Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Stiami P- ISSN 2355-2883

Volume 7, No. 2, Oktober 2020


Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi Keberlanjutan UKM di Era New Normal

Aramia Fahriyah1, Rochland Yoseph2


Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Indonesia STIAMI
E-mail korespondensi: 1 Aramia.stiami@gmail.com, 2 rochland.y@gmail.com

Abstrak. Pada era pandemik saat ini tantangan semakin berat. Masyarakat diarahkan untuk hidup
berdampingan dengan pandemik, yaitu menjalani kehidupan New Normal. Perlu diantisipasi dan
disiasati, untuk mencegah agar bisnis tidak mengalami penurunan bahkan perlu memperkuat
pondasi bisnis. Bisnis UKM memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia.
Di mana saat perekonomian nasional meredup, para pelaku UKM justru punya peluang sebagai
penyelamat keterpurukan perekonomian nasional. Keterbatasan masih dimiliki oleh para pelaku
UKM, seperti kualitas produk, keterbatasan permodalan, jaringan pemasaran, dan sebagainya. Salah
satu solusi adalah memperkuat keunggulan kompetitif yang spesial. Keunggulan kompetitif adalah
memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan menghasilkan keuntungan di atas rata-rata. Perlu
lingkungan yang kondusif bagi UKM, memastikan kolaborasi yang optimal dengan para pemangku
kepentingan di pemerintahan, entitas bisnis yang beragam, serta dunia pendidikan. Kolaborasi
diarahkan untuk berpikir strategis dalam menciptakan keunggulan bersaing yaitu bagaimana
berkompetisi untuk menjadi terbaik, berkompetisi untuk punya keunikan. UKM juga harus fokus
pada tingkat integritas unit bisnisnya. Semua keunggulan kompetitif berada dalam rantai nilai
dioptimalkan melalui penerapan supply chain manajemen yang bernilai excellent. Jadi UKM bisa
diarahkan agar memiliki performance yang superior melalui penerapan prinsip operasional supply
chain manajemen yang efektif serta strategic positioning yang tepat pada rantai nilainya agar
memiliki keunggulan kompetitif spesial agar bisa bertahan dan bahkan memimpin di kondisi krisis
pandemik ini.
Kata Kunci : keunggulan kompetitif, strategi, value chain, new normal, supply chain manajemen
Abstract. In the current pandemic era, the challenges are increasingly heavier. The community is
directed to live side by side with a pandemic, which is leading a New Normal life. It needs to be
anticipated and dealt with, to prevent the business from going down even need to strengthen the
business foundation. The SME business has a very strategic role in the Indonesian economy. Where
when the national economy fades, SMEs do have the opportunity to save the deterioration of the
national economy. The limitations are still owned by the SMEs, such as product quality, limited
capital, network marketing, and so on. One solution is to strengthen special competitive
advantages. Competitive advantage is to provide more value to customers and produce profits
above the average. A conducive environment for SMEs is needed, ensuring optimal collaboration
with stakeholders in government, diverse business entities, and the world of education.
Collaboration is directed to think strategically in creating competitive advantage, namely how to
compete to be the best, to compete for uniqueness. SMEs must also focus on the level of integrity of
their business units. All competitive advantages are in the optimized value chain through the
application of excellent value chain management. So SMEs can be directed to have superior
performance through the application of the principles of effective supply chain management
operations and appropriate strategic positioning in the value chain in order to have special
competitive advantages in order to survive and even lead in these pandemic crisis conditions.

Keywords: competitive advantage, strategy value chain, new normal, supply chain management

PENDAHULUAN besar bagi perekonomian, sosial dan politik.


