Anda di halaman 1dari 4

CBR KIMIA FARMASI 1 BUKU

Judul buku : Obat-Obat Penting Kasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya

Penulis : Drs. Tan Hoan Tjay dan Drs. Kirana Rahardja

Penerbit : Pt Elex Media Komputindo

Tahun terbit : 2007

Jumlah halaman : 923 halaman

OBAT LAMBUNG

Salah satu penyebab penyakit lambung adalah hipersekresi asam sehingga dinding
lambung dirangsang secara kontinu dan akhirnya dapat terjadi gastritis dan tukak. Sekresi
berlebihan merupakan efek samping dari suatu tukak usus yang agak jarang disebabkan oleh
suatu tumor di pankreas Penyebab lain adalah hipersekresi asam sehingga, dinding lambung
dirangsang secara kontinu dan akhirnya dapat terjadi gastritis dan tukak.

Sekresi berlebihan bisa merupakan efek samping dari suatu tukak usus yang, agak
jarang disebabkan oleh suatu tumor di pankreas (gastrinom atau Sindrom Zollinger Ellison)
dengan pembentukan gastrin yang menstimulasi produksi asam. Akhirnya gastritis dapat pula
disebabkan oleh turunnya daya tangkis mukosa, yang dalam keadaan sehat sangat tahan
terhadap sifat agresif HCI pepsin. Keutuhan dan daya regenerasi sel-sel mukosa dapat
diperlemah tidak saja oleh sekresi HCI berlebihan, melainkan oleh obat-obat NSAIDS, juga
kortikosteroida dan alkohol dalam kadar tinggi dapat merusak barrier mucus lambung dan
mengakibatkan pendarahan

ANTASIDA

1. Aluminiumhidroksida: (Gelusil, Maalox, Polysilane, Ranacid Forte, Novamag,


Ultilox, Samtacid, Acitral, Plantacid)
Zat koloidal ini sebagian terdiri dari aluminiumhidroksida dan sebagian lagi sebagai
aluminiumoksida terikat pada molekul air (hydrated). Zat ini berkhasiat adstringens, yakni
menciutkan selaput lendir berdasarkan sifat ion aluminium yang membentuk kompleks
dengan antara lain protein. Juga dapat menutupi tukak lambung dengan suatu lapisan
pelindung.

Dosis:
 Kondisi: asam lambung, Dewasa: 5-30 ml suspensi setelah makan dan sebelum tidur,
atau menurut anjuran dokter.
 Kondisi: tukak lambung, Dewasa: 5-30 ml suspensi setelah makan dan sebelum tidur,
atau menurut anjuran dokter.
 Kondisi: hiperfosfatemia, Dewasa: 300-600 mg, 3 kali sehari, setelah makan dan
sebelum tidur. Anak-anak: 50-150 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali
pemberian (setiap 6 jam).

Efek samping : hilang nafsu makan, tubuh lemas, mual, muntah, sembelit, wasir dan
ambeien.

Bentuk sediaan : tablet kunyah, sirup, gel dan kaplet

 Sukralfat (aluminiumsukrosasulfat basis, Ul- sanic) dapat membentuk suatu kompleks


protein pada permukaan tukak yang melindunginya terhadap HCI, pepsin dan
empedu. Kompleks ini bertahan k.l. 6 jam di sekitar tukak. Di samping itu juga
menetralkan asam, menahan kerja pepsin dan mengadsorpsi asam empedu.
Resorpsinya ringan (3-5%).
Dosis: esofagitis 4 dd 1 g p.c. sebelum tidur. Tukak lambunghusus: 4 dd 1 g 0,5 jam
a.c. dan sebelum tidur selama 4-6 minggu, bila perlu 12 minggu. Profilaksis kambuh
tukak: 2 dd 1 g sebelum santap pagi dan sebelum tidur.
Efek samping : obstipasi, mulut kering dan erythema.
Bentuk sediaan : kombinasi Mg/Al : Caved-S, Neosilin, Polycrol.

2. Bismutsubsitrat: De-Nol.
Garam ini (1972) berkhasiat bakteriostatis dan terutama digunakan pada terapi membasmi
H. pylori pada tukak lambung/usus. Zat ini juga berfungsi sebagai pelindung mukosa
berdasarkan terbentuknya kompleks bismut-glikoprotein dalam lambung yang menutupi
tukak. Sebagian zat di dalam lambung diubah menjadi bismutoksiklorida yang tak larut.
Khusus digunakan bersama suatu proton-pump-blocker (omeprazol dll) dan antibiotika
sebagai multiple therapy untuk membunuh H. Pylori. Bismutsitrat juga berdaya bakteriostatis
terhadap H pylori. Resorpsinya buruk, kurang dari 1% tergantung pada keasaman lambung,
pada pH >6 resorpsinya meningkat. Plasma-t½-nya panjang sekali, rata-rata 20 hari.

Dosis: tukak lambung/usus 4 dd 120 mg 0,5 jam pada waktu makan dan sebelum tidur selama
1-2 minggu bersama 2 atau 3 obat lainnya (terapi kombinasi).

