Anda di halaman 1dari 6

GASTRITIS (MAAG)

Adapun peran/prinsip tenaga kesehatan dalam hal penangan masalah penyakit seperti gastritis.
Mencakup 5 peranan yaitu upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (Kuratif) penyembuhan kesehatan (rehabilitatif) dan inovatif.

Promotif

Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan yang dilaksanakan secara
menyeluruh, hal-hal yang bisa kita lakukan adalah seperti memberikan penyuluhan mengenai masalah
gastritis tentang apa penyebab gastritis, dsb. Khususnya di daerah perkotaan karena, warga kota lebih
cenderung untuk terkena penyakit ini.

Pengertian Gastritis

Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, 2001). Gastritis adalah
suatu peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang bila mekanisme
protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan (J. Reves, 1999). Gastritis adalah
peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, difus dan lokal yang disebabkan oleh
makanan, obat – obatan, zat kimia, stres, dan bakteri.

Etiologi & Faktor Resiko

Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain :

Infeksi bakteri

Bakteri masuk melalui makanan/udara/zat zat lain yang terkontaminasi oleh bakteri
H.Pylori melalui mulut sampai ke lambung (gaster) bakteri tersebut hidup dalam
lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.

Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus

Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan
naproxen masuk ke dalam lambung. Pemakaian yang berlebihan dapat
mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.

Penggunaan alkohol secara berlebihan

Alkohol masuk ke dalam lambung → dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada
dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung
walaupun pada kondisi normal.
Penggunaan kokain

Kokain dapat merusak lambung → mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan


pendarahan dan gastritis.

Stress fisik

Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat
menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung.

Kelainan autoimmune

Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-
sel sehat yang berada dalam dinding lambung.

Penyebab Terjadinya Gastritis

Penyebab terjadinya penyakit gastritis secara umum adalah:

Jadwal makan yang tidak teratur membuat lambung sulit beradaptasi dan dapat
mengkibatkan kelebihan asam lambung dan akan mengiritasi dinding mukosa
lambung. Itulah sebabnya salah satu pencegahan gastritis adalah dengan makan tepat
waktu.

Stress dapat mengakibatkan perubahan hormonal di dalam tubuh yang dapat


merangsang sel dalam lambung yang berlebihan

Makanan yang teksturnya keras dan dimakan dalam keadaan panas misalnya bakso

Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh, makanan
pedas dan asam, dan makanan yang mengandung gas seperti ubi, buncis, kol dll.

Gejala Penyakit Gastritis

Mual dan muntah


Nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum unsur-unsur
yang dapat merangsang lambung ( alkohol, salisilat, makanan tercemar toksin
stafilokokus )

Pucat

Lemah

Keringat dingin

Nadi cepat

Nafsu makan menurun secara drastis

Suhu badan meningkat

Jika telah di beri penjelasan mengenai gastritis langkah berikutnya adalah memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, seperti memberikan informasi bagaimana melakukan pencegahan secara
dini terhadap masalah gastritis dan upaya penyembuhannya serta peran kita yang terakhir adalah
bagaimana cara kita memberikan pelayanan yang baik sebagai seorang tenaga kesehatan sebagai upaya
dalam pemulihan kesehatan masyarakat

preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit.

Pencegahan Gastritis

Agar kita terhindari dari penyakit gastritis, sebaiknya lakukan pencegahan gastritis dibawah ini:

Makan yang teratur

Hindari alkohol

Makan dalam porsi kecil dan sering

Menghindari stress
Mengunyah 32 kali

Menghindari rokok

Kuratif

Pengertian Pelayanan kesehatan kuratif juga bisa diartikan sebagai suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga
seoptimal mungkin

Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh
apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk
meredakan atau menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag
dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan
jangan jajan sembarangan.

Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan.
Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam
lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam
lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa perih.
Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung
dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai
untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.

Obat-obatan yang biasanya digunakan:

Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)

Pompa Proton pencegah pertumbuhan bakteri(Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat
infeksi bakteri helicobacter pylori)

Agen Cytoprotektif (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)

Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)

Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit
pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
Ranitidin (Mengobati tukak lambung)

Simetidin (Mengobati dispepsia)

Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu mengomsumsi makanan yang tidak menyebabkan
peningkatan produksi asam lambung.

Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain : kopi, anggur putih, sari buah sitrus,
dan susu.

Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cuka, cabai, dan merica (makanan yang merangsang
perut dan dapat merusak dinding lambung).

Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat
menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung
antara lain makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.

Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat
naik ke kerongkongan seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.

Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang terlalu banyak serat, antara lain:

Sayur-sayuran tertentu seperti sawi dan kol

Buah-buahan tertentu seperti nangka dan pisang ambon

Makanan berserat tinggi tertentu seperti kedondong dan buah yang dikeringkan

Minuman yang mengandung banyak gas (seperti minuman bersoda).

Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindari, antara lain
makan permen khususnya permen karet serta merokok.

Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaharuan, penemuan baru yang berbeda
dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Kata kuncinya adalah hal yang baru,
pembaharu dan penemuan baru.

Seperti program pelayanan kesehatan inovatif pada gastritis ialah dengan membuat iklan melalui media
cetak maupun elektronik mengenai pola konsumsi diet yang sehat dengan membatasi asupan makanan
yang merangsang kerusakan lambung, seperti asam dan alkohol.
Didalam kegiatan puskesmas yang berorientasi kesehatan masyarakat sebetulnya banyak sekali kegiatan
yang bisa di katakan sebagai kegiatan pembaharu. Kegiatan inovatif yang fungsinya sebagai penunjang
kegiatan pokok yang sudah ada. Disamping sebagai penunjang, kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai
tolak ukur kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai