Anda di halaman 1dari 7

Upaya Peningkatan Omset Penjualan UMKM Melalui Penerapan Digital Marketing

Terhadap UMKM di Bekasi

Ery Teguh Prasetyo1 , Istianingsih Sastrodiharjo2 , Robertus Suraji


Jakarta, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya1, Jakarta, Universitas Bhayangkara Jakarta
Raya2, Jakarta, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya3
ery.teguh@ubharajaya.ac.id , istianingsih@dsn.ubharajaya.ac.id ,
robertus.suraji@dsn.ubharajaya.ac.id

Abstrak

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran sentral dalam mendongkrak
perekonomian, mewujudkan pertumbuhan sekaligus mengangkat kesejahteraan masyarakat. Salah
satu indikator meningkatnya kesejahteraan pelaku UMKM dapat dilihat dari peningkatan omset
penjualan. Kondisi pandemi covid 19 menyebabkan UMKM mendapat tekanan yang sangat besar
dibidang pemasaran produk. adanya pembatasan kegiatan masyarakat menjadikan UMKM daerah
Bekasi mengalami penurunan tingkat penjualan yang sangat signifikan. Sekitar 60% penurunan omzet
penjualan dikarenakan dampak covid 19, hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap penghasilan para
pelaku UMKM yang hanya mengandalkan pendapatan dari usahanya. Tujuan kegiatan pengabdian ini
untuk meningkatkan omzet penjualan para pelaku UMKM di desa Kedung Pengawas Kabupaten
Bekasi dan meningkatkan motivasi para pelaku umkm yang mengalami depresi yang diakibatkan
pandemi covid 19. Metode yang digunakan adalah dengan mengadakan pelatihan penerapan digital
marketing terhadap para pelaku UMKM dan memberikan ceramah motivasi agar bisa meningkatkan
semangat usaha para pelaku UMKM yang terdampak Covid 19. Hasil kegiatan ini membawa dampak
perubahan pemahaman para pelaku UMKM mengenai arti pentingnya digital marketing sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan omzet penjualan produknya, dan juga menumbuhkan kembali
motivasi mereka untuk menjalankan bisnisnya. Digital markering memungkinkan konsumen untuk
memperoleh semua informasi tentang produk dan melakukan pembelian produk melalui internet, serta
memungkinkan penjual untuk memantau dan memenuhi kebutuhan calon pembeli tanpa kendala
waktu, penerapan pemasaran melalui digital online dengan menggunakan platform media sosial,
market place ataupun website sangat bermanfaat untuk mendukung keberlanjutan UMKM di desa
Kedung Pengawas Bekasi.
Kata kunci : pemasaran digital; UMKM; omset penjualan; inovasi

Abstrac

The role of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) cannot be separated from the efforts of
the relevant stakeholders to realize growth while at the same time elevating the welfare of MSME
actors. One indicator of increasing the welfare of MSME actors is by increasing sales turnover. In the
condition of the COVID-19 pandemic, the MSME sector is under enormous pressure in the field of
product marketing, the limitation of community activities has made MSMEs, especially the Bekasi
area, experience a very significant decline in sales levels, this will certainly affect the income of
MSME actors who only rely on income from their business. In an effort to change this condition, it is
hoped that business actors can implement digital marketing strategies or digital marketing. This is
important, because the acceleration of technology is moving very fast, causing changes in consumer
behavior in choosing and conducting buying and selling transactions. This situation encourages
MSMEs to be able to improve and innovate, not only to survive, but also to be able to enjoy the
financial benefits of the current technological changes.
Keywords: digital marketing; MSMEs; sales turnover; innovation

1. Pendahuluan
UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang
merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM telah
menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk
usaha di ASEAN adalah bentuk usaha mikro, kecil dan menengah dengan penyerapan tenaga
kerja mencapai 51,7-97,2%. Bisnis ini memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan
pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit.
Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan terhadap 206
pelaku UMKM di Jabodetabek, mayoritas UMKM sebesar 82,9% merasakan dampak negatif dari
pandemi ini dan hanya 5,9% yang mengalami pertumbuhan positif. Kondisi Pandemi ini bahkan
menyebabkan 63,9% dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omzet lebih dari 30%.
Hanya 3,8% UMKM yang mengalami peningkatan omzet. Survei KIC tersebut juga
menunjukkan para UMKM melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan kondisi
usahanya.
UMKM mempunyai peran penting di Bekasi dalam pembangunan ekonomi. Hal ini
disebabkan, karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi (Munandar,2016) dan
kebutuhan modal investasinya yang kecil, UMKM bisa dengan fleksibel menyesuaikan dan
menjawab kondisi pasar yang terus berubah. Hal ini membuat UMKM tidak rentan terhadap
berbagai perubahan eksternal. UMKM justru mampu dengan cepat menangkap berbagai peluang,
misalnya untuk melakukan produksi yang bersifat substitusi impor dan meningkatkan
pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Karena itu, pengembangan UMKM dapat menunjang
diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural, yang merupakan prasyarat bagi
pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan.
Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sosial serta
menurunnya kinerja ekonomi bagi sebagian besar negara di dunia. Dampak pandemi Covid-19
tidak hanya pada sektor manufaktur, tetapi juga terhadap sektor UMKM sejak April 2020. Salah
satu upaya pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah di masa pandemi Covid-19
adalah mendorong sektor UMKM, yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional
karena banyaknya pekerja yang terlibat langsung. Apalagi jumlah UMKM di Indonesia mencapai
64,19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sangat dominan yakni 64,13 juta
(99,92%) dari keseluruhan sektor usaha. Kelompok ini pula yang merasakan imbas negatif dari
pandemi Covid-19.
Kesadaran para pelaku usaha UMKM di bekasi khususnya di Desa Kedung Pengawas
dalam penggunaan media sosial dalam memasarkan produknya semakin meningkat, oleh karena
itu diperlukan pemahaman dan pengertian bagaimana optimalisasi penggunaan digital marketing
sebagai suatu sarana pemasaran produk yang sangat efektif terhadap para pelaku usaha UMKM
tersebut.

2. Metode
Metode pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan adalah
sebagai berikut :
a. Penyuluhan.
Materi penyuluhan dalam kegiatan ini adalah bagaimana cara membuat aplikasi/akun
google bisnis yang bisa memiliki ratting share tinggi. Tujuan penyuluhan ini adalah
memberikan wawasan baru kepada pelaku UMKM di desa Kedung Pengawas. Penyuluhan ini
disampaikan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab kepada para pelaku UMKM.
b. Pelatihan
Materi pelatihan adalah bagaimana cara membuat akun google bisnisku. Dalam hal ini
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan tentang cara mengelola akun google
bisnisku agar mudah ditelusuri pengguna media sosial dalam mencari berbagai jenis makanan.
Pelatihan ini disampaikan dalam bentuk penjelasan dan praktek secara terperinci serta adanya
tanya jawab.
c. Prosedur kegiatan
Kegiatan pengabdian ini meliputi:
1) Koordinasi dengan mitra, terkait dengan penyusunan jadwal kegiatan;
2) Persiapan penyuluhan dan pelatihan;
3) Penyuluhan tentang motivasi berwirausaha
4) Penyuluhan tentang pemasaran;
5) Pelatihan menggunakan digital marketing google bisnisku;

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil yang telah di dapat melalui hasil wawancara secara mendalam dan
observasi dengan beberapa UMKM yang terletak di Desa kedung Pengawas Kabupaten Bekasi
bahwa pada saat Pandemi COVID-19 penghasilan UMKM menurun hampir 60% dari penghasilan
sebelum pandemi. Para pelaku UMKM berharap dengan adanya penerapan digital marketing pada
usaha mereka bisa menggiatkan kembali semangat mereka untuk berusaha. Namun disisi lain para
pelaku UMKM perlu menyesuaikan diri terutama dalam proses integrasi dari pemasaran secara
offline menujun pemasaran online. Sistem pemasaran melalui internet dengan memanfaatkan
social media, social chatting, marketplace dan platform lainnya, menjadikan pelaku UMKM dapat
berinteraksi secara lebih luas. Para UMKM mengatakan bahwa dalam menggunakan teknologi saat
ini, membuat mereka terbantu terutama disaat masa pandemi ini ditengah-tengah adanya
pembatasan dalam melakukan aktivitas sosial dan secara garis besar saat ini seluruh konsumen
sangat berperan aktif dalam menggunakan media sosial.
Dalam pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat selain diberi materi tentang
ilmu pemasaran dan digital marketing dengan metode ceramah, diskusi dan tanya-jawab, Pelaku
UMKM di desa Kedung Pengawas Kabupaten Bekasi juga mempraktekkan bagaimana membuat
account bisnis di market place, bagaimana cara memasarkan produk melauli media sosial seperti
WA Bisnis, IG Bisnis, Market Place, sehingga produk mereka bisa dikenal lebih luas dan
diharapkan mampu meningkatkan minat konsumen terhadap produk yang mereka jual.
Dalam implementasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dijalankan
adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan Digital Marketing
Kegiatan pelatihan digital marketing yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah
dengan materi digital marketing kepada para pelaku UMKM terkait dengan Fungsi dan
manfaat serta bagaimana memasarkan produk mereka secara online, melalui berbagai media
sosial seperti WA, Facebook, Instagram dan juga Marketplace yang ada seperti Tokopedia,
Shopee, Lazada. Kegiatan dilakukan oleh Tim Abdimas yang dipimpin oleh Ery Teguh
Prasetyo, dengan anggota Istianingsih sastrodiharjo, dan Bapak Suraji. Dalam hal ini Tim
Abdimas adalah assesor BNSP dibidang Digital Marketing. Kegiatan ini dilakukan di
Universitas Bhayangkara Jaya pada tanggal 1 April 2021 dan diikuti secara terbatas dengan
menggunakan prokes ketat dikarenakan masih dalam kondisi Pandemi Covid 19.

Gambar. 1 Kegiatan Pelatihan Digital Marketing

2. Pembuatan Account Bisnis


Pelatihan membuat account bisnis dan memasarkan produk di media sosial dan
market place. Dalam mengaplikasikannya, kami bersama dengan mitra UMKM
mencoba untuk mendaftarkan akun bisnis ke salah satu aplikasi e-commerce. Salah
satu aplikasi tersebut adalah Tokopedia dan juga media sosial Instagram, yang mana
aplikasi ini merupakan aplikasi yang sedang trend di kalangan anak-anak muda
sekarang. Salah satu contoh UMKM yang ada di Bekasi dalam pelatihan tersebut
adalah UMKM Ayam Keji dan Bakso Aci Julit, berikut hasil tampilan pendaftaran
dan pemasaran UMKM pada media sosial IG dan Market Share.

Gambar. 2. Hasil Pendaftaran Account Bisnis


4. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Penggunaan teknologi digital saat ini, membuat segala aktivitas manusia mulai dari
segala bidang termasuk ekonomi terpengaruh. Penggunaan internet sendiri terkhusus dalam
kegiatan bisnis sebagai suatu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan konsumen,
membangun kepercayaan mereka, mempromosikan barang, dan memberi respon skala produk
dalam penjualan sehingga pendapatan UMKM dapat terus ditingkatkan. Digital markering
memungkinkan konsumen untuk memperoleh semua informasi tentang produk dan melakukan
pembelian produk melalui internet, serta memungkinkan penjual untuk memantau dan memenuhi
kebutuhan calon pembeli tanpa kendala wakt. Platform yang sering digunakan oleh kedua
UMKM snediri adalah Facebook dan Instagram termasuk penggunaan di bidang e-commerce
yang baru yaitu Shopee dan Go-jek untuk dua mitra KKN. Dalam kegiatan pengabdian
masyarakat yaitu KKN, kami menemukan bahwa mitra dari UMKM sebenarnya tertarik untuk
menggunakan digital marketing, namun mereka menghadapi beberapa kendala saat
menggunakan hal tersebut seperti ; kurangnya pemahaman tentang pentingnya digital marketing,
kurangnya pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi yang baik serta cara
menggunakan dan memanfaatkan media sosial, ingin mendapatkan hasil yang cepat, dan
kurangnya pemahaman tentang membuat "postingan" yang menarik

4.2. Saran
Berdasarkan hasil dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, maka saran untuk ke
depannya yaitu sebaiknya penggunaan strategi digital marketing oleh Mitra Pengabdian dapat
ditindaklanjuti dengan pembimbingan dan pemantauan secara berkala sehingga bisa efektif dan
optimal dalam menunjang kegiatan pemasaran usaha UMKM serta dapat meningkatkan
penjualan usaha UMKM

Daftar Pustaka

Azkia, L., & S. Ag, A. (2020). Laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat program
kemitraan masyarakat “.
Gretz, R. T., & Basuroy, S. (2013). Why Quality May Not Always Win : The Impact of Product
Generation Life Cycles on Quality and Network Effects in High-tech Markets.
Journal of Retailing, 89(3), 281–300. http://doi. org/10.1016/j.jretai.2013.05.002.
Rais Agil Bahtiar, 2021, Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Serta Solusinya, Jurnal Info Singkat, Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual
dan Strategis, Vol. XIII, No.10, Jakarta.
Raharja, S. J., & Natari, S. U. (2021). Pengembangan Usaha Umkm Di Masa Pandemi Melalui
Optimalisasi Penggunaan Dan Pengelolaan Media Digital. Kumawula: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 108.
https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i1.32361
Sulistiyo, H., & Putra, R. A. K. (2020). Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Sektor
Industri pengolahan Kabupaten Bekasi. Ekonomi Dan Bisnis, 7(2), 15–22.

Anda mungkin juga menyukai