Oleh
0501192068
EKONOMI ISLAM
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memberikan kontribusi besar pada perekonomian.
Seiring perkembangan ekonomi global, persaingan usaha semakin kompetitif. Usaha Mikro
Kecil Menengah memiliki daya saing rendah, salah satu penyebab adalah kurangnya
penerapan Literasi keuangan, E-commerce, Inovasi Produk, dan Kesiapan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, E-commerce, inovasi
produk, dan kesiapan berubah terhadap pendapatan UMKM di kecamatan Medan
Estate. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data primer. teknik
analisis data menggunakan Regresi linear berganda. Populasi penelitian ini adalah
seluruh pelaku usaha UMKM di kecamatan medan estate sebanyak 40 dan penentuan
sampel menggunakan rumus slovin sehingga jumlah sampel adalah 23 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) literasi keuangan berpengaruh signifikan
terhadap Pendapatan UMKM di kecamatan Medan Estate. (2) E-Commerce
berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan UMKM di kecamatan Medan Estate. (3)
Inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan UMKM di
kecamatan Medan Estate. (4) Kesiapan berubah berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan UMKM di kecamatan Medan Estate. (5) Literasi keuangan, E-Commerce,
Inovasi Produk, dan kesiapan berubah secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan UMKM di kecamatan Medan Estate.
1
Amin Dwi Ananda, Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Berbasis
Ekonomi Kreatif Di Kota Malang. (Diss: University of Muhammadiyah Malang, 2018),h.5.
1.1.2 Feigenbaun menyatakan, Pengendalian mutu merupakan pengukuran kinerja
produk, membandingkan dengan standar dan spesifikasi produk, serta
melakukan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan. Penyimpangan
atau produk cacat yang dihasilkan dalam proses produksi produk tentunya
menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi yang
dikenal dengan biaya mutu. Oleh karena itu, perlu adanya analisa terhadap
faktor-faktor dalam meningkatkan mutu produk olahan untuk mengetahui
prioritas strategi peningkatan manajemen mutu yang dapat diterapkan,
sehingga pengendalian mutu menjadi hal yang perlu untuk dikaji dalam proses
produksi pada UMKM untuk mengurangi biaya dan meningkatkan daya
saing.2
1.1.3 Di penghujung tahun 2019, WHO china country office melaporkan adanya
sebuah kasus di kota wuhan, provinsi Hubei penyakit pneumonia yang tidak
teridentifikasi etiologinya. 7 januari 2019, kasus pneumonia teridentifikasi
etiologinya sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus desease, covid-19).
Kasus covid-19 masuk untuk pertama kalinya di kota Medan pada
pertengahan bulan Maret 2020, yang diikuti dengan peraturan Pembatasan
Sosial Berskala Besar atau PSBB sebagai langkah dalam percepatan
pencegahan penularan covid-19. Pandemi global Covid-19 pasti akan
menyerang semua sektor, terutama sektor ekonomi. Dampak ekonomi ini
terjadi tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga secara global. Di Indonesia, hal
ini tentunya juga akan berdampak signifikan terhadap industri pariwisata,
sektor perdagangan, dan industri termasuk usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM).3
1.1.4 Di Indonesia, menurut data terbaru tertanggal 4 Mei 2020, Indonesia memiliki
1.1992 kasus Covid-19. Dampak Covid-19 secara langsung tercermin dari
2
Septina Candra Ariani, Analisis implementasi pengendalian mutu pada proses produksi
keripik kentang UMKM albaeta di Kabupaten Banjarnegara, (skripsi, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2015),h.3.
3
Ade Novianti Azhar dkk, Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberlangsungan UMKM di
Kabupaten Banyumas pada Masa Pandemi Covid-19. (SAR (Soedirman Accounting Review): Journal
of Accounting and Business, 6(1), 2021),h.38.
pemutusan hubungan kerja (PHK) skala besar beberapa perusahaan, dan
penutupan beberapa perusahaan menyebabkan terjadinya PHK. Dibandingkan
dengan kondisi normal, hal ini juga mengurangi dampak terbatasnya operasi
UMKM dan belanja konsumen langsung.4
1.1.5 Menurut Hendrawan, Pemasaran digital adalah pemasaran dengan
menggunakan akses internet, media sosial, dan alat digital lainnya. Pemasaran
digital dapat membantu perusahaan atau perusahaan mempromosikan dan
memasarkan produk dan layanan mereka, dan dapat memperluas ke pasar baru
yang ditutup atau dibatasi karena waktu, jarak, dan metode komunikasi yang
terbatas. Namun, banyak para pelaku UMKM yang masih belom melek
digital.5
1.1.6 Menurut Febrantara (2020) dan OECD (2020), dampak pandemic COVID-19
terhadap UMKM dapat dilihat dari sisi penawaran dan sisi permintaan.
Dari sisi penawaran, dengan adanya pandemi Covid-19, banyak UMKM
mengalami kekurangan tenaga kerja. Hal itu terjadi karena alasan menjaga
kesehatan pekerja dan adanya pemberlakuan pembatasan sosial (social
distancing). Kedua sebab tersebut berujung pada keengganan masyarakat
untuk bekerja sementara waktu pandemi masih ada COVID-19. Pada
sisi permintaan, berkurangnya permintaan akan barang dan jasa berdampak
pada UKM tidak dapat berfungsi optimal yang berujung pada
berkurangnya likuiditas perusahaan. Hal ini menyebabkan masyarakat
kehilangan pendapatan, karena UKM tidak berkemampuan membayar hak
upah pekerja. Pada kondisi terburuk, pemutusan hubungan kerja terjadi secara
sepihak.6
4
Muksin Herlina, STRATEGI UMKM DALAM MENGHADAPI PASAR DI ERA PANDEMI
COVID-19 (UMKM DALAM BIDANG KULINER DI SEPUTARAN GOMONG MATARAM), (Diss.
Universitas_Muhammadiyah_Mataram, 2021),h.3
5
Ibid,h.4.
6
Evi Suryani, Analisis Dampak Covid-19 Terhadap UMKM (studi kasus home industri
klepon di Kota Baru Driyorejo), (Jurnal Inovasi Penelitian, 1(8), 2021), h.1591.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah Literasi Keuangan berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM di
masa Pandemi Covid-19?
1.2.2 Apakah penggunaan e-commerce berpengaruh terhadap keberlangsungan
UMKM dimasa pandemi Covid-19?
1.2.3 Apakah Inovasi produk berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM
dimasa pandemi Covid-19?
1.2.4 Apakah kesiapan berubah berpengaruh terhadap keberlangsungan UMKM di
masa pandemic Covid-19?
1.2.5 Apakah literasi keuangan, E-Commerce, inovasi produk, dan kesiapan
berubah berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan UMKM.
2.1 Teori
The Bottom of Pyramid Theory di pelopori oleh C.K Prahalad, adalah teori yang
bertujuan untuk membangun kerangka kerja sebagai pengentas kemiskinan. Dimulai
dari untuk tidak lagi melihat orang miskin sebagai korban dan mulai melihatnya
sebagai pengusaha yang kuat dan kreatif dan konsumen yang sadar nilai, maka akan
ada peluang yang terbuka. Dalam melayani konsumen, teori BOP akan menuntut
adanya inovasi dalam berteknologi, barang dan jasa, dan model bisnis. Dengan
adanya tuntutan tersebut, akan mendorong perusahaan besar untuk bekerja sama
dengan organisasi masyarakat sipil dan pemerintah daerah. Teori BOP akan
menjelasakan bagaimana pelaku UMKM sebagai masyarakat kecil yang mampu
menjadi kekuatan bagi negara ini dalam menghadapi berbagai masalah akibat
pandemi covid-19. Apabila UMKM tetap menunjukkan eksistensinya, salah satu
pertumbuhan tang terlihat adalah penyerapan tenaga kerja. Karena meningkatnya
angka pengangguran akibat pandemi, penyediaan lapangan kerja oleh UMKM
mampu menjadi solusinya.
Teory planned of behavior atau TBP adalah teori yang dikembangkan oleh Ajzen
sebagai bentuk penyempurnaan dari Reason Action Theory (TRA) yang dikemukakan
oleh fishbein dan Ajzen. TBP berfokus pada intensi seseorang untuk melakukan suatu
perilaku tertentu. Intensi dianggap mampu melihat faktor-faktor motivasi yang
memengaruhi perilaku. TBP adalah teori yang tepat untuk menerangkan mengenai
berbagai perilaku di dalam kewirausahaan. Ajzen mengatakan bahwa TBP sesuai
untuk menjelaskan perilaku apa saja yang berhubungan dengan perencanaan, seperti
kewirausahaan.7
7
Ade Novianti Azhar, Triani Arofah, Op.Cit., h.40.
8
Nujmatul Laily, Pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku mahasiswa dalam
mengelola keuangan. (Journal of Accounting and Business Education, 1(4), 2016), h.2.
melalui Internet.. Dengan mengambil bentuk-bentuk tradisional dari proses bisnis dan
memanfaatkan jejaring sosial melalui internet, strategi bisnis dapat berhasil jika
dilakukan dengan benar, yang akhirnya menghasilkan peningkatan pelanggan,
kesadaran merek dan pendapatan. Keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh
persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan keyakinan. Persepsi dipantulkan ke pada
bagaimana pelanggan memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk
membentuk pengetahuan. Motivasi tercermin keinginan pelanggan untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.\
Menurut Hoffman dan Fodor, e-commerce dapat berjalan dengan baik apabila
dijalankan berdasarkan prinsip 4C ini: connection (koneksi), creation (penciptaan),
consumption (konsumsi) dan control (pengendalian). Prinsip-prinsip ini dapat
memotivasi konsumen yang mengarah pada return of investment (ROI) perusahaan,
yang diukur dengan partisipasi aktif seperti feedback atau review konsumen, dan
share atau merekomendasikan kepada pengguna lain. Telah disebutkan di atas,
teknologi yang saat ini memungkinkan kita untuk melakukan pemasaran apapun
dengan bantuan internet. Oleh karena itu, dunia mengakui konsep baru aktivitas
bisnis, yaitu dengan cara online. Salah satu keuntungan dalam menggunakan sumber
internet untuk berhubungan dengan pelanggan adalahpengiriman data yang cepat dan
informasi antara orang yang terlibat.9
Inovasi Produk menurut Fandy Tjiptono ,et.al mengungkapkan bahwa inovasi bisa
diartikan sebagai implementasi praktis sebuah gagasan ke dalam produk atau proses
9
Blut dkk, How procedural, financial and relational switching costs affect customer
satisfaction, repurchase intentions, and repurchase behavior: A meta-analysis, (International Journal
of Research in Marketing, 32(2), 2015), h.230.
baru. Inovasi bisa bersumber dari individu, perusahaan, riset di universitas,
laboraturium dan inkubator pemerintah, maupun organisasi nirlaba swasta.10
Holt, et al menyatakan kesiapan individu untuk berubah sebagai suatu sikap yang
komphrensif yang secara bersamaan dipengaruhi oleh isi (apa yang berubah), proses
(bagaimana perubahan di implementasikan), konteks (karakteristik individu yang
diminta untuk berubah), yang terlibat dalam suatu perubahan di organisasi. Kesiapan
untuk berubah juga di artikan Hanpachern & griego sebagai sejauh mana karyawan
siap secara mental, psikologis atau fisik, siap untuk berperan dalam kegiatan
pengembangan organisasi. Hal ini terfokus pada kondisi karyawan yang akan
memiliki peran tinggi apabila mendukung dan berpastisipasi dalam perubahan
organisasi.11
LK (X1)
EC (X2)
UMKM (Y)
IP (X3)
KB (X4)
Keterangan ;
LK : Literasi Keuangan
EC : E-Commerce
IP : Inovasi Produk
10
Yulianita Wiwid Susanto, Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian di Toko Roti dan Kue Ferissa Bantul Yogyakarta, (Prodi Manajemen UPY,
2017), h.6.
11
Ade Novianti Azhar, Triani Arofah, Op.Cit., h.41.
KB : Kesiapan Berubah
UMKM : Usaha mikro kecil menengah
Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, kota medan yakni Faktor-faktor
yang mempengaruh UMKM pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatera
Utara, kota medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pelaku usaha Mikro kecil dan menengah
(UMKM) di kecamatan medan estate, kabupaten deli serdang provinsi sumatera
utara. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil
perhitungan menggunakan rumus slovin menunjukkan bahwa jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 23 unit. Dengan kriteria yang digunakan dalam penelitian ini
adalah UMKM yang bertahan atau terjaga kelangsungan usahanya di masa pandemi
Covid-19.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pembahasan
12
Siti Maftuhah, Implementasi Pengangguran Prinsip Kerja Sama Dalam Film Lima Menara,
(Jurnal Penelitian, pendidikan dan pembelajaran, 2019), h.26.
1. Uji F
ANOVAa
Total 8147.795 22
Nilai prob. F hitung (sig.) pada tabel di atas nilai 0,000 lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0,05 (0,000 < 0.05) artinya tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Variabel Literasi Keuangan, E-commerce, Inovasi Produk, Kesiapan Berubah secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Ketahanan UMKM.
2. Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Nilai prob. t hitung dari variabel bebas Literasi keuangan (X1) sebesar 0,003 yang
lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel bebas Literasi Keuangan (X1) berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat UMKM (Y).
Nilai prob. t hitung dari variabel bebas E-commerce (X2) sebesar 0,001 yang lebih
kecil dari 0,05 sehingga variabel bebas E-commerce (X2) berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat UMKM (Y).
Nilai prob. t hitung dari variabel bebas Inovasi Produk (X3) sebesar 0,170 yang lebih
besar dari 0,05 sehingga variabel Inovasi Produk (X3) berpengaruh tidak signifikan
terhadap variabel terikat UMKM (Y).
Nilai prob. t hitung dari variabel bebas Kesiapan berubah (X3) sebesar 0,020 yang
lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel kesiapan berubah (X3) berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat UMKM (Y).
3. Kosefisien Determinasi
Model Summary
Dari tabel diatas, nilai R.Square yang besarnya 0,968 menunjukkan bahwa
proporsi pegaruh variabel Literasi keuangan, E-commerce, Inovasi Produk, dan
variabel Kesiapan berubah terhadap Pendapatan UMKM sebesar 96,8%. Artinya
variabel literasi keuangan, E-commerce, Inovasi produk, dan variabel kesiapan
berubah terhadap Pendapatan UMKM memiliki pengaruh sebesar 96,8%.
Sedangkan sisanya (100% - 96,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
4. Interpretasi Model
18.291
4.890
5.953
1.977
3.953
Koefisien regresi Literasi keuangan bernilai positif artinya pada saat pendapatan
UMKM naik maka jumlah satuan literasi keuangan akan mengalami kenaikan. Begitu
pula saat harganya turun maka pendapatan UMKM juga akan menurun. Kenaikan
pendapatan UMKM sebasar 1% akan meningkatkan jumlah satuan literasi keuangan
naik sebesar 14,890% secara signifikan.
Koefisien regresi E-commerce bernilai positif artinya pada saat pendapatan UMKM
naik maka jumlah satuan E-Commerce akan mengalami kenaikan. Begitu pula saat
harganya turun maka pendapatan UMKM juga akan menurun. Kenaikan pendapatan
UMKM sebasar 1% akan meningkatkan jumlah satuan literasi keuangan naik sebesar
5,953% secara signifikan.
Koefisien regresi Inovasi produk bernilai positif artinya pada saat pendapatan
UMKM naik maka jumlah satuan E-Commerce akan mengalami kenaikan. Begitu
pula saat harganya turun maka pendapatan UMKM juga akan menurun. Kenaikan
pendapatan UMKM sebasar 1% akan meningkatkan jumlah satuan literasi keuangan
naik sebesar 1,977% secara tidak signifikan.
Koefisien regresi Kesiapan berubah bernilai positif artinya pada saat pendapatan
UMKM naik maka jumlah satuan kesiapan berubah akan mengalami kenaikan.
Begitu pula saat harganya turun maka pendapatan UMKM juga akan menurun.
Kenaikan pendapatan UMKM sebasar 1% akan meningkatkan jumlah satuan literasi
keuangan naik sebesar 3,953% secara signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Blut, M., Frennea, C. M., Mittal, V., dan Mothersbaugh, D. L. (2015). How
procedural, financial and relational switching costs affect customer satisfaction,
repurchase intentions, and repurchase behavior: A meta-analysis. International
Journal of Research in Marketing, 32(2), 226-229.
Suryani, E. (2021). Analisis Dampak Covid-19 Terhadap UMKM (studi kasus home
industri klepon di Kota Baru Driyorejo). Jurnal Inovasi Penelitian, 1(8),
1591- 1596.