Latar Belakang Wabah Covid-19 telah memaksa perubahan
Indonesia dan seluruh negara di semua aspek kehidupan hanya dalam waktu
dunia sedang menghadapi pandemik virus singkat. Tentu saja awalnya sarat dengan
Covid-19 yang memberikan implikasi sangat penolakan (denial), kemudian diikuti dengan
104 | Aramia Fahriyah, Rochland Yoseph, Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi…
Prosiding Seminar Stiami P- ISSN 2355-2883
Volume 7, No. 2, Oktober 2020
resistensi (resistence) terhadap adanya wabah (aktualisasi diri dan kehormatan) ke
ini yang sangat mendadak dan mencoba dasar, yaitu kebutuhan terhadap
bertahan dan berusaha melawan. Tetapi makanan, keamanan jiwa raga.
karena dipaksa menerima kondisi pandemic
ini dan adanya cukup banyak korban nyawa Perubahan alam pikiran
bagi manusia, dituntut untuk mencoba, konsumen merupakan dampak dari perubahan
bereksperimen, mempelajari cara-cara lingkungan sosial dan lingkungan teknologi.
penularannya dan bereksplorasi (exploration). Perubahan lingkungan dapat menentukan
Akhirnya terbentuk komitmen (commitment) pemikiran konsumen tentang apa yang akan
untuk melakukan perubahan perilaku dan dibeli, kapan membeli, bagaimana dan
membentuk kebiasaan baru. Proses denial- dimana membeli (Oghojafor et al., 2012).
resistence-exploration-commitment tersebut Selain itu konsumen merupakan seseorang
terjadi hanya dalam waktu 2-3 bulan. yang mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan
Segenap lapisan masyarakat, bahkan atau keinginannya untuk membuat keputusan
masyarakat dunia berkomitmen untuk hidup pembelian dan menentukan produk selama
dengan kebiasaan-kebiasaan baru untuk proses mengkonsumsi (Solomon et al. 2006).
kehidupan New Normal di masa yang akan Tindakan konsumen untuk memenuhi
datang. kebutuhan tersebut merupakan perilaku
Dalam dunia bisnis, pandemic konsumen yang perlu dikaji dan dipahami,
Covid-19 harus diperhatikan karena kondisi karena memahami perilaku konsumen bagi
ini pun berpengaruh terhadap sikap konsumen pemasar dapat dilakukan dengan
dalam berkegiatan. Pebisnis perlu mengimplementasikan strategi pemasaran
memperhatikan adanya perubahan sesuai dengan karakteristik konsumennya.
perekonomian secara umum, sikap Pengkajian perilaku konsumen merupakan
pemerintah dalam menangani pandemic studi terhadap proses keputusan pembelian
Covid-19 ini agar tidak menular ke banyak yang harus dilalui oleh individu konsumen,
orang, serta adanya pergeseran perilaku dan ini menjadi bagian penting dari studi
konsumen melihat kondisi tersebut. pemasaran (Solomon et al., 2006).
Yuswohadi, salah satu praktisi Dalam artikel yang diterbitkan
pemasaran di Indonesia, menulis artikel yang McKinsey, salah satu perusahaan konsultan
menjelaskan bahwa di era pandemic Covid-19 manajemen multinasional, menyampaikan
ada empat (4) mega peralihan perilaku bahwa konsumen saat terjadi pandemi akan
konsumen di era Covid-19, antara lain : cenderung mengabaikan harga dan lebih
1. Gaya hidup baru stay at home dengan memperhatikan nilai. Ada empat (4)
adanya kebijakan perusahaan-perusahaan perubahan perilaku konsumen yang terjadi di
dan dunia pendidikan untuk melakukan masa pandemic Covid-19 ini, yakni :
Work From Home karena adanya 1. Konsumsi akan lebih berfokus pada nilai
peraturan pemerintah tentang adanya 2. Konsumen akan membangun kembali
aturan PSBB (Pedoman Pembatasan awareness
Sosial Berskala Besar) yang merupakan 3. Konsumen online kini bukan hanya
Peraturan Pemerintah atau PP nomor 21 generasi millennial
Tahun 2020 dalam Rangka Percepatan 4. Bangkitnya tren group buying
Penanganan Covid-19 Indonesia memiliki jutaan pelaku
2. Banyaknya korban nyawa akibat Covid- usaha di sektor ekonomi kecil (UKM). Para
19, melahirkan masyarakat yang empati pengusaha UKM juga perlu bertahan di masa
dan sarat solidaritas sosial. krisis ini agar juga memberikan dampak
3. Karena aturan PSBB tersebut, konsumen positif untuk perekonomian nasional. Terlepas
menghindari kontak fisik dan beralih ke dari perannya sebagai penyerap tenaga kerja
media digital. dan peningkatan kesejahteraan ekonomi
4. Dari teori Abraham Mashlow, konsumen masyarakat, ternyata UKM masih
bergeser dari puncak piramida menghadapi berbagai permasalah. Tambunan

Aramia Fahriyah, Rochland Yoseph, Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi… | 105
Prosiding Seminar Stiami P- ISSN 2355-2883
Volume 7, No. 2, Oktober 2020
(2002) menyebutkan bahwa UKM di c. Untuk mengetahui tentang Value Chain
Indonesia masih menghadapi rendahnya Analysis sebagai strategi untuk
produktivitas, yang berkaitan dengan : 1), mewujudkan Keunggulan Kompetitif
Rendahnya kualitas sumber daya manusia spesial
khususnya dalam hal manajemen, organisasi,
Manfaat Penelitian :
teknologi, dan pemasaran, 2). Lemahnya a. Penelitian ini bermanfaat untuk
kompetensi kewirausahaan pemilik, 3). memberdayakan UKM di era new normal
Rendahnya tingkat orientasi pasar, 4). agar bisa bertahan dengan keunggulan
Rendahnya kreativitas dalam menciptakan kompetitif.
inovasi-inovasi baru, 5). Terbatasnya b. Untuk mengetahui pentingnya
kapasitas UKM untuk mengakses menciptakan dan meningkatkan value
permodalan, teknologi informasi, pasar dan chain yang akan memperkuat keunggulan
factor produksi lainnya. kompetitif spesial sehingga bisa
Kondisi pandemic Covid-19 saat ini memerpertahankan dan bahkan
bagi usaha-usaha UKM di Indonesia pasti meningkatkan bisns mereka di era new
menghadapi dampak dari situasi normal
perekonomian Indonesia yang secara umum c. Penelitian ini bermanfaat untuk masyarakat
menurun, menambah permasalahan baru bagi pada umumnya dan para peneliti pada
UKM Indonesia. UKM di Indonesia harus khususnya, agar para peneliti dapat
bertahan dengan memperhatikan adanya menggunakannya sebagai bahan penelitian
peralihan perilaku konsumen dan fenomena- berikutnya dan juga bagi para pengusaha
fenomena yang terjadi di era pandemic UKM dalam menjalankan bisnisnya terkait
Covid-19 ini, maka memasuki masa New optimalisasi Supply Chain Manajemen
Normal perlu melakukan analisa dan evaluasi dalam mewujudkan Value Chain yang
terhadap usahanya agar dapat tetap bertahan efektif sehingga tercipta keunggulan
di era New Normal. Keunggulan bersaing bersaing sehingga bisa bertahan di era new
perlu dipertimbangkan agar konsumen tetap normal
dapat mempertahankan bisnisnya dan menjadi
pilihan konsumen dalam keputusan TEORI PUSTAKA
pembeliannya. Pengertian Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah
Rumusan Masalah penyampaian suatu nilai yang superior ke
a. Apa strategi UKM untuk bisa bertahan di konsumen sehingga perusahaan dan
masa New Normal yang banyak stakeholders mendapatkan keuntungan di atas
keterbatasan ? rata-rata (John Mc Gee, July 2015). Pemilihan
b. Bagaimana keunggulan kompetitif akan strategi yang tepat akan berhubungan dengan
menjadikan UKM bukan saja bertahan tapi potensi diperolehnya keuntungan bisnis yang
bisa meningkat bisnisnya di Era New besar.Strategi yang dipilih adalah keputusan
Normal ? terhadap alokasi sumberdaya yang
c. Hal spesial apa yang bisa menguatkan mengaktifkan bisnis untuk menciptakan aset
keunggulan kompetitif UKM serta dan kemampuan spesial yang juga merupakan
memperkuat rantai nilanya ? kompetensi utama pebisnis.
Operasional bisnis berdasarkan
Tujuan dan Manfaat Penelitian
keunggulan kompetitif mempersyaratkan
Tujuan Penelitian :
adanya perbedaan yang kokoh dari para
a. Untuk mengetahui strategi yag bisa
pesaing sehingga pelanggan bisa tetap
dipakai UKM untuk bisa bertahan di era
bertahan bahkan dengan harga beli yang
New Normal
tinggi. Pencarian konsumen terhadap
b. Untuk mengetahui dan memahami
keunggulan bersaing adalah pencarian
bagaimana Keunggulan Kompetitif yang
terhadap adanya perbedaan dari pesaing dn
spesial menjadi strategi keberlanjutan
pembelian yang berdasarkan pada value.
yang efektif di era new normal.
106 | Aramia Fahriyah, Rochland Yoseph, Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi…
