Anda di halaman 1dari 8

1.

pemimpin adalah seorang yang memiliki tugas serta tanggung jawab kepada perusahaan dan
pemimpin juga harus bisa berpengaruh terhadap semua orang yang dipimpinnya.Manajer
adalah seorang yang memiliki tugas untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan karyawan
dalam perusahaan.pemimpin adalah seorang yang lebih berkuasa, mengarahkan dan
berpengaruh kepada pengikutnya. Sedangkan manajer lebih ke arah koordinasi berbagai hal
yang diinginkan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan perusahaan.Semua manajer
adalah pemimpin, tetapi semua pemimpin bukan manajer.Oleh karena itu, memang benar
untuk mengatakan bahwa,” Seorang pemimpin adalah seseorang yang memengaruhi
perilaku dan pekerjaan orang lain dalam upaya kelompok menuju pencapaian tujuan yang
ditentukan dalam situasi tertentu.

Referensi : https://qwords.com/blog/perbedaan-pemimpin-dan-manajer/

4 . Fungsi manajemen menurut Luther M Gullick :

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan

Memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan dilaksanakan

Dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.

Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di

Masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk

Melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara

Maksimal.

Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :

a) Menjelaskan berbagai masalah.

b) Menentukan prioritas masalah.

c) Menentukan tujuan dan indikator keberhasilan.

d) Mengkaji hambatan dan kendala.

e) Menyusun rencana kerja operasioanal.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang


Terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian menentukan

Siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian. Sehingga

Pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang

Serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-

Orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat
Menjamin pencapaian tujuan. Dengan memandang pengorganisasian sebagai suatu

Proses, jelaskan bahwa banyak input dasar harus diperhatikan. Pertama-tama,

Struktur itu harus mencerminkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana karena

Aktivitas suatu institusi diturunkan dari situ. Kedua, struktur itu harus

Mencerminkan otoritas yang tersedia bagi manajer-manajer institusi. Jadi, otoritas

Dalam organisasi tertentu adalah hal yang ditentukan secara sosial untuk

Menjalankan kebijakan dengan demikian, organisasi demikian itu dapat diubah.

Ketiga, struktur organisasi seperti setiap rencana mana pun, harus mencerminkan

Lingkungannya. Keempat, organisasi itu harus diisi dengan staf yang terdiri dari

Orang-orang.

3. Staffing (Penyusunan Pegawai)

Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan

Pengendalian”. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan sistem

Terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di dalam institusi,

Yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan luarnya. Oleh

Karena itu faktor-faktor intern perusahaan, seperti kebijaksanaan personalia, iklim

Organisasi dan sistem imbalan, harus diperhitungkan. Jelasnya, tanpa imbalan yang

Mencukupi, mustahillah untuk menarik manajer dengan kualitas yang tinggi dan

Menahannya, untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut. Lingkungan luar juga tak

Dapat diabaikan teknologi tinggi membutuhkan para manajer yang terlatih baik,
Berpendidikan cukup, ini dapat menghambat perusahaan untuk berkembang dengan

Kecepatan yang diinginkan. Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga

Merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi
Lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan

Melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara

Jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan

Dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,

Membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatandan

Atau seni pembinaan sumber daya manusia. Penyediaan staf merupakan pengarahan

Dan latihan sekelompok orang yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara

Kondisi kerja yang menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staf metode

Yang dapat dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi,

Permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya.

Sementara itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari:

Presupervisory programs, middle management programs dan executive

Development programs.

4. Directing (Pengarahan)

Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan

Terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar

Pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah

Diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak

Menyimpang dari garis program yang telah ditentukan. Pengarahan (orientasi)

Meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan

Orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai program pengarahan yang


Formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan

Umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension,


Cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan

,dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan

Bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi

Petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika

Pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan

Dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam

Melaksanakan kegiatannya.

5. Coordinating (Koordinasi)

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi

Manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,

Percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan

Menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah

Dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan

Menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok

Dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan

Keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

6. Reporting (Pelaporan).

Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberian

Informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti

Perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi

Dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannya

Dengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam

Pembuatan keputusan oleh manajer. Fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani
Oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan manajer untuk membuat

Laporan tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan dalam upaya pencapaian

Tujuan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata kearsipan dapat

Dikelola secara efektif dan efesien.

7. Budgetting (Pembuatan Anggaran)

Luther Gullick mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah satu fungsi

Manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian

Organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN

Maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan

Kedua sebagai suatu mekanisme. APBN merupakan kependekan dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara. APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja

Negara Republik Indonesia setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPR

(Dewan perwakilan Rakyat).

