi IBM
yang cepat dan n reduksi memberikan banyak SPSS dan
mudah data manfaat bagi UMKM Analisis regresi
kemudian serta manfaat lebih dari linear
penyajian UMKM. Semakin
data dan efisien dan efektifnya
yang terakhir kegiatan bisnis yang
adalah menjadikan fintech
penarikan terapan dan
kesimpulan perkembangan zaman
menuntut para pelaku
bisnis untuk
41

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
menggunakan fintech.
5 Yoko Tristiarto, Analisis Literasi Badan Penelitian ini Teknik Hasil penelitian ini Teknik analisis
Wahyudi (2022) Keuangan dan Penerbit merupakan analisis yang menunjukkan bahwa (1) pada penelitian ini
Inklusi Keuangan UNBIY penelitian digunakan literasi keuangan yaitu metode
Financial kuantitatif yang adalah mempunyai pengaruh analisis partial
Technology bertujuan untuk metode yang signifikan terhadap Least Square
terhadap Personal menganalisis analisis personal finance dengan (PLS) sebagai
Finance Usaha dan mengkaji Partial Least nilai koefisien jalur variabel dependen
Kecil dan dampak literasi Square sebesar 0,625, (2) Sedangkan
Menengah di keuangan dan (PLS). inklusi keuangan penelitian secara
Kabupaten Lebak inklusi mempunyai pengaruh umum
Banten keuangan yang signifikan terhadap menggunakan
financial personal finance dengan Financial
technology nilai koefisen jalur Technology
terhadap sebesar 0,283. sebagai variabel
personal finance dependen
UKM di
Kabupaten
Lebak Banten.
6 Irma Muzdalifa, Peran Fintech Jurnal Jurnal ini Teknik Fintech akan dapat Teknik analisis
Inayah Aulia dalam Masharif al- bertujuan untuk analisis data membatu lebih dalam yang digunakan
Rahma, Bella Meningkatkan Syariah menganalisis yang menangani masalah hanya dengan
Gita Novalia Keuangan Inklusif Peran Fintech digunakan pendanaan agar UMKM model interaktif
(2018) pada UMKM di Dalam dalam dapat berkembang lebih sedangkan saya
Indonesia Meningkatkan penelitian ini maju dan dapat menggunakan
(Pendekatan Keuangan adalah model menyongsong Indonesia analisis IBM
Keuangan Syariah) Inklusif Pada interaktif sebagai salah satu SPSS dan
UMKM. negara Ekonomi Digital Analisis Regresi
terbesar Tahun 2024 Linear
42

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
7 Budi Rahardjo, Pengaruh Badan Tujuan Metode Hasil penelitian Metode penelitian
Khairul Ikhwan, Financial Penerbit penelitian ini penelitian menunjukan bahwa yang digunakan
Alkadri Technology UNTIDA adalah yang Fintech berperan dalam
Kusalendra (Fintech) terhadap mengetahui digunakan penting dalam penyusunan yaitu
Siharis (2019) Perkembangan dampak fintech dalam meningkatkan kinerja metode kualitatif
UMKM di Kota terhadap penyusunan UMKM yaitu berupa sedangkan saya
Magelang delapan belas jurnal ini peningkatan efisiensi menggunakan
UMKM yang adalah operasional, dan kuantitaif
ada di Kota penelitian efisiensi yang dinikmati
Magelang. kualitatif oleh anggotanya, namun
deskriptif. demikian penerapan
Fintech dalam UMKM
juga memiliki tantangan
tersendiri.
8 Prani Sastiono, Inklusi Keuangan Departemen Penelitian ini Metode Laku Pandai memiliki Metode penelitian
Chaikal Melalui Program Ilmu bertujuan untuk empiris yang keunggulan dalam hanya
Nuryakin (2019) Layanan Ekonomi, menganalisis digunakan meningkatkan akses menggunakan
Keuangan Digital Fakultas tingkat inklusi dalam keuangan masyarakat metode empiris
dan Laku Pandai Ekonomi dan keuangan dari pengolahan yang tinggal di saja
Financial Bisnis, program data. pedesaan, berpendidikan
Inclusion: Case Universitas Layanan rendah, dan
Study of LKD and Indonesia Keuangan berpendapatan rendah.
Laku Pandai Digital (LKD) Pengetahuan/kepastian
Program dan Laku biaya transaksi (LKD)
Pandai. dan biaya akses dalam
bentuk biaya transaksi
dan transportasi (Laku
Pandai) merupakan
faktor yang penting
43

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
dalam menentukan
kepemilikan rekening
keuangan.
9 Miswan Ansori Perkembangan dan Wahana Tujuan Metode Penelitian lapangan oleh Penelitian ini
(2019) Dampak Financial Islamika: penelitian ini penelitian mengumpulkan menggunakan
Technology Jurnal Studi dilakukan untuk yang informasi dari Jasa metode deskriptif
(Fintech) terhadap Keislaman mengkaji digunakan Keuangan Jawa Tengah dan kualitatif
Industri Keuangan bagaimana adalah Otoritas (OJK), dan dari sedangkan
Syariah di Jawa perkembangan metode industri Keuangan penelitian saya
Tengah dan dampak deskriptif Syariah, yaitu menggunakan
Fintech kualitatif dan BPRS Saka Dana Mulia metode kuantitaif
pada industri menggabung Kudus. dan asosiatif
keuangan kan dua jenis
syariah di Jawa penelitian,
Tengah. yaitu
penelitian
lapangan dan
penelitian
kepustakaan.
10 Rizki Miftahur Pengaruh Literasi Badan Penelitian ini Data yang Hasil analisis data Penelitian ini
Rohmah, Tri Keuangan dan Penerbit bertujuan untuk dianalisis mengenai fintech hanya sebatas
Gunarsih (2021) Fintech terhadap Universitas menganalisis memenuhi menunjukkan bahwa pengujian
Inklusi Keuangan Teknologi pengaruh literasi ketentuan fintech berpengaruh validitas dan
pada Masyarakat Yogyakarta keuangan dan pengujian positif signifikan reliabilitas
D.I.Yogyakarta penggunaan validitas dan terhadap inklusi sedangkan
fintech terhadap reliabilitas. keuangan. Penelitian ini penelitian saya
inklusi Pengujian mengimplikasikan menggunakan
keuangan. hipotesis bahwa untuk asumsi klasik
dilakukan meningkatkan inklusi juga.
44

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
dengan keuangan dapat
analisis dilakukan dengan
regresi meningkatkan literasi
berganda. keuangan dan
penggunaan fintech.
11 Wira Iko Putri Pengaruh Inklusi Badan Penelitian ini Teknik Berdasarkan hasil Penelitian ini
Yanti (2019) Keuangan dan Penerbit bertujuan untuk pengambilan penelitian dapat penggunakan
Literasi Keuangan Universitas mengetahui sampel disimpulkan bahwa inklusi keuangan
terhadap Kinerja Teknologi pengaruh Inklusi menggunaka kedua variabel bebas terhadap UMKM.
UMKM di Sumbawa keuangan dan n probability yaitu inklusi keuangan
Kecamatan Moyo literasi sampling dan dan literasi keuangan
Utara keuangan sampling memiliki pengaruh
terhadap kinerja jenuh. positif dan signifikan
UMKM. Analisis data terhadap kinerja
yang UMKM.
digunakan
yaitu analisis
regresi linear
berganda.
12 Virza Utama Revealing the International Tujuan dari Model yang Hasil penelitian ini Metode ini
Alamsyah, Agus Intervening Effect Journal of penelitian ini diuji menyatakan bahwa menggunakan
Purwanto, Otto of Fintech Lending Advanced adalah untuk menggunaka Pembelajaran Wirausaha analisis
Berman Sihite, between Science and mengetahui n pendekatan berpengaruh positif dan multivariate
Andi Sulistiadi, Entrepreneurial Technology bagaimana kuantitatif, signifikan terhadap Niat sedangkan
Fredson Education and FinTech lending yang Berwirausaha, hal ini penelitian saya
Kotamena, Rudy Entrepreneurial mempengaruhi menggunaka memperkuat penelitian menggunakan
Pramono (2020) Intentions hubungan antara n analisis sebelumnya bahwa analisis regresi
Pendidikan regresi Pembelajaran Wirausaha linier
Kewirausahaan multivariat. atau pembelajaran
45

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
dan Niat kewirausahaan dapat
Berwirausaha mendorong mahasiswa
saat ini. untuk memulai
berwirausaha selain itu
penelitian ini
menemukan bahwa
penggunaan fintech
memiliki pengaruh
positif dan berpengaruh
signifikan terhadap Niat
Berwirausaha
13 Cut Misni Optimalisasi Situs Tujuan dari Untuk Hasil dari penelitian ini Penelitian ini
Mulasiwi, Karina Financial Performance penelitian ini menguji menunjukkan bahwa menggunakan
Odia Julialevi Technology adalah untuk model layanan keuangan SPSS 16
(2020) (Fintech) terhadap menjelaskan empiris, berbasis fintech Sedangkan
Peningkatan pengaruh digunakan memiliki pengaruh penelitian saya
Literasi dan layanan alat analisis positif terhadap literasi menggunakan
Inklusi Keuangan keuangan Structural keuangan dan inklusi SPSS 25
Usaha Menengah berbasis Equation keuangan Usaha Mikro
Purwokerto fintech terhadap Modelling di Purwokerto.
literasi (SEM).
keuangan dan Alat analisis
inklusi lain yang
keuangan Usaha digunakan
Menengah di antara lain
Purwokerto. AMOS 21.0,
SPSS 16.0
dan
Microsoft
46

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
Excel 2010.

14 Hendri Pengaruh Badan Penelitian ini penelitian Berdasarkan hasil Penelitian ini
Kurniawan Pemahaman penerbit bertujuan untuk yang penelitian dapat hanya
(2020) Fintech dan Universitas mengetahui digunakan disimpulkan bahwa mnggunakan
Inklusi Keuangan Muhammadi mengenai dalam kedua variabel bebas analisis regresi
terhadap yah Metro. pengaruh penelitian ini yaitu pemahaman linier berganda
Produktivitas pemahaman adalah fintech dan inklusi sedangkan
UMKM di Kota fintech dan kuantitatif keuangan memiliki penelitian saya
Bandar Lampung inklusi dengan pengaruh positif dan menggunakan
keuangan menggunaka signifikan terhadap aplikasi IBM
terhadap n pendekatan produktivitas UMKM. SPSS 25 dan
produktivitas asosiatif. analisis regresi
UMKM. Analisis data linier
yang
digunakan
yaitu analisis
regresi linear
berganda.
15 Andri Helmi Financial Badan Tujuan Pendekatan Hasil penelitian Penelitian ini
Munawar, Agi Technology Penerbit penelitian ini penelitian menunjukkan pemilik menggunakan
Rosyadi, Dede (Fintech) dalam Universitas adalah untuk yang UMKM di Kota Banjar metode kualitatif
Arif Rahmani Inklusi Mulawarman mengetahui digunakan dimana seluruh sedangkan
(2022) Keuangan perkembangan yaitu indikator dan deskripsi penelitian saya
UMKM Kota Financial pendekatan jawaban responden rata- metode kuantitaif
Banjar di Masa Technology (fint kualitatif rata berada dalam
Pandemi Covid- ech) dalam dengan kategori tinggi artinya
19 inklusi metode indikator
keuangan deskriptif, peran fintech dalam
47

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
UMKM Kota instrumen inklusi keuangan di
Banjar, penelitian Kota Banjar pada saat
hambatan yang melalui ini menjadi metode
mempengaruhi wawancara transaksi yang diminati
perkembangan F dan oleh pengguna yang
inancial kuesioner. telah
Technology (Fin mengenal fintech seperti
tech) serta platform Ovo, Dana,
upaya dalam Gopay karena menurut
meningkatkan pelaku UMKM
inklusi dengan fintench dapat
keuangan menghemat biaya
UMKM Kota transaksi, dapat
Banjar di masa menghemat waktu,
Pandemi Covid- efisien, mempermudah
19. dan memperlancar
transaksi,
dengan fintech mendapa
tkan informasi yang
telah dilakukan,
aman, responsive,
mudah dipahami, dapat
dipakai kapanpun dan
dimanapun, mampu
meningkatkan
penjualan, media ideal
dalam
kondisi pandemic Covid
-19, akurat dan
48

Nama Sumber Tujuan Metode Keterbatasan


No Judul Penelitian Temuan Penelitian
Peneliti/Tahun Publikasi Penelitian Analisis Penelitian
kemungkinan akan
konsisten digunakan di
masa depan sebagai
metode pembayaran.
16 Putra Satria Pengaruh Badan Penelitian Data yang Hasil dari penelitian ini Penelitian ini
Sugiarto (2021) Financial Penernis bertujuan untuk digunakan menunjukkan bahwa ada hanya
Technology Universitas menganalisis merupakan pengaruh yang menggunakan
(Fintech) Atma Jaya pengaruh fintech data primer. signifikan dari fintech analisis regresi
terhadap Inklusi Yogyakarta terhadap Alat analisis terhadap peningkatan linier sedangkan
Keuangan dan peningkatan yang inklusi keuangan dan saya
Literasi inklusi digunakan literasi keuangan. Hal menggunakan
Keuangan pada keuangan dan adalah tersebut dikarenakan aplikasi IBM
UMKM i Kota literasi analisis fintech mampu SPSS 25 dan
Surakarta keuangan bagi regresi linear memberikan kemudahan analisis regresi
UMKM di Kota berganda dan efisiensi dalam linier
Surakarta penggunaan produk
layanan jasa keuangan.
Sumber : (Dewi, 2020); (Marini, Linawati & Putra, 2020); (Ika et al., 2021); (Purwanto, Rachrizi & Bustaram, 2021); (Wahyudi & Tristiarto,
2022); (Muzdalifa, Rahma & Novalia, 2018); (Rahardjov, Ikhwan & Siharis, 2019); (Sastiono & Nuryakin, 2019); (Ansori, 2019);
(Rohmah & Gunarsih, 2021); (Yanti, 2019); (Alamsyah et al., 2020); (Mulasiwi & Julialevi, 2020); (Kurniawan, 2020); (Munawar,
Rosyadi & Rahmayani, 2022); dan (Sugiarto, 2021).
49

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian berdasarkan pada pendekatan moneter tentang

pinjaman dan investasi melalui teknik informasi yaitu FinTech (X1). Ruang lingkup

aktivitas finTech, yaitu crypto dan uang digital, pinjaman peer-to-peer, kontrak

cerdas yang mengeksekusi kontrak antara pembeli dan penjual keamanan teknologi

informasi, dan asuransi berbasis teknologi maupun regulasi berbasis teknologi

(Haddad & Hornuf, 2019).

FinTech di Indonesia telah berkembang mengikuti kebutuhan konsumen,

kebijakan, dan infrastruktur teknologi yang ada. Pinjaman online (peer-to-peer

lending atau online lending) memungkinkan UMKM untuk memperoleh pinjaman

dana dari masyarakat. Sebagaimana pinjaman dari bank pada umumnya, peminjam

wajib membayar bunga dan mengembalikan pokok pinjaman.

Manfaat yang diberikan peminjaman online yaitu (1) Bagi peminjam,

pinjaman online adalah pilihan pinjaman yang cukup mudah karena tidak perlu

memberikan jaminan berupa aset (seperti rumah, tanah); (2) Keuntungan lain untuk

peminjam adalah dapat meminjam dengan jangka waktu yang relatif pendek (di

bawah satu tahun); (3) Bagi pemberi pinjaman (investor), fintech pinjaman

online/peer-to-peer lending menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar

daripada bunga di bank. Risiko peminjaman online: (1) Gagal membayar pinjaman

(bagi peminjam dan investor), sebuah situasi di mana peminjam terlambat

mengembalikan pokok pinjaman lebih dari 90 hari. Sebelum menggunakan pinjaman

online, peminjam perlu memahami tingkat bunga dan jangka waktu pembayaran
50

untuk menghindari risiko gagal bayar. Investor juga perlu memahami bahwa ada

kemungkinan peminjam gagal bayar; (2) Risiko fintech pinjaman online illegal yaitu

saat ini,banyak pihak tidak bertanggung jawab yang menawarkan pinjaman online

ilegal. Sebelum menggunakan pinjaman online, penting bagi peminjam untuk

memastikan bahwa fintech pinjaman online tersebut terdaftar atau berizin di Otoritas

Jasa Keuangan (OJK).

Fintech dinilai dapat membantu meningkatkan tingkat inklusi keuangan (Y)

karena kerumitan, kecepatan, jangkauan, dan biaya dari kegiatan finansial yang

konvensional dapat dikurangi dalam kegiatan finansial dengan penggunaan fintech

(Ahamed & Mallick, 2019). Sejumlah peneliti telah mengaitkan setidaknya ada tiga

poin utama dari inklusi keuangan, yaitu akses, kelompok masyarakat, dan sistem

keuangan. Tingkat inklusi keuangan yang tinggi berkontribusi terhadap stabilitas

yang lebih besar di sektor perbankan dan menjamin ekonomi yang lebih baik.

Perkembangan teknologi saat ini tidak hanya mencakup pembayaran digital

dan pinjaman online, tetapi juga mencakup Inovasi Keuangan Digital seperti

manajemen investasi, asuransi, dan dukungan keuangan digital, serta layanan urun

dana berupa saham (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37/POJK.04/2018).

Penelitian ini cocok dengan menggunakan analisis Teknik pengumpulan data

sekunder sedangkan instrumen penelitian memanfaatkan hasil penelitian yang telah

dilakukan baik yang berasal dari jurnal, internet maupun buku dan data berasal dari

Badan Pusat Statistik, data kementrian Koperasi dan UMKM, dan dinas UMKM Kota

Palu karena mampu memberikan gambaran secara lengkap dari berbagai faktor
51

eksternal secara makro untuk perkembangan FinTech di Kota Palu. Selanjutnya

disajikan pada bagan berikut.

Permasalahan : Bagaimana pengaruh


Strategi dan peran
fintech dalam
Kurangnya akses bagi pelaku UMKM
meningkatkan
dalam melakukan dan Pemerintah di
keuangan inklusi
pinjaman secara Kota Palu
terhadap UMKM di
online yang tepat Kota Palu
dan akurat

Independen dependen
Financial Technology Inklusi Keuangan

Umpan Balik

Pengaruh Fintech dalam


meningkatkan keuangan inklusi UKM
terhadap UKM di Kota Palu

Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

1: Fintech (Risk and investment managment) memberikan pengaruh terhadap

inklusi keuangan (access) pada UKM di Kota Palu.

2: Fintech (market agrigator) memberikan pengaruh terhadap inklusi keuangan

(access) pada UKM di Kota Palu.


52

3: Fintech (Peer to peer lending) memberikan pengaruh terhadap inklusi keuangan

(access) pada UKM di Kota Palu.

4: Fintech (Risk and investment managment) memberikan pengaruh terhadap

inklusi keuangan (Usage) pada UKM di Kota Palu.

5: Fintech (market agrigator) memberikan pengaruh terhadap inklusi keuangan

(usage) pada UKM di Kota Palu.

6: Fintech (Peer to peer lending) memberikan pengaruh terhadap inklusi keuangan

(usage) pada UKM di Kota Palu.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan

asosiatif. Metode kuantitaf adalah penelitian yang diperoleh berbentuk angka atau

data kualitatif dari analisis statistik. Pendekatan asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau

lebih (Sugiyono, 2015). Dengan penelitian ini maka akan dibangun suatu teori yang

dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu

dampak/gejala. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pengaruh dari financial

technology tehadap inklusi keuangan pada UKM di Kota Palu.

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Kota

Palu terdiri dari 8 kecamatan yaitu Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Palu Barat,

Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Utara, Kecamatan

Tatanga, Kecamatan Tawaeli, dan Kecamatan Ulujadi. Dalam melakukan penelitian

peneliti perlu menjadikan masyarakat atau pelaku UKM sebagai objek penelitian.

3.3 Jenis dan Sumber data

3.3.1 Jenis Data

53
Pada penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian maka penulis

menggunakan jenis data kuantitatif. Ukuran kuantitas atau jumlah menjadi dasar

penelitian kuantitatif

54
55

yang dapat diterapkan pada kejadian/peristiwa yang diekspresikan dalam bentuk

jumlah atau kuantitas (Saptutyningsih & Styaningrum, 2020). Berdasarkan hal

tersebut penelitian ini menggunakan simbol-simbol angka dan perhitungan secara

kuantitatif dan ditariklah suatu kesimpulan yang sesuai dengan tujuan dari penelitian

ini.

3.3.2 Sumber Data

1. Data primer

Menurut (Sugiyono, 2014) data primer adalah data yang diperoleh secara

langsung dari sumber data dengan observasi langsung. Penelitian ini menggunakan

data primer yang diperoleh dari kuesioner atau angket dimana peneliti melakukan

interaksi secara langsung dengan objek penelitian (Pelaku UKM) dengan

menggunakan skala likert.

2. Data sekunder

Menurut (Sugiyono, 2014) data sekunder merupakan sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau

lewat dokumen. Data sekunder yang diperoleh pada penelitian ini dari penelitian atau

studi sebelumnya dan telah dipublikasi, dari jurnal-jurnal penelitian, Badan Pusat

Statistik (BPS) Kota Palu, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu, Kementrian

Koperasi dan UMKM RI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3.4 Metode Pengumpulan Data


56

Data yang dikumpulkan peneliti melalui angket atau kuesioner kepada

responden. Kuesioner (angket) merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015:39). Penulis akan mendistribusikan

kuesioner kepada responden yaitu para pelaku UKM. Skala pengukuran yang diambil

oleh penulis adalah skala likert. Menurut (Sugiyono, 2015:199) skala likert yang

digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS): diberi skor 1

2. Tidak Setuju (TS): diberi skor 2

3. Cukup Setuju (CS): diberi skor 3

4. Setuju (S): diberi skor 4

5. Sangat Setuju (SS): diberi skor 5

Selain data primer, penelitian ini terdapat data sekunder yaitu studi

kepustakaan dengan cara mengumpulkan data maupun informasi dari buku, referensi-

referensi yang ada kaitannya dengan variable penelitian.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan elemen-elemen yang memiliki ciri tertentu dalam

melakukan penelitian untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Populasi dari

penelitian ini berasal dari UKM di Kota Palu yaitu selama di Tahun 2017-2019

sebesar UMKM di Kota Palu sebanyak 4.114 usaha yang terdiri dari 3.747 usaha
57

mikro, 351 usaha kecil 351, dan 16 usaha menengah. Sedangkan pada penelitian ini

hanya menggunakan data UKM saja sehingga populasinya sebanyak 367 Usaha.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki populasi. Bila populasi besar

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karna keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2015). Metode penentuan sampel

pada penelitian yaitu non probability sampling dengan teknik snowball sampling.

Metode non probability sampling adalah metode yang tidak didasarkan pada hukum

probabilitas sehingga tidak memberikan peluang yang sama bagi pupulasi untuk

dipilih. Metode snowball sampling adalah teknik pengambilan data secara berantai,

mulai dari responden yang sedikit kemudian responden dipindai pendapatnya untuk

mengetahui responden lain yang dapat dimintai informasinya sehingga diperoleh

jumlah responden dan informasi semakin besar. Jumlah sampelnya yang dihitung

pada penelitian menggunakan rumas Slovin yang dikemukakan oleh (Husein, 2013)

yaitu :

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance)


58

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dengan menggunakan rumus Slovin,

ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut : n = N / 1 + ne2

N = 367 Orang

e = 5 persen atau 0,05

n = N / 1 + ne2

367
n= 2
1+367 (0,05)

n = 40 Responden

jadi, ukuran sampel dengan populasi 30 orang dan minimum batas toleransi kesalahan

0,05 yaitu 40 responden.

3.6 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode uji validasi dan

reliabilitas, uji asumsi klasik dan metode analisis regresi linear berganda.

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah alat ukur dalam mengukur suatu obyek yang dilakukan

untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu tes pengukuran pada objek penelitian. Uji

validitas dilakukan menggunakan Uji Korelasi pearson product moment. Pengujian

ini didapat pada aplikasi software SPSS.

Kriteria uji validitas:

- Apabila rhitung > rtabel, maka item kuesioner tersebut valid.

- Apabila rhitung < rtabel, maka item kuesioner tersebut tidak valid.
59

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variable atau konstruk (Ghozali, 2018).

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach, yaitu :

)( s r −∑ s i
)
2 2

α=
K
(
K −1 s2r

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

K = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑ s 2i = jumlah varians skor item

SX2 = varians skor-skor tes (seluruh item K)

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah bertujuan mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan analisis regresi linier

berganda menggunakan 2 bentuk model sebagai berikut :

1. Persamaan regresi untuk estimasi inklusi keuangan dari sisi access, yaitu:

Y 1=a0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε

AC=a0 + β 1 RM + β2 MP+ β 3 P 2 P+ε

2. Persamaan regresi untuk estimasi inklusi keuangan dari sisi usage, yaitu

Y 1=a0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε

US=a0 + β 1 RM + β2 MP+ β 3 P 2 P+ε


60

Keterangan :

AC = Access

US = Usage

RM = Risk and invesmet management

MP = Market provisioning

P2P = Peer to peer lending

α = Konstanta

β = Koefisien regresi variabel X

ε = Standart error (galat)

3.6.3 Uji Hipotesis

Tujuan uji hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.6.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut (Kuncoro, 2013:246) Uji koefisien korelasi digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi / R2 berada pada rentang angka

nol (0) dan satu (1). Jika nilai koefisien determinasi yang mendekati angka nol

(0) berarti kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen sangat

terbatas. Sebaliknya apabila nilai koefisien determinasi variabel mendekati

satu (1) berarti kemampuan variabel bebas dalam menimbulkan keberadaan

variabel terikat semakin kuat.


61

3.6.3.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji statistik F adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan apakah

semua variabel independen yang dimasukkan kedalam model secara bersama-

sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Uji yang digunakan uji

goodness of fit (uji kelayakan model). Menurut (Ghozali, 2011:97) uji

goodness of fit dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel

dalam menaksir nilai aktual secara statistik. Model goodness of fit dapat

diukur dari nilai statistik F yang menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian:

a. Pvalue < 0,05 menunjukkan bahwa uji model ini layak untuk digunakan

pada penelitian.

b. Pvalue > 0,05 menunjukkan bahwa uji model ini tidak layak untuk

digunakan pada penelitian.

3.6.3.3 Pengujian hipotesis dengan uji t

Uji statistik t adalah uji signifikansi yang menunjukkan seberapa jauh satu

variabel bebas secara individual menerangkan variabel terikat. Variabel yang

memiliki nilai koefisien korelasi yang semakin besar maka variabel tersebut memiliki

pengaruh paling dominan ternyata variabel terikatnya (Kuncoro, 2013:244). Apabila

hasil uji t dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, makan variabel independen

tersebut secara parsial berpengaruh pada variabel dependen.


62

3.6.4 Uji Asumsi Klasik

3.6.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

Statistic 16 Windows dengan statistik One Sample Kolmogrov Smirnov Test.

Pengukuran yang digunakan adalah membandingkan nilai asymp. Sig (2-tailed)

dengan nilai yang ditentukan sebesar 5 persen. Apabila nilai asymp. Sig (2-tailed)

lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal.

3.6.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam regresi terdapat gejala

kolerasi antar variabel bebas lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas. Pemeriksaan untuk mendeteksi gela

multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor) yang dihitung menggunakan SPSS statistic 16 for window

3.6.4.3 Uji Heteroskedastisitas


63

Uji hesterokedastisitas bertujuan untuk menunjukan bahwa adanya varian

variabel tidak sama untuk semua observasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

hesterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan pengujian Glejser dengan

syarat jika nilai Sig di atas 0,05 maka tidak terjadi hesterokedastisitas. Dalam

pengujian hesterokedastisitas menggunakan bantuan SPSS statistic for windows 16.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Variabel menurut Hatch dam Farhady adalah “atribut atau obyek yang

memiliki variasi antara satu sama lainnya” (Sugiyono, 2013). Identifikasi variabel

penelitian ini digunakan untuk menentukan alat pengumpulan data dan teknis dalam

analisis data yang digunakan. Penelitian ini menggunakan variable independen dan

dependen sebagai berikut :

a. Variabel dependen (terikat): Financial Technology (Fintech)

b. Variabel independen (bebas): Inklusi Keuangan

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Operasional Satuan


1 Risk and investment Manajemen risiko dan a. Lagging indicator
management (X1) investasi merupakan b. Leading indicator
perencanaan keuangan (Center For Risk
(financial planning) tentang Management and
segala kegiatan yang berkaitan Sustainability,
dengan investasi (OECD, 2020).
2012).
2 Market provisioning Market Provisioning ber Fintech jenis ini
(X2) fungsi untuk mengumpulkan memberikan
64

No Variabel Definisi Operasional Satuan


berbagai informasi pasar yang
perbandingan produk
biasa digunakan konsumen dengan indikator:
sesuai dengan kebutuhan a. Harga,
(OECD, 2012). b. Fitur, dan
c. Manfaat. (OECD,
2012).
3 Peer to peer Lending Metode memberikan pinjaman c. Peminjam
(X3) bagi perorangan/bisnis d. Investor

4 Access (Y1) Kemampuan untuk a. Jumlah


memanfaatkan layanan kantor/aplikasi
keuangan formal dalam hal layanan keuangan
keterjangkauan secara fisik formal
dan biaya b. Jumlah agen layanan
keuangan
5 Usage (Y2) Untuk mengukur kemampuan a. Jumlah rekening
penggunaan aktual atas uang elektronik
layanan dan produk keuangan terdaftar
b. Persentase
kredit/pembiayaan
UKM
65

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 (9th
ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Saptutyningsih, E., & Styaningrum, E. (2020). Penelitian Kuantitatif Metode dan Alat
Analisis. Grosyen Publishing. Yogyakarta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Bandung.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantatif, Kualitatif,
dan R& D. Alfabeta. Bandung
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
2. Dokumen

Asosiasi Fintech Indonesia. (2021). Hanbook Fintech untuk UMKM.

Dinas UMKM Kota Palu. (2021). Perkembangan UMKM di Kota Palu Tahun 2017-
2019. Dokumen Dinas UMKM Kota Palu.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37/POJK.04/2014 tentang Reksa Dana


Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas.

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

3. Jurnal atau artikel

Alamsyah, V. U., Purwanto, A., Sihite, O. B., Sulistiadi, A., Kotamena, F., &
Pramono, R. (2020). Revealing the Intervening Effect of Fintech Lending
between Entrepreneurial Education and Entrepreneurial Intentions.
International Journal of Advanced Science and Technology.

Ansori, M. (2019). Perkembangan Dan Dampak Financial Technology (Fintech)


Terhadap Industri Keuangan Syariah Di Jawa Tengah.

Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu. (2020). Keuangan Inklusif. Fiskal.


kemenkeu.com. https://fiskal.kemenkeu.go.id/informasi-publik/keuangan-
inklusif
66

Bank Indonesia. (2020). Keuangan Inklusif. bi.co.id. https://www.bi.go.id/id/fungsi-


utama/stabilitas-sistem-keuangan/keuangan-inklusif/default.aspx

Dewi, M. A. (2020). Dampak Fintech Terhadap Perkembangan Inklusi Keuangan


Pada UMKM Di Jawa Timur. Gorontalo Accounting Journal, 3(2), 68.
https://doi.org/10.32662/gaj.v3i2.973

Ika, I., Putri, S., Hayati, S., & Friantin, E.,. (2021). Dampak Fintech Syariah Dalam
Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM Di Indonesia. Bhirawa: Journal
of Marketing And Commerce (Vol. 6, Issue 1).

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021). Pemerintah Terus perkuat


UMKM Melalui Berbagai Bentuk Bantuan. Kemenkeu RI.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terus-perkuat-umkm-
melalui-berbagai-bentuk-bantuan/

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021). Penguatan Stabilitas Sistem


Keuangan Dan Paket Kebijakan Terpadu Untuk Peningkatan Pembiayaan
Dunia Usaha Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi. Kemenkeu RI.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-penguatan-
stabilitas-sistem-keuangan-dan-paket-kebijakan-terpadu-untuk-peningkatan-
pembiayaan-dunia-usaha-dalam-rangka-percepatan-pemulihan-ekonomi/

Kurniawan. H. (2020). Pengaruh Pemahaman Fintech Dan Inklusi Keuangan


Terhadap Produktivitas UMKM Di Kota Bandar Lampung. Badan Penerbit
Universitas Muhammadiyah Metro.

Marini, M., Linawati, L., & Putra, R. E. (2020). Peran Fintech terhadap Inklusi
Keuangan pada UMKM Tangerang Selatan. Keberlanjutan : Jurnal Manajemen
Dan Jurnal Akuntansi, 5(2), 91.
https://doi.org/10.32493/keberlanjutan.v5i2.y2020.p91-104

Mulasiwi, C. M., & Julialevi, K. O. (2020). Optimalisasi Financial Teknologi


(Fintech) terhadap Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Usaha
Menengah Purwokerto. Performance, 27(1), 12.
https://doi.org/10.20884/1.jp.2020.27.1.2284

Munawar, A. H., Rosyadi, A., & Rahmani, D. A. (2022). Financial technology


(fintech) dalam inklusi keuangan umkm kota Banjar di masa pandemi Covid-19.
Badan Penerbit Universitas Mulawarman.

Muzdalifa, I., Rahma, I. A., & Novalia, B. G. (2018). Peran Fintech Dalam
Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM Di Indonesia (Pendekatan
Keuangan Syariah). Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan
67

Perbankan Syariah, 3(1). https://doi.org/10.30651/jms.v3i1.1618

Purwanto, P., Rachrizi, A. R., & Bustaram, I. (2021). Peran Fintech Dalam
Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UKM Di Kabupaten Pamekasan.
Progress: Jurnal Pendidikan, Akuntansi Dan Keuangan, 4(2), 115–128.
https://doi.org/10.47080/progress.v4i2.1297

Rohmah, R. M., & Gunarsih, T. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Fintech
Terhadap Inklusi Keuangan Pada Masyarakat D.I.Yogyakarta.

Rahardjov, B., Ikhwan, K., & Siharis., A. K. (2019). Pengaruh Financial Technology
(Fintech) Terhadap Perkembangan UMKM Di Kota Magelang. 1–10.

Sastiono, P., & Nuryakin, C. (2019). Inklusi Keuangan Melalui Program Layanan
Keuangan Digital dan Laku Pandai Financial Inclusion: Case Study of LKD
and Laku Pandai Program.

Sugiarto, P. S. (2021). Pengaruh Financial Technology (Fintech) Terhadap Inklusi


Keuangan Dan Literasi Keuangan Pada Umkm Di Kota Surakarta.

Wahyudi., & Tristiarto, Y. (2022). Analisis Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan
Financial Technology Terhadap Personal Finance Usaha Kecil dan Menengah
Di Kabupaten Lebak Banten. 5, 11.

Yanti, W. I. P. (2019). Pengaruh Inklusi Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap


Kinerja UMKM Di Kecamatan Moyo Utara.

Anda mungkin juga menyukai