Prosiding Seminar Stiami P- ISSN 2355-2883
Volume 7, No. 2, Oktober 2020
Keunggulan bersaing (termasuk produknya dengan bahan dan inspirasi resep
strategi bisnisnya) adalah berdasar pada warisan nusantara.
aktifitas yang terintegrasi di dalam value Adanya jaringan rantai nilai yang baik
chain. Di mana karena berjalannya bisnis akan bisa diatur dengan mudah untuk
ektor UKM yang bagus adalah terdiri dari mencapai keungguan kompeitif. Analisa
jaringan yang saling terkait dan jaringan nilai adalah alat yang sangat berguna
kemampuannya untuk saling melakukan untuk mencari dan mencapai keunggulan
koordinasi adalah sangat penting untuk kompetitif.
tercapainya keunggulan bersaing. Tingkat
keuntungan suatu perusahaan adalah fungsi METODE PENELITIAN
dari struktur industri yang kokoh dan posisi Metode pendekatan yang digunakan
strategis perusahaan di dalam industri. dalam penelitian ini adalah metode
Keunggulan kompetitif adalah pernyataan pendekatan kualitatif deskriptif. Penarikan
positioning di pasar dan terdiri dari : kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah
1. Pernyataan atas penekanan kompetitif dikumpulkan dilakukan dengan metode
2. Bukti nyata fisik dari suatu manfaat analisis normatif kualitatif. Normatif yaitu
kepada konsumen mempergunakan sumber-sumber data
3. Kombinasi dari : penempatan biaya sekunder saja yaitu teori-teori dan pendapat-
yang tersampaikan secara superior, pendapat para sarjana dan para ahli
produk yang berbeda dan ceruk yang terkemuka. Kualitatif karena merupakan
terproteksi proses analisis data tanpa menggunakan
4. Bukti manfaat langsung yang dirasakan rumus dan angka-angka yang berasal dari
grup besar konsumen, konsumen ini informasi-informasi hasil studi kepustakaan
bersedia membayar lebih, serta tidak yaitu data yang diambil dari instansi-instansi
mudah diperoleh dengan mudah di terkait maupun hasil pengamatan dalam
tempat lain penelitian yang dilakukan dengan masalah
yang dibahas tersebut.
Pengertian Rantai Nilai (Value Chain)
Rantai nilai adalah jalan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
mengkonseptualkan aktifitas yang diperlukan 1. Situasi bisnis UKM di tengah wabah
dalam menciptakan nilai dari produk atau Covid19 beserta implikasinya
servis. Pandemi Covid19 juga memberikan
Porter menyarankan bahwa analisa dampak kepada para pengusaha kecil UKM
value chain akan bisa sangat bermanfaat serta berimplikasi terhadap ancaman krisis
sebagai pendekatan dalam mengembangkan ekonomi lebih besar yang antara lain ditandai
strategi. Analisa value chain bisa digunakan dengan terhentinya aktivitas produksi di
untuk merumuskan strategi bersaing, banyak Negara, jatuhnya tingkat konsumsi
memahami sumber dari keunggulan bersaing, masyarakat, hilangnya sebagian kepercayaan
serta mengetahui dan mengembangkan konsumen yang bisa mengarah pada
hubungan antara aktivitas bisnis dengan ketidakpastian.
upaya penciptaan nilai.
Keunggulan kompetitif berdasarkan 2. Keunggulan bersaing dan rantai nilai
pada bagaimana nilai diciptakan bersamaan (Value Chain)
dengan dijalankannya strategi yang bisa Pada era globalisasi saat ini ditambah
kompetitif. Nilai ditopang oleh kombinasi dengan situasi pandemik maka perusahaan
yang unik dari atribut (pada suatu porduk atau dihadapkan pada lingkungan persaingan yang
servis) yang merupakan hal penting bagi semakin berat dan ketat. Pengusaha perlu
konsumen. Contoh dalam hal produk memastikan keputusan yang dibuat adalah
kecantikan, nilai dari produk Martha Tilaar memberikan efek pada posisinya dalam
adalah produk kecantikan yang secara terus kompetisi pasar dan keuntungan yang
menerus bisa mempertahankan kualitas dihasilkan. Porter menyarankan bahwa analisa
terhadap rantai nilai akan sangat bermanfaat

Aramia Fahriyah, Rochland Yoseph, Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi… | 107
Prosiding Seminar Stiami P- ISSN 2355-2883
Volume 7, No. 2, Oktober 2020
dalam mengembangkan strategi bisnis. Pengusaha perlu untuk berpikir
Analisa dapat dilakukan dengan baik antara secara strategis, termasuk komitmen untuk
lain dengan menetapkan pondasi atas aspek selalu berkompetisi untuk menjadi yang
Supply Chain Manajemen seperti menetapkan terbaik, srta berkompetisi untuk memiliki
standard operation prosedur, Key Peformance keunikan. Andai pun ada kesalahan dalam
Indikator serta melakukan kontrol dan memilih strategi, setidaknya masih berada
antisipasi dalam menjaga dan mencapai dalam dimensi yang sama dengan kompetitor.
performance kerja yang baik.

Diagram di atas menunjukkan bagaimana 2. Pelaksanaan operasional dari rantai nilai


aktivitas dalam suatu Supply Chain ditanamkan pada preposisi nilai kita tadi
Management yang terdiri dari aktivitas utama 3. Membuat trade-off yang jelas, antara lain
maupun penunjang harus bekerja sama satu termasuk hal-hal apa yang bisa dihindari
sama lain agar tercapai tujuan perusahaan, 4. Memilih di antara rantai nilai yang ada
sehingga akan memberikan value kepada yang bisa dipakai dengan tepat secara
pelanggan, dan akhirnya pelanggan akan bersama dan diperkuat satu sama lain
bersedia membayar lebih atas nilai tersebut. 5. Keberlanjutan strategi terus dijaga
Seluruh keunggulan kompetitif adalah berada dengan perbaikan secara terus menerus
di dalam rantai nilai. dalam mewujudkan strategi.
Untuk mencapai pencapaian yang Secara manajemen ada beberapa
superior pengusaha perlu menciptakan pendekatan yang sistematis untuk bisa
operasional yang efektif dan penempatan mencapai aspek-aspek keunggulan kompetitif
strategi (strategic positioning) yang baik. special ini, yaitu dijalankannya Supply Chain
Operasional yang efektif dilakukan dengan Management yang dijalankan secara handal
menyisipkan, mencapai serta (operational with high reliability). Saat ini
mempertahankan cara bekerja yang terbaik.
kita memasuki era Kompetisi Antar Rantai
Penempatan strategi yang baik antara lain Pasok, di mana organisasi perlu menciptakan
dengan cara menciptakan keunikan produk nilai yang superior untuk konsumen dengan
atau jasa dan mempertahankan terus posisi mengatur proses-proses inti agar lebih baik
yang kompetitif. dari competitor. Dasar dari era baru kompetisi
Beberapa hal yang bisa dijalankan saat ini adalah :
agar strategi untuk kompetisi berhasil antara
lain sebagai berikut : Competitive advantage = product excellence
1. Pelajari, ciptakan dan bandingkan dengan x Process Excellence
pengusaha lain posisi keunikan nilai
produk atau jasa kita

