Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Siaran Radio

Disusun untuk memenuhi tugas :

Mata kuliah : Produksi Siaran Radio

Dosen pengampu : Abdul Azim, M. Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 8

1. Dian Paramesty Ken Utami (3417026)


2. Rifkhatul Khoeriyah (3417058)
3. Makruf Makhalli (3417114)

Kelas: C

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

IAIN PEKALONGAN

2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Radio merupakan alat informasi yang sudah ada sejak zaman
Belanda. Memiliki daya tembus yang cepat dan sederhana, membuat radio
lebih mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga melekat
kuat di hati masyarakat Indonesia. Tinggal bagaimana pihak manajemen
radio mengemas manajemennya.
Sistem manajemen dalam sebuah organisasi bertujuan untuk
memudahkan proses penyelenggaraan siaran radio agar dapat berjalan
secara sistematis dan optimal. Pelaksanaan manajemen siaran yang
sistematis dan optimal ini nantinya akan berpengaruh terhadap pola
manajemen radio secara keseluruhan. Manajemen yang baik akan
berdampak pada minat seseorang untuk mendengakan radio. Sebuah
stasiun radio untuk memiliki kualitas yang baik diperlukan adanya
manajemen siaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Manajemen?
2. Bagaimana Tingkatan Manajemen?
3. Bagaimana Fungsi Manajemen?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen menurut asal bahasa berasal dari bahasa Perancis
kuno management yang berarti “seni melaksanakan dan mengatur”,
sedangkan versi lain berasal dari bahasa Italia maneggiare yang
bermakna “seni megendalikan kuda”. Sedangkan manajemen secara
umum adalah seni atau ilmu yang mengajarkan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.1
Berikut beberapa pengertian manajemen menurut para ahli
sebagai berikut:
- Scholderbek, Cosier, dan Aplin memberikan definisi manajemen
sebagai: A Process of achieving organizational goal through others
(suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-
pihak lain).
- Stoner, memberikan definisi manajemen sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
- Pringle, Jennings, dan Longenecker mendefinisikan menejemen
sebagai: Proses memperoleh dan mengombinaikan sumber daya
manusia, keuangan, informasi dan fisisk untuk mencapai tujuan
utama organisasi, yaitu menghasilkan suatu barang atau jasa yang
diinginkan sebagian segmen masyarakat. Lebih menekankan pada
aspek sumber daya dan kegiatan koordinasi.
- Howard Carlisle, mengemukakan pengertian manajemen yang
lebih menekankan pada pelaksanaan fungsi manajer, yaitu:
mengarahkan, mengoordinasikan, dan memengaruhi operasional
suatu organiasi agar mencapai hasil yang diinginkan serta
mendorong kinerjanya secara total.
- Wayne Mondy, mendefinisikan manajemen yang lebih
menekankan pada faktor manusia dan materi, sebagai berikut:
proses perencanaan, pengorgnisasian, memengaruhi dan
pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi melalui koordinasi
penggunaan sumber daya manusia dan materi.2

B. Tingkatan Manajemen

1
Agus Muktiyono, “MODUL MANAJEMEN PENYIARAN RADIO”, (Pekalongan:
2018), Hlm. 3.
2
Morissan, “MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN: STRATEGI MENGELOLA RADIO
DAN TELEVISI”, (Jakarta: Kencana, 2011), Hlm. 135-136.
Orang sering beranggapan bahwa managemen adalah segala
hal yang terkait dengan orang-orang yang berada pada puncak
organisasi atau pemimpin perusahaan. Pada kenyataanya, setiap orang
dengan kegiatan untuk mengarahkan tindakan dan upaya orang lain
dalam mencapai suatu tujuan adalah manajer. Pada media penyiaran
dan juga peruahaan lainya pada umunya posisi manager biasanya
terdiri atas tiga tingkatan (level) yaitu:
1. Manajer tingkat bawah, manajer pada tingkat ini bertugas
mengawsi secara dekat pekerjaan rutin karyawan yang berada
dibawah naunganya. Manajer tingkat bawah bertanggung jawab
pada manajer tingkat menengah. Misalnya pada stasiun radio,
manajer tingkat bawah adalah seorang manajer penjualan local
yang bertanggung jawab kepada manajer penjualan umum atau
pada stasiun televise, seorang manajer produksi bertanggung jawab
kepada manajer program.
2. Manajer tingkat menengah, bertanggungjawab untuk
melaksanakan kegiatan tertentu sebagai bagian dari proses untuk
mencapai tujuan utama perusahaan. Manajemen menengah dapat
meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer
menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan lainnya.
Sebutan lain bagi manajer menengah adalah manajer departemen,
kepala pengawas dan sebagainya. Contoh : pada stasiun penyiaran,
kepala departemen penjualan, program, berita, teknik dan bisnis
merupakan manajer tingkat menengah.
3. Manajer puncak, manajer yang mengoordinasikan kegiatan
perusahaan serta memberikan arahan dan petunjuk umum untuk
mencapai tujuan perusahaan. Klasfikasi manajer tertinggi ini terdiri
dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak
bertangggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur atau presiden
direktur.3
C. Fungsi Manajemen
Pada media penyiaran, manajer umum bertanggungjawab
kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi
sumberdaya yang ada (manusia dan barang) sedemikian rupa sehingga
tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum
pada dasarnya bertanggungawab dalam setiap aspek operasional suatu
stasiun penyiara. Dalam melaksanakan tanggungjawab
manajemennnya, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar
yaitu :
1. Perencaaan
Mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta
mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan hars diputuskan “apa
yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya”. Perencanaan yang
baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu
yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang
diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat
rencana dibuat.
Pengelola stasiun penyiaran seing membuat kesalahan,
yaitu memulai kegiatan dan membuat keputusan tanpa menetapkan
tujuan terlebih dahulu. Dalam menetapkan tujuan pengelola media
penyiaran harus mengacu kepada pernyataan misi organisasi atau
perusahaan. Pernyataan misi berisi satu atau beberapa kalimat
singkat dan jelas. Suatu pernyataan misi perusahaan basanya
memiliki karakteristik untuk menunjukan kepedulian perusahaan
atau organisasi kepada masyarakat. Pernyataan misi seolah
memberikan attitude dan jiwa kepada perusahaan dalam
berhubungan dengan karyawan, klien, masyarakat sekitar dan
sebagainya. Pernyataan misi mencerminkan sikap perusahaan
3
Ibid., Hlm. 137-138.
terhadap peraturan pemerintah atau sikap perusahaan terhadap isu-
isu lingkungan. Pernyataan misi juga memberikan sinyal
bagaimana perusahaan mengukur tingkat keberhasilanya.
Tujuan organnisasi merupakan suatu pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan di mana organisasi sebagai kolektivitas
mencoba untuk menimbulkannya. Dua unsur penting tujuan
adalah: 1. Hasil-hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang
dengan mengarahkan. 2. Usaha atau kegiatan saat ini.
Tujuan-tujuan tersebut: a. Tujuan Ekonomi, mencakup hal-
hal yang terkait dengan posisi keuangan media penyiaran
bersngkutan dengan perhatian utamanya tertuju pada target
pendpatan, target pengeluaran, target keuangan, target rating yang
ingin dicapai. b. Tujuan Pelayanan, mencakup kegiatan penentuan
program yang dapat menarik audien, peentuan program yang dapat
menarik minat dan kebutuhan audien sekaligus kegiatan penentuan
peran media penyiran di tengah masyarakat. c. Tujuan Personal,
adalah tujuan individu yang bekerja pada medi penyiaran
bersangkutan. Pada umumnya, individu bekerja untuk satu tujuan,
yaitu mendapatkan penghasilan namun tidak setiap individu
menjadikan penghasilan sebagai satu-satunya tujuan karena mereka
menginginkan tujuan lain misalnya: mendapatkan pengalaman,
keahlian, kepuasan kerja, dan sebagainya.
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir, bila
rencana tersebuut telah ditetapkan, maka rencana harus
diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan
pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi
agar tetap berguna. “perencanaan kembali” kadang-kadang dapat
menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu,
perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibelitas,
agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru
secepat mungkin. Terdapat dua tipe utama rencana, yaitu rencana
strategis dan rencana operasional.
Rencana Strategis, rencana strategis dirancang untuk
memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, yaitu
mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas
keberadaan organisasi. Stephen Robinson mendefinisikan strategi
sebagai: penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan
memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber
yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Berfikir strategis meliputi
tindakan memperkirakan atau membangun tujuan masa depan yang
diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu
atau yang akan menghalangi tecapainya tujuan, serta merumuskan
rencana untuk mencapai keadaan yang diinginkan.
Dalam hal ini, perencanaan strategis stasiun penyiaran
meliputi kegiatan:
1) Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program
penyiaran.
2) Melakukan identifikasi dan sasaran atau target audien
3) Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi
yang akan dipiilih dan
4) Memutuskan strategi yang akan digunakan.
Proses perencanaan dan penetapan program penyiaran
mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menetapkan peran dan misi, yaitu menentukan sifat dan ruang
lingkup tugas yang hendak dilaksanakan.
2) Menentukan wilayah sasaran, yaitu menentukan dimana
pengelola media penyiaran harus mencurahkan waktu, tenaga
dan keahlian yang dimiliki.
3) Mengidentifikasi dan menentukan indicator efektivitas dari
setiap pekerjaan yang dilakukan. Menentukan faktor-faktor
terukur yang akan memengaruhi tujuan atau sasaran yang akan
ditetapkan.
4) Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang ngin dicapai
5) Mempersiapkan rencanna tindakan yang terdiri dari langkang-
langkah sebagai berikut:
a. Menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan.
b. Penjadwalan (scheduling)—menentukan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan tindakan untk mencapai
tujuan atau sasaran.
c. Anggaran (budgeting)—menentukan sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
d. Pertanggung jawaban—menetapkan siapa yang akan
mengawasi pemenuhan tujuan yaitu pihak yang
menyatakan tujuan sudah tercapai atau belum.
e. Menguji dan merefisi sementara (tentative plan) sebelum
rencana tersebut dilaksanakan.
6) Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan
terpenuhi.
7) Komunkasi—menentukan komunikasi organisasi yang
dperlukan untuk mencapai pemahaman serta komitmen pada
enam langkah sebelumnya.
8) Pelaksanaan—memastikan persetujuan diantara semua pihak
yang terlibat mengenai komitmen yang dibutuhkan untuk
menjalankan upaya yang sudah ditentukan, pendekatan apa
yang paling baik, siapa yang perlu dilibatkan, dan langkah atau
tindakan apa yang harus dilakukan.
Rencana Operasional, merupakan penguraian lebih rinci
bagaimana rencana strategis akan dicapai. rencana operasional
terdiri dari rencana sekali pakai dan rencana tetap. Rencana sekali
pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan
tidak digunakan kembali bila tujuan telah tercapai. Sebagai contoh,
perencanaan stasiun penyiaran untuk membangun stasiun relai baru
untuk memperluas wilayah siaran memerlukan rencana sekali pakai
yang khusus bagi proyek tersebut, dan walaupun media penyiaran
membangun sejumlah stasiun relai lainnya di waktu yang akan
datang, namun rencan pembangunan stasiun relai yang lama,
karena kondisinya yang berbeda, menghasilkan persyaratan dan
rencana pembangunana yang berbeda.
Rencana tetap merupakan pendekatan-pendekatan standar
untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan
terjadi berulang-ulang. Contoh rencana tetap adalah kebijaksanaan
dan prsedur standar. Suatu kebijaksanaan adalah pedoman umum
pembuatan keputusan. Kebijaksanaan merupakan batas bagi
keputusan, menentukan apa yang dapat dibuat dan menegaskan apa
yang tidak dapat dibuat.4
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang
dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama
proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi
dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan
pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini tercermin pada
struktur formal suatu organisasi, dan tampak atau ditunjukan oleh
suatu bagan organisasi.
Struktur organisasi stasiun penyiaran pada umumnya tidak
memiliki standar yang baku. Brntuk organisasi stasiun penyiaran
berbeda-beda satu dengan yang lainya, bahkan pada wilayah yang
sama stasiun penyiaran dapat tidak memiliki struktur organisasi
yang persis sama. Perbedaan inii biasanya disebabkan oleh
perbedaann skala usaha atau besar kecilnya suatu stasiun
penyiaran. Stasiun kecil biasanya hanya memiliki sedikit tenaga
pengelola yang jumlahnya hanya terdiri atas beberapa orang saja.
Stasiun penyiaran kecil sudah bisa beroperasi dengan peralatan
yang sederhana. Namun di lain pihak, stasiun penyiaran besar
memiliki karyawan yang jumlahnya ratusan, mengoperasikan
sejumlah studio yang dilengkapi peralatan canggih, dilengkapi
ruang redaksi yang luas dan gedung besar yang khusus untuk
menempatkan pemancar.
Struktur organisasi stasiun penyiaran radio biasanya lebih
sederhana. Stasiun radio adalah institusi yang tergolong kecil

4
Ibid., Hlm. 138-146.
sehingga pembagian kerjanya tidak terlalu rumit. Secara umum
struktur organisasi penyiara radio paling atas terdiri atas direktur
utama dan manajer stasiun. Dibawahnya terdapat para manager
level menengah seperti manager siaran, manager pemasaran,
manager teknik dan seterusnya. Manager siaran antara lain
membawahi bidang kerja teknologi informasi, produk, penyiar
reporter, penulis naskah, dan lain-lain. Manaer pemasaran
membawahi tenaga sales atau account executive. Bagian teknik
mengelola stabilitas peralatan teknis siaran selama 24 jam.5
3. Pengarahan dan pemberian pengaruh
Fungsi mengarahkan dan memberikan pengaruh atau
memegaruhi tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme
karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara
efektid. Dalam hal ini, Peter Pringle mengemukakan bahwa fungsi
memengaruhi atau mengarahkan terpusat pada stimulasi karyawan
untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dengan antusisme
dan efektif. Kegitan mengarahkan dan memengaruhi ini mencakup
empat kegiatan penting yaitu: pemberian motivasi, komunikasi,
kepemimpinan, dan pelatihan. Fungsi pengarahan diawali dengan
motifasi karena para manajer tidak dapat mengarahkan kecuali
bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikitinya,
Motivasi, keberhasilan stasiun peyiaran dalam mencapai
rujuanya terkait sangat erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan
karyawan dalam memenuhi kebutuhanya. Semakin tinggi tingkat
kepuasan karyawan, maka kemungkinan semakin besar kayawan
memberikan kintribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun
penyiaran bersangkutan.
Komunikasi, komunikasi adalah faktor yang sangat
penting untuk dspst mrlssnsksn fungdi manajemen secara efektif.
Komunikasi adalah cara yang digunakan pemimpin adar karyawan
mengetahui atau menyadari tujuan dan rencana stasiun penyiaran

