Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan tujuan agar terjadi perubahan dalam


pengetahuan, sikap dan ketrampilan dari sasaran penyuluhan. Dalam hal ini yang
menjadi sasaran penyuluhan adalah pelaku utama dan pelaku usaha. Dalam rangka
mencapai tujuan penyuluhan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas dari personel
penyuluh maupun eksistensi dari organisasi penyuluhan itu sendiri. Usaha
peningkatan kualitas penyuluh dan organisasi dilakukan melalui adanya kegiatan
administrasi yang tertata rapi dan tertib.

Kegiatan administrasi penyuluhan perlu dilakukan agar kegiatan penyuluhan


terarah dan terkoordinasi dengan baik antara penyuluh, sasaran maupun stakeholders
terkait. Administrasi penyuluhan diartikan sebagai suatu kegiatan yang menyangkut
seluruh aspek kegiatan suatu lembaga untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Selalin itu untuk menunjang kegiatan administrasi di perlukan menajemen yang baik
karna Manajemen suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan
mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber organisasi
lainnya untuk mancapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk mendukung sebuah laporan dan rancangan ataupun hal yangberhubungan


dengan admimistrasai dibutuhkan sebuauh menajemen yang baik. Penyusunan
menajemen sangat mempengaruhi hasil dari administrasi yang telkah disusun maka
dari itu peran menajemen sangatlah penting mulai dari planing, organizing, actuating
and controling Terkhusunya pada administrasi penyuluhan perikanan agar apa yang
dilaksanakan berjalan sesuai rancangan sebelumnya dalam pembinaan,
pengembangan dan pengendalian usaha-usaha penyuluhan perikanan yang
diselenggarakan dalam bentuk kerja sama sejumlah orang.

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Administrasi Penyuluhan dan
sebagaipembelajarn mengenai peran menajemen dalam administrsi penyuluhan.
Terlebih lagi menajemen merupakan pelengkap atau penyempurnaan suatu susunan
rancangan ketika diterapkan dilapangan.
BAB II

PEMBAHASAN

 I. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage yang
secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan
kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.
Untuk mengartikan dan mendefinisikan manajemen dari berbagai literartur (Fathoni, 2006)
dapat dilihat dari tiga pengertian, yaitu

a. George R.Terry

Manajemen adalah cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu melalui
kegiatan orang lain.

c. Stoner

Stoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,


memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber
organisasi lainnya untuk mancapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

II. Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan berasal dari kata dasar suluh (obor atau pelita). Fungsi dari suluh adalah untuk
menerangi orang yang dalam kegelapan, yaitu orang yang tidak tahu sekelilingnya menjadi
tahu atau membimbing orang yang tidak tahu untuk mencapai tujuan yang diharapkannya
(Purwoko et al., 2007).

Pengertian penyuluhan perikanan(materinya ada di fotocopian, catat sendiri :p)

Pengertian Administrasi penyuluhan (materinya ada di fotocopian, catat sendiri :p) 

III. Fungsi Manajemen

1. Perencanaan ( Planning )

2. Pengorganisasian ( Organizing )

3. Pengarahan ( Actuating )

4. Pengawasan ( Controlling )

Rincian siklus kegiatan manajemen dapat dilihat pada Bagan 1 dibawah ini :
Bagan 1. Siklus Kegiatan Manajemen

Penjelasan siklus kegiatan manajemen

1. Fungsi dari Perencanaan

Dalam fungsi perencanaan pada manajemen penyuluhan menurut Ray (1998), perencanaan
pengambilan keputusan, serta melibatkan pemilihan dan pengintegrasian program dalam
tindakan organisasi yang mengikuti untuk pencapaian tujuan.

a. Menjelaskan dan merinci dan tujuan yang ingin dicapai memberikan pegangan dan
menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk tujuan tersebut.

b. Organisasi menperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakannya sesuai tugas
pokok fungsiyang telah ditetapkan menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan
aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan.

c. Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana.

d.Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensip sehingga bisa menemukan
dan memperbaiki kepemimpinan secara dini.

e. Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuain antara kegiatan internal dengan situasi


eksternal

f. Menghindari pemborosan.

2. Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian sangat penting dalam manajemen karena membuat posisi orang jelas dalam
struktur dan pekerjaannya dan melalui pemilihan, pengalokasian dan pendistribusian kerja
yang profesional dan organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

3. Fungsi Pengarahan

Pemimpin lebih menekankan pada upaya mengarahkan dan memotivasi para personil agar
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.

4. Fungsi Pengawasan Mencakup Empat Unsur :

Langkah-langkah dalam melakukakan pengawasan, yaitu :


a. Menetapan standard pelaksanaan,

b. Mengukur performa aktual.

c. Pengukuran pelaksaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah


ditetapkan,

d. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.

Dalam pelaksanaan siklus kegiatan manajemen pada bagan I posisi para penyuluh selalu
berada pada fungsi manajemen tersebut dan pada setiap fungsi tersebut penyuluh memiliki
porsi yang berbeda dalam tugasnya sehingga diharapakan bukan hanya penyuluh saja yang
berada pada fungsi – fungsi manajemen tersebut tetapi pihak – pihak yang terkait diharpkan
dapat terlibat baik itu pemerintah, maupun sasaran atau target dari program penyuluhan. 

IV. Langkah-Langkah Manajemen

Banyak pakar manajemen dan administrasi pendidikan yang mengidentifikasikan langkah-


langkah manajemen. Tiga pakar manajemen dan admistrasi pendidikan diantaranya adalah
Flippo (1966), Gorton ( 1976), dan Sergiovani (1987). Menurut Gorton manajemen itu pada
hakekatnya merupakan proses pemecahan masalah, sehingga langkah-langkah manajemen
tidak ubahnya sebagaimana langkah-langkah pemecahan masalah Langkah-langkah
manajemen menurut Gorton :

1. Identifikasi masalah
2. Diagnosis masalah
3. Penetapan tujuan
4. Pembuatan keputusan
5. Perencanaan
6. Pengorganisasian
7. Pengkoordinasian
8. Pendelegasian
9. Pengkomunikasian
10. Kerja dengan kelompok-kelompok
11. Penilaian

Dalam langkah-langkah manajemen penyuluhan penekanan pengambilan keputusan setelah


penetepan tujuan adalah pada pengambilan keputusan apa yang akan  mau dilakukan sebelum
merencanakan suatu program.

V. Tujuan Manajemen

1. Efektivitas

Pertama, tujuan manajemen itu diupayakan dalam rangka mencapai efektivitas. Suatu
program kerja dikatakan efektif apabila program kerja tersebut dapat mencapai tujuan, yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, tujuan diterapkannya manajemen pada sebuah
program adalah agar program tersebut dapat mencapai tujuan.
2. Efisiensi

a. Efisisiensi ditinjau dari usaha / pelaksana program Apabila dari segi pelaksanaan,
sebuah program dapat dikataksn efisien apabila hasilnya dapat dicapai melalui upaya
yang sekecil-kecilnya dan sehemat-hematnya. Upaya yang dimaksudkan adalah dalam
penggunaan komponen seperti, tenaga, waktu pelaksanaan, sarana dan prasarana serta
keuangan.
b. Efisiensi ditinjau dari hasil program. Ditinjau dari segi hasil, penyelenggaraan sebuah
program dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha tertentu memperoleh hasil yang
sebanyak-banyaknya. Upaya yang dimaksudkan adalah dalam penggunaan komponen
seperti, tenaga, waktu pelaksanaan, sarana dan prasarana serta keuangan.

3. Produktivitas

Adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh(output) dengan jumlah


sumber yang dipergunakan (input) produktivitas dapat dinyatakan secara kaulitas
maupun kuantitas.

4. Kualitas

Menunjukan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau
dikenakan kepada barang (products) dan jasa (services) tertentu berdasarkan
pertimbangan objektif atas bobot dan/atau kinerja (Pfeffer end Coote, 1991). Jasa atau
produk tersebut harus menyamai atau melebihi kebutuhan atau harapan pelangannya.

SARAN DAN KESIMPULAN BUAT SENDIRI :P :P :D

Saran dan kesimpulan masuk di BAB III.

Charles, W dan Stoner.1986. Manajemen Edisi Ke-3. CV. Intermedia. Jakarta.

Fathoni. 2006. Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Adimahasatya.
Jakarta.

Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Penyuluhan Perikanan. Bumi Aksara. Jakarta.

Marihot, E.2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Ray, G L. 1998. Extension Communication and Management. Naya Prokash: India

Anda mungkin juga menyukai