PENCERNAAN ATAS
Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak,
yang terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri daerah
hipokhondriak dan umbilikal. Lambung terdiri dari bagian atas yang disebut
fundus, batang utama, dan bagian bawah yang horizontal, yaitu antrum pilorik.
Pada saat makanan masuk ke lambung, lambung membentuk lingkaran-
lingkaran konsentris pada korpus dan fundus gastrikus. Makanan yang paling
baru terletak paling dekat dengan lubang esofagus dan makanan yang paling
lama terletak dekat dengan dinding lambung.
Mungkin Anda berpikir tidak punya masalah sakit maag. Tapi, nanti dulu! Sakit
maag dapat menyerang siapa saja. Jika anda mengalami gejala seperti ini, perih
atau rasa terbakar pada perut bagian atas yang bertambah berat atau bahkan
membaik setelah makan, mual, muntah, hilang nafsu makan, kembung dan
bersendawa, rasa penuh pada lambung, atau hilang berat badan, mungkin anda
terkena gastritis (sakit maag).
Gatritis sering juga disebut penyakit lambung (maag). Secara anatomi, lambung
mempunyai lapisan pelindung di dinding dalamnya. Guna lapisan ini adalah
agar cairan asam dalam lambung tidak merusak dinding lambung. Kerusakan
pada lapisan pelindung menyebabkan cairan lambung yang sangat asam
bersentuhan langsung dengan dinding lambung dan menimbulkan peradangan
(inflamasi).
Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung, penderita
gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung,
misalnya (Mayo Clinic,2007) :
2. Penghambat asam (acid blocker): Jika antasid tidak cukup untuk mengobati
gejala, dokter biasanya meresepkan obat penghambat asam antara lain
simetidin, ranitidin, atau famotidin.
Penanganan sakit maag terbagi menjadi dua yaitu, tanpa obat dan
menggunakan obat. Pertama-tama, lakukan penanganan tanpa obat bila sakit
maag yang dirasakan tergolong baru dan ringan, antara lain:
Penanganan dengan obat baru dilakukan jika penanganan tanpa obat tidak
berhasil. Pilihan utama untuk sakit maag adalah antasida. Antasida bekerja
dengan menetralkan asam lambung yang berlebih, sehingga melindungi selaput
lendir lambung dari kerusakan.
Anda dapat membeli antasida di warung, toko obat sampai apotek karena
termasuk obat bebas. Antasida yang beredar di pasaran biasanya terdiri dari
campuran garam alumunium, garam magnesium dan simetikon.
Namun perlu diingat bahwa tablet antasida dikunyah dahulu sampai lembut baru
ditelan karena sudah dapat dicerna oleh enzim dalam air liur kita. Dosis
lazimnya 1-2 tablet dengan maksimum 4 kali sehari. Untuk antasida cair dapat
langsung diminum dengan dosis 1-2 sendok teh maksimal 4 kali sehari.
Antasida paling baik diminum pada saat perut kosong (menjelang tidur, 2 jam
setelah atau sebelum makan). Sedapat mungkin hindari penggunaan antasida
bersamaan dengan obat lain karena dapat mengganggu absorpsi obat lain
tersebut.
Anda harus ingat bahwa penggunaan antasida tidak dianjurkan lebih dari 2
minggu karena penggunaan antasida jangka panjang justru dapat meningkatkan
produksi asam lambung.
Makan dengan porsi kecil dan sering seringkali membantu mengurangi gejala
asam lambung. Selain itu, penderita gastritis sebaiknya menghindari makan
makanan pedas, asam, atau berminyak.
Bagi perokok dan peminum alkohol, sebaiknya menghindari kedua bahan ini,
karena keduanya dapat memperparah gastritis.
Jika anda harus mendapat obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama,
sebaiknya dipilih dari jenis parasetamol, bukan golongan NSAID.
1. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu
banyak serat, antara lain sayuran (kol, sawi), buah-buahan (nangka, pisang
ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan),
minuman yang mengandung gas (minuman bersoda).
Beberapa makanan yang sebaiknya Anda hindari saat nyeri lambung melanda:
Ketan, bulgur, jagung, ubi-ubian, daging merah, daging/ikan yang diawetkan,
kacang-kacangan, santan, goreng-gorengan, sayuran mentah, kol, kembang
kol, sawi, nangka, oyong, kangkung, daun singkong, sayuran banyak serat,
buah-buahan segar/mentah (kecuali pepaya dan pisang masak), buah yang
dikeringkan (kismis, korma) soda, alkohol, bumbu tajam, susu, kopi.
TIPS: Semakin banyak teh, kopi dan alkohol yang kita minum semakin banyak
air yang anda butuhkan karena bahan-bahan diatas justru menigkatkan
kehilangan cairan tubuh (diuretik).
TIPS: Aturlah pola makan anda secara teratur dimana Anda dapat makan
dengan tidak terburu-buru, dikunyah dengan cukup, relaks dan tentunya
dinikmati.
6. Berhentilah Merokok
Diluar 4.000 bahan berbahaya dalam tiap batang rokok yang kita hisap,
merokok juga dapat menyebabkan peningkatan asam lambung dan tukak
lambung.
Dispepsi
Dispepsi bisa terjadi jika alat pencernaan terganggu, ditandai dengan timbulnya
rasa tidak enak setelah makan, rasa sakit di daerah perut, perut terasa
kembung, mual dan kadang-kadang disertai muntah. Dispepsi ini dapat terjadi,
jika seorang makan terlalu banyak, makan terlalu cepat, akibat proses memasak
makanan yang kurang baik, atau juga karena makan sayuran atau makanan
yang menimbulkan gas dalam lambung. Tapi dispepsi juga dapat disebabkan
karena tekanan kejiwaan atau stres.
Jika dispepsi disebabkan karena oleh gangguan kejiwaan, maka diet secara
khusus tidak perlu diberikan. Hanya saja, si penderita perlu diyakinkan bahwa
sebenarnya ia tidak menderita suatu penyakit. Tetapi jika bukan, maka sebelum
menentukan diet yang tepat sebaiknya kita perlu mengetahui riwayat makan dan
kebiasaan makannya dapat ditemukan. Sebaiknya makanan yang diberikan
dapat menggugah selera makan, dimasak agak lunak, dan tidak menggunakan
bumbu merangsang. Si penderita hendaknya mengkonsumsi makanannya
dengan perlahan dan dikunyah dengan baik.
Tukak Lambung.
Penyakit tukak lambung disebabkan oleh adanya luka lambung atau pada usus
dua belas jari. Seseorang yang menderita penyakit ini akan merasakan sakit
setelah makan atau 2-3 jam setelah makan, tapi biasanya rasa sakit ini akan
hilang setelah menggunakan obat antasid. Tukak lambung ini disebabkan oleh
meningkatnya kadar asam lambung dan kadar pepsin. Sama seperti dispepsi,
timbulnya tukak lambung juga dapat terjadi jika seseorang selalu diliputi rasa
cemas yang berlebihan.
Jika penderita tukak lambung dalam keadaan krosnis, maka diet yang diberikan
berupa bubur susu dan susu. Sebaiknya makanan berprotein tinggi seperti
daging dan ikan tidak diberikan dulu, karena zat-zat yang dihasilkan dari
metabolisme protein cenderung merangsang sekresi asam lambung dan pepsin.
Penyakit radang lambung dapat terjadi secara mendadak dan jika tidak segera
diobati dapat menjadi kronis. Radang lambung ini dapat disebabkan karena
salah makan ( makan makanan yang terkontaminasi), karena penggunaan obat-
obat tertentu, atau akibat komplikasi beberapa penyakit, antara lain kareana
infeksi virus.
Untuk mengatasi penyakit ini, kita perlu mengetahui penyebabnya, apakah
karena kebiasaan makan yang buruk, stres, kebiasaan minum alkohol, atau
karena hal lain. Adapun makanan yang sebaiknya dihindarkan antara lain ketan,
mi, bihun, makanan yang terlalu manis, ikan atau daging yang sudah diawetkan,
makanan yang digoreng dan mengandung banyak lemak. Selain itu sayuran
dan buah-buahan yang berserat dan dapat menimbulkan gas, seperti
nenas,nangka, durian, jambu biji, atau buah-buahan yang sudah dikeringkan
seperti pisang selai, dan manisan buah. Bumbu-bumbu merangsang seperti
merica, cabe,dan cuka juga tidak boleh diberikan.
Diare
Diare merupan salah satu penyakit gangguan pencernaan yang sering dialami
oleh semua orang. Umumnya diare diakibatkan oleh cepatnya makanan
melewati saluran pencernaan, sehingga makanan tidak dapat dicerna dengan
baik. Hal ini juga membuat proses penyerapan zat-zat gizi makanan tidak
berjalan dengan baik, termasuk juga penyerapan air. Itulah sebabnya kotoran
yang keluar banyak mengandung air dan butiran-butiran makanan yang tidak
tercerna.
Kehilangan cairan tubuh akibat banyaknya air yang keluar itu dapat
menyebabkan dehidrasi. Selain itu keseimbangan elektrolit dalam tubuh juga
terganggu, karena ikut terbuangnya garam elektrolit bersama cairan yang keluar
tersebut. Jika tidak diatasi dengan cepat dapat menyebabkan kematian.
Dalam keadaan akut, si penderita biasanya tidak mendapat makanan atau
cairan apapun melalui mulut selama 24 jam. Sebagai gantinya, penderita diberi
cairan infus. Namun jika kondisi berangsur baik, ia bisa diberi larutan garam
oralit. Setelah si penderita dapat diberi makanan saring yang tidak mengandung
serat, dan kemudian makanan lunak. Perlu diperhatikan bahwa pemakaian
minyak, lemak, dan susu di saat penderita mengkonsumsi diet rendah serat,
tidak diperkenankan.
http://panduankesehatan.blogspot.com/2008/12/sakit-maag-gastritis-dan-
penanganannya.html
http://farmasi.dikti.net/mengenal-penyakit-saluran-cerna/
Sumber referensi:
1. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH, MMB edited by scientific