OBAT LAMBUNG
Salah satu penyebab penyakit lambung adalah hipersekresi asam sehingga dinding
lambung dirangsang secara kontinu dan akhirnya dapat terjadi gastritis dan tukak. Sekresi
berlebihan merupakan efek samping dari suatu tukak usus yang agak jarang disebabkan oleh
suatu tumor di pankreas Penyebab lain adalah hipersekresi asam sehingga, dinding lambung
dirangsang secara kontinu dan akhirnya dapat terjadi gastritis dan tukak.
Sekresi berlebihan bisa merupakan efek samping dari suatu tukak usus yang, agak
jarang disebabkan oleh suatu tumor di pankreas (gastrinom atau Sindrom Zollinger Ellison)
dengan pembentukan gastrin yang menstimulasi produksi asam. Akhirnya gastritis dapat pula
disebabkan oleh turunnya daya tangkis mukosa, yang dalam keadaan sehat sangat tahan
terhadap sifat agresif HCI pepsin. Keutuhan dan daya regenerasi sel-sel mukosa dapat
diperlemah tidak saja oleh sekresi HCI berlebihan, melainkan oleh obat-obat NSAIDS, juga
kortikosteroida dan alkohol dalam kadar tinggi dapat merusak barrier mucus lambung dan
mengakibatkan pendarahan
ANTASIDA
Dosis:
Kondisi: asam lambung, Dewasa: 5-30 ml suspensi setelah makan dan sebelum tidur,
atau menurut anjuran dokter.
Kondisi: tukak lambung, Dewasa: 5-30 ml suspensi setelah makan dan sebelum tidur,
atau menurut anjuran dokter.
Kondisi: hiperfosfatemia, Dewasa: 300-600 mg, 3 kali sehari, setelah makan dan
sebelum tidur. Anak-anak: 50-150 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali
pemberian (setiap 6 jam).
Efek samping : hilang nafsu makan, tubuh lemas, mual, muntah, sembelit, wasir dan
ambeien.
2. Bismutsubsitrat: De-Nol.
Garam ini (1972) berkhasiat bakteriostatis dan terutama digunakan pada terapi membasmi
H. pylori pada tukak lambung/usus. Zat ini juga berfungsi sebagai pelindung mukosa
berdasarkan terbentuknya kompleks bismut-glikoprotein dalam lambung yang menutupi
tukak. Sebagian zat di dalam lambung diubah menjadi bismutoksiklorida yang tak larut.
Khusus digunakan bersama suatu proton-pump-blocker (omeprazol dll) dan antibiotika
sebagai multiple therapy untuk membunuh H. Pylori. Bismutsitrat juga berdaya bakteriostatis
terhadap H pylori. Resorpsinya buruk, kurang dari 1% tergantung pada keasaman lambung,
pada pH >6 resorpsinya meningkat. Plasma-t½-nya panjang sekali, rata-rata 20 hari.
Dosis: tukak lambung/usus 4 dd 120 mg 0,5 jam pada waktu makan dan sebelum tidur selama
1-2 minggu bersama 2 atau 3 obat lainnya (terapi kombinasi).
Efek samping: Pada penggunaan lama dan dalam dosis tinggi zat ini dapat diserap usus dan
menyebabkan kerusakan otak (encefalopatia) dengan kejang-kejang, ataksia dan perasaan
kacau. Lidah dan tinja dapat berwarna gelap/hitam. Nausea, muntah dan reaksi kulit
adakalanya terjadi.
3. Magnesiumoksida: (Stomadex).
Dalam dosis yang sama (1 g), MgO lebih efektif untuk mengikat asam daripada natrium-
bikarbonat, tetapi memiliki sifat pencahar sebagai efek sampingnya (lebih ringan dari Mg-
sulfat). Untuk mengatasi hal ini, maka zat ini diberikan dalam kombinasi dengan
aluminiumhidroksida atau kalsiumkarbonat (perbandingan MgCO3/ CaCO3= 1:5) yang
memiliki sifat sembelit. Mgoksida tidak diserap usus sehingga tidak menyebabkan alkalosis.
Dosis:1-4 dd 0,5-1 g.
DAFTAR PUSTAKA