Anda di halaman 1dari 9

ESSAI

TANGGUNG JAWAB PEMASARAN USAHA MIKRO, KECIL,


MENENGAH (UMKM) TERHADAP KEBERHASILAN
KONSUMSI DAN PRODUKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB

diajukan untuk memenuhi penilaian

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran UKM

Dosen Pengampu : Intan Permana, S.Pd., M.M

Oleh:
Rizky Dwi Kurniawan

NPM 24081122123

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS KEWIRAUSAHAAN

UNIVERSITAS GARUT

2024
TANGGUNG JAWAB PEMASARAN USAHA MIKRO, KECIL,
MENENGAH (UMKM) TERHADAP KEBERHASILAN KONSUMSI DAN
PRODUKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB
(Pengamatan pada Usaha Dodol Winna “Dodol Garut” di Desa Sukakarya,
Kecamatan Banyuresmi, Kota Garut)

Rizky Dwi Kurniawan


Fakultas Kewirausahaan. Universitas Garut, Garut.

Pendahuluan
UMKM tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat
bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian
pendapatan masyarakat. Selain itu juga mampu mampu menciptakan kreatifitas
yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur-
unsur tradisi kebudayaan masyarakat setempat. Pada sisi lain, UMKM mampu
menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang besar sehingga hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dari
sinilah terlihat bahwa keberadaan UMKM bagi kelompok masyarakat
berpendapatan rendah.
Pengalaman membuktikan bahwa di masa-masa sulit sebelumnya, seperti
krisis 1998 dan pandemi Covid-19, UMKM selalu menjadi yang terdepan, mampu
bertahan dan memberikan solusi terhadap permasalahan perekonomian
internasional.
Jenis UKM di masyarakat yang mampu bertahan di tengah keterpurukan
ekonomi Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUM)
tahun 2018, jumlah UMKM sebanyak 64,2 juta atau setara dengan 99,99 % dari
total jumlah badan usaha di Indonesia UMKM didominasi oleh usaha mikro
sebesar 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%. Sedangkan kontribusi
usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%.

2
Dari data di atas, Indonesia mempunyai potensi landasan perekonomian
nasional yang kuat karena jumlah UMKM khususnya usaha mikro sangat banyak
dan daya serap tenaga kerja juga sangat besar.
Setiap tahunnya, bidang ini berkontribusi signifikan dalam mengurangi
jumlah pengangguran di Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah UMKM setiap
tahunnya, secara tidak langsung jumlah pengangguran juga akan berkurang.
Hal lain yang merugikan UMKM adalah ketergantungan mereka pada
rendahnya nilai dolar. Oleh karena itu, naik atau turunnya nilai dolar dunia tidak
akan terlalu mempengaruhi pergerakan UMKM di Indonesia. Inilah alasan utama
mengapa UMKM menjadi solusi dalam berbagai situasi perekonomian.
Di Garut banyak berkembang industri dengan jenis olahan dan skala usaha
yang beragam, sehingga Garut merupakan tempat tumbuhnya berbagai macam
bentuk industri yang salah satunya usaha Dodol Winna “Dodol Garut” yang ada di
kota Garut yang letaknya di Desa Sukakarya, Kecamatan Banyuresmi, Kota Garut.
Berdasarkan data dari Dinas Perindagkop & UMKM Kabupaten Garut terdapat
jumlah pengusaha “Dodol Garut” kurang lebih sebanyak 101 unit.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam pengamatan kelompok usaha
Dodol Winna “Dodol Garut” yaitu mengenai tanggung jawab pemasaran UMKM
terhadap keberhasilan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Hal inilah
yang menjadi pertimbangan pengamat untuk melakukan pengamatan ini.
Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM ini meliputi, tanggung jawab pada
pemasaran, serta permasalahan mengenai keberhasilan konsumsi dan produksi
yang bertanggung jawab.
Pengamatan ini bertujuan untuk menggali pemahaman tentang tanggung
jawab pemasaran, memberikan pemahaman mendalam tentang konsep tanggung
jawab pemasaran, khususnya dalam konteks UMKM, sebagai elemen penting
dalam membangun keberlanjutan usaha. Memahami keberhasilan konsumsi dan
produksi yang bertanggung jawab.

3
Tanggung Jawab Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR): Menurut Kotler, perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat
dan lingkungan. Pemasaran harus diarahkan untuk mencapai tujuan ini (Kotler &
Lee, 2005).
Etika dalam pemasaran: Kotler Dan Amstrong menekankan perlunya etika
dalam kegiatan pemasaran, termasuk kejujuran dalam iklan, dan perlindungan
konsumen (Kotler & Amstrong, 2018).
Tanggung jawab pemasaran mengacu pada kewajiban atau peran etis yang
diemban suatu entitas atau perusahaan dalam melaksanakan aktivitas pemasaran
suatu produk atau layanan. Hal ini mencakup upaya untuk memastikan bahwa
seluruh aspek pemasaran dilakukan dengan itikad baik, dengan memperhatikan
dampaknya terhadap konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Aspek tanggung
jawab pemasaran terkait
1. Etika bisnis: Melaksanakan kegiatan pemasaran sesuai prinsip bisnis yang
beretika, termasuk integritas dalam promosi dan periklanan.
2. Kepuasan konsumen: Menjamin konsumen menerima informasi yang jujur
dan akurat serta memberikan layanan pelanggan yang memadai.
3. Kesejahteraan Masyarakat: Mempertimbangkan dampak kegiatan
pemasaran terhadap masyarakat lokal, termasuk kontribusi terhadap
perekonomian lokal dan mendukung inisiatif sosial.
4. Perlindungan Konsumen : Menyediakan produk atau jasa yang aman,
bermutu, memenuhi harapan konsumen dan memberikan informasi yang
diperlukan.
5. Pentingnya lingkungan hidup : Berkontribusi terhadap kelestarian
lingkungan dengan memperhatikan cara produksi, distribusi dan konsumsi
yang ramah lingkungan.
6. Inklusi dan keberagaman: Melaksanakan kegiatan pemasaran dengan
perhatian khusus terhadap inklusi dan keberagaman, menghindari
diskriminasi dalam bentuk apa pun.

4
Tanggung jawab pemasaran tidak hanya fokus pada pencapaian target penjualan
atau keuntungan saja, namun juga UMKM harus memperhitungkan dampak yang
ditimbulkan dalam konteks sosial dan lingkungan. Menerapkan pemasaran yang
bertanggung jawab dapat meningkatkan citra perusahaan, membangun kepercayaan
konsumen, dan berkontribusi terhadap keberlanjutan jangka panjang.

Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab


Produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab dan sukses mencerminkan
upaya untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial, etika,
dan keberlanjutan. Berikut pengertian kedua aspek tersebut:
1. Keberhasilan Konsumsi yang Bertanggung Jawab:
 Konsumsi yang bertanggung jawab melibatkan pembelian dan penggunaan
barang dan jasa dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap
lingkungan, masyarakat, dan keberlanjutan.
 Keberhasilan konsumsi yang bertanggung jawab dapat diukur dari sudut
pandang efisiensi penggunaan sumber daya, pemilihan produk yang ramah
lingkungan, dan mendukung kegiatan usaha yang mempertimbangkan
manfaat kesejahteraan sosial.
2. Keberhasilan dalam Manufaktur yang Bertanggung Jawab:
 Manufaktur yang bertanggung jawab menekankan praktik bisnis yang
memperhatikan etika, keberlanjutan, dan dampak sosial.
 Manufaktur bertanggung jawab yang sukses mencakup pengelolaan sumber
daya berkelanjutan, penerapan praktik ketenagakerjaan yang adil, dan
pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam konteks ini, keberhasilan produksi dan konsumsi yang bertanggung


jawab tidak hanya berfokus pada aspek finansial tetapi juga mempertimbangkan
dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Hal ini menggambarkan
pendekatan bisnis berkelanjutan dan perhatian terhadap tanggung jawab sosial
perusahaan.

5
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Analisis tentang Pengamatan terhadap Tanggung Jawab Pemasaran terhadap
Keberhasilan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab Dodol Winna.

Tanggung Jawab Pemasaran


Dalam bagian ini diperlukan pengembangan merek berkelanjutan pada
UMKM untuk membangun citra merek yang berkelanjutan, memperhatikan nilai-
nilai lingkungan dan sosial dalam pemasaran. Serta promosi produk etis pada
pemasaran harus dilakukan dengan cara-cara yang etis, menghindari klaim yang
menyesatkan dan memastikan transparansi mengenai proses produksi dan bahan
baku. Pada UMKM Dodol Winna ini telah memiliki merek yang cukup dikenal oleh
masyarakat, serta dalam hal pemasaran produk UMKM ini memiliki kelebihan
dalam hal komunikasi secara terbuka dengan konsumennya.

Strategi Pemasaran Berkelanjutan


Penerapan pemasaran berbasis nilai, pemasaran pada UMKM harus
mempertimbangkan nilai-nilai konsumen yang berkaitan dengan keberlanjutan dan
tanggung jawab sosial. Serta bekerjasama dengan lingkungan di sekitar, melibatkan
komunitas lokal dalam kegiatan pemasaran dapat memperkuat ikatan antara
UMKM terkait dengan masyarakat setempat. UMKM Dodol Winna ini selalu
menjaga hubungan baik dengan konsumennya agar tercipta hubungan
keberlanjutan dengan konsumen, serta mempekerjakan masyarakat di sekitarnya
dalam kegiatan produksi.
Perencanaan Sustainable Marketing

Marketing concept Strategic Planning


Concept
Societal Marketing Sustaimable Marketing
Concept Concept

6
 Marketing Concept
Memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen.
Identifikasi selera konsumen terkait produk dari Dodol Winna, melakukan survei
dan riset pasar untuk memahami tren dan selera konsumen, Serta menyesuaikan
rasa, kemasan, berdasarkan umpan balik pelanggan.
 Strategic Planning Concept
Membangun rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan bisnis. Merancang
rencana pemasaran jangka panjang dengan target pertumbuhan, identifikasi strategi
penetrasi pasar dan diversivikasi produk pada UMKM Dodol Winna.
 Societal Marketing Concept
Memahami dampak sosial produk dan memastikan kontribusi yang positif.
Melihat bagaimana Dodol Winna dapat mendukung Pembangunan ekonomi local,
terlibat dalam inisiatif sosial di masyarakat setempat, komunikasikan nilai-nilai
sosial dan keberlanjutan dalam pemasaran.
 Sustainable Marketing Concept
Memastikan bahwa keberlanjutan diintegrasikan dalam semua aspek
pemasaran. Gunakan bahan baku lokal dan mendukung pertanian berkelanjutan,
implementasikan paket produk yang ramah lingkungan.

Keberhasilan Konsumsi yang Bertanggung Jawab


Mengedukasi konsumen dengan cara memberikan informasi kepada
konsumen mengenai nilai-nilai berkelanjutan dan dampak positif dari memilih
produk Dodol Winna. Serta pola konsumsi berkelanjutan sebagai pendorong
konsumen untuk mengadopsi pola konsumsi yang lebih berkelanjutan, seperti
meminimalisir limah kemasan dan mendukung produk lokal.

Keberhasilan Produksi yang Bertanggung Jawab


Sumber bahan baku lokal. UMKM Dodol Winna perlu menekankan penggunaan
bahan baku lokal untuk mendukung ekonomi lokal dan mengurangi dampak
lingkungan yang timbul dari rantai pasok global. Serta praktik produksi

7
berkelanjutan, menerapkan praktik produksi yang ramah lingkungan, seperti
penggunaan energi terbarukan dan pengurangan limbah.

Kesimpulan
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh UMKM Dodol Winna agar
tanggung jawab pemasaran terhadap konsumsi dan produksi yang bertanggung
jawab dapat terintegrasi dengan baik yaitu melalui :
 Pengembangan produk yang berkelanjutan, merancang produk Dodol
Winna dengan memperhitungkan seluruh rantai pasokan yang
berkelanjutan, termasuk pengemasan ramah lingkungan.
 Pengembangan rencana pemasaran berkelanjutan, integrasi konsep
pemasaran, perencanaan strategis, dan sosial untuk menciptakan rencana
pemasaran yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan bisnis jangkan
panjang.
 Komunikasi berkelanjutan, aktif mengkomunikasikan nilai-nilai
keberlanjutan pada konsumen, termasuk melibatkan mereka dlam inisiatif
sosial dan keberlanjutan yang dijalankan oleh UMKM Dodol Winna.

Dengan menggabungkan tanggung jawab pemasaran yang efektif dengan


keberhasilan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, UMKM Dodol
Winna dapat membangun reputasi yang kuat dan mendukung pembangunan
berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional. Keberhasilan konsumsi dan
produksi yang bertanggung jawab bukan hanya terfokus pada aspek finansial, tetapi
juga memperhitungkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Hal
ini menggambarkan suatu pendekatan bisnis yang berkelanjutan dan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan.

8
Daftar Pustaka

Feni Dwi Anggraeni, I. H. (2013). PENGEMBANGAN USAHA MIKRO,


KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) MELALUI FASILITAS PIHAK
EKSTERNAL DAN POTENSI INTERNAL. Jurnal Administrasi Publik,
1286-1287.

Garut, D. K. (2017, Desember kamis). https://www.garutkab.go.id/page/dodol-


garut. Retrieved from garutkab.go.id: https://www.garutkab.go.id

Kotler, Philip and Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility. John Willey
and Sons.
Kotler, Philip dan Armstrong. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan. Jakarta:
PT. Indeks, 2004.

Sahda, L. (2022, November Sabtu). its.ac.id. Retrieved from Institut Teknologi


Sepuluh November (ITS): https://www.its.ac.id

Anda mungkin juga menyukai