Efek samping: Pada penggunaan lama dan dalam dosis tinggi zat ini dapat diserap usus dan
menyebabkan kerusakan otak (encefalopatia) dengan kejang-kejang, ataksia dan perasaan
kacau. Lidah dan tinja dapat berwarna gelap/hitam. Nausea, muntah dan reaksi kulit
adakalanya terjadi.

Bentuk sediaan : tablet


 Bismutsubnitrat (komb. Stomadex) berkhasiat adstringens dan antiseptis lemah, juga
dapat mengikat asam-asam lemah. Pada dosis tinggi dapat diserap dan mengakibatkan
intoksikasi bismut dan nitrat. Karenanya obat ini jarang digunakan lagi, begitu pula
garam-garam bismut lainnya seperti Bi-subkarbonat dan Bisubsalisilat (Scantoma).
Dosis: hiperasiditas 3 dd 200-600 mg p.c. maks. 10 hari.
 Stomagel Kalsiumkarbonat adalah karbonat pertama yang digunakan sebagai
antasidum yang memiliki efek baik sekali. Zat ini menetralkan asam lambung sambil
melepaskan banyak gas karbondioksida yang diduga dapat merangsang dinding
dengan mencetuskan perforasi dari tukak. Pertama-tama terjadi peredaan nyeri, tetapi
segera disusul oleh rasa nyeri yang lebih hebat akibat bertambahnya pelepasan asam.
Dosis : 1-4 gram perharinya
Efek sampingnya dapat berupa sembelit yang dapat di atasi dengan dua garam (MgO
20%, mgsulfat).
Bentuk sediaan : tablet
 Natriumbikarbonat (soda kue, *Gelusil II) bersifat alkalis dengan efek antasid yang
sama dengan kalsiumkarbonat. Efek sampingnya pada penggunaan berlebihan adalah
terjadinya alkalosis dengan gejala sakit kepala, perasaan haus sekali, mual dan
muntah-muntah. Seperti Cakarbonat zat ini juga dihubungkan dengan pelonjakan
produksi asam secara reflektoris (efek rebound).
Dosis: 1-4 gram seharinya.
Efek samping : mual, haus, perut kembung, kram perut
Bentuk sediaan : tablet 500 mg dan cairan suntik 8,4%

3. Magnesiumoksida: (Stomadex).
Dalam dosis yang sama (1 g), MgO lebih efektif untuk mengikat asam daripada natrium-
bikarbonat, tetapi memiliki sifat pencahar sebagai efek sampingnya (lebih ringan dari Mg-
sulfat). Untuk mengatasi hal ini, maka zat ini diberikan dalam kombinasi dengan
aluminiumhidroksida atau kalsiumkarbonat (perbandingan MgCO3/ CaCO3= 1:5) yang
memiliki sifat sembelit. Mgoksida tidak diserap usus sehingga tidak menyebabkan alkalosis.

Dosis:1-4 dd 0,5-1 g.

Efek samping : diare, lemah otot, gangguan irama jantung

Bentuk sediaan : tablet dan sirup

 Magnesiumhidroksida (*Gelusil, *Maalox, *Mylanta) memiliki daya netralisasi kuat,


cepat dan banyak digunakan dalam sediaan terhadap gangguan lambung bersama Al-
hi- droksida, karbonat, dimetikon dan alginat.
Dosis: 1-4 dd 500-750 mg.
Efek samping : sembelit, mual, muntah, tidak nafsu mkan, mulut kering
Bentuk sediaan : sirup dan tablet
 Magnesiumtrisilikat (*Gelusil, *Polysilane) bekerja lebih lambat dan lebih lama
daripada natriumbikarbonat. Daya netralisasinya cukup baik, juga berkhasiat
adsorbens (menyerap zat-zat lain pada permukaannya). Obat ini bereaksi dengan asam
lambung dan membentuk silisiumhidroksida yang menutupi tukak lambung dengan
suatu lapisan pelindung yang berbentuk gel.
Dosis: 1-4 dd 0,5-2 g.
Efek samping: Penggunaan kronis dari zat ini dapat menimbulkan pembentukan batu
ginjal (batu silikat).
Bentuk sediaan : tablet dan syrup
 Hidrotalsit (Talsit, Ultacit) adalah MgAl- hidroksikarbonat dengan daya netralisasi
pesat tetapi agak lemah: pH tidak meningkat di atas 5. Zat ini juga bekerja sebagai
antipepsin dan dapat mengikat dan menginaktivasi empedu yang mengalir naik ke
dalam lambung akibat refluks. Setelah kembali di suasana basa dari usus, garam-
garam empedu dibebaskan lagi.
Efek samping : sering kali berupa pencahar- an (Mg), tetapi adakalanya juga
obstipasi (Al).
Dosis: 2 dd 2 tablet dari 0,5 g dikunyah halus 1 jam p.c. dan 2 tablet a.n. Juga dalam
bentuk suspensi.
Bentuk sediaan : tablet kunyah dan cairan suspensi

DAFTAR PUSTAKA

Tjay,T,H.,& Kirana,R. (2007). Obat-Obat Penting Kasiat, Penggunaan dan Efek-Efek


Sampingnya. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai