Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok ke-2

Week 4/ Sesi 5
2201869801 – Olivia Pradina
2201918835 - Erlin Suganda
2201870343 – Marcellino Joshua

Presiden Jokowi Ingin Lebih Banyak UMKM Ikut Brilianpreneur

Azizah Nur Alfi - Bisnis.com


10 Desember 2020 | 13:33 WIB.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap akan ada lebih banyak UMKM
yang terlibat dalam penyelenggaraan Brilianpreneur yang memasuki tahun kedua ini.
Presiden menyampaikan di masa pandemi ini masyarakat dituntut lebih kreatif. UMKM pun
harus mampu menampilkan produk-produk yang berbeda dalam kegiatan pameran. "Saya
lihat dalam pameran ini showcase UMKM-nya sangat berbeda, 3D virtual disajikan dengan
instalasi yang bagus, disajikan secara virtual. Kita seperti berada di ruang pameran yang
sesungguhnya," terangnya saat membuka kegiatan UMKM Expor (RT) Brilianpreneur 2020.

Dalam pengarahannya, presiden menyampaikan selain melakukan adaptasi adaptasi teknologi


digital, UMKM juga harus terintegrasi dengan marketplace nasional maupun global. Hal ini
supaya produknya lebih mudah dijual karena pasarnya lebih luas. "Jika sekarang UMKM
yang terlibat [Brillianprenuer] sekitar 573 UMKM, ke depan jumlahnya harus lebih banyak
karena jumlah UMKM mencapai 64 juta dan usahanya bermacam-macam," imbuhnya. Di
samping itu, kegiatan Brillianprenuer harus mampu meningkatkan nilai transaksi dari
US$33,5 juta pada 2019 menjadi lebih dari US$50 juta pada penyelenggaraan tahun ini.

Presiden juga menyambut baik peluncuran pasar.id sebagai inisiatif BRI dalam melakukan
digitalisasi pasar. Pada tahun depan ditargetkan ada lebih dari 10.000 pasar yang tergabung
dalam pasar.id agar masyarakat lebih mudah bertransaksi dan mendorong cashless. Selain itu,
pasar.id juga memudahkan pedagang tetap berjualan meski di masa pandemi. Sektor UMKM,

ISYS6426 e-Corporate Strategy and Management-R1


lanjutnya, dinilai merupakan sektor yang sangat strategis untuk mendorong perekonomian
daerah. Di satu sisi, pemerintah daerah juga diharapkan mulai melirik dan menguatkan
potensi-potensi yang dmiliki untuk menciptaan produk-produk unggulan. Adanya TPAKD
pun diharapkan ikut membantu pemerintah daerah dalam memberikan askes keuangan seluas-
luasnya kepada masyarkaat. "Akses keuangan yang luas guna mendukung perekonomian
daerah dan sekotr UKM jadi proritas yang terus dikembangkan pemda," sebutnya.

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan dibawah ini:


1. Bantulah pelaku UMKM untuk menganalisis Lingkungan Sosial dalam menjangkau
konsumen. (Point 30)
Jawab : Lingkungan Sosial berpengaruh terhadap keputusan. pembelian. Lingkungan
sosial adalah lingkungan sekitar konsumen yang terdiri dari kelompok rujukan dan
keluarga (Jamaliah et al., 2013). Rekan kerja, teman dan tetangga dapat dikategorikan
menjadi kelompok rujukan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi niat beli konsumen. Kuanget al. (2011) dalam penelitiannya menyatakan
peran lingkungan sosial memiliki korelasi positif dengan niat beli konsumen terhadap
produk merek mewah. Menurut Kotler dan Keller (2009:263), ekuitas merek adalah nilai
tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara
konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga
harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Lingkungan sosial dalam ruang lingkup konsumen memberikan dampak positif
signifikan terhadap niat beli konsumen pada produk, oleh sebab itu UMKM harus
memposisikan produknya pada lingkungan social yang beraggotakan target pasar atau
calon konsumen berada. Hal tersebut bisa dilakukan dengan membangun merek atau
brand yang kuat untuk kalangan lingkungan sosal yang disasar. Dalam pemilihan suatu
merek, konsumen akan memilih suatu merek tertentu yang mencerminkan atau
memperkuat identitas diri mereka agar diterima di komunitas tertentu atau untuk
meningkatkan gengsi orang tersebut secara individu. Kuenzel dan Halliday (2008:293)
menyatakan bahwa orang biasanya melampui identitas diri mereka untuk
mengembangkan identitas sosial. Dalam konteks pemasaran, pelanggan melakukannya

ISYS6426 e-Corporate Strategy and Management-R1


dengan mengidentifikasi dan mengasosiasikan diri dengan merek yang mencerminkan
dan memperkuat identitas diri mereka.
2. Baca dan pahami teks pada paragraph 1 dan 2. Kemudian berikan analisis Anda terkait
dengan Lingkungan Teknologi untuk menciptakan daya saing. (Point 30)
Lingkungan teknologi merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi daya saing
perusahaan. Perusahaan dengan teknologi yang tinggi dapat mempercepat komunikasi,
transportasi, manufaktur dan sistem komputer yang dapat mempengaruhi tingkat adaptasi
perusahaan dalam pemasaran produknya. Kecanggihan teknologi di bidang transportasi
dapat mempermudah distribusi produk yang membantu perusahaan untuk berkomunikasi
dan mengontrol saluran distribusi dengan baik. Teknologi informasi bersama dengan
keterampilan teknologi dapat menciptakan peluang baru bagi perusahaan untuk
berkomunikasi dengan target market perusahaan. Dengan menciptakan lingkungan
teknologi yang baik, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran yang
berdampak pada peningkatan produktivitas, pertumbuhan pendapatan, penghematan
biaya, ekspansi global, mempertahankan keunggulan kompetitif, dan memperpendek
komponen supply chain.
3. Bagaimana peran pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing pelaku UMKM?
Berikan contoh konkrit! (Point 40)

“Dukungan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM dilakukan melalui


pemberian insentif fiskal dan non fiskal, kemudahan izin berusaha, sertifikasi,
dukungan promosi, informasi pasar ekspor dan kemudahan akses pasar, serta
dukungan permodalan, baik melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), Lembaga Pengelola
Dana Bergulir (LPDB), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), maupun
Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM),” seperti dikutip dari situs Kemenko
Perekonomian.

Dari segi regulasi, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun
2021 tentang Kemudahan, Pelindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM di
Indonesia sebagai aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja. Aturan ini mengatur lebih
spesifik mengenai bentuk dukungan bagi Koperasi dan UMKM supaya lebih berdaya
saing.

ISYS6426 e-Corporate Strategy and Management-R1


Upaya Pemerintah Untuk Memajukan UMKM Indonesia
1. Undang-Undang Cipta Kerja

Dari total keseluruhan jumlah UMKM di Indonesia, sebanyak 64,13 juta merupakan UMK yang
masih berada di sektor informal sehingga perlu didorong untuk bertransformasi ke sektor formal.
Indonesia masih memiliki kendala dalam perizinan yang rumit serta tumpang tindih antara
regulasi di tingkat pusat dan daerah. Oleh karena itu Pemerintah berupaya mengakomodir
permasalahan tersebut melalui penyusunan UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada tahun 2020.
Salah satu substansi yang diatur adalah mengenai kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan
UMKM. Pemerintah berharap melalui UU Cipta Kerja, UMKM dapat terus berkembang dan
berdaya saing.

2. Program PEN

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan salah satu program yang dicetuskan
pemerintah untuk memulihkan ekonomi Indonesia akibat dampak Covid-19. Program ini juga
merupakan respon pemerintah atas penurunan aktivitas masyarakat yang terdampak, khususnya
sektor informal atau UMKM. Program ini dibuat berdasarkan PP Nomor 23 tahun 2020 yang
kemudian diubah menjadi PP Nomor 43 tahun 2020.

Sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memajukan UMKM, berikut merupakan rincian
program PEN untuk UMKM, yaitu:

 Subsidi bunga/margin

 Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

 Penempatan Dana Pemerintah di perbankan

 Penjaminan loss limit kredit UMKM

 Pajang penghasilan final UMKM ditanggung pemerintah

 Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)
koperasi UMKM

 Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro

3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)


Upaya lain dari pemerintah untuk memajukan UMKM yaitu program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang
disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Adapun biaya jasa (suku bunga) atas
kredit/pembiayaan modal kerja disubsidi oleh pemerintah. Tujuan KUR adalah untuk meningkatkan
meningkatkan akses pembiayaan dan memperkuat permodalan UMKM.
4. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan salah satu program pemerintah
sebagai upaya pemerintah untuk memajukan UMKM yang diluncurkan pada tahun 2020. Tujuan Gernas
BBI yaitu mendorong national branding produk lokal unggulan untuk menciptakan industri baru dan
tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Melalui program ini, pemerintah mendorong pelaku
UMKM untuk bergabung ke platform digital.

ISYS6426 e-Corporate Strategy and Management-R1


5. Perluasan Ekspor Produk Indonesia melalui ASEAN Online Sale Day (AOSD)

ASEAN Online Sale Day (AOSD) atau Hari Belanja Daring ASEAN merupakan acara belanja yang
dilakukan secara serentak oleh platform niaga-elektronik di sepuluh negara ASEAN. AOSD
diselenggarakan bertepatan pada hari ulang tahun ASEAN yaitu 8 Agustus sejak tahun 2020. Peserta
AOSD adalah pelaku usaha di Kawasan ASEAN yang menyediakan barang dan jasa melalui Perdagangan
Melalui Sistem Elektronik (PMSE). AOSD merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan
dan membangun citra produk lokal nusantara ke kancah ASEAN serta mendorong dan meningkatkan
kegiatan ekspor produk Indonesia. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat memajukan UMKM,
meningkatkan jumlah UMKM di Indonesia dan tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Dengan demikian, semakin banyak lapangan pekerjaan yang dibuka sehingga angka
pengangguran dan kemiskinan di negeri ini dapat menurun.

Source : https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/upaya-pemerintah-untuk-
memajukan-umkm-indonesia

ISYS6426 e-Corporate Strategy and Management-R1

Anda mungkin juga menyukai