8. Controlling (Pengawasan).

Proses pengawasan mencatat perkembangan kearah tujuan dan memungkinkan

Manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk

Mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif,

Roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu

Dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Dari semua pembahasan diatas penulis

Menarik kesimpulan bahwa manajemen dapat dilakukan dengan baik apabila bisa

Menggerakkan, mengkordinir, mengarahkan dan mengatur sesuai proses

Pemanfaatan sumber daya organisasi dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

Efisien untuk mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan perencanaan


Referensi: Repository.unpas.ac.id
Materi 2
1. K
2. Rapor mutu pendidikan merupakan sebuah data hasil dari proses pengolahan
data yang dilakukan oleh Pusat Data dan Statistik-Kebudayaan.
3. 1)Semua warga sekolah memahami dan melaksanakan visi dan misi sekolah
2)Hak dan kewajiban siswa dipahami dan dilaksanakan dengan baik di sekolah
3) munculnya kreativitas dalam organisasi sekolah untuk pengembangan
pendidikan.
4) kemitraan antara sekolah dengan rumah tangga atau orang tua
5) guru mempunyai perencanaan pembelajaran

1. RPS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan


dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah
ditetapkan.
2. Analisis SWOT memberikan informasi untuk membantu sekolah dalam hal
mencocokkan sumber daya dan kemampuan untuk menganalisa kompetitif
lingkungan di mana bidang sekolah itu bergerak. Analisis SWOT merupakan
analisis dari kekuatan dan kelemahan dari suatu sekolah serta peluang dan
ancaman di lingkungan eksternalnya.
3.

1. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang


diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurikulum#:~:text=Kurikulum%20adalah
%20perangkat%20mata%20pelajaran,dalam%20satu%20periode%20jenjang
%20pendidikan.
2. Program pendidikan adalah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam
Rangka mencapai tujuan-tujuan pendidikan, sesuai dengan strategi dan
kebijakan Pendidikan yang telah diterapkan (Ananda, 2016:9).

1. Menurut Permennegpan itu telah pula dijelaskan bahwa


pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3
komponen, yaitu:
-Pengembangan diri.
-Publikasi ilmiah.
-Karya pembelajara
Pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB adalah unsur utama yang
kegiatannya juga diberikan angka kredit untuk pengembangan karir
guru, selain kedua unsur utama lainnya, yakni: (1) pendidikan; (2)
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas
lain yang relevan.
1. 1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik. Termasuk ke dalam kemampuan ini antara lain sub-
sub kemapuan:

Menata ruang kelas.


Menciptakan iklim kelas yang kondusuf.
Memotivasi siswa agar bergairah belajar.
Memberi penguatan verbal maupun non verbal.
Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas kepada siswa.
Tanggap terhadap gangguan kelas.
Menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan
peserta didik. Termasuk dalam kemampuan ini antara lain sub-sub
kemampuan:

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Memahami diri (mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya).
Mengembangkan diri.
Menunjukkan keteladanan kepada peserta didik.
Menunjukkan sikap demokratis, toleran, tenggang rasa, jujur, adil,
tanggung jawab, disiplin, santun, bijaksana, dan kreatif.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Termasuk ke dalam kemampuan ini adalah sub-sub kompetensi:
Luwes bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat.
Bersikap ramah, akrab dan hangat terhadap siswa, sejawat dan
masyarakat.
Bersikap simpatik dan empatik.
Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Pengertian ini kita temui pada
bagian penjelasan pasal 10 UU No 12 Tahun 2005. Barangkali terlalu
sempit memberi pengertian kompetensi profesional guru seperi itu.
Dengan pengertian seperti itu akan menimbulkan kesan seolah olah
profesi guru itu hanya memberikan layanan mengajar
(pembelajaran).

Beranjak dari hal di atas, Dirjen Dikti memaknai kompetensi


profesional guru, khususnya guru SD secara lebih luas dan lebih
lengkap. Menurut Dikti (2006:7), sosok utuh kompetensi profesional
guru (dalam hal ini guru SD) terdiri atas kemampuan:
Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani.
Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajaran lima mata pelajaran di
SD baik dari segi substansi dan metodologi bidang ilmu maupun
pengemasan bidang ilmu menjadi bahan ajar dalam kurikulum SD.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yang mencakup:
perancangan program pembelajaran berdasarkan serentetan
keputusan situasional dan Implementasi program pembelajaran
termasuk penyesuaian sambil jalan berdasarkan on-going
transactional decisions berhubung reaksi unik dari peserta didik
terhadap tindakan guru.
Mengembangkan kemampuan profesional secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai