Anda di halaman 1dari 31

OBAT SALURAN

PENCERNAAN
Farmakologi
Sistem Pencernaan
OBAT OBAT GASTROINTESTINAL

 Antasida dan obat pengontrol asam

 Antidiare

 Laksatif

 Antispasmodik

 Kolagoga

 Hepatoprotektor
Penyakit yang berhubungan dengan
asam lambung

1. Gastritis

2. GERD

3. Peptik Ulcer
GASTRITIS

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa


dinding lambung yang disebabkan oleh
beberapa kondisi diantaranya karena
kadar asam klorida pada lambung
terlalu tinggi
GERD

Gastroesophageal reflux disease, GERD) merupakan penyakit


saluran pencernaan yang bersifat kronis. GERD terjadi ketika asam
lambung atau terkadang isi lambung naik kembali ke esofagus
(refluks) sehingga seseorang akan mengalami mual bahkan
muntah. Akibat naiknya asam lambung maka akan mengiritasi dan
membakar esofagus atau kerongkongan sehingga menimbulkan
rasa panas pada dada (heartburn) sampai bagian dalam leher
bahkan tenggorokan
TUKAK LAMBUNG

Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat
terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada
dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta kerongkongan
(esofagus).
PENYEBAB

a. Infeksi bakteri H. pylori


b. Obat anti inflamasi non-steroid (Ibuprofen, aspirin, atau
diclofenac)
c. Rokok dan konsumsi minuman keras
Penatalaksanaan

A. Merubah Pola Hidup:


 Berhenti merokok
 Berhenti minum alkohol
 Berhenti minum obat yang
memicu sekresi HCl
B. TERAPI OBAT

a. Antasida atau antihiperasiditas


 Antasida (anti : lawan, acidus : asam) merupakan senyawa obat yang bersifat basa lemah
untuk menetralisasi kelebihan asam lambung.
 ASAM (pada lambung) + BASA (obat) €= GARAM (Netral)
 Obat dengan kandungan aluminium / magnesium secara kimiawi mengikat kelebihan HCl
lambung.
 Obat dengan kandungan natrium bikarbonat adalah antasida yang larut dalam air, bekerja
cepat. Tetapi, dapat menyebabkan sendawa.
 Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada
luka dilambung. Tetapi sebaiknya dihindari karna bersifat neurotoksik sehingga dapat
menyebabkan kerusakan otak.
 Obat dengan kandungan sukralfat, aluminium hidroksida dan bismuth koloida dapat
digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak teriritasi oleh asam lambung.
b. Antagonis reseptor histamin 2 (AH2) €
Bekerja menurunkan sekresi asam lambung dengan cara
menghambat reseptor histamin 2 yang terdapat pada sel-sel
parietal lambung.
Contoh : Ranitidin, Simetidin, Famotidin, Nizatidin
c. Inhibitor pompa proton €
Bekerja menurunkan sekresi asam lambung dengan cara menghambat
sekresi hidrogen (proton) sehingga HCl tidak terbentuk
Contoh : Lansoprazole, Omeprazole, Rabeprazole, Pantoprazole,
Esomeprazole
d. Analog Prostaglandin
Bekerja langsung pada sel sel parietal serta melindungi mukosa
dengan jalan memstimulasi mukus dan bikarbonat
Contoh : Misoprostol
e. Obat pelindung mukosa €
Melindungi mukosa saluran cerna dari asam
Contoh : Sukralfat
TERAPI KOMBINASI

a. Antikolinergik
b. Sedatif
c. Spasmolitik
d. Dimetikon
DIARE

 Berubahnya frekuensi defekasi dan konsistensi tinja


 Frekuensi?
 Konsistensi?
 Masalah: sering disertai dengan nyeri perut, mual, muntah, dan demam, dan
dapat menyebabkan dehidrasi
Penyebab diare:
Makanan pedas/ merangsang
Toksin bakteri/ virus
Reaksi obat
Stres/ kecemasan
KLASIFIKASI DIARE

1. Berdasarkan ada atau tidaknya mikroorganisme

2. Berdasarkan lokasinya

3. Berdasarkan durasinya
DEHIDRASI

Dehidrasi?
Bila BAB terjadi 5 kali dalam waktu yang bersamaan

Gejala?
Mulut dan bibir kering
Kehilangan turgor kulit
Kurangnya air kemih
BB turun
Gelisah

Penanganan?
Pemberian larutan rehidrasi oral
Larutan infus intravena (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat)
OBAT ANTIDIARE

1. Antimotilitas €
Mencegah gerakan peristaltik usus sehingga gerakan menekan
ke bawah untuk BAB menjadi berkurang. Contoh: Loperamid
(Imodium®) 2 mg

2. Adsorben
Menyerap racun/ mikroorganisme pada usus dan melapisi usus.
Contoh: Kaolin, Pektin, Atapulgit

3. Adstringen
Mengecilkan pori pori selaput usus. Contoh : Tanin

4. Melindungi luka pada selaput lendir usus. Contoh : Mucilago


TERAPI KOMBINASI

a. Kemoterapetik
b. Oralit
c. Spasmolitik
KONSTIPASI

Defekasi : proses BAB


Konstipasi : kesulitan defekasi karena tinja mengeras atau otot
polos usus yang lumpuh
Obstipasi : keadaan konstipasi yang parah karena obstruksi intral
(misalnya pada karsinoma kolon sigmoid)
PENYEBAB

Makanan yang kurang mengandung cairan


Kurang makan sayuran
Stress (motilitas usus terganggu)
Obat-obat tertentu (antasid, opium, antikolinergik, Fe)
Penyakit (hemoroid)
Kapan pencahar diberikan?

a. Untuk mengatasi konstipasi (susah bab)


b. Untuk orang-orang yang tidak boleh mengejan kuat (misalnya, pasca
operasi, hemoroid, hernia, hipertensi berat)
c. Untuk pengosongan isi usus sebelum foto rontgen
Bulk Forming Agent
Golongan ini merupakan golongan laksatif yang bekerja dengan
menyerap cairan di intestinal, sehingga konsistensi feses menjadi
lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Contoh dari golongan ini
adalah psyllium dan methylselulosa.
Stool Softener
Golongan obat ini lebih mudah digunakan, tetapi efektivitasnya
menurun seiring dengan pemakaian. Golongan obat ini lebih
direkomendasikan sebagai profilaksis atau pada pasien yang harus
menghindari mengejan saat defekasi.
Docusate : 240 mg per oral per hari, atau 120-200 mg diberikan
sebagai enema.
Laksatif Lubrikan

Laksatif berupa lubrikan berperan dalam tatalaksana konstipasi


dengan cara melubrikasi usus dan mencegah absorpsi air di usus.
Contoh dari obat ini adalah paraffin oil yang dimasukkan ke dalam
anus. Bisa juga diberikan sediaan mineral oil, namun sayangnya
belum ada di Indonesia.
Agen Osmotik
Golongan ini direkomendasikan untuk terapi jangka panjang pasien
konstipasi dengan waktu transit kolon yang lambat dan keluhan
yang berulang walaupun sudah diberikan suplementasi serat.

Laktulosa : 10-20 gram diberikan dalam satu dosis atau dibagi


menjadi dua dosis per hari.

Sorbitol : 30-150 mL sebagai larutan 70% diberikan satu kali secara


oral, atau 120 mL sebagai larutan 25-30% diberikan satu kali
sebagai enema

Polyethylen glycol : 19 gram dilarutkan dalam 100-250 mL air


digunakan sekali sehari, selama maksimal 7 hari.
Laksatif Stimulan
Golongan laksatif stimulan adalah yang paling sering digunakan
dan mudah didapat. Golongan ini juga termasuk obat-obat
prokinetik yang meningkatkan motilitas usus.

Tegaserod : 2 x 6 mg digunakan selama 4-6 minggu


Bisacodyl : 5-10 mg diberikan saat malam hari, maksimal 20 mg
Sennoside : 15-30 mg per oral 1-2 kali/hari
KISI KISI Ujian Tengah Semester

 Terdiri dari 25 soal


 5 butir soal ESSAY
 20 butir soal MATCHING TEST
 Kisi kisi :
a. Fungsi fungsi Anatomi Fisiologi
Tubuh
b. Cara pemberian obat
Suppositoria
c. Cara pemberian obat topikal
d. Cara pemberian obat tetes mata
e. Cara pemberian obat inhalasi
f. Obat sistem pencernaan
g. Diabetes Mellitus
h. Terapi obat DIARE
i. Terapi obat
KONSTIPASI/LAKSATIF
j. ANTASIDA
MATCHING TEST

Nodus ranvier a. Kulit


Sistem ekskresi b. Hormon Estrogen
Ovarium c. Mempercepat impuls
Penyuntikan ke dalam jantung d. Laksatif
Bisakodil e. Intrakardial

Anda mungkin juga menyukai