ESSAY ILMIAH
Disusun Oleh:
Rani Purba 210502090
Maranatha J.R. Nababan 210502059
Suffi Aulia Hafizah 220503128
1
PENDAHULUAN
COVID-19 memberikan dampak yang negatif dan masif dalam jangka waktu yang
panjang bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Pada awal tahun 2020, COVID-19
menyebabkan perekonomian dunia pada tahun tersebut terkontraksi hingga -3,1%.
Menurut catatan International Monetary Fund (2022), pada tahun 2021 perekonomian
dunia mulai pulih dengan tumbuh sebesar 6,0%, tetapi kembali melambat di tahun 2022
yang hanya diproyeksikan tumbuh 3,2%. Dunia masih dilingkupi rasa pesimis untuk
tahun 2023 karena IMF memproyeksikan kelesuan perekonomian global. Perekonomian
yang lesu ini dibayangi oleh inflasi yang tinggi sehingga cukup rentan mengalami
stagnasi. Inflasi di tahun 2023 diperkirakan sebanyak 6,5% yang mana nilainya lebih
rendah 2,3% dari inflasi tahun 2022 yang berada di posisi 8,8%.
Salah satu sektor yang tetap bertahan di tengah-tengah kesulitan akibat COVID-19
adalah UMKM. Hal ini karena sifatnya yang tidak bergantung pada faktor eksternal
seperti hutang dalam valuta asing dan bahan baku impor dalam melakukan kegiatan
operasionalnya serta dapat menyerap banyak tenaga kerja. Menteri Keuangan Sri
Mulyani menyampaikan bahwa UMKM mampu menyerap sekitar 35 - 97% pekerja dan
memberikan kontribusi sekitar 35 - 69% terhadap GDP. Informasi dari BPS dan
Kementerian Koperasi dari seluruh kelas usaha menunjukkan bahwa usaha skala kecil
di Indonesia menempati porsi sekitar 99%, artinya hampir seluruh usaha di Indonesia
merupakan usaha kecil, hanya 1% saja usaha menengah dan besar.
Saat ini UMKM masih memiliki banyak kendala dalam pengelolaannya, baik dari segi
produk, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi, maupun keuangan. Menteri
Keuangan Sri Mulyani di acara High - Level Dialogue on Promoting Digital Financial
Inclusion and Literacy di Bali, menyampaikan bahwa UMKM di regional ASEAN
memiliki peran penting dalam ekonomi. Namun di sisi lain UMKM di negara anggota
ASEAN atau Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan akses
keuangan atau permodalan, pasar potensial dan infrastruktur digital. Hanya sedikit
UMKM yang dapat mengelola keuangannya secara efektif, terstruktur dan jelas. Hal ini
tak lepas dari ketidaksadaran pelaku UMKM terhadap pentingnya pengelolaan
2
keuangan usaha yang dilakukan-nya dimana hal tersebut akan sulit untuk
mengembangkan usahanya ke depan.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong kinerja UMKM salah satunya melalui
akses pembiayaan seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tercakup di dalam
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan
Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM, KUR merupakan salah satu penyaluran kredit
yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan UMKM, meningkatkan dan
memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif serta meningkatkan kapasitas
daya saing UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan melalui pola
penjaminan. KUR merupakan program pemerintah dalam mendukung UMKM dengan
melakukan sejumlah kebijakan seperti pemberian kredit/pembiayaan modal kerja atau
investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha, kelompok usaha yang
produktif dan layak.
Essay ini akan berfokus membahas pengoptimalan peran pemerintah dalam pengelolaan
keuangan UMKM kota Medan sebagai pihak yang menjadi sumber pendanaan.
Mengapa pemerintah? Karena pemerintah merupakan pihak yang memiliki kekuatan di
bidang pendanaan dan memberikan perhatian khusus kepada UMKM. Selain itu, kinerja
UMKM yang semakin meningkat juga berpengaruh positif kepada pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang kelak juga akan berimbas kepada pemerintah. Berdasarkan
3
data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)
Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Kota Medan berkembang begitu
pesat yakni jumlah UMKM yang menjadi binaan Pemkot Medan mengalami
peningkatan signifikan dari 27 ribu tahun 2021 menjadi 90 ribu di 2022. Dengan
demikian, UMKM Kota Medan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dengan
bantuan pemerintah dan pihak terkait. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memilih
Kota Medan sebagai fokus acuan.
ISI
4
Gambar 3 : Tampilan Database UMKM Gambar 4 : Tampilan Akses Pembiayaan
Gambar 5 : Tampilan Program dan Layanan Gambar 6 : Tampilan Profil seluruh UMKM
Konsep prototype UMKM Bangkit ini dibuat sederhana dan semenarik mungkin, agar
pemerintah, lembaga keuangan maupun UMKM dapat mengaksesnya dengan mudah
dan cepat. Adapun fitur-fitur yang terdapat dalam website ini yaitu
1. Fitur Home, fitur ini menampilkan halaman awal saat user masuk ke dalam
website pada bagian atas halaman website terdapat menu yang dapat diakses
oleh user. Di bagian atas Terdapat pencarian untuk mempermudah user sesuai
kebutuhan dan fitur dashboard untuk masuk/daftar user.
2. Fitur Dashboard, fitur ini digunakan untuk membantu user masuk dalam
melengkapi profil dan mengakses serta memperbaharui data. Dalam hal ini ada 3
kategori yang yakni Pemerintah, Lembaga Keuangan dan UMKM.
3. Fitur Database UMKM, fitur ini menampilkan beberapa sub fitur yang akan
disajikan diantaranya Profil seluruh UMKM di Kota Medan, Profil UMKM yang
layak dibiayai, Produk Ekspor dan Impor, dan Produk Sentra UMKM. Dengan
adanya fitur ini akan memudahkan pemerintah mengakses berbagai informasi
semua UMKM yang layak maupun belum untuk mendapatkan pendanaan.
Gambar 6, merupakan sub bagian dari Database UMKM yakni Profil secara
5
lengkap seluruh UMKM kota Medan, juga akan disajikan dalam berbagai
kategori sektor yang dapat dipilih seperti; pertanian, kehutanan, industri
pengelolaan, real estate dan lain sebagainya.
4. Fitur Akses Pembiayaan, Fitur ini memudahkan untuk UMKM dari program
pendanaan apa saja yang akan disediakan oleh pemerintah. Untuk pihak
pemerintah akan dipermudah untuk mendapatkan informasi perkembangan
kredit dari UMKM.
5. Fitur Program dan Layanan, Fitur ini menyajikan yang pertama legalitas dan
perizinan, sehingga akan menghindari berbagai bentuk penipuan. Selain itu,
UMKM akan lebih mudah dalam mendapatkan perizinan usaha. Kedua, kerja
sama dan koordinasi, dalam sub fitur akan menyertakan beberapa kerjasama
pemerintah dan pihak lainnya yang dituangkan dalam bentuk kesepakatan
bersama (nota kesepahaman). Ketiga, berbagai program pengembangan yang
dilakukan oleh pemerintah maupun pihak terkait dan akan di update dalam
periode tertentu.
Berikut ini adalah analisis SWOT yang penulis gunakan dalam mengembangkan
UMKM BANGKIT berbasis website sebagai fasilitas yang dapat menghubungkan
pemerintah, lembaga keuangan dan UMKM.
Faktor Keterangan
6
Kelemahan / ● Website UMKM Bangkit belum diketahui orang banyak terkhusus
Weakness UMKM yang kesulitan dalam akses pendanaan
● Website ini tidak menyediakan akses pencatatan laporan keuangan
secara periode.
● Belum lengkapnya informasi yang disajikan dalam
mengembangkan website UMKM Bangkit sehingga diperlukan
perbaikan-perbaikan.
Ancaman / ● Akan ada pihak yang memodifikasi dan meniru website UMKM
Threats Bangkit sehingga memungkinkan munculnya website yang lebih
unik.
● Masih banyak UMKM yang kurang dalam hal penguasaan
teknologi informasi, sehingga mengalami keterlambatan dalam
mengakses berbagai informasi termasuk adanya program
pembiayaan.
● Adanya UMKM yang tidak menginginkan segala informasi usaha
akan diakses dalam website
Agar pengimplementasian terhadap prototype tersebut lebih kuat terdapat pula beberapa
pihak terkait dalam melakukan pengawasan terhadap informasi yang diberikan.
Pengembangan informasi yang diberikan tidak lepas dari dukungan dan komitmen
pemerintah bersama otoritas terkait untuk pengembangan UMKM di kota Medan.
Komitmen bersama ini didokumentasikan dalam nota kesepahaman antara Himpunan
7
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Pemerintahan
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), dan Lembaga Keuangan Bank dan bukan Bank.
PENUTUP
Maraknya kasus COVID-19 pada awal tahun 2022 membuat dunia mengalami
goncangan di berbagai sektor terutama di bidang sektor ekonomi yaitu menurunnya
pertumbuhan ekonomi yang sangat drastis, hal ini turut juga dirasakan oleh Indonesia.
Oleh karena it, pemerintah Indonesia berusaha menstabilkan perekonomian dengan
mengalokasikan keuangan dengan tepat salah satu membantu pendanaan terhadap
UMKM. Salah satu sektor yang memberikan dampak besar untuk pertumbuhan
ekonomi di saat krisis ekonomi melanda adalah UMKM. Pemerintah berkomitmen
untuk mendorong semua UMKM yang ada di Indonesia dan salah satu daerah yang
memiliki UMKM adalah Kota Medan. Kemudian untuk mewujudkan komitmen
pemerintah, diperlukan media yang dapat membantu pemerintah untuk mendapatkan
informasi mengenai UMKM yang akurat agar pendanaan tersebut tepat sasaran.Dengan
bantuan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi para UMKM
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam prototype website UMKM Bangkit, penulis
menghadirkan konsep inovatif yang menggunakan teknologi augmented reality untuk
memberikan informasi agar memudahkan terhubungnya pemerintah dan lembaga
keuangan dalam rangka pendanaan UMKM. Adapun fitur fitur yang disediakan seperti
Home website UMKM Bangkit, Dashboard, Database UMKM, Akses Pembiayaan, dan
Program dan Layanan. Diharapkan adanya website ini peran masyarakat khususnya
UMKM untuk melakukan kontribusi semakin besar bersama pemerintah agar
membantu menstabilkan perekonomian.
8
DAFTAR PUSTAKA
CNBC Indonesia, (2023, March 29). OJK Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan Digital
UMKM.https://www.cnbcindonesia.com/news/20230329193646-4-425602/ojk-
dorong-inklusi-dan-literasi-keuangan-digital-umkm
Media Indonesia (2023, March 26). Peran UMKM dalam Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi di Daerah.
https://epaper.mediaindonesia.com/detail/peran-umkm-dalam-mendorong-pertumbuhan-
ekonomi-di-daerah
Nursidi, M. I., & Wulandari, S. (2021). Seminar Nasional Sains dan Teknologi
Informasi (SENSASI) Analisis Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah
(UMKM) Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan. Agustus,
196-198.
9
Sarfiah,Nur,Sudati.,Atmaja,Eka,Hanung.,&Verawati,Marlina,Dian. (2019). UMKM
Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan),Vol 4(2)
10