Disusun Oleh:
1. Nur Iskandar (3417048)
2. Lutfi Hudayani (3417044)
3. Ilmatul Illahiyah (3417092)
4. Hafizhudin (3417123)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Morissan, Manajemen media penyiaran, (Jakarta: KENCANA 2011) hlm. 138-143
Rencana Strategis. Rencana strategis (strategic plans) dirancang untuk
memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, yaitu mengimplementasikan
misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi. Stephen Robbins
(1990) mendefinisikan strategi sebagai: penentuan tujuan jangka panjang
perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber
yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Berpikir strategis meliputi tindakan
memperkirakan atau membangun tujuan masa depan yang diinginkan,
menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu atau yang akan
menghalangi tercapainya tujuan, serta merumuskan rencana untuk mencapai
keadaan yang diinginkan.
Startegis adalah program umum untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
dalam pelaksanaan misi. Kata “program” dalam definisi tersebut menyangkut
suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manager dalam
perumusan strategi organisasi. strategi memberikan pengarahan terpadu bagi
organisasi dan berbagai tujuan orgnisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan
sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan strategi (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-
tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program strategi,
kebijaksanaan dan program strategis yang diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut dan penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa
strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Dalam hal ini, perencanaan
strategis stasuin penyiaran meliputi kegiatan:
1. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program penyiaran
2. Melakukan identifikasi dan sasaran (target) audien
3. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang
akan dipilih
4. Memutuskan strategi yang akan digunakan
Dalam hal ini, harus terdapat hubungan yang erat atas seluruh tujuan
program penyiaran yang sudah ditetapkan, audien yang ingin dituju dan juga
strategi yang dipilih.Hal terpenting adalah bahwa syrategi dipilih untuk
mencapausuatu hasil tertentu sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau sasaran
yang sudah ditetapkan.
Proses perencanaan dan penetapan program penyiaran mencakup langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan peran dan misi, ayitu menentukan sifat dan ruang lingkup
tugas yang hendak dilaksanakan.
2. Menentukan wilayah sasaran, yaitu menentukan di mana mengelola
media penyiaran harus mencurahkan waktu, tenaga dan keahlian yang
dimiliki.
3. Mengidentifikasi dan menentukan indikator efektivitas (indikators of
effectifeness) dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Menentukan
faktor-faktor terukur yang akan memengaruhi tujun atau sasaran yang
akan ditetapkan.
4. Memilih dan menentukan sasaran atau ahsil yang ingin dicapai.
5. Mempersiapkan rencana tindakan yang terdiri dari langkah-langkah
ebagai berikut:
a. Menentukkan urusan tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan.
b. Penjadwalan (scheduling) menetukan waktu yang dilakukan untuk
melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran.
c. Anggaran (budgeting) menetukan sumber-sumber yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.
d. Pertanggungjawaban, menetapkan siapa yang akan mengawasi
pemenuhan tujuan yaitu pihak yang menyatakan tujuan tercapai
atau belum.
e. Menguji dan merevisi rencana sementara (tentativeplan) sebelum
rencana tersebit dilaksanakan.
6. Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan terpenuhi
7. Komunikasi, menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan
untuk mencapai pemahaman serta komitmen pada enam langkah
sebelumnya.
8. Pelaksanaan, memastikan persetujuan di antara semua pihak yang
terlihat mengenai komitmen yang dibutuhkan untuk mnjalankan upaya
yang sudah ditentukan, pendekatan apa yang paling baik, siapa saja
yang perlu dilibatkan, dan langkah atau tindakan apa yang harus
dilakukan.
Rencana Operasional. Rencana oeprasional merupakan penguraian lebih
rinci bagaimana rencana strategis akan dicapaii. Rencana operasional terdiri dari
“rencana sekali pakai” (single use plans) “rencana tetap” (standing plan).
Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan
tidak digunakan kembali bila tujuan telah tercapai. Sebagai contoh, perencanaan
stasiun penyiaran untuk membangun stasiun relai baru untuk memperluas wilayah
siaran memerlukan rencana sekali pakai yang khusus bagi proyek tersebut, dan
walaupun media penyiaran membangun sejumlah stasiun relai lainnya di waktu
yang akan datang, namun rencana pembangunan stasiun relai yang lama, karena
kondisinya yang berebda, menghasilkan persyaratan dan rencana pembangunan
yang berbeda.
Rencana tetap merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk
penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-
ulang.Suatu kebijaksanaann adalah pedoman umum pembuatan keputusan.
Kebijaksanaan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang dapat
dibuat dan menegaskan apa yang tidak dapat dibuat.suatu rencana kerja harus
memiliki petunjuk mengenai apa yang harus dikerjakan untuk mrncapai hasil yang
diharapkan. Petunjuk mengenai apa yang harus dikerjakan ini disebut dengan
teori kerja (working theory) atau prosedur standar, sering disebut SOP (standard
operating procedure) yang merupakan pedoman yang lebih terperinci untuk
melaksanakan kebijaksanaan.
Suatu SOP memberikan sejumlah instruksi yang terperinci untuk
plaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur. SOP mengarahkan
para karyawan dalam pelaksanaan tugas0tugas dan membantu untuk menjamin
pendekatan yang konsisten pada situasi tertentu. SOP berfungsi membimbing para
pelaksana bagaimana, misalnya, suatu program dipersiapkan, bagaimana suatu
laporan ditulis serta bagaimana fungsi hubungan dengan audiens dilaksanakan.
Dengan demikian, SOP menentukan bagaimana pemilihan taktik dalam
melaksanakan pekerjaan dan bagaimana setiap taktik dilaksankan.
B. Anggaran
Perencanaan sangat terkait sekali dengan anggaran yang disediakan untuk
mencapai tujuan atau target tertentu yang ditetapkan pada tahap perencanaan.
Setiap depatmene atau bagian pada stasiun penyiaran mempunyai anggaran untuk
menunjang pekerjannya.Pada stasiun penyiaran besar, anggaran bagi setiap
departemen menjadi raung lingkup bagian ynag khusus dibentuk, yaitu bagian
pengembangan bisnis (bsinesss development) yang dikepalai seorang manajer
bisnis (business manager).Namun pada umumnya kebanyakan stasiun, masalah
anggaran ini ditangani oleh bagian keuangan yang bertanggung jawabmengawasi
selirih aspek anggaran suatu stasiun penyiaran.
Seorang manjer bisnis harus mengenal kebutuhan-kebutuhan dari setiap
departemen dan anggaran yang diperlukan untuk itu. Ia hatus tahu biaya yang
diperlukan untuk membeli program atau membeli peralatan siara baru. Ia juga
harus menentukkan anggaran yang realistis untuk setiap departemen yang
memungkinksnn dilakukannya pembelian peraltan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan an membeli program-program terbaru. Manajer bisnis harus mampu
menjaga keseimbanganpengeluaran (tidak trlalu banyak, namun juga tidak terlalu
sedikit).
Para manajer departemen bertanggung jawab untuk membuat anggaran
mereka masing-masing yang akan dibahas bersama manajer bisnis atau bagian
keuangan. Rancangan anggaran jarang sekali yang langsung diterim begitu saja.
Umumnya stiap usulan anggaran akan mengalami pengurangan, revisi, dan
modifikasi. Pimpinan perusahaan penyiaran harus membuat antara begitu banyak
kebutuhan keuangan dan membuat prioritas-prioritas. Bila priorita telah
ditetapkan maka akan ada beberapa departemen yang akan menderita dan ada
beberapa departemen yang diuntungkan, dan itulah kenyataan hidup.
Setiap anggaran yang diajukann departemen dalam perusahaan penyiaran
harus diajukan dan disetujui secara tahunan.Modifikasi anggaran dibuat selama
tahun berjalan sesuai situasi dan kondisi yang berkembang misalnya terjadi
kebakaran di stasiun penyiaran dan mmerlukan penggantian peralatan.Semua
departemen harus membahas ulang anggaran setiap bulannya. Pimpinan
perusahaan penyiaran dan direktur keuangan akan melakukan pengkajian ulang
anggaran itu. Setiap manajer bidang bertanggung jawab untuk tidak melewati
anggaran yang telah ditentukan, dan jika ada perubahan, harus menjelaskannya
dalam rapat pembahasan anggaran.
Pimpinan perusahaan harus tahu kondidi ekonomi dunia usaha yang
terjadi.Pimpinan perusahaan penyiaran di daerah harus menhetahui kondisi dunia
usaha di daerahnya, dan juga kondisi ekonomi nasional.Apakah dunia usaha
masih dalam kondisi cerah atau justru buruk? Seberapa cepat perekonomian
bergerak memburuk atau membaik? Bank-bank atau instituisi keuangan lainnya
dapat dijadikan sumber terbaik untuk melakukan perkiraan pertumbuhan atau
kemunduran ekonomi.Pipinah perusahaan penyiaran sebaiknya mempunyai
hubungan kerja yang baik dengan sumber data terbaik untuk urusan ekonomi.2
C. SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia dalam organiasi pada garis besarnya dapat
dikategorikan dalam dua golongan yaitu sumber daya manusia dan sumber daya
non-manusia. Kedua kategori tersebut sama pentingnya sesuai fungsi masing-
masing, akan tetapi, sumber daya manusia adalah faktor yang dominan karena
ialah satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan,
kebutuhan, pengetahuan, motivasi, keterampilan, dan aktivitasnya sangat
memperngaruhi organisasi.
Manusia selalu berperan aktif dalam setiap organisai, karena manusia
menjadi perancang pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.tujuan ini
tidak mungkin tanpa peran aktif karyawan bagaimanapun canggihnya alat-alat
yang dimiliki tidak ada artinya bagi perusahaan. Dalam mengatur karyawan
sangat kuat dan kompleks karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status,
keinginan, latar belakang heterogen yang dibawa dalam organisasi.Karyawantidak
2
Ibid, hlm. 147-148
dapat diatur dan dikuasi sepenuhnya seperti halnya mengatur mesin-mesin, modal
dan lainnya.3
Perusahaan media seringkali menjaring banyak tenaga kerja muda atau
para fresh-graduate untuk menciptakan inovasi konten kreatif. Hal ini karena
banyaknya media baru dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Namun,
pekerja industri kreatif terkadang memiliki suasana dan cara kerja yang berbeda.
Maka menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi manajerial untuk memahami gaya
bekerja dan memotivasi para pekerja industri kreatif tersebut.
Guna menyelaraskan tujuan organisasi dengan sumber daya manusia yang
dimiliki, maka pihak Human Resources (HR) harus memiliki trik tersendiri dalam
menjarig pekerja.Kadang pihak HR harus menerapkan struktur kepegawaian
vertikal ketika sebuah perusahaan membutuhkan tambahan skill di bidang
kepemimpinan dan bimbingan.Struktur kepegawaian vertikal artinya
mempekerjakan pegawai untuk memenuhi posisi secara hierarki dan membangun
sebuah otoritas untuk mengelola kepentingan organisasi. Sedangkan struktur
kepemimpinan horizontal adalah mempekerjakan pegawai yang memiliki kualitas
setara dengan pekerja lain dan dapat memperkuat proyek organisasi yang sedang
dikerjakan dalam sebuah tim di dalamnya.
D. Marketing Dalam Media
Marketing atau pemasaran media penyiaran merupakan upaya atau
tindakan untuk menjual jasa media penyiaran, baik radio maupun televisi serta on-
line. Pengiklan akan membeli air time (waktu siaran) yang dijual oleh marketing
karena memiliki pendengar. Sementara itu pendengar akan tergerak untuk
mengetahui produk yang akan diiklankan dan membeli jika mereka pandang
memuaskan kebutuhannya.
Marketing media penyiaran tidak hanya membuat atau menjual suatu
program tetapi pemasaran media penyiaran mempunyai tujuan utama yaitu
memiliki pasar, sebab dengan memiliki pasar dapat menjadi lingkaran peneguhan
diri dan kita dapat mendominasi bidang tersebut. Artinya sebuah media penyiaran
3
Galih Bondan Rambatan, Ekonomi Kreatif, (Jakarta: PT Republika Solusi, 2014) hlm 84-
86
memiliki ciri khas yang memiliki nilai jual. Karakteristik produk dan jasa yang
dimiliki media penyiaran sangat beragam (Errol Jonathans 2007). Sebagian
menghendaki cakupan demografi dan psikografi khalayak yang luas, sebagian lagi
menghendaki focuk atau segmented. Rentang kapasitas anggaran pengiklanan
juga beragam, mulai dari modal raksasa hingga yang mampu membayar beberapa
rupiah saja.
a. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah pemisahan pasar (konsumen) yang
heterogen menjadi pasar homoge. Tujuannya agar perusahaan dapat
meningkatkan ketepatan penetapan sasarannya. Melalui penentuan
segmentasi pasar ini maka perusahaan juga akan lebih fokus dalam
melakukan strategi pemasaran dan sangatlah mugkin hanya akan
menghadapi sejumlah pesaing yang lebih sedikit atau lebih mudah
membaca strategi pesaingnya sehingga perusahaan dapat lebih mudah
melakukan strategi perlawanan untuk memenangkan persaingan.
Segmentasi pasar dapat dilakukan perusahaan berdasarkan faktor
demografis, geografis, dan psikografris atau perilaku konsumen. Positing
atau segmentasi pasar bagi media akan menempatkan jasanya pada ceruk
tertentu. Pasar di banjiri jutaan produk dan jasa serta ribuan merek yang
berebut ingin masuk dalam ingatan konsumen. Karena harus bertempur
dengan ribuan nama dan berbagai hal yang memecahkan erhatiannya,
maka pendengar hanya tahu hal-hal yang memang diinformasikan. Dengan
membuat siaran yang khas, konsep positioning akan menggiring ingatan
pada jasa penyiaran yang kita buat untuk pendengar. Media penyiaran
dapat menikmati keuntungan dari segmentasi pasar, diantaranya adalah:
1. Alokasi sumber daya lebih efisien karena media penyiaran memilih
sasaran yang lebih menarik.
2. Lebih memahamikebutuhan dan keinginan pemirsa/pendengar dan
pengiklan.
3. Lebih memahami situasi persaingan.
Segmentasi pasar tidak bisa dilakukan apabila ukuran pasar terlalu
kecil. Untuk kondisi seperti ini segmentasi hanya menghasilkan segmen
yang tidak ekonomis untuk digarap. Selain itu pasar yang sangat homogen
dan heterogen tidak bisa dilakukan segmentasi karen segmentasi bertujuan
untuk mengelompokkan pasar berdasarkan karakteristik yang berbeda-
beda.
b. Pemrograman media penyiaran
Pemrograman (programming) adalah mengatur dan menyusun
materi-materi siaran atau acara-acara yang merupakan hasil produksi
media penyiaran. Pengaturan waktu pengudaraannya dilakukan
sedemikian rupa yang disesuaikan dengan karakter media penyiaran.
Bertujuan sebagai strategi untuk meraih target audience yang diinginkan
dan diharapkan mampu mengatasi persaingan pasar. Sebelum membuat
program, pengelola media penyiaran harus mampu membidik target
pendengar atau pemirsanya secara tepat.
1. Menentukan target pendengar atau pemirsa
Rumusan target pendengar atau pemirsa yang harus dicapai
media penyiaran, yaitu dengan mengetahui profil pendengar atau
pemirsa. Profil tersebut dapat dilakukan dengan dua cara pendekatan
yaitu pendekatan demografi yang berupa pilihan pendengar atau
pemirsa wanita atau pria saja atau gabungan, tingkatan usia yang
secara sederhana menggunakan pendekatan, tngkat pendidikan,status
ekonomi dan sosial, profesi, dan pendekatan psikografi merupakan
pendekatan akan hal-hal yang sulit diukur dalam batasan konteks
demografi.
2. Produk media penyiaran
Setiap organisasi sekurang-kurangnya menghasilkan satu “produk”
dari suatu jenis produk. Produk yang dimaksudkan bukan hanya berupa
barang, akan tetapi juga mencakup jasa, orang, organisasi, dan gagasan.
Oleh karena itu, “produk” yang dijual mempunyai banyak bentuk, dan ini
merupakan poin pertama yang paling penting dalam upaya
mengembangkan konsep pemasaran.4
4
digilib.uin-suka.ac.id/28771/1/13730013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
BAB III
KESIMPULAN
digilib.uin-suka.ac.id/28771/1/13730013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf