Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Produksi Televisi

Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris manage

yang memiliki arti mengatur, mengurus, melaksanakan, mengelola. 1 Sedangkan

menurut istilah seperti yang dilakukan Stoner, manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Dalam dunia pendidikan, manajemen lebih

ditekankan kepada upaya untuk mempergunakan sumber daya seefektif dan

seefisien mungkin. Secara bahasa manajemen berasal dari kata “to manage” yang

artinya mengatur. Secara etimologi manajemen ialah ilmu dan seni yang mengatur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif

dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi

(Soebagio Admodinata, 2000:228).

Tujuan manajemen merupakan suatu yang direalisasikan, menggambarkan

cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer.

Tujuan ialah yang ingin direalisasikan oleh seseorang.

Pengertian Manajemen Produksi dalam operasional stasiun penyiaran

penyiapan program-program yang akan disiarkan penyiapan program memegang

peranan penting. Penyiapan program dapat dilakukan dengan pembelian kepada

pihak lain (Production House) baik dalam maupun luar negeri atau memproduksi

12
program-program yang akan disiarkan. Oleh karena itu, setiap stasiun televisi

memiliki bagian yang disebut bagian produksi. Kegiatan produksi dalam stasiun

penyiaran perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik menyebabkan

produksi harus melalui tahap-tahap yang ada dalam manajemen. Kata manajemen

adalah terjemahan dari kata dalam bahasa inggris “management”. Menurut asal

katanya management dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan

memfasilitasi orang-orang secara organisir dalam kelompok untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

Howard Carlisle mengemukakan pengertian manajemen yang lebih

menekankan pada pelaksanaan fungsi manajer yaitu: directing, coordinating, and

influencing the operation of an organization so as to obtain desired result and

enhance total performance,16 yaitu menekankan pada fungsi pengarahan,

koordinasi dan pemberian pengaruh dalam menjalankan organisasi. Sedangkan

Wayne Mondy dan rekan memberikan definisi manajemen yang lebih

menekankan pada faktor manusia dan materi sebagai berikut: The procces of

planning, organizing, influencing, and controlling to accomplish organizational

goals through the coordinated use of human and material resources.17 Dari

definisi tersebut tergambar bahwa manajemen merupakan usaha untuk

menggerakkan sesuatu melalui kerja orang lain melalui proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

Definisi lain menyebutkan bahwa manajemen merupakan proses membuat

perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan berbagai usaha

13
anggota, organisasi yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan

Manajemen Produksi adalah semua aktivitas atau proses untuk

mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Proses

manajemen ini berlaku POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling),

Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan. Manajemen.

Menurut Morissan dalam melaksanakan tanggung jawab manajemen, manajer

umum melaksanakan empat fungsi dasar 19, yaitu:

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan

datang untuk mencapai tujuan. Menurut KoontzO’Donell, dalam Principles of

Management, planning is the most basic of all management functions since it

involves selection from among alternative courses of action. Perencanaan

adalah fungsi manajemen yang paling dasar karena manajemen meliputi

penyeleksian di antara bagian pilihan dari tindakan)

Dalam melakukan fungsi perencanaan terdapat proses-proses dalam

menetapkan program penyiaran yang mencakup langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Menetapkan peran dan misi dengan menentukan sifat dan ruang


lingkup tugas yang hendak dilaksanakan.
b) Menentukan wilayah sasaran.
c) Mengidentifikasi dan menentukan indicator efektifitas dari setiap
pekerjaan yang dilakukan.
d) Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang ingin dicapai.
e) Mempersiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan.

14
f) Membangun pengawasan.
g) Menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan untuk
mencapai pemahaman serta komitmen.
Pelaksanaan

2. Organizing (pengorganisasian)

Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama,

organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok

fungsional,misalnya, sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah

perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses

pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara

para anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif.

Sedangkan organisasi itu sendiri diartikan sebagai kumpulan orang dengan

sistem kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sistem kerjasama

secara jelas diatur siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa,

arus komunikasi, dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.

Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas

yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai

dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta

mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.

Jadi setelah melaksanakan perencanaan langkah selanjutnya adalah

pengorganisasian, dalam hal ini harus jelas siapa yang menjalankan dan apa

yang dijalankan, agar semuanya berjalan dengan lancar.

15
3. Actuating (penggerakan/pengarahan)

Penggerakan/pengarahan adalah fungsi manajemen yang terpenting

dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat

diterapkan setelah rencana, organisasi,dan karyawan ada. Jika fungsi ini

diterapkan maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai.

Penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit, dan kompleks, karena

karyawankaryawan tidak dapat dikuasai sepenuhnya. Hal ini disebabkan

karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri,

cita-cita, dan lainnya.

Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun

canggihnya baru dapat dilakukan jika karyawan (manusia) ikut berperan aktif

melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat starter mobil, artinya

mobil baru dapat berjalan jika kunci starternya telah melaksanakan fungsinya.

Demikian juga proses manajemen, baru terlaksana setelah fungsi pengarahan

diterapkan. Oleh karena itu pengarahan perlu dijalankan dengan

sebaikbaiknya, dan perlu adanya kerjasama yang baik pula di antara semua

pihak baik dari pihak atasan maupun bawahan.

Empat bagian penting dalam memberikan fungsi pengarahan yang

dilakukan pemimpin terhadap para karyawannya, keempat fungsi tersebut

antara lain:

a) Motivasi
b) Komunikasi
c) Kepemimpinan
d) Pelatihan

16
4. Controlling (pengendalian/pengawasan)

Setelah melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, dan

pengarahan, langkah selanjutnya adalah pengawasan. Menurut Chuck

Williams dalam buku Management, Controlling is monitoring progress toward

goal achievement and taking corrective action when progress isn’t being

made.

(Pengawasan adalah peninjauan kemajuan terhadap pencapaian hasil

akhir dan pengambilan tindakan pembetulan ketika kemajuan tersebut tidak

terwujud). Pengawasan/pengendalian adalah fungsi yang harus dilakukan

manajer untuk memastikan bahwa anggota melakukan aktivitas yang akan

membawa organisasi ke arah tujuan yang ditetapkan. Pengawasan yang efektif

membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan dan

memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan

rencana.

Pengawasan/pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi

perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena:

a. Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.


b. Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana.
c. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan
dengan baik.
d. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak
setelah pengendalian atau penilaian dilakukan.

Tujuan pengendalian adalah sebagai berikut: (1) Supaya proses

pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari rencana. (2)

17
Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan-

penyimpangan (deviasi). (3) Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan

rencananya.

Produksi televisi berbeda dengan manajemen produksi pada umumnya,

sebab televisi adalah hasil perpaduan antara seni dan teknologi. Hasil produksi

tidak dilihat dari fisiknya saja, yaitu kaset atau CD atau seluloid tapi dari isi atau

kandungan yang ditangkap penontonnya. Manajemen Produksi televisi mengurusi

hal yang juga berhubungan dengan usaha penciptaan atau kreativitas, artistik,

teknologi dan manusia. Hal-hal yang bisanya dilakukan dalam proses produksi

televisi adalah : a. Merancang produk yaitu menetapkan produk sesuai keinginan

atau rencana yang ditetapkan. b. Merancang proses pembuatan atau produksi

(Routing), semua aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang

telah ditetapkan seperti waktu dan biaya. c. Merencanakan Material, menentukan

atau menetapkan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang

telah ditetapkan. d. Menjadwalkan Proses Pembuatan Produksi, menetapkan dan

mengatur waktu yang diperlukan bagi proses produksi. e. Membagi Pekerjaan

dalam pembuatan produksi sesuai bidang dan kemampuan masing-masing. f.

Menyerahkan Pekerjaan atau Dispatching, menyerahkan pekerjaan yang telah

ditetapkan kepada yang memiliki kemampuan atau bidangnya Melacak Kemajuan,

setiap waktu harus diketahui kemajuan atau jalannya produksi apakah sesuai

rencana yang telah ditetapkan. h. Merevisi rencana apabila ada kekeliruan atau

tidak dapat diwujudkan dan segera diperbaiki

18
2.2 Telivisi, Definisi Dan Konsep

2.2.1 Pengertian Media Televisi

Televisi sebagai media massa elektronik yang ditemukan sekitar abad ke18

memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh media massa yang

lainnya.Dalam penelitian ini televisi diartikan sebagai televisi siaran (television

broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang

dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah komunikatornya

terlembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan,

dan komunikatornya heterogen (Effendy, 2006 : 21).

Televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jauh dan “vision”

yang berarti penglihatan.1 Televisi merupakan media komunikasi jarak jauh

dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun

secara elektromagnetik tanpa kawat.Televisi adalah sistem penyiaran dengan

disertai bunyi (suara) melalui kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang

mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan

mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat didengar (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2001:1162)

Untuk lebih memahami lebih jauh tentang media televisi, baik itu melalui

karakteristik televisi sebagai media massa maupun karakteristik teknis dari televisi

sebagai media visual gerak. Pemahaman tentang karakteristik ini dianggap

penting, karena dalam karakteristik ini akan dibahas hal-hal yang harus

diperhatikan oleh para pengembang program televisi, baik itu sebagai penulis

19
naskah maupun pelaksana produksi. Bagi penulis naskah program televisi, ia akan

dapat memilih materi yang cocok untuk ditelevisikan dan memaksimalkan potensi

televisi sebagai media.

Sedangkan bagi pelaksana produksi ia dapat mengantisipasi hal-hal yang

menjadi keterbatasan televisi sebagai media, khususnya keterbatasan dari segi

teknis. Oleh karena itu sekali lagi, dengan mengenal secara baik kerakteristik

media televisi akan membantu dalam mewujudkan suatu program televisi yang

bermutu. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan satu persatu.

Karakteristik televisi sebagai media massa berbeda dengan penonton film,

penonton televisi mempunyai karakteristik yang agak unik, karena masing-masing

mempunyai kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Selain itu penonton televisi

(broadcast) tersebar dimana-mana. Penonton televisi boleh dikatakan bebas,

artinya sesorang menonton televisi bukan karenan paksaan tetapi karena tertarik

dengan suatu program tayangan. Mungkin program yang ditayangkan sesuai

dengan kebutuhannya, mungkin juga karena tidak ada hiburan lain. Namun

sebagai seorang (calon) pengemban program televisi, anda harus menyadari

sepenuhnya keaneka ragaman jenis dan sifat penonton ini, karena tidak mungkin

kita dapat membuat program yang memenuhi kebutuhan khalayak

2.2.2 Tinjauan tentang Televisi Lokal

Stasiun televisi lokal saat ini telah mendapat porsi tersendiri di hati

masyarakat, bahkan tidak sedikit dari staiun televisi lokal yang ada saat ini telah

masuk keranah televisi kabel, yang pada akhirnya juga disiarkan secara global.

20
Dari sisi pasar atau target konsumen, Dominick mendefinisikan TV lokal sebagai

berikut: “A local TV stasion provide television services to a particular community

in the industry, these communities are customarily refered to a market” (Joseph

R.Dominick, 2002:275).

Definisi ini menyatakan bahwa stasiun televisi lokal menyediakan layanan

televisi bagi komunitas tertentu atau bersifat segmented, dan komunitas inilah

yang menjadi lahan pasar televisi lokal. Definisi Dominick ini menyiratkan bahwa

lokalitas dilihat dari sudut pandang target pemirsa. Karena target pemirsanya yang

terbatas itulah yang menyebabkan stasiun televisi tersebut mendapat batasan

lokal.

Dalam hal ini, bahasan akan difokuskan pada stasiun manajemen televisi

lokal sebagai lembaga penyiaran. Seperti yang ditulis oleh Vane & Gross bahwa:

“Commercial television is that area of broadcasting that is privately

owned, operated for profit, and offered to the public without charge.”

Televisi komersial adalah stasiun televisi milik swasta yang dioperasikan

dengan tujuan mencari keuntungan, dan disajikan kepada publik tanpa harus

berlangganan. Media televisi lahir karena perkembangan teknologi informasi dan

telekomunikasi, dan ia mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan

manusia, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam.

Menurut Skomis dalam bukunya “Television and Society : An Incuest and

Agenda”, mengatakan bahwa, dibandingkan dengan media massa lainnya (radio,

surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya), televisi nampaknya mempunyai sifat

21
istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa

bersifat politis dan bisa pula informatif, hiburan, pendidikan, atau bahkan

gabungan dari ketiga unsur tersebut (Wawan Kuswandi: 1996:8)

Televisi lokal yang memiliki positioning sebagai media daerah, memuat

content (berita, musik, hiburan, program kesenian, kebudayaan, hingga potensi

ekonomi lokal) dan mengemas penyajian dengan mengedepankan kearifan lokal

yang mencakup permasalahan daerah, baik dari isu yang dibawa maupun dari

bahasa yang digunakan. Walaupun mempunyai ciri khas dari segi pengemasan isu

maupun bahasa, pada perkembangannya televisi lokal masih belum mampu untuk

menjadi alternatif tontonan bagi pemirsa. Padahal publik sesungguhnya menaruh

harapan begitu tinggi terhadap televisi lokal. Kehadirannya di dunia penyiaran

diharapkan dapat memberi alternatif tontonan dan dapat mengakomodasi

khazanah lokalitas yang saat ini kurang tertampung dalam tayangan televisi.

Keterbatasan investasi dan lemahnya daya saing terhadap televisi nasional

menjadi kendala tersendiri bagi televisi lokal untuk bersaing dengan televisi

nasional, hal ini kemudian mengakibatkan televisi lokal kesulitan di dalam

mengembangkan dirinya. Popularitas televisi lokal di tengah masyarakat yang

kalah jauh dibanding televisi nasional menjadi faktor bagi minimnya sponsor dan

investasi pengiklan untuk ikut menghidupi televisi lokal. Fenomena televisi lokal

ini terjadi disetiap daerah di Indonesia.

Stasiun televisi lokal komersial tak urung juga muncul ketika melihat

adanya peluang bisnis di kancah pertelevisian. Televisi lokal mencoba mencari

sisi lain yang selama ini telah tersingkirkan oleh budaya dominan, yaitu kearifan

22
lokal. Orang daerah dinilai tahu secara pasti kebutuhan dan keinginan masyarakat

di daerahnya. Baik mulai dari program televisi yang diminati hingga bagaimana

mendekati pemirsa lewat pendekatan kedaerahan

2.2.3 Fungsi Media Televisi

Televisi selain sebagai informasi dan hiburan juga dapat dimanfaatkan

sebagai sarana media pendidikan, karena televisi mempunyai suatu karakteristik

sendiri yang tidak dimiliki media massa yang lainnya. Dalam segi karakteristik

visual yang lebih sangat dirasakan peranannya dalam mempengaruhi khalayak,

hingga dapat bermanfaat bagi negara dalam mensukseskan pembangunan di

bidang pendidikan lewat beberapaprogram televisi sebagai salah satu sarana yang

mendukung.

Menurut pendapat Effendi (2006), televisi sebagai media komunikasi

pandang dengar pada pokoknya mempunyai tiga fungsi yaitu :

1) Fungsi Informasi, Siara televisi pertama kali diperkenalkan pada


masyarakat tahun 1946. Media televisi ini dapat menyebarkan informasi
bagi pendengar atau pemirsa sesuai dengan kepentingannya.
2) Fungsi Pendidikan, Yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran
masyarakat dapat diperoleh melalui televisi yang menyiarkan acara-acara
yang berkaitan dengan pendidikan.
3) Fungsi Hiburan , Fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya
lebih dominan daripada fungsi-fungsi lainnya.

Kehadiran tayangan acara di televisi begitu berarti bagi masyarakat. Televisi

menjadi suatu kebutuhan dalam ruang publik. Tayangan program acara yang

beranekaragam, mendapat perhatian dari masyarakat. Tentunya televisi mampu

23
menyampaikan pesan yang seolah-olah langsung antara komunikator dengan

komunikan

2.3 Program Televisi

2.3.1 Produksi Program Televisi

Program televisi tidak dapat terlepas dari adanya kerjasama oleh tim

produksi yang merangkai dan menggambarkan ide cerita atau skneario ke dalam

bentuk audio dan video. Adapun dalam sebuah proses produksi dibutuhkan

beberapa materi untuk mencapa kesinambungan dalam hasil yang optimal. Materi

tersebut antara lain berupa: materi produksi, biaya produksi, sarana produksi serta

organisasi pelaksanaan produksi (Fred Wibowo: 2007:23).

1. Materi produksi

Materi produksi menurut Fred Wibowo (2007:24) dapat dijelaskan

menjadi berbgaia macam factor seperti kejadian, benda, binatang, pengalaman

ataupun hasil karya lain yang dapat diolah menjadi sebuah produksi yang

berkualitas. Proses produksi sebuah acara dapat ditentukan oleh pendidikan,

pengalaman dan pemikiran kritis yang dimiliki oleh producer acara tersebut.

Keberadaan visi dari seorang producer turut serta dalam mempengaruhi hasil

dari program yang ia produksi karena turut membantu dalam pemilihan materi

produksi yang selektif dan kritis.

24
2. Sarana Produksi

Menurut Fred Wibowo (2007:25), Sarana produksi adalah sarana yang

dipergunakan dalam proses produksi untuk mewujudkan hasil nyata dari ide

yang dimiliki. Tiga hal pokok yang dimiliki dalam proses produksi antara lain

dapat berupa unit peralatan perekam suara, unit peralatan perekam gambar

serta peralatan pencahayaan.

3. Biaya Produksi

Biaya produksi sangat diperlukan dalam setiap produksi program acara

apapun. Biaya produksi dapat mempengaruhi kelangsungan dari program

acara yang di produksi, baik berupa jumlah episode ataupun kualitas yang

dimiliki dari acara tersebut. Seorang producer hendaknya memiliki pemikiran

dan pertimbangan yang matang dalam mendapatkan serta menggunakan biaya

produksi yang acara tersebut miliki. Sebuah biaya yang dimiliki oleh program

acara tertentu dapat didasarkan pada financial oriented atau quality oriented

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Organisasi pelaksanaan produksi terkait dengan tim serta karyawan

yang turut serta dalam operasional alat dan proses produksi dari suatu program

acara. Hendaknya sebuah tim produksi dapat menjalin kerjasama dan kinerja

yang dapat dinkendalikan sesuai dengan tujuan yang dimiliki oleh producer.

Tahapan produksi program televisi menurut Herbert Zettl (Fred

Wibowo:2007)

25
a. Pra produksi (perencanaan dan persiapan)

Tahapan ini sangat penting karena menyangkut berbagai macam

persiapan yang dilakukan dalam memproduksi sebuah acara. Tahapan pra

produksi dibagi menjadi tiga tahapan , yang antara lain:

a) Penemuan ide: Menemukan sebuaha gagasan atau ide yang

kemudian melakukan sebuah riset atas ide atau gagasan

tersebut yang kemudian mengembangkannya menjadi sebuah

naskah

b) Perencanaan: proses penentuan waktu produksi, pemilihan

lokasi serta artis dan crew yang akan digunakan dan

menetapkan naskah yang akan digunakan

c) Persiapan: pembuatan setting tempat, memeriksa dan

melengkapi peralatan yang digunakan.

b. Produksi

Proses produksi terbagi menjadi beberapa tahapan penting antara lain:

a) Organizing: proses penentuan prnyusun dari struktur organisasi

yang dilandaskan pada ketersediaan sumber daya dan lingkugan

tempat organisasi tersebut, yang disesuaikan juga dengan tujuan

dari adanya komunikasi tersebut. (Morissan, 2008:142)

b) Actuating: tindakan pengorganisasian terhadapa anggota dari

struktur organisasi yang bertujuan untuk memberikan motivasi

serta arahan agar tercapainya kinerja yang optimal. (Morissan,

26
2008:142). Dengan adanya proses ini diharapkan kinerja dari

sebuah tim dapat terjalin dengan baik dan sesuai dengan tujuan dan

target yang ingin dicapai oleh organisasi.

c) Controlling: proses pengawasan terhadap kinerja yang telah

dihasilkan oleh organisasi tersebut, kinerja dinilai berdasarkan

pencapaian terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi atau

perusahaan (Morrisan, 2008:159). Tindak lanjut yang dapat

dilakukan berupa evaluasi dan koreksi terhadap kinerja sebelumnya

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik ke depannya. Hasil dapat

disesuaikan dengan naskah yang telah dibuat sebelumnya (Fred

Wibowo, 2007:40)

c. Pasca Produksi

Proses evaluasi terhadap hasil dari proses produksi yang telah berjalan,

evaluasi dapat dilakukan melalui editing online, offline serta mixing

2.3.2 Pengertian Program dan Karakter televisi

Kata ‘Progran’ berasal dari bahasa Inggris Programme atau Program yang

berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun

penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program

memiliki pengertian yang sangat luas

Program atau acara televisi yang disajikan adalah faktor yang membuat

audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun televisi

tersebut. Program dapat di samakan dengan produk atau barang atau pelayanan

27
yang dijual kepada pihak lain. Dengan demikian program adalah produk yang

dibutuhkan orang, sehingga mereka bersedia mengikutinya (Morrison, 2008:266).

Program-program yang kini hadir di televisi beraneka ragam mulai dari

berita, talkshow, variety show, game show, reality show, sinetron dll. Dapat

memanjakan para audience untuk mengikuti atau menonton suatu program yang

digemari oleh khalayak

Suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar program acara

tersebut itu digemari atau dapat diterima oleh audience. Berikut ini empat hal

yang terkait dalam karakteristik suatu program televisi :

1. Product, yaitu materi program yang dipilih haruslah yang bagus dan

diharapkan akan disukai audience yang dituju.

2. Price, yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau

membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang

berminat memasang iklan pada program yang bersangkutan

3. Place, yaitu kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan waktu

siar yang bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program

bersangkutan.

4. Promotion, yaitu bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual

acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor

2.3.3 Jenis Program Televisi

Dalam Morrison (2008:67-70) dijelaskan tentang jenis program yang

ditayangkan ada dua yaitu :

28
1. Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk

memberikan tambahan pengetahuan atau informasi kepada khalayak audien.

Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard

news) dan berita lunak (soft news).

A. Berita Keras atau hard news adalah segala informasi penting dan atau

menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya

yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien

secepatnya. Berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita

yaitu :

1. Straight news berarti berita ‘langsung’ (straight), maksudnya suatu

berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi

terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, why dan

how) terhadap suatu peristiwa yang diberikan

2. Feature, adalah berita ringan namun menarik. Pengertian menarik,

disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan

kekaguman dan sebagainya.

3. Infotaiment, adalah salah satu berita keras karena memuat informasi

yang harus segera ditayangkan

B. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan

menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak

bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam berita

lunak ini adalah magazine, current affair, documenter dan talk show.

29
1. Current affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait

dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat

secara lengkap dan mendalam.

2. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan namun

mendalam atau dengan kata lainmegezine adalah feature dengan durasi

yang lebih panjang.

3. Documenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk

pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.

4. Talk show, adalah program yang menampilkan satu atau beberapa

orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang

pembawa acara (host)

2. Program Hiburan (entertainment)

Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience

dalam bentuk lagu, music, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam

kategori hiburan adalah drama, musik dan permainan atau games.

A. Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai

kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam dahsyat, misalnya

gempa bumi atau tsunami. Program televisi yang termasuk dalam program

drama adalah sinema sinetron dan film.

1. Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh

secara bersamaan.

2. Film, yang dimaksud film disini adalah film layar lebar yang dibuat

oleh perusahaan-perusahaan film.

30
B. Musik, program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video

Klip konser. Program music berupakonser dapat dilakukan di lapangan

(outdoor) ataupun di dalam studio ( indoor).

C. Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang

melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok atau

tim yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan

dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

1. Quiz Show, merupakan bentuk program permainan yang paling

sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab

sejumlah pertanyaan.

2. Ketangkasan, peserta dalam permainan ini harus menunjukan

kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan

atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan

perhitungan dan strategi.

3. Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba

menyajikan suatu situasi seperti konflik, persainag atau hubungan

berdasarkan realitas yang sebenarnya

31

Anda mungkin juga menyukai