108 | Aramia Fahriyah, Rochland Yoseph, Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi…
Prosiding Seminar Stiami P- ISSN 2355-2883
Volume 7, No. 2, Oktober 2020
Sehubungan dengan perubahan yang semakin dalam proses standarisasi yang bisa
cepat dalam konteks supply chain menggunakan beberapa metode salah satunya
management perlu mengoptimalkan “4R” : adalah dijabarkan dalam standard Supply
 Responsiveness. Hari ini kemampuan Chain Operational Refference (SCOR).
merespon konsumen secara cepat bahkan SCOR merupakan kerangka proses yang
live menjadi kebutuhan yang saangat difasilitasi oleh organisasi independent non
penting profit yaitu Supply Chain Council. Di mana
 Reliability, tingkat kehandalan sangat kerangka proses yang disediakan meliputi
diperlukan sehubungan dengan konsep : re-engineering proses bisnis,
ketidakpastian yang semakin besar, yaitu benchmarking, serta standard praktek kerja
melalui re-engineering terhadap proses terbaik yang sudah menjadi standard industri.
yang berdampak pada peningkatan Setelah standarisasi berjalan selanjutnya
performance adalah melakukan upaya perbaikan
 Resilience. Situasi pasar yang saat ini berkelanjutan sesuai temuan dan gap yang
sering turbulen dan berfluktuasi, maka ada, dengan menggunakan opsi-opsi metode
pebisnis harus memiiki ketahanan yang pendekatan di Supply Chain Manajemen yang
baik, antara lain dengan cara menyiapkan sesuai dengan yang diperlukan.
langkah antisipasi seperti buffer stock
inventory dan manajemen resiko lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN
 Relationship. Dalam operasional SCM di Kesimpulan
dalam value chain diperlukan hubungan Kesimpulan dari penelitian ini adalah di
kerja yang baik agar koordinasi bisa masa pandemik ini UKM perlu memperkuat
berjalan dengan optimal dan baik. keungggulan bersaingnya dengan cara
memperhatikan dan memaksimalkan chain
Pelaksanaannya di lapangan atas valuenya. UKM bisa diarahkan untuk
strategi tersebut di atas adalah disesuaikan memiliki performance yang lebih superior
dengan area kerja serta lingkungan masing- melalui penerapan prinsip operasional supply
masing, di mana untuk Kementrian Koperasi
chain manajemen yang efektif serta strategic
& UMKM RI diwujudkan dalam strategi : positioning yang tepat.
 Mengenali konsumen di era new normal
 Utilisasi kapasitas melalui diferensiasi Saran
produk/jasa Agar UKM bisa bertahan di masa
 Mengomunikasikan keunggulan, pandemik maka perlu untuk memiiki
kekhasan, keunikan keunggulan bersaing yang spesial melalui
 Digitalisasi proses bisnis atau penerapan prinsip operasional supply chain
menggunakan platform digital manajemen yang efektif serta strategic
positioning yang tepat. Karena akan
Pada masa krisis ekonomi pada tahun mendorong bisnis menjadi optimal di mana
1998 banyak perusahaan seperti banyak anak value chain akan memastikan UKM bertahan
perusahaan di bawah Astra International yang dan bahkan mendapatkan keuntungan yang
melakukan optimalisasi pelaksanaan prinsip- lebih optimal.
prinsip Suppy Chain Manajemen di atas, dan
dengan itu maka diraih tingkat efisiensi yang DAFTAR PUSTAKA
semakin baik sekaligus kualitas produk yang
Porter, Michael E., 1996, What is Strategy ?,
baik sehingga mereka terbukti bisa melewati
Harvard Business Review,
masa krisis tersebut dengan baik dan tetap
Cambridge.
menjadi pemimpin pasar hingga saat ini.
Penerapan prinsip Supply Chain Porter, M.E., Competitive Advantage:
Manajemen adalah disesuaikan dengan Creating and Sustaining Superior
tantangan di masing-masing UKM. Untuk itu Performance, New York, NY: Free
pada proses awalnya, antara lain adalah Press 1985.
memastikan pondasinya tepat, khususnya

Aramia Fahriyah, Rochland Yoseph, Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi… | 109
Prosiding Seminar Stiami P- ISSN 2355-2883
Volume 7, No. 2, Oktober 2020
Prescott C. Ensign, 2001, Value Chain https://www.jurnal.id/id/blog/perubahan-
Analysis and Competitive perilaku-konsumen-saat-pandemi-
Advantage, Journal of General corona/ diakses 25 Juni 2020.
Management https://www.yuswohady.com/2020/04/23/peri
Martin Christopher, 2011, Logistics & Supply laku-konsumen-di-new-normal/
Chain Management, Prentice Hall diakses 25 Juni 2020.

110 | Aramia Fahriyah, Rochland Yoseph, Keunggulan Kompetitif Spesial sebagai Strategi…

Anda mungkin juga menyukai