5
Ibid., Hlm. 150-152.
agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kepemimpinan, merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk memengaruhi orang lain agar bekerja mencapai
tujuan dan sasaran. Apa yang membuat pemimpin berhasil?
Pemimpin yang berhasil atau sering disebut dengan pemimpin
yang efektif mempunyai sifat –sifat atau kualitas tertentu yang
diinginkan seperti karisma, berpandangan ke depan, dan keyakinan
diri. Dalam kenyataanya para pemimpin dapat memengaruhi morl
dan kepuasan kerja dan tingkat prestasi karyawan.
Pelatihan, perusahaan memilih karyawan biasanya karena
mereka memiliki latar belakang atau keahlian untuk melaksanakan
rtanggung jawab tertentu. Ada kalanya stasiun penyiaran menerima
karyawan baru yang belum berpengalaman yang membuuhkan
pelatihan khusus atau pelatihan sambil kerja. Kelemahan pelatihan
sambil kerja adalah karyawan pada umumnya tidak mendapatkan
dasar-dasar teori atau filosifi dari suatu pekerjaan, pelatihan jenis
ini lebih menekankan pada kemampuan menggunakan peralatan
saja.
4. Pengawasan
Terdapat banyak sebutan untuk fungsi pengawasan antara
lain evaluasi, penilaian, dan perbaikan. Namun sebutan
pengawasan lebih banyak digunakan karena lebih mengandung
konotasi yang mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan
dan pengambilan tindakan korektif. Pengawasan merupakan proses
untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan
sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan cara-cara
membuat kegiatan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pengertian ini menunjukan adanya hubungan yang sangat erat
antara perencanaan dan pengawassan. Pengawasan membantu
apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia,
dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif.6

6
Ibid., Hlm. 162-167.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen secara umum adalah seni atau ilmu yang mengajarkan
proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efisien. Dalam melaksanakan tanggungjawab manajemennnya,
manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar yaitu : fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemberian pengaruh,
pengawasan.
DAFTAR PUSTAKA

Morissan. 2011. “MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN: STRATEGI


MENGELOLA RADIO DAN TELEVISI”. Jakarta: Kencana.

Muktiyono, Agus. 2018. “MODUL MANAJEMEN PENYIARAN


RADIO”. Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai