salah…Judul: PKM Pendampingan dan Penyuluhan Kerajinan Limbah Kreatif Pada Pemulung di TPA
Bantar Gebang Bekasi
Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran
yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang
diusulkan.
RINGKASAN
Kegiatan ini hendak menyelesaikan permasalahan yang ada pada mitra, dalam rangka
mendukung upaya pengentasan kemiskinan pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Kota Bekasi, melalui pendekatan pemberdayaan para pemulung yakni
dengan menjalin kerjasama melalui PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Al Falah
Sumur Batu yang menyediakan layanan pendidikan gratis bagi para pemulung, yaitu kejar
paket atau kesetaraan paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA yang
berada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Kegiatan ini
bertujuan menumbuhkembangkan usaha mikro bagi para pemulung, yang kesehariannya
bekerja di TPA dan belum tersentuh ketrampilan kewirausahaan. Permasalahan prioritas:
1) Saat ini, didalam mindset mereka bekerja hanya bisa sebatas menjadi pemulung, dan
profesi ini biasanya dilakukan secara turun temurun, sehingga tidak heran dilokasi
Kelurahan Sumur Batu TPA Bantar Gebang dari mulai manula, bapak-bapak, ibu-ibu,
remaja serta anak-anak berprofesi sebagai pemulung; 2) Belum memiliki keterampilan
wirausaha yang menghasilkan nilai ekonomis dan diminati pasar; 3) Belum memiliki:
motivasi wirausaha, manajerial wirausaha, ketrampilan pemasaran berbasis Internet of
Things (IoT); 4) Belum memiliki modal usaha termasuk peralatan yang dibutuhkan dalam
kegiatan usaha mikro.
Solusi dan metode pada program PKM ini adalah memberikan pelatihan ketrampilan
kepada para para pemulung yang bersekolah di PKBM Al Falah Sumur Batu, sesuai kondisi
mitra serta limbah yang dimiliki pada wilayahnya, agar nantinya mitra mampu
menghasilkan produk unggulan yang memiliki nilai ekonomis serta dibutuhkan oleh pasar.
Untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai jual, pelatihan ketrampilan diarahkan pada
kualitas dan branding produk. Karena itu pelatihan yang diberikan juga akan mencakup
teknis produksi, desain produk, branding kemasan produk serta Pemasaran berbasis Internet
of Things (IoT) yang sangat sesuai dengan promosi produk di Era New Normal. Pelatihan
kewirausahaan ini memiliki tujuan sosial dan berbasis pada kegiatan sosial. Oleh sebab itu,
kepada mitra akan diberikan pula pelatihan motivasi kewirausahaan dan ketrampilan
manajerial kewirausahaan, yang didalamnya mencakup pula manajemen produksi,
manajemen keuangan, akuntansi sederhana dan manajemen pemasaran. Selain itu dilakukan
pendampingan kepada mitra, agar upaya menumbuhkembangkan kegiatan usaha mikro pada
para pemulung dapat terwujud dan berjalan dengan baik.
Luaran yang diharapkan dapat terwujud dari kegiatan ini adalah: (1) Terbentuknya usaha
mikro mitra yang mampu memberikan penghasilan tambahan kepada keluarga anggota
mitra, dan (2) Terciptanya produk barang hasil produksi mitra yang layak dipasarkan.
Artikel kegiatan PKM ini akan dipublikasikan pada 1) Jurnal Abadimas Adi Buana, Print
ISSN ISSN 2622-5700 dan Online ISSN 2622-5719; 2) Artikel kegiatan terbit di Koran
Pelita Online; 3) Artikel dan video dokumentasi terbit pada link website PPKN Prodi STKIP
Kusumanegara; 4) Membuat buku ISBN IKAPI tentang tutorial pembuatan limbah kreatif
dengan penerbit Media Madani dan didaftarkan pada HAKI; 5) Memiliki toko berbasis
online seperti: Tokopedia, dll
Kata kunci maksimal 5 kata
Pemberdayaan Pemulung; Kewirausahaan; Limbah.
Bagian pendahuluan maksimum 2000 kata yang berisi uraian analisis situasi dan
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian pendahuluan memuat hal-hal berikut.
1. ANALISIS SITUASI
Pada bagian ini diuraikan analisis situasi fokus kepada kondisi terkini mitra yang
mencakup hal-hal berikut.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Uraikan segi produksi dan manajemen usaha mitra.
• Ungkapkan selengkap mungkin persoalan yang dihadapi mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Jelaskan potensi dan peluang usaha mitra.
• Uraiankan dan kelompokkan dari segi produksi dan manajemen usaha.
• Ungkapkan seluruh persoalan kondisi sumber daya yang dihadapi mitra
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial
• Uraiakan lokasi mitra dan kasus yang terjadi/pernah terjadi dan didukung dengan
data dan gambar/foto.
• Ungkapkan seluruh persoalan yang dihadapi saat ini misalnya terkait dengan
layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air
bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
2. PERMASALAHAN MITRA
Mengacu kepada butir Analisis Situasi, uraikan permasalahan prioritas mitra yang
mencakup hal-hal berikut ini.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif: penentuan permasalahan
prioritas mitra baik produksi maupun manajemen yang telah disepakati bersama mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif: penentuan permasalahan prioritas
mitra baik produksi maupun manajemen untuk berwirausaha yang disepakati bersama.
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial: nyatakan persoalan prioritas
mitra dalam layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan
lahan, kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
d. Tuliskan secara jelas justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan
prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program PKM.
PENDAHULUAN
1. ANALISIS SITUASI
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi
dalam sebuah negara, di Indonesia UMKM menjadi salah satu tulang punggung bagi
beberapa masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka, terbukti sektor UMKM
dapat bertahan dalam situasi krisis ekonomi. Usaha kecil di Indonesia memainkan peranan
penting dalam beberapa hal antara lain: 1) Usaha kecil merupakan pemain utama kegiatan
ekonomi Indonesia, 2) Penyedia kesempatan kerja, 3) Pemain penting dalam pengembangan
ekonomi lokal dan pengembangan masyarakat, 4) Pencipta pasar dan inovasi melalui
fleksibilitas dan sensitivitasnya yang dinamis serta keterkaitannya dengan beberapa
perusahaan, 5) Memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor non migas (Purwani
Puji Utami, 2019). Poin tersebut dapat didukung dengan keterampilan pengusaha dalam
meningkatkan kinerja usahanya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat
tinggi sebelum pandemi Covid-19, seperti yang tertera pada diagram dibawah ini.
Berdasarkan pemantauan di lokasi terlihat masih ada sampah-sampah yang tampak baru di
buang di tempat tersebut. Terlihat bebearpa jenis sampah plastik, kain perca dan juga sisa
barang bekas masih berada di atas permukaan tumpukan sampah. Sebanyak 2.000 ton
limbah organik per hari sudah dimanfaatkan untuk kompos, sedangkan 4.500 ton limbah
anorganik per hari belum ada pengelolaan khusus selain di daur ulang (recycle). Limbah
anorganik adalah sisa limbah atau sampah yang sudah tidak dapat diuraikan kembali oleh
Bakteri (dekomposer). Beberapa contoh limbah anorganik itu sendiri diantaranya adalah sisa
sabun cuci, sampah kantong plastik, sisa kain yang sudah tidak digunakan, limbah hasil
pabrik, limbah minyak, sampah botol plastik berbagai macam minuman, dan juga sampah
yang berasal dari logam.
Sumber: TribunNews (Theresia Felisiani, 2020)
Pandemi virus corona membuat banyak orang mejerit dilanda kesulitan ekonomi. Terlebih
bagi orang-orang yang mengais rupiah di jalan. Mereka dilema, berdiam diri di rumah tak
bisa makan. Bekerja takut terjangkit virus corona. Kondisi inilah yang dialami oleh ribuan
pemulung di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Di tengah wabah, mereka setia menggantungkan
hidup dari sampah. Selama corona harga sampah terus menurun. Ini berimbas pada
pendapatan pemulung berkurang diatas 50% (lima puluh persen), sehingga hanya mampu
menghasilkan uang Rp.30.000,- hingga Rp.40.000.000,- per hari. Kondisi kian parah karena
sejumlah pabrik daur ulang banyak yang tutup. Sehingga sampah pungutan pemulung dibeli
dengan harga semaunya. Saat ini harga sampah plastik hanya Rp.300,- per kilogram.
Semenjak orang kerja dari rumah, sampah menjadi sedikit. Bahkan sampah-sampah hotel,
mall, serta kantor hampir tidak ada. Pada pandemi corona paling banyak hanya pada limbah
plastik dan kardus (Theresia Felisiani, 2020).
Padahal dari limbah plastik dan kardus tersebut selain dijual ke pabrik daur ulang, juga
dapat dimanfaatkan kembali menjadi berbagai macam kerajinan tangan, baik itu hiasan
dinding, perlengkapan rumah tangga, asesoris dan lainnya yang berharga nilai jual lebih
tinggi daripada di daur ulang (recycle). Hasil kerajinan tangan dengan sentuhan inovasi unik
mampu memiliki nilai ekonomis yang “mahal”. Melihat kondisi tersebut membuka peluang
untuk mengadakan pemberdayaan masyarakat dalam memperbaiki ekonominya melalui
pemanfaatan limbah sampah plastik dan kardus menjadi barang ekonomis yang bernilai jual
tinggi.
Pengoptimalan usaha mikro limbah melalui pemberdayaan pemulung, akan dilakukan
dengan menggunakan jejaring PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Al Falah Sumur
Batu yang berlokasi di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi.
Selain melihat peluang dengan mengoptimalkan limbah sampah, dan juga kegiatan PKM ini
harus memanfaatkan jejaring organisasi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Al
Falah Sumur Batu yang telah terorganisir secara baik. Berikut ini contoh foto produk hasil
pelatihan, yang pernah kami lakukan di PKBM Al Falah Sumur Batu Bantar Gebang yang
peserta didiknya adalah pemulung:
Produk Hasil Pelatihan Limbah Sampah Kardus:
1. Motivasi Wirausaha
Tidak berkembangnya kewirausahaan pada kalangan pemulung, bukan semata disebabkan
keengganan karena ketrampilan yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan peminatan
mereka, namun juga karena: pertama, kepada mereka belum ditransformasikan motivasi
kewirausahaan; kedua, karena mind-set dalam pemikiran mereka, bahwa bekerja adalah
sebagai pemulung yang sangat bergantung pada pengumpulan limbah layak daur ulang
merupakan satu-satunya pilihan mereka. Dalam upaya untuk memberdayakan dan
meningkatkan penghasilan keluarga, masyarakat memiliki tingkat ketergantungan yang
tinggi kepada tumpukan sampah. Berwirausaha kerajinan tangan dalam pandangan mereka
adalah bukan jalan mereka, karena sesuatu yang sangat beresiko dan membutuhkan modal
besar.
2. Ketrampilan yang memiliki nilai ekonomi dan diminati pasar
Bahwa pada dasarnya pembinaan pemberdayaan (pelatihan ketrampilan) terhadap para
pemulung belum banyak diberikan dan seringkali pembinaan tersebut merupakan program
bersifat top-down tanpa melihat kondisi alam di sekitar, sehingga materi yang diberikan
kepada semua pemulung ada kesamaan, berakibat tidak memberikan nilai lebih pada
kelompok sasaran. Selain itu praktek pelaksanaan pembinaan cenderung dengan pendekatan
yang formal dan hierarkhis, sehingga praktek transfer pengetahuan dan ketrampilan kepada
pemulung kelompok sasaran tidak berjalan baik dan pelaksanaan kegiatan cenderung
menjadi sekedar gugur kewajiban. Pembinaan yang bersifat paket top-down, seringkali
cenderung kurang memiliki nilai jual dan tidak sesuai atau berbeda dengan kebutuhan
kelompok sasaran maupun peluang pasar di sekitar pemulung kelompok sasaran. Pembinaan
dan pelatihan ketrampilan yang diberikan selama ini tidak didasari dari apa yang dibutuhkan
dan apa yang diminati, menjadikan pemulung enggan untuk mengembangkan lebih lanjut.
3. Ketrampilan manajerial wirausaha, Pemasaran berbasis Internet of Things (IoT)
Tidak berkembangnya kewirausahaan pada kalangan pemulung, karena: pertama, kepada
mereka belum ditransformasikan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan dan
manajemen usaha; kedua, karena mereka belum mengetahui cara memasarkan barang
secara offline dan online. Padahal dengan berwirausaha dapat menjadikan penghasilan
tambahan, apalagi bila didukung dengan pemasaran berbasis Internet of Things (IoT),
seperti memiliki Website sendiri serta bekerjasama melalui digital mulai dari Gojek, Grab,
Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, dan Lazada sehingga program yang dijalankan dapat
terintegrasi dengan ekosistem digital agar hasilnya lebih terukur serta memiliki akses pasar
yang lebih luas. Kondisi saat ini, untuk mitra pemulung kesulitan dan sangat awam dalam
pemasaran berbasis Internet.
Bila terjadi kondisi yang demikian dapat dimaklumi, karena selama ini pembinaan yang
diberikan lebih pada pemberian ketrampilan saja. Sedangkan, tindak lanjut pemanfaatan
ketrampilan untuk dunia usaha masih belum mendapat sentuhan, terutama pemasaran
berbasis internet yang potensial memiliki cakupan pasar lebih besar dan sangat diminati
konsumen semenjak Era Pandemi Corona, karena budaya membeli konsumen cenderung
bergeser menjadi lebih menyukai membeli barang via digital daripada secara langsung.
Untuk itu dalam rangka semakin memberdayakan pemulung perlu diberikan pencerahan dan
motivasi kewirausahaan, agar tumbuh kesadaran bahwa membentuk usaha mandiri
(berwirausaha) merupakan solusi untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Memulai
wirausaha tidaklah selalu dengan modal besar, namun dapat dimulai dengan usaha dalam
skala kecil (Usaha Mikro). Guna memperkuat dorongan untuk berwirausaha, diperlukan
juga pemberian pembinaan ketrampilan manajerial wirausaha (business skill) sesuai dengan
skala usaha yang hendak dirintis.
4. Pendampingan dan pembinaan usaha mikro, serta pemanfaatan modal sebagai
wahana usaha bersama yang memberikan nilai tambah secara sosial dan ekonomis
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 10 yang menyatakan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang sering disingkat sebagai PKBM sebagai salah satu
satuan pendidikan nonformal. Program-program yang diselenggarakan di PKBM dapat
sangat beragam dan dapat juga tak terbatas, namun harus sesuai dengan kondisi, potensi dan
kebutuhan masyarakat di mana PKBM itu berada atau dikatakan yang relevan, serta
program-program itu harus bermakna dan bermanfaat. Tujuan PKBM sendiri adalah
memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk
mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah (Dinas Pendidikan, 2020).
PKBM dengan segala aktivitasnya sudah melembaga dalam kehidupan sehari-hari
pemulung Kelurahan Sumur Batu pada dasarnya merupakan modal sosial, yang didalamnya
terjalin jejaring, kepercayaan, gotong royong dan nilai-nilai kehidupan lainnya.
Pendayagunaan modal sosial tersebut dapat menjadi media pemberdayaan masyarakat dan
penciptaan lapangan kerja (Tobias, et all, 2013).
Pembinaan dan pengembangan aktivitas melalui PKBM seringkali lebih menekankan pada
dimensi kegiatan sosial, dan masih jauh dari orientasi pemberdayaan yang memiliki muatan
ekonomis. Pada para pemulung tidak ada pendampingan pengembangan usaha mikro.
Mengingat keberadaan PKBM Al Falah Sumur Batu dengan jejaring sosial dan aktivitasnya,
sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan ke arah kegiatan yang
bermuatan ekonomi, yang dapat membantu memberdayakan para pemulung dalam upaya
memberantas kemiskinan. Karena itu perlu adanya terobosan dalam pembinaannya, tidak
lagi berorientasi pada sosial murni, namun ada sisipan-sisipan kegiatan ekonomi
didalamnya. Kegiatan-kegiatan yang bernuansa ekonomi melalui PKBM Al Falah Sumur
Batu dapat dirumuskan sebagai bentuk usaha ekonomi atau kewirausahaan secara bersama
yang berbasis pada organisasi dan kegiatan sosial.
5. Perumusan Masalah
Sesuai dengan hasil diskusi dan kesepakatan antara tim pengusul dengan kedua mitra,
permasalahan mitra yang menjadi prioritas dan perlu untuk diselesaikan melalui program
PKM ini adalah sebagai berikut :
a. Dukungan pembinaan motivasi wirausaha.
b. Pembinaan ketrampilan usaha yang sesuai dengan keinginan mitra pemulung, namun
mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai jual dan diminati pasar.
c. Dukungan ketrampilan manajerial kewirausahaan, dan Pemasaran berbasis IT kepada
pemulung kelurahan Sumur Batu
d. Pembinaan pengembangan kewirausahaan secara bersama melalui organisasi dan
jejaring sosial PKBM Al Falah Sumur Batu sebagai wadah bagi pemulung menempuh
pendidikan.
Dengan beberapa foto kegiatan Pemberian Motivasi Kewirausahaan sebagai berikut:
Pelaksanaan PKM ini untuk mendukung upaya pengoptimalan usaha mikro pada para
pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi, melalui
pemberdayaan. Target yang hendak dicapai adalah :
1. Tumbuh-kembangnya motivasi kewirausahaan.
2. Tumbuh-kembangnya ketrampilan dan kegiatan para pemulung mitra yang mampu
menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis.
3. Tumbuh-kembangnya ketrampilan manajerial kewirausahaan dan pemasaran berbasis
Internet of Things (IoT).
4. Tumbuh-kembangnya kegiatan wirausaha diri para pemulung mitra, melalui
pendampingan dan pembinaan dari kegiatan PKM.
B. Luaran
Luaran yang hendak diupayakan dan dicapai melalui kegiatan PKM ini adalah peningkatan
kesejahteraan keluarga para pemulung mitra, agar semakin berdaya dan semakin meningkat
perekonomiannya melalui :
1. Terbentuknya usaha mikro mitra yang mampu memberikan penghasilan tambahan
kepada keluarga anggota mitra.
2. Terciptanya produk barang mitra yang layak dipasarkan.
Lokasi Kegiatan Pelatihan di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Al Falah Sumur Batu, Bantar
Gebang
Luaran:
1) Terbentuknya usaha mikro mitra yang mampu memberikan penghasilan tambahan kepada keluarga
anggota mitra.
2) Terciptanya produk barang mitra yang layak dipasarkan
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi
permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2
(dua) bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik
yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang
meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di
lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
METODE PELAKSANAAN
Munculnya usaha mikro menandai perlunya dorongan perubahan sosial dalam masyarakat
untuk menghasilkan transformasi bermanfaat yang berkelanjutan. Sehingga munculnya
usaha mikro penting sebagai jalan keluar masyarakat sendiri, dan bukan mengandalkan
langkah dari pemerintah (Listyorini, 2012). Konsep usaha mikro dalam hal ini diartikan
sebagai sebuah usaha bisnis yang dicipta untuk tujuan sosial, mengatasi atau mengurangi
masalah sosial dan masalah kegagalan pasar, dan untuk mendorong nilai sosial sambil tetap
beroperasi secara disiplin keuangan, inovasi dan taktik-taktik sektor bisnis (Alter, 2006
dalam Listyorini, 2012), dan usaha dan kegiatan bisnis tersebut dibangun bertolak dari
kegiatan-kegiatan sosial. Kelayakan usaha merupakan suatu penjelasan untuk mengetahui
layak atau tidaknya usaha yang dijalankan dengan mengkaji beberapa aspek yaitu
aspek teknis, pasar, manajemen, dan aspek finansial (Rangkuti, 2012). Oleh karena itu
melakukan kelayakan usaha sangat perlu dilakukan untuk mengetahui apakah usaha
kerajinan tangan yang dijalankan layak atau tidak layak, guna mencapai tujuan yakni
memperoleh keuntungan atau laba optimal dan mengevaluasi keberlanjutan usaha.
Pembahasan mengenai kelayakan usaha telah banyak dilakukan di beberapa lokasi dengan
obyek usaha yang berbeda (Tangke, 2011; Latuny, 2010; Jafar, 2010; Palupi et al., 2016;
Umar, 2003), namun kelayakan usaha kerajinan tangan kreatif dari limbah TPA Bantar
Gebang belum dilakukan. Hal tersebut menjadi dasar pertimbangan sehingga diperlukan
kajian mengenai kelayakan finansial usaha kerajinan tangan/souvenir dari kulit kerang oleh
pelaku usaha dan PKK yang ada di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan.
Target luaran kegiatan PKM ini adalah dihasilkannya produk baru yang merupakan
pengembangan varian produk usaha berupa: 1) pot bunga, tempat asesoris, pajangan, dll; 2)
Sistem manajemen usaha yang efektif yang meliputi pembukuan, laporan keuangan,
personalia, 3) Sistem pemasaran berbasis web dan 4) Artikel ilmiah dalam jurnal. Khalayak
sasaran dalam kegiatan ini adalah para pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Kota Bekasi.
Berpijak pada konsep di atas, dan sebagaimana permasalahan, kebutuhan mitra serta kondisi
dan karakter mitra, yang hendak dilakukan adalah meningkatkan pendapatan keluarga
melalui peningkatan ketrampilan dan kapasitas produksi mitra untuk menghasilkan produk-
produk bernilai ekonomis, yang dibangun dari kelembagaan dan kegiatan sosialnya. Kepada
para pemulung mitra akan diberikan pelatihan dan pendampingan kegiatan yang dilakukan
meliputi penyuluhan dan pelatihan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan
demonstrasi:
A. Tahap persiapan dan perencanaan dilakukan koordinasi dengan dengan LPPM STKIP
Kusuma Negara dalam penentuan ijin kegiatan. Tim pelaksana kegiatan dalam hal ini
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan aksesoris, pembuatan
instrumen pada saat evaluasi dan pemantauan kegiatan.
B. Tahap Pelaksanaan Produk, yang meliputi :
1. Memberikan penyuluhan tentang dampak limbah anorganik terhadap pencemaran
lingkungan sekitar, teknik pembuatan produk dengan memanfaatkan limbah sampah, proses
memilah limbah sampah, jenis alat, bahan utama dan pendukung untuk pembuatan produk
dengan berbagai model. Sementara itu pelatihan mencakup menseleksi limbah sampah yang
berupa plastik dan kardus; memilah jenis plastik dan kardus; warna plastik dan kardus; serta
tingkat ke kotoran plastik dan kardus .
2. Pelatihan ketrampilan pembuatan produk Ecobrics berbahan limbah kardus:
Pembuatan produk dari bahan limbah kardus yang didahului dengan perencanaan disain
produk, membuat pola sesuai dengan ukuran dan disain produk, mengkombinasikan bahan
baku dengan bahan dekoratif lainnya sesuai dengan disain. Setelah kardus dibentuk berbagai
jenis bunga, daun dan bentuk lainnya, maka seluruhnya disusun sehingga menjadi produk
pajangan, dan juga mengemas produk. Diarahkan untuk menciptakan produk yang memiliki
nilai jual tinggi dan sebagai produk unggulan mitra, pelatihan ini akan mencakup:
(1) Pelatihan desain produk (2) Pelatihan pembuatan produk, dan (3) Branding kemasan
produk (4) Pelatihan pemasaran online berbasis Internet of Things (IoT).
Alat yang dibutuhkan :
a. Gunting
b. Cutter
c. Lem Tembak atau glue gun
d. Penggaris
e. Kuas untuk melukis
Walaupun terlihat mudah, namun pada proses pembuatannya ada beberapa hal yang perlu
diketahui
a. Botol harus dalam keadaan bersih dan kering
b. Sampah plastik pun harus dalam keadaan bersih dan kering untuk menghindari bakteri
tumbuh di dalam botol ecobrick
c. Putar dan tekan-tekan tongkat dan pastikan bahwa isinya padat dan merata di seluruh
botol. Ini membantu memastikan bahwa botol tidak memiliki rongga dan memiliki sifat
padat yang mirip dengan balok beton.
d. Untuk menguji kepadatan, kita bisa menekan botol dari luar. Ecobrick yang baik adalah
saat botol tidak akan kempes dan tidak mengeluarkan bunyi ketika ditekan.
C. Pelatihan motivasi dan skill manajerial kewirausahaan, diarahkan untuk
menumbuhkan motivasi perserta untuk berwirausaha dan kemampuan mengelola usaha,
yang meliputi: a) pelatihan motivasi; b) pengenalan usaha mikro; c) pembuatan perencanaan
usaha; d) manajemen operasi dan produksi; e) manajemen pemasaran; dan f) manajemen
keuangan dan akuntansi sederhana.
2. Anggota 1
Nama : Niken Vioreza, M.Pd
Jabatan : Dosen Tetap STKIP Kusuma Negara
Program Studi : PGSD (tahun 2019 sudah pindah dari Prodi Matematika ke PGSD)
Bidang Keahlian : IT dan Statistik
Deskripsi Tugas : Mengkoordinir dan melakukan pengorganisasi peserta pelatihan
dari mitra dan pelatihan ketrampilan usaha; pelatihan pemasaran berbasis Internet of
Things (IoT), seperti pemasaran melalui Website, pemasaran melalui berbagai online
shop (Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada), dan menjalin kerjasasama dengan Gojek
dan Grab untuk pengiriman barang. Bertanggungjawab atas pemantauan pemasaran
offline- Online mitra kelompok sasaran, dan penyelesaian laporan akhir
Pengalaman : Membuat website prodi PGSD STKIP Kusumanegara, Memiliki
online shop di Shopee dan Tokopedia, serta mempunyai sosial media Instagram dan
Facebook untuk menjual suatu Brand.
3. Anggota 2
Nama : Arbiana Putri, M.Si
Jabatan : Dosen Tetap STKIP Kusuma Negara
Program Studi : PPKN
Bidang Keahlian : Pendidikan Lingkungan Hidup dan Kewirausahaan
Deskripsi Tugas : Mengkoordinir keseluruhan kegiatan, melakukan pelatihan motivasi
dan manajemen kewirausahaan, pelatihan pembuatan produk kreatifitas berbahan baku
limbah, serta melakukan pemantauan kualitas (Quality Control) dan pendampingan
dalam pengembangan usaha mikro pada mitra kelompok sasaran, dari mulai kegiatan
produksi, pengemasan, pemasaran, hingga pendampingan pencatatan keuangan
sederhana dan penyusunan penyelesaian laporan akhir
Pengalaman : Sebagai instruktur pengabdian dengan tema lingkungan dan
pengolahan limbah, melakukan penelitian dengan tema pengelolaan lingkungan hidup,
membuat produk bernilai ekonomis dari limbah dan telah dipasarkan secara offline-
online, ikut dalam kegiatan penyusunan dokumen Amdal, memiliki bisnis berbasis
online dan juga offline.
Terbilang : Empat Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus
Rupiah--
V.2. Rencana dan Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan PKM disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan rencana kerja tim
1
pelaksana v
Pengurusan ijin ke Bakesbanglinmas
2 Kelurahan Sumur Batu Kecamatan
Bantar Gebang Kota Bekasi v
Koordinasi dengan pihak Kelurahan,
3
RT dan PKBM v
4 Sosialisasi kepada para pemulung v
Pelatihan I: Motivasi kewirausahaan
5
dan Pembuatan Produk. v
Pelatihan II: Pengenalan social
6 prenenur/ Kewirausahaan dan
Pembuatan Produk. v
Pelatihan III: Perencanaan Usaha dan
7
Pemilihan serta desain produk. v
Pelatihan IV: Perencanaan Usaha
8 (evaluasi business plan) dan Desain
produk (lanjutan). v
Pelatihan V: Manajemen dalam usaha
9
mikro dan Desain produk (lanjutan). v
Pelatihan VI , VII & VIII: Manajemen
10 produksi, dan Teknik pembuatan
kerajinan tangan. v v
Pelatihan IX: Manajemen dalam usaha
11 mikro (lanjutan) dan Teknik pembuatan
kerajinan tangan (lanjutan). v
Pelatihan X: Branding produk dan
Desain kemasan; Manajemen
12
pemasaran dan Pengenalan TIK untuk
pemasaran v
Pelatihan XI: Pemasaran online; display
13 produk on line; transaksi dalam
pemasaran on line. v v
14 Pemantauan dan pendampingan. v v v v v v v
15 Penyelesaian laporan. v v
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Purwani Puji Utami (2019). PKM Kelompok Umkm Kerajinan Tangan Unik Laut.
Jurnal Abadimas Adi Buana. Volume 3 nomer 1 juli. P-ISSN 2622 -5700 dan E-ISSN
2622-5719. http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/abadimas/article/view/1944
2. Dwi Hadya Jayani (2020). Badan Pusat Statistik (BPS) Online
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/04/08/pemerintah-beri-stimulus-berapa-
jumlah-umkm-di-indonesia
3. Farhanah (2020). UMKM Terdampak Pandemi, Pemerintah dan Swasta Gotong Royong
Dorong Pertumbuhan Ekonomi. Kompas.com (2020).
https://money.kompas.com/read/2020/09/09/143611226/umkm-terdampak-pandemi-
pemerintah-dan-swasta-gotong-royong-dorong-pertumbuhan
4. Dewi Andriani (2020). UMKM Didorong Adaptasi di Masa Pandemi, Go Digital!.
Bisnis. Com https://ekonomi.bisnis.com/read/20200908/12/1288568/umkm-didorong-
adaptasi-di-masa-pandemi-go-digital
5. Melissa Siska (2020). Adaptasi UMKM saat New Normal.
https://www.jawapos.com/opini/24/06/2020/adaptasi-umkm-saat-new-normal/
6. Chelin Indra (2017). Bikin Haru, Fotografer Prancis Ungkap Kehidupan Pemulung Di
TPST Bantar Gebang. Solopos.com. https://www.solopos.com/bikin-haru-fotografer-
prancis-ungkap-kehidupan-pemulung-di-tpst-bantar-gebang-815430
7. Theresia Felisiani (2020). Kerasnya Hidup Pemulung Bantar Gebang Menghadapi Virus
Corona.
Tribunnews.Com. https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/05/18/kerasnya-
hidup-pemulung-bantar-gebang-menghadapi-virus-corona
8. Dinas Pendidikan Sleman (2020). Pelatihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Kabupaten Sleman Tahun 2020. https://disdik.slemankab.go.id/pelatihan-pusat-
kegiatan-belajar-masyarakat-pkbm-kabupaten-sleman-tahun-2020/
9. Thobias, Erwin, et all (2013), Pengaruh modal sosial terhadap perilaku kewirausahaan;
Suatu studi pada pelaku usaha mikro kecil menengah di Kecamatan Kabaruan
Kabupaten Kepulauan Talaud, Jurnal Acta Diurna, edisi April 2013
10. Listyorini, Haniek (2012), Komponen dan sampak sosial enterpreneurship dalam upaya
revitalisasi budaya dan industri batik lasem Kabupaten Rembang, Dinamika
Kepariwisataan Vol. XI No. 2, Oktober 2012.
11. Rangkuti, F. (2012). Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
12. Tangke, U. (2011). Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap menggunakan alat
tangkap gill net dan purse seine di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah
Provinsi Maluku. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate),
4(1): 1-13. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.4.1.1-13.
13. Latuny W. (2010). Analisis kelayakan aspek finansial industry kerajinan kerang mutiara
(Studi kasus pada UD. Mutiara Indah). Arika, 4(1): 89-96.
14. Jafar dan Kasmir. (2010). Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Group.
Jakarta.
15. Palupi, R.D., Ira., Asriyana. (2016). Strategi pengembangan usaha wanita nelayan
dalam mengolah hasil perikanan berbasis kelompok. Jurnal Bisnis Perikanan, 3(2):
137-144.
16. Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gambaran iptek berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran iptek yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.
GAMBARAN IPTEK
Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan
penjelasan jarak mitra sasaran dengan PT pengusul.
Jarak dari STKIP Kusuma Negara ke PKBM Al Falah Sumur Batu, Kelurahan Sumur Batu,
Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi adalah 19,8 KM, dengan peta sebagai berikut:
Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama Kepala Sekolah PKBM Al Falah Sumur Batu
Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota.
1 Nama Lengkap (Dengan Gelar) Dr. Purwani Puji Utami, S.E, M.Pd
5 NIDN 0301078201
7 Email purwani_puji@stkipkusumanegara.ac.id
8 No Telepon / HP 0888-878-2148
Teori Belajar
Kewirausahaan
Ilmu Kewarganegaraan
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Pendanaan
No Tahun
Jumlah(Juta
Masyarakat Sumber* Rp)
(Sebagai Penyuluh)
https://adpk.wordpress.com/2020/06/26/
kegiatan-penyuluhan-dan-baksos-
kerjasama-adpk-dgn-stkip-kusuma-
negara-tgl-25-juni-2020-di-bandung/
(Sebagai Penyuluh)
https://adpk.wordpress.com/2020/06/26/
kegiatan-penyuluhan-dan-baksos-
kerjasama-adpk-dgn-stkip-kusuma-
negara-tgl-25-juni-2020-di-bandung/
(Sebagai Narasumber)
1 2015 Pengaruh Desain Kerja dan Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP
Kepuasan Kerja Terhadap Kusuma Negara
Perilaku Kontraproduktif
Guru di SMA Negeri Se-Kota Volume: 07 No.1 (Juli-Desember 2015),
Bekasi. ISSN 2085-7144
web: tunasbangsa.stkipgetsempena.ac.id
dengan alamat link
artikel:http://tunasbangsa.stkipgetsempe
na.ac.id/home/article/view/40 .
web: visipena.stkipgetsempena.ac.id
dengan alamat link artikel:
http://visipena.stkipgetsempena.ac.id/ho
me/article/view/149
web: visipena.stkipgetsempena.ac.id
dengan alamat link artikel:
http://visipena.stkipgetsempena.ac.id/ho
me/article/view/192
web: visipena.stkipgetsempena.ac.id
dengan alamat link artikel:
https://visipena.stkipgetsempena.ac.id/?j
ournal=home&page=article&op=view&
path%5B%5D=235
Link artikel:
https://ejournal.bbg.ac.id/visipena/artic
le/view/494
https://visipena.stkipgetsempena.ac.id/?
journal=home&page=article&op=view
&path%5B%5D=258
http://www.journalijar.com/article/2779
4/the-effect-of-absenteeism-on-teacher-
work-productivity/
http://ijdri.com/me/vol-5-no-1-2019/
Link artikel:
(TERINDEKS SCOPUS) http://www.sysrevpharm.org//index.php
?mno=11579
http://www.sysrevpharm.org//index.php
(TERINDEKS SCOPUS) ?mno=11576
(ACCEPTED TERINDEKS
SCOPUS)
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah
https://eudl.eu/doi/10.4108/e
ai.21-11-2018.2282206
Jumlah
No Judul Buku Tahun Halaman Penerbit
ISBN: 978-623-7707-15-8
ISBN: 978-623-234-064-0
Analisis Kepribadian,
Kepuasan Kerja, dan
Motivasi Kerja Terhadap
Komitmen Normatif Kepala
Sekolah SMK Negeri di DKI
Jakarta
ISBN: 978-623-6599-38-9
No. Pendaftaran:
Pengaruh Desain Kerja Dan Kepuasan
1 Kerja Terhadap Perilaku 2014 Tesis EC00201931179
Kontraproduktif Guru Di SMA Negeri No.
Se-Kota Bekasi HKI:000136321
No. Pendaftaran:
Pengaruh Kohesivitas Kelompok,
EC00201977286
Kepuasan Kerja Dan Kemangkiran
2 2019 Disertasi
(Absenteeism) Terhadap Produktivitas No.
Kerja Guru SMA Negeri Kota Bekasi
HKI:000160084
No. Pendaftaran:
Analisis Pengambilan Keputusan
Penelitian EC00201947387
3 Kepala Sekolah SMP Negeri 2019
Hibah No.
Kabupaten dan Kota Tangerang
HKI:000147598
No. Pendaftaran:
Analisis Kepribadian, Kepuasan
Penelitian EC00202032840
Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap
4 2020 Dana
Komitmen Normatif Kepala Sekolah
Hibah No.
SMK Negeri di DKI Jakarta HKI:000203130
No. Pendaftaran:
Normative Commitment: The Penelitian EC00202032840
5 Leverage Of Personality, Job 2020 Dana
Satisfaction, And Work Motivation Hibah No.
HKI:000203130
No. Pendaftaran:
Analisis Kepribadian, Kepuasan
Penelitian EC00202032840
Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap
6 2020 Dana
Komitmen Normatif Kepala Sekolah No.
Hibah
SMK Negeri di DKI Jakarta HKI:000203130
terakhir.
Dst.
terakhir.
1
2
Dst.
A. Identitas Diri Anggota 1
5 NIDN 0317019001
7 Email niken@stkipkusumanegara.ac.id
8 No Telepon / HP 085274023459
STKIP Kusuma Negara, Jl. Raya Bogor KM.24,
9 Alamat Kantor Cijantung, Jakarta Timur, 13770
Pengelolaan Pendidikan
Bahasa Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Pendanaan
No Tahun
(Anggota1)
1.
2.
dst
dst
A. Identitas Diri Anggota 2
5 NIDN 0320078901
7 Email arbiana_putri@stkipkusumanegara.ac.id
8 No Telepon / HP 081288683098
Alamat Kantor STKIP Kusuma Negara, Jl. Raya Bogor KM.24,
9
Cijantung, Jakarta Timur, 13770
Advokasi Lingkungan
12
Ilmu Negara
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Prof. Dr. Sri Suwitri, Prof. Dr. Ir. Azis Nur
Pembimbing/Promotor M.Si. Bambang, M.S.psl
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun
Pelatihan Kewirausahaan
Masyarakat Melalui Limbah
3 2018 Pribadi
Domestik Dengan Keterampilan
Decoupage
Pendidikan Karakter
Membangun Perilaku Sadar
4 2020 Pribadi
Sampah Melalui Pelatihan
Ecobricks Bagi Guru
2
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah
2.
dst
terakhir.
1
Dst.