PENDAHULUAN
1
Para pelaku usaha sangat berperan dalam perkembangan ekonomi negara.
Salah satunya adalah UMKM yang menjadi salah satu pilar utama ekonomi
nasional. Menurut Noor & Rahmasari (2018) Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau
perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif. Berdasarkan
Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas
lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada
masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan
dalam mewujudkan stabilitas nasional. Dalam meningkatkan pemasaran
barang atau jasa perlu dilaksanakan kegiatan distribusi yang terarah dan
konsisten dan juga perlu merancang strategi yang tepat untuk bertahan di
pasar, sehingga pengusaha bisa memenangkan persaingan yang semakin
ketat.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki dampak yang
sangat besar di masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat
yang tidak memiliki pekerjaan. UMKM memainkan peran penting di
Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Diantaranya adalah mampu
menyerap tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan,
serta membantu mendistribusikan barang dan jasa dari masyarakat. Masalah
mengenai pemasaran banyak dialami oleh para pengusaha, baik usaha yang
berskala kecil, menengah maupun besar. Pemasaran yang tidak tepat akan
berdampak pada rendahnya penjualan produk. Saat ini dengan banyaknya
permintaan masyarakat terhadap kebutuhan membuat tingkat intensitas
persaingan dagang atar perusahaan semakin ketat. Maka dari itu, tiap
perusahaan termasuk UMKM harus memiliki sebuah strategi yang baik dalam
menjalankan kegiatan pemasarannya
Sebagian besar UMKM memahami bahwa pemasaran hanya merupakan
kegiatan menjual produk yang dilakukan oleh penjual. Banyak perusahaan
yang dapat berproduksi tetapi mengalami kesulitan dalam memasarkan
2
produknya. Pelaku UMKM bisnis yang kurang wawasan akan kesulitan
dalam menjual produk yang dihasilkan. Pemasaran dan distribusi produk
masih menjadi masalah utama bagi para pelaku UMKM. Padahal kegiatan
pemasaran bukan hanya tentang menjual, di mana dalam menciptakan dan
meningkatkan nilai dari suatu produk yang dibutuhkan konsumen,
memperkenalkan produk kepada khalayak ramai serta meningkatkan loyalitas
konsumen. Dengan membuat strategi pemasaran yang baik, maka perusahaan
memiliki peluang untuk dapat bersaing atau bahkan menguasasi pasar
sasarannya.
Saat ini wabah Covid-19 penyebarannya menjadi semakin berbahaya dan
berdampak luas di berbagai sektor serta menyebabkan resesi ekonomi.
Menurut Johnson Kennedy (2020:60) resesi ekonomi global disebabkan
adanya permintaan dan penawaran secara bersamaan, sehingga berdampak
pada perekonomian seperti penurunan pendapatan, penurunan permintaan
konsumsi, adanya potensi kebangkrutan, dan peningkatan pengangguran,
terutama pada tenaga kerja sektor informal yang terdampak lebih berat.
Adanya pandemi Covid-19, mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah,
belajar dan bekerja di rumah, serta aktivitas masyarakat di luar rumah
menjadi terbatas. Hal ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat
Indonesia khususnya sektor UMKM yang selama ini selalu menjadi jaring
pengaman perekonomian masyarakat, sehingga banyak pelaku usaha UMKM
menghadapi ancaman kebangkrutan. Menurut Asmawati dan Supriyono
(2015) UMKM memainkan peranan penting dalam perekonomian nasional.
Kontribusi UMKM tidak hanya pada penyelidikan lapangan pekerjaan tetapi
juga memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Resesi
ekonomi dari dampak pandemi membuat pelaku usaha sulit menjaga
kelangsungan usahanya. Daya beli masyarakat merosot tajam karena
banyaknya PHK yang secara langsung akan berdampak pada usaha-usaha
yang dilakukan oleh pelaku UMKM. Banyaknya masyarakat yang
menganggur menjadikan hanya sedikit uang yang beredar dan hal tersebut
berdampak pada turunnya daya beli masyarakat. Penerapan PSBB
dibeberapa wilayah Indonesia juga berdampak pada proses distribusi produk,
sehingga banyak produk dalam dan ke luar negeri menjadi tertunda pada
kegiatan pengiriman barang. Tentunya hal ini berdampak pada penurunan
3
penjualan produk. Persaingan bisnis yang ketat ditambah dengan kondisi
pandemi saat ini menuntut para pelaku usaha untuk mengubah strategi bisnis
untuk menjaga kelangsungan usahanya.
Berdasarkan penelitian oleh Alfrian dan Pitaloka (2020) yang berjudul
Strategi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bertahan pada Kondisi
Pandemi Covid 19 di Indonesia menyimpulkan bahwa UMKM dapat
melaksanakan beberapa strategi pemasaran dalam usahanya bertahan pada
persaingan yang ketat yaitu dengan melakukan pemasaran secara digital
marketing, memperkuat sumber daya manusia, melakukan inovasi kreatif dan
melakukan peningkatan pelayanan kepada konsumen. Dengan strategi
tersebut diharapkan UMKM di Indonesia dapat bertahan dan selamat dari
kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.
Hasil penelitian Santosa (2020) yang berjudul Pengembangan Ekonomi
Kreatif Industri Kecil Menengah Kota Serang Di Masa Pandemi Covid-19
menyimpulkan bahwa pengembangan industri kecil dan menengah di masa
pandemi Covid-19 dapat melalui penguatan ekonomi kreatif, promosi dan
pemasaran digital merek, serta menarik faktor internal dan eksternal,
memberikan bantuan modal perusahaan, melindungi perusahaan dari
pengaruh pemerintah, berupaya mengembangkan kekuatan perusahaan mitra ,
dan mengembangkan kemitraan kerjasama promosi dan pembangunan.
Salah satu cara memenangkan pangsa pasar di tengah kondisi yang tidak
menentu seperti saat ini adalah dengan menggunakan strategi pemasaran
dengan baik dan berkesinambungan dengan melihat kondisi pasar baik itu
untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Menurut Astuti dan
Matondang (2020:73) strategi pemasaran adalah suatu upaya yang dilakukan
dengan menggunakan pola atau taktik untuk memasarkan produk kepada
pelanggan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Para pelaku UMKM harus
memiliki strategi pemasaran yang baik sehingga produknya diminati
4
kondisi internal dan eksternal sehingga diperoleh strategi bersaing yang tepat.
Menurut Narto dan Basuki (2020) penentuan strategi pemasaran harus
didasarkan atas analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan melalui
analisis keunggulan dan kelemahan pada perusahaan, serta analisa
kesempatan atau peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dan
lingkungannya. Pada strategi marketing mix terdiri dari produk (product),
harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion), dan distnbusi
adalah bagian penting dalam pemasaran yang berperan sebagai penghubung
antara produsen dan konsumen, maka para pelaku UMKM harus menghindari
adanya hambatan-hambatan pada distribusi produk sehingga tidak
menghambat kecepatan dan ketepatan dalam penyaluran produk kepada
pelanggan serta tidak mempengaruhi pada target penjualan suatu perusahaan.
UMKM Mekar Abadi adalah salah satu UMKM di Kabupaten Grobogan
yang terkena dampak selama pandemi Covid-19. UMKM Mekar Abadi
memproduksi berbagai makanan ringan seperti keripik pisang, keripik sukun
dan emping jagung. UMKM Mekar Abadi didirikan karena adanya perubahan
pola konsumsi masyarakat yang cenderung lebih senang hal yang praktis
seperti mengkonsumsi makanan siap santap. Dengan memanfaatkan hasil
pertanian lokal, UMKM Mekar Abadi kemudian mengembangkan hal
tersebut menjadi peluang berwirausaha. Pemasaran produk makanan ringan
UMKM Mekar Abadi meliputi daerah Kabupaten Grobogan, Rembang,
Klaten, Bojonegoro, Pemalang dan Semarang.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal … April
2021, sebelum terjadinya wabah penyakit Covid-19 kegiatan produksi produk
dilakukan setiap hari, pemasaran produk terbilang lancar yaitu adanya
pendistribusian produk kepada mitra-mitra bisnis UMKM Mekar Abadi di
berbagai kota dan dalam kota, serta pengiriman barang ke luar negeri yang
5
masyarakat, promosi dan pemasarannya juga masih belum memanfaatkan
sosial media secara lebih luas sehingga konsumen cenderung belum
mempercayai mutu dari produk-produk dari UMKM Mekar Abadi. Selain itu,
adanya lockdown yang dilakukan di Kabupaten Grobogan setiap hari minggu
mengharuskan penutupan seluruh tempat secara menyeluruh seperti
pertokoan, pasar, hingga supermarket. Dari kendala-kendala tersebut
menyebabkan penurunan penjualan produk yang signifikan, dan
menyebabkan pengurangan karyawan serta pengurangan jam kerja karyawan
untuk mengurangi biaya operasional.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh UMKM Mekar Abadi adalah pada penentuan strategi
pemasaran pada masa pandemi Covid-19. Selain itu, terdapat hambatan pada
penyaluran barang kepada konsumen menjadi terhambat karena adanya
penerapan lockdown atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) di daerah masing-masing. Dengan demikian, perusahaan harus lebih
selektif dalam memilih strategi pemasaran yang akan digunakan karena
kesalahan dalam pemilihan strategi pemasaran dapat menpengaruhi volume
penjualan dan memperlambat penyaluran produk dari produsen ke konsumen.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti
ingin melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI PEMASARAN
PRODUK MAKANAN RINGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
(STUDI KASUS UMKM MEKAR ABADI DI KABUPATEN
GROBOGAN)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti
memfokuskan penelitian pada Strategi Pemasaran UMKM Mekar Abadi di
6
3. Apa alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan UMKM Mekar
Abadi pada masa pandemi Covid-19 ?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama yang ingin
dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal penentu strategi
pemasaran produk di UMKM Mekar Abadi pada masa pandemi Covid-19.
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat penyaluran distribusi
produk UMKM Mekar Abadi pada masa pandemi Covid-19.
3. Untuk mendeskripsikan alternatif strategi pemasaran yang dapat
diterapkan UMKM Mekar Abadi pada masa pandemi Covid-19.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian di atas diharapkan dapat
menjadi bahan bacaan dan rujukan mengenai pemasaran produk UMKM
dimasa pandemi. Di sisi lain penelitian ini diharapkan menjadi landasan
penting dalam menjadi keputusan para pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya. Selain itu, dapat
menjadi bahan model pengembangan UMKM.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat untuk pengusaha
7
c. Manfaat untuk Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai strategi
pemasaran produk yang dihasilkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) dan memberikan pengalaman mengenai permasalahan yang
dihadapi di masa pandemi Covid-19 seta menjadi sarana dalam
mempraktikan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan
terutama di bidang pemasaran untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran memainkan peran penting sebagai faktor yang sangat
diperlukan dalam menjalankan bisnis dan berjuang untuk bertahan
hidup di dunia yang kompetitif. Pemasaran merupakan sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang bertujuan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
8
mendistribusikan produk. Menurut Darmanto & Wardana (2016:5)
pemasaran merupakan proses dari seseorang atau organisasi untuk
mempengaruhi orang lain atau organisasi lain agar mereka yang
menginginkan dan memerlukan produk atau jasa dapat terpenuhi dan
mereka yang memiliki produk atau jasa memperoleh keuntungan,
serta hubungan tersebut dapat berjalan dalam jangka waktu yang
panjang.
Menurut Indrasari (2019:4) menyatakan bahwa pemasaran
adalah kegiatan yang komprehensif, menyeluruh dan terencana yang
dilakukan oleh suatu organisasi atau lembaga dalam menjalankan
bisnis guna beradaptasi dengan pasar dengan menciptakan produk
yang memiliki nilai jual, menentukan harga, mengkomunikasikan,
menyampaikan dan menukar penawaran nilai kepada konsumen dan
permintaan pelanggan, mitra dan masyarakat umum.
Pemasaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan
penyaluran atau pendistribusian barang dari produsen kepada
konsumen. Menurut Suryati (2015:1) pemasaran adalah proses sosial
di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui proses pertukaran. Pemasaran tidak
hanya berperan untuk menyampaikan produk dari produsen kepada
konsumen melainkan juga berperan untuk memberikan nilai tambah
9
juga memberikan nilai tambah dengan melakukan pengembangan
produk dan pelayanan konsumen agar dapat memperoleh laba yang
maksimal. Pemasaran diperlukan untuk mempertahankan pelanggan
baik yang sudah ada maupun pelanggan baru.
Pemasaran dilakukan oleh perusahaan dalam rangka
menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perusahaan harus
menyusun strategi pemasaran yang efektif sehingga mampu
menyampaikan barang maupun jasa sesuai kebutuhan dan keinginan
konsumen. Pemilihan strategi pemasaran yang baik akan membuat
perusahaan berusaha memperoleh laba pada tingkat yang diinginkan
dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan untuk memenuhi
kebutuhan pasar.
b. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran sebagai penghubung antara kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan produk yang ditawarkan oleh produsen
dirasa sangat penting. Kebutuhan manusia yang banyak dan
beraneka ragam merupakan tantangan bagi para pelaku bisnis untuk
mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen.
10
lain-lain.). Penyimpanan produk merupakan upaya untuk menjaga
pasokan produk agar tidak ada kekurangan pada saat dibutuhkan.
3) Fungsi Perantara
Melalui perantara pemasaran menghubungkan aktivitas
pertukaran dengan logistik, produk dapat dikirim dari produsen ke
konsumen. Fungsi perantara meliputi pengurangan risiko,
pembiayaan, pencarian informasi, serta standardisasi dan klasifikasi
produk.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi
pemasaran terbagi menjadi tiga yaitu fungsi pertukaran, fungsi
distribusi fisik, dan fungsi perantara. Pada tiga fungsi pemasaran
yang saling terkait tersebut memiliki peran sebagai penghubung
antara produsen dengan konsumen dalam memenuhi permintaan
melalui distribusi produk yang dilakukan dengan berbagai ekspedisi
dan dalam usaha menjaga stok produk di pasar agar tidak terjadi
kekurangan saat dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu, fungsi
12
Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas
(perusahaan, pemasok, distribusi, dan pelanggan sasaran) dan
lingkungan demografis (lingkungan fisik, ekonomi, politik hukum,
teknologi, sosial dan budaya).
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep
pemasaran inti terbagi menjadi delapan bagian yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lain. Konsep pemasaran
diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang
lebih efektif dan efisien dari pesaing dalam menawarkan produk,
memberikan layanan dan memuaskan kebutuhan. Selain itu, dengan
adanya konsep pemasaran dapat menjangkau pasar sasaran yaitu
dengan melakukan disribusi barang produk kepada konsumen,
sehingga rantai pasokan tetap berjalan dengan lancar.
Pasar sasaran
Lingkungan Positioning dan Segmentasi
Pemasaran
Konsep Penawaran
Persaingan
Pemasaran dan Merk
13
d. Proses Pemasaran
Proses pemasaran memiliki beberapa tahapan yang harus
dilakukan oleh sebuah perusahaan. Proses pemasaran dilakukan
untuk menginformasikan produk yang dimiliki perusahaan kepada
konsumen. Menurut Darmanto & Wardana (2016:5) terdapat proses
pemasaran sederhana dan proses pemasaran kompleks.
Proses Pemasaran
Proses Pemasaran Kompleks
15
berhubungan dengan kegiatan pemasaran meliputi pendeskripsian
16
pemasaran diperlukan untuk menarik pelanggan dan
mengembangkan program bisnis pemasaran yang telah ditetapkan.
Menurut Darmanto dan Wardaya (2016:30) mengemukakan
bahwa strategi pemasaran adalah kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus atau rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan
pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi,
perencanaan penjualan dan distribusi.
Perencanaan pemasaran yang strategis dan berorientasi pada
pasar bertujuan agar perusahaan dapat mengembangkan dan menjaga
keahlian serta sumber daya dari perusahaan sesuai dengan peluang
pasar yang terus berubah. Tujuannya untuk membentuk dan
menyempurnakan usaha serta target produk perusahaan sehingga
memenuhi tingkat laba yang diinginkan. Menurut Humaira (2020:5)
strategi pemasaran adalah suatu daya cipta (inovasi) dan cara
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan melalui proses
pemasaran dan membuat pelanggan menemukan keunikan dalam
produk yang diciptakan perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
pemasaran adalah kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dengan
menggunakan taktik tertentu dalam rangka menarik pelanggan. Hal
tersebut dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang
yang didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk,
promosi, perencanaan penjualan dan distribusi. Perusahaan
menggunakan strategi pemasaran untuk mempengaruhi konsumen
sehingga konsumen dapat mempertimbangkan pengambilan
keputusan apakah akan membeli produk yang ditawarkan. Selain itu,
strategi pemasaran merupakan suatu inovasi dan cara guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Perusahaan menggunakan strategi pemasaran agar dapat terus
berinovasi pada penciptaan produknya dan pelanggan dapat
17
melalui proses pemasaran yang ada. Hal tersebut dapat
mempengaruhi keputusan pelanggan apakah akan membeli produk
yang ditawarkan.
b. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Strategi
Pemasaran
a) Bagian Keuangan
c) Bagian Pembelian
d) Bagian Akuntansi
a) Lingkungan Demografi
b) Lingkungan Ekonomi
d) Lingkungan Teknologi
e) Lingkungan Politik
19
tawar dan mempengaruhi peraturan pemerintah atas usaha
pemasaran yang berdampak pada pemasaran.
f) Lingkungan Sosial/Budaya
21
dibuat perusahaan.
4) Meningkatkan networking
Strategi pemasaran lain yang perlu dilakukan oleh UMKM
adalah meningkatkan hubungan dengan para pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan. Dengan meningkatkan
networking yang dilakukan perusahaan diharapkan bisnis akan lebih
cepat berkembang. Selain itu, meningkatkan networking juga dapat
membawa manfaat yang besar bagi usaha yang. sedang dijalankan,
diantaranya adalah meningkatkan penjualan, menambah koneksi dan
relasi, munculnya peluang baru yang dapat diraih dan lain
sebagainya.
Dari pejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat
cara dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif bagi UMKM
yaitu dengan melakukan inovasi pada produk, menentukan target
pasar yang akan dituju, memanfaatkan media sosial dan meningkatan
hubungan bisnis. Melalui strategi tersebut, UMKM bukan hanya
menciptakan produk yang unik dan memiliki keunggulan, tapi juga
harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Selain
itu, dengan menentukan target pasar yang dituju dapat memudahkan
22
Selanjutnya dijelaskan di bawah ini.
b. Jenis Produk
Pada penawaran pasar terdapat berbagai macam barang dan jasa
yang ditawarkan. Terdapat berbagai macam jenis produk untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk makanan ringan merupakan
salah satu jenis dari produk konsumsi. Produk konsumsi adalah barang
yang digunakan oleh konsumen akhir. Menurut Firmansyah (2019: 9)
barang-barang yang termasuk dalam jenis produk konsumsi yaitu seperti
barang kebutuhan sehari-hari, barang belanja, dan barang khusus.
24
1) Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods) adalah barang-
barang yang biasanya membutuhkan pembelian segera dan
membutuhkan sedikit usaha, seperti bahan makanan, baterai, dan
lain-lain.
2) Barang belanja (shopping goods) yaitu konsumen membeli barang
dalam proses pembelian, seperti pakaian, sepatu, dan lain sebagainya
dengan membandingkan kesesuaian kualitas, harga dan model.
3) Barang khusus (speciality goods) yaitu beberapa kelompok
konsumen mencoba memiliki atau membeli produk dengan
karakteristik atau merek yang unik, seperti mobil, kamera, dan lain-
lain.
25
bentuk keripik, kerupuk, jipang. Selain itu pangan olahan yang berbasis
ikan (dalam bentuk kerupuk atau keripik) juga masuk ke dalam kategori
makanan ringan. Sedangkan menurut Sulistyowati (dalam Kusumawaty,
2018) produk makanan ringan adalah salah satu jenis snack yang
dikembangkan adalah keripik yang sifatnya kering, renyah (crispy),
teksturnya khas, memiliki cita rasa yang lezat, tahan lama dan praktis
dibawa dan disimpan dimana saja.
teksturnya yang khas, citarasanya lezat, harganya yang lebih murah serta
lebih mudah diperoleh dibanding memasak sendiri. Makanan ringan
biasa dikemas dalam wadah yang praktis, sehingga mudah untuk
disimpan dan dibawa dimana saja.
5. UMKM
26
kekayaan dan hasil penjualan dari Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha
Menengah.
a) Usaha Mikro
b) Usaha Kecil
c) Usaha Menengah
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung. UMKM bergerak
di semua sektor ekonomi, dan merupakan usaha yang dapat
diklasifikasikan dari berbagai aspek baik kekayaan yang dimiliki dan
omset yang diperoleh pelaku UMKM sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang.
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian dari Hardilawati (2020) yang berjudul “Strategi Bertahan
UMKM di Tengah Pandemi Covid-19” menyimpulkan bahwa terdapat
beberapa strategi bertahan yang dapat dilakukan oleh UMKM di tengah
pandemi covid-19 untuk dapat mempertahankan bisnisnya, yaitu 1)
melakukan penjualan melalui e-commerce karena masyarakat yang mulai
beralih dengan melakukan belanja secara online, 2) melakukan
pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi digital marketing
untuk dapat menjangkau lebih banyak konsumen, 3) melakukan
perbaikan kualitas produk dan meningkatan layanan, 4) melakukan
pemasaran dengan menjalin hubungan pelanggan (customer relationship
marketing) untuk menciptakan kepercayaan konsumen dan
menumbuhkan loyalitas pelanggan.
2. Penelitian dari Santosa (2020) yang berjudul “Pengembangan Ekonomi
28
Kreatif Industri Kecil Menengah Kota Serang Di Masa Pandemi Covid-
19”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri kecil
dan menengah di masa pandemi Covid-19 dapat melalui penguatan
ekonomi kreatif, promosi dan pemasaran digital merek, serta menarik
faktor internal dan eksternal, memberikan bantuan modal perusahaan,
melindungi perusahaan dari pengaruh pemerintah, berupaya
mengembangkan kekuatan perusahaan mitra , dan mengembangkan
kemitraan kerjasama promosi dan pembangunan.
3. Penelitian Alfrian dan Pitaloka (2020) yang berjudul “Strategi Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bertahan pada Kondisi Pandemi
29
meningkatkan kualitas produk tanpa bahan pengawet untuk
meningkatkan konsumen terhadap produk dan memperoleh keuntungan
yang menjanjikan, serta melakukan strategi melakukan promosi berbasis
online dan memberikan diskon agar lebih dikenal luas dan menarik minat
para konsumen di luar kota Gresik.
6. Penilitian oleh Wang dkk (2020) dengan judul “Marketing innovations
during a global crisis A study of China firms response to Covid-19”.
Hasil dari penelitian tersebut adalah perusahaan di China menggunakan
strategi pemasaran di tengah pandemi Covid-19 berupa melakukan
30
10. Penelitian oleh James dan Crick (2020) yang berjudul “Coopetition and
COVID-19: Collaborative business-to-business marketing strategies in a
pandemic crisis” menyimpulkan bahwa koopetisi dapat menjadi strategi
pemasaran bisnis yang efektif dalam kondisi pandemi dan memiliki
potensi menguntungkan bagi organisasi yang terlibat dalam kemitraan
tersebut.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan gambaran alur pikir penelitian yang
akan mengungkapkan secara lebih jelas mengenai fokus penelitian dan teori
yang dibutuhkan. Menurut Harsono (2019:36) kerangka pemikiran
merupakan konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang
konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang sudah berhasil disusun.
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, mengharuskan
perusahaan memiliki strategi pemasaran yang baik untuk dapat
mempertahankan bisnisnya. Pengambilan keputusan yang dilakukan
perusahaan harus mengarah pada perkembangan suatu strategi yang paling
efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Salah satu
kebijakan yang perlu dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan adalah
pemilihan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran adalah faktor yang sangat penting dalam keberhasilan
pemasaran barang yang dimiliki oleh perusahaan. Strategi pemasaran adalah
cara atau taktik mengenai panduan kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat
mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Pemilihan
strategi pemasaran yang tepat akan mempermudah konsumen untuk
mendapatkan barang yang diinginkan. Selain itu, dengan adanya strategi
pemasaran sangat membantu produsen untuk memasarkan produknya secara
tepat sesuai dengan permintaan pasar. Terdapat beberapa strategi pemasaran
produk yang dapat dilakukan oleh UMKM untuk mengatasi berbagai
kemungkinan masalah yang muncul dan dalam usahanya mempertahankan
bisnis di tengah persaingan yang ketat. Strategi pemasaran tersebut yang telah
dikemukakan oleh Alfrian dan Pitaloka (2020) yaitu antara lain: 1)
melaksanakan pemasaran dengan menggunakan digital marketing, 2)
31
melakukan penguatan sumber daya manusia, 3) melakukan inovasi kreatif, 4)
memperbaiki pelayanan kepada konsumen. Selanjutnya melihat dan
menganalisis faktor internal dan ekstenal yang menjadi penentu pengambilan
keputusan dalam menyusun strategi pemasaran dan perusahaan harus
mengetahui faktor penghambat dalam melakukan distribusi produk. Dengan
Strategi Pemasaran
- Digital Produk
Marketing
- Makanan Ringan
Perbaikan SDMpada masa
Covid-19
- Inovasi kreatif Produk Makanan Ringan
- Pelayanan konsumen
Strategi Pemasaran
Pasar Sasaran
DAFTAR PUSTAKA
Alfrian, Gregorius Rio, dan Endang Pitaloka. 2020. “Strategi Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) Bertahan pada Kondisi Pandemi Covid 19 di
Indonesia.” Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV) Ke-6 6
(2): 139–46.
Aliyani Firdaus, Safira, Igo Fadilah Ilham, Liza Putri Aqidah, Safir Aliyani
Firdaus, Setyani Agung Dwi Astuti, dan Imam Buchori. 2020. “Strategi
UMKM untuk Meningkatkan Perekonomian selama Pandemi Covid-19 pada
saat New Normal.” OECONOMICUS Journal of Economics 5 (1): 46–62.
Asmawati, Titik, dan Supriyono. 2015. “Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah Sebagai Upaya Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan Di
Masyarakat Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri.” Jurnal Ecodemica:
Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, no. 2: 84–93.
Astuti, Miguna, dan Nurhafifah Matondang. 2020. Manajemen Pemasaran:
32
UMKM dan Digital Sosial Media. Pertama. Yogyakarta: Deepublish.
Bui, Chang Ci, Florentina Wenseslia, Muhammad Hafizkhan, Dessy Wijayanti,
dan Heriyadi. 2020. “Tantangan Dan Strategi Pemasaran UMKM Pada Era
New Normal.” Usaha Kecil Usaha Mikro, 157–73.
Crick, James M., dan Dave Crick. 2020. “Coopetition and COVID-19:
Collaborative business-to-business marketing strategies in a pandemic
crisis.” Industrial Marketing Management 88 (April): 206–13.
Darmanto, dan Sri Wardaya. 2016. Manajemen Pemasaran : Untuk Mahasiswa,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Yogyakarta: Deepublish.
Fauzi, Yayan. 2015. “Manajemen Pemasaran Perspektif Maqasid Syariah.” Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam 1 (03).
Firmansyah, M Anang. 2019. Pemasaran Produk dan Merek (Planning dan
Strategy). Qiara Media.
Hardilawati, Wan laura. 2020. “Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi
Covid-19.” Jurnal Akuntansi dan Ekonomika 10 (1): 89–98.
Harsono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan Untuk Pemula. Sukoharjo:
Jasmine.
Humaira, Ulfah Ainun. 2020. Apa sih, Strategi Pemasaran itu ? Gowa: Pustaka
Taman Ilmu.
Indrasari, Meithiana. 2019. PEMASARAN DAN KEPUASAN PELANGGAN.
Pertama. Surabaya: Unitomo Press.
Johnson Kennedy, Posma Sariguna. 2020. “Dampak Covid-19 tehadap
Perekonomian.” In Gotong Royong Menghadapi Pandemi Covid-19, diedit
oleh Tim Qiara Media, Pertama, 60. Pasuruan: CV. Penerbit Tiara Media.
Komalasari, Rita, Budi Harto, dan Rony Setiawan. 2020. “UMKM Go-Digital
sebagai Adaptasi dan Inovasi Pemasaran Arkha Minoritas pada Pandemi
COVID-19.” IKRAITH-ABDIMAS Vol 4 No 1 Bulan Maret 2021 4 (59): 1–7.
Kusumawaty, Yeni. 2018. “Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan Khas
Riau.” Jurnal Agribisnis 20 (2): 124–38.
Narto, dan Gatot Basuki. 2020. “Penguatan Strategi Pemasaran Pudak di Tengah
Pandemi Covid-19 untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Usaha Mikro
Kecil Menengah Kota Gresik.” Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas
33
Serang Raya 6 (1): 48–54.
Noor, Chairil M, dan Gartika Rahmasari. 2018. “Esensi Perencanaan Bisnis yang
Memadai Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ).” Jurnal
Abdimas BSI 1 (3): 454–64.
Saleh, Muhammad Yusuf, dan Miah Said. 2019. Konsep dan Strategi Pemasaran.
Diedit oleh Sobirin. Pertama. Makassar: CV SAH MEDIA.
Santosa, Agus. 2020. “Pengembangan Ekonomi Kreatif Industri Kecil Menengah
Kota Serang Di Masa Pandemi Covid-19.” Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah
Indonesia 5 (11): 1257.
Soetjipto, Noer. 2020. Ketahanan UMKM Jawa Timur Melintasi Pandemi
COVID-19. K-Media. Yogyakarta: K-Media.
Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran : Teori & Implementasi. Yogyakarta:
ANDI.
Sunardi, Nardi, Rosa Lesmana, Rudy, Kartono, dan Wiwik Hasbiyah. 2020.
“Peran Manajemen Keuangan dan Digital Marketing dalam Upaya
Peningkatan Omset Penjualan bagi Umkm Pasar Modern Intermoda Bsd City
Kota Tangerang Selatan di Tengah Pandemi Covid-19.” Abdi Masyarakat 2
(1): 75–86.
Suryanto, Mikael Hang. 2016. Sistem Operasional Manajemen Distribusi. Jakarta:
PT Grasindo.
Suryati, Lili. 2015. Manajemen Pemasaran: Suatu Strategi Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan. Yogyakarta. Deepublish.
Wang, Yonggui, Aoran Hong, Xia Li, dan Jia Gao. 2020. “Marketing innovations
during a global crisis: A study of China firms response to COVID-19.”
Journal of Business Research 116: 